Peranan Auditor Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.).

(1)

iii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN AUDITOR INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PENJUALAN FLEXI

(STUDI KASUS PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.)

Penjualan merupakan fungsi yang vital sekaligus cukup riskan dalam suatu organisasi. Maka dari itu diperlukannya suatu pengendalian internal atas penjualan. Namun dalam pelaksanaan pengendalian yang dilakukan oleh managemen tidak cukup efektif, sedangkan keefektifan pengendalian termasuk dalam pengendalian penjualan mempengaruhi keberlangsungan usaha perusahaan tersebut. Besarnya tanggung jawab atas suatu pengendalian internal tersebut menunjukkan bahwa perlunya suatu pengawasan atas pengendalian internal yang telah diterapkan, yang harus dilakukan oleh pihak yang memiliki pertimbangan profesional yaitu Auditor Internal.

Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui peranan auditor internal dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan dan mengetahui kememadaian pengendalian penjualan. Penelitian ini dilaksanakan pada kantor internal auditor dengan metode analisis diskriptif eksplanatory dan teknik library research dan field research dengan melakukan penelitian lapangan, penyebaran kuesioner, dan melakukan wawancara. Hasil penelitian yang peneliti peroleh atas variabel kualifkasi internal audit, pelaksanaan internal audit dan efektivitas pengendalian penjualan menunjukkan hasil persentase masing-masing sebesar 90,5%; 89,57%; dan 89,22%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Audior Internal sangat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan.

Kata kunci: audit internal, efektivitas, pengendalian penjualan,


(2)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE ROLE OF INTERNAL AUDITORS IN SUPPORTING THE EFFECTIVENESS OF SALES CONTROLS FLEXI

(CASE STUDIES IN PT TELECOMUNICATION INDONESIA TBK).

Sales is a vital function as well as quite risky in an organization. Thus the need for an internal control on the sale. However, in the implementation of controls by management are not effective, while the effectiveness of the controls included in the sale of control of the company affect business continuity. The magnitude of the responsibility for the internal control indicates that the need for a monitoring of internal controls that have been implemented, which should be done by those who have a professional judgment that the Internal Auditor.

This research conducted to determine the role of internal auditors in supporting sales management effectiveness and determine adequacy of control of the sale. This study was conducted at the office of Internal Auditor with explanatory descriptive analysis methods and techniques of library research and field research by conducting field research, distributing questionnaires and conducting interviews. The results obtained on the variables that researchers kualification internal audit, internal audit and implementation of control effectiveness percentage of sales shows the results of each at 90.5%, 89.57% and 89.22%. Based on these result it can be concluded that the Internal Audior was instrumental in supporting the sale of control effectiveness.


(3)

Viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Indentifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 7

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 Peranan ... 9

2.2 Auditing ... 9

2.2.1 Jenis -jenis Auditor ... 10

2.2.2 Jenis -jenis Audit ... 10


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

2.3.1 Fungsi Audit Internal ... 13

2.3.2 Tujuan Audit Internal ... 14

2.3.3 Ruang Lingkup Audit Internal ... 15

2.3.4 Strandar Auditor Internal ... 16

2.3.5 Kualifikasi Internal Audit ... 18

2.3.6 Tahapan Pelaksanaan Audit ... 23

2.3.7 Proses Pelaksanaan Audit Internal ... 27

2.4 Efektivitas ... 31

2.5 Pengendalian Internal ... 33

2.5.1 Unsur Pengendalian Internal ... 35

2.5.2 Tipe Pengendalian Internal ... 39

2.5.3 Prosedur Pengujian Pengendalian ... 40

2.5.4 Risiko Pengendalian ... 41

2.6 Penjualan ... 42

2.6.1 Klarifikasi Kegiatan Penjualan ... 43

2.6.2 Penjualan Sektor Publik ... 45

2.6.3 Audit Penjualan ... 46

2.6.4 Pengendalian Penjualan ... 47

2.7 Hubungan Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Penjualan ... 49

BAB III OBJEK METODE PENELITIAN ... 3.1 Objek Penelitian ... 52

3.2 Metode Penelitian ... 52


(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

3.4 Teknik Pengembangan Instrumen ... 54

3.5 Operasionalisasi Variabel ... 57

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Riwayat Singkat Perusahaan ... 62

