PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLLAR AMERIKA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR MANUFAKTUR PERIODE 2007-2011.

(1)

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO DAN NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLLAR AMERIKA TERHADAP INDEKS

HARGA SAHAM SEKTOR MANUFAKTUR PERIODE 2007-2011

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

HAMZAH HANAFI NIM 709210027

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih saying dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan sikripsi ini tepat waktu. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Produk Domestik Bruto Dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika Terhadap Indeks Harga Saham Sektor

Manufaktur Periode 2007-2011”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Selain itu penulis juga berharap agar skripsi ini dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan para pembaca.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Ibnu Hadjar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu T.Teviana,SE.,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas


(4)

iv

6. Bapak Lokot Muda Harahap, SE. M.Si selaku Pembimbing Akademik atas

bimbingannya selama ini khususnya dalam bidang akademi.

7. Bapak Drs. Humisar Sihombing, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

Penulis yang telah meluangkan waktu, mengajari, membimbing dan memberikan arahan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi Penulis yang telah memberikan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.

9. Bapak Syahrizal Chalil, SE. M.Si selaku Dosen Penguji Skripsi Penulis yang telah memberikan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.

10.Bapak Sulaiman Lubis, SE. MM selaku Dosen Penguji Skripsi Penulis yang

telah memberikan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.

11.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen lainnya telah mengajari

penulis sesuai dengan bidangnya masing-masing selama perkuliahan.

12.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada orang tua penulis Asmadi Amri dan Halimah. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dukungan, nasihat, bimbingan dan pengorbanan yang tiada terkira dan tak terbalaskan selama ini dan nanti kepada penulis.

13.Kepada saudara-saudaraku tercinta, kakakku Nurul Hamidah dan adikku

Aulia Rahman yang selalu memberikan dukungan, doa, nasihat, semangat serta canda tawa kehangatan keluarga yang selalu di berikan kepada penulis hingga saat ini.


(5)

v

14.Sahabat-sahabatku dalam suka dan duka Hendrik Erikson Sitompul, Delfi Yudha Frasetia, Ahmad Yani, Fitra Karunia Harahap, Rahmat Deni Margolang, Wahyu Fadly yang selalu siap membantu tanpa kenal waktu.

15.Sahabatku di Manajemen A ‘09 UNIMED. Terima Kasih buat dukungan

semangatnya selama menjalani masa kuliah kita di Manajemen UNIMED, buat kebersamaan yang tidak akan pernah tergantikan, buat suka dan duka yang sudah kita lewatin bersama-sama.

16.Kepada teman-teman seperjuangan di Manajemen 2009 UNIMED. Terima

kasih buat kebersamaannya dan kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari sikripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi peningkatan pengetahuan dan wawasan dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2013

Hamzah Hanafi NIM. 709210027


(6)

i ABSTRAK

Hamzah Hanafi, NIM. 709210027. Pengaruh Produk Domestik Bruto Dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur Periode 2007-2011.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur mengalami fluktuasi yang diduga dipengaruhi faktor-faktor ekonomi makro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan dapat menjelaskan Pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia, Badan Pusat Statistik dan situs Bank Indonesia. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur, Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika yang dimulai dari triwulan 1 tahun 2007 sampai triwulan 4 tahun 2011.

Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dan uji-F. Dari analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 34,834 + 0,584 X1 - 4,034 X2 + e untuk

produk domestik bruto, jika produk domestik bruto naik satu satuan maka indeks harga saham akan naik sebesar 0,584. Untuk nilai tukar rupiah pada dollar Amerika, jika nilai tukar rupiah pada dollar Amerika naik satu satuan maka indeks harga saham akan turun sebesar 4,034. Koefesien determinasi sebesar 0,815 berarti pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur adalah 81,5 % sedangkan 18,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil uji-t menunjukan bahwa diperoleh nilai thitung Produk Domestik

Bruto sebesar 5,178 atau lebih besar dari ttabel yaitu 2,110 serta nilai Signifikansi

lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur. nilai thitung Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika sebesar

-6,115 atau lebih kecil dari ttabel yaitu -2,110 serta nilai Signifikansi lebih kecil dari

0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur. Hasil uji-F menunjukan bahwa diperoleh Fhitung sebesar

35.199 atau lebih besar dari Ftabel yaitu 3,592 dan juga memiliki nilai Signifikansi

0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

Kata kunci : Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar Rupiah pada Dollar, Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur


(7)

ii ABSTRACT

Hamzah Hanafi, NIM. 709210027. Effect of Gross Domestic Product And Rupiah against the U.S. Dollar Index Stock Manufacturing Sector Period 2007-2011.

