UPAYA PENINGATAN HASIL GULUNGAN BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL MELALUI METODE KOMANDO PADA ATLETGULAT PUTRA USIA 13 TAHUN PENGCAB PGSI MEDAN TAHUN 2013.
UPAYA PENINGKATAN HASIL GULUNGAN BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL MELALUI METODE KOMANDO PADA ATLET GULAT
PUTRA USIA 13 TAHUN PENGCAB PGSI MEDAN TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH JULI ASTRIA NIM . 081266210040
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-NYA, sehingga sekripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :.
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, AIFO selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED 4. Bapak Drs. Mesnan,M.Kes, selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED dan, 5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembatu Dekan III FIK UNIMED 6. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga sekaligus selaku Pembimbing Skripsi yang banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini
7. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku sekretaris jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.
8. Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes AIFO selaku Penguji I 9. Bapak Indra Darma Sitepu S.Pd, M.Kes selaku penguji II
10.Bapak / Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
11.Terima kasih kepada pelatih Gulat Pengcab PGSI Medan Estate yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian ini.
(5)
12.Teristimewa kepada Bapakku Samsul Bahari dan Mamakku Nur Hayati selaku orang tua yang bersusah payah membesarkan, membimbing dan membiayai serta mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini. Juga kepada Tunanganku Gazali Sendra saudara kandungku Kakakku Sari Anita, Adikku tersayang Nur Azijah, Melisa, Kiki Bahari, Rizky Abdillah
13.Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan stambuk 2008 dan Stambuk 2009 , khususnya buat anak Spesialis Gulat PAB Medan Estate, Sahabatku Hervina Novanda Sihombing S.Pd, Darkamto S.Pd, Sriyanti Bachin S,Pd, Dedi Efendy S.Pd, Herianto S.Pd, Sanjaya S.Pd, Joko Endra Saputra SH, Nur Asni Ismail S.Ag yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan ini.Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Yang Mahakuasa. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Amin……. Ya…Rabbal Alamin.
Medan, Agustus 2013 Penulis,
Juli Astria
(6)
ABSTRAK
JULI ASTRIA, Upaya Peningatan Hasil Gulungan Belakang Dengan Menggunakan Media Audiovisual Melalui Metode Komando Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
(Pembingbing Skripsi : ZULFAN HERI).
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasilGulungan
Belakangdengan menggunakan media audiovisual melalui metode komando pada
atlet gulat putra usia 13 tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013. Sabjek dalam penelitian ini adalah atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013 dengan jumlah atlet 8 orang yang akan diberikan tindakan berupa teknik gulungan belakang dengan menggunakan media audiovisual melalui metode komando pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan, yang terdiri dari 1 siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan tes awal untuk mengetahui letak kesulitan pada teknik gulungan belakang, kemudian dilakukan latihan dan tindakan menggunakan metode Media Audiovisual melalui
metode komandodan diakhiri dengan pemberian tes siklus I dan dengan instrumen
tes Teknik Gulungan Belakan dan lembar pengamatan tes proses latihan teknik
