Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Rute Dan Penjadwalan Distribusi Barang Dengan Metode Clarke-Wright Saving Heuristic (Studi Kasus Ud. ABC)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN RUTE DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI BARANG DENGAN METODE CLARKE- WRIGHT SAVING HEURISTIC (STUDI KASUS UD. ABC) 1) 2) 3) Robert Elisa Christian Chandra M.J. Dewiyani Sunarto Yoppy Mirza Maulana

  S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya, email : 1) robert.chandra1987@gmail.com

  , 2) dewiyani@stikom.edu , 3) yoppy@stikom.edu

  Abstract : Each company that take the roles as distributor of a product certainly have a

distribution plan as standard references in determining route and schedule distribution including

with UD ABC Bojonegoro. The company has increased customers rapidly which affects the the

increasing the mileage and transportation costs. In that case, the company need a solution that can

produce route and schedule distribution capable of reducing the mileage goods distribution and

transportation costs.

  A solution that can be used to resolve this problem is by using the Clarke-Wright Method that can produces an arrangement of routes and schedule to be passed of a vehicle in sends goods to each consumers who has committed a reservation.

  By using the route and schedule of the distribution of goods that are calculated from the

Clarke-Wright method, it obtained result of the mileage between the calculations manually and

calculation using applications decreased from 215 miles into 142 km, decreased transportation

costs of Rp. 144.643,- to Rp. 91.286,- and utility vehicles increased from 87% to 98.5%.Keywords: Distribution Route, Clarke-Wright

  Setiap perusahaan yang mengambil dalam mengirimkan barang ke masing-masing peran sebagai distributor suatu produk sudah konsumen yang telah melakukan pemesanan. tentu memiliki perencanaan pendistribusian Dengan menggunakan rute dan jadwal yang dimiliki sebagai acuan standar dalam distribusi barang yang dihasilkan dari metode menentukan rute dan jadwal distribusi, begitu Clarke-Wright , didapatkan jarak tempuh pula dengan UD ABC Bojonegoro. Seiring antara hasil dari perhitungan secara manual dengan berjalannya waktu, perusahaan dan perhitungan menggunakan aplikasi tersebut mengalami peningkatan pelanggan mengalami penurunan dari 215 km menjadi yang cukup pesat yang berdampak pada 142 km, biaya transportasi mengalami semakin meningkatnya jarak tempuh dan penurunan dari Rp. 144.643,- menjadi Rp. biaya transportasi. Untuk itu perusahaan 91.286,- sertai utilitas kendaraan meningkat memerlukan suatu solusi yang dapat dari 87% menjadi 98,5%. menghasilkan rute dan jadwal distribusi yang mampu mengurangi jarak tempuh distribusi barang sehingga dapat meminimalisasi biaya LANDASAN TEORI transportasi.

  Solusi yang dapat digunakan untuk Vehicle Routing Problem menyelesaikan permasalahan tersebut salah Dapat didefinisikan sebagai penentuan satunya adalah dengan menggunakan metode sejumlah rute untuk sekumpulan kendaraan

  Clarke-Wright yang menghasilkan susunan yang harus melayani sejumlah pemberhentian

  rute dan jadwal yang harus dilalui kendaraan (node) dari depot pusat. Asumsi yang biasa

  SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya. Masing- masing model memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga hal yang terpenting

  c) Membuat matriks penghematan.

  5. Software Maintenance Model Waterfall

  4. Software Testing

  3. Software Construction

  2. Software Design

  1. Software Requirement

  Ada beberapa tahapan dalam SDLC yaitu antara lain:

  adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik).

  Software Development Life Cycle (SDLC)

  Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau

  Software Development Life Cycle

  d) Nilai saving tertinggi merupakan rute awal. Pada tahap selanjutnya proses berulang itu digerakkan dari yang matrik terbesar ke matriks yang bernilai kecil, sampai masing- masing matriks penghematan itu dievaluasi untuk perbaikan rute lebih lanjut.

  b) Membuat matriks jarak yaitu matriks jarak antara depot dengan node dan jarak antar node. Pada tugas akhir ini akan dibuat matrik jarak yang simetris.

  standar adalah setiap kendaraan mempunyai kapasitas yang sama dan jumlah kendaraan tidak terbatas, jumlah permintaan tiap pemberhentian (node) diketahui dan tidak ada jumlah permintaan tunggal yang melebihi kapasitas.

  Metode ini telah dirancang sesuai dengan karakteristik Vehicle Routing Problem (VRP), yaitu barang dari depot harus diantarkan kepada sejumlah pelanggan. Permasalahannya adalah dalam hal menentukan pelanggan yang harus didatangi terlebih dahulu yang kemudian menjadi suatu rute yang berawal dari depot sampai kembali lagi ke depot. Hal ini bertujuan untuk mencapai suatu solusi yaitu salah satunya untuk meminimalisasi biaya transportasi. Dalam penentuan rute tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Menentukan node sebagai node central atau disebut depot dan node-node tujuan.

  savings yang terbesar untuk kemudian disusun menjadi sebuah rute yang terbaik.

  Metode tersebut digunakan karena dalam proses perhitungannya, metode ini tidak hanya menggunakan jarak sebagai parameter, tetapi juga waktu untuk memperoleh nilai

  node dan node tujuan.

  sebuah rute berdasarkan nilai saving yang terbesar yaitu jarak tempuh antara source

  node-node yang ada dan menjadikannya

  suatu metode yang ditemukan oleh Clarke dan Wright pada tahun 1964 yang kemudian dipublikasikan sebagai suatu algoritma yang digunakan sebagai solusi untuk permasalahan rute kendaraan dimana sekumpulan rute pada setiap langkah ditukar untuk mendapatkan sekumpulan rute yang lebih baik, dan metode ini digunakan untuk mengatasi permasalahan yang cukup besar, dalam hal ini adalah jumlah rute yang banyak. Inti dari metode ini adalah melakukan perhitungan penghematan yang diukur dari seberapa banyak dapat dilakukan pengurangan jarak tempuh dan waktu yang digunakan dengan mengaitkan

  (Clarke-Wright Savings Method) merupakan

  Metode Penghematan Clarke-Wright

  Clarke-Wright Saving Heuristic Method

  Permasalahan rute dan penjadwalan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk membantu menganalisa sekaligus melakukan identifikasi jenis dari permasalahan yang ada sehingga dapat diselesaikan dengan solusi yang sesuai.

  • Elisitasi Kebutuhan • Analis Kebutuhan • Spesifikasi Kebutuhan
adalah mengenali tipe pelanggan dan memilih menggunakan model SDLC yang sesuai dengan karakter pelanggan dan sesuai dengan karakter pengembang perangkat lunak.

  Model SDLC air terjun atau waterfall sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung. Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab seperti perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan, adanya kesulitan bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal alur pengembangan. Pelanggan sering kali membutuhkan contoh untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut, serta pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan. Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun namun model ini telah menjadi dasar dari model-model lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

  PERANCANGAN SISTEM Alur Sistem Baru

  Rancangan perangkat lunak merupakan suatu kegiatan dalam merancang atau mendesain perangkat lunak yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dikatakan sesuai dengan kebutuhan pengguna karena proses desain tersebut dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun rancangan perangkat lunak tersebut berupa rancangan alur sistem (System Flow), Context

  Diagram , Data Flow Diagram, dan rancangan tampilan antar muka (Design Interface).

  Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan, telah didefinisikan bahwa pengguna yang menggunakan sistem secara langsung berjumlah 3 (tiga) pengguna yaitu

  Administrasi, Pimpinan perusahaan, dan Kanvass, sehingga perlu digambarkan rancangan alur sistem yang baru untuk tiap pengguna tersebut.

  Gambar 1. Alur Sistem Baru Adapun proses alur sistem yang baru adalah dimulai dari administrasi yang melakukan pemrosesan data pesanan pelanggan yang di pisahkan berdasarkan lokasi pelanggan. Selanjutnya sistem akan mengolah data-data tersebut dengan menghitung nilai saving berdasarkan jarak antar pelanggan yang telah melakukan pemesanan. Hasil perhitungan tersebut kemudian diurutkan berdasarkan nilai saving terbesar. Urutan kunjungan pelanggan dimulai dari hasil perhitungan nilai saving terbesar yang diperoleh, kemudian dilanjutkan untuk penyusunan jadwal pengiriman, dengan demikian rute dan jadwal pun telah terbentuk.

  Proses selanjutnya dilakukan oleh Pimpinan perusahaan yang memberikan persetujuan untuk rute dan jadwal yang telah disusun oleh sistem. Rute dan jadwal yang telah disetujui tersebut kemudian akan digunakan oleh Kanvass sebagai acuan rute dan jadwal pengiriman barang kepada pelanggan.

  Data Flow Diagram Context Diagram Context Diagram dari aplikasi

  penentuan rute distribusi dan penjadwalan ini terdiri dari 3 (tiga) entitas yaitu Administrasi, Pimpinan atau Owner, dan Kanvass. Rute dan Jadwal Request rute dan jadwal Rute dan Jadwal Kanvass Daftar Pesanan Daftar Pelanggan Request Rute dan Jadwal Rute dan Jadwal Approved Penyusunan Rute dan Penjadwalan Request Report Biaya Transportasi Aplikasi Request Report Utilitas Kendaraan +

  Administrasi Request Report Jarak Tempuh

  Gambar 3.Diagram Berjenjang Report Utilitas Kendaraan Report Biaya Transportasi Pimpinan DFD Level 0 Draf Rute dan Jadwal Report Jarak Tempuh Setelah membuat context diagram dan diagram berjenjang, perancangan Gambar 2.Context Diagram dilanjutkan dengan membagi context diagram menjadi proses-proses yang lebih kecil dan

  Administrasi bertugas sebagai orang rinci sesuai dengan diagram berjenjang. yang memasukkan data-data pelanggan, data

  Adapun data flow diagram level 0 aplikasi pesanan pelanggan, serta data Kanvass yang penentuan rute distribusi dan penjadwalan tersedia ke dalam sistem. Data-data tersebut pada UD ABC Bojonegoro seperti terlihat kemudian akan diolah oleh sistem menjadi pada gambar-gambar berikut ini. rute dan jadwal distribusi.

  Pimpinan berperan sebagai orang 10 pengguna yang memberikan persetujuan untuk rute dan 6 kota jadwal yang telah disusun oleh sistem request data 7 channel_distribusi data channel distribusi request daftar kota berdasarkan data-data yang telah dimasukkan request_daftar_kanvass 11detil_jabatan daftar_kanvass daftar kota oleh Administrasi. Pimpinan pun dapat memperoleh laporan rute dan jadwal yang 9 hierarki req hak akses data hak akses telah ada untuk mengetahui total jarak 1 tempuh, utilitas kendaraan, dan biaya Administrasi data hirarki pelanggan data_pesanan 1 tbl_pesanan transportasi. 12 saving request data hirarki pelanggan Draf Rute dan Jadwal 2tbl_pelanggan

  Kanvass berperan sebagai tim yang [Daftar Pesanan] [Daftar Pelanggan] data_Pelanggan akan menggunakan dan menjalankan rute dan data saving simpan data saving rute dan jadwal menyimpan data laporan + jadwal yang telah disusun dan disetujui oleh menyimpan data detil laporan Pimpinan. 4 tbl_laporan 13detil_laporan Detil Rute dan Jadwal 5 tbl_detil rute 3 tbl_rute da jadwal

  Diagram Berjenjang dan jadwal

  Diagram Berjenjang merupakan Gambar 4. DFD Level 0 Draf Rute dan diagram yang menggambarkan pembagian

  Jadwal fungsi-fungsi dari sistem menjadi sub sistem Gambar 5. DFD Level 0 Approval

  Detil Rute dan Jadwal rute dan jadwal equest Rute dan Jadwal Rute dan Jadwal Rute dan Jadwal Request rute dan jadwal Kanvass Administrasi Approved 3 Rute dan Jadwal Kanvass Kanvass Kanvass Administrasi 3 tbl_rute dan jadwal 5 tbl_detil rute dan jadwal

  Gambar 6. DFD Level 0 Rute Jadwal Approved request laporan data laporan Request Report Utilitas Kendaraan Request Report Biaya Transportasi

  Report Jarak Tempuh Report Biaya Transportasi Report Utilitas Kendaraan Request Report Jarak Tempuh Pimpinan Pimpinan Pimpinan Pimpinan 4 Report + Pimpinan Pimpinan 4 tbl_report

  Gambar 7. DFD Level 0 Report

  Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram

  (ERD) digunakan untuk mengidentifikasi data yang akan diambil, disimpan dan diambil kembali (retrieve) untuk keperluan-keperluan tertentu dalam mendukung kegiatan yang dilakukan oleh sistem. ERD juga digunakan untuk mengidentifikasi asal data yang dibutuhkan dan dilaporkan.

  Dalam aplikasi penentuan rute distribusi dan penjadwalan UD ABC Bojonegoro, ERD disajikan dalam bentuk

  Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). Gambar 8 merupakan Conceptual Data Model dari aplikasi yang akan dikembangkan.

  Conceptual Data Model (CDM)

  Gambar 8. Conceptual Data Model (CDM)

  Physical Data Model (PDM)

  Dengan melakukan generate

  Conceptual Data Model (CDM) diatas, maka akan diperoleh Physical Data Model(PDM).

  Terdapat 14 (empat belas) buah tabel yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini. Tabel tersebut antara lain yaitu: Pelanggan, Pesanan, Pesanan_Pelanggan, Channel_Distribusi, Kota, Rute_Jadwal, Detil_Rute_Jadwal, Laporan, Detil_Laporan, Saving, Pengguna, Detil_Jabatan, Rute_Jadwal_Pesanan, Hierarki. Gambar 9 merupakan Physical Data Modeldari aplikasi yang akan dikembangkan. [Rute dan Jadwal Approved] Approval Rute dan Jadwal rute dan jadwal Rute dan Jadwal] [Draf Rute dan Jadwal] Draf Rute dan Jadwal Administrasi Administrasi Administrasi Administrasi 2 Approval Pimpinan 3 tbl_rute dan jadwal 5 tbl_detil rute dan jadwal mempunyai memiliki punyai berhak punya punya mempunyai memiliki mempunyai mempunyai memiliki2 memiliki pesanan id_pesanan tanggal_input tanggal_pesanan no_faktur nama_barang jumlah_barang satuan_barang harga_satuan total_harga_pesanan rute_jadwal id_rute_jadwal tanggal_rute_jadwal total_jarak_tempuh laporan id_laporan tanggal_rute utilitas biaya_transportasi total_jarak_tempuh pelanggan id_pelanggan nama_pelanggan alamat_pelanggan status_aktif_pelanggan telepon_rumah telepon_kantor jarak_dari_depot detil_rute_jadwal no_versi jam_berangkat jam_pulang hari_berangkat tanggal_draf tanggal_berangkat tanggal_approval keterangan_approval tujuan_delivery status_approval kota id_kota nama_kota pengguna username password keyword nama_pengguna hierarki id_hierarki hirarki channel_distribusi id_channel channel_distribusi detil_jabatan id_jabatan jabatan kd_akses_master kd_akses_req kd_akses_download saving id_saving id_pelanggan_tujuan total_jarak_tempuh nilai_saving tanggal_insert status_saving detil_laporan id_detil utilitas_kendaraan biaya_transportasi total_jarak_tempuh kanvass jumlah

  PESANAN ID_DETIL integer ID_LAPORAN integer DETIL_LAPORAN TANGGAL_PESANAN datetime TANGGAL datetime ID_PESANAN int UTILITAS_KENDARAAN integer RUTE_JADWAL_PESANAN JARAK_TEMPUH integer BIAYA_TRANSPORTASI integer Halaman Login NAMA_BARANG varchar(100) NO_FAKTUR integer SATUAN_BARANG varchar(15) JUMLAH_BARANG int ID_PESANAN = ID_PESANAN ID_DRAF varchar(15) JUMLAH integer ID_PESANAN int KANVASS varchar(10) ID_LAPORAN = ID_LAPORAN Tampilan awal dari aplikasi ini yaitu TOTAL_HARGA_PESANAN int HARGA_SATUAN int ID_DRAF = ID_DRAF LAPORAN pertama kali user harus login terlebih dahulu ID_PELANGGAN varchar(20) PESANAN_PELANGGAN ID_PELANGGAN_TUJUAN varchar(20) BIAYA_TRANSPORTASI int dalam kasus ini khusus dibuatkan untuk TANGGAL_INSERT datetime RUTE_JADWAL ID_SAVING integer NILAI_SAVING integer JARAK_TEMPUH integer SAVING ID_PESANAN int ID_PELANGGAN varchar(20) ID_PESANAN = ID_PESANAN TOTAL_JARAK_TEMPUH int UTILITAS integer TANGGAL_RUTE datetime ID_LAPORAN integer untuk bisa masuk ke aplikasi tersebut. User STATUS_SAVING varchar(10) ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN ID_PELANGGAN varchar(20) ID_DRAF varchar(15) ID_LAPORAN varchar(10) ID_LAPORAN = ID_LAPORAN USERNAME = USERNAME Administrasi, Pimpinan, dan Kanvass. ID_PELANGGAN varchar(20) PELANGGAN USERNAME varchar(50) JARAK_TEMPUH integer TANGGAL_DRAF datetime ID_DRAF = ID_DRAF PENGGUNA PASSWORD varchar(20) USERNAME varchar(20) Gambar 11 adalah halaman login Aplikasi ID_HIERARKI int ID_KOTA varchar(4) NAMA_PELANGGAN varchar(100) ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN NAMA_PENGGUNA varchar(20) ID_JABATAN varchar(3) KEYWORD varchar(20) Penentuan Rute Distribusi dan Penjadwalan JARAK_DARI_DEPOT int HIERARKI JAM_PULANG datetime DETIL_JABATAN TELEPON_KANTOR int TELEPON_RUMAH int STATUS_PELANGGAN varchar(10) NO_VERSI int ALAMAT_PELANGGAN varchar(100) DETIL_RUTE_JADWAL ID_KOTA varchar(4) NAMA_KOTA varchar(20) ID_KOTA = ID_KOTA KOTA ID_HIERARKI = ID_HIERARKI ID_HIERARKI int HARI_BERANGKAT varchar(10) ID_CHANNEL int ID_CHANNEL int HIRARKI varchar(100) TANGGAL_BERANGKAT datetime ID_CHANNEL = ID_CHANNEL CHANNEL_DISTRIBUSI STATUS_APPROVAL varchar(100) KD_AKSES_DOWNLOAD varchar(100) JAM_BERANGKAT datetime TANGGAL_APPROVAL datetime KD_AKSES_REQ varchar(100) TANGGAL_INPUT datetime JABATAN varchar(100) ID_DRAF varchar(15) KD_AKSES_MASTER varchar(100) ID_JABATAN varchar(3) ID_JABATAN = ID_JABATAN UD ABC Bojonegoro.

  CHANNEL_DISTRIBUSI varchar(100)

  Gambar 9. Physical Data Model (PDM) Gambar 11. Halaman Login

  User harus memasukkan user name dan password untuk login kedalam sistem. Setelah

  user memasukkan username dan password maka sistem akan menampilkan form utama sesuai dengan hak akses pengguna seperti pada Gambar 12 yang dicontohkan sebagai Administrasi. Disebelah kiri form utama tedapat menu navigasi yang memudahkan user dalam pemilihan form. Terdapat menu utilitas, menu master, menu informasi, dan menu laporan.

  Gambar 12. Form Utama Administrasi Gambar 10. Flowchart Program

  Administrasi - Route and Scheduling

  Gambar 10 menunjukkan alur perhitungan

  Form Route and Scheduling

  metode Clarke-Wright melalui aplikasi yang merupakan form yang menjalankan fungsi dikembangkan. utama Administrasi yaitu pemrosesan data pesanan pelanggan menjadi sebuah rute dan

  IMPLEMENTASI

  Perhitungan nilai saving tampak seperti pada Gambar 13, dan penyusunan rute dan jadwal tampak seperti pada Gambar 14.

  Gambar 16. Report Biaya Transportasi Gambar 13.Menu Order and Saving Score

  Gambar 16 adalah laporan total biaya transportasi untuk setiap rute yang telah terbentuk dan telah disetujui oleh Pimpinan. Laporan tersebut ditampilkan dalam periode tertentu.

  Gambar 14. Menu Route and Scheduling

  Pimpinan – Approval

  Gambar 15 menunjukkan fungsi approval dari pimpinan untuk memberikan persetujuan atas rute dan jadwal yang telah tersusun sebelumnya oleh sistem.

  Gambar 17. Report Jarak Tempuh Gambar 17 adalah laporan total jarak tempuh untuk setiap rute dan jadwal yang telah di susun oleh aplikasi dan telah disetujui oleh Pimpinan. Laporan tersebut kemudian ditampilkan dalam periode tertentu. Sedangkan pada Gambar 18, menampilkan laporan utilitas kendaraan untuk setiap rute tersebut.

  Gambar 15. Menu Approval

  Pimpinan - Report

  Gambar 18. Report Utilitas Kendaraan

  SARAN

  Vehicles from a Central Depot to a Number of Delivery Points ", Operations Research , Vol. 12, 1964, pp. 568-581.

  Clarke, G. & Wright, J.W.: "Scheduling of

  Problem” Journal Network.11. John Wiley & Sons, Inc.

  “Classification in Vehicle Routing

  DAFTAR PUSTAKA Bodin, Lawrence dan Bruce Golden. (1981).

  2. Program ini sangat memerlukan sistem yang membantu dalam pencarian jarak terpendek antar dua titik yang merupakan data awal yang harus dimiliki untuk menggunakan algoritma Clarke-Wright.

  1. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan faktor kondisi jalan, kondisi kendaraan, serta kecepatan rata-rata kendaraan.

  Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

  3. Persentase utilitas kendaraan untuk rute pertama yang dihasilkan antara perhitungan aplikasi dan perhitungan manual mengalami kenaikan sebesar 12%

  Kanvass – Cetak Rute Jadwal

  2. Total biaya transportasi untuk setiap rute dan jadwal yang dihasilkan mengalami penurunan sebesar Rp. 53.357,-

  1. Rute dan jadwal yang dihasilkan dari beberapa percobaan mampu mengurangi jarak tempuh dari 215 km menjadi 142 km.

  Setiap penelitian tentu menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat digunakan untuk memperkuat hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  KESIMPULAN

  Setelah dilakukan uji coba pada pembahasan sebelumnya dan menghasilkan bahwa aplikasi penentuan rute distribusi dan penjadwalan yang dikembangkan tersebut telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari hasil uji coba melalui aplikasi dan melalui perhitungan secara manual, total jarak tempuh antara hasil dari perhitungan secara manual dan perhitungan menggunakan aplikasi mengalami penurunan dari 215 km menjadi 142 km, biaya transportasi mengalami penurunan dari Rp. 144.643 menjadi Rp. 91.286,- sertai utilitas kendaraan meningkat dari 93,5% menjadi 98,5%.

  Evaluasi

  Gambar 19. Menu Utama Kanvass

  Pengguna berikutnya adalah Kanvass, yaitu tim yang mengantarkan barang ke pelanggan berdasarkan rute dan jadwal yang telah disusun dan disetujui oleh Pimpinan. Gambar 19 menunjukkan tampilan form Kanvass.

  England, John Wiley & Sons. IEEE. “ Guide to the Software Engineering Body of Knowledge 2004 Version:” SWEBOK A

  

Project of the IEEE Computer Society

Professional Practices Committee . Tahun

  2004.

  ISO 9001:2008 “An International Standard

  

for Quality Management System ”,

  Jakarta, 2008 Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem

  Informasi ”, Andi off set Yogyakarta, 1990.

  Royce, Winston (1970), "Managing the

  Development of Large Software Systems ", Proceedings of IEEE

  WESCON 26 (August): 1–9. Sinaga, Tuti Sarma. 2008. “Perencanaan

  Distribusi BBM Dengan Travelling

Salesman Problem (TSP) ” dalam Jurnal

  Teknologi Proses. 7 Januari 2008 Sommerville, I. and Sawyer, P. (1997).

  Requirements Engineering: A Good Practice , Chichester

  Tavri D. Mahyusir, “Analisa Perancangan

  Sistem Pengolahan Data” , PT Elex Media Komputindo, 1989.

  Yuswanto, “Pemrograman Dasar Visual Basic .NET 2005” , Jakarta, 2008. Yourdon Edward, “Modern Structur Analisis” , Prentice – Hall, Inc, 1989.