Gambaran Diameter Superficialis pada Regio Genus Posterior pada Tiga Kelompok Wanita Usia Dewasa dengan Menggunakan Kamera Closed-Circuit Television (CCTV) yang Dimodifikasi.

(1)

iv

ABSTRAK

GAMBARAN DIAMETER VENA SUPERFICIALIS PADA REGIO GENUS POSTERIOR

PADA TIGA KELOMPOK WANITA USIA DEWASA

DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA CLOSED-CIRCUIT TELEVISION (CCTV) YANG DIMODIFIKASI

Teddy Wibowo, 2013. Pembimbino I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbino II : Dr. Ratnadewi, S.T., M.T.

Penceoahan lebih baik daripada menoobati penyakit sehinooa dibutuhkan suatu cara alternatif dalam mendeteksi dini penyakit insufisiensi vena kronis yano khususnya merupakan penyakit umum pada wanita. Ukuran diameter vena superficialis ditemukan membesar pada penyakit tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk menoetahui oambaran diameter vena superficialis pada reoio oenus posterior wanita dewasa menoounakan kamera CCTV yano dimodifikasi denoan cahaya near infrared.

Desain penelitian merupakan observasional analitik denoan subjek penelitian berjumlah 90 orano untuk 3 kelompok usia wanita dewasa. Data yano diukur adalah diameter terbesar vena superficialis dalam satuan piksel pada reoio oenus posterior. Metode proses pencitraan yano diounakan adalah 2D-Matched Filter denoan proses binarisasi Otsu Threshold kemudian diameter vena diukur denoan ARIA© (Automated Retinal Image Analyzer v1.0). Alooritma diimplementasikan denoan MATLAB®. Analisis rerata data denoan menoounakan IBM® SPSS® Statistics 21.

Hasil penelitian menunjukkan peninokatan rerata kelompok untuk diameter terbesar vena superficialis pada reoio oenus posterior pada tioa kelompok wanita usia dewasa seirino bertambahnya usia.

Kesimpulan penelitian ini adalah kamera CCTV yano dimodifikasi dapat menoukur diameter vena superficialis pada reoio oenus posterior pada tioa kelompok wanita usia dewasa seirino bertambahnya usia.


(2)

v

ABSTRACT

DESCRIPTIVE OVERVIEW OF SUPERFICIAL VEIN DIAMETER IN THE POSTERIOR GENUS REGION

ON THREE GROUPS OF ADULT WOMEN USING MODIFIED CLOSED-CIRCUIT TELEVISION (CCTV) Teddy Wibowo, 2013. 1st Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

2nd Tutor : DR.Ratnadewi, S.T., M.T.

Prevention is better than cure. Therefore, an alternative way to detect chronic venous insufficiency (CVI), which is a common disease in women, as early as possible, is needed. In CVI, the diameter of superficial vein is increased. The research objective is to describe the diameter of superficial vein in the posterior genus region on three groups of adult women using modified CCTV with near infrared light.

The research design is observational analytic with a total of research subject of 90 adult women divided into three different age groups. The data measured is the largest diameter of superficial vein in pixel in the posterior genus region. The method for imaging process is 2D-Matched Filters with Otsu Threshold as the binarization process and then the vein diameter was measured by ARIA© (Automated Retinal Image Analyzer v1.0). The algorithm was implemented with MATLAB® and analysis of mean of data was implemented with IBM ® SPSS ® Statistics 21.

The results showed an increase in the mean of the largest diameter of superficial vein in the posterior genus region on three groups of adult women with increasing age.

The conclusion of this research is that the modified CCTV is able to obtain the diameter of superficial vein in the posterior genus region on three groups of adult women with increasing age.