Gulungan Belakang dengan menggunakan lembar observasi.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) dari data tes awal latihan diperoleh 2 orang (25%) yang telah tercapai tingkat keberhasilan latihan, sedangkan 6 orang (75%) belum tercapai tingkat keberhasilan latihan. dengan nilai rata - rata adalah 57,86%. (2) dari data hasil tes siklus I diperoleh 3 orang (37,5%) yang telah tercapai tingkat keberhasilan latihan, sedangkan 5 orang (62,5%) belum tercapai tingkat keberhasilan latihan, dengan nilai rata-rata adalah 70,38%. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata - rata hasil latihan atlet dari tes awal 25% ke siklus I 75% yaitu peningkatan keberhasilan secara klasikal sebesar 50%. Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan Media Audiovisual Melalui metode Komando pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN. ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS... 7
A. Kajian Teoritis ... 7
1. Hakikat Gulungan Belakang ... 7
2. Hakikat Latihan ... 11
3. Hakikat Latihan Teknik ... 14
4. Hakikat Belajar Gerak ... 15
5. Hakikat Media Audiovisual ... 19
6. Hakikat Metode Komando ... 23
B. Kerangka Berpikir ... 26
(8)
Halaman
III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A.Setting Penelitian ... 28
B. Tempat Penelitian... 29
C. Subjek Penelitian ... 29
D.Metode Pengumpulan Data... 30
E. Desain Penelitian ... 32
F. InstrumePenelitian... 35
G.Teknik Analisis Data ... 40
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A.Deskripsi Pemasalahan ... 42
B. Hasil Penelitian ... 49
C. Pembahasan Hasil Latihan ... 49
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A.Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kategori Berat Badan Untuk Gulat Gaya Bebas Dan Romawi
Yunani… ... 8
2. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ... 28
3. Profil Atlet gulat putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Estate Tahun 2013 ... 29
4. Indikator Nilai Teknik ... 37
5. Score Sheet ... 38
6. Observasi ... 39
7. Target Ketuntasan ... 40
8. Deskripsi Hasil Tes Awal Teknik Gulungan Belakang ... 43
9. Deskripsi Hasil Pre-Test Teknik Gulungan Belakang ... 46
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Nilai Teknik 1 Gulungan Belakang dibawah lengan... 9
2. Nilai Teknik 2 Gulungan Belakang Mengunci Pinggang ... 10
3. Nilai Teknik 3 Gulungan Belakang membuat lawan melayang .. 11
4. Alur pelaksanaan kegiatan siklus I dan II. ... 32
5. Matras ... 36
6. Grafik Target Teknik Gulungan Belakang ... 43
7. Grafik Keberhasilan Tes Teknik Gulungan Belakang... 47
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Perencanaan Prgram Latihan Siklus I… ... 53
2. Profil Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Estate Tahun 2013 ... 58
3. Data Awal Hasil Gulungan Belakang ... 59
4. Data Pre-Test Gulungan Belakang ... 61
5. Data Post-Test Gulungan Belakang ... 63
(12)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya untuk mencapai olahraga yang maksimal dibutuhkan peranan pelatih yang baik dan memang benar – benar bertanggung jawab terhadap atlet yang sedang dilatihnya, juga tak kalah pentingnya penerapan latihan – latihan yang terprogram dan sistematis serta dilaksanakan dengan baik. Yang dimaksud dengan latihan yang terprogram dengan baik adalah suatu latihan yang memiliki tujuan yang jelas, Sebelum menentukan atau memutuskan metode latihan apa yang di pergunakan nantinya di dalam proses kegiatan latihan seorang pelatih haruslah terlebih dahulu mempertimbangkan baik buruknya suatu metode latihan tersebut. Oleh karena itu pelatih dan pengurus perlu meningkatkan kualitas atlet – atletnya di dalam menguasai berbagai cabang olahraga.