4.2 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan ... 63

4.3 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 65

4.3.1 Struktur Kelompok Usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 66

4.3.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 66

4.4Layanan TIMES pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 68

4.5 Organisasi Unit Internal Audit ... 70

4.5.1 Struktur Organisasi Unit Internal Audit ... 74

4.5.2 Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Auditor Internal .... 74

4.6 Visi Misi Auditor Internal ... 91

4.7 Ruang Lingkup Auditor Internal ... 92

4.8 Produk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 95

4.9 Flexi ... 97

4.9.1 Lingkup Peran Flexi ... 97

4.9.2 Organisasi Divisi Telkom Flexi ... 99

4.9.3 Tarif layanan Flexi ... 101

4.9.4 Logo Telkom Flexi ... 103


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.9.6 Pengendalian Penjualan Flexi ... 105

4.10 Pembahasan ... 107

4.11 Kualifikasi Internal Audit ... 108

4.11.1 Independensi ... 108

4.11.2 Kompetensi ... 109

4.12 Pelaksanaan Internal Audit ... 110

4.12.1 Perencanaan Audit ... 110

4.12.2 Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 110

4.12.3 Mengkomunikasikan hasil ... 111

4.12.4 Tindak Lanjut ... 112

4.13 Efektivitas Pengendalian Penjualan ... 113

4.13.1 Ligkungan Pengendalian ... 113

4.13.2 Penilaian Risiko ... 115

4.13.3 Aktivitas Pengendalian ... 116

4.13.4 Informasi dan Komunikasi ... 117

4.13.5 Monitoring ... 119

4.14 Analisa Data ... 120

4.15 Pengujian Hipotesis ... 122

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Simpulan ... 124

5.2 Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 128


(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 137


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Ideal Positioning of Internal Auditing ... 13 Gambar 2.2 Bagan Hubungan Audit Internal dan Efektivitas Pengendalian Penjualan ... 51 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ... 65 Gambar 4.2 Struktur Kelompok Usaha PT Telekomunikasi Indonesia 66 Gambar 4.3 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia TBK ... 67 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Internal Audit PT Telekomunikasi Indonesia TBK ... 74 Gambar 4.5 Logo Telkom Flexi ... 103


(9)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Variabel ... 59

Tabel 4.1 Batasan Produk TELKOM ... 96

Tabel 4.2 Tarif Flexi Classy ... 102

Tabel 4.3 Tarif Flexi Trendy ... 103

Tabel 4.4 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Independesi ... 108

Tabel 4.5 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Kompetensi ... 109

Tabel 4.6 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Perencanaan Audit ... 110

Tabel 4.7 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 110

Tabel 4.8 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Mengkomunikasikan Hasil ... 111

Tabel 4.9 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Tindak Lanjut ... 112

Tabel 4.10 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Lingkungan Pengendalian ... 113

Tabel 4.11 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Penilaian Risiko ... 115


(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.12 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Aktivitas

Pengendalian ... 116 Tabel 4.13 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Informasi dan Komunikasi ... 117 Tabel 4.14 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Monitoring ... 119 Tabel 4.15 Tabel Kesimpulan ... 120


(11)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN ... 130 Kuesioner ... 131


(12)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di era digital sekarang, perusahaan dituntut untuk lebih transparan dalam kegiatan operasinya. Karena pada saat sekarang akses informasi telah berkembang menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan demikian suatu persaingan juga semakin ketat, dan usaha untuk meperoleh laba yang diharapkan menjadi lebih sulit. Berdasarkan hal tersebut sering kita dengar bahwa banyak perusahaan yang melaporkan usahanya dengan tidak jujur. Hal ini diketahui melalui maraknya kasus skandal keuangan seperti kasus Xerox, yaitu perusahaan produsen mesin fotokopi tersebut telah melakukan manipulasi laporan keuangan sejak 1997 hingga 2000 terbukti meningkatkan pendapatan sebesar 3 miliar dolar AS dan menaikkan keuntungan sebelum pajak sebesar 15 miliar dolar.

