Pengaruh Kualitas Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Publik.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Corporate Governance has become an interesting issue since the last decade.World organizations like the World Bank and the Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) participated in developing the concept of Corporate Governance. Good corporate governance is one key to growing the company's successful and profitable in the long run, while winning global business competition, especially for companies that have been able to develop at once into the open.World economic crisis, in Asia and Latin America are believed to arise due to failure of the implementation of GCG.

In order to economy recovery, the government of Indonesia and the International Monetary Fund (IMF) introduced and introduce the concept of Good Corporate Governance (GCG) as a procedure for sound corporate governance.

The purpose of this study was to analyze the role of performance management and analyze the influence of the quality of corporate governance on the performance of public companies.

The research was conducted at PT. Bank Negara Indonesia (Limited) Office of Bandung region 04 which is a form of state-owned company engaged in banking. In this study, researchers conducted a case study using descriptive analysis of research methodology and inferential analysis. Descriptive analysis of the method of analysis that emphasizes the discussion of data and research subjects by presenting data in a systematic way while the inferential analysis is analysis that emphasized the relationship between variables to perform hypothesis testing to conclude the research results.

Based on the results of questionnaires and hypothesis testing is done, the results obtained by calculating the percentage of 77.09%, so it can be concluded that the influence of Good Corporate Governance (GCG) has a positive effect on the implementation of performance.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Corporate Governance telah menjadi sebuah isu yang menarik sejak dekade terakhir. Organisasi dunia seperti Bank Dunia dan The Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) berpartisipasi dalam mengembangkan konsep Corporate Governance. Good Corporate Governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global, terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka. krisis ekonomi dunia, di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG.

Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan dan mengintroduksi konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan yang sehat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis peranan kinerja manajemen dan Menganalisis pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Negara Indonesia (Tbk) Kantor wilayah 04 Bandung yang merupakan BUMN berbentuk perseroan yang bergerak dalam bidang perbankan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian studi kasus dengan menggunakan metodologi penelitian analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif yaitu metode analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik sedangkan analisis inferensial yaitu analisis yang menenkankan pada hubungan antar variabel dengan melakukan pengujian hipotesis untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dan pengujian hipotesis yang dilakukan, didapatkan hasil perhitungan persentase sebesar 77,09% , sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh positif terhadap pelaksanaan kinerja

Kata-kata kunci : Good Corporate Governance, economy recovery, International Monetary Fund (IMF), Kinerja


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Corporate Governance ... 8


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Hakikat Corporate Governance ... 10

2.1.2 Good Corporate Governance (GCG) ... 11

2.1.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 11

2.1.2.2 Prinsip-prinsip GCG ... 16

2.1.2.3 Manfaat Penerapan GCG... 21

2.1.2.4 Faktor Penerapan GCG ... 25

2.1.3 GCG di BUMN ... 27

2.1.3.1 Konsep GCG Menurut UU di BUMN ... 27

2.1.3.2 Tujuan GCG di BUMN ... 28

2.1.3.3 Manfaat GCG di BUMN ... 29

2.1.3.4 Manfaat Implementasi GCG dalam Pengelolaan Aset BUMN ... 31

2.1.4 Kinerja Perusahaan ... 32

2.1.4.1 Pengukuran Kinerja ... 33

2.1.5 Kinerja Manajerial ... 33

2.1.5.1 Pengertian Kinerja Manajerial... 33

2.1.5.2 Unsur-unsur Kinerja Manajerial ... 35

2.2 Hubungan Antara GCG dengan Kinerja Manajemen ... 37

2.3 Hipotesis Penelitian ... 41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Sejarah Singkat Bank BNI ... 42

3.1.1 Objek Penelitian ... 43


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.1 Jenis Data ... 44

3.2.2 Operasional Variabel ... 44

3.2.3 Teknik Penentuan Sampel ... 48

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 49

3.2.5 Pengujian Kualitas Data... 50

3.2.6 Metode Analisis Data... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

4.1 Pembahasan ... 53

4.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 53

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 55

4.2.1 Aspek Transparansi ... 55

4.2.2 Aspek Kemandirian ... 61

4.2.3 Aspek Akuntabilitas ... 66

4.2.4 Aspek Pertanggungjawaban ... 71

4.2.5 Aspek Kewajaran... 75

4.2.6 Aspek Pelaksanaan Kinerja ... 81

4.3 Analisis Pengaruh Pernyataan Peranan GCG (X) terhadap pelaksanaan kinerja (Y) ... 88

4.3.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 88

4.3.2 Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 89

4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 90


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1 Simpulan ... 93

5.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 40 Gambar 2 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Transparansi ... 57 Gambar 3 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Kemandirian... 63 Gambar 4 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Akuntabilitas ... 67 Gambar 5 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Pertanggungjawaban ... 72 Gambar 6 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Kewajaran ... 77 Gambar 7 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Variabel

Pelaksanaan Kinerja ... 82 Gambar 8 Kurva Uji-t Dua Pihak ... 92


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel II Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 53

Tabel III Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Transparansi... 56

Tabel IV Pertanyaan 1 Variabel X ... 57

Tabel V Pertanyaan 2 Variabel X ... 58

Tabel VI Pertanyaan 3 Variabel X ... 59

Tabel VII Pertanyaan 4 Variabel X ... 59

Tabel VIII Pertanyaan 5 Variabel X ... 60

Tabel IX Pertanyaan 6 Variabel X ... 61

Tabel X Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Kemandirian ... 62

Tabel XI Pertanyaan 7 Variabel X ... 63

Tabel XII Pertanyaan 8 Variabel X ... 64

Tabel XIII Pertanyaan 9 Variabel X ... 65

Tabel XIV Pertanyaan 10 Variabel X ... 65

Tabel XV Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Akuntabilitas ... 67

Tabel XVI Pertanyaan 11 Variabel X ... 68

Tabel XVII Pertanyaan 12 Variabel X ... 68

Tabel XVIII Pertanyaan 13 Variabel X ... 69


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XX Pertanyaan 15 Variabel X ... 70

Tabel XXI Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Pertanggungjawaban ... 72

Tabel XXII Pertanyaan 16 Variabel X ... 73

Tabel XXIII Pertanyaan 17 Variabel X ... 73

Tabel XXIV Pertanyaan 18 Variabel X ... 74

Tabel XXV Pertanyaan 19 Variabel X ... 74

Tabel XXVI Pertanyaan 20 Variabel X ... 75

Tabel XXVII Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Kewajaran ... 76

Tabel XXVIII Pertanyaan 21 Variabel X ... 77

Tabel XXIX Pertanyaan 22 Variabel X ... 78

Tabel XXX Pertanyaan 23 Variabel X ... 79

Tabel XXXI Pertanyaan 24 Variabel X ... 79

Tabel XXXII Pertanyaan 25 Variabel X ... 80

Tabel XXXIII Pertanyaan 26 Variabel X ... 80

Tabel XXXIV Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Pelaksanaan Kinerja ... 82

Tabel XXXV Pertanyaan 1 Variabel Y ... 83

Tabel XXXVI Pertanyaan 2 Variabel Y ... 83

Tabel XXXVII Pertanyaan 3 Variabel Y ... 84

Tabel XXXVIII Pertanyaan 4 Variabel Y ... 85

Tabel XXXIX Pertanyaan 5 Variabel Y ... 85


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Tabel XLI Pertanyaan 7 Variabel Y ... 87

Tabel XLII Pertanyaan 8 Variabel Y ... 87

Tabel XLIII Analisis Korelasi Product Moment ... 88

Tabel XLIV Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 89


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Bank BNI (Persero) Lampiran B Hasil Kuesioner Penelitian

Lampiran C Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran D Hasil Output SPSS


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Corporate Governance telah menjadi sebuah isu yang menarik sejak dekade terakhir. Organisasi dunia seperti Bank Dunia dan The Organization For Economic Cooperation and Development (OECD) berpartisipasi dalam mengembangkan konsep Corporate Governance. Krisis yang terjadi di Indonesia juga tidak terlepas dari keberadaan isu Corporate Governance (Swasembada, edisi: 09/XXI/28 april-11 mei, 2005). Soesastro (2002) seperti dikutip dari (Rusdiyanto,. 2002:106-111)

dengan tegas mengatakan bahwa sebenarnya di Indonesia saat ini sudah tidak ada pemerintahan lagi.

Good Corporate Governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global, terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka. krisis ekonomi dunia, di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG. Di antaranya, Sistem regulatory yang payah, standar akuntansi dan audit yang tidak konsisten, praktik perbankan yang lemah, serta pandangan Board of Directors (BOD) yang kurang peduli terhadap hak-hak pemegang saham minoritas (www.madani-ri.com).

