PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360 DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180 DEGREE TRUN TERHADAP HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN TAHUN 2013.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH 360DEGREE TRUN DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH 180DEGREE TRUN TERHADAP

HASIL SMASH GULUNG SEPAK TAKRAW PADA ATLET PUTRA JUNIOR PSTI ASAHAN

TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

DEDI IRAWAN

NIM. 081266210023

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudulPerbedan Pengaruh Latihan Depth Jump With 360 dan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior PSTI Asahan 2013

Selama ini penyusunan skripsi ini, tentu tidak saja terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan FIK

UNIMED,Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu I, FIK

UNIMED,Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Pembantu Dekan II, FIK UNIMED, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Bapak Drs. Ibrahim Wiyaka, M.Kes, AIFO. selaku Pembimbing

Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Dosen Pengarah I Dr, Rahma Dewi,M. Pd. dan pengarah II Bapak Ibrahim

Sembiring, S.Pd,M.Or. yang memberi arahan dan membimbing penyelesaian skripsi ini dan seluruh dosen staf pegawai yang telah membantu.

6. Buat orang tua kandung saya Bapak Suparman dan ibu Suyanti yang telah

banyak memeberikan saya dukungan rohani dan juga moral, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.


(5)

7. Buat teman teman saya, Adi Ermanto, Daniel Arifin, M.ihtisan Arief, Rizki Kurniawan, Ahmad Fauji, Ulfa, Abdi Sukma dan saudara yang telah memberikan motivasi dan semangat, berbagi suka dan duka.

8. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah banyak

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Rusliadi selaku pelatih Club Sepak Takraw Asahan yang telah

memberikan izin Dalam Melakukan penelitian ini.

10. Seluruh rekan Atlet Sepak Takraw Asahan yang telah bersedia menjadi orang

coba dalam penelitian ini.

Medan, Maret 2013 Penulis

Dedi Irawan NIM. 081266210023


(6)

ABSTRAK

DEDI IRAWAN. NIM. 081266210023 Perbedaan Pengaruh latihan Depth Jump With 360 Degree Trun Dengan Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun Terhadap Hasil Smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior PSTI Asahan Tahun 2013.

(Pembimbing: IBRAHIM WIYAKA)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2013.

Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan Depth jump with 360 – Degree Turn dengan Depth jump with 180 – Degree Turn. Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat melakukan smash.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi mana yang lebih besar pengaruhnya latihan Depth Jump With 360 dengan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Putra Junior Psti Asahan Tahun 2013

Instrumen yang dilakukan untuk melihat perbedaan pengaruh latihan depth jump with 360 dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Pada Atlet Sepak Takraw Asahan. sebelum orang dicoba diberikan perlakuan terlebih dahulu pengambilan data pre-test, dan di akhiri dengan post-test sebagai data penelitian. Hasil analisis data adalah dengan perhitungan statistik uji t yakni

Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dipergunakan perhitungan statistik uji-t dari hasil perhitungan data hasil tes awal

dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 360 diperoleh ℎ����� =

5,39 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 360 berpengaruh


(7)

terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw. Sedangkan perhitungan data hasil tes awal dan tes akhir dengan kelompok latihan Depth Jump With 180 diperoleh

�ℎ����� = 2,77 dan ������ = 2,02 dengan demikian latihan Depth Jump With 180

berpengaruh terhadap hasil smash gulung Sepak Takraw dikarenakan ℎ����� >

������.

Selanjutnya dilakukan perhitungan uji-t antara post test latihan Depth Jump With 360 dan latihan Depth Jump With 180. Dari hasil perhitungan di dapat ℎ����� = 0,489 dan ������ = 1,94 yang berarti �ℎ����� < ������. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik dibandingkan dengan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash Gulung Sepak Takraw Pada Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rancangan Penelitian Pre-Test And Post-Test Two Group Design ... 28

