PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG Perbedaan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan Antara Metode Pembiayaan Jampersal Dan Langsung Di Rsud Kota Surakarta.

(1)

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN

PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna mencapai derajat S-1 Kesehatan Masyarakat

Oleh :

TRI ASIH WAHYUNINGRUM J410101011

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Jl. A Yani Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Tromol Pos I Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama : Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD

NIP/NIK : 19551021 1994121 1 001

Telah Membaca dan Mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Tri Asih Wahyuningrum NIM : J410101011

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi : PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipegunakan seperlunya.

Surakarta, 12 Juli 2013 Pembimbing

Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD NIP. 19551021 1994121 1 001


(3)

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN

PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN LANGSUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

Oleh :

TRI ASIH WAHYUNINGRUM J410101011

ABSTRAK

Untuk menurunkan angka kematian Ibu dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup (2015) diperlukan upaya terobosan salah satunya dengan program Jampersal. Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahan-perubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Akan tetapi pada kenyataanya masih di dapatkan dokumentasi kebidanan dan pengisian lembar partograf yang kurang lengkap sehingga menghambat proses klaim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis sebanyak 153. Pemilihan sampel dengan simple random sampling sebanyak 60 dokumen. Uji statistic menggunakan mann whitney u-test dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukan bahwaada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung dengan analisis nilai p = 0,001


(4)

A. Pendahuluan

Rumah Sakit merupakan salah satu subsistem pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi (Muninjaya, 2004). Rumah sakit mempunyai fungsi dan tujuan sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan penunjang medis serta dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para tenaga kesehatan. Tujuan utama kegiatan rumah sakit adalah melayani pasien dan juga keluarganya dalam berbagai bentuk pelayanan termasuk pelayanan persalinan dan rekam medis.

Pelayanan kesehatan di Indonesia tumbuh dan berkembang secara tradisional mengikuti perkembangan pasar dan sedikit sekali pengaruh intervensi pemerintah dalam pembayaran. Dokter, klinik, dan rumah sakit pemerintah maupun swasta sama-sama menggunakan sistem pembayaran jasa per pelayanan (fee for service) karena secara tradisional sistem itulah yang berkembang. Pembiayaan kesehatan, atau lebih tepatnya disebut pendanaan kesehatan merupakan suatu cara dalam memungkinkan seseorang memenuhi kebutuhan medisnya. Namun karena sifat pelayanan kesehatan yang tidak pasti waktu dan besarannya, maka kebanyakan orang tidak mampu mengeluarkan dana untuk memenuhi seluruh kebutuhan medisnya ketika sakit dan melahirkan cukup berat atau beresiko.

Program Jampersal telah memasuki tahun kedua dan telah banyak perubahan-perubahan perbaikan yang dilakukan, walaupun belum sempurna. Perbaikan mendasar dilakukan sebagai upaya pengendalian biaya tanpa mengesampingkan pelayanan


(5)

persalinan yang bermutu, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan bersifat efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dari 288 per 100.000 Kelahiran Hidup (2007) menjadi per 100.000 Kelahiran Hidup (2015) diperlukan upaya terobosan. Masih banyak ibu hamil yang belum memiliki jaminan pembiayaan persalinan. Hal ini menyebabkan banyak persalinan ditolong oleh tenaga nonkesehatan dan dilakukan tidak difasilitas kesehatan. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat, pemerintah memberikan kemudahan pembiayaan melalui Jaminan Persalinan yang pada dasarnya adalah perluasan kepersertaan dari Jamkesmas dan tidak hanya mencakup masyarakat miskin saja. Jaminan persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan. Manfaat yang diterima oleh penerima jaminan persalinan terbatas pada pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB pasca persalinan.

Penerapan klaim Jampersal dengan tarif INA-CBG dan ketepatan pengkodean akan menetukan besar kecilnya biaya medis yang dikeluarkan. Pertanggungjawaban dana luncuran melalui implementasi pola pembayaran prospektif yang dikenal dengan INA-CBG dan berlaku untuk seluruh PPK. Diberlakukannya pola pembayaran dengan menerapkan INA-CBG mendorong PPK untuk lebih efisien dan efektif karena pengendalian biaya dan peningkatan mutu pelayanan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PPK (Depkes RI, 2008).

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta adalah salah satu rumah sakit umum daerah di Kota Surakarta yang telah menggunakan sistem pembayaran berdasarkan INA-CBG dengan menerima pasien persalinan yang menggunakan Jamkesmas dan Jampersal.


