NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI Penentuan Rute Distribusi Untuk Meminimalkan Biaya Transportasi Menggunakan Metode Saving Matrix, Nearest Insert Dan Nearest Neighbor (Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST INSERT DAN NEAREST
NEIGHBOR
(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

DisusunOleh:
A KHOIRUL HUDA
D 600.100.052

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST
INSERT DAN NEAREST NEIGHBOR

(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)
A Khoirul Huda, Ahmad Kholid Al Ghofari1, Ida Nursanti2
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417
Email: Khoirulhudahuda@gmail.com
Abstrak
PT. Primatexco Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil khususnya kain mori, area
distribusinya meliputi dalam negeri dan luar negeri, untuk pendistribusian yang menggunakan transportasi sendiri
meliputi area distribusi daerah dalam pulau jawa yaitu semarang, surabaya, yogyakarta, bekasi, bandung dan jakarta.
Jumlah permintaan yang banyak tidak diimbangi dengan kapasitas transportasi yang dimiliki oleh PT. Primatexco
Indonesia, hal ini menyebabkan biaya pengiriman yang relatif besar yang disebabkan karena proses pendistribusian yang
sering bolak balik ke perusahaan. Penelitian ini akan mencoba memecahkan masalah tentang kebijakan distribusi yang
optimal, dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor.
langkah-langkah pengolahan saving matrix yaitu mengidentifikasi matrix jarak (jarak gudang ke konsumen dan jarak
antar konsumen), mengidentifikasi matrix penghematan (penggabungan 2 konsumen kedalam satu rute),
mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute (alokasi tiap konsumen ke rute yang berbeda bisa digabungkan
sampai pada batas kapasitas truk yang ada), menghitung total jarak dan biaya kirim. Untuk langkah-langkah pengolahan
nearest insert yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan memilih toko yang kalau dimasukkan ke
dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sedangkan langkah-langkah pengolahan
nearest neighbor yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menambahkan toko yang jaraknya

paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir. Pada sistem distribusi yang aktual untuk daerah timur memerlukan
jarak tempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp. 7.205.615, sedangkan untuk daerah barat memerlukan jarak tempuh
3753,8 km, dengan biaya kirim Rp. 9.943.365. Dari hasil akhir pengolahan 3 metode dipilih hasil yang paling minimal
yaitu untuk daerah timur dipilih hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest neighbor dengan total jarak
2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan untuk daerah barat dipilih hasil akhir dari metode nearest
neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
Kata kunci: Nearest Insert , Nearest Neighbor, Saving Matrix
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam dunia bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan
kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan secara
tidak langsung. Salah satu cara untuk menurunkan biaya transportasi adalah dengan mengefisienkan sistem distribusi
dan penggunaan jenis transportasi yang ada. PT. Primatexco Indonesia adalah salah satu perusahaan di bidang tekstil
khususnya pembuatan kain putih atau kain mori, Dalam pendistribusian produk untuk wilayah jawa sendiri PT.
Primatexco Indonesia memiliki beberapa konsumen di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, Bandung,
dan Jakarta, Jumlah konsumen yang banyak dan permintaan yang besar tidak diimbangi dengan armada atau transportasi
yang digunakan oleh PT. Primatexco Indonesia, sehinga menyebabkan rute pendistribusian produk yang harus bolak
balik ke pabrik untuk memenuhi semua permintaan dari tiap- tiap konsumen, Oleh sebab itu dari penelitian ini ingin
mengatur rute pendistribusian produk dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor
dengan tujuan meminimalkan jarak tempuh dan meminimalkan biaya transportasi.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia?.