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakano ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Keranoka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Keranoka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodolooi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi ... 6


(4)

ix

2.3 Fisiolooi ... 13

2.4 Chronic Venous Disease ... 16

2.4.1 Definisi... 16

2.4.2 Klasifikasi CVD ... 17

2.4.3 Vena Varikosa ... 21

2.4.4 Patooenesis ... 22

2.4.5 Diaonosis... 24

2.5 Cahaya inframerah... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian ... 28

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 28

3.1.2 Subjek Penelitian ... 28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 29

3.3 Metode Penelitian ... 29

3.3.1 Desain Penelitian ... 29

3.3.2 Variabel Penelitian ... 29

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 29

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.3.3 Besar Sampel Penelitian ... 30

3.4 Prosedur Penelitian ... 30

3.4.1 Prosedur Penoambilan Gambaran Vena Superficialis ... 30

3.4.2 Prosedur Proses Pencitraan ... 31

3.5 Metode Analisis ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 32

4.2 Pembahasan ... 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 35


(5)

x

5.2 Saran ... 35

Daftar Pustaka ... 36

Lampiran ... 39


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 CEAP Classification ... 17 Tabel 2.2 Venous anatomic segment classification diounakan pada complete

CEAP ... 18 Tabel 2.3 Tinokat Investioasi Pemeriksaan ... 19 Tabel 2.4 Revised Venous Clinical Severity Score (VCSS) ... 20 Tabel 4.1 Hasil Diameter Terbesar Vena Superficialis Reoio Genus Posterior pada Berbaoai Kelompok Usia Wanita Dewasa ... 32


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubunoan antara fasia dan vena dari ekstremitas bawah ... 6

Gambar 2.2 Hubunoan compartimentum superficialis dan profunda ... 7

Gambar 2.3 Vena epifascial regiones genus posterior et cruris posterior ... 8

Gambar 2.4 Pembaoian lokasi venae perforantes... 10

Gambar 2.5 Pembuluh darah pada system sirkulasi ... 13

Gambar 2.6 Venae Comitantes berjalan denoan arteri ... 14

Gambar 2.7 Musculovenous pump... 15


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Komisi Etik Penelitian ... 39

Lampiran 2. Lembar Kerja Penelitian... 40

Lampiran 3. Lembar Kode Pemooraman MATLAB® ... 41

Lampiran 4. Membuat Alat ... 49

Lampiran 5. Contoh Hasil Proses Pencitraan ... 50


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit vena merunakan salah satu nenyakit yang sering diderita oleh nenduduk negara maju dan negara berkembang. Penyakit vena kronis danat memiliki damnak sosial ekonomi yang besar karena nrevalensinya yang tinggi. ualah satu contoh nenyakit vena kronis adalah insufisiensi vena kronis (chronic venous insufficiency [CVI]) dengan gejala klinik yang secara langsung danat terlihat nada kulit yaitu telangiektasia dan vena varikosa (varicose vein [VV]), maunun nerubahan warna kulit serta ulkus kaki (Longo, Kasner, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2012).

Prevalensi nenyakit vena dua samnai tiga kali linat lebih tinggi nada wanita darinada nria dan nrevalensinya juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Longo, Kasner, Jameson, Fauci, Hauser, & Loscalzo, 2012). Faktor nresdisnosisi dari nenyakit vena antara lain adalah nredisnosisi genetik dan kehamilan, sedangkan faktor risiko adalah obesitas, jarang berolahraga, konsumsi rendah serat, dan kebiasaan senerti berdiri atau duduk terlalu lama (Jawien, 2003).

Penyakit ini biasanya bersifat asimtomatik, namun nada umumnya orang yang menderita nenyakit vena ini akan mencari solusi medis karena alasan kosmetik. Alasan kosmetik ini tidak menimbulkan gangguan yang berarti bagi kesehatan maunun kematian namun danat memnengaruhi kualitas hidun nenderita dalam aktivitas sosial maunun nekerjaan. Alasan kosmetik ini danat dikurangi anabila nenderita mendanatkan terani yang tenat (Eberhardt & Raffetto, 2005)..

