PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PUISI ANAK DI SEKOLAH DASAR.

(1)

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENULIS PUISI ANAK DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

AI SITI ROHMAH NIM 1004124

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENULIS PUISI ANAK DI SEKOLAH DASAR

Oleh Ai Siti Rohmah

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ai Siti Rohmah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

AI SITI ROHMAH

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENULIS PUISI ANAK DI SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd NIP 19550406 198403 2 001

Pembimbing II

Drs. H. Nana Ganda, S.H, M.Pd NIP 19591109 198803 1 004

Mengetahui

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya,

Drs. Rustono W S, M.Pd NIP 19520628 198103 1 001


(4)

iv

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENULIS PUISI ANAK DI SEKOLAH DASAR

Ai Siti Rohmah ABSTRAK

Penelitian ini memaparkan tentang kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum dan setelah menggunakan metode Mind Mapping. Lebih lanjut, penelitian ini juga memaparkan mengenai ada atau tidak adanya pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di sekolah dasar. Latar belakang penelitian ini berawal dari hasil studi pendahuluan bahwa pada dasarnya mengungkapkan pengalaman batin melalui tulisan berbentuk puisi merupakan hal yang dianggap tidak mudah bagi sebagian orang, termasuk siswa sekolah dasar. Salah satu penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam mengungkapkan pengalamannya melalui puisi adalah cara atau metode yang digunakan guru ketika pembelajaran kurang bervariasi, sehingga minat dan bakat siswa dalam menulis puisi kurang tergali. Padahal, pembelajaran menulis puisi sendiri adalah kompetensi yang harus dicapai siswa pada jenjang kelas V sekolah dasar sebagaimana tercantum dalam KTSP 2006. Oleh karena itu, diperlukan penerapan suatu metode pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Mind Mapping merupakan salah satu metode yang dianggap tepat dalam mengeluarkan gagasan dari dalam pikiran seseorang, termasuk dalam menulis puisi. Pernyataan tersebut sebagaimana ditemukan dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa Mind Mapping memberikan suatu kemajuan bagi siswa dalam mengekspresikan dirinya melalui puisi.


(5)

v

INFLUENCE OF MIND MAPPING METHOD TO STUDENT’S ABILITY

IN WRITING CHILDREN’S POEM IN ELEMENTARY SCHOOL

Ai Siti Rohmah

ABSTRACT

This research describes about student’s ability in writing children’s poem before and after using Mind Mapping method. Furthermore, this research also describe about have influence or not of Mind Mapping methods to student’s ability in writing children’s poem in elementary school. The background from this research is beginning from result of pra research, that give express soul of experience through poem is not easy for several people, include student in elementary school. One of the cause of student’s difficulty for expressing their experience through poem is style or method from the teacher is not variation, so that student’s interest and talent in writing poem is less explored. In fact, learning in writing poem is one of competency that must have from student at fifth grade in elementary school, specified in KTSP 2006. Therefore, need a learning method which can make easy for student in writing poem learning. Mind Mapping is a method that right for taking out concept people on their mind, include in writing poem. This statement can see from based on result of research, Mind Mapping can give a positive impact to student for expressing them selves through poem.


(6)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Analisis Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9

2. Menulis Puisi Anak ... 11

3. Metode Pembelajaran Mind Mapping ... 23

4. Penggunaan Metode Mind Mapping dalam Menulis Puisi ... 27

B. Kerangka Pemikiran ... 28

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 31


(7)

vii

D. Definisi Operasional ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Analisis Data Hasil Penelitian ... 45

1. Analisis Data Hasil Pretes ... 45

2. Analisis Data Hasil Postes ... 53

3. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes ... 60

4. Uji Hipotesis Melalui Uji tʹ ... 63

5. Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana ... 66

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

1. Kemampuan Siswa Dalam Menulis Puisi Anak Sebelum Menggunakan Metode Mind Mapping ... 68

2. Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Anak Setelah Menggunakan Metode Mind Mapping ... 71

3. Pengaruh metode Mind Mapping terhadap Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Anak ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

viii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1. Hasil Pengujian Validitas Instrumen ... 34