(6)

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung di RSUD Kota Surakarta.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian pendekatan potong lintang. Merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat komparatif .

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan di RSUD Kota Surakarta.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUD Kota Surakarta pada bulan Juni 2012.

3. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien Jampersal 115.

a. Sampel

1) Teknik penentuan besar sampel

Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :


(7)

Keterangan :

N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%)

Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis. 2) Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

4. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis.

5. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dari variabel-variabel pada penelitian ini adalah :

a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara umum atau asuransi yang akan digunakan. Skala pengukuran kategorikal.

b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi. Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp. Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan


(8)

tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim. Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.

6. Pengumpulan Data a. Sumber Data 1) Data primer

Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian data dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan selama triwulan I tahun 2012.

b. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode observasi.Observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta.

c. Instrument penelitian

Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10.


(9)

7. Populasi dan Sampel a. Populasi

Dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam medis pasien persalinan di rawat inap periode triwulan I (Januari-Maret) tahun 2012 di RSUD Kota Surakarta yaitu berjumlah 153 dokumen daripasien persalinan umum 38 dan pasien Jampersal 115.

b. Sampel

1) Teknik penentuan besar sampel

Dengan jumlah populasi 153 dokumen rekam medis, maka penentuan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :

Keterangan :

N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (10%)

Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 dokumen rekam medis. 2) Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Menurut notoatmodjo (2002). Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.


(10)

8. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : metode pembiayaan Jampersal dan Langsung. b. Variabel terikat : kelengkapan dokumen rekam medis.

9. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Metode pembiayaan kesehatan adalah ketentuan saat pasien masuk pertama kali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bedasarkan pembayaran secara umum atau asuransi yangakan digunakan. Skala pengukuran kategorikal sebagai berikut.

b. Analisis kuantitatif rekam medis yakni review kelengkapan pengisian dokumen rekam medis yang meliputi identitas pasien, laporan penting, autentifikasi. Identitas pasien berisi tentang nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor ktp. Laporan penting berisi tentang diagnosis disertai kode tindakan dan keterangan lain terkait keluhan utama yang dialami pasien sehingga perlu tindakan tambahan untuk mendapat perawatan medis dan kelengkapan lembar klaim. Autentifikasi berupa tanda tangan, nama terang dokter penanggungjawab termasuk cap/stempel pada formulir anamnese, lembar partograf dan resume keluar di RSUD Kota Surakarta. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.

10.Pengumpulan Data a. Sumber Data

1) Data primer

Data primer diperoleh peneliti dengan mengamati kelengkapan pengisian data dan kelengkapan lembar klaim dari dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta yang diperoleh dengan cara observasi checklist.


(11)

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan oleh pihak lain. Data sekunder pada penelitian ini adalah jumlah pasien persalinan selama triwulan I tahun 2012.

3) Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode observasi.Observasi/pengamatan dilakukan oleh peneliti secara Langsung terhadap dokumen rekam medis berjumlah 60dokumen untuk mengetahui kelengkapan pengisian dokumen rekam medis di RSUD Kota Surakarta.

4) Instrument penelitian

Instrumen/alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah checklist untuk observasi, alat tulis dan ICD-10.

11.Pengolahan Data

Data yang telah diobservasi menggunakan checklist akan diolah untuk dapat menghasilkan informasi yang mampu menjawab tujuan penelitian. Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :

a. Editing b. Coding c. Tabulating d. Entry


(12)

12. Analisis Data a. Analisis deskriptif

Karakteristik sampel data kontinu dideskripsikan dalam n, Mean, SD, Minimum- 8 Maksimum. Karakteristik sampel data kategorikal di deskripsikan dalam n dan persen.

b. Analisis analitik

Analisis analitik dilakukan untuk menguji perbedaan metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan dokumen rekam medis persalinan rawat inap di RSUD Kota Surakarta. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Sedangkan uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mann Whitney U-Test. Pada penelitian ini, uji dilakukan pada dokumen rekam medis pasien persalinan rawat inap.

Kesimpulan hasil uji :

1) Ha diterima jika nilai p(0,001)< 0,05),ada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung.