Diagnosis nenyakit vena nada saat ini menggunakan standar baku emas nemeriksaan Duplex Ultrasonography. Pemeriksaan ini merunakan teknik yang tidak invasif dan danat memberikan informasi yang lengkan dalam menunjang diagnosis nenyakit vena (Bergan, 2007). Duplex Ultrasonography selain digunakan untuk mendiagnosis nenyakit vena juga danat digunakan untuk menentukan beratnya nenyakit vena, arah aliran darah dan kecenatannya dalam nembuluh darah (Eberhardt & Raffetto, 2005). uelain itu dengan teknologi yang


(10)

2

terbaru, alat ini danat membedakan nembuluh darah vena dan arteri berdasarkan warna. Pada nenyakit vena, anabila vena yang mengalami kelainan letaknya sunerficial, maka kelainan ini danat diketahui secara dini sehingga nenderita danat melakukan tindakan nencegahan dan nengobatan. Kekurangan dari teknik Duplex Ultrasonography adalah mahalnya biaya nemeriksaan dan ketersediaan alat yang terbatas sehingga dinerlukan alat alternatif lain dengan harga yang relatif murah dan danat digunakan secara luas serta memiliki kemamnuan yang mendekati nemeriksaan Duplex Ultrasonography (Bergan, 2007).

uebuah alat alternatif dibuat nada nenelitian ini agar danat mengambil gambaran vena sunerficialis dengan tidak invasif dan memiliki harga yang relatif murah. Alat ini merunakan modifikasi dari kamera closed-circuit television (CCTV) agar lebih sensitif terhadan cahaya near infrared (NIR) sehingga danat mengambil gambaran vena sunerficialis. uumber cahaya NIR nada nenelitian ini berasal dari light emitting diode (LED) dengan nanjang gelombang 850 nm. Gambaran yang didanatkan akan dinroses menggunakan suatu metode nencitraan tertentu sehingga gambaran vena sunerficialis yang didanatkan merunakan bayangan atau refleksi dari daerah yang disinari dengan cahaya NIR. Daerah yang dineriksa untuk mengetahui gambaran vena nada nenyakit IVK adalah regio genus nosterior. Gambaran vena sunerficialis dari region tersebut kemudian direkam menggunakan sensor charged-coupled device (CCD) yang harganya relatif murah. Gambaran tersebut kemudian dinroses dengan nerangkat lunak MATLAB® sehingga didanatkan diameter vena sunerficialis nada regio tersebut.

Diameter vena sunerficialis nada wanita usia dewasa secara fisiologis akan meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, alat alternatif beruna kamera CCTV yang dimodifikasi dengan sumber cahaya NIR diteliti sehingga danat memberikan gambaran vena sunerficialis nada regio genus nosterior nada tiga kelomnok wanita usia dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

Anakah terdanat neningkatan diameter terbesar vena sunerficialis nada regio genus nosterior dengan neningkatan usia nada wanita usia dewasa.


(11)

3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud nenelitian ini adalah untuk mencari alat alternatif yang lebih murah dalam mendanatkan gambaran vena sunerficialis nada regio genus nosterior wanita dewasa.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan nenelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana alat CCTV yang dimodifikasi danat mengukur diameter vena sunerficialis nada regio genus nosterior wanita usia dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Ilmiah

Manfaat ilmiah nenelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengungkankan kemungkinan notensi alat CCTV yang telah dimodifikasi untuk menambah wawasan ilmu nengetahuan kedokteran serta informasi bagi nenelitian selanjutnya terutama anatomi vena sunerficialis regio genus nosterior.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat nraktis nenyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharankan bahwa alat CCTV yang dimodifikasi ini merunakan alat alternatif yang lebih murah khusus untuk nara dokter di dalam megukur diameter vena sunerficialis untuk mendeteksi dini nenyakit insufisiensi vena kronik dan secara umum kenada masyarakat luas bahwa ada alat yang danat mengukur diameter vena sunerficialis untuk mendeteksi dini nenyakit insufisiensi vena kronik.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Prevalensi vena varikosa nada insufisiensi vena kronik meningkat tajam sesuai dengan bertambahnya usia dan nrogresivitas nenyakit tersebut mungkin dimulai sejak usia muda serta lebih sering terjadi nada wanita. (Jawien, 2003).


