NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI Penentuan Rute Distribusi Untuk Meminimalkan Biaya Transportasi Menggunakan Metode Saving Matrix, Nearest Insert Dan Nearest Neighbor (Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA
NASKAH PUBLIKASI
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST INSERT DAN NEAREST
NEIGHBOR
(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
DisusunOleh:
A KHOIRUL HUDA
D 600.100.052
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST
INSERT DAN NEAREST NEIGHBOR
(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)
A Khoirul Huda, Ahmad Kholid Al Ghofari1, Ida Nursanti2
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417
Email: Khoirulhudahuda@gmail.com
Abstrak
PT. Primatexco Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil khususnya kain mori, area
distribusinya meliputi dalam negeri dan luar negeri, untuk pendistribusian yang menggunakan transportasi sendiri
meliputi area distribusi daerah dalam pulau jawa yaitu semarang, surabaya, yogyakarta, bekasi, bandung dan jakarta.
Jumlah permintaan yang banyak tidak diimbangi dengan kapasitas transportasi yang dimiliki oleh PT. Primatexco
Indonesia, hal ini menyebabkan biaya pengiriman yang relatif besar yang disebabkan karena proses pendistribusian yang
sering bolak balik ke perusahaan. Penelitian ini akan mencoba memecahkan masalah tentang kebijakan distribusi yang
optimal, dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor.
langkah-langkah pengolahan saving matrix yaitu mengidentifikasi matrix jarak (jarak gudang ke konsumen dan jarak
antar konsumen), mengidentifikasi matrix penghematan (penggabungan 2 konsumen kedalam satu rute),
mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute (alokasi tiap konsumen ke rute yang berbeda bisa digabungkan
sampai pada batas kapasitas truk yang ada), menghitung total jarak dan biaya kirim. Untuk langkah-langkah pengolahan
nearest insert yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan memilih toko yang kalau dimasukkan ke
dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sedangkan langkah-langkah pengolahan
nearest neighbor yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menambahkan toko yang jaraknya
paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir. Pada sistem distribusi yang aktual untuk daerah timur memerlukan
jarak tempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp. 7.205.615, sedangkan untuk daerah barat memerlukan jarak tempuh
3753,8 km, dengan biaya kirim Rp. 9.943.365. Dari hasil akhir pengolahan 3 metode dipilih hasil yang paling minimal
yaitu untuk daerah timur dipilih hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest neighbor dengan total jarak
2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan untuk daerah barat dipilih hasil akhir dari metode nearest
neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
Kata kunci: Nearest Insert , Nearest Neighbor, Saving Matrix
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan
kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan secara
tidak langsung. Salah satu cara untuk menurunkan biaya transportasi adalah dengan mengefisienkan sistem distribusi
dan penggunaan jenis transportasi yang ada. PT. Primatexco Indonesia adalah salah satu perusahaan di bidang tekstil
khususnya pembuatan kain putih atau kain mori, Dalam pendistribusian produk untuk wilayah jawa sendiri PT.
Primatexco Indonesia memiliki beberapa konsumen di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, Bandung,
dan Jakarta, Jumlah konsumen yang banyak dan permintaan yang besar tidak diimbangi dengan armada atau transportasi
yang digunakan oleh PT. Primatexco Indonesia, sehinga menyebabkan rute pendistribusian produk yang harus bolak
balik ke pabrik untuk memenuhi semua permintaan dari tiap- tiap konsumen, Oleh sebab itu dari penelitian ini ingin
mengatur rute pendistribusian produk dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor
dengan tujuan meminimalkan jarak tempuh dan meminimalkan biaya transportasi.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia?.
2. Bagaimana sistem distribusi di perusahaan PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest
insert dan nearest neighbor?.
3. Bagaimana rute distribusi yang menghasilkan biaya yang minimal?.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui sistem distribusi aktual yang ada di PT. Primatexco Indonesia.
2. Menganalisis sistem distribusi di PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan
nearest neighbor.
3. Membuat usulan sistem distribusi yang menghasilkan biaya minimal.
LANDASAN TEORI
Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah pendekatan antar fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material
mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir (Chopra
dan Meindl, 2013).
Distribusi
Distribusi adalah bagian dari kegiatan supply chain yang fungsinya untuk mengantarkan atau mendistribusikan suatu
produk ke konsumen (Woodward, 1996). distribusi juga dapat diartikan sebagai penambahan kegunaan waktu, tempat
dan pemilikan barang, definisi ini mencakup juga pengangkutan barang-barang dari tempat asal atau produksi lanjutan
hingga ke tempat penjualan atau pabrikasi selanjutnya (Taff, 1998).
Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan keefisiensian dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan hinga titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Stock dan Lambert, 2004).
Transportasi
Transportasi adalah suatu armada yang digunakan untuk memindahkan atau mengirimkan suatu barang atau orang dari
satu tempat ke tempat lain (Bowersox dkk, 2013).
Saving Matrix
Saving Matrix adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam transportasi untuk menentukan
rute distribusi produk agar meminimalisasi biaya transportasi, atau dengan kata lain penggabungan 2 konsumen kedalam
satu rute (Nurwidiana, 2011). Penerapan metode saving matrix bertujuan untuk meminimalkan total jarak tempuh atau
waktu atau biaya dengan mempertimbangkan armada yang digunakan (Yuniarti, 2013).
Nearest Insert
Nearest Insert adalah memasukkan konsumen yang memberikan perjalanan terpendek, menggunakan prinsip memilih
toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum (Ikfan, 2014).
Nearest Neighbor
Nearest Neighbor adalah sebuah teknik dalam menyelesaikan permasalahan rute dengan cara menentukan titik terdekat
dengan jarak terpendek, prinsipnya selalu menambahka toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi
terakhir (Abadi, 2014).
METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
obyek penelitian adalah PT. Primatexco Indonesia yang beralamatkan di jalan jendral urip sumoharjo, desa sambong,
kabupaten batang.
Langkah-Langkah Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam penitian tugas akhir ini ada 3 yaitu metode saving matrix, nearest insert dan nearest
neighbor.
Langkah-langkah metode saving matrix
1. Mengidentifikasikan matrix jarak.
Jarak antara gudang ke masing-masing konsumen dan jarak antar konsumen, Jarak tersebut diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan (unit distribusi) disertai dengan penelusuran menggunakan google map.
2. Mengidentifikasikan matrix penghematan (saving matrix).
Menggabungkan 2 toko atau konsumen kedalam satu rute dengan cara (jarak dari gudang ke toko 1 dan dari toko
1 balik ke gudang ditambah dengan jarak dari gudang ke toko 2 dan kemudian balik ke gudang) - (jarak dari gudang
ke toko 1 ditambah jarak dari toko 1 ke toko 2 ditambah jarak dari toko 2 ke gudang).
3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute.
alokasi tiap toko ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada,
penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar.
4. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
perhitungan total biaya kirim yang dihasilkan berdasarkan data biaya kirim per kilometer yang diperoleh dari hasil
observasi di perusahaan.
agar hasil penentuan rute distribusi lebih optimal lagi maka hasil dari perhitungan metode saving matrix dilakukan 2
metode tambahan yaitu: metode nearest insert dan metode nearest neighbor
Langkah-langkah metode nearest insert
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Langkah-langkah metode nearest neighbor
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Pengumpulan Data :
- Daftar dan Alamat Konsumen
- Data Permintaan Konsumen
- Jumlah, Kapasitas Transportasi dan Biaya Pengiriman
- Jarak Gudang dengan Konsumen dan Jarak Konsumen
Satu dengan Konsumen yang lain
Penghitungan Penghematan Jarak (Saving Matrix)
Mengalokasikan konsumen ke Kendaraan atau Rute
Pengolahan Metode Selanjutnya:
- Metode Nearest Insert
- Metode Nearest Neighbor
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar Kerangka Pemecahan Masalah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Daftar dan alamat konsumen
Tabel 4.1 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Timur
No
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
1
PT. Multikarsa Investama
Jl Raya Kaliwungu Km 19 SEMARANG
2
PT. Bitratex Industries
Jl Brigjen Sudiarto Km 11 SEMARANG
3
PT. Damaitex Ltd
Jl Simongan 100 SEMARANG
4
PT. The Indonesian Knitting Factory
Jl Mpu Tantular 54 SEMARANG
5
PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd
Jl Condrokusumo 1 SEMARANG
6
PT. Sinar Piala Mulia Djaja
Jl Seroja I 20 SEMARANG
7
PT. Indo Golden Standard
Jl Raya Cangkir Km 21 SURABAYA
8
PT. Kama Djajatex
Jl Jend Basuki Rachmad 15 SURABAYA
9
PT. Behaestex
Jl Mayjen Sungkono 14 SURABAYA
10
PT. Labatex
Jl Slompretan 78/3 SURABAYA
11
PT. Agung Saputra Tex
Jl Menteri Supeno 77 YOGYAKARTA
12
PT. Kusuma Sandang Mekarjaya
Jl Raya Wates Km 7,4 YOGYAKARTA
13
PT. Panca Harta Persada
Jl HOS Cokroaminoto 221 YOGYAKARTA
14
PT. Primissima
Jl Kali Rase YOGYAKARTA
15
PT. Samitex Sewon
Jl Krapyak Sewon Bantul YOGYAKARTA
Tabel 4.2 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Barat
No
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
1
PT. Asahi Cipta Prima
Jl Industri Slt I Bl OO/3-D Kawasan Industri Jababeka Tahap 2 BEKASI
2
PT. Ganda Agung Industries
Jl KH Agus Salim BEKASI
3
PT. Harapan Semesta Tex
Jl Raya Cikarang Pagaulan RT 010/02 BEKASI
4
PT. Sukses Karya Inti Persada
Jl Akses Tol Cibitung BEKASI
5
PT. Rokindo Raya Sweater
Jl Raya Narogong Km 12 BEKASI
6
PT. Saurindotex Mandiri
Jl Jati I Bl J 5-6/18 BEKASI
7
PT. Sunrise Bumi Textiles
Jl Raya Bekasi Km 28 BEKASI
8
PT. Adetex
Jl Dayang Sumbi 4 & 6 BANDUNG
9
PT. Candratex Sejati
Jl Ciumbuleuit 84 BANDUNG
10
PT. Bandung Syntetic Sarong Mill
Jl Jend Sudirman 823 BANDUNG
11
PT. Bandung Sakura Textile Mills
Jl Raya Dayeuhkolot 33 BANDUNG
12
PT. Daliatex Kusuma
Jl Moh Toha Km 7,3/307 BANDUNG
13
PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung
Jl Dr Setiabudi 146-F BANDUNG
14
PT. Busana Cahaya Sentosa
Jl Tomang Raya 8-B JAKARTA
15
PT. Kristanusa Garmindotama
Jl Martapura Kompl Cinere Estate Bl M/249 JAKARTA
16
PT. Acryl Textile Mills
Jl Jend Sudirman Kav 61-62 Ged Summitmas II JAKARTA
17
PT. Alfa Sandang Indotex
Jl KH Moch Mansyur 120-B JAKARTA
18
PT. Alexandra Knitters
Jl Pelabuhan Nusantara II JAKARTA
Data permintaan tiap-tiap konsumen