2. Bagaimana sistem distribusi di perusahaan PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest
insert dan nearest neighbor?.
3. Bagaimana rute distribusi yang menghasilkan biaya yang minimal?.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui sistem distribusi aktual yang ada di PT. Primatexco Indonesia.
2. Menganalisis sistem distribusi di PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan
nearest neighbor.
3. Membuat usulan sistem distribusi yang menghasilkan biaya minimal.
LANDASAN TEORI
Supply Chain Management
Supply Chain Management adalah pendekatan antar fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material
mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir (Chopra
dan Meindl, 2013).
Distribusi
Distribusi adalah bagian dari kegiatan supply chain yang fungsinya untuk mengantarkan atau mendistribusikan suatu

produk ke konsumen (Woodward, 1996). distribusi juga dapat diartikan sebagai penambahan kegunaan waktu, tempat
dan pemilikan barang, definisi ini mencakup juga pengangkutan barang-barang dari tempat asal atau produksi lanjutan
hingga ke tempat penjualan atau pabrikasi selanjutnya (Taff, 1998).
Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan keefisiensian dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik
permulaan hinga titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Stock dan Lambert, 2004).
Transportasi
Transportasi adalah suatu armada yang digunakan untuk memindahkan atau mengirimkan suatu barang atau orang dari
satu tempat ke tempat lain (Bowersox dkk, 2013).
Saving Matrix
Saving Matrix adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam transportasi untuk menentukan
rute distribusi produk agar meminimalisasi biaya transportasi, atau dengan kata lain penggabungan 2 konsumen kedalam
satu rute (Nurwidiana, 2011). Penerapan metode saving matrix bertujuan untuk meminimalkan total jarak tempuh atau
waktu atau biaya dengan mempertimbangkan armada yang digunakan (Yuniarti, 2013).
Nearest Insert
Nearest Insert adalah memasukkan konsumen yang memberikan perjalanan terpendek, menggunakan prinsip memilih
toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum (Ikfan, 2014).
Nearest Neighbor
Nearest Neighbor adalah sebuah teknik dalam menyelesaikan permasalahan rute dengan cara menentukan titik terdekat

dengan jarak terpendek, prinsipnya selalu menambahka toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi
terakhir (Abadi, 2014).
METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
obyek penelitian adalah PT. Primatexco Indonesia yang beralamatkan di jalan jendral urip sumoharjo, desa sambong,
kabupaten batang.
Langkah-Langkah Pengolahan Data
Metode yang digunakan dalam penitian tugas akhir ini ada 3 yaitu metode saving matrix, nearest insert dan nearest
neighbor.
Langkah-langkah metode saving matrix
1. Mengidentifikasikan matrix jarak.
Jarak antara gudang ke masing-masing konsumen dan jarak antar konsumen, Jarak tersebut diperoleh dari hasil
wawancara dengan pihak perusahaan (unit distribusi) disertai dengan penelusuran menggunakan google map.
2. Mengidentifikasikan matrix penghematan (saving matrix).
Menggabungkan 2 toko atau konsumen kedalam satu rute dengan cara (jarak dari gudang ke toko 1 dan dari toko
1 balik ke gudang ditambah dengan jarak dari gudang ke toko 2 dan kemudian balik ke gudang) - (jarak dari gudang
ke toko 1 ditambah jarak dari toko 1 ke toko 2 ditambah jarak dari toko 2 ke gudang).

3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute.
alokasi tiap toko ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada,

penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar.
4. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
perhitungan total biaya kirim yang dihasilkan berdasarkan data biaya kirim per kilometer yang diperoleh dari hasil
observasi di perusahaan.
agar hasil penentuan rute distribusi lebih optimal lagi maka hasil dari perhitungan metode saving matrix dilakukan 2
metode tambahan yaitu: metode nearest insert dan metode nearest neighbor
Langkah-langkah metode nearest insert
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Langkah-langkah metode nearest neighbor
1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.
2. Menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir.
3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.
Kerangka Pemecahan Masalah
Mulai

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah


Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Pengumpulan Data :
- Daftar dan Alamat Konsumen
- Data Permintaan Konsumen
- Jumlah, Kapasitas Transportasi dan Biaya Pengiriman
- Jarak Gudang dengan Konsumen dan Jarak Konsumen
Satu dengan Konsumen yang lain