The problem in this study is the Manufacturing Sector Stock Price Index fluctuated allegedly influenced by macro economic factors.The purpose of this study is to investigate and explain the effect of the Gross Domestic Product and the Rupiah against the dollar Stock Price Index Manufacturing Sector.

The source of data in this study is secondary data obtained from the Indonesia Stock Exchange website, BPS and Bank Indonesia website. The data taken in this study is the data Manufacturing Sector Stock Price Index, Gross Domestic Product and the Rupiah U.S. Dollar starting from Q1 2007 to Q4 2011.

The technique of data analysis using multiple linear regression and hypothesis testing performed using t-test and F-test. From the multiple linear regression analysis obtained by the equation Y = 34.834 + 0.584 X1 - 4.034 X2 + e for gross domestic product, if the gross domestic product rose one unit of the stock price index would rise by 0.584. For the exchange rate to the U.S. dollar, if the exchange rate to the U.S. dollar index rose one unit then the stock price will drop by 4.034. Coefficient of determination of 0.815 means that the influence of the Gross Domestic Product and the Rupiah against the U.S. dollar Stock Price Index of Manufacturing sector was 81.5%, while 18.5% is influenced by other factors.

T-test results showed that the obtained tcount Gross Domestic Product of 5.178 or greater than 2.110 ttabel the significance and value of less than 0.05 is 0.000. It can be concluded that the Gross Domestic Product significant effect Manufacturing Sector Stock Price Index. tcount Rupiah to U.S. Dollar amount is less than -6.115 or -2.110 ttable the significance and value of less than 0.05 is 0.000. It can be concluded that the Rupiah against the U.S. dollar significantly Manufacturing Sector Stock Price Index. F-test results showed that the obtained Fhitung of 35,199 or greater than the F table is 3.592 and also has a significance value of 0.000 or less than 0.05. It can be concluded that the Gross Domestic Product and the Rupiah U.S. Dollar significant effect jointly to the Manufacturing Sector Stock Price Index.

Keywords: Gross Domestic Product, Rupiah to U.S. Dollar, Stock Price Index Manufacturing Sector


(8)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Perumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori... 7

2.1.1 Indeks Harga Saham ... 7

2.1.1.1 Jenis-jenis Indeks Harga Saham di BEI ... 9

2.1.2 Produk Domestik Bruto ... 13

2.1.2.1 Defenisi Produk Domestik Bruto ... 13

2.1.2.2 Proses Jenis-jenis Produk Domestik Bruto ... 13


(9)

vii

2.1.2 Nilai Tukar ... 16

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 20

2.3 Kerangka Berfikir... 21

2.4 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel ... 24

3.2.1 Populasi……….. 24

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.4 Varibel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 25

3.4.1 Variabel Penelitian ... 25

3.4.2 Definisi Operasional... 26

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 26

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 26

3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 30

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 31

3.6.4 Uji Koefesien Determinasi ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34


(10)

viii

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 34

4.1.2.1 Data Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur... 34

4.1.2.2 Data Produk Domestik Bruto ... 36

4.1.2.3 Data Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika ... 37

4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 38

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 38

4.1.3.2 Analisis Regresi Berganda ... 43

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 45

4.1.3.4 Koefesien Determinasi ... 47

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52


(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur ... 1

Tabel 4.1 Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur ... 35

Tabel 4.2 Produk Domestik Bruto ... 36

Tabel 4.3 Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika... 37

Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 39

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ... 40

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 41

Tabel 4.7 Hasil Regresi Berganda ... 43

Tabel 4.8 Uji T ... 45

Tabel 4.9 Uji F ... 47


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 23 Gambar 4.1 Uji Heterokedastitas ... 42


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Para pemilik dana atau investor, menanamkan investasinya dengan harapan memperoleh hasil yang diharapkan dimasa mendatang. Pemilihan yang baik tidak dapat dilakukan hanya mengandalkan intuisi semata, tetapi diperlukan juga analisis yang baik dan cermat.