Dalam mencapai tujuan laba yang optimal, perusahaan dituntut untuk menggunakan segala sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien dan ekonomis. Untuk mencapai tujuan laba yang diharapkan, perusahaan dapat menerapkan antara lain berbagai kebijakan atau usaha. Salah satunya adalah pengendalian internal termasuk pada pengendalian penjualan.

Penjualan merupakan salah satu fungsi yang vital sekaligus cukup riskan dalam suatu organisasi. Maka dari itu diperlukannya suatu pengendalian internal atas penjualan, seperti suatu operator pada suatu mesin yang berfungsi tidak hanya sebagai pengendali tetapi juga sebagai pengawas atas fungsi penjualan.


(13)

2

Universitas Kristen Maranatha Pengendalian internal tersebut dilakukan bertujuan untuk memberikan keyakinan, keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi; kesesuaian dengan berbagai kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan; perlindungan terhadap harta organisasi; penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, serta tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Hiro Tugiman, 2006:44).

Namun dalam pelaksanaan pengendalian yang dilakukan oleh managemen tidak cukup efektif, sedangkan keefektifan pengendalian termasuk dalam pengendalian penjualan mempengaruhi keberlangsungan usaha perusahaan itu sendiri.

Besarnya tanggung jawab atas suatu pengendalian internal tersebut menunjukkan bahwa perlunya suatu pengawasan atas pengendalian internal yang telah diterapkan, yang harus dilakukan oleh pihak yang memiliki pertimbangan profesional yaitu auditor internal. Audior internal memiliki kecakapan dan keandalan dalam melaksanankan tugasnya sebagai seorang yang memantau dan mengawasi pengendalain internal yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi telah berjalan secara efektif . Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa auditor internal memiliki peranan yang cukup penting untuk memastikan dan mengawasi fungsi pengendalian internal dalam perusahaan agar tetap menjaga efektivitas dan efisiensi perusahaan.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom adalah perusahaan BUMN yang menyediakan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di


(14)

3

Universitas Kristen Maranatha Indonesia yang bersifat terbuka (Tbk) yang sahamnya diperdagangkan dalam bursa efek indonesia. Sehingga PT Telkom memiliki komite audit dan audit internal dalam perusahaanya. Hal ini sejalan dengan keputusan Bapepam-LK mengeluarkan Peraturan Nomor IX.I.7 (lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008). Perusahaan publik wajib memiliki unit audit internal terdiri dari paling kurang satu orang auditor internal. yang jumlah auditor internal dalam Unit Audit Internal disesuaikan dengan besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik dan paling kurang terdiri dari satu orang auditor internal.

Bertitik tolak pada hal-hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul: “Peranan Auditor Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Penjualan Flexi (Studi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk).”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah pengendalian penjualan flexi yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia telah memadai ?

2. Bagaimana peranan auditor internal dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan Flexi pada PT Telekomunikasi Indonesia?


(15)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kememadaian pengendalian penjualan Flexi yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia.

2. Untuk mengetahui peranan auditor internal dalam menunjang pengendalian penjualan Flexi pada PT Telekomunikasi Indonesia.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna, bagi berbagai pihak yaitu :

1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, tentang peranan auditor internal dalam menunjang efektivitas pengendalian penjulan pada sektor publik seperti BUMN. 2. Bagi masyarakat, rekan mahasiswa dan pembaca umumnya,

penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peranan dan fungsi auditor internal dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan pada sektor publik seperti BUMN .

3. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi perbandingan antara teori dengan penerapan dan jika memungkinkan dapat membantu perusahaan dalam memberi masukan-masukan untuk perbaikan dan peningkatan efektivitas pengendalian penjualan.


(16)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5Rerangka Pemikiran

Sebuah resiko dalam suatu bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihilangkan, namun dapat diminimalisir. Untuk meminimalisir resiko yang ada dalam suatu perusahaan, dapat diterapkan suatu aturan atau kebijakan tertentu dalam suatu perusahaan yang biasa disebut sebagai suatu pengendalian internal.

Nugroho Widjajanto (2001:18) mengemukakan bahwa sistem pengendalian internal sangat diperlukan karena dapat mengamankan aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi, dan mendorong agar kebijakanan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.

Pengendalian internal menurut AICPA meliputi susunan organisasi dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinir dan dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta benda miliknya, memeriksan kecermatan dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan.

Pengendalian internal tersebut dilakukan oleh managemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Untuk dapat memastikan efektifnya pengendalian internal yang telah dilakukan managemen tersebut, terutama di BUMN Tbk, adalah penting untuk mengoptimalkan peran komite audit, dan internal auditor. Internal auditor mencakup kegiatan assurance, dan kegiatan konsultasi yang dilakukan unit internal audit untuk membantu managemen dalam mencapai tujuan bisnis yang diarahkan untuk memberi nilai tambah dan memperbaiki operasional dengan


(17)

6

Universitas Kristen Maranatha pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam meningkatan efektivitas managemen risiko, pengendalian internal dan proses governance yang tercantum dalam Internal Audit Charter 711/PW000/UTA00/2008.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa internal auditor memegang peranan yang sangat penting dalam pengendalian internal bagi suatu entitas bisnis dan BUMN Tbk untuk mencapai tujuan dari entitas tersebut. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan nomor IX.I.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Peraturan tersebut telah diterapkan oleh seluruh BUMN di Indonesia salah satunya yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Penerapan pengendalian internal salah satunya diterapkan pada bagian penjualan. Sistem pengendalian internal atas penjualan sangat penting bagi suatu entitas bisnis untuk mencapai tujuannya salah satunya adalah yaitu efektif dan efisisiensinya operasi . Hal ini didukung oleh pernyataan COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) menyatakan bahwa pengendlian internal dilakukan untuk memerikan jaminan tercapianya tujuan organisasi yaitu efektif dan efisisiensinya operasi, terpercayanya (Reliabillity) laporan keuangan, dan tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa penjualan merupakan salah satu bagian dalam perusahaan baik swasta maupun BUMN yang cukup riskan dan memerlukan suatu pengendalian yang memadai oleh seorang


(18)

7

Universitas Kristen Maranatha auditor internal sebagai pengendali dan pengawasnya. Hal ini diperlukan untuk menunjang siklus penjualan itu sendiri agar menjadi lebih efektif dan efisien. Mengacu pada pemikiran di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Auditor internal berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan.”

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk cab Bandung dipusatkan pada sistem penjualan flexi di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang melukiskan, menganalisis, menuliskan serta melaporkan keadaan perusahaan yang dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti (Sugiyono,2004:44).

Jenis metode penelitian yang dipilih penulis ialah:

1. Penelitian Lapangan

Merupakan penghimpunan data faktual secara langsung dalam rangka pengujian hipotetsis untuk mendapatkan data primer dengan tehnik :

a. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara personal kepada narasumber yang dalam hal ini adalah auditor internal, untuk mendapatkan informasi yang


(19)

8

Universitas Kristen Maranatha berkaitan dengan pengendalian internal yang dilakukan dalam penjualan.

b. Kuesioner

Kuesioner / angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Penulis akan menyampaikann daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang telah akan menjadi subjek penelitian.

c. Observasi.

