PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 3 PARLILITAN T.A. 2012/2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 3 PARLILITAN
T.A. 2012/2013

Oleh:

Samrihot Sihotang
NIM 409121073
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah YME, atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan keringanan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Dikelas VIII Semester II SMP Negeri
3 Parlilitan T.A. 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Manter Sihotang sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd, Ibu Dr. Derlina, M.Si, dan
Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji, yang telah memberikan

masukan dan saran hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Rita Juliani, M.Si. selaku
dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta
staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah memberikan banyak
bantuan kepada penulis. Penulis juga menngucapkan terima kasih kepada Bapak
Bangun Simamora, S.Pd, M.M selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Parlilitan ,
bapak Rekson Sihotang, S.Pd selaku guru Fisika, para siswa kelas VIII A dan VIII
B dan seluruh keluarga besar SMP Negeri 3 Parlilitan yang telah memberi saran,
masukan dan banyak bantuan dalam pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 3
Parlilitan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahanda Kander Sihotang, Ibunda Norita Tinambunan atas kasih sayang,
dorongan, semangat, nasihat dan do’anya dalam setiap langkah penulis, kedelapan
kakak tersayang Demersis Sihotang beserta keluarga, Lisnawati Sihotang, M.KS

v

beserta keluarga, Maklina Sihotang beserta keluarga, Nurseni Sihotang beserta
keluarga, Riris Ayu Sihotang beserta keluarga, Lamsari Sihotang beserta keluarga,
Nurhayati Sihol Marito Sihotang beserta keluarga, Ervina Lasmaria Sihotang

beserta keluarga dan adik tercinta Pratu. Alfonsus Sihotang, beserta seluruh
keluarga besar Sihotang dan Tinambunan yang telah memberikan do’a dan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan.
Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat terbaik
Salomo Leonardus Simanjuntak, Ladestam Sitinjak, Tamrin Hutagalung, Sarles
Hutauruk, Fitriani, Nurul Ain A.K Cibro, Helastrin Hutagaol, Novarina Sinaga,
Jenopa Pardosi, Lamrobasa Mahulae, Juniwati Gultom, Yanti Geulora Munte,
Sondang Sitindaon dan seluruh teman-teman seperjuangan di kelas Fisika Dik A
2009 yang telah memberikan dukungan sehingga penulis tetap bersemangat dalam
menjalani perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis
ucapkan kepada teman-teman PPLT 2012 SMP N 1 Galang khususnya Rocky
Sihotang, William Nababan, Asnila Lubis, Ira Pane, dan Nanin yang tak pernah
bosan memberikan dukungan kepada penulis, seluruh teman-teman alumni SMA
Negeri 1 Parlilitan kelas XII IPA tahun 2005 yang telah memberi dukungan dan
semangat kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan
khusunya fisika.

Medan, 16 Juli 2013
Penulis

Samrihot Sihotang
NIM. 409121073

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 3 PARLILITAN
T.A. 2012/2013
SAMRIHOT SIHOTANG (409121073)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk melihat aktivitas siswa selama
proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri pada

materi pokok Tekanan di Kelas VIII SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013. 2)
Untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII semester II SMP Negeri 3
Parlilitan T.A. 2012/2013 . 3) Untuk melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Tekanan di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013. 4) Mengetahui
pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Parlilitan TA 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa
kelas kelas VIII SMP Negeri 3 Parlilitan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel
penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random
sampling, yaitu Kelas VIII B dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri
dan kelas VIII A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil
belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 4 option sebanyak 20 soal yang
telah dinyatakan valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar
observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaran Inkuiri.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 47,40
dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 43,00. Setelah dilakukan
perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas

dengan pembelajaran pembelajaran Inkuiri sebesar 72,80 sedangkan siswa yang
diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata
postes siswa 60,80. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu
3,529 > 1,676 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 48. Hal ini berarti Ha
diterima yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Inkuiri
terhadap hasil belajar siswa pada Materi Pokok Tekanan Dikelas VIII Semester II
SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013.

Kata Kunci : Inkuiri, Hasil belajar, Aktivitas

vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup


ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar


x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Identifikasi Masalah


4

1.3.

Batasan Masalah

4

1.4.

Rumusan Masalah

4

1.5.

Tujuan Penelitian

5


1.6.

Manfaat Penelitian

6

1.7.

Defenisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1.

Kerangka teoritis


7

2.1.1.