Salah satu cabang olahraga yang dimaksud adalah cabang olahraga gulat yaitu menurut (FILA, 2005 : i) Didalam pertandingan gulat yang terbagi dari dua gaya, yaitu gulat gaya bebas (Free style) dan gulat Greco romawi. Dimana yang dimaksud dengan gulat gaya bebas adalah dalam bergulat atlet diperkenankan menangkap kaki lawan dan menggunakan seluruh anggota tubuh untuk melakukan suatu teknik untuk mengambil nilai dari lawannya, sedangkan di dalam gulat gaya Greco Romawi atlet dilarang keras menangkap bagian bawah pinggang lawan atau penggunaan kaki secara aktif untuk memperoleh suatu nilai.Sedangkan Menurut Ridwan (2010:39) dalam gulat gaya Greco romawi atlet dilarang keras menangkap bagian bawah pinggang lawan atau penggunaan kaki secara aktif untuk memperoleh suatu nilai, sementara dalam gaya bebas menangkap kaki dan
(13)
penggunaan kaki secara aktif untuk melakukan pergerakan diperbolehkan.Sebagai olahraga beladiri, gulat menggunakan ketangkasan dan keterampilan di dalam gerakannya. Gulat juga memerlukan kondisi fisik yang prima disamping kemahiran teknik, penguasaan teknik, maupun kemantapan mental.Akan tetapi komponen fisik yang paling dominan pada cabang olahraga ini adalah kekuatan, daya tahan, powor, kecepatan, kelentukan, serta kelincahan.Karena begitu banyaknya komponen fisik yang digunakan pada cabang olahraga ini, maka cabang olahraga gulat dominan melatih komponen fisik, disertai dengan latihan teknik.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti pada tanggal 3 Januari 2013 pada saat Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Club Gulat PAB Medan
Estate, masih banyak atlet mengalami kesulitan untuk memperoleh hasil latihan
gulungan belakang yang maksimal, teknik yang dilakukan atlet tidak berhasil dan dapat diblok (ditahan) olah lawannya, dikarenakan pegulat tidak mampu melakukan gulungan tubuh lawan ke belakang dengan baik.Buangan kayang yang dilakukan pegulat cenderung rendah sehingga hasil gulungan belakang tersebut tidak memperoleh hasil yang maksimal.menyebabkan lawan tidak lepas kontak dengan matras.Berdasarkan pengamatan peneliti ada suatu permasalahan yang terdapat pada bentuk latihan yang diterapkan oleh pelatih tersebut, maka perlu diadakan berbagai usaha di dalam upaya peningkatan hasil latihan, dengan demikian peneliti melakukan penelitian pada atlet gulat putra usia 13 tahun tentang kemampuan gulungan belakang dengan menggunakan Media Audiovisual melalui metode komando.
(14)
Menurut Supandi (1992 : 29) “ metode adalah cara yang digunakan oleh pelatih, guru atau Pembina dalam mengajarkan, melatih atau membimbing materi dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi untuk mencapai tujuan”. Seiring dengan itu, Moston dalam Husdarta, (2000:28) mengemukakan bahwa: “Metode Komando bertujuan mengarahkan siswa / atlet dalam melakukan tugas gerak secara akurat dalam waktu yang singkat. Siswa / atlet mengikuti segala instruksi yang disampaikan oleh guru, pelatih atau Pembina. Dalam Metode komando peran guru, pelatih atau Pembina sangat dominan yaitu: a) membuat segala keputusan dalam pembelajaran / pelatihan, b) membuat semua keputusan dengan : mata pelajaran, susunan pelaksanaan tugas, memulai dan mengakhiri waktu pelaksanaan pengajaran / pelatihan, c) memberikan umpan balik kepada siswa / atlet mengenai peran guru / pelatih dalam materi / program, adapun tugas peranan siswa / atlet adalah hanya mengikuti dan melaksanakan tugas yang diinstruksikan guru”.
Dari hasil survey yang dilakukan di Club Gulat PAB Medan Estate dalam melatih, sebagian besar pelatih masih belum efektif dalam menggunakan metode melatih, hal ini terlihat dari cara pelatihan dalam melatih masih menggunakan metode komando dengan menghandalkan otot / suara keras dalam melatih, sehingga mental atlet menjadi kurang baik, selain itu pelatih sering memberikan atlet beraktifitas sendiri tanpa dikontrol sehinga atlet kebanyakan bermain – main.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa metode merupakan suatu perlakuan yang harus dilakukan oleh pelatih pada saat melatih. Sebab dengan begitulah atlet akan aktif dalam melakukan setiap gerakan, maka dengan begitulah
(15)
proses latihan akan terlaksana dengan baik dan sempurna. Metode komando adalah salah satu metode melatih yang proses sepenuhnya didominasi oleh pelatih, sedangkanmedia audiovisualadalah metode yang membebaskan atlet untuk membuat keputusan yang lebih luas, Selain kebebasan membuat keputusan sehubungan dengan pelaksanaan tugas, atlet diberi kewajiban untuk menilai hasil gerakan secara terbatas.