Merupakan pengamatan langsung pada suatu kegiatan yang tengah berlangsung.

2. Metode Penelitian Kepustakaan

Penelitian menggunakan literatur dalam penelitiannya (kepustakaan) baik buku, catatan, maupun laporan dari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan.

1.7Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek dalam penelitian peranan Auditor internal dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan Flexi adalah pengendalian penjualan flexi dan audit internal yang diterapkan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang berlokasi pada jalan Japati no 1 Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari bulan November hingga bulan Desember.


(20)

124

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan analisa yang penulis lakukan pada bagian Auditor Internal di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan bagian penjuaan Flexi serta didukung dengan teori yang telah dipelajari maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian penjualan Flexi yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia telah memadai hal ini didukung dengan:

a. Adanya sistem pengendalian pada setiap unit bagian pada Flexi yang ditetapkan dalam KEPUTUSAN DlREKSl PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk NOMOR: KD. 0 7 / PS150/ COP-B0030000/2009 tentang Organisasi Divisi Telkom Flexi.

b. Flexi telah memiliki unit risk management yang berfungsi untuk melakukan pengidentifikasian, penilaian dan penanganan risiko dlam perusahaan yang memiliki tugas dan wewengan yang diatur dalam peraturan Telkom Risk Management dalam Keputusan direksi Perusahaan (PERSERO) PT Telekomunikasi Indonesia TBK Nomor: KD.16/PW000/PRO-IIC/2006.

c. Adanya pemantauan dan pemeriksaan secara berkala yang dilakukan dilakukan oleh auditor internal atas sistem pengendalian yang telah ditetapkan oleh Flexi melalui proses pengauditan di bawah pengawasan Head of Internal Audit yang dilakukan berdasarkan pertimbangan standar ketentuan pengauditan yang telah ditetapkan oleh IIA dan Internal Audit Charter.


(21)

125

Universitas Kristen Maranatha d. Adanya penerapan dan pembaharuan pengendalian dalam sistem informasi

komunikasi yang dilakukan oleh manajemen Flexi dari waktu ke waktu. Untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi yang ada dalam setiap bagian Flexi yang merupakan tanggung jawab dan tugas Senior Manager pada setiap divisi dalam Flexi. Hal ini tercantum dalam KEPUTUSAN DlREKSl PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk tentang Organisasi Divisi Telkom Flexi.

2. Auditor Internal berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan Flexi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, hal ini didukung dengan:

a. Kualifikasi Auditor Internal 1) Independen

Auditor Internal melakukan pekerjaan auditnya atas pengendalian Penjualan flexi secara independen, objektif, dan bebas dari tekanan sesuai dengan persyaratan Auditor Internal dalam Audit Charter. 2) Kompetensi

i. Auditor Internal yang berada dalam Unit Internal Auditor pada PT Telekomunikasi Indonesia TBK, memiliki kecakapan profesional yang memadai dalam pengauditan dan bidang terkait serta memiliki pengalaman kerja dalam bidang audit.

ii. Auditor Internal terus berusaha mengembangkan kompetensinya di bidang pengauditan dengan mengikuti pelatihan, untuk selalu dapat melakukan pengalisaan yang baik dan memberikan rekomendasi yang tepat sesuai temuan audit.


(22)

126

Universitas Kristen Maranatha 1) Perencanaan audit, dalam persiapan pengauditan auditor melakukan

perencanaan audit terlebih dahulu mengadakan rapat dan pengumpulan informasi mengenai lingkup audit dan penyusunan program audit yang akan dilakukan sesuai dengan standar proses pengauditanyang dikeluarkan IIA agar proses pengauditan dapat dilaksanakan secara terstruktur dan sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku.

2) Pengujian dan Pengevaluasian Informasi

Dalam pelaksanaan proses auditnya auditor mengumpulkan bukti audit yang relevan, andal, dan cukup secara seksama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam penilaian sistem pengendalian yang ada dan penentuan rekomendasi yang akan diberikan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian yang telah ada dan dapat membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan.