Industri manufaktur merupakan salah satu industri yang cendrung diminati oleh investor sebagai salah satu target investasinya. Hal ini dikarenakan industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang dengan pesat karena potensi pasar yang besar terkait jumlah penduduk yang besar, jumlah tenaga kerja yang tersedia, serta ketersediaan bahan baku untuk produksi. Hal ini merupakan nilai tambah bagi investor untuk menginvestasikan dananya

Saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek yang menunjukan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan harga tertentu. Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan atau kegagalan dalam mengelola perusahaan. Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat dari indeks harga saham. Indeks harga saham merupakan gambaran keadaan harga-harga saham di pasar modal. Pergerakan ini disebabkan banyak


(14)

2

faktor-faktor sehingga indeks harga saham khususnya sektor manufaktur mengalami kenaikan maupun penurunan. Hal ini dapat dilihat pada table 1.1

Tabel 1.1

Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

2007 2008 2009 2010 2011

Desember 403.01 236.54 529.02 823.14 992.47 November 390.16 223.06 492.72 808.79 959.17 Oktober 393.25 217.55 474.21 865.11 943.02 September 350.77 300.31 481.85 868.11 886.68 Agustus 336.15 341.10 451.71 739.27 950.64 Juli 362.42 354.43 448.17 737.66 973.27 Juni 336.38 336.62 377.39 694.70 904.19 Mei 311.56 359.14 337.51 640.96 867.88 April 288.02 323.56 290.91 653.61 849.38 Maret 274.51 355.89 257.48 587.89 836.91 Februari 280.39 390.07 237.47 552.26 771.26 Januari 280.14 394.86 243.75 548.11 743.06

Sumber: www.idx.co.id ( data diolah, februari 2013) .

Berdasarkan data dari tabel 1.1 diatas dapat dijelaskan permintaan terhadap saham pada sektor manufaktur mengalami perkembangan yang fluktuasi. Dimana perkembangan indeks harga saham sektor manufaktur mengalami kenaikan maupun penurunan. Penurunan dimulai pada bulan agustus tahun 2007 yaitu dari 362.42 menjadi 336.15 kemudian mengalami kenaikan kembali pada bulan berikutnya. Dari bulan januari sampai oktober tahun 2008 saham sektor manufaktur mengalami penurunan dan kemudian mengalami peningkatan pada bulan November. Pada awal tahun yaitu bulan januari 2011 indeks saham manufaktur mengalami penurunan dari 823.14 menjadi 743.06 kemudian meningkat kembali sampai agustus 2011 , dan mengalami penurunan kembali pada September 2011.


(15)

3

Berdasarkan data tersebut fluktuasi harga saham pada sektor manufaktur di pasar modal disebabkan permintaan dan penawaran atas saham. Jika harga saham perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usaha dan sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan, maka dikhawatirkan investor akan menilai perusahaan gagal dalam mengelola usahanya.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham salah satunya adalah faktor makro. Menurut Syamsul (2006:201) Investor yang dapat mengestimasi datangnya perubahan faktor makro akan mampu bertindak terlebih dahulu dalam membuat keputusan jual beli saham, dan akan memperoleh keuntungan lebih besar daripada investor yang terlambat dalam mengambil keputusan. Salah satu faktor makro tersebut adalah kurs valuta asing.

Menurut Tandelilin dalam Rahmi (2011:40) menyatakan bahwa faktor-faktor makroekonomi secara empiris telah terbukti mempunyai pangaruh terhadap kondisi pasar modal di beberapa negara. Faktor–faktor tersebut antara lain produk domestik bruto, laju pertumbuhan inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang (exchange rate). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk domestik bruto dan nilai tukar rupiah mempengaruhi harga saham.

Pertumbuhan ekonomi makro biasanya pertama sekali diukur dari pertumbuhan produk domestik bruto. Produk domestik bruto adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam waktu tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik warga negaranya dan milik penduduk negara lain. Semakin tinggi produk domestik bruto maka menandakan


(16)

4

pertumbuhan ekonomi semakin baik dikarenakan peningkatan PDB dapat meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk-produk perusahaan sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan dan akan berpengaruh terhadap harga saham, artinya produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini sesuai hasil penelitian Sisbintari (2009:1) menyimpulkan bahwa produk domestik bruto berpengaruh positif terhadap harga saham.

Dilihat dari sudut nilai tukar terhadap valuta asing khususnya dollar Amerika. Nilai tukar merupakan perbandingan nilai mata uang asing yang dinyatakan dengan nilai mata uang dalam negeri. Kenaikan kurs dollar Amerika yang tajam terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki hutang dalam dollar sementara produk emiten tersebut dijual secara lokal. Sedangkan emiten yang berorientasi ekspor akan berdampak positif .Artinya terdapat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmi (2011) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kurs valuta asing terhadap harga saham. Tetapi hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lenny dan Handoyo (2008) yang mendapati nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian yang diberi judul : “Pengaruh Produk Domestik Bruto Dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur Periode 2007-2011”.