Dalam rangka economy recovery, pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan dan mengintroduksi konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai tata cara kelola perusahaan yang sehat


(13)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

(Sulistyanto & Lidyah, 2002: 1-7). Konsep ini diharapkan dapat melindungi pemegang saham (stockholders) dan kreditur agar dapat memperoleh kembali investasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan penyebab krisis ekonomi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, adalah (1) mekanisme pengawasan dewan komisaris (board of director) dan komite audit (audit committee) suatu perusahaan tidak berfungsi dengan efektif dalam melindungi kepentingan pemegang saham dan (2) pengelolaan perusahaan yang belum profesional. Sehingga penerapan konsep GCG di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders (re-searchengines.com).

Pemerintah yang bersih atau good governance ditandai dengan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan (Pragojo, 2001: Kompartemen Akuntan Sektor Publik IAI. Vol. 02 No. 02. Agustus. Pp. 1-8 ). Ketiga elemen tersebut adalah partisipasi, transparasi, dan akuntabilitas. Suatu pemerintahan yang baik harus membuka pintu yang seluas-luasnya agar semua pihak yang terkait dalam pemerintahan tersebut dapat berperan serta atau berpartisipasi secara aktif, jalannya pemerintahan harus diselenggarakan secara transparan dan pelaksanaan pemerintahan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan.

Corporate Governance merupakan suatu cara untuk menjamin bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholders. Pelaksanaan Good Corporate Governance menuntut adanya perlindungan yang kuat terhadap hak-hak pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas. Prinsip-prinsip atau pedoman pelaksanaan Corporate Governance menunjukkan adanya perlindungan tersebut.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Good Corporate Governance secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder

(YPPMI & SC, 2002 dalam re-searchengines.com). Atau secara singkat, ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG ini, yaitu fairness, transparancy, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip GCG secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Beasly et.al, 1996 dalam researchengines.com).

Chtourou et al. (2001:dalam re-searchengines.com) juga 5 mencatat prinsip GCG

yang diterapkan dengan konsisten dapat menjadi penghambat (constrain) aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan (researchengines.com).

Kondisi sekarang ini akibat ketidak jelasan dan ketiadaan vision, leadership, government, sense of urgency, dan reform. Untuk menciptakan GCG tampaknya harus dilakukan melalui suatu proses transfomasi internal organisasi yang memfokuskan pergeseran secara fundamental pada people management, nilai-nilai, pola kerja, budaya organisasi dan pola pikir (mind set). Persaingan yang tajam, perubahan teknologi yang cepat, perubahan lingkungan yang radikal terjadi hampir pada semua aspek kehidupan organisasi dan masyarakat.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Seperti didefinisikan oleh OECD, Corporate Governance adalah suatu gabungan antara hukum, peraturan dan praktek-praktek sektor privat yang cocok, yang memungkinkan perusahaan untuk menarik modal dan sumber daya manusia, beroperasi secara efisien, sehingga dapat menjaga kelangsungan operasional dengan menghasilkan nilai ekonomis jangka panjang untuk pemegang sahamnya dan masyarakat secara keseluruhan (Tim BPKP, 2003: modul I GCG: Dasar-dasar Corporate Governance). Mekanisme kunci dari kerangka Corporate Governance meliputi struktur dewan direksi, kompensasi direksi dan kepemilikan manajerial, pemegang saham instutisional, auditor, informasi akuntansi dan auditing serta pasar untuk pengendalian perushaan (Short dkk, 1999: dalam jurnal Nur Sayidah, JAAI vol. 11 No. 1 Juni 2007, jal 2). Beberapa perusahaan yang sukses menerapkan GCG merasakan manfaat yang besar (Swasembada, 2005: Edisi 09/XXI/28 April-11 Mei).

Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan Negara. Keluhan “birokrat tidak mampu berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya kinerja perusahaan-perusahaan sektor public. Pemerintah sebagai salah satu organisasi sektor public pun tidak luput dari tudingan ini. Organisasi sektor public pemerintah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintahan yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada penyelenggara pemerintahan haruslah dimbangi dengan adanya pemerintahan yang bersih.

Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisasi sektor public mempertahankan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas public serta value of money dalam menjalankan aktivitas serta untuk menjamin dilakukannya


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha pertanggungjawaban public oleh organisasi sektor public, maka diperlukan audit terhadap organisasi sektor public tersebut. Audit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit keuangan dan kepatuhan, namun perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja organisasi sektor public tersebut. Audit kinerja merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi serta efektivitas dalam penvapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan, dan hokum yang berlaku, serta menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna tersebut.