Tabel 4.3 Daftar Permintaan Konsumen Daerah Timur (yard)
Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
No
Nama Konsumen
Januari –
Juni
Juli
Agustus
September –
Desember
Total
1
PT. Multikarsa Investama
80000
110000
110000
80000
1020000
2
PT. Bitratex Industries
60000
90000
90000
60000
780000
3
PT. Damaitex Ltd
50000
80000
80000
50000
660000
4
PT. The Indonesian Knitting Factory
40000
80000
80000
40000
560000
5
PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd
40000
90000
90000
40000
580000
6
PT. Sinar Piala Mulia Djaja
20000
50000
50000
20000
300000
7
PT. Indo Golden Standard
80000
120000
120000
80000
1040000
8
PT. Kama Djajatex
50000
100000
100000
50000
700000
9
PT. Behaestex
20000
50000
50000
20000
300000
10
PT. Labatex
70000
120000
120000
70000
940000
11
PT. Agung Saputra Tex
80000
120000
120000
80000
1040000
12
PT. Kusuma Sandang Mekarjaya
70000
100000
100000
70000
900000
13
PT. Panca Harta Persada
20000
60000
60000
20000
320000
14
PT. Primissima
30000
50000
50000
30000
400000
15
PT. Samitex Sewon
40000
90000
90000
40000
580000
Tabel 4.4Daftar Permintaan Konsumen Daerah Barat (yard)
No
Nama Konsumen
Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
Januari –
September Juni
Juli
Agustus
Desember
Total
1
PT. Asahi Cipta Prima
30000
60000
60000
30000
420000
2
PT. Ganda Agung Industries
40000
70000
70000
40000
540000
3
PT. Harapan Semesta Tex
70000
110000
110000
70000
920000
4
PT. Sukses Karya Inti Persada
50000
90000
90000
50000
680000
5
PT. Rokindo Raya Sweater
30000
50000
50000
30000
400000
6
PT. Saurindotex Mandiri
30000
60000
60000
30000
420000
7
PT. Sunrise Bumi Textiles
60000
100000
100000
60000
800000
8
PT. Adetex
60000
110000
110000
60000
820000
9
PT. Candratex Sejati
50000
100000
100000
50000
700000
10
PT. Bandung Syntetic Sarong Mill
40000
70000
70000
40000
540000
11
PT. Bandung Sakura Textile Mills
60000
90000
90000
60000
780000
12
PT. Daliatex Kusuma
30000
50000
50000
30000
400000
13
PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung
20000
40000
40000
20000
280000
14
PT. Busana Cahaya Sentosa
70000
120000
120000
70000
940000
15
PT. Kristanusa Garmindotama
50000
70000
70000
50000
640000
16
PT. Acryl Textile Mills
20000
50000
50000
20000
300000
17
PT. Alfa Sandang Indotex
30000
50000
50000
30000
400000
18
PT. Alexandra Knitters
30000
60000
60000
30000
420000
Jumlah dan kapasitas transportasi
Tabel 4.5 Jenis Transportasi yang digunakan PT. Primatexco Indonesia
Jenis Truk
Kapasitas
Truk box 200 PS warna putih
200.000 yard
Truk box 190 PS warna coklat
200.000 yard
Biaya pengiriman produk
Tabel 4.6 Biaya Pengiriman Produk
Tujuan Konsumen
Biaya Kirim/km (Rupiah)
Rp. 2648.88
Rp. 2648.88
Konsumen Timur
Konsumen Barat
Pengolahan Data Konsumen timur
Mengidentifikasikan matrix jarak
Tabel 4.7 Perekapan Jarak tiap Konsumen Daerah Timur (km)
Gudang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
69,9
0
2
104
27,1
0
3
88,5
16,4
14,4
0
4
93,4
20,4
13,6
10,7
0
5
87,4
15,5
14,3
0,95
9,7
0
6
90,4
18,6
9,1
5,7
5,5
5,6
0
7
406
340
303
320
315
320
315
0
8
401
330
299
316
311
322
313
19,8
0
9
381
313
277
294
288
297
295
36,5
22,4
0
10
399
330
299
321
310
319
310
25,6
5,5
19,9
0
11
210
138
131
126
133
134
118
307
327
310
327
0
12
228
150
150
145
161
149
145
346
366
348
363
42,1
0
13
204
134
127
122
130
119
124
309
331
313
332
7,1
37,2
0
14
199
123
116
111
119
111
109
311
333
315
338
12,5
43,2
8,9
0
15
211
144
135
130
135
124
139
314
334
316
335
4,5
40
5,3
12,7
15
0
Mengidentifikasi matrix penghematan (saving matrix)
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Saving Matrix tiap Konsumen Daerah Timur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
0
2
146,8
0
3
142
178,1
0
4
142,9
183,8
171,2
0
5
141,8
177,1
174,95
171,1
0
6
141,7
185,3
173,2
178,3
172,2
0
7
135,9
207
174,5
184,4
173,4
181,4
0
8
140,9
206
173,5
183,4
166,4
178,4
787,2
0
9
137,9
208
175,5
186,4
171,4
176,4
750,5
759,6
0
10
138,9
204
166,5
182,4
167,4
179,4
779,4
794,5
760,1
0
11
141,9
183
172,5
170,4
163,4
182,4
309
284
281
282
0
12
147,9
182
171,5
160,4
166,4
173,4
288
263
261
264
395,9
0
13
139,9
181
170,5
167,4
172,4
170,4
301
274
272
271
406,9
394,8
0
14
145,9
187
176,5
173,4
175,4
180,4
294
267
265
260
396,5
383,8
394,1
0
15
136,9
180
169,5
169,4
174,4
162,4
303
278
276
275
416,5
399
409,7
397,3
15
Mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute
melakukan alokasi toko ke kendaraan atau rute dimulai dari hasil saving matrix dengan nilai terbesar kemudian
dilanjutkan dengan nilai saving matrix terbesar kedua sampai seterusnya, tapi dengan mempertimbangkan kapasitas
armada yang digunakan yaitu maksimal 20 kemasan (1 kemasan 10.000 yard).