(17)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh Faktor Makro terhadap Indeks Harga Saham Sektor

Manufaktur?

2. Apakah ada pengaruh Produk Domestik Bruto terhadap Indeks Harga

Saham Sektor Manufaktur?

3. Apakah ada pengaruh Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur?

4. Apakah ada pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah

pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan agar ruang lingkup permasalahan yang diteliti terarah dan tidak meluas, maka penulis membatasi pada masalah pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah penelitian tersebut, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut, Apakah ada pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur?


(18)

6

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan dapat menjelaskan Pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih

mendalam mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur 2. Bagi Perusahaan dan Investor, yaitu sebagai masukan dalam menetapkan

dan mengambil keputusan dalam investasi di pasar modal

3. Bagi Universitas Negeri Medan, yaitu sebagai tambahan referensi

Perpustakaan

4. Bagi Penelitian Lanjutan, yaitu sebagai bahan referensi, masukan dan perbandingan bagi peniliti atau pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.


(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan , maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Produk domestik bruto memiliki pengaruh positif terhadap indeks harga saham dihitung berdasarkan persamaan regresinya yaitu 0,584 artinya jika produk domestik bruto naik satu satuan maka indeks harga saham akan naik sebesar 0,584. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh diperoleh nilai thitung

Produk Domestik Bruto sebesar 5,178 atau lebih besar dari ttabel yaitu 2,110 serta nilai

Signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur.

2. Nilai tukar rupiah pada dollar Amerika memiliki pengaruh negatif terhadap indeks harga saham dihitung berdasarkan persamaan regresinya yaitu -4,034 artinya jika nilai tukar rupiah pada dollar Amerika naik satu satuan maka indeks harga saham akan turun sebesar 4,034. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika sebesar -6,115 atau

lebih kecil dari ttabel yaitu -2,110 serta nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu

0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur. 3. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh Fhitung sebesar 35.199 atau lebih besar dari

Ftabel yaitu 3,592 dan juga memiliki nilai Signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.


(20)

52

Rupiah Pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur.

4. R Square pada model regresi adalah bernilai 0,815 berarti pengaruh Produk Domestik

Bruto dan Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur adalah 81,5 % sedangkan 18,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk didalam model.

5.2 Saran

1. Bagi investor diharapkan untuk mengetahui kondisi makro ekonomi khususnya

produk domestik bruto dan nilai tukar rupiah pada dollar Amerika, sebelum mengambil keputusan dalam membeli, menjual saham perbankan

2. Bagi pemerintah khususnya pengambil kebijakan ekonomi, untuk lebih bijaksana

dalam mengambil suatu keputusan ekonomi khususnya produk domestik bruto dan nilai tukar rupiah pada dollar Amerika

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menambah variabel lain sehingga penelitian


(21)

(22)

54

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan. 2009. “Hubungan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia,

Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen

dan Bisnis, Volume 13, No 1, Hal 23-33.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP-UNDIP

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Edisi 3). Jakarta: Erlangga

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Martini, Sri. 2009. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal

Administrasi dan Bisnis, Volume 3, No 1.

Maryanti, Sri. 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Pekbis Jurnal, Volume 1, No 1.

Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Jakarta: Refika Aditama

Murwaningsari, E. 2008. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG (Model GARCH dan ARIMA)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 2 Hal. 178-195. Nellis. Josep, G dan David Parker. 2000. Ekonomi: terjemahan Antrik Susanti.

Yogyakarta: Andi

Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter, Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE

Prakarsa, T. Ocki dan Budi Hartono K. 2008. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat Inflasi, dan Indeks Saham Dow Jones di New York Stock Exchange Dalam Memprediksi Indeks Harga

Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi/ Tahun XIII, No

3, Hal. 305-318.

Putong, Iskandar dan ND. Andjaswati. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.


(23)

55

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Multivariat. Jakarta: PT Media Komputindo

www.bps.co.id ( Situs Resmi Bursa Efek Indonesia) www. Bi.go.id (Situs Resmi Bank Indonesia) www.bps.go.id (Situs Resmi Badan Pusat Statistik)


(1)

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan dapat menjelaskan Pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur

.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, yaitu menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah pada Dollar terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur 2. Bagi Perusahaan dan Investor, yaitu sebagai masukan dalam menetapkan

dan mengambil keputusan dalam investasi di pasar modal

3. Bagi Universitas Negeri Medan, yaitu sebagai tambahan referensi Perpustakaan

4. Bagi Penelitian Lanjutan, yaitu sebagai bahan referensi, masukan dan perbandingan bagi peniliti atau pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan , maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Produk domestik bruto memiliki pengaruh positif terhadap indeks harga saham dihitung berdasarkan persamaan regresinya yaitu 0,584 artinya jika produk domestik bruto naik satu satuan maka indeks harga saham akan naik sebesar 0,584. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh diperoleh nilai thitung Produk Domestik Bruto sebesar 5,178 atau lebih besar dari ttabel yaitu 2,110 serta nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur.