2) Ha ditolak jika nilai p(0,001)> (0,05),tidak ada perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis pasien persalinan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi data penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelengkapan pengisian dokumen rekam medis pasien persalinan Langsung dan Jampersal yang meliputi anamnesis, lembar partograf, dan resume. Adapun hasil deskripsi data penelitian adalah sebagai berikut :


(13)

a. Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa persalinan Jampersal dan Langsung 100 % data identitas pasien lengkap untuk semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf dan resume keluar.

b. Kelengkapan Laporan Penting

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk kelengkapan laporan penting pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 64,67% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 45,67 % pada lembar partograf dan 41,47% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 58% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 50,37% pada lembar partograf dan 48,53% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar.

c. Kelengkapan Autentifikasi

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diketahui bahwa untuk kelengkapan autentifikasi pasien Jampersal, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 70% pada lembar partograf dan 80% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar. Sedangkan untuk kelengkapan laporan penting pasien Umum, yang termasuk kategori lengkap sebanyak 100% untuk lembar anamnese, lengkap sebesar 80% pada lembar partograf dan 63,33% dikategorikan lengkap dalam pengisian laporan penting pada resume keluar.


(14)

2. Hasil Analisis Analitik

Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di Kota Surakarta. Untuk menguji perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di RSUD Kota Surakarta dilakukan dengan alat analisis Mann Whitney U-Test. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung

Deskripsi Jampersal Langsung

N 30 Mean 14,00

Minimum 8,00

Maksimum 17,00 Standar deviasi 2,067

30 17,47

15,00 22,00 1,48 Mann Whitney U-Test 48,00

p 0,001

Tabel 4. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam dokumen rekam medis bedasarkan metode pembiayaan. Dokumen rekam medis pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p= 0,001 (p<0,05) sehingga Ha diterima.

1. Tabel 5. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan laporan penting pada lembar Partograf sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung

Deskripsi Jampersal Langsung

N 30

Mean 4,73

Minimum 0,00 Maksimum 7,00 Standar deviasi 2,23

30

6,67 5,00 9,00

0,84 Mann Whitney U-Test 199,00


(15)

Tabel 5. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam laporan penting pada lembar partograf sebagai klaim bedasarkan metode pembiayaan. Laporan penting lembar partograf pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p=0,001 (p< 0,05) sehingga Ha diterima.

D. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kelengkapan pengisian identifikasi metode pembayaran Langsung sama dengan metode pembayaran Jampersal yakni lengkap sebesar 100% untuk semua semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf, dan autentifikasi.

2. Perbedaan pengisian kelengkapan laporan penting metode pembayaran Langsung lebih besar dari pada metode pembayaran Jampersal yakni rata-rata lengkap sebesar 50,60% untuk 3 formulir yang sama untuk Jampersal sedangkan untuk metode pembayaran Langsung rata-rata lengkap sebesar 52,30% untuk formulir yang sama.

3. Perbedaan pengisian kelengkapan autentikasi, dengan metode Jampersal lengkap rata-rata sebesar 83,33%, sedangkan untuk metode pembayaran Langsung lengkap sebesar 81,11% untuk 3 formulir yang sama.

4. Hasil analisis analitik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan tentang kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dan laporan penting antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung dengan nilai p = 0,001. 5. Persyaratan klaim pelayanan Jampersal antara lain: lembar pelayanan

pada buku KIA, partograf, surat rujukan bila dirujuk, dan fotocopy identitas. Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat lembar pelayanan dan lembar partograf yang belum dilengkapi.


(16)

1. Bidan RSUD Kota Surakarta

a. Hendaknya bidan segera melengkapi dokumen rekam medis dan lembar partograf segera setelah persalinan.

b. Bidan diharapkan lebih teliti dan sabar dalam melakukan pengisian lembar partograf.

c. Lebih meningkatkan kualitas kerja khususnya dalam melakukan pendokumetasin partograf. Karena partograf dapat dijadikan sebagai media komunikasi sesama profesi dalam melakukan observasi perkembangan proses persalinan.

d. Disarankan diadakan pembinaan dan memberikan pemahaman secara dalam tentang rekam medis oleh tenaga kesehatan agar para tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam pengisian kelengkapan data rekam medis. 2.Manajemen Rumah Sakit

Pihak menejemen RS sebagai pemegang kebijaksanaan diharapkan mampu memfasilitasi dan mendorong pengembangan pelaksanaan pengisian lembar partograf secara lengkap yang digunakan untuk memantau perkembangan persalinan. Pelaksanaan dokumentasi yang baik memiliki kepentingan vital bagi pihak rumah sakit antara lain berkaitan dengan:

a.Pengeklaiman biaya administrasi Jampersal yang berkaitan dengan kelengkapan dalam pengisian lembar partograf.

b.Untuk mengetahui persentase data yang berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukuan bidan, berapa jumlah pertolongan persalinan yang dapat ditolong secara normal ataupun yang harus dirujuk ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya.