Penghitungan Penghematan Jarak (Saving Matrix)

Mengalokasikan konsumen ke Kendaraan atau Rute

Pengolahan Metode Selanjutnya:
- Metode Nearest Insert
- Metode Nearest Neighbor


Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar Kerangka Pemecahan Masalah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan Data
Daftar dan alamat konsumen
Tabel 4.1 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Timur
No

Nama Pabrik

Alamat Pabrik

1


PT. Multikarsa Investama

Jl Raya Kaliwungu Km 19 SEMARANG

2

PT. Bitratex Industries

Jl Brigjen Sudiarto Km 11 SEMARANG

3

PT. Damaitex Ltd

Jl Simongan 100 SEMARANG

4

PT. The Indonesian Knitting Factory


Jl Mpu Tantular 54 SEMARANG

5

PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd

Jl Condrokusumo 1 SEMARANG

6

PT. Sinar Piala Mulia Djaja

Jl Seroja I 20 SEMARANG

7

PT. Indo Golden Standard

Jl Raya Cangkir Km 21 SURABAYA


8

PT. Kama Djajatex

Jl Jend Basuki Rachmad 15 SURABAYA

9

PT. Behaestex

Jl Mayjen Sungkono 14 SURABAYA

10

PT. Labatex

Jl Slompretan 78/3 SURABAYA

11

PT. Agung Saputra Tex

Jl Menteri Supeno 77 YOGYAKARTA

12

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

Jl Raya Wates Km 7,4 YOGYAKARTA

13

PT. Panca Harta Persada

Jl HOS Cokroaminoto 221 YOGYAKARTA

14

PT. Primissima

Jl Kali Rase YOGYAKARTA

15

PT. Samitex Sewon

Jl Krapyak Sewon Bantul YOGYAKARTA

Tabel 4.2 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Barat
No

Nama Pabrik

Alamat Pabrik

1

PT. Asahi Cipta Prima

Jl Industri Slt I Bl OO/3-D Kawasan Industri Jababeka Tahap 2 BEKASI

2

PT. Ganda Agung Industries

Jl KH Agus Salim BEKASI

3

PT. Harapan Semesta Tex

Jl Raya Cikarang Pagaulan RT 010/02 BEKASI

4

PT. Sukses Karya Inti Persada

Jl Akses Tol Cibitung BEKASI

5

PT. Rokindo Raya Sweater

Jl Raya Narogong Km 12 BEKASI

6

PT. Saurindotex Mandiri

Jl Jati I Bl J 5-6/18 BEKASI

7

PT. Sunrise Bumi Textiles

Jl Raya Bekasi Km 28 BEKASI

8

PT. Adetex

Jl Dayang Sumbi 4 & 6 BANDUNG

9

PT. Candratex Sejati

Jl Ciumbuleuit 84 BANDUNG

10

PT. Bandung Syntetic Sarong Mill

Jl Jend Sudirman 823 BANDUNG

11

PT. Bandung Sakura Textile Mills

Jl Raya Dayeuhkolot 33 BANDUNG

12

PT. Daliatex Kusuma

Jl Moh Toha Km 7,3/307 BANDUNG

13

PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung

Jl Dr Setiabudi 146-F BANDUNG

14

PT. Busana Cahaya Sentosa

Jl Tomang Raya 8-B JAKARTA

15

PT. Kristanusa Garmindotama

Jl Martapura Kompl Cinere Estate Bl M/249 JAKARTA

16

PT. Acryl Textile Mills

Jl Jend Sudirman Kav 61-62 Ged Summitmas II JAKARTA

17

PT. Alfa Sandang Indotex

Jl KH Moch Mansyur 120-B JAKARTA

18

PT. Alexandra Knitters

Jl Pelabuhan Nusantara II JAKARTA

Data permintaan tiap-tiap konsumen
Tabel 4.3 Daftar Permintaan Konsumen Daerah Timur (yard)
Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
No