Maka dengan demikian peneliti merasa tertarik mengadakan suatu penelitian yang berhubungan dengan hasil latihan tentang “Upaya Peningkatan HasilGulungan Belakang Dengan Menggunakan Media Audiovisual Melalui Metode Komando Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Medan Tahun 2013”. Dengan pengharapan dapat menimbulkan hasil gulungan belakang yang maksimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diindentifikasikan beberapa masalah yang diteliti sebagai berikut: (1). Faktor – faktor apa sajakah yang dapat meningkatkanHasilGulungan
Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013? (2).
Latihan apa saja yang mendukung Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat
Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013? (3). Seberapa besarkah
peningkatan dengan menggunakanmedia audiovisualmelaluimetode komando dapat mempengaruhi Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13
(16)
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Atlet Gulat Putra Usia 13 tahun Pengcab PGSI belum menguasai teknik
Gulungan Belakang dengan baik.
2. Hasil Teknik Gulungan Belakang Atlet Gulat Putra Usia 13 tahun Pengcab PGSI masih rendah.
3. Efektitas penerapan dengan Metode Media Audiovisual melalui Metode Komando Terhadap Hasil Teknik Gulungan Belakang.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni : “Bagaimana metode Media audiovisual melalui metode komando dapat meningkatkan hasil teknik gulungan belakang pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013. E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :Untuk mengetahui apakah Dengan Menggunakan Media Audiovisual Melalui Metode Komando dapat Meningkatkan Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013.
(17)
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan olahraga khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
2. Bagi para pembina dan pelatih khususnya Club Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI tahun 2013.
a. Untuk meningkatkan kreatifitas pelatih dalam membuat dan mengembangkan suatu metode latihan yang akan digunakan.
b. Sebagai bahan masukan pelatih dalam memilih alternatif latihan yang akan dilakukan.
c. Untuk meningkatkan kinerja pelatih dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam mengembangkan metode latihan.
3. Bagi atlet Club Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013. a. Menciptakan suasana latihan yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif atlet dalam mengikuti latihan, serta meningkatkan hasil Teknik
Gulungan Belakang.
b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan Gulungan Belakang Pada
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah menggunakan media audiovisual dengan metode komando memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap peningkatan hasil teknik gulungan belakang pada atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Medan Estate Tahun 2013.Nilai rata-rata atlet pada tes awal adalah 57,86% (Kurang), pada siklus I nilai rata – rata atlet meningkat menjadi 89,13%(Sangat baik).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dibuat, maka peneliti menyarankan :
1. Agar pelatih Gulat lebih meningkatkan kualitas Teknik Gulungan Belakang dengan menggunakan media audiovisual melalui metode
komando.
2. Agar hasil penelitian dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang membahas Gulat khususnya pada Teknik Gulungan Belakang.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto, 1997. “ Spektrum Gaya mengajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Dwijawarta. Edisi April-Juni: hal 40-44.
Bompa , T. O. (1983).Theroy and Methodology of trainig the key to Athlethics performance. Debuge.Lowa : Kendall hunt. Publising Company.
FILA, (1998), Peraturan Gulat Nasional/Internasional. Direktorat KeolahragaanDIRJEN Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda Dan Olahraga, Lausanne.
FILA, (2010). “Peraturan Gulat Internasional.Direktorat KeolahragaanDIRJEN Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda Dan Olahraga,Otje Siswanto.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psycologi dalam Coaching. Jakarta. C. V Tambak Kusuma.
Lautan,Rusli,(1988).BelajarGerak Motorik,Pengantar Teori dan Metode.Jakarta : Depdikbud.
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Depdikbud, Dirjen. PT. PPLPTK, Jakarta.
Sudjana, (1996), Teknis Analisis Data Regresi . Bandung. PT.Tarsio.