3.2. Analisi Butir Soal Bentuk Penilaian Produk ... 35

3.3. Penilaian PAP Skala Lima ... 38

4.1. Perolehan Nilai Pretes ... 46

4.2. Persentase Kategori Perolehan Nilai ... 47

4.3. Statistika Deskriptif Nilai Pretes ... 48

4.4. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 49

4.5. Batas Kelas Data Nilai Pretes ... 50

4.6. Nilai Z-Score Setiap Batas Kelas Interval ... 50

4.7. Luas 0-Z, Luas Tiap Kelas Interval dan Ei ... 51

4.8. Nilai Hitung ... 51

4.9. Data Perolehan Nilai Postes ... 53

4.10. Persentase Kategori Nilai Postes ... 55

4.11. Statistik Deskriptif Nilai Postes ... 56

4.12. Tabel Distribusi Frekuensi Data Postes ... 57

4.13. Batas Kelas Data Postes ... 58

4.14. Nilai Z-Score Setiap Batas Kelas Interval ... 58

4.15. Luas 0-Z, Luas Tiap Kelas Interval dan Ei ... 59

4.16. Nilai Hitung ... 59

4.17. Tabel Penolong dalam Uji Homogenitas ... 61

4.18. Tabel penolong untuk Menghitung Persamaan Regresi dan Korelasi Sederhana ... 66


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Contoh Mind Map ... 26

2.2. Bagan Alur Kerangka Pemikiran ... 29

3.1. Desain Penelitian ... 31

4.1. Diagram Nilai Pretes ... 46

4.2. Diagram Nilai Postes ... 54

4.3. Diagram Nilai Pretes – Postes ... 54

4.4. Diagram Statistik Deskriptif Pretes dan Postes ... 56


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

A. INSTRUMEN PENELITIAN DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ..80

A.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...81

A.2. Instrumen Penelitian ...82

A.3. Rubrik Penilaian Produk ...83

A.4. Data Hasil Uji Instrumen ...85

A.5. Perhitungan Uji Validitas ...86

A.6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...93

B. TABEL STATISTIK ...100

B.1.Tabel Nilai-Nilai r Product-Moment ...101

B.2.Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi t ...102

B.3.Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi F ...103

B.4.Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat ...105

B.5.Tabel Luas dari 0 – Z ...106

C. HASIL PENELITIAN ...108

C.1.Skor Pre-Test ...109

C.2.Skor Post-Test ...110

C.3.Puisi Hasil Pre-Test Siswa ...111

C.4.Mind Map dan Puisi Hasil Post-Test Siswa ...114

D. ADMINISTRASI PENELITIAN ...117

D.1.Profil Sekolah ...118

D.2.Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Pembimbing Skripsi ...120

D.3.Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kesbang dan Politik ...121

D.4.Surat Rekomendasi Penelitian dari Kesbang dan Politik ...122

D.5.Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ...123


(11)

xi

D.6.Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya ...124 D.7.Surat Keterangan Penelitian ...125 E. DOKUMENTASI PENELITIAN ...126


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I dalam skripsi ini membahas mengenai beberapa hal yang menjadi dasar dilaksanakannya penelitian tentang pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di sekolah dasar. Bahasan pokok yang terdapat dalam bab I ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Latar belakang penelitian membahas mengenai alasan mengapa peneliti melaksanakan penelitian pada masalah yang dibahas. Sebelum perumusan masalah, dipaparkan mengenai masalah-masalah yang teridentifikasi serta analisis terhadap masalah yang dimaksud. Setelah masalah teridentifikasi, lebih lanjut dipaparkan tentang rumusan masalah sebagai ujung tombak yang mengarahkan peneliti dalam penelitian ini.

Dalam bab I juga dibahas tentang uraian dari tujuan penelitian yang menggambarkan tentang hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini. Selain itu, dipaparkan pula mengenai manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari skripsi ini mulai dari bab pertama hingga bab terakhir. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan pemaparan dari setiap bagian dari bab I.

A. Latar Belakang Penelitian

Mengekspresikan perasaan atau pengalaman batin merupakan hak setiap manusia. Perasaan sebagai bagian dari fitrah manusia merupakan anugerah yang tidak dimiliki mahluk lain. Oleh karena itu, manusia sebagai pemilik perasan ini sudah sepatutnya menjaga dan mensyukurinya.

Pada hakikatnya, setiap orang tentu memiliki keinginan untuk mengekspresikan atau membagi pengalaman batinnya kepada orang lain. Membagi pengalaman ini bisa dilakukan untuk berbagai tujuan, misalnya untuk berbagi kesenangan, meminta solusi, atau hanya sekedar untuk mengurangi beban pikirannya.


(13)

2

Cara mengekspresikan perasaan atau pengalaman batin tersebut bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. Secara lisan, pengungkapan perasaan biasa dilakukan dengan mengobrol/diskusi, dan secara tulisan dapat diungkapkan ke dalam bentuk cerita atau puisi.

Namun demikian, tidak semua orang senang dan biasa mengungkapkan perasaannya melalui tulisan. Banyak orang yang berangggapan bahwa menulis bukanlah hal yang penting dan tidak terlalu memberikan manfaat bagi kehidupannya. Padahal, melihat perkembangan budaya literasi saat ini, menulis sudah menjadi tuntutan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang. Bahkan lebih jauh, menulis bagi sebagian orang bisa menjadi salah satu sumber penghasilan.