Nama Konsumen

Januari –
Juni

Juli

Agustus

September –
Desember

Total

1

PT. Multikarsa Investama

80000

110000

110000

80000

1020000

2

PT. Bitratex Industries

60000

90000

90000

60000

780000

3

PT. Damaitex Ltd

50000

80000

80000

50000

660000

4

PT. The Indonesian Knitting Factory

40000

80000

80000

40000

560000

5

PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd

40000

90000

90000

40000

580000

6

PT. Sinar Piala Mulia Djaja

20000

50000

50000

20000

300000

7

PT. Indo Golden Standard

80000

120000

120000

80000

1040000

8

PT. Kama Djajatex

50000

100000

100000

50000

700000

9

PT. Behaestex

20000

50000

50000

20000

300000

10

PT. Labatex

70000

120000

120000

70000

940000

11

PT. Agung Saputra Tex

80000

120000

120000

80000

1040000

12

PT. Kusuma Sandang Mekarjaya

70000

100000

100000

70000

900000

13

PT. Panca Harta Persada

20000

60000

60000

20000

320000

14

PT. Primissima

30000

50000

50000

30000

400000

15

PT. Samitex Sewon

40000

90000

90000

40000

580000

Tabel 4.4Daftar Permintaan Konsumen Daerah Barat (yard)
No

Nama Konsumen

Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013
Januari –
September Juni
Juli
Agustus
Desember
Total

1

PT. Asahi Cipta Prima

30000

60000

60000

30000

420000

2

PT. Ganda Agung Industries

40000

70000

70000

40000

540000

3

PT. Harapan Semesta Tex

70000

110000

110000

70000

920000

4

PT. Sukses Karya Inti Persada

50000

90000

90000

50000

680000

5

PT. Rokindo Raya Sweater

30000

50000

50000

30000

400000

6

PT. Saurindotex Mandiri

30000

60000

60000

30000

420000

7

PT. Sunrise Bumi Textiles

60000

100000

100000

60000

800000

8

PT. Adetex

60000

110000

110000

60000

820000

9

PT. Candratex Sejati

50000

100000

100000

50000

700000

10

PT. Bandung Syntetic Sarong Mill

40000

70000

70000

40000

540000

11

PT. Bandung Sakura Textile Mills

60000

90000

90000

60000

780000

12

PT. Daliatex Kusuma

30000

50000

50000

30000

400000

13

PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung

20000

40000

40000

20000

280000

14

PT. Busana Cahaya Sentosa

70000

120000

120000

70000

940000

15

PT. Kristanusa Garmindotama

50000

70000

70000

50000

640000

16

PT. Acryl Textile Mills

20000

50000

50000

20000

300000

17

PT. Alfa Sandang Indotex

30000

50000

50000

30000

400000

18

PT. Alexandra Knitters

30000

60000

60000

30000

420000

Jumlah dan kapasitas transportasi
Tabel 4.5 Jenis Transportasi yang digunakan PT. Primatexco Indonesia
Jenis Truk

Kapasitas

Truk box 200 PS warna putih

200.000 yard

Truk box 190 PS warna coklat

200.000 yard

Biaya pengiriman produk
Tabel 4.6 Biaya Pengiriman Produk
Tujuan Konsumen

Biaya Kirim/km (Rupiah)
Rp. 2648.88
Rp. 2648.88

Konsumen Timur
Konsumen Barat

Pengolahan Data Konsumen timur
Mengidentifikasikan matrix jarak
Tabel 4.7 Perekapan Jarak tiap Konsumen Daerah Timur (km)
Gudang

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

1

69,9

0

2

104

27,1

0

3

88,5

16,4

14,4

0

4

93,4

20,4

13,6

10,7

0

5

87,4

15,5

14,3

0,95

9,7

0

6

90,4

18,6

9,1

5,7

5,5

5,6

0

7

406

340

303

320

315

320

315

0

8

401

330

299

316

311

322

313

19,8

0

9

381

313

277

294

288

297

295

36,5

22,4

0

10

399

330

299

321

310

319

310

25,6

5,5

19,9

0

11

210

138

131

126

133

134

118

307

327

310

327

0

12

228

150

150

145

161

149

145

346

366

348

363

42,1

0

13

204

134

127

122

130

119

124

309

331

313

332

7,1

37,2

0

14

199

123

116

111

119

111

109

311

333

315

338

12,5

43,2

8,9

0

15

211

144

135

130

135

124

139

314

334

316

335

4,5

40

5,3

12,7

15

0

Mengidentifikasi matrix penghematan (saving matrix)
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Saving Matrix tiap Konsumen Daerah Timur
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

1

0

2

146,8

0

3

142

178,1

0

4

142,9

183,8

171,2

0

5

141,8

177,1

174,95

171,1

0

6

141,7

185,3

173,2

178,3

172,2

0

7

135,9

207

174,5

184,4

173,4

181,4

0

8

140,9

206

173,5

183,4

166,4

178,4

787,2

0

9

137,9

208

175,5

186,4

171,4

176,4

750,5

759,6

0

10

138,9

204

166,5

182,4

167,4

179,4

779,4

794,5

760,1

0

11

141,9

183

172,5

170,4

163,4

182,4

309

284

281

282

0

12

147,9

182

171,5

160,4

166,4

173,4

288

263

261

264

395,9

0

13

139,9

181

170,5

167,4

172,4

170,4

301

274

272

271

406,9

394,8

0

14

145,9

187

176,5

173,4

175,4

180,4

294

267

265

260

396,5

383,8

394,1

0

15

136,9

180

169,5

169,4

174,4

162,4

303

278

276

275

416,5

399

409,7

397,3

15

Mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute
melakukan alokasi toko ke kendaraan atau rute dimulai dari hasil saving matrix dengan nilai terbesar kemudian
dilanjutkan dengan nilai saving matrix terbesar kedua sampai seterusnya, tapi dengan mempertimbangkan kapasitas
armada yang digunakan yaitu maksimal 20 kemasan (1 kemasan 10.000 yard).
Setelah semua konsumen teralokasi, maka diperoleh hasil rute dari metode saving matrix yaitu:
Rute 1: konsumen 8, 10, 7. Rute 2: konsumen 9, 11, 15, 13, Rute 3: konsumen 12, 14, 2, 4, Rute 4: konsumen 6, 3, 5, 1,
sehingga hasil akhir dari metode saving matrix adalah total jarak 2419,55 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.409.098.
Melakukan pengolahan metode nearest insert
Output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau dimasukkan
ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sehingga diperolah output sebagai berikut:
Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2: konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil
akhir dari metode nearest insert adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Melakukan pengolahan metode nearest neighbor
Output dari saving matrix diolah kembali menggunakan prinsip selalu menambahkan toko yang jaraknya paling dekat
dengan toko yang kita kunjungi terakhir, sehingga diperolah output sebagai berikut: Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2:
konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil akhir dari metode nearest insert
adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
Pengolahan Data Konsumen barat
Untuk langkah-langkah pengolahan konsumen daerah barat caranya sama seperti langkah-langkah pengolahan
konsumen daerah timur.

0

ANALISA DAN PEMBAHASAN
1. Konsumen Timur
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Timur dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan
Nearest Neighbor
Nearest
No Keterangan
Aktual
Saving Matrix
Nearest Insert
Neighbor
1
Total Jarak (km)
2720,25
2419,55
2401,75
2401,75
2
Total Biaya Kirim (Rp)
7.205.615
6409098
6361948
6361948
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen timur yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest insert dan nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim
yang minimal yaitu total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.
2. Konsumen Barat
Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Barat dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan Nearest
Neighbor
Saving
Nearest
Nearest
Matrix
Insert
Neighbor
No Keterangan
Aktual
1

Total Jarak (km)

3753,8

3045,8

3018,7

3007,4

2
Total Biaya Kirim (Rp)
9.943.365
8067959
7996174
7966242
Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen barat yang
dipilih yaitu hasil dari output nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal yaitu
total jarak 3007,4 km, dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
KESIMPULAN
1. Pada sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia untuk konsumen daerah timur
(Semarang, Yogyakarta, Surabaya) memerlukan jarak yang ditempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp.
7.205.615, sedangkan untuk daerah barat (Bekasi, Bandung, Jakarta) memerlukan jarak tempuh 3753,8 km, dengan
biaya kirim Rp. 9.943.365.
2. Dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor maka diperoleh hasil akhir untuk
konsumen daerah timur yaitu metode Saving matrix diperoleh total jarak 2419,55 km dengan total biaya kirim Rp.
6.409.098, metode Nearest insert diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, metode
Nearest neighbor diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan hasil akhir
untuk konsumen daerah barat yaitu metode saving matrix diperoleh total jarak 3045,8 km dengan total biaya kirim
Rp. 8.067.959, metode Nearest insert diperoleh total jarak 3018,7 km dengan total biaya kirim Rp. 7.996.174,
metode Nearest neighbor diperoleh total jarak 3007,4 km dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.
3. Berdasarkan hasil akhir dari pengolahan metode saving matrix, metode nearest insert dan metode nearest neighbor
yang telah diperoleh maka dipilih hasil akhir yang memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal, untuk
usulan rute pendistribusian daerah timur yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest
neighbor dengan total jarak 2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan usulan rute pendistribusian
daerah barat yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya
kirim Rp. 7.966.242.
SARAN
1. Perusahaan PT. Primatexco Indonesia dapat menggunakan rute yang diberikan dari hasil penelitian tugas akhir ini
dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor untuk mengurangi biaya
pengeluaran khususnya biaya pengiriman dalam pendistribusian produk sehingga biaya pengiriman tidak terlalu
besar.
2. Perlu dilakukan pengecekan mesin alat transportasi yang berkala, agar ditengah perjalanan dalam pendistribusian
produk tidak terjadi kerusakan mesin (mogok) sehingga menganggu atau membuat produk lebih lama ke tangan
konsumen.
3. Hasil akhir dari pengolahan metode ini bukan merupakan hasil yang paling maksimal, jadi penelitian ini dapat
dikembangkan dengan menggunakan metode distribusi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Abadi, C., Susanty. S., dan Adianto, H., 2014. “Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan
Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional
(Itenas) Bandung, Bandung
Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., dan Bowersox, J.C., 2013. “Supply Chain Logistics Management”, Fourth
Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Chopra, S., dan Meindl, P., 2013. “Supply Chain Management”, Fifth Edition, Edinburgh Gate, England.
Ikfan, N., dan Masudin, I., 2014. “Saving Matrix Untuk Menentukan Rute Distribusi”, Teknik Industri Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Nurwidiana, Fatmawati, W., dan Miranti, D., 2011. “Usulan Model Penentuan Jadwal dan Rute Distribusi Untuk
Minimasi Biaya Transportasi”, Teknik Industri Universitas Islam Semarang, Proceeding Seminar Nasional Teknik
Industri dan Kongres BKSTI VI, Semarang.
Stock, J.R., dan Lambert, D.M., 2004. “Strategic Logistics Management”, Forth Edition, McGraw-Hill, Singapore
Taff, C.A., 1988. “Manajemen Transoprtasi dan Distribusi Fisis”, Jilid 7 edisi ke 7, Erlangga, Jakarta.
Woodward, F.H., 1996. “Manajemen Transport”, Seri Manajemen No 70, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Yuniarti, R., dan Astuti, M., 2013. “Penerapan Metode Saving Matrix Dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute
Distribusi Premium di SPBU Kota Malang”, Teknik Industri Universitas Brawijaya, Malang.