3) Mengkomunikasikan hasil

Adanya review atas kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan Auditor Internal oleh Head of Internal Auditor untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah benar sehingga tepat guna dalam meningkatkan efektivitas pengendalian yang telak ditetapkan oleh manajemen.

4) Tindak lanjut

Aduitot Internal melakukan tindak lanjut atas setiap rekomendasi yang diberikannya atas pengendalian penjualan yang ada, untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah tepat guna sehingga dapat


(23)

127

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan yang ada dan dapat membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan.

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mencoba mengemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak sebagai berikut:

1. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

a. Dari hasil peneltian yang peneliti dapat atas peranan Auditor Internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan Flexi telah cukup memadai maka diharapkan auditor internal diharapkan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerjanya dalan meningkatkan efektivitas pengendalian yang ada, serta tindakan perbaikan bila diperlukan.

b. Dalam melakukan peningkatan monitoring yang dilakukan manajemen atas sales dapat dilakuakan evaluasi atas setiap program marketing yang ada terhadap sasaran peningkatan usage.

2. Bagi peneliti selanjutnya,

Bagi pihak-pihak yang merasa tertarik untuk meneliti topik sejenis ini secara lebih mendalam, penulis memberikan beberapa saran antara lain :

a. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian berikutnya dengan metode penelitian lain yang lebih bervariatif, dengan menggunakan indikator-indikator pengukuran, serta populasi atau sampel, atau dengan cara penelitian yang lain. b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian topik ini dengan lebih luas


(24)

128

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. Randal J, Elder. & Mark S, Beasley. 2008. Auditing and Assurance Service, An Integrated Approach. 12th Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Alvin A, Arens. & James K, Loebbecke. 2000. Auditing an Integrated Approach.8th Edition. Prentice-Hall, Inc, New Jersey.

Bastian, Indra. dan Gatot, Soepriyanto. 2003. Sistem Akuntansi Sektor Publik. edisi pertama, Jilid 2. Salemba Empat, Jakarta.

Boynton, William C & Raymond N, Johnson. 2006. Modern Auditing, Assurance Services And The Integrity of Financial Reporting, eight edition, copyright by John Wiley & Sons, Inc.

Committe on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association (accounting review vol 47).

Committe Of Supporting Organizations Of The Tradeway Commisions

Firmanzah. 2003. Perubahan Organisasi dalam Post-privatisasi,Usahawan No.5 Th, XXXII.

Guy, Dan M. C Wayne, Alderman & Alan C, Winters. 2003. Auditing. 5 th edition, jilid 2. (Diterjemahkan Oleh: Paul A, Rajoe. Ichsan Setyo, Budi) Penerbit Erlangga, Jakarta.

H.Bodnar, George. & William S, Hopwood. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. edisi1. cetakan 1. Penerbit Andi, Yogyakarta

Marshall B, Romney & Paul John, Steinbart.. 2003. Accounting Information System. Salemba Empat, Jakarta.


(25)

129

Universitas Kristen Maranatha Midjan, La. dan Susanto, Azhar. 1994. Sistem Informasi Akuntansi I. Edisi

Ketujuh. Lingga Jaya, Bandung.

Mulyadi. dan Kanaka, Puradireja. 1997. Auditing. Edisi ke-5. cetakan ke-1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan dan Kiat Membangun. Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. BPFE, Yogjakarta.

Sarasota. 1982. The Philisophy Auditing. Monograf No 6. FL American Accounting Association.

Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sawyers, Lawrence B. Mortimer A, Dittenhover. & James H, Scheiner. 2009. Internal Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus M. 1982. Auditing, edisi 3. Lembaga Penerbit Fakultas Universitas Indonesia, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 1996. Pengenalan Internal Audit. Kanisius, Yogyakarta.