(17)

E. Daftar Pustaka

Anwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara: Jakarta.

Anggraeny. 2009. Analisis Persiapan Sumber Daya Manusia Dalam Perubahan untuk Implementasi INA-DRG pada Program Jamkesmas di RSUD Kota Semarang tahun 2008. Diunduh : 17 Maret 2012. Http://www.fkm.undip.co.id

Bowman, D. E. 1992 Health Information Management of Strategic Resource. Jakarta.

Chandra, I. 2009. Pengembangan Sitem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga tidak Miskin Berbasis INA-DRG Casemix guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di RSUD DR. Soedarso [thesis]. Kalimantan Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.

Departemen Kesehatan RI, 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008 Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008 Petunjuk Teknis Administrasi Klaim dan Verifikasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Devitra, A. 2011. Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Bedasarkan INA-CBG di RS Stroke Nasional. [Jurnal]. Bukit Tinggi : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

Emalian, R. 2008. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kebidanan RSUD Kota Bekasi. Tesis Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM UI. Depok.

Gibson. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: bina rupa

Gramelia, E. 2010. Pengenalan Kondifikasi dan Modifikasi Procedure Melalui ICD-9-CM. Kumpulan Makalah Penelitian Optimalisasi Pengelolaan dan Implementasi Standar Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit. Jakarta.

Hatta, G. R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Saranan Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press.

Huffman, E. K. 1994, Health Information Management. Pysician Record Company Berwyn. Illnois. USA.

Jacobalis, 1989. Menjaga Pelayanan Mutu Rumah Sakit. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).


(18)

Kasiati. 2010. Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara. Forikes. Vol. 1. No. 4. Oktober 2010: ISSN 2086-3098.

Kasim, F dan Erkadius. 2010. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas yang digunakan di Indonesia, dalam Hatta,G, editor. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Kementrian Kesehatan RI, 2011. Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Jakarta

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1810/MenKes/SK/XII/2010. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Indonesian Medical Council. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia

Manggandhi, Y. 2010. Analisis Akurasi Kode Diagnosis Utama Exsternal Causes Berdasarkan ICD-10 Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]

Muninjaya, G. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: UI Press

Murdani, Eti. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina Kasih Ambarawa. Tesis FKM Universitas Diponegoro. Semarang.

Murti, Bhisma. 2010. Desain Penelitian dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurhayati. 2010. Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Asuransi Kesehatan Di Semarang. Studi Kasus Pada PT. Askes Cabang Semarang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 903/MenKes/Per/V/2011. Pedoman Program Pelaksanaan Jamkesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MenKes/PER/III/2008. Rekam Medis.

Purnamawati, Y. 2010. Analisis Keakuratan Kode Tindakan Operasi Bedah Tulang Berdasarkan ICD-9-CM pada Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Mitra Husada Karanganyar.

Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Rustiyanto, E. 2009, Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumapraja, S. 1993. Partograf WHO. Jakarta: Kedokteran Universitas Indonesia

Tabrany. 2008. Sistem Pembiayaan dan Pembayaran Pelayanan Kesehatan. UI Press. Jakarta.


(19)

WHO. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem. Geneva; WHO.

Wijaya, A. 2011. Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBG Pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rwat Inap Di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.


(1)

2. Hasil Analisis Analitik

Analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di Kota Surakarta. Untuk menguji perbedaan antara metode pembiayaan Jampersal dan Langsung terhadap kelengkapan rekam medis pasien persalinan di RSUD Kota Surakarta dilakukan dengan alat analisis Mann Whitney U-Test. Adapun berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan dokumen rekam medis sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung

Deskripsi Jampersal Langsung

N 30

Mean 14,00

Minimum 8,00

Maksimum 17,00 Standar deviasi 2,067

30 17,47

15,00 22,00 1,48 Mann Whitney U-Test 48,00

p 0,001

Tabel 4. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam dokumen rekam medis bedasarkan metode pembiayaan. Dokumen rekam medis pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p= 0,001 (p<0,05) sehingga Ha diterima.

1. Tabel 5. Statistik deskripsi perbedaan kelengkapan laporan penting pada lembar Partograf sebagai klaim antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung

Deskripsi Jampersal Langsung

N 30

Mean 4,73

Minimum 0,00 Maksimum 7,00 Standar deviasi 2,23

30

6,67 5,00 9,00

0,84 Mann Whitney U-Test 199,00


(2)

Tabel 5. Menunjukan terdapat perbedaan kelengkapan dalam laporan penting pada lembar partograf sebagai klaim bedasarkan metode pembiayaan. Laporan penting lembar partograf pasien persalinan umum lebih lengkap dari pada Jampersal, dan perbedaan tersebut, secara statistik signifikan p=0,001 (p< 0,05) sehingga Ha diterima.