Setelah semua konsumen teralokasi, maka diperoleh hasil rute dari metode saving matrix yaitu:
Rute 1: konsumen 8, 10, 7. Rute 2: konsumen 9, 11, 15, 13, Rute 3: konsumen 12, 14, 2, 4, Rute 4: konsumen 6, 3, 5, 1,
sehingga hasil akhir dari metode saving matrix adalah total jarak 2419,55 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.409.098.
Melakukan pengolahan metode nearest insert
Output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau dimasukkan
ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sehingga diperolah output sebagai berikut:
Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2: konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil
akhir dari metode nearest insert adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Melakukan pengolahan metode nearest neighbor
Output dari saving matrix diolah kembali menggunakan prinsip selalu menambahkan toko yang jaraknya paling dekat
dengan toko yang kita kunjungi terakhir, sehingga diperolah output sebagai berikut: Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2:
konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil akhir dari metode nearest insert
adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Pengolahan Data Konsumen barat
Untuk langkah-langkah pengolahan konsumen daerah barat caranya sama seperti langkah-langkah pengolahan
konsumen daerah timur.
0
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Konsumen Timur
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Timur dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan
Nearest Neighbor
Nearest
No Keterangan
Aktual
Saving Matrix
Nearest Insert
Neighbor
1
Total Jarak (km)
2720,25
2419,55
2401,75
2401,75
2
Total Biaya Kirim (Rp)
7.205.615
6409098
6361948
6361948
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen timur yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest insert dan nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim
yang minimal yaitu total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
2. Konsumen Barat
Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Barat dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan Nearest
Neighbor
Saving
Nearest
Nearest
Matrix
Insert
Neighbor
No Keterangan
Aktual
1
Total Jarak (km)
3753,8
3045,8
3018,7
3007,4
2
Total Biaya Kirim (Rp)
9.943.365
8067959
7996174
7966242
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen barat yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal yaitu
total jarak 3007,4 km, dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
KESIMPULAN
1. Pada sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia untuk konsumen daerah timur
(Semarang, Yogyakarta, Surabaya) memerlukan jarak yang ditempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp.
7.205.615, sedangkan untuk daerah barat (Bekasi, Bandung, Jakarta) memerlukan jarak tempuh 3753,8 km, dengan
biaya kirim Rp. 9.943.365.
2. Dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor maka diperoleh hasil akhir untuk
konsumen daerah timur yaitu metode Saving matrix diperoleh total jarak 2419,55 km dengan total biaya kirim Rp.
6.409.098, metode Nearest insert diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, metode
Nearest neighbor diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan hasil akhir
untuk konsumen daerah barat yaitu metode saving matrix diperoleh total jarak 3045,8 km dengan total biaya kirim
Rp. 8.067.959, metode Nearest insert diperoleh total jarak 3018,7 km dengan total biaya kirim Rp. 7.996.174,
metode Nearest neighbor diperoleh total jarak 3007,4 km dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
3. Berdasarkan hasil akhir dari pengolahan metode saving matrix, metode nearest insert dan metode nearest neighbor
yang telah diperoleh maka dipilih hasil akhir yang memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal, untuk
usulan rute pendistribusian daerah timur yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest
neighbor dengan total jarak 2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan usulan rute pendistribusian
daerah barat yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya
kirim Rp. 7.966.242.
SARAN
1. Perusahaan PT. Primatexco Indonesia dapat menggunakan rute yang diberikan dari hasil penelitian tugas akhir ini
dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor untuk mengurangi biaya
pengeluaran khususnya biaya pengiriman dalam pendistribusian produk sehingga biaya pengiriman tidak terlalu
besar.
2. Perlu dilakukan pengecekan mesin alat transportasi yang berkala, agar ditengah perjalanan dalam pendistribusian
produk tidak terjadi kerusakan mesin (mogok) sehingga menganggu atau membuat produk lebih lama ke tangan
konsumen.
3. Hasil akhir dari pengolahan metode ini bukan merupakan hasil yang paling maksimal, jadi penelitian ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan metode distribusi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, C., Susanty. S., dan Adianto, H., 2014. “Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan
Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional
(Itenas) Bandung, Bandung
Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., dan Bowersox, J.C., 2013. “Supply Chain Logistics Management”, Fourth
Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Chopra, S., dan Meindl, P., 2013. “Supply Chain Management”, Fifth Edition, Edinburgh Gate, England.
Ikfan, N., dan Masudin, I., 2014. “Saving Matrix Untuk Menentukan Rute Distribusi”, Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Nurwidiana, Fatmawati, W., dan Miranti, D., 2011. “Usulan Model Penentuan Jadwal dan Rute Distribusi Untuk
Minimasi Biaya Transportasi”, Teknik Industri Universitas Islam Semarang, Proceeding Seminar Nasional Teknik
Industri dan Kongres BKSTI VI, Semarang.
Stock, J.R., dan Lambert, D.M., 2004. “Strategic Logistics Management”, Forth Edition, McGraw-Hill, Singapore
Taff, C.A., 1988. “Manajemen Transoprtasi dan Distribusi Fisis”, Jilid 7 edisi ke 7, Erlangga, Jakarta.
Woodward, F.H., 1996. “Manajemen Transport”, Seri Manajemen No 70, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Yuniarti, R., dan Astuti, M., 2013. “Penerapan Metode Saving Matrix Dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute
Distribusi Premium di SPBU Kota Malang”, Teknik Industri Universitas Brawijaya, Malang.