Pengertian Belajar

7

2.1.2.

Aktivitas Siswa

8

2.1.3.

Hasil Belajar

9

2.1.3.1. Ranah Kognitif

10

2.1.3.2. Ranah Afektif

11

2.1.3.3. Ranah Psikomotorik

11

2.1.4.

Model Pembelajaran

12

2.1.5.

Model Pembelajaran Inkuiri

13

vii

2.1.5.1. Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri

15

2.1.5.2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri

16

2.1.5.3. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

17

2.1.6.

18

Materi Pokok Tekanan

2.1.6.1. Tekanan

18

2.1.6.2. Tekanan dalam Zat Cair

19

2.1.6.3. Hukum Pascal

20

2.1.6.4. Hukum Archimedes

21

2.1.7.

Pembelajaran Konvensional

23

2.2.

Kerangka Konseptual

24

2.3.

Hipotesis Penelitian

25

BAB III METODE PENELITIAN

26

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian

26

3.2.

Populasi dan Sampel Penelitian

26

3.3.

Variabel Penelitian

26

3.4.

Jenis dan Desain Penelitian

26

3.4.1.

Jenis Penelitian

26

3.4.2.

Desain Penelitian

27

3.5.

Prosedur Penelitian

27

3.6.

Instrumen Penelitian

30

3.6.1.

Tes Hasil Belajar

30

3.6.1.1 Validitas Tes

31

3.6.1.2 Realibilitas tes

31

3.6.1.3 Tingkat Kesukaran

32

3.6.1.4 Daya Pembeda Soal

33

3.6.2

34

Instrumen Sikap

3.6.2.1 Observasi Aktivitas Belajar Siswa

34

36.3.

35

Teknik Pengolahan Data

3.6.3.1. Uji Normalitas

35

36.3.2. Uji Homogenitas

36

viii

3.6.3.3. Uji Hipotesis

36

3.6.4. Analisis Data Observasi

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

39

4.1

Hasil Penelitian

39

4.1.1

Hasil Belajar

39

4.1.2

Observasi

39

4.1.3

Pengolahan dan Analisis Data

41

4.1.4

Pengujian Analisis Data

43

4.1.4.1 Nilai rata-rata dan simpangan baku

43

4.1.4.2 Uji Normalitas Data

43

4.1.4.3 Uji Homogenitas Data

43

4.1.4.4 Uji Hipotesis Penelitian

44

4.2

45

Pembahasan Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

48

5.1

Kesimpulan

48

5.2

Saran

48

DAFTAR PUSTAKA
Lapiran-lampiran

50

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tekanan dalam Bejana Berhubungan

20

Gambar 2.2. Siraman Air dari Teko

20

Gambar 2.3. Arah Tekanan pada Zat Cair

21

Gambar 2.4. Tenggelam,melayang,dan terapung

23

Gambar 2.5. Kapal Selam

23

Gambar 2.6. Skematik Model Pembelajaran Konvensional

24

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

29

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model latihan Inkuiri

17

Tabel 3.1. Two Group Pretest-Postest Design

27

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar

30

Tabel 3.3. Kriterai Reliabilitas Tes

31

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran Butir Soal

32

Tabel 3.5. Kesukaran Butir Soal

32

Tabel 3.6. Kriteria Daya Beda Soal

33

Tabel 3.7. Daya Beda Soal

34

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran

39

Tabel 4.2. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen

40

Tabel 4.3. Data Nilai Pretes Kelas Ekperimen dan Pretes Kelas Kontrol

42

Tabel 4.4. Data Nilai Postes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

42

Tabel 4.5. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku

43

Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel

43

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel

43

Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes

44

Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

45

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

52

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa

72

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian

83

Lampiran 4 : Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar

87

Lampiran 5 : Kunci Jawaban Instrumen

94

Lampiran 6: Lembar observasi aktivitas belajar siswa Pedoman
penskoran observasi aktivitas belajar siswa