D. SIMPULAN DAN SARAN

1. Kelengkapan pengisian identifikasi metode pembayaran Langsung sama dengan metode pembayaran Jampersal yakni lengkap sebesar 100% untuk semua semua formulir yang diteliti, yakni meliputi formulir anamnese, partograf, dan autentifikasi.

2. Perbedaan pengisian kelengkapan laporan penting metode pembayaran Langsung lebih besar dari pada metode pembayaran Jampersal yakni rata-rata lengkap sebesar 50,60% untuk 3 formulir yang sama untuk Jampersal sedangkan untuk metode pembayaran Langsung rata-rata lengkap sebesar 52,30% untuk formulir yang sama.

3. Perbedaan pengisian kelengkapan autentikasi, dengan metode Jampersal lengkap rata-rata sebesar 83,33%, sedangkan untuk metode pembayaran Langsung lengkap sebesar 81,11% untuk 3 formulir yang sama.

4. Hasil analisis analitik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan tentang kelengkapan pengisian dokumen rekam medis dan laporan penting antara metode pembayaran Jampersal dan Langsung dengan nilai p = 0,001. 5. Persyaratan klaim pelayanan Jampersal antara lain: lembar pelayanan

pada buku KIA, partograf, surat rujukan bila dirujuk, dan fotocopy identitas. Kendala yang dihadapi adalah masih terdapat lembar pelayanan dan lembar partograf yang belum dilengkapi.


(3)

1. Bidan RSUD Kota Surakarta

a. Hendaknya bidan segera melengkapi dokumen rekam medis dan lembar partograf segera setelah persalinan.

b. Bidan diharapkan lebih teliti dan sabar dalam melakukan pengisian lembar partograf.

c. Lebih meningkatkan kualitas kerja khususnya dalam melakukan pendokumetasin partograf. Karena partograf dapat dijadikan sebagai media komunikasi sesama profesi dalam melakukan observasi perkembangan proses persalinan.

d. Disarankan diadakan pembinaan dan memberikan pemahaman secara dalam tentang rekam medis oleh tenaga kesehatan agar para tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam pengisian kelengkapan data rekam medis. 2.Manajemen Rumah Sakit

Pihak menejemen RS sebagai pemegang kebijaksanaan diharapkan mampu memfasilitasi dan mendorong pengembangan pelaksanaan pengisian lembar partograf secara lengkap yang digunakan untuk memantau perkembangan persalinan. Pelaksanaan dokumentasi yang baik memiliki kepentingan vital bagi pihak rumah sakit antara lain berkaitan dengan:

a.Pengeklaiman biaya administrasi Jampersal yang berkaitan dengan kelengkapan dalam pengisian lembar partograf.

b.Untuk mengetahui persentase data yang berkaitan dengan pertolongan persalinan yang dilakukuan bidan, berapa jumlah pertolongan persalinan yang dapat ditolong secara normal ataupun yang harus dirujuk ke RS yang lebih lengkap fasilitasnya.


(4)

E. Daftar Pustaka

Anwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara: Jakarta.

Anggraeny. 2009. Analisis Persiapan Sumber Daya Manusia Dalam Perubahan untuk Implementasi INA-DRG pada Program Jamkesmas di RSUD Kota Semarang tahun 2008. Diunduh : 17 Maret 2012. Http://www.fkm.undip.co.id

Bowman, D. E. 1992 Health Information Management of Strategic Resource. Jakarta.

Chandra, I. 2009. Pengembangan Sitem Informasi Pembayaran Rawat Inap Pasien Keluarga tidak Miskin Berbasis INA-DRG Casemix guna Monitoring Pembiayaan Kesehatan di RSUD DR. Soedarso [thesis]. Kalimantan Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.

Departemen Kesehatan RI, 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2011. Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008 Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2008 Petunjuk Teknis Administrasi Klaim dan Verifikasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Devitra, A. 2011. Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Bedasarkan INA-CBG di RS Stroke Nasional. [Jurnal]. Bukit Tinggi : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

Emalian, R. 2008. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kebidanan RSUD Kota Bekasi. Tesis Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM UI. Depok.