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST INSERT DAN NEAREST
NEIGHBOR
(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
DisusunOleh:
A KHOIRUL HUDA
D 600.100.052
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST
INSERT DAN NEAREST NEIGHBOR
(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)
A Khoirul Huda, Ahmad Kholid Al Ghofari1, Ida Nursanti2
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417
Email: Khoirulhudahuda@gmail.com
Abstrak
PT. Primatexco Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil khususnya kain mori, area
distribusinya meliputi dalam negeri dan luar negeri, untuk pendistribusian yang menggunakan transportasi sendiri
meliputi area distribusi daerah dalam pulau jawa yaitu semarang, surabaya, yogyakarta, bekasi, bandung dan jakarta.
Jumlah permintaan yang banyak tidak diimbangi dengan kapasitas transportasi yang dimiliki oleh PT. Primatexco
Indonesia, hal ini menyebabkan biaya pengiriman yang relatif besar yang disebabkan karena proses pendistribusian yang
sering bolak balik ke perusahaan. Penelitian ini akan mencoba memecahkan masalah tentang kebijakan distribusi yang
optimal, dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor.
langkah-langkah pengolahan saving matrix yaitu mengidentifikasi matrix jarak (jarak gudang ke konsumen dan jarak
antar konsumen), mengidentifikasi matrix penghematan (penggabungan 2 konsumen kedalam satu rute),
mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute (alokasi tiap konsumen ke rute yang berbeda bisa digabungkan
sampai pada batas kapasitas truk yang ada), menghitung total jarak dan biaya kirim. Untuk langkah-langkah pengolahan
nearest insert yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan memilih toko yang kalau dimasukkan ke
dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sedangkan langkah-langkah pengolahan
nearest neighbor yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menambahkan toko yang jaraknya
paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir. Pada sistem distribusi yang aktual untuk daerah timur memerlukan
jarak tempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp. 7.205.615, sedangkan untuk daerah barat memerlukan jarak tempuh
3753,8 km, dengan biaya kirim Rp. 9.943.365. Dari hasil akhir pengolahan 3 metode dipilih hasil yang paling minimal
yaitu untuk daerah timur dipilih hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest neighbor dengan total jarak
2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan untuk daerah barat dipilih hasil akhir dari metode nearest
neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
Kata kunci: Nearest Insert , Nearest Neighbor, Saving Matrix
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan
kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan secara
tidak langsung. Salah satu cara untuk menurunkan biaya transportasi adalah dengan mengefisienkan sistem distribusi
dan penggunaan jenis transportasi yang ada. PT. Primatexco Indonesia adalah salah satu perusahaan di bidang tekstil
khususnya pembuatan kain putih atau kain mori, Dalam pendistribusian produk untuk wilayah jawa sendiri PT.
Primatexco Indonesia memiliki beberapa konsumen di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, Bandung,
dan Jakarta, Jumlah konsumen yang banyak dan permintaan yang besar tidak diimbangi dengan armada atau transportasi
yang digunakan oleh PT. Primatexco Indonesia, sehinga menyebabkan rute pendistribusian produk yang harus bolak
balik ke pabrik untuk memenuhi semua permintaan dari tiap- tiap konsumen, Oleh sebab itu dari penelitian ini ingin
mengatur rute pendistribusian produk dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor
dengan tujuan meminimalkan jarak tempuh dan meminimalkan biaya transportasi.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia?.
2. Bagaimana sistem distribusi di perusahaan PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest
insert dan nearest neighbor?.
3. Bagaimana rute distribusi yang menghasilkan biaya yang minimal?.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui sistem distribusi aktual yang ada di PT. Primatexco Indonesia.
2. Menganalisis sistem distribusi di PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan
nearest neighbor.
3. Membuat usulan sistem distribusi yang menghasilkan biaya minimal.
LANDASAN TEORI
Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah pendekatan antar fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material
mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir (Chopra
dan Meindl, 2013).
Distribusi
Distribusi adalah bagian dari kegiatan supply chain yang fungsinya untuk mengantarkan atau mendistribusikan suatu
produk ke konsumen (Woodward, 1996). distribusi juga dapat diartikan sebagai penambahan kegunaan waktu, tempat
dan pemilikan barang, definisi ini mencakup juga pengangkutan barang-barang dari tempat asal atau produksi lanjutan
hingga ke tempat penjualan atau pabrikasi selanjutnya (Taff, 1998).
Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan keefisiensian dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan hinga titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Stock dan Lambert, 2004).
Transportasi
Transportasi adalah suatu armada yang digunakan untuk memindahkan atau mengirimkan suatu barang atau orang dari
satu tempat ke tempat lain (Bowersox dkk, 2013).
Saving Matrix
Saving Matrix adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam transportasi untuk menentukan
rute distribusi produk agar meminimalisasi biaya transportasi, atau dengan kata lain penggabungan 2 konsumen kedalam
satu rute (Nurwidiana, 2011). Penerapan metode saving matrix bertujuan untuk meminimalkan total jarak tempuh atau
waktu atau biaya dengan mempertimbangkan armada yang digunakan (Yuniarti, 2013).
Nearest Insert
Nearest Insert adalah memasukkan konsumen yang memberikan perjalanan terpendek, menggunakan prinsip memilih
toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum (Ikfan, 2014).
Nearest Neighbor
Nearest Neighbor adalah sebuah teknik dalam menyelesaikan permasalahan rute dengan cara menentukan titik terdekat
dengan jarak terpendek, prinsipnya selalu menambahka toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi
terakhir (Abadi, 2014).
METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
obyek penelitian adalah PT. Primatexco Indonesia yang beralamatkan di jalan jendral urip sumoharjo, desa sambong,
kabupaten batang.
Langkah-Langkah Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam penitian tugas akhir ini ada 3 yaitu metode saving matrix, nearest insert dan nearest
neighbor.
Langkah-langkah metode saving matrix
1. Mengidentifikasikan matrix jarak.
Jarak antara gudang ke masing-masing konsumen dan jarak antar konsumen, Jarak tersebut diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan (unit distribusi) disertai dengan penelusuran menggunakan google map.
2. Mengidentifikasikan matrix penghematan (saving matrix).
Menggabungkan 2 toko atau konsumen kedalam satu rute dengan cara (jarak dari gudang ke toko 1 dan dari toko
1 balik ke gudang ditambah dengan jarak dari gudang ke toko 2 dan kemudian balik ke gudang) - (jarak dari gudang
ke toko 1 ditambah jarak dari toko 1 ke toko 2 ditambah jarak dari toko 2 ke gudang).
3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute.
alokasi tiap toko ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada,
penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar.
4. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
perhitungan total biaya kirim yang dihasilkan berdasarkan data biaya kirim per kilometer yang diperoleh dari hasil
observasi di perusahaan.
agar hasil penentuan rute distribusi lebih optimal lagi maka hasil dari perhitungan metode saving matrix dilakukan 2
metode tambahan yaitu: metode nearest insert dan metode nearest neighbor
Langkah-langkah metode nearest insert
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Langkah-langkah metode nearest neighbor
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Pengumpulan Data :
- Daftar dan Alamat Konsumen
- Data Permintaan Konsumen
- Jumlah, Kapasitas Transportasi dan Biaya Pengiriman
- Jarak Gudang dengan Konsumen dan Jarak Konsumen
Satu dengan Konsumen yang lain
Penghitungan Penghematan Jarak (Saving Matrix)
Mengalokasikan konsumen ke Kendaraan atau Rute
Pengolahan Metode Selanjutnya:
- Metode Nearest Insert
- Metode Nearest Neighbor
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar Kerangka Pemecahan Masalah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Daftar dan alamat konsumen
Tabel 4.1 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Timur
No
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
1
PT. Multikarsa Investama
Jl Raya Kaliwungu Km 19 SEMARANG
2
PT. Bitratex Industries
Jl Brigjen Sudiarto Km 11 SEMARANG
3
PT. Damaitex Ltd
Jl Simongan 100 SEMARANG
4
PT. The Indonesian Knitting Factory
Jl Mpu Tantular 54 SEMARANG
5
PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd
Jl Condrokusumo 1 SEMARANG
6
PT. Sinar Piala Mulia Djaja
Jl Seroja I 20 SEMARANG
7
PT. Indo Golden Standard
Jl Raya Cangkir Km 21 SURABAYA
8
PT. Kama Djajatex
Jl Jend Basuki Rachmad 15 SURABAYA
9
PT. Behaestex
Jl Mayjen Sungkono 14 SURABAYA
10
PT. Labatex
Jl Slompretan 78/3 SURABAYA
11
PT. Agung Saputra Tex
Jl Menteri Supeno 77 YOGYAKARTA
12
PT. Kusuma Sandang Mekarjaya
Jl Raya Wates Km 7,4 YOGYAKARTA
13
PT. Panca Harta Persada
Jl HOS Cokroaminoto 221 YOGYAKARTA
14
PT. Primissima
Jl Kali Rase YOGYAKARTA
15
PT. Samitex Sewon
Jl Krapyak Sewon Bantul YOGYAKARTA
Tabel 4.2 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Barat
No
Nama Pabrik
Alamat Pabrik
1
PT. Asahi Cipta Prima
Jl Industri Slt I Bl OO/3-D Kawasan Industri Jababeka Tahap 2 BEKASI
2
PT. Ganda Agung Industries
Jl KH Agus Salim BEKASI
3
PT. Harapan Semesta Tex
Jl Raya Cikarang Pagaulan RT 010/02 BEKASI
4
PT. Sukses Karya Inti Persada
Jl Akses Tol Cibitung BEKASI
5
PT. Rokindo Raya Sweater
Jl Raya Narogong Km 12 BEKASI
6
PT. Saurindotex Mandiri
Jl Jati I Bl J 5-6/18 BEKASI
7
PT. Sunrise Bumi Textiles
Jl Raya Bekasi Km 28 BEKASI
8
PT. Adetex
Jl Dayang Sumbi 4 & 6 BANDUNG
9
PT. Candratex Sejati
Jl Ciumbuleuit 84 BANDUNG
10
PT. Bandung Syntetic Sarong Mill
Jl Jend Sudirman 823 BANDUNG
11
PT. Bandung Sakura Textile Mills
Jl Raya Dayeuhkolot 33 BANDUNG
12
PT. Daliatex Kusuma
Jl Moh Toha Km 7,3/307 BANDUNG
13
PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung
Jl Dr Setiabudi 146-F BANDUNG
14
PT. Busana Cahaya Sentosa
Jl Tomang Raya 8-B JAKARTA
15
PT. Kristanusa Garmindotama
Jl Martapura Kompl Cinere Estate Bl M/249 JAKARTA
16
PT. Acryl Textile Mills
Jl Jend Sudirman Kav 61-62 Ged Summitmas II JAKARTA
17
PT. Alfa Sandang Indotex
Jl KH Moch Mansyur 120-B JAKARTA
18
PT. Alexandra Knitters
Jl Pelabuhan Nusantara II JAKARTA
Data permintaan tiap-tiap konsumen