2. Uji Normalitas Untuk kelompok A ( Latihan Depth Jump With 360 ) ... 34

3. Uji Normalitas Untuk Kelompok B ( Latihan Depth Jump With 180 ) ... 34

4. Data hasil Pre Test Smash Gulung ... 41

5. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42

6. Data Hasil Post Test Smash Gulung ... 43


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Smash Lurus ... 9

2. Smash Telapak ... 10

3. Smash Kedeng ... 11

4. Smash Gulung ... 12

5. Penambahan Beban Latihan ... 15

6. Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 19

7. Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 20

8. Latihan Depth Jump ... 21

9. Latihan Depth Jump Leap ... 23

10. Lapangan Sepak Takraw Untuk Test Smash ... 29

11. Famplet PSTI Asahan ... 60

12. Sampel Sedang Mendengarkan Pengarahan ... 60

13. Sampel Melakukan Pemanasan ... 62

14. Depth Jump With 180 Degree trun ... 62

15. Depth Jump With 360 Degree trun ... 63

16. Melakukan Smash Gulung ... 63

17. Sampel Berfoto Dengan Peneliti ... 64

18. Foto Bersama Pelatih Sepak Takraw Asahan ... 64


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Pre Test Smash Gulung ... 41

2. Pembagian Kelompok ( Data Pre Test ) ... 42

3. Hasil Post Test Smash Gulung ... 43

4. Data Post Test ... 44

5. Beda Data Kelompok A ... 47

6. Beda Data Kelompok B ... 49

7. Program Latihan Depth Jump With 360 Degree Trun ... 52

8. Program Latihan Depth Jump With 180 Degree Trun ... 56


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa dampak dalam berbagai kehidupan termasuk olahraga. Sepak Takraw adalah salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional masyarakat indonesia. Dalam perkembangan permainan Sepak Takraw dapat diterima dan digemari masyarakat serta telah banyak dipertandingkan baik dalam pertandingan tingkat daerah, nasional maupun regional. Sebagai salah satu cabang olahraga tradisional adalah olahraga Sepak Takraw cukup diminati masyarakat baik dari kalangan anak remaja, dewasa maupun dikalangan orang tua, gejala ini menarik karena permainan sepak takraw merupakan olahraga yang cukup menarik.

Permainan Sepak Takraw adalah salah satu permainan yang dilakukan diatas lapangan yang rata, persegi panjang terbuka atau tertutup yang tidak dihalangi oleh suatu benda apapun. Permainan Sepak Takraw merupakan suatu permaianan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing terdiri dari tiga pemain. Dalam permainan Sepak Takraw pemain berhak menyentuh bola sebanyak tiga kali dan bola ketiga harus menuju ke arah lapangan lawan, dengan kata lain sepak takraw merupakan suatu permainan yang dimainkan dengan menyepak bola berturut-turut sebanyak tiga kali di lapangan sendiri. Ratinus Darwis (1992:2) mengemukakan bahwa “tujuan dari setiap pemain dalam permainan Sepak Takraw adalah memantulkan bola atau


(12)

mengembalikan bola ke lapangan lawan dengan kaki, kepala atau badan asal dalam keadaan memantul keculai dengan tanggan.

Untuk dapat bermain Sepak Takraw maka setiap pemain harus menguasai teknik dasar dan keterampilan khusus seperti service, mangumpan, smash, blok (menahan). Sepak Takraw dikemukakan oleh Ratius Darwis (1992:60) yang menyatakan bahwa “ selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw seorang pemain harus memiliki kemampuan keterampilan khusus yang terdiri dari sepak mula (service), menerima sepak mula, mengumpan, smash, blok (menahan).

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan Sepak Sakraw adalah smash. Smash dalam permainan sepak takraw sangat dominan sekali untuk menghasilkan angka. Ada beberapa macam smash dalam permainan Sepak Takraw, antara lain : smash gulung (salto), smash kedeng, smash gunting, smash telapak kaki. Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut adalah smash kedeng.

Smash merupakan rangkaian gerak yang dinamis dan kompleks untuk memperoleh angka dalam permainan Sepak Takraw. Dalam melakukan smash dibutuhkan kemampuan fisik untuk melompat agar kemampuan smash dapat memperoleh hasil yang maksimal. Untuk menghasilkan smash yang maksimal diperlukan teknik smash yang akurat dan tepat, sehingga bola yang di smash akan sulit untuk dibendung dan diantisipasi oleh lawan. Untuk itu dalam mencapai prestasi yang tinggi didalam olahraga dibutuhkan persiapan terpadu dan berkesinambungan antara unsur – unsur fisik, teknik, taktik dan psikis. Sajoto (1998 : 55) mengemukakan bahwa ‘’Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan


(13)

yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi’.

Di sisi lain untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga, latihan peningkatan kondisi fisik merupakan hal yang sangat penting, karena dengan kondisi fisik yang sangat baik akan membantu atlet untuk mempermudah melakukan dan menguasai teknik - teknik dasar. Persiapan fisik merupakan faktor dasar yang paling penting dalam latihan olahraga, sebab penguasaan teknik, taktik, dan pematangan psikis akan berhasil dengan baik jika telah dibentuk dasar fisik yang baik.