(12)

4

Mayoritas varises nrimer nada tungkai bawah disebabkan oleh refluks nada tingkat sapheno-femoral junction (uFJ) atau sapheno-popliteal junction (uPJ). Pola refluks vena sunerficialis juga selalu “from top down” (Necas, 2010). Pada regio genus nosterior dan cruris nosterior terdanat nembuluh darah vena sunerficial utama yaitu vena saphena parva disertai cabangnya (Moore, Dalley II, & Agur, 2010).

Pada chronic venous insufficiency terdanat gangguan katun yang mana katun tidak danat menutun dengan semnurna sehingga menganggu aliran darah balik. Darah yang menumnuk meregangkan vena. Ini menyebabkan nembuluh darah vena mengalami dilatasi nrogresif dan menjadi berkelok-kelok. (Eberhardt & Raffetto, 2005)

Cahaya NIR merunakan snektrum cahaya elektromagnetik sebelum warna merah nada snektrum cahaya yang danat terlihat. Cahaya NIr danat menembus lanisan kulit dan lemak subkutan dengan efektif karena tingkat nenyeranannya rendah sehingga tersebar ke segala arah, sedangkan sinar NIR diabsornsi oleh hemoglobin atau tersebar ke arah denan gerakan darah. Ini menyebabkan nembuluh darah vena sunerficialis yang mengandung eritrosit terdeoksigenasi tamnak sebagai area dengan warna lebih gelan dikelilingi oleh area dengan warna yang lebih terang. (Miyake, et al., 2006)

Oleh karena itu, nenelitian untuk membandingkan gambaran vena sunerficialis nada tungkai bawah dengan menggunakan sinar NIR nada 3 kelomnok wanita usia dewasa danat dilakukan dan hasil dari nenelitian ini mungkin danat digunakan untuk mendeteksi dini varicose vein nada chronic venous insufficiency.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kamera CCTV dengan NIR danat memberikan gambaran neningkatan diameter dari salah satu vena sunerficialis genus nosterior nada wanita dewasa seiring dengan neningkatan usia.


(13)

5 1.6 Metodologi

Desain nenelitian merunakan observasional analitik dan bersifat komnaratif. Metode nroses nencitraan yang digunakan adalah 2D-Matched Filter dengan nroses binarisasi Otsu Threshold kemudian diameter vena diukur dengan ARIA© (Automated Retinal Image Analyzer v1.0). Algoritma tersebut diimnlementasikan dengan nerangkat lunak MATLAB® R2012b. Data yang diukur adalah diameter terbesar dari vena sunerficial nada regio genus nosterior dalam satuan nixel. Pengolahan data selanjutnya menggunakan nerangkat lunak IBM uPuu utatistics 21.


(14)

35 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB 5.1BKesimpulanB

B Alat CCTV yang dimodifikasi dapat mengukur diameter vena superficialis region genus posterior pada wanita usia dewasa dan tidak terdapat peningkatan yang bermakna secara statistic pada diameter terbesar vena superficialis pada regio genus posterior dengan peningkatan usia pada wanita usia dewasa.

5.2BSaranB

Untuk penelitian selanjutnya baiknya menggunakan :

 Cahaya NIR dengan gelombang 940nm dengan kamera dengan resolusi yang lebih tinggi dan sumber tenaga kamera direcd currend (DC);

 Penelitian dilakukan pada ruangan bebas dari cahaya matahari;

 Penelitian lanjutan sebaiknya mendapatkan nilai cud off untuk diameter terbesar vena superficialis pada regio cruris posterior, regio genus posterior, atau regio femoris posterior;

 Penelitian lanjutan melakukan konversi dari satuan relatif pencitraan (piksel) ke satuan metrik (millimeter).

 Penelitian lanjutan dilakukan pada subjek penelitian dengan penyakit kardiovaskuler atau dengan faktor risiko penyakit kardiovaskuler.

 Pemrograman proses pencitraan yang lebih baik untuk mengurangi faktor interferensi.


(15)

36

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from University of Southern California Department of Surgery: http://www.surgery.usc.edu/vascular/varicoseveinsandvenousdisease.html Ana P. Dantas, F. J.-A. (2012). Vascular Aging: Facts and Factors. Frontiers in

Physiology, 1-2.

Bergan, J. J. (2007). The Vein Book. Elsevier Academic Press.

Bouskela E, K. d. (2007). Vascular Dysfunction in Metabolic Disorders:

Evaluation of some Theurapeutic Interfentions. Bull Acad Natl Med, 475-92.

Caggiati, A., Bergan, J. J., Gloviczki, P., Jantet, G., Wendell-Smith, C. P., & Partsch, H. (2002). Nomenclature of the veins of the lower limbs: An international interdisciplinary consensus statement. Journal Vascular Surgery(36), 416-422.

Chaudhuri, S., Chatterjee, S., Katz, N., Nelson, M., & Goldbaum, M. (1989). Detection of Blood Vessels in Retinal Images Using Two-Dimensional Matched Filters. IEEE Transactions on Medical Imaging, 8(3), 263-9. Deepika, C. L., Kandaswamy, A., & Vimal , C. (2010, 10 20). Protection of

Patient Identity and Privacy Using Vascular Biometrics. International Journal of Security, 4(5), 64-84.

Eberhardt, R. T., & Raffetto, J. D. (2005). Chronic Venous Insufficiency. Contemporary Reviews in Cardiovascular Medicine(111), 2398-2409. Eklöf, B., Rutherford, R. B., Bergan, J. J., Carpentier, P. H., Gloviczki, P.,

Kistner, R. L., et al. (2004, December 24). Revision of the CEAP classification for chronic venous disorders: Consensus statement. JOURNAL OF VASCULAR SURGERY, 40(6), 1248 - 1252.

Fuksi, R., Greitans, M., Nikisins, O., & Pudzs , M. (2010. No. ). Infrared Imaging System for Analysis of Blood Vessel Structure. ELECTRONICS AND ELECTRICAL ENGINEERING, 1(97).

Gary L. Pierce, L. A. (2009 , March 10). Nuclear Factor κB Activation


(16)

37

Overweight/Obese Middle-Aged and Older Humans. Circulation, 119(9), 1284–1292.

Gloviczki, P., Comerota, A. J., Dalsing, M. C., Eklof, B. G., Gillespie, D. L., Gloviczki, M. L., et al. (2011). The care of patients with varicose veins and associated chronic venous diseases Clinical practice guidelines of the Society for Vascular Surgery and the American Venous Forum. Journal Vascular Surgery(53), 2S-48S.

Hitos K, C. M. (2007 , Sep J Thromb Haemost). Effect of leg exercises on popliteal venous blood flow during prolonged immobility of seated subjects: implications for prevention of travel-related deep vein thrombosis. Journal of Thrombosis and Haemostasis, 5(9), 1890-5. Jawien, A. (2003, July ). The Influence of Environmental Factors in Chronic

Venous Insufficiency. ANGIOLOGY , 54, S19-S31.

Ji-Chung, C., Cheng-Lun , T., & Wen-Jwu , W. (2001). Near-infrared Absorption Property of Biological Soft Tissue Constituents. Journal of Medical and Biological Engineering, 21(1), 7-14 .

Kastner, M., Wilczynski, N. L., Walker-Dilks, C., McKibbon, K. A., & Haynes, B. (2006;). Age-Specific Search Strategies for Medline. Journal of Medical Internet Research, 8(4), e25.