Tabel 4.3 Daftar Permintaan Konsumen Daerah Timur (yard)
Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
No
Nama Konsumen
Januari –
Juni
Juli
Agustus
September –
Desember
Total
1
PT. Multikarsa Investama
80000
110000
110000
80000
1020000
2
PT. Bitratex Industries
60000
90000
90000
60000
780000
3
PT. Damaitex Ltd
50000
80000
80000
50000
660000
4
PT. The Indonesian Knitting Factory
40000
80000
80000
40000
560000
5
PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd
40000
90000
90000
40000
580000
6
PT. Sinar Piala Mulia Djaja
20000
50000
50000
20000
300000
7
PT. Indo Golden Standard
80000
120000
120000
80000
1040000
8
PT. Kama Djajatex
50000
100000
100000
50000
700000
9
PT. Behaestex
20000
50000
50000
20000
300000
10
PT. Labatex
70000
120000
120000
70000
940000
11
PT. Agung Saputra Tex
80000
120000
120000
80000
1040000
12
PT. Kusuma Sandang Mekarjaya
70000
100000
100000
70000
900000
13
PT. Panca Harta Persada
20000
60000
60000
20000
320000
14
PT. Primissima
30000
50000
50000
30000
400000
15
PT. Samitex Sewon
40000
90000
90000
40000
580000
Tabel 4.4Daftar Permintaan Konsumen Daerah Barat (yard)
No
Nama Konsumen
Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
Januari –
September Juni
Juli
Agustus
Desember
Total
1
PT. Asahi Cipta Prima
30000
60000
60000
30000
420000
2
PT. Ganda Agung Industries
40000
70000
70000
40000
540000
3
PT. Harapan Semesta Tex
70000
110000
110000
70000
920000
4
PT. Sukses Karya Inti Persada
50000
90000
90000
50000
680000
5
PT. Rokindo Raya Sweater
30000
50000
50000
30000
400000
6
PT. Saurindotex Mandiri
30000
60000
60000
30000
420000
7
PT. Sunrise Bumi Textiles
60000
100000
100000
60000
800000
8
PT. Adetex
60000
110000
110000
60000
820000
9
PT. Candratex Sejati
50000
100000
100000
50000
700000
10
PT. Bandung Syntetic Sarong Mill
40000
70000
70000
40000
540000
11
PT. Bandung Sakura Textile Mills
60000
90000
90000
60000
780000
12
PT. Daliatex Kusuma
30000
50000
50000
30000
400000
13
PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung
20000
40000
40000
20000
280000
14
PT. Busana Cahaya Sentosa
70000
120000
120000
70000
940000
15
PT. Kristanusa Garmindotama
50000
70000
70000
50000
640000
16
PT. Acryl Textile Mills
20000
50000
50000
20000
300000
17
PT. Alfa Sandang Indotex
30000
50000
50000
30000
400000
18
PT. Alexandra Knitters
30000
60000
60000
30000
420000
Jumlah dan kapasitas transportasi
Tabel 4.5 Jenis Transportasi yang digunakan PT. Primatexco Indonesia
Jenis Truk
Kapasitas
Truk box 200 PS warna putih
200.000 yard
Truk box 190 PS warna coklat
200.000 yard
Biaya pengiriman produk
Tabel 4.6 Biaya Pengiriman Produk
Tujuan Konsumen
Biaya Kirim/km (Rupiah)
Rp. 2648.88
Rp. 2648.88
Konsumen Timur
Konsumen Barat
Pengolahan Data Konsumen timur
Mengidentifikasikan matrix jarak
Tabel 4.7 Perekapan Jarak tiap Konsumen Daerah Timur (km)
Gudang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
69,9
0
2
104
27,1
0
3
88,5
16,4
14,4
0
4
93,4
20,4
13,6
10,7
0
5
87,4
15,5
14,3
0,95
9,7
0
6
90,4
18,6
9,1
5,7
5,5
5,6
0
7
406
340
303
320
315
320
315
0
8
401
330
299
316
311
322
313
19,8
0
9
381
313
277
294
288
297
295
36,5
22,4
0
10
399
330
299
321
310
319
310
25,6
5,5
19,9
0
11
210
138
131
126
133
134
118
307
327
310
327
0
12
228
150
150
145
161
149
145
346
366
348
363
42,1
0
13
204
134
127
122
130
119
124
309
331
313
332
7,1
37,2
0
14
199
123
116
111
119
111
109
311
333
315
338
12,5
43,2
8,9
0
15
211
144
135
130
135
124
139
314
334
316
335
4,5
40
5,3
12,7
15
0
Mengidentifikasi matrix penghematan (saving matrix)
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Saving Matrix tiap Konsumen Daerah Timur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1
0
2
146,8
0
3
142
178,1
0
4
142,9
183,8
171,2
0
5
141,8
177,1
174,95
171,1
0
6
141,7
185,3
173,2
178,3
172,2
0
7
135,9
207
174,5
184,4
173,4
181,4
0
8
140,9
206
173,5
183,4
166,4
178,4
787,2
0
9
137,9
208
175,5
186,4
171,4
176,4
750,5
759,6
0
10
138,9
204
166,5
182,4
167,4
179,4
779,4
794,5
760,1
0
11
141,9
183
172,5
170,4
163,4
182,4
309
284
281
282
0
12
147,9
182
171,5
160,4
166,4
173,4
288
263
261
264
395,9
0
13
139,9
181
170,5
167,4
172,4
170,4
301
274
272
271
406,9
394,8
0
14
145,9
187
176,5
173,4
175,4
180,4
294
267
265
260
396,5
383,8
394,1
0
15
136,9
180
169,5
169,4
174,4
162,4
303
278
276
275
416,5
399
409,7
397,3
15
Mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute
melakukan alokasi toko ke kendaraan atau rute dimulai dari hasil saving matrix dengan nilai terbesar kemudian
dilanjutkan dengan nilai saving matrix terbesar kedua sampai seterusnya, tapi dengan mempertimbangkan kapasitas
armada yang digunakan yaitu maksimal 20 kemasan (1 kemasan 10.000 yard).