95

Lampiran 7 : Uji Reliabilitas Instrumen Tes

96

Lampiran 8 : Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian

98

Lampiran 9 : Perhitungan tingkat Kesukaran Instrumen

99

Lampiran 10 : Perhitungan Daya Beda Soal

101

Lampiran 11 : Tabel Daya Pembeda Tes

103

Lampiran 12 : Tabel Distribusi Pretest Kelas Eksperimen

104

Lampiran 13 : Tabel Distribusi Pretest Kelas Kontrol

105

Lampiran 14: Tabel Distribusi Postest Kelas Eksperimen

106

Lampiran 15 : Tabel Distribusi Postest Kelas Kontrol

107

Lampiran 16 : Rekapitulasi Skor Jawaban Siswa Pada Pretest dan Postest 108
Lampiran 17: Rata-rata (mean) dan Standart Deviasi dan Varians Pretest 110
Lampiran 18 : Rata-rata (mean) dan Standart Deviasi dan Varians Postest 112
Lampiran 19: Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa

114

Lampiran 20 : Uji Homogenitas Data

119

Lampiran 21 : Uji Hipotesis

121

Lampiran 22 : Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

126

Lampiran 23 : Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

132

Lampiran 24 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

133

Lampiran 25 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

134

Lampiran 26 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

135

Lampiran 27 : Dokumentasi Penelitian

137

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan peserta

didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu
kurikulum. Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka dalam proses
pembelajarannya dituntut agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran terutama
melalui kegiatan penemuan, sedangkan guru yang semula bertindak sebagai
sumber belajar beralih fungsi menjadi seorang fasilitator kegiatan pembelajaran
yang berperan mengarahkan (membimbing) siswa untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapi dalam belajar atau menemukan sendiri konsep-konsep
yang sedang dipelajari.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bekaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Hardini dan Puspitasari
(2012:149), “Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah”. Salah satu mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran
fisika. Fisika merupakan mata pelajaran yang sangat menarik karena mempelajari
gejala-gejala alam yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sesuai dengan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek
Program Pengalaman Terpadu (PPLT) di SMP Negeri 1 Galang, banyak siswa
yang menyatakan bahwa pelajaran fisika itu merupakan pelajaran yang sulit untuk
dipahami. Guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan
materi dan penyelesaian soal-soal dengan rumus. Siswa hanya dapat menghitung
dengan menghafal rumus tetapi tidak mengerti konsep fisika yang sebenarnya
sehingga siswa tidak dapat menerapkan pelajaran fisika dalam kehidupan seharihari.

2

Dari hasil studi pendahuluan di SMP N 3 Parlilitan dengan instrumen
angket dan wawancara dapat diperoleh sejumlah data. Dari hasil angket yang
disebarkan kepada 30 siswa kelas VIII diperoleh data bahwa 19 orang mengatakan
fisika itu sulit dan kurang menarik, 6 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu
biasa saja. Sedangkan 5 orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan.
Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena fisika
tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal. Tetapi ada juga siswa yang
sulit dalam pemahaman materi dan soal, sehingga jika soal diubah dalam bentuk
lain maka siswa tidak mampu mengerjakannya. (Diperoleh dari hasil wawancara
dengan siswa).
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada Bapak
Rekson Sihotang S.Pd, guru fisika kelas VIII SMP Negeri 3 Parlilitan diperoleh
kesimpulan bahwa minat siswa untuk belajar fisika sangat kurang. Model
pembelajaran yang digunakan Bapak Rekson Sihotang S.Pd, masih pembelajaran
konvensional, dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal, dan
demonstrasi. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan masih rendahnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran fisika yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata
Fisika kelas VIII semester ganjil yaitu 6,5.
Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyatakan bahwa salah satu
kelemahan pembelajaran adalah kurang adanya variasi dalam mengajar dengan
melibatkan siswa. Dalam mengatasi permasalahan ini, seorang guru perlu
merancang

pembelajaran

kemampuan-kemampuan

dengan
mengatur

menggunakan
secara

model

umum

yang

memiliki

komponen-komponen

pembelajaran sehingga siswa termotivasi dalam belajar. Oleh karena itu, Sanjaya
(2010:14-15) menyatakan bahwa,”Seorang guru perlu memiliki kemampuan
merancang dan mengimplementasikan berbagai model pembelajaran yang cocok
dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk
di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk
menjamin efektivitas pembelajaran”.
Salah satu usaha yang dilakukan agar siswa dapat memahami apa yang
dipelajarinya adalah dengan membimbing siswa untuk menggali pengetahuannya