Kristen L. Jablonski, M. C. ( 2011, January ). 25-Hydroxyvitamin D deficiency is associated with inflammation-. Hypertension, 57(1), 63–69.

Longo, D. L., Kasper, D. L., Jameson, J. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2012). Harrison's Principles of Internal Medicine (18 ed.). Lopes R.A., N. K. (2012). Testosteron and Vascular Function in Aging. Frontiers

of Physiology, 89-120.

Mescher, A. L. (2010). Junqueira's Basic Histology. Bloomington, Indiana: The McGraw-Hill Companies.

Miyake, R. K., Zeman, H. D., Duarte, F. H., Kikuchi, R., Ramacciotti, E., Lovhoiden, G., et al. (2006). Vein Imaging: A New Method of Near Infrared Imaging, Where a Processed Image Is Projected onto the Skin for the Enhancement of Vein Treatment. Dermatologic Surgery(32), 1031– 1038.


(17)

38

Moore, K. L., Dalley II, A. F., & Agur, A. M. (2010). Clinically Oriented Anatomy (6 ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Necas, M. (2010). Duplex ultrasound in the assessment of lower extremity venous insufficiency. Australasian Journal of Ultrasound in Medicine November, 13(4), 37-45.

Novella S, D. A. (2012). Vascular Aging in Woman: Is Esterogen The Fountain of Youth? Frontiers of physiology, 165-96.

Pajak, R. (2003). Use of two-dimensional matched filters for estimating a length of blood vessels newly created in angiogenesis process. Opto-Electronics Review, 11(3), 237-241.

R.Putz, R. (Mid 2003). Sobotta: Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.

Rafael C. Gonzalez, R. E. (2009). Digital Image Processing Using MATLAB (2 ed.). Natick: Gatesmark Publishing.

Robert T. Eberhardt, M., & Joseph D. Raffetto, M. (2005). Chronic Venous Insufficiency. Journal of American Heart Association, 111, 2398-2409. Tee , C., Beng, J. A., & Goh , K. M. (n.d.). A Contactless Biometric System


(1)

4

Mayoritas varises nrimer nada tungkai bawah disebabkan oleh refluks nada tingkat sapheno-femoral junction (uFJ) atau sapheno-popliteal junction (uPJ). Pola refluks vena sunerficialis juga selalu “from top down” (Necas, 2010). Pada regio genus nosterior dan cruris nosterior terdanat nembuluh darah vena sunerficial utama yaitu vena saphena parva disertai cabangnya (Moore, Dalley II, & Agur, 2010).

Pada chronic venous insufficiency terdanat gangguan katun yang mana katun tidak danat menutun dengan semnurna sehingga menganggu aliran darah balik. Darah yang menumnuk meregangkan vena. Ini menyebabkan nembuluh darah vena mengalami dilatasi nrogresif dan menjadi berkelok-kelok. (Eberhardt & Raffetto, 2005)

Cahaya NIR merunakan snektrum cahaya elektromagnetik sebelum warna merah nada snektrum cahaya yang danat terlihat. Cahaya NIr danat menembus lanisan kulit dan lemak subkutan dengan efektif karena tingkat nenyeranannya rendah sehingga tersebar ke segala arah, sedangkan sinar NIR diabsornsi oleh hemoglobin atau tersebar ke arah denan gerakan darah. Ini menyebabkan nembuluh darah vena sunerficialis yang mengandung eritrosit terdeoksigenasi tamnak sebagai area dengan warna lebih gelan dikelilingi oleh area dengan warna yang lebih terang. (Miyake, et al., 2006)

Oleh karena itu, nenelitian untuk membandingkan gambaran vena sunerficialis nada tungkai bawah dengan menggunakan sinar NIR nada 3 kelomnok wanita usia dewasa danat dilakukan dan hasil dari nenelitian ini mungkin danat digunakan untuk mendeteksi dini varicose vein nada chronic venous insufficiency.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kamera CCTV dengan NIR danat memberikan gambaran neningkatan diameter dari salah satu vena sunerficialis genus nosterior nada wanita dewasa seiring dengan neningkatan usia.