Kemampuan mengungkapkan gagasan maupun pengalaman melalui tulisan tidak dapat tumbuh begitu saja. Perlu adanya suatu keinginan, kesenangan dan kebiasaan yang harus dipupuk dan dibina sejak dini, yaitu sejak seseorang memasuki bangku sekolah dasar.

Di sekolah dasar, kemampuan menulis harus dimiliki siswa sebagai salah satu keterampilan berbahasa selain dari menyimak, berbicara, dan membaca. Pada hakikatnya, keempat keterampilan tersebut terbagi ke dalam dua ragam, yakni lisan dan tulisan. Menyimak dan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis termasuk pada keterampilan berbahasa ragam tulisan.

Menulis sendiri terbagi ke dalam dua jenis dilihat dari ragam tulisannya. Chenfeld (dalam Tarigan, 2008, hlm. 29) mengklasifikasikan tulisan ke dalam tulisan kreatif dan tulisan ekspositori. Tulisan kreatif mencakup tulisan-tulisan yang menekankan pada ekspresi diri dari seseorang, sedangkan tulisan ekspositori mencakup tulisan-tulisan seperti surat, laporan, buku dan penelitian. Puisi merupakan salah satu jenis tulisan kreatif yang bisa menjadi sarana untuk mengungkapkan perasaan atau pengalaman batin siswa. Seperti yang tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, siswa kelas V diharapkan memiliki kemampuan dalam menulis puisi ini.


(14)

3

Salah satu kompetensi dasar yang memuat tentang pembelajaran menulis puisi terdapat di kelas V semester 2. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Depdiknas (2007, hlm. 9) mengemukakan bahwa salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas V semester 2 sekolah dasar adalah dapat menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang tepat.

Puisi sendiri diartikan sebagai bahasa indah yang mengungkapkan pengalaman batin seseorang. Batasan tersebut sejalan dengan definisi puisi yang diungkapkan oleh Widjojoko dan Hidayat (2009, hlm. 50) bahwa “Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan Sang Pencipta, melalui media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh, dalam bentuk teks yang dinamakan puisi”. Dengan demikian, menulis puisi tidak sama halnya dengan menulis karangan pada umumnya. Dalam puisi terdapat unsur-unsur tertentu sebagai pembentuk dari puisi itu sendiri yang dikenal sebagai unsur intrinsik puisi.

Unsur intrinsik puisi meliputi tema, rasa, nada, amanat, diksi, imajinasi, pusat pengisahan, gaya bahasa, ritme dan irama. Kesepuluh unsur tersebut merupakan ciri khas yang membedakan puisi dengan sastra-sastra lain seperti prosa ataupun drama.

Salah satu yang dianggap alasan sulitnya seseorang menulis puisi adalah dari unsur intrinsik ini. Begitu pula yang terjadi pada siswa kelas V SDN Cieunteunggede Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada siswa kelas V SDN Cieunteunggede, hampir semua siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa menganggap bahwa puisi haruslah unik, berbeda dari tulisan biasa dan tidak boleh menggunakan kata-kata yang biasa digunakan sehari-hari.

Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan tema yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan diksi yang terdapat pada puisi pun menjadi kurang berkembang. Mengaitkan tema dengan pengalaman pribadi siswa juga merupakan hal yang dianggap tidak mudah oleh siswa. Alhasil siswa pun lebih memilih untuk meniru puisi yang sudah ada, ketimbang harus membuat puisi sendiri.


(15)

4

Intensitas kegiatan menulis puisi pun sangat kurang, sehingga menjadi salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Siswa mengaku bahwa mereka sangat jarang sekali melakukan kegiatan menulis puisi ini. Selain itu, penggunaan variasi metode pembelajaran dari guru pun sangat kurang dan lebih banyak menggunakan metode konvensional, sehingga menjadi penyebab lain mengapa siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi.

Kenyataan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja. Diperlukan suatu upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Upaya tersebut dapat berupa variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Metode pembelajaran sendiri diartikan sebagai cara guru untuk membuat siswa belajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Definisi tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Uno dan Mohamad (2012, hlm. 7) bahwa “Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran”.

Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk mengeluarkan gagasan dari dalam pikiran seseorang adalah metode Mind Mapping. Definisi metode Mind Mapping diungkapkan oleh Sani (2013, hlm. 240) bahwa “Mind Mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi dengan pemetaan pikiran (Mind Mapping)”. Pemetaan pikiran yang dimaksud adalah penyajian/visualisasi konsep-konsep yang ada dalam pikiran ke dalam sebuah diagram.

Dananjaya (2013, hlm. 72) mengungkapkan bahwa metode Mind Mapping tepat untuk menjabarkan proses brainstorming, yaitu proses mengeluarkan gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologis seseorang. Seperti yang telah dijelaskan bahwa menulis puisi merupakan kegiatan mengungkapkan pengalaman batin, maka dalam menulis puisi seseorang harus memilih, menemukan dan mengeluarkan gagasan-gagasan tentang pengalaman batinnya. Dengan demikian, ia dapat menghasilkan sebuah puisi yang padu dan selaras.