3

sendiri yang diperoleh berdasarkan pengalaman sehari-hari. Usaha tersebut dapat
diwujudkan dengan penggunaan model pembelajaran Inkuiri. Hasil penelitian
Schlenker, dalam Joyce dan Weil (2009:198), menunjukkan bahwa inkuiri dapat
meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreaktif, dan siswa
menjadi terampil memperoleh dan menganalisis informasi. Menurut Jerome
Bruner

dalam Sagala (2003:35) menyatakan bahwa, “Belajar penemuan

membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi, sampai menemukan
jawaban-jawaban, mengajarkan keterampilan memecahkan masalah dan meminta
siswa untuk menganalisis dan memanipulasi informasi”. Teori belajar lain yang
mendasari model pembelajaran inkuiri adalah teori belajar konstruktivistik oleh
Piaget yang mengemukakan bahwa pengetahuan itu akan bermakna manakala
dicari dan di tentukan sendiri oleh siswa. Dengan demikian, model pembelajaran
inkuiri mendukung pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centerapproaches) yang menjadikan siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
Penelitian mengenai model pembelajaran Inkuiri ini sudah pernah
dilakukan dan dikaji oleh peneliti sebelumnya pada materi Gaya dan Hukum
Newton di kelas VII semster I SMP N.37 Medan oleh

Elida (2010). Hasil

penelitian tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen (Pembelajaran
Inkuiri) adalah 80,29 sedangkan kelas kontrol (Pembelajaran Konvensional) nilai
rata-ratanya adalah 68,57. Dari hasil penelitian diatas, dapat dikatakan bahwa
pembelajaran yang dilakukan dengan strategi Inkuiri memberikan pengaruh yang
lebih baik pada pencapaian hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Namun, dalam penelitian tersebut masih terdapat kelemahan
peneliti yaitu kurang mampu mengalokasikan waktu dalam pembelajaran
sehingga penggunaan waktu tidak efektif serta kurang menguasai kelas sehingga
siswa berkesempatan untuk ribut sehingga suasana di dalam kelas tidak kondusif.
Dengan

melihat

kendala-kendala

yang

dihadapi

oleh

peneliti

sebelumnya, maka peneliti akan berusaha mengatasi kendala dalam hal ini adalah
pengolokasian waktu. Dalam mengatasi pengalokasian waktu yang digunakan,
peneliti membagikan alokasi waktu pada tiap-tiap fase pembelajaran dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga waktu yang digunakan lebih

4

efisien. Model Pembelajaran Inkuiri ini diharapkan dapat lebih meningkatkan
hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin meneliti hasil belajar siswa
dengan judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII SMP Negeri 3
Parlilitan T.A. 2012/2013”.

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah sebagai berikut :
1.

Siswa menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang sulit

2.

Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika

3.

Hasil belajar siswa masih rendah

4.

Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar

5.

1.3.

Metode/strategi/model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

Batasan Masalah
Adapun batasan maslah dalam penelitian ini adalah :

1.

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri dan pembelajaran konvensional.

2.

Materi hanya dibatasi pada materi pokok Tekanan

3.

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II SMP Negeri
3 Parlilitan.

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013.

5

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Inkuiri pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII semester II SMP Negeri
3 Parlilitan T.A. 2012/2013
3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP
Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013.
4. Bagaimana pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Negeri 3
Parlilitan TA 2012/2013.

1.5.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri pada materi pokok Tekanan di
Kelas VIII SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013.
2. Untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII semester II
SMP Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013
3. Untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP
Negeri 3 Parlilitan T.A. 2012/2013.
4. Mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester II SMP Negeri 3
Parlilitan TA 2012/2013.

1.6.

Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat, yakni sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
pada materi pokok Tekanan Di Kelas VIII SMP semester II Negeri 3
Parlilitan T.A 2012/2013.

6

2. Sebagai masukan dan saran dalam memilih model/strategi pembelajaran
yang tepat dalam pembelajaran fisika.

1.7.

Defenisi Operasional
1.

Model pembelajaran Inkuiri adalah cara mengajar guru

yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis melalui fase
merumuskan masalah, fase membuat hipotesis, fase merancang
pecobaan, fase mengumpulkan dan menganalisis data serta fase
membuat kesimpulan.
2.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima
pengalaman belajar dengan model pembelajaran inkuiri yang meliputi
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE EVENT OF INTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP TEKANAN PADA SISWA SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

0 3 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK BERUPA PENGELOLAAN SAMPAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI USAHA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI SMP NEGERI 11 SEMARANG

0 42 213

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA SMP NEGERI 1 KASUI KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

0 24 76

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 LUBUKLINGGAU TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 10

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMANDIRIAN DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 7 SAMARINDA

0 2 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II MTsN 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8