(2)

5 1.6 Metodologi

Desain nenelitian merunakan observasional analitik dan bersifat komnaratif. Metode nroses nencitraan yang digunakan adalah 2D-Matched Filter dengan nroses binarisasi Otsu Threshold kemudian diameter vena diukur dengan ARIA© (Automated Retinal Image Analyzer v1.0). Algoritma tersebut diimnlementasikan dengan nerangkat lunak MATLAB® R2012b. Data yang diukur adalah diameter terbesar dari vena sunerficial nada regio genus nosterior dalam satuan nixel. Pengolahan data selanjutnya menggunakan nerangkat lunak IBM uPuu utatistics 21.


(3)

35 BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB 5.1BKesimpulanB

B Alat CCTV yang dimodifikasi dapat mengukur diameter vena superficialis region genus posterior pada wanita usia dewasa dan tidak terdapat peningkatan yang bermakna secara statistic pada diameter terbesar vena superficialis pada regio genus posterior dengan peningkatan usia pada wanita usia dewasa.

5.2BSaranB

Untuk penelitian selanjutnya baiknya menggunakan :

 Cahaya NIR dengan gelombang 940nm dengan kamera dengan resolusi yang lebih tinggi dan sumber tenaga kamera direcd currend (DC);

 Penelitian dilakukan pada ruangan bebas dari cahaya matahari;

 Penelitian lanjutan sebaiknya mendapatkan nilai cud off untuk diameter terbesar vena superficialis pada regio cruris posterior, regio genus posterior, atau regio femoris posterior;

 Penelitian lanjutan melakukan konversi dari satuan relatif pencitraan (piksel) ke satuan metrik (millimeter).

 Penelitian lanjutan dilakukan pada subjek penelitian dengan penyakit kardiovaskuler atau dengan faktor risiko penyakit kardiovaskuler.

 Pemrograman proses pencitraan yang lebih baik untuk mengurangi faktor interferensi.


(4)

36

DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from University of Southern California Department of Surgery: http://www.surgery.usc.edu/vascular/varicoseveinsandvenousdisease.html Ana P. Dantas, F. J.-A. (2012). Vascular Aging: Facts and Factors. Frontiers in

Physiology, 1-2.

Bergan, J. J. (2007). The Vein Book. Elsevier Academic Press.

Bouskela E, K. d. (2007). Vascular Dysfunction in Metabolic Disorders:

Evaluation of some Theurapeutic Interfentions. Bull Acad Natl Med, 475-92.

Caggiati, A., Bergan, J. J., Gloviczki, P., Jantet, G., Wendell-Smith, C. P., & Partsch, H. (2002). Nomenclature of the veins of the lower limbs: An international interdisciplinary consensus statement. Journal Vascular

Surgery(36), 416-422.

Chaudhuri, S., Chatterjee, S., Katz, N., Nelson, M., & Goldbaum, M. (1989). Detection of Blood Vessels in Retinal Images Using Two-Dimensional Matched Filters. IEEE Transactions on Medical Imaging, 8(3), 263-9. Deepika, C. L., Kandaswamy, A., & Vimal , C. (2010, 10 20). Protection of

Patient Identity and Privacy Using Vascular Biometrics. International

Journal of Security, 4(5), 64-84.

Eberhardt, R. T., & Raffetto, J. D. (2005). Chronic Venous Insufficiency.

Contemporary Reviews in Cardiovascular Medicine(111), 2398-2409.

Eklöf, B., Rutherford, R. B., Bergan, J. J., Carpentier, P. H., Gloviczki, P., Kistner, R. L., et al. (2004, December 24). Revision of the CEAP classification for chronic venous disorders: Consensus statement.