Setelah semua konsumen teralokasi, maka diperoleh hasil rute dari metode saving matrix yaitu:
Rute 1: konsumen 8, 10, 7. Rute 2: konsumen 9, 11, 15, 13, Rute 3: konsumen 12, 14, 2, 4, Rute 4: konsumen 6, 3, 5, 1,
sehingga hasil akhir dari metode saving matrix adalah total jarak 2419,55 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.409.098.
Melakukan pengolahan metode nearest insert
Output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau dimasukkan
ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sehingga diperolah output sebagai berikut:
Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2: konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil
akhir dari metode nearest insert adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Melakukan pengolahan metode nearest neighbor
Output dari saving matrix diolah kembali menggunakan prinsip selalu menambahkan toko yang jaraknya paling dekat
dengan toko yang kita kunjungi terakhir, sehingga diperolah output sebagai berikut: Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2:
konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil akhir dari metode nearest insert
adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Pengolahan Data Konsumen barat
Untuk langkah-langkah pengolahan konsumen daerah barat caranya sama seperti langkah-langkah pengolahan
konsumen daerah timur.
0
ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Konsumen Timur
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Timur dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan
Nearest Neighbor
Nearest
No Keterangan
Aktual
Saving Matrix
Nearest Insert
Neighbor
1
Total Jarak (km)
2720,25
2419,55
2401,75
2401,75
2
Total Biaya Kirim (Rp)
7.205.615
6409098
6361948
6361948
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen timur yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest insert dan nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim
yang minimal yaitu total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
2. Konsumen Barat
Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Barat dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan Nearest
Neighbor
Saving
Nearest
Nearest
Matrix
Insert
Neighbor
No Keterangan
Aktual
1
Total Jarak (km)
3753,8
3045,8
3018,7
3007,4
2
Total Biaya Kirim (Rp)
9.943.365
8067959
7996174
7966242
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen barat yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal yaitu
total jarak 3007,4 km, dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
KESIMPULAN
1. Pada sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia untuk konsumen daerah timur
(Semarang, Yogyakarta, Surabaya) memerlukan jarak yang ditempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp.
7.205.615, sedangkan untuk daerah barat (Bekasi, Bandung, Jakarta) memerlukan jarak tempuh 3753,8 km, dengan
biaya kirim Rp. 9.943.365.
2. Dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor maka diperoleh hasil akhir untuk
konsumen daerah timur yaitu metode Saving matrix diperoleh total jarak 2419,55 km dengan total biaya kirim Rp.
6.409.098, metode Nearest insert diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, metode
Nearest neighbor diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan hasil akhir
untuk konsumen daerah barat yaitu metode saving matrix diperoleh total jarak 3045,8 km dengan total biaya kirim
Rp. 8.067.959, metode Nearest insert diperoleh total jarak 3018,7 km dengan total biaya kirim Rp. 7.996.174,
metode Nearest neighbor diperoleh total jarak 3007,4 km dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
3. Berdasarkan hasil akhir dari pengolahan metode saving matrix, metode nearest insert dan metode nearest neighbor
yang telah diperoleh maka dipilih hasil akhir yang memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal, untuk
usulan rute pendistribusian daerah timur yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest
neighbor dengan total jarak 2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan usulan rute pendistribusian
daerah barat yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya
kirim Rp. 7.966.242.
SARAN
1. Perusahaan PT. Primatexco Indonesia dapat menggunakan rute yang diberikan dari hasil penelitian tugas akhir ini
dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor untuk mengurangi biaya
pengeluaran khususnya biaya pengiriman dalam pendistribusian produk sehingga biaya pengiriman tidak terlalu
besar.
2. Perlu dilakukan pengecekan mesin alat transportasi yang berkala, agar ditengah perjalanan dalam pendistribusian
produk tidak terjadi kerusakan mesin (mogok) sehingga menganggu atau membuat produk lebih lama ke tangan
konsumen.
3. Hasil akhir dari pengolahan metode ini bukan merupakan hasil yang paling maksimal, jadi penelitian ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan metode distribusi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, C., Susanty. S., dan Adianto, H., 2014. “Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan
Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional
(Itenas) Bandung, Bandung
Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., dan Bowersox, J.C., 2013. “Supply Chain Logistics Management”, Fourth
Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Chopra, S., dan Meindl, P., 2013. “Supply Chain Management”, Fifth Edition, Edinburgh Gate, England.
Ikfan, N., dan Masudin, I., 2014. “Saving Matrix Untuk Menentukan Rute Distribusi”, Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Nurwidiana, Fatmawati, W., dan Miranti, D., 2011. “Usulan Model Penentuan Jadwal dan Rute Distribusi Untuk
Minimasi Biaya Transportasi”, Teknik Industri Universitas Islam Semarang, Proceeding Seminar Nasional Teknik
Industri dan Kongres BKSTI VI, Semarang.
Stock, J.R., dan Lambert, D.M., 2004. “Strategic Logistics Management”, Forth Edition, McGraw-Hill, Singapore
Taff, C.A., 1988. “Manajemen Transoprtasi dan Distribusi Fisis”, Jilid 7 edisi ke 7, Erlangga, Jakarta.
Woodward, F.H., 1996. “Manajemen Transport”, Seri Manajemen No 70, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Yuniarti, R., dan Astuti, M., 2013. “Penerapan Metode Saving Matrix Dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute
Distribusi Premium di SPBU Kota Malang”, Teknik Industri Universitas Brawijaya, Malang.