Wilson, James D. John B, Campbell. & J. B,Heckert. Controllership. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.

www.coso.org www.iaiglobal.or.id www.telkomflexi.com www.telkom-indonesia.com


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan analisa yang penulis lakukan pada bagian Auditor Internal di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan bagian penjuaan Flexi serta didukung dengan teori yang telah dipelajari maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian penjualan Flexi yang ada pada PT Telekomunikasi Indonesia telah memadai hal ini didukung dengan:

a. Adanya sistem pengendalian pada setiap unit bagian pada Flexi yang ditetapkan dalam KEPUTUSAN DlREKSl PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk NOMOR: KD. 0 7 / PS150/ COP-B0030000/2009 tentang Organisasi Divisi Telkom Flexi.

b. Flexi telah memiliki unit risk management yang berfungsi untuk melakukan pengidentifikasian, penilaian dan penanganan risiko dlam perusahaan yang memiliki tugas dan wewengan yang diatur dalam peraturan Telkom Risk Management dalam Keputusan direksi Perusahaan (PERSERO) PT Telekomunikasi Indonesia TBK Nomor: KD.16/PW000/PRO-IIC/2006.

c. Adanya pemantauan dan pemeriksaan secara berkala yang dilakukan dilakukan oleh auditor internal atas sistem pengendalian yang telah ditetapkan oleh Flexi melalui proses pengauditan di bawah pengawasan Head of Internal Audit yang dilakukan berdasarkan pertimbangan standar ketentuan pengauditan yang telah ditetapkan oleh IIA dan Internal Audit Charter.


(2)

125

d. Adanya penerapan dan pembaharuan pengendalian dalam sistem informasi komunikasi yang dilakukan oleh manajemen Flexi dari waktu ke waktu. Untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi yang ada dalam setiap bagian Flexi yang merupakan tanggung jawab dan tugas Senior Manager pada setiap divisi dalam Flexi. Hal ini tercantum dalam KEPUTUSAN DlREKSl PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk tentang Organisasi Divisi Telkom Flexi.

2. Auditor Internal berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian penjualan Flexi pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, hal ini didukung dengan:

a. Kualifikasi Auditor Internal 1) Independen

Auditor Internal melakukan pekerjaan auditnya atas pengendalian Penjualan flexi secara independen, objektif, dan bebas dari tekanan sesuai dengan persyaratan Auditor Internal dalam Audit Charter. 2) Kompetensi

i. Auditor Internal yang berada dalam Unit Internal Auditor pada PT Telekomunikasi Indonesia TBK, memiliki kecakapan profesional yang memadai dalam pengauditan dan bidang terkait serta memiliki pengalaman kerja dalam bidang audit.

ii. Auditor Internal terus berusaha mengembangkan kompetensinya di bidang pengauditan dengan mengikuti pelatihan, untuk selalu dapat melakukan pengalisaan yang baik dan memberikan rekomendasi yang tepat sesuai temuan audit.


(3)

1) Perencanaan audit, dalam persiapan pengauditan auditor melakukan perencanaan audit terlebih dahulu mengadakan rapat dan pengumpulan informasi mengenai lingkup audit dan penyusunan program audit yang akan dilakukan sesuai dengan standar proses pengauditanyang dikeluarkan IIA agar proses pengauditan dapat dilaksanakan secara terstruktur dan sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku.

2) Pengujian dan Pengevaluasian Informasi

Dalam pelaksanaan proses auditnya auditor mengumpulkan bukti audit yang relevan, andal, dan cukup secara seksama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam penilaian sistem pengendalian yang ada dan penentuan rekomendasi yang akan diberikan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian yang telah ada dan dapat membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan.

3) Mengkomunikasikan hasil

Adanya review atas kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan Auditor Internal oleh Head of Internal Auditor untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah benar sehingga tepat guna dalam meningkatkan efektivitas pengendalian yang telak ditetapkan oleh manajemen.