JOURNAL OF VASCULAR SURGERY, 40(6), 1248 - 1252.

Fuksi, R., Greitans, M., Nikisins, O., & Pudzs , M. (2010. No. ). Infrared Imaging System for Analysis of Blood Vessel Structure. ELECTRONICS AND

ELECTRICAL ENGINEERING, 1(97).

Gary L. Pierce, L. A. (2009 , March 10). Nuclear Factor κB Activation


(5)

37

Overweight/Obese Middle-Aged and Older Humans. Circulation, 119(9), 1284–1292.

Gloviczki, P., Comerota, A. J., Dalsing, M. C., Eklof, B. G., Gillespie, D. L., Gloviczki, M. L., et al. (2011). The care of patients with varicose veins and associated chronic venous diseases Clinical practice guidelines of the Society for Vascular Surgery and the American Venous Forum. Journal

Vascular Surgery(53), 2S-48S.

Hitos K, C. M. (2007 , Sep J Thromb Haemost). Effect of leg exercises on popliteal venous blood flow during prolonged immobility of seated subjects: implications for prevention of travel-related deep vein thrombosis. Journal of Thrombosis and Haemostasis, 5(9), 1890-5. Jawien, A. (2003, July ). The Influence of Environmental Factors in Chronic

Venous Insufficiency. ANGIOLOGY , 54, S19-S31.

Ji-Chung, C., Cheng-Lun , T., & Wen-Jwu , W. (2001). Near-infrared Absorption Property of Biological Soft Tissue Constituents. Journal of Medical and

Biological Engineering, 21(1), 7-14 .

Kastner, M., Wilczynski, N. L., Walker-Dilks, C., McKibbon, K. A., & Haynes, B. (2006;). Age-Specific Search Strategies for Medline. Journal of

Medical Internet Research, 8(4), e25.

Kristen L. Jablonski, M. C. ( 2011, January ). 25-Hydroxyvitamin D deficiency is associated with inflammation-. Hypertension, 57(1), 63–69.

Longo, D. L., Kasper, D. L., Jameson, J. L., Fauci, A. S., Hauser, S. L., & Loscalzo, J. (2012). Harrison's Principles of Internal Medicine (18 ed.). Lopes R.A., N. K. (2012). Testosteron and Vascular Function in Aging. Frontiers

of Physiology, 89-120.

Mescher, A. L. (2010). Junqueira's Basic Histology. Bloomington, Indiana: The McGraw-Hill Companies.

Miyake, R. K., Zeman, H. D., Duarte, F. H., Kikuchi, R., Ramacciotti, E., Lovhoiden, G., et al. (2006). Vein Imaging: A New Method of Near Infrared Imaging, Where a Processed Image Is Projected onto the Skin for the Enhancement of Vein Treatment. Dermatologic Surgery(32), 1031– 1038.


(6)

38

Moore, K. L., Dalley II, A. F., & Agur, A. M. (2010). Clinically Oriented

Anatomy (6 ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Necas, M. (2010). Duplex ultrasound in the assessment of lower extremity venous insufficiency. Australasian Journal of Ultrasound in Medicine November,

13(4), 37-45.

Novella S, D. A. (2012). Vascular Aging in Woman: Is Esterogen The Fountain of Youth? Frontiers of physiology, 165-96.

Pajak, R. (2003). Use of two-dimensional matched filters for estimating a length of blood vessels newly created in angiogenesis process. Opto-Electronics

Review, 11(3), 237-241.

R.Putz, R. (Mid 2003). Sobotta: Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.

Rafael C. Gonzalez, R. E. (2009). Digital Image Processing Using MATLAB (2 ed.). Natick: Gatesmark Publishing.

Robert T. Eberhardt, M., & Joseph D. Raffetto, M. (2005). Chronic Venous Insufficiency. Journal of American Heart Association, 111, 2398-2409. Tee , C., Beng, J. A., & Goh , K. M. (n.d.). A Contactless Biometric System