Press Release AKHIR TAHUN 2011 FINAL

Berita Pers

Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor,
akses menuju transparansi pasar modal Indonesia
Jakarta, 30 Desember 2011 – Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO),
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memiliki komitmen untuk menciptakan
efisiensi, transparansi informasi dan kepercayaan para investor di pasar modal Indonesia.
Pada Konperensi Pers Akhir Tahun di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jum’at (30/12),
Ananta Wiyogo, Direktur Utama KSEI, melaporkan kinerja KSEI selama satu tahun
terakhir. Sejak Desember 2010 hingga Desember 2011, jumlah Sub Rekening Efek dan
Total aset yang dikelola KSEI masing-masing mengalami peningkatan. Total aset yang
dikelola KSEI per 28 Desember 2011 sebesar Rp 2.257,75 triliun atau meningkat 10,43%
dari periode yang sama tahun 2010. Sementara itu, jumlah Sub Rekening Efek yang
tersimpan di KSEI sebanyak 365.687 meningkat 13,74% dibanding periode yang sama
tahun 2010.
Selain kinerja tersebut diatas, selama tahun 2011 KSEI senantiasa berupaya memberikan
layanan Jasa Kustodian Sentral yang kredibel dan nyaman untuk para investor. Salah
satu agenda penting di tahun 2011 adalah penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single
Investor ID) sebagaimana diwajibkan dalam Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3 yang terbit
pada 28 Desember 2010.
Peluncuran Fasilitas AKSes pada 18 Juni 2009, yang merupakan wujud keterbukaan

informasi atas portofolio Efek milik investor yang tersimpan di KSEI, adalah langkah awal
implementasi Single Investor ID. Nomor Single Investor ID yang tertera pada Kartu AKSes
akan menjadi nomor identitas investor yang berlaku untuk seluruh aktivitas di pasar modal
Indonesia, mulai dari proses transaksi bursa hingga proses penyelesaiannya.
Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan Kartu AKSes, KSEI secara aktif melakukan
Sosialisasi Kartu AKSes di beberapa kota. Berdasarkan data KSEI per akhir 28 Desember
2011, total jumlah kepemilikan Single Investor ID sebanyak 293.594. Namun demikian,
dari jumlah Single Investor ID tersebut, yang telah memiliki Kartu AKSes baru sebanyak
176.909. Untuk itu, KSEI secara proaktif melakukan pencetakan Kartu AKSes secara
langsung untuk nasabah Perusahaan Efek, dengan tujuan mempercepat target
kepemilikan Kartu AKSes yang diwajibkan untuk seluruh investor pada awal 2012.
Ananta Wiyogo juga menyampaikan tentang pemisahan rekening dana investor dan
rekening dana Perusahaan Efek yang informasinya dapat diakses melalui website Kartu
AKSes sebagaimana diwajibkan Peraturan Bapepam-LK No.V.D.3. Hal ini akan
memberikan pengawasan lebih besar bagi investor. “Adanya pemisahan rekening dana ini
secara langsung akan terkait dengan fungsi monitoring yang dimiliki Kartu AKSes.
Investor akan semakin mudah mengecek portofolio Efek dan juga dana secara online dan
realtime, yang menjadikan Kartu AKSes sebagai salah satu kebutuhan investor ketika
berinvestasi di pasar modal,” kata Ananta.
"Mulai Desember tahun 2011 ini, sejalan dengan penerapan Single Investor ID sebagai

Trading ID di Bursa Efek Indonesia, investor juga telah dapat memonitor status order jualbeli di BEI melalui AKSes. Informasi ini melengkapi informasi data portofolio Efek dan

1/5

dana yang telah ada, dan pada kuartal pertama tahun depan ditargetkan tersedia juga
informasi data hak dan kewajiban penyelesaian transaksi per investor di AKSes," imbuh
Ananta.
Untuk memudahkan investor dengan mobilitas yang tinggi untuk melakukan monitoring
portofolio Efek dan dana miliknya tanpa batas ruang dan waktu melalui smart devices,
pada akhir tahun 2011 KSEI telah selesai mengembangkan Fasilitas AKSes Mobile.
“Dengan kehadiran AKSes Mobile, investor akan lebih mudah melakukan pengawasan
investasinya dimana saja dan kapan saja melalui smartphone dan komputer tablet. Ini
sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi kepada investor yang diterapkan di pasar
modal Indonesia,” lanjut Ananta
Disamping kegiatan utama tersebut di atas, pada tanggal 7 Juli 2011 KSEI melakukan
pemilihan 5 (lima) bank menjadi Bank Pembayaran periode 2011 - 2015, yaitu: PT Bank
Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan
PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pemilihan Bank
Pembayaran dilakukan untuk mendukung KSEI melakukan transaksi pemindahbukuan
dana kepada pemakai jasanya.

Beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan KSEI selama tahun 2011 turut mendukung
peningkatan layanan jasa KSEI, antara lain: dipertahankannya Sertifikasi ISO 9001:2008,
Customer Survey, DRC Live Test, partisipasi pada pameran Indonesia Financial Expo &
Forum 2011 dan Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta dan
Surabaya, Seminar kepada Emiten KSEI yang membahas tentang fasilitas pajak baru
untuk Emiten, Seminar kepada Pemegang Saham dengan topik Syariah, Seminar kepada
Pemegang Rekening tentang IT Security Awareness dan kegiatan Team Building
Pemakai Jasa di Solo - Jawa Tengah.
Dengan diimplementasikannya Single Investor ID dan pemisahan rekening dana investor,
KSEI meminta kerja sama agar investor secara aktif menghubungi Perusahaan Efeknya
untuk memiliki Single Investor ID dan rekening dana atas nama masing-masing investor.
Ke depannya, KSEI akan memastikan diri untuk terus berkontribusi dalam memajukan
pasar modal Indonesia. KSEI juga berkomitmen untuk senantiasa bersinergi bersama
PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dengan dukungan
Bapepam-LK, dalam mewujudkan citra pasar modal yang transparan dan terpercaya.

*****
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Unit Komunikasi Perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Media Contact: Zylvia Thirda
Phone. (021) 5299 1062
Fax. (021) 5299 1199

2/5

Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI
(per 28 Desember 2011)

1.

Total Asset yang tercatat di C-BEST
Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal
28 Desember 2011 sebesar Rp 2.257,75 triliun, meningkat 10,43% dibanding dengan data
per 30 Desember 2010 sebesar Rp 2.044,54 triliun.
Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek:
No.
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Jenis Efek
Saham
Obligasi Korporasi
Obligasi Pemerintah
Waran
HMETD
Medium Term Notes
Promissory Notes
Sukuk
Surat Berharga Syariah Negara
Efek Beragun Aset

Reksa Dana

Total
2.

Asset per 30 Des 2010
(dalam Rupiah)
1.885.801.490.418.870
109.509.696.458.526
13.348.549.000.000
4.426.702.648.960
201.154.338.720
17.418.279.762.482
19.000.000.000
6.021.000.000.000
6.350.880.000.000
1.023.650.770.397
425.583.250.183

Asset per 28 Des 2011

(dalam Rupiah)
2.063.370.491.688.900
142.651.547.987.883
12.767.630.000.000
4.472.488.401.461
2.563.915.492
18.973.681.337.365
0
5.876.000.000.000
7.701.831.000.000
1.447.384.912.243
487.258.233.491

2.044.545.986.648.140

2.257.750.877.476.830

Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi yang dimiliki oleh investor lokal
dan asing.
Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2011 masih

didominasi kepemilikannya oleh investor asing, secara prosentase mengalami penurunan dari
63% pada 30 Desember 2010 menjadi 60% pada 28 Desember 2011, namun secara nilai
mengalami peningkatan dari Rp 1.184,28 triliun pada 30 Desember 2010 menjadi Rp 1.235,04
triliun pada 28 Desember 2011 atau mengalami peningkatan sebesar 4,3%. Sedangkan untuk
asset Saham yang dimiliki investor lokal secara prosentase dan nilai mengalami peningkatan
dari Rp 701,51 triliun (37%) pada 30 Desember 2010 menjadi Rp 828,32 triliun (40%) pada
28 Desember 2011 atau mengalami peningkatan sebesar 18%.
Untuk total asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang tercatat di C-BEST sampai dengan
tanggal 28 Desember 2011 masih didominasi kepemilikannya oleh investor lokal, secara
prosentase mengalami penurunan dari 96% pada 30 Desember 2010 menjadi 95% pada
28 Desember 2011, namun secara nilai mengalami peningkatan dari Rp 110,71 triliun pada
30 Desember 2010 menjadi Rp 141,66 triliun pada 28 Desember 2011 atau mengalami
peningkatan sebesar 28%. Sedangkan untuk asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki
investor asing secara prosentase dan nilai mengalami peningkatan dari Rp 4,81 triliun (4%)
pada 30 Desember 2010 menjadi Rp 6,86 triliun (5%) pada 28 Desember 2011 atau
mengalami peningkatan sebesar 42,6%.