Keberhasilan atau kegagalan implementasi konsep Good Corporate Governance di BUMN akan tergantung pada bagaimana sistem pengendalian internal yang diselenggarakan di dalam masing-masing BUMN. Hal ini dikarenakan sistem pengendalian internal merupakan salah satu perwujudan dari GCG yang seharusnya dapat diimplementasikan secara konsisten di dalam perusahaan (Muh. Arief

Effendi., 2009:47). Pihak yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan

menyelenggarakan pengendalian internal entitas adalah manajemen (Arens et al., 2008:371). Akan tetapi, mengharapkan manajemen untuk melakukan hal di atas relatif tidak mudah karena posisi mereka dalam korporasi sarat dengan potensi munculnya konflik kepentingan (Akhmad Syakhroza., 2005:47). Good governance akan tercapai jika lembaga pemeriksaan berfungsi dan tertata dengan baik.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH


(17)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN PUBLIK”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan audit kinerja terhadap organisasi sektor publik?

2. Bagaimana pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Menganalisis peranan kinerja manajemen terhadap organisasi sektor publik

2. Menganalisis pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

- Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik dan menambah pengalaman penulis mengenai penerapan teori yang di peroleh di bangku kuliah sehingga membuka cakrawala berpikir ke arah yang lebih maju.

- Untuk menyusun skripsi sebagai salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha


(18)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Perusahaan

- Membantu memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan, dalam hal ini penerapan Good Corporate Governance, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan di masa mendatang.

- Dapat membuka wawasan bagi perusahaan mengenai perlunya audit kinerja sebagai alat pengendalian dalam meningkatkan kualitas perusahaan.


(19)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai bagaimana Peranan GCG (X) terhadap Pelaksanaan Kinerja (Y), maka penulis dalam bab ini akan mencoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Hasil analisis mengenai peranan kinerja terhadap organisasi sektor publik menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 25 orang atau 83% termasuk dalam ketegori baik, dan paling sedikit sebanyak 1 orang atau 3% termasuk dalam ketegori kurang.

2. Hasil analisis regresi menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan, dengan tingkat kekuatan hubungan yang kuat dari Pertanyaan Peranan GCG (X) terhadap Pelaksanaan Kinerja (Y) yaitu sebesar 77,09%, sedangkan 22,91% sisanya merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diamati.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh positif terhadap pelaksanaan kinerja. Pengaruh GCG sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam pelaksanaan kinerja sehingga Bank BNI harus tetap mempertahankan keberadaan GCG. Selain itu, manajemen beserta Dewan Komisaris harus memberikan dukungan penuh terhadap karyawan agar dapat


(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94

Universitas Kristen Maranatha

menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan pelatihan dan memberikan sosisalisasi GCG kepada karyawan, sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.


(21)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik, Hal 329 Majalah Swa-sembada. (2004). Edisi 04/XX/19 feb-3 Maret Majalah Swa-sembada. (2005). Edisi 09/XXI/28 April-11 Mei Majalah Swa-sembada. (2006). Edisi/XXII/11-20 Desember

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia

Cetakan Pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mohoney, T.A., T.H. Jerdee and Stephen J. Carol, “The Job of Manajement”, Industrial Relation, February 1965, pp 97-110.

Rochaety, Ety., Ratih Tresnanti dan H. Abdul Madjid Latief. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Mitra Wacana Media. Jakarta. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alphabeta. Bandung.

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG. Jakarta.

Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Kesatu. Sinar Grafika. Jakarta.

Syakhroza, Akhmad. (2005). Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta Aplikasinya pada Perusahaan BUMN. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2003). Manajemen Keuangan bagi Analisis Kredit

Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance.

Balairung. Yogyakarta.

Tim Corporate Governance BPKP. (2003). Modul I GCG: Dasar-Dasar Corporate

Governance. Penerbit BPKP

Tjager, I Nyoman et al. (2003). Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Prenhallindo. Jakarta.

Tunggal, Iman Sjahputra dan Amin Widjaja Tunggal. (2002). Membangun Good Corporate Governance. Harvarindo. Jakarta.

Warsono, Sony: Fitri Amalia; Dian Kartika. (2009). Corporate Governance Concept and Model. Centre for Good Corporate Governance. Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha pertanggungjawaban public oleh organisasi sektor public, maka diperlukan audit terhadap organisasi sektor public tersebut. Audit yang dilakukan tidak hanya terbatas pada audit keuangan dan kepatuhan, namun perlu diperluas dengan melakukan audit terhadap kinerja organisasi sektor public tersebut. Audit kinerja merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara independen atas ekonomi dan efisiensi operasi serta efektivitas dalam penvapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan, dan hokum yang berlaku, serta menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna tersebut.

Keberhasilan atau kegagalan implementasi konsep Good Corporate Governance di BUMN akan tergantung pada bagaimana sistem pengendalian internal yang diselenggarakan di dalam masing-masing BUMN. Hal ini dikarenakan sistem pengendalian internal merupakan salah satu perwujudan dari GCG yang seharusnya dapat diimplementasikan secara konsisten di dalam perusahaan (Muh. Arief Effendi., 2009:47). Pihak yang bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas adalah manajemen (Arens et al., 2008:371). Akan tetapi, mengharapkan manajemen untuk melakukan hal di atas relatif tidak mudah karena posisi mereka dalam korporasi sarat dengan potensi munculnya konflik kepentingan (Akhmad Syakhroza., 2005:47). Good governance akan tercapai jika lembaga pemeriksaan berfungsi dan tertata dengan baik.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

KUALITAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan audit kinerja terhadap organisasi sektor publik?

2. Bagaimana pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Menganalisis peranan kinerja manajemen terhadap organisasi sektor publik

2. Menganalisis pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

- Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh kualitas Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan publik dan menambah pengalaman penulis mengenai penerapan teori yang di peroleh di bangku kuliah sehingga membuka cakrawala berpikir ke arah yang lebih maju.

- Untuk menyusun skripsi sebagai salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha


(3)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Perusahaan

- Membantu memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan, dalam hal ini penerapan Good Corporate Governance, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan di masa mendatang.

- Dapat membuka wawasan bagi perusahaan mengenai perlunya audit kinerja sebagai alat pengendalian dalam meningkatkan kualitas perusahaan.


(4)

93 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai bagaimana Peranan GCG (X) terhadap Pelaksanaan Kinerja (Y), maka penulis dalam bab ini akan mencoba menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Hasil analisis mengenai peranan kinerja terhadap organisasi sektor publik menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 25 orang atau 83% termasuk dalam ketegori baik, dan paling sedikit sebanyak 1 orang atau 3% termasuk dalam ketegori kurang.

2. Hasil analisis regresi menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan, dengan tingkat kekuatan hubungan yang kuat dari Pertanyaan Peranan GCG (X) terhadap Pelaksanaan Kinerja (Y) yaitu sebesar 77,09%, sedangkan 22,91% sisanya merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diamati.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh positif terhadap pelaksanaan kinerja. Pengaruh GCG sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam pelaksanaan kinerja sehingga Bank BNI harus tetap mempertahankan keberadaan GCG. Selain itu, manajemen beserta Dewan Komisaris harus memberikan dukungan penuh terhadap karyawan agar dapat


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 94

Universitas Kristen Maranatha menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan pelatihan dan memberikan sosisalisasi GCG kepada karyawan, sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerjanya.


(6)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. (2001). Akuntansi Sektor Publik, Hal 329 Majalah Swa-sembada. (2004). Edisi 04/XX/19 feb-3 Maret Majalah Swa-sembada. (2005). Edisi 09/XXI/28 April-11 Mei Majalah Swa-sembada. (2006). Edisi/XXII/11-20 Desember

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mohoney, T.A., T.H. Jerdee and Stephen J. Carol, “The Job of Manajement”, Industrial Relation, February 1965, pp 97-110.

Rochaety, Ety., Ratih Tresnanti dan H. Abdul Madjid Latief. (2007). Metodologi

Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alphabeta. Bandung.

Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG. Jakarta.

Sutedi, Adrian. (2011). Good Corporate Governance. Edisi Kesatu. Sinar Grafika. Jakarta.

Syakhroza, Akhmad. (2005). Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan, Teori, Model dan Sistem Governance serta Aplikasinya pada Perusahaan BUMN. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Tangkilisan, Hessel Nogi S. (2003). Manajemen Keuangan bagi Analisis Kredit

Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance.

Balairung. Yogyakarta.

Tim Corporate Governance BPKP. (2003). Modul I GCG: Dasar-Dasar Corporate

Governance. Penerbit BPKP

Tjager, I Nyoman et al. (2003). Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan

bagi Komunitas Bisnis Indonesia. Prenhallindo. Jakarta.

Tunggal, Iman Sjahputra dan Amin Widjaja Tunggal. (2002). Membangun Good

Corporate Governance. Harvarindo. Jakarta.

Warsono, Sony: Fitri Amalia; Dian Kartika. (2009). Corporate Governance Concept