2. Nilai tukar rupiah pada dollar Amerika memiliki pengaruh negatif terhadap indeks harga saham dihitung berdasarkan persamaan regresinya yaitu -4,034 artinya jika nilai tukar rupiah pada dollar Amerika naik satu satuan maka indeks harga saham akan turun sebesar 4,034. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh nilai thitung Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika sebesar -6,115 atau lebih kecil dari ttabel yaitu -2,110 serta nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Nilai Tukar Rupiah pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur. 3. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh Fhitung sebesar 35.199 atau lebih besar dari

Ftabel yaitu 3,592 dan juga memiliki nilai Signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar


(3)

Rupiah Pada Dollar Amerika berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur.

4. R Square pada model regresi adalah bernilai 0,815 berarti pengaruh Produk Domestik Bruto dan Nilai Tukar Rupiah Pada Dollar Amerika terhadap Indeks Harga Saham Sektor Manufaktur adalah 81,5 % sedangkan 18,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk didalam model.

5.2 Saran

1. Bagi investor diharapkan untuk mengetahui kondisi makro ekonomi khususnya produk domestik bruto dan nilai tukar rupiah pada dollar Amerika, sebelum mengambil keputusan dalam membeli, menjual saham perbankan

2. Bagi pemerintah khususnya pengambil kebijakan ekonomi, untuk lebih bijaksana dalam mengambil suatu keputusan ekonomi khususnya produk domestik bruto dan nilai tukar rupiah pada dollar Amerika

3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk menambah variabel lain sehingga penelitian selanjutnya menjadi lebih sempurna.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisetiawan. 2009. “Hubungan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Volume 13, No 1, Hal 23-33.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP-UNDIP

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Edisi 3). Jakarta: Erlangga

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Martini, Sri. 2009. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga dan

Produk Domestik Bruto Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”. Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume 3, No 1.

Maryanti, Sri. 2009. “Analisis Pengaruh Nilai Tingkat Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)”. Pekbis Jurnal, Volume 1, No 1.

Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Jakarta: Refika Aditama

Murwaningsari, E. 2008. “Pengaruh Volume Perdagangan Saham, Deposito dan Kurs Terhadap IHSG Beserta Prediksi IHSG (Model GARCH dan ARIMA)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 2 Hal. 178-195. Nellis. Josep, G dan David Parker. 2000. Ekonomi: terjemahan Antrik Susanti.

Yogyakarta: Andi

Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter, Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE

Prakarsa, T. Ocki dan Budi Hartono K. 2008. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat Inflasi, dan Indeks Saham Dow Jones di New York Stock Exchange Dalam Memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Ekonomi/ Tahun XIII, No 3, Hal. 305-318.

Putong, Iskandar dan ND. Andjaswati. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.


(6)

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Multivariat. Jakarta: PT Media Komputindo

www.bps.co.id ( Situs Resmi Bursa Efek Indonesia) www. Bi.go.id (Situs Resmi Bank Indonesia) www.bps.go.id (Situs Resmi Badan Pusat Statistik)


Dokumen yang terkait

PENGARUH HARGA MINYAK INTERNASIONAL (NYMEX), NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLLAR (USD), DAN INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE 2009-2012.

0 1 34

PENGARUH FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH PADA DOLLAR DAN KOREA COMPOSITE STOCK PRICE INDEX (KOSPI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PERIODE 2009-2011.

0 1 25

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 1 7

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH, TINGKAT BUNGA, DAN INDEKS HARGA ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH, TINGKAT BUNGA, DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 13

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH, TINGKAT BUNGA, DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 7

PENGARUH SUKU BUNGA DEPOSITO, INFLASI, DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP US DOLLAR PADA PERIODE 1985-2014.

0 0 17

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat Se Periode 1990 2007

0 0 2

DATA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR

0 0 2

Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto, Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005–2011

0 0 8

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, PRODUK DOMESTIK BRUTO, HARGA EMAS DUNIA, HARGA MINYAK MENTAH DUNIA, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN INDEKS DOW JONES INDUSTRIAL AVERAGE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PERIODE 2008-2017

0 0 17