Supandi.1992, Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta. Depdikbud
Suryosubroto,B.(1997).Proses Belajar Mengajar Disekolah.Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Suyono Hadi (1997). Belajar Metode Latihan Kemampuan Motorik, MedanFPOK.
Wafid Muharam, (2010), Peraturan Gulat Internasional. Jakarta
(http://id.shvoong.com/lifestyle/sports-and-recreation/2234458-prinsip-prinsip latihan /#i xzz 20UT9b1IG)
(http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/04/belajar-gerak/)
(http://www.agusnaim.web.id/teg/pengertian-audio-visual)
(http://www.docstoc.com/docs/21519736/penggunaan-media-gambar-OHP terhadap-prestasi-belajar)
(1)
Menurut Supandi (1992 : 29) “ metode adalah cara yang digunakan oleh pelatih, guru atau Pembina dalam mengajarkan, melatih atau membimbing materi dengan memusatkan pada keseluruhan proses atau situasi untuk mencapai tujuan”. Seiring dengan itu, Moston dalam Husdarta, (2000:28) mengemukakan bahwa: “Metode Komando bertujuan mengarahkan siswa / atlet dalam melakukan tugas gerak secara akurat dalam waktu yang singkat. Siswa / atlet mengikuti segala instruksi yang disampaikan oleh guru, pelatih atau Pembina. Dalam Metode komando peran guru, pelatih atau Pembina sangat dominan yaitu: a) membuat segala keputusan dalam pembelajaran / pelatihan, b) membuat semua keputusan dengan : mata pelajaran, susunan pelaksanaan tugas, memulai dan mengakhiri waktu pelaksanaan pengajaran / pelatihan, c) memberikan umpan balik kepada siswa / atlet mengenai peran guru / pelatih dalam materi / program, adapun tugas peranan siswa / atlet adalah hanya mengikuti dan melaksanakan tugas yang diinstruksikan guru”.
Dari hasil survey yang dilakukan di Club Gulat PAB Medan Estate dalam melatih, sebagian besar pelatih masih belum efektif dalam menggunakan metode melatih, hal ini terlihat dari cara pelatihan dalam melatih masih menggunakan metode komando dengan menghandalkan otot / suara keras dalam melatih, sehingga mental atlet menjadi kurang baik, selain itu pelatih sering memberikan atlet beraktifitas sendiri tanpa dikontrol sehinga atlet kebanyakan bermain – main.
Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa metode merupakan suatu perlakuan yang harus dilakukan oleh pelatih pada saat melatih. Sebab dengan begitulah atlet akan aktif dalam melakukan setiap gerakan, maka dengan begitulah
(2)
proses latihan akan terlaksana dengan baik dan sempurna. Metode komando adalah salah satu metode melatih yang proses sepenuhnya didominasi oleh pelatih, sedangkanmedia audiovisualadalah metode yang membebaskan atlet untuk membuat keputusan yang lebih luas, Selain kebebasan membuat keputusan sehubungan dengan pelaksanaan tugas, atlet diberi kewajiban untuk menilai hasil gerakan secara terbatas.
Maka dengan demikian peneliti merasa tertarik mengadakan suatu penelitian yang berhubungan dengan hasil latihan tentang “Upaya Peningkatan HasilGulungan Belakang Dengan Menggunakan Media Audiovisual Melalui Metode Komando Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Medan Tahun 2013”. Dengan pengharapan dapat menimbulkan hasil gulungan belakang yang maksimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diindentifikasikan beberapa masalah yang diteliti sebagai berikut: (1). Faktor – faktor apa sajakah yang dapat meningkatkanHasilGulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013? (2). Latihan apa saja yang mendukung Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013? (3). Seberapa besarkah peningkatan dengan menggunakanmedia audiovisualmelaluimetode komando dapat mempengaruhi Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013?
(3)
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Atlet Gulat Putra Usia 13 tahun Pengcab PGSI belum menguasai teknik Gulungan Belakang dengan baik.