Gibson. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: bina rupa

Gramelia, E. 2010. Pengenalan Kondifikasi dan Modifikasi Procedure Melalui ICD-9-CM. Kumpulan Makalah Penelitian Optimalisasi Pengelolaan dan Implementasi Standar Pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit. Jakarta.

Hatta, G. R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Saranan Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press.

Huffman, E. K. 1994, Health Information Management. Pysician Record Company Berwyn. Illnois. USA.

Jacobalis, 1989. Menjaga Pelayanan Mutu Rumah Sakit. Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).


(5)

Kasiati. 2010. Gambaran Kepatuhan Bidan Dalam Penerapan Penggunaan Partograf Di BPS Anggota IBI Ranting Surabaya Utara. Forikes. Vol. 1. No. 4. Oktober 2010: ISSN 2086-3098.

Kasim, F dan Erkadius. 2010. Sistem Klasifikasi Utama Morbiditas dan Mortalitas yang digunakan di Indonesia, dalam Hatta,G, editor. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Kementrian Kesehatan RI, 2011. Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan. Jakarta

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1810/MenKes/SK/XII/2010. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2011.

Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Indonesian Medical Council. Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia

Manggandhi, Y. 2010. Analisis Akurasi Kode Diagnosis Utama Exsternal Causes Berdasarkan ICD-10 Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]

Muninjaya, G. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: UI Press

Murdani, Eti. 2007. Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di RSU Bina Kasih Ambarawa. Tesis FKM Universitas Diponegoro. Semarang.

Murti, Bhisma. 2010. Desain Penelitian dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nurhayati. 2010. Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Asuransi Kesehatan Di Semarang. Studi Kasus Pada PT. Askes Cabang Semarang.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 903/MenKes/Per/V/2011. Pedoman Program Pelaksanaan Jamkesmas.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MenKes/PER/III/2008. Rekam Medis.

Purnamawati, Y. 2010. Analisis Keakuratan Kode Tindakan Operasi Bedah Tulang Berdasarkan ICD-9-CM pada Formulir Ringkasan Masuk dan Keluar di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Triwulan I Tahun 2010 [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Mitra Husada Karanganyar.

Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Rustiyanto, E. 2009, Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumapraja, S. 1993. Partograf WHO. Jakarta: Kedokteran Universitas Indonesia

Tabrany. 2008. Sistem Pembiayaan dan Pembayaran Pelayanan Kesehatan. UI Press. Jakarta.


(6)

WHO. 2004. International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem. Geneva; WHO.

Wijaya, A. 2011. Analisis Perbedaan Tarif Riil dengan Tarif Paket INA-CBG Pada Pembayaran Klaim Jamkesmas Pasien Rwat Inap Di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta.


Dokumen yang terkait

REKAM MEDIS ELEKTRONIK TIDAK MENJAMIN KELENGKAPAN DOKUMENTASI KESEHATAN PASIEN.

0 7 11

IDENTIFIKASI KELENGKAPAN INFORMASI DAN KEAKURATAN KODE DOKUMEN REKAM MEDIS TERKAIT PENENTUAN TARIF BIAYA Identifikasi Kelengkapan Informasi Dan Keakuratan Kode Dokumen Rekam Medis Terkait Penentuan Tarif Biaya Pasien Bpjs Di Rsud Pandan Arang Boyolali.

1 7 12

IDENTIFIKASI KELENGKAPAN INFORMASI DAN KEAKURATAN KODE DOKUMEN REKAM MEDIS TERKAIT PENENTUAN TARIF BIAYA Identifikasi Kelengkapan Informasi Dan Keakuratan Kode Dokumen Rekam Medis Terkait Penentuan Tarif Biaya Pasien Bpjs Di Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 4 16

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Hyperplasia Of Prostate Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Mulia Hati Wonogiri Tahun 2013.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS Hubungan Antara Kelengkapan Informasi Medis Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten K

9 44 16

HUBUNGAN ANTARA KELENGKAPAN INFORMASI MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS Hubungan Antara Kelengkapan Informasi Medis Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten K

0 1 18

PERBEDAAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN PERSALINAN ANTARA METODE PEMBIAYAAN JAMPERSAL DAN Perbedaan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan Antara Metode Pembiayaan Jampersal Dan Langsung Di Rsud Kota Surakarta.

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Persalinan Antara Metode Pembiayaan Jampersal Dan Langsung Di Rsud Kota Surakarta.

0 2 7

INJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT TYPHOID FEVER DI RSUD BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2012

0 0 12

ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN RENAL COLIC

0 4 12