4) Tindak lanjut

Aduitot Internal melakukan tindak lanjut atas setiap rekomendasi yang diberikannya atas pengendalian penjualan yang ada, untuk memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan telah tepat guna sehingga dapat


(4)

127

meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan yang ada dan dapat membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan.

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mencoba mengemukakan beberapa saran bagi beberapa pihak sebagai berikut:

1. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

a. Dari hasil peneltian yang peneliti dapat atas peranan Auditor Internal dalam meningkatkan efektivitas pengendalian penjualan Flexi telah cukup memadai maka diharapkan auditor internal diharapkan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas kinerjanya dalan meningkatkan efektivitas pengendalian yang ada, serta tindakan perbaikan bila diperlukan.

b. Dalam melakukan peningkatan monitoring yang dilakukan manajemen atas sales dapat dilakuakan evaluasi atas setiap program marketing yang ada terhadap sasaran peningkatan usage.

2. Bagi peneliti selanjutnya,

Bagi pihak-pihak yang merasa tertarik untuk meneliti topik sejenis ini secara lebih mendalam, penulis memberikan beberapa saran antara lain :

a. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian berikutnya dengan metode penelitian lain yang lebih bervariatif, dengan menggunakan indikator-indikator pengukuran, serta populasi atau sampel, atau dengan cara penelitian yang lain. b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian topik ini dengan lebih luas


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A. Randal J, Elder. & Mark S, Beasley. 2008. Auditing and Assurance Service, An Integrated Approach. 12th Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Alvin A, Arens. & James K, Loebbecke. 2000. Auditing an Integrated Approach.8th Edition. Prentice-Hall, Inc, New Jersey.

Bastian, Indra. dan Gatot, Soepriyanto. 2003. Sistem Akuntansi Sektor Publik. edisi pertama, Jilid 2. Salemba Empat, Jakarta.

Boynton, William C & Raymond N, Johnson. 2006. Modern Auditing, Assurance Services And The Integrity of Financial Reporting, eight edition, copyright by John Wiley & Sons, Inc.

Committe on Basic Auditing Concepts of the American Accounting Association (accounting review vol 47).

Committe Of Supporting Organizations Of The Tradeway Commisions

Firmanzah. 2003. Perubahan Organisasi dalam Post-privatisasi,Usahawan No.5 Th, XXXII.

Guy, Dan M. C Wayne, Alderman & Alan C, Winters. 2003. Auditing. 5 th edition, jilid 2. (Diterjemahkan Oleh: Paul A, Rajoe. Ichsan Setyo, Budi) Penerbit Erlangga, Jakarta.

H.Bodnar, George. & William S, Hopwood. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 1999. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. edisi1. cetakan 1. Penerbit Andi, Yogyakarta

Marshall B, Romney & Paul John, Steinbart.. 2003. Accounting Information System. Salemba Empat, Jakarta.


(6)

129

Midjan, La. dan Susanto, Azhar. 1994. Sistem Informasi Akuntansi I. Edisi Ketujuh. Lingga Jaya, Bandung.

Mulyadi. dan Kanaka, Puradireja. 1997. Auditing. Edisi ke-5. cetakan ke-1. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan dan Kiat Membangun. Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. BPFE, Yogjakarta.

Sarasota. 1982. The Philisophy Auditing. Monograf No 6. FL American Accounting Association.

Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Sawyers, Lawrence B. Mortimer A, Dittenhover. & James H, Scheiner. 2009. Internal Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus M. 1982. Auditing, edisi 3. Lembaga Penerbit Fakultas Universitas Indonesia, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 1996. Pengenalan Internal Audit. Kanisius, Yogyakarta.

Wilson, James D. John B, Campbell. & J. B,Heckert. Controllership. Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.

www.coso.org www.iaiglobal.or.id www.telkomflexi.com www.telkom-indonesia.com