3/5

Data per 30 Desember 2010

(dalam triliun Rupiah)

Saham

Obligasi Korporasi dan Sukuk

Investor
Lokal
701,51
37%

Investor
Lokal
110,7
96%

Investor
Asing
1.184,28
63%


Investor
Asing
4,81
4%

Data per 28 Desember 2011
(dalam triliun Rupiah)

Saham

Obligasi Korporasi dan Sukuk

Investor
Lokal
828,32
40%
Investor
Asing
1.235,04

60%

3.

Investor
Asing
6,86
5%

Investor
Lokal
141,66
95%

Jumlah Efek yang tercatat di C-BEST
Secara keseluruhan jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 28 Desember 2011 mengalami
kenaikan dibandingkan data per 30 Desember 2010. Hingga tanggal 28 Desember 2011
tercatat sejumlah 1.002 Efek dibandingkan data per 30 Desember 2010 sebanyak 885 atau
naik sebesar 13,22%
Berikut jumlah Efek yang tercatat di C-BEST:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jenis Efek
Saham
Waran
HMETD
Obligasi Korporasi
Sukuk
Obligasi Pemerintah
Sertifikat Bank Indonesia
Surat Berharga Syariah Negara
Medium Term Notes
Promissory Notes
Efek Beragun Aset
Reksa Dana
Total

Jumlah Efek
(per 30 Des 2010)
453
38
1
215
31
32
0
6
73
1
3
32
885

Jumlah Efek
(per 28 Des 2011)
476
37
1
271
31
35
0
7
105
0
4
35
1.002

4/5

4.

Total Sub Rekening Efek
Total Sub Rekening Efek per 28 Desember 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,74%
dari sebanyak 321.521 per 30 Desember 2010 menjadi 365.687 pada 28 Desember 2011.
Berikut grafik jumlah Sub Rekening Efek (30 Desember 2010 - 28 Desember 2011):
370.000
360.249

Okt' 11

Nov' 11

360.000
350.000
338.227

340.000
330.000
321.521

341.253

343.275

344.279

344.325

Apr' 11

Mei' 11

Jun' 11

346.864

347.702

348.683

Jul' 11

Aug' 11

Sep' 11

365.687

361.452

323.655

320.000
310.000
300.000
290.000

Des' 10

5.

Jan' 11

Feb' 11

Mar' 11

28 Des' 11

Kegiatan Corporate Action
Selama periode Januari - 28 Desember 20211 total dana corporate action yang telah
didistribusikan KSEI sebanyak Rp 96,46 triliun dan USD 71,63 juta berupa dividen dan
exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut
mengalami peningkatan dalam mata uang Rupiah namun mengalami penurunan dalam mata
uang USD dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari 30 Desember 2010 dimana total dana corporate action sebesar Rp 71,96 triliun dan
USD 93,78 juta.
Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - 28 Desember 2011
sebanyak 170,36 miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, atau mengalami
penurunan sebesar 30,25% dibandingkan periode Januari - 30 Desember 2010 sebesar
244,24 miliar unit Efek.
Untuk kegiatan RUPS dan RUPO. dalam periode Januari - 28 Desember 2011 telah
dilaksanakan sebanyak 649 kali meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama di tahun
2010 (Januari - 30 Desember 2010) sebanyak 602 kali kegiatan.
Dana
Equity (dividend & exercise)
Debt (bunga & pokok)
Total
Efek
Saham
Waran
HMETD
Total
Kegiatan RUPS/RUPO
RUPS/RUPO

Januari - 30 Des 2010
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
42,87
80.84
29,09
12.94
71,96
93.78
Jumlah (Unit Efek)
101.867.272.257
11.448.177.320
130.927.612.781
244.243.062.358
Frekuensi
602

Januari - 28 Des 2011
Jumlah
Triliun Rupiah
Jutaan USD
61,45
53.63
35,01
18.00
96,46
71.63
Jumlah (Unit Efek)
57.198.886.441
3.847.829.409
109.321.753.229
170.368.469.079
Frekuensi
649

---***--5/5