Untuk mencapai kondisi fisik yang prima diperlukan suatu cara atau metode yang dapat meningkatkan kodisi fisik salah satunya merupakan latihan pliometrik, Sebab latihan pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan fisik, terutama untuk mengembangkan power. Power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek – pendeknya. Oleh karena latihan pliometrik dapat meningkatkan power otot tungkai terutama dalam melakukan smash gulung dalam permainan Sepak Takraw.

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah Atlet Sepak Takraw Asahan dan menurut pengamatan peneliti, pada waktu latihan maupun pertandingan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan itu sendiri masih perlu peningkatan terutama pada power otot tungkai pada saat melakukan smash gulung.


(14)

Sebagai Tim Sepak Takraw yang telah banyak mengikuti kejuaran baik tingkat daerah maupun nasional, yang beberapa kali menjadi juara 2 pada tahun – tahun sebelumnya, akan tatapi pada Kejurnas dan Andalas Cup Tahun 2007 di Palembang secara bersamaan Atlet yang membawa Tim Sumatera Utara adalah sebahagiannya adalah atlet Tim Sepak Takraw Asahan, yang pada saat itu tidak mendapat juara.

Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti dengan pelatih Sepak Takraw Asahan pada tanggal 6 Juli 2012, peneliti melakukan pengamatan di lapangan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan kurang baik terutama pada pembinaan kekuatan otot tungkai. Kemudian mempelajari program – program latihan yang diutarakan oleh pelatih bahwa latihan terfokus pada latihan teknik dan taktik saja, atau latihan fisik hampir tidak pernah diberikan. Karena jarangnya latihan fisik dilakukan saat latihan maka atlet tidak memiliki power tungkai yang baik sehingga saat atlet melakukan smash gulung, smash tersebut tidak begitu akurat sehingga smash tersebut hasilnya kurang maksimal.

Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan Depth jump with 360 – Degree Turn dengan Depth jump with 180 – Degree Turn.


(15)

Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat melakukan smash.

Berdasarkan ketetapan norma menurut Nurhasan (2001:188) kemampuan smash gulung atlet Sepak Takraw Asahan dengan diadakanyan tes pendahuluan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil smash gulung yang diperoleh oleh atlet Sepak Takraw Asahan masih dikategorikan sedang. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu kiranya diberikan metode latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn dengan Depth Jump With 180 – Degree Turn.

A.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi smash gulung? Dari berbagai faktor kondisi fisik yang ada, manakah yang memiliki pengaruh

dalam melakukan smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360

Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 180 – Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360 – Degree turn lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan latihan Depth jum with 180 – Degree turn dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai dan sekaligus baik untuk meningkatkan hasil smash gulung, manakah diantara kedua bentuk latihan tersebut yang terbaik dalam meningkatkan hasil smash gulung?


(16)

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan penafsiran yang berbeda dan mempertegas sasaran yang hendak diteliti, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi pada: perbedaan pengaruh latihan Depth jump with 360 – Degree turn dengan latihan Depth jump with 180 – Degree turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

2. Apakah latihan Depth Jump With 180 – DegreeTurn memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

3. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara Depth Jump With 360 – Degree

turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dibuat tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?


(17)

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruhnya Depth Jump With

360 – Degree Turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dalam usaha

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada cabang olahraga Sepak Takraw.

2. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pembina, serta guru olahraga dalam

penyusunan program latihan.

3. Memberikan informasi tentang pentingnya latihan ini terhadap peningkatan

dalam melakukan smash gulung.

4. Sebagai bahan penelitian ilmiah bagi peneliti dan juga penelitian yang lain


(18)

BAB V

KESIIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 360 terhadap

hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 180 terhadap

hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

3. Latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik pengaruhnya dibandingkan

latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

B.Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pelatih Sepak Takraw

Asahan, agar dalam meningkatkan daya ledak dan hasil smash gulung bentuk latihan yang dapat diterapkan adalah dengan meemberikan latihan Depth Jump With.

2. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengertian penggunaan latihan Depth

Jump With dalam dunia olahraga khususnya bagi pelatih yang selalu berdampingan dengan Atlet.

3. Kepada para Atlet Sepak Takraw khususnya Atlet Asahan hendaknya dalam

pelaksaan program, diharapkan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.

4. Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Charsian H dkk. (1999). Mari Bermain Sepak Takraw. PB. Persetasi. Bompa, Tudor.O. (1994). Power Training For Sport, Plyometrics For Maximum

Power Development. Canada,Mosaic Press.

Direktorat olahraga pelajar dan mahasiswa (2002).Instrumen pemanduan bakat, sepak takraw. Jakarta: Depdiknas.

Donald. A. Chu. (1978) Jumping Into Plyometrik.

Garuda Emas (1997 – 2007) : Rencana induk Pengenbangan Olahraga Prestasi di indonesia.

Harsono (1998). Coaching Dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching . Bandung. Tombak Kusuma

http://jejaka32.wordpress.com/2010/01/07/0lahraga/

Wiyaka Ibrahim, (2012) Diktat Sepak Takraw Ilmu Keolahragaan

James C.R. dan R.C Farentionus,(1994) Explosive Power Training. Champaign lllionis: Human Kineticks Publistour , INC.

Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan.

Ratinus Darwis,dkk. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize .

Sudjana, (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito.

Sudrajat Prawira Saputra. (1999 – 2000) Sepak Takraw. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D – III.

Syarifuddin. (1999) Prinsip – Prinsip Dan Metode Latihan Peningkatan Prestasi Olahraga.


(1)

Sebagai Tim Sepak Takraw yang telah banyak mengikuti kejuaran baik tingkat daerah maupun nasional, yang beberapa kali menjadi juara 2 pada tahun – tahun sebelumnya, akan tatapi pada Kejurnas dan Andalas Cup Tahun 2007 di Palembang secara bersamaan Atlet yang membawa Tim Sumatera Utara adalah sebahagiannya adalah atlet Tim Sepak Takraw Asahan, yang pada saat itu tidak mendapat juara.

Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti dengan pelatih Sepak Takraw Asahan pada tanggal 6 Juli 2012, peneliti melakukan pengamatan di lapangan kondisi fisik Atlet Sepak Takraw Asahan kurang baik terutama pada pembinaan kekuatan otot tungkai. Kemudian mempelajari program – program latihan yang diutarakan oleh pelatih bahwa latihan terfokus pada latihan teknik dan taktik saja, atau latihan fisik hampir tidak pernah diberikan. Karena jarangnya latihan fisik dilakukan saat latihan maka atlet tidak memiliki power tungkai yang baik sehingga saat atlet melakukan smash gulung, smash tersebut tidak begitu akurat sehingga smash tersebut hasilnya kurang maksimal.

Dari beberapa faktor fisik yang mempengaruhi kualitas smash dalam permainan Sepak Takraw adalah daya ledak otot tungkai yang menjadi fokus permasalahan dalam latihan selama ini, untuk itu dalam penelitian ini salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai dalam melakukan smash adalah latihan pliometrik. Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuktikan dalam suatu penelitian ilmiah apakah untuk meningkatkan power tungkai terhadap kemampuan smash Sepak Takraw dapat diraih melalui latihan Depth jump with 360 – Degree Turn dengan Depth jump with 180 – Degree Turn.


(2)

Sehingga hal tersebut bukan hanya teori tetapi merupakan kenyataan yang harus dibuktikan kebenarannya karena daya ledak otot tungkai berguna pada saat melakukan smash.

Berdasarkan ketetapan norma menurut Nurhasan (2001:188) kemampuan smash gulung atlet Sepak Takraw Asahan dengan diadakanyan tes pendahuluan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil smash gulung yang diperoleh oleh atlet Sepak Takraw Asahan masih dikategorikan sedang. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu kiranya diberikan metode latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn dengan Depth Jump With 180 – Degree Turn.

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi smash gulung? Dari berbagai faktor kondisi fisik yang ada, manakah yang memiliki pengaruh dalam melakukan smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360 Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 180 – Degree turn dapat mempengaruhi smash gulung? Apakah latihan Depth jump with 360 – Degree turn lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan latihan Depth jum with 180 – Degree turn dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai dan sekaligus baik untuk meningkatkan hasil smash gulung, manakah diantara kedua bentuk latihan tersebut yang terbaik dalam meningkatkan hasil smash gulung?