Melalui metode Mind Mapping ini, siswa akan lebih aktif dalam berpikir dan mengekspresikan dirinya serta mampu membuat puisi berdasarkan pengalaman


(16)

5

dan pengetahuan mereka sendiri. Setiap siswa akan membuat puisi sesuai dengan pilihannya masing-masing, sedangkan guru hanya memberikan topik secara umum saja. Selain itu, proses berpikir kreatif siswa akan muncul, yaitu ketika siswa harus menyusun kalimat dari setiap subtopik yang diungkapkannya menjadi sebuah puisi yang sesuai dan berkaitan satu sama lain.

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti memandang bahwa metode Mind Mapping merupakan metode yang menarik untuk dikaji lebih lanjut terutama untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi di SD. Dengan demikian, peneliti hendak melaksanakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Kemampuan Siswa dalam Menulis Puisi Anak di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi dan Analisis Masalah Penelitian

Dari pemaparan latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi dan dianalisis masalah-masalah dalam pembelajaran menulis puisi anak khususnya SDN Cieunteunggede. Identifikasi dan analisis masalah yang dimaksud antara lain:

1. Siswa sulit menemukan ide/gagasan tentang topik-topik yang akan dituangkan dalam puisi. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi metode yang digunakan guru sehingga kreativitas siswa menjadi kurang berkembang. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam mengaitkan tema yang telah ditentukan

dengan pengalaman pribadinya. Salah satu penyebabnya adalah karena siswa tidak terbiasa mengungkapkan pengalaman mereka ke dalam bentuk puisi dan kurangnya pemahaman siswa tentang hakikat dari puisi itu sendiri.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam memilih kata dan kiasan. Hal ini terjadi karena siswa menganggap bahwa menulis puisi harus menggunakan gaya bahasa yang berbeda dari bahasa sehari-hari.

4. Siswa mengalami kesulitan dalam memadukan dan memadatkan kata-kata pada setiap larik. Hal ini disebabkan karena bahasa yang terdapat dalam puisi harus padu, padat dan singkat.


(17)

6

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari uraian identifikasi dan analisis masalah penelitian, peneliti menentukan rumusan masalah untuk lebih memperjelas arah penelitian. Berikut ini merupakan rumusan masalah yang ditentukan dalam penelitian ini.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis puisi anak setelah menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede?

3. Adakah pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di kelas V SDN Cieunteunggede?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede.

2. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis puisi anak setelah menggunakan metode Mind Mapping di kelas V Cieunteunggede.

3. Mendeskripsikan mengenai ada atau tidak adanya pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di kelas V SDN Cieunteunggede.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan bahasa Indonesia pada aspek menulis puisi.

b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.

a. Bagi kepala sekolah, dapat menjadi sumber informasi mengenai hasil belajar siswa sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya.


(18)

7

b. Bagi guru, metode yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengembangkan kemampuan siswa pada pembelajaran menulis puisi.

c. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa terutama dalam pembelajaran menulis puisi. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis puisi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. d. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam

melaksanakan pembelajaran melalui metode Mind Mapping. Selain itu, peneliti mendapatkan pengetahuan tentang metode tersebut dan mengetahui pengaruh metode yang bersangkutan terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh siswa.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab dimulai dari bab I hingga bab V. Struktur organisasi secara lengkap dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bahasan pokok yang terdapat dalam bab I terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian membahas mengenai alasan mengapa peneliti melaksanakan penelitian pada masalah yang dibahas. Sebelum perumusan masalah, dipaparkan mengenai masalah-masalah yang teridentifikasi serta analisis terhadap masalah yang dimaksud. Setelah masalah teridentifikasi, lebih lanjut dipaparkan tentang rumusan masalah sebagai ujung tombak yang mengarahkan peneliti dalam penelitian ini.

Dalam bab I juga dibahas tentang uraian dari tujuan penelitian yang menggambarkan tentang hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini. Selain itu, dipaparkan pula mengenai manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari skripsi ini mulai dari bab pertama hingga bab terakhir.

Bab II terdiri dari kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi tentang teori-teori yang mendukung dalam


(19)

8

penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut kemudian dikaji dan dibahas sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Kerangka pemikiran berisi tentang hasil kajian terhadap hubungan antar variabel yang diteliti. Dari kerangka pemikiran tersebut, selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian dengan merujuk pada rumusan masalah yang telah ditetapkan.

Bab III menjelaskan tentang metode penelitian serta komponen-komponen yang berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan. Komponen-komponen yang dimaksud terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian serta jenis pengembangannya, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Bab IV berisi tentang analisis data dari temuan penelitian. Selain itu, bab IV juga berisi pembahasan terhadap hasil penelitian berkaitan dengan rumusan masalah dan teori yang dikemukakan sebelumnya.