2. Hasil Teknik Gulungan Belakang Atlet Gulat Putra Usia 13 tahun Pengcab PGSI masih rendah.
3. Efektitas penerapan dengan Metode Media Audiovisual melalui Metode Komando Terhadap Hasil Teknik Gulungan Belakang.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni : “Bagaimana metode Media audiovisual melalui metode komando dapat meningkatkan hasil teknik gulungan belakang pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013. E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah :Untuk mengetahui apakah Dengan Menggunakan Media Audiovisual Melalui Metode Komando dapat Meningkatkan Hasil Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Tahun 2013.
(4)
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya ilmu pengetahuan olahraga khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
2. Bagi para pembina dan pelatih khususnya Club Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI tahun 2013.
a. Untuk meningkatkan kreatifitas pelatih dalam membuat dan mengembangkan suatu metode latihan yang akan digunakan.
b. Sebagai bahan masukan pelatih dalam memilih alternatif latihan yang akan dilakukan.
c. Untuk meningkatkan kinerja pelatih dalam menjalankan tugasnya secara profesional, terutama dalam mengembangkan metode latihan.
3. Bagi atlet Club Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcab PGSI Medan Tahun 2013. a. Menciptakan suasana latihan yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif atlet dalam mengikuti latihan, serta meningkatkan hasil Teknik Gulungan Belakang.
b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan Gulungan Belakang Pada Atlet Gulat, serta mendukung pencapaian prestasi Gulat.
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah menggunakan media audiovisual dengan metode komando memberikan pengaruh yang siknifikan terhadap peningkatan hasil teknik gulungan belakang pada atlet Gulat Putra Usia 13 Tahun Pengcap PGSI Medan Estate Tahun 2013.Nilai rata-rata atlet pada tes awal adalah 57,86% (Kurang), pada siklus I nilai rata – rata atlet meningkat menjadi 89,13%(Sangat baik).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dibuat, maka peneliti menyarankan :
1. Agar pelatih Gulat lebih meningkatkan kualitas Teknik Gulungan Belakang dengan menggunakan media audiovisual melalui metode komando.
2. Agar hasil penelitian dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang membahas Gulat khususnya pada Teknik Gulungan Belakang.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristiyanto, 1997. “ Spektrum Gaya mengajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Dwijawarta. Edisi April-Juni: hal 40-44.
Bompa , T. O. (1983).Theroy and Methodology of trainig the key to Athlethics performance. Debuge.Lowa : Kendall hunt. Publising Company.
FILA, (1998), Peraturan Gulat Nasional/Internasional. Direktorat KeolahragaanDIRJEN Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda Dan Olahraga, Lausanne.
FILA, (2010). “Peraturan Gulat Internasional.Direktorat KeolahragaanDIRJEN
Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda Dan Olahraga,Otje Siswanto.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psycologi dalam Coaching. Jakarta. C. V Tambak Kusuma.
Lautan,Rusli,(1988).BelajarGerak Motorik,Pengantar Teori dan Metode.Jakarta : Depdikbud.
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Depdikbud, Dirjen. PT. PPLPTK, Jakarta.
Sudjana, (1996), Teknis Analisis Data Regresi . Bandung. PT.Tarsio.
Supandi.1992, Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta. Depdikbud
Suryosubroto,B.(1997).Proses Belajar Mengajar Disekolah.Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Suyono Hadi (1997). Belajar Metode Latihan Kemampuan Motorik, MedanFPOK.
Wafid Muharam, (2010), Peraturan Gulat Internasional. Jakarta
(http://id.shvoong.com/lifestyle/sports-and-recreation/2234458-prinsip-prinsip
latihan /#i xzz 20UT9b1IG)
(http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/04/belajar-gerak/)
(http://www.agusnaim.web.id/teg/pengertian-audio-visual)
(http://www.docstoc.com/docs/21519736/penggunaan-media-gambar-OHP