(3)

B. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan penafsiran yang berbeda dan mempertegas sasaran yang hendak diteliti, maka dalam penelitian ini masalah akan dibatasi pada: perbedaan pengaruh latihan Depth jump with 360 – Degree turn dengan latihan Depth jump with 180 – Degree turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan? 2. Apakah latihan Depth Jump With 180 – DegreeTurn memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan? 3. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara Depth Jump With 360 – Degree

turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dibuat tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 360 – Degree Turn memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?


(4)

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?

3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik pengaruhnya Depth Jump With 360 – Degree Turn dengan latihan Depth Jump With 180 – Degree Turn terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan ?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada cabang olahraga Sepak Takraw.

2. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pembina, serta guru olahraga dalam penyusunan program latihan.

3. Memberikan informasi tentang pentingnya latihan ini terhadap peningkatan dalam melakukan smash gulung.

4. Sebagai bahan penelitian ilmiah bagi peneliti dan juga penelitian yang lain yang berkecimpung dalam dunia olahraga.


(5)

BAB V

KESIIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 360 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

3. Latihan Depth Jump With 360 tidak lebih baik pengaruhnya dibandingkan latihan Depth Jump With 180 terhadap hasil smash gulung Atlet Sepak Takraw Asahan Tahun 2013.

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pelatih Sepak Takraw Asahan, agar dalam meningkatkan daya ledak dan hasil smash gulung bentuk latihan yang dapat diterapkan adalah dengan meemberikan latihan Depth Jump With.

2. Perlu ditingkatkan pemahaman dan pengertian penggunaan latihan Depth Jump With dalam dunia olahraga khususnya bagi pelatih yang selalu berdampingan dengan Atlet.

3. Kepada para Atlet Sepak Takraw khususnya Atlet Asahan hendaknya dalam pelaksaan program, diharapkan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya. 4. Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini, dianjurkan untuk


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar,Charsian H dkk. (1999). Mari Bermain Sepak Takraw. PB. Persetasi. Bompa, Tudor.O. (1994). Power Training For Sport, Plyometrics For Maximum

Power Development. Canada,Mosaic Press.

Direktorat olahraga pelajar dan mahasiswa (2002).Instrumen pemanduan bakat,

sepak takraw. Jakarta: Depdiknas.

Donald. A. Chu. (1978) Jumping Into Plyometrik.

Garuda Emas (1997 – 2007) : Rencana induk Pengenbangan Olahraga Prestasi

di indonesia.

Harsono (1998). Coaching Dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching . Bandung. Tombak Kusuma

http://jejaka32.wordpress.com/2010/01/07/0lahraga/

Wiyaka Ibrahim, (2012) Diktat Sepak Takraw Ilmu Keolahragaan

James C.R. dan R.C Farentionus,(1994) Explosive Power Training. Champaign lllionis: Human Kineticks Publistour , INC.

Nurhasan, (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Tenaga Kependidikan.

Ratinus Darwis,dkk. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize .

Sudjana, (1992). Metode Statistik. Bandung, Tarsito.

Sudrajat Prawira Saputra. (1999 – 2000) Sepak Takraw. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D – III.

Syarifuddin. (1999) Prinsip – Prinsip Dan Metode Latihan Peningkatan


Dokumen yang terkait

. KONTRIBUSI LATIHAN TRICEP EXTENSION DAN LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP HASIL SMASH PADA ATLET JUNIOR CLUB BOLA VOLI MULIA MEDAN TAHUN 2015.

1 5 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH STUFF DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL JUMP SHOOTDALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN TAHUN 2015.

0 2 25

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP WITH STUFF DAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMA YASPENDHAR 1 MEDAN TAHUN 2015 – 2016.

0 5 26

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP DENGAN LATIHAN FRONT BARRIER HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH PADA ATLET PUTRI BOLA VOLI CLUB GAPERTA VC TAHUN 2016/2017.

0 5 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 10

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Squat Jump Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa Di SMK Negeri 1 Geneng.

0 2 14

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN LATIHAN BOLA DIUMPAN DENGAN KAKI TERHADAP PENINGKATAN HASIL SMASH KEDENG PADA ATLET SEPAK TAKRAW PENCAB PSTI KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2013.

6 19 21

PENGARUH PEMBERIAN BALLISTIC STRETCHING DAN LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP HASIL Pengaruh Pemberian Ballistic Stretching dan Latihan Depth Jump terhadap Hasil Lompatan Siswa Putra SMP N II Gemolong.

0 1 20

PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMPNEE TUCK JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB PUTRA MUSTIKA BLORA

1 18 56

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP PADA PEMAIN BOLA VOLI

0 3 13