Bab V menjelaskan tentang simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian. Simpulan dipaparkan dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian. Pada bagian saran berisi tentang rekomendasi yang diberikan peneliti kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap bersangkutan dengan penelitian ini.

Daftar pustaka berisi tentang sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini. Lampiran memuat tentang dokumen-dokumen yang digunakan dalam penelitian.


(20)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III dalam skripsi ini menjelaskan tentang metode penelitian serta komponen-komponen yang berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan. Komponen-komponen yang dimaksud terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian serta jenis pengembangannya, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Berikut ini adalah pemaparan rinci dari isi setiap komponen yang terdapat dalam bab III. A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak dilaksanakan di SDN Cieunteunggede Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah berdasarkan pertimbangan kesesuaian antara variabel yang akan diteliti dengan permasalahan yang dialami oleh siswa di sekolah tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa siswa kelas V SDN Cieunteunggede diketahui mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis puisi anak. oleh karena itu, SDN Cieunteunggede ini dianggap tepat untuk dijadikan lokasi penelitian dalam mencari pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di sekolah dasar.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah seluruh subyek yang menempati tempat tertentu dan hendak diteliti. Sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono (2012, hlm. 80) mengungkapkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Cieunteuggede Kec. Cihideung Kota Tasikmalaya yang berjumlah 30 siswa. Dari 30 siswa tersebut, terdapat siswa laki-laki sebanyak 18 orang, dan siswa perempuan sebanyak 12 orang.


(21)

31

3. Sampel Penelitian

Bagian dari populasi yang akan dipelajari dalam suatu penelitian disebut sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2012, hlm. 85). Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Cieunteunggede sebanyak 30 orang yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan jenis one-group pretest-posttest design. Desain ini terdiri dari pretest dan posttest yang hasilnya dapat diperbandingkan. Dengan demikian, pengaruh dari perlakuan yang diberikan akan terlihat dengan jelas. Dalam hal ini, pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak akan terlihat jelas berdasarkan perbandingan antara hasil pretest dan posttest siswa. Desain penelitian yang dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan : O1 = nilai pretest

O2 = nilai posttest

X = perlakuan C. Metode Penelitian

Sugiyono (2012: 2) mengemukakan bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Untuk meneliti tentang pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak, peneliti menggunakan metode


(22)

32

eksperimen sebagai cara untuk mendapatkan data-data yang diperlukan. “...metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2012, hlm. 72).

D. Definisi Operasional

Metode Mind Mapping adalah suatu cara untuk memetakan/ memvisualisasikan gagasan-gasan dari dalam pikiran seseorang tentang suatu topik ke dalam bentuk diagram yang menarik dan bervariasi.

Kemampuan siswa dalam menulis puisi anak adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan atau pengalaman batin siswa ke dalam tulisan melalui media bahasa yang dipersingkat, padat namun memiliki nilai estetika.

E. Instrumen penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal. Lembar soal yang digunakan berupa soal penugasan (esai), yaitu dengan menugaskan siswa menulis sebuah puisi anak baik pada pretest maupun posttest. Selain itu, instrumen lain yang akan disusun dan digunakan dalam penelitian ini adalah rubrik penilaian menulis puisi. Teknik penilaian puisi sendiri menggunakan teknik penilaian produk sehingga rubrik penilaian yang disusun berpedoman pada ketentuan dari Kemendikbud (2012, hlm. 34-35) tentang data penilaian produk. Rubrik ini digunakan untuk mempermudah penilaian pada puisi anak yang dihasilkan oleh siswa.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengujian instrumen baik validitas maupun reliabilitas dilakukan pada sekolah yang berbeda dengan sekolah yang digunakan untuk penelitian. Instrumen diujikan kepada siswa kelas V SDN Cieunteung 1 dengan jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 23 orang. Berikut ini merupakan pemaparan tentang hsil pengujian validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan melalui bantuan komputer program Ms. Excel 2007.


(23)

33

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas terhadap instrumen penelitian dilakukan dengan cara pengujian validitas konstruksi. Pengujian ini diawali dengan judgement atau meminta pendapat dari ahli (dosen pembimbing) mengenai sah atau tidaknya instrumen yang digunakan. Setelah dilakukan judgement, selanjutnya dilakukan uji validitas melalui rumus korelasi Pearson Product Moment. Perhitungan dilakukan dengan mengkorelasikan jumlah tiap skor item dengan jumlah skor total berdasarkan data yang didapatkan dari hasil uji coba pada sekolah lain. Jika item-item berkorelasi dengan baik menunjukkan bahwa item tersebut telah valid dan sah dijadikan instrumen penelitian. Rumus dari Pearson Product Moment yang dimaksud adalah sebagai berikut:

rxy =

∑ (∑ )(∑ )

∑ (∑ ) { ∑ (∑ ) }

(Sugiyono, 2012, hlm. 183) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

∑xi : Jumlah skor item

∑yi : Jumlah skor total (seluruh item)

n : Jumlah responden

Ketentuan dari pengujian validitas instrumen ini adalah “... bila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrumen dinyatakan valid” (Sugiyono, 2012, hlm. 134). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketentuan validitas adalah sebagai berikut:

Jika : rxy≥ r kritis (0,3) maka butir instrumen dinyatakan valid.

rxy < r kritis (0,3) maka butir instrumen dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan rumus dan ketentuan tersebut, didapatkan hasil perhitungan uji validitas melalui bantuan komputer program Ms. Excel 2007 yang dapat diuraikan dalam tabel berikut ini.


(24)

34

Tabel 3. 1

Hasil Pengujian Validitas Instrumen

No Nama Skor Aspek (X) Jumlah

(Y)

1 2 3 4 5 6 7

1 S-1 4 3 3 2 3 2 1 18

2 S-2 3 3 2 3 1 2 3 17

3 S-3 1 1 1 1 1 1 1 7

4 S-4 4 3 3 3 1 2 4 20

5 S-5 4 3 2 4 1 2 3 19

6 S-6 3 4 3 3 1 2 4 20

7 S-7 4 3 3 4 1 2 3 20

8 S-8 4 4 3 4 3 3 4 25

9 S-9 3 3 2 2 1 1 3 15

10 S-10 3 3 2 2 1 1 3 15

11 S-11 4 4 4 4 2 4 4 26

12 S-12 3 3 3 3 1 2 3 18

13 S-13 3 3 2 1 1 1 2 13

14 S-14 3 3 2 2 1 1 2 14

15 S-15 3 3 2 2 1 1 2 14

16 S-16 3 3 2 2 1 1 3 15

17 S-17 4 3 2 3 1 2 2 17

18 S-18 2 2 1 2 2 1 1 11

19 S-19 4 4 4 3 2 3 4 24

20 S-20 4 4 4 4 2 4 2 24

21 S-21 3 3 2 2 1 1 3 15

22 S-22 4 4 4 4 2 2 4 24

23 S-23 3 3 2 2 1 1 3 15

Jumlah (∑) 76 72 58 62 32 42 64 406 r xy 0,849 0,89 0,921 0,8723 0,522 0,867 0,696 r kritis 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 Keterangan valid valid valid valid valid valid valid

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa semua aspek yang tercantum dalam instrumen dinyatakan valid. Hal ini memberikan pengertian bahwa instrumen tersebut layak dan sah dijadikan alat ukur dalam penelitian yang akan dilaksanakan.


(25)

35

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji Reliabilitas digunakan unuk mengetahui keajegan dari instrumen yang telah dibuat. Dalam pengujian reliabilitas instrumen ini, peneliti menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.

r11 = ( ) (1 −∑ )

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = jumlah varians butir

= varians total (Arikunto, 2010, hlm. 239) Rumus dari varians sendiri adalah sebagai berikut:

V = ∑

(∑ )

!

(Arikunto, 2010, hlm. 227) Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%, dengan pertimbangan bahwa peneliti sebagai pemula dimungkinkan banyak melakukan kesalahan dalam penelitian ini. Ketentuan reliabilitas dengan " = 5% adalah sebagai berikut:

Jika : r11> r tabel maka instrumen dikatakan reliabel.

r11< r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan rumus dan ketentuan uji reliabilitas yang telah diungkapkan, maka hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 3.2.

Analisis Butir Soal Bentuk Penilaian Produk

No Nama

Skor Nomor Butir Kuadrat Skor Tiap Nomor Butir Skor Kuadrat

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Total

Skor Total

1 S-1 4 3 3 2 3 2 1 16 9 9 4 9 4 1 18 324

2 S-2 3 3 2 3 1 2 3 9 9 4 9 1 4 9 17 289

3 S-3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 49

4 S-4 4 3 3 3 1 2 4 16 9 9 9 1 4 16 20 400

5 S-5 4 3 2 4 1 2 3 16 9 4 16 1 4 9 19 361


(26)

36

Tabel 3.2. (Lanjutan)

Analisis Butir Soal Bentuk Penilaian Produk

No Nama

Skor Nomor Butir Kuadrat Skor Tiap Nomor Butir Skor Kuadrat

1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Total

Skor Total

7 S-7 4 3 3 4 1 2 3 16 9 9 16 1 4 9 20 400

8 S-8 4 4 3 4 3 3 4 16 16 9 16 9 9 16 25 625

9 S-9 3 3 2 2 1 1 3 9 9 4 4 1 1 9 15 225

10 S-10 3 3 2 2 1 1 3 9 9 4 4 1 1 9 15 225

11 S-11 4 4 4 4 2 4 4 16 16 16 16 4 16 16 26 676

12 S-12 3 3 3 3 1 2 3 9 9 9 9 1 4 9 18 324

13 S-13 3 3 2 1 1 1 2 9 9 4 1 1 1 4 13 169

14 S-14 3 3 2 2 1 1 2 9 9 4 4 1 1 4 14 196

15 S-15 3 3 2 2 1 1 2 9 9 4 4 1 1 4 14 196

16 S-16 3 3 2 2 1 1 3 9 9 4 4 1 1 9 15 225

17 S-17 4 3 2 3 1 2 2 16 9 4 9 1 4 4 17 289

18 S-18 2 2 1 2 2 1 1 4 4 1 4 4 1 1 11 121

19 S-19 4 4 4 3 2 3 4 16 16 16 9 4 9 16 24 576

20 S-20 4 4 4 4 2 4 2 16 16 16 16 4 16 4 24 576

21 S-21 3 3 2 2 1 1 3 9 9 4 4 1 1 9 15 225

22 S-22 4 4 4 4 2 2 4 16 16 16 16 4 4 16 24 576

23 S-23 3 3 2 2 1 1 3 9 9 4 4 1 1 9 15 225

Jumlah (∑) 76 72 58 62 32 42 64 264 236 164 188 54 96 200 406 7672 Varians butir 0,6 0,5 0,8 0,9 0,4 0,8 0,95 ∑ varians butir 4,9 varians total = 21,97

Berdasarkan tabel tersebut, maka hasil pengujian reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut.

r

11

= (

)

(

1 −

)

= (

'

'

)

(

1 −

(,*+

,*'

)

=

'

,

×

(1 – 0,22)

= 1,17 × 0,78 = 0,91

Setelah mendapatkan nilai r11, langkah selanjutnya adalah mencari nilai rtabel


(27)

37

nilai r11 = 0,91 dan nilai rt (5%) = 0,413, maka r11 > r t (5%) atau 0,91 > 0,413.

Berdasarkan kriterian penentuan reliabilitas, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diambil dalam penelitian ini adalah tes. Tes dianggap merupakan teknik yang tepat untuk mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Tes yang diberikan terdiri dari pretest yaitu tes sebelum siswa diberi perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes berikutnya berupa posttest yaitu tes yang diberikan setelah siswa mendapatkan perlakuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan. Penyajian data sendiri dilakukan dengan cara deskriptif dan statistik.

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai dengan tujuan untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan. Kegiatan dalam analisis data sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm. 147) meliputi kegiatan mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik. Dalam analisis statistik ini, digunakan dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan inferensial.

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan penghitungan skor dan pemberian nilai terhadap puisi yang dibuat oleh siswa baik pada pretest maupun posttest. Tahapan dari proses tersebut adalah sebagai berikut.

1. Menganalisis puisi pada pretest maupun posttest berdasarkan rubrik penilaian. 2. Memberikan skor pada setiap aspek yang dinilai.

3. Memberikan penilaian berdasarkan skor yang diperoleh dengan rumus yang diungkapkan oleh Kemendikbud (2012, hlm. 32) yaitu dengan cara skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 100 (untuk skala 0-100).


(28)

38

4. Mengkategorikan nilai siswa ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.

Tabel 3.3.

Penilaian PAP Skala Lima

Jumlah Skor Kategori

85 – 100 Sangat Baik

75 – 84 Baik

60 – 74 Cukup

40 – 59 Kurang

0 – 39 Sangat Kurang

Sumber: Nurgiyantoro (dalam Destiyani, 2013)

Setelah memberikan penilaian pada puisi, tahap berikutnya adalah melakukan analisis data berdasarkan skor yang diperoleh siswa. Langkah-langkah analisis data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menentukan Statistika Deskriptif a. Banyak data (n)

b. Data terbesar (db) c. Data terkecil (dk) d. Rentang (r) e. Rata-rata (-̅) f. Standar deviasi g. Median

h. Modus

2. Uji Normalitas Data

Perhitungan uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan dari distribusi data. Peneliti menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai bantuan dalam proses perhitungan. Uji normalitas ini menggunakan rumus chi kuadrat yaitu sebagai berikut.


(29)

39

/ ℎ12345 = Σ6(O8 − E8 )

F8 ;

(Kariadinata & Abdurahman, 2012, hlm. 177) Tahapan-tahapan uji normalitas data berdasarkan prosedur dari Kariadinata & Abdurahman (2012, hlm. 177-185) adalah sebagai berikut:

Langkah I:

Merumuskan formula hipotesis H0 : data berdistribusi normal

Ha : data tidak berdistribusi normal

Langkah II:

Menentukan nilai uji statistik

a. Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil b. Banyak kelas (k) = 1 + 3.3 log n

c. Panjang kelas (p) = <

=

d. Distribusi frekuensi

e. Mencari rata-rata dan standar deviasi (SD) Rata-rata = >̅ = ∑ ?@A@

∑?@

Standar Deviasi : SD = ∑(A@ A̅)

f. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi. 1) Menentukan batas kelas

Batas bawah = tepi bawah – 0,5 Batas atas = tepi atas + 0,5

2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval Z = B BC DEBC – A̅

GH

3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal 4) Mencari luas tiap kelas interval

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (Ei)


(30)

40

6) Mencari nilai / hitung / = ΣJ(K L )

LM N

Langkah III:

Menentukan taraf nyata (α) a. Derajat kebebasan (dk)

dk = banyaknya kelas - 3 b. Taraf signifikansi (")

O PQRST = O ( α)(U=) c. Melihat Tabel O Langkah IV:

Penentuan normalitas

Langkah V:

Memberikan kesimpulan 3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui variansi dari kelompok data yang diperoleh berdasarkan pretest dan posttest. Untuk mempermudah perhitungan, pengujian ini dilakukan dengan bantuan program Ms. Excel 2007. Penentuan kriteria homogenitas adalah jika Fhitung < Ftabel maka kedua variansi

yang diuji adalah homogen, dan jika Fhitung ≥ Ftabel maka kedua variansi yang diuji

tidak homogen.

Langkah-langkah uji homogenitas berdasarkan prosedur dari Kariadinata & Abdurrahman (2012, hlm. 214-216) adalah sebagai berikut:

a. Mencari nilai variansi besar dan kecil dari tiap kelompok perlakuan Variansi V untuk data X = W( X)

H0 ditolak jika O Y8PZ [ ≥ O PQRST


(31)

41

Variansi V untuk data Y = W(\ ]X) Keterangan:

X = nilai pretest Y = nilai posttest

b. Mencari Fhitung dengan rumus:

Fhitung

=

^B_@B C@ DCB_

^B_@B C@ D`@E c. Menentukan derajat kebebasan

dk1 = n1 – 1

dk2 = n2 – 1

d. Menentukan nilai F dari tabel/daftar e. Menentukan homogenitas

4. Uji Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan uji komparasi antara dua variabel. Variabel yang dimaksud yaitu kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum menggunakan metode Mind Mapping dengan kemampuan siswa dalam menulis puisi anak setelah menggunakan metode Mind Mapping.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa

dalam menulis puisi anak di kelas V SDN Cieunteunggede Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya”.

H1 : Terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam

menulis puisi anak di kelas V SDN Cieunteunggede Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya”.

Uji normalitas dan uji homogenitas yang dilakukan sebelumnya akan sangat menentukan jenis pengujian hipotesis yang digunakan selanjutnya. Jika data yang diuji ternyata tidak berdistribusi normal, maka analisis selanjutnya dilakukan dengan statistik non parametrik menggunakan tes median (tes Wilcoxon). Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis dilakukan dengan


(32)

42

statistik parametrik melalui Uji-t berpasangan (Paired Sample t). Namun jika data berdistrubusi normal tetapi tidak homogen, maka uji hipotesis dilakukan melalui uji tʹ. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program Ms. Excel 2007.

a. Uji Median (Wilcoxon) jika data tidak berdistribusi normal

Langkah-langkah pengujian median (Wilcoxon) berdasarka mn prosedur dari Kariadinata & Abdurahman (2012, hlm. 202-205) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan kriteria hipotesis 2) Mencari median (Me)

3) Membuat daftar rank

4) Menentukan nilai W (Wilcoxon)

5) Menentukan nilai W dari daftar dengan rumus sebagai berikut:

W = ( a )

( - x

( a )( a ) (

6) Kriteria pengujian median dan pengujian hipotesis

Jika W > Wα (n) maka kriteria hipotesis dipenuhi dan hipotesis diterima,

sedangkan jika Jika W < Wα (n) maka kriteria hipotesis tidak dipenuhi

hipotesis ditolak.

b. Uji t jika data berdistribusi normal dan homogen

Langkah pengujian hipotesis melalui uji t berdasarkan prosedur dari Kariadinata & Abdurahman (2012, hlm. 217-218) adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel untuk analisis tes t 2) Mencari mean dari difference (D), yaitu:

MD = Σb

dengan D = (X – Y)

3) Mencari standar deviasi dari difference yaitu SDD

SDD =

Σb

− JΣb N

4) Mencari standar error of difference yaitu SEMD

SEMD = GHc


(33)

43

5) Mencari t0 atau thitung

thitung = t0 = GfeH

gc

6) Melihat nilai t dari tabel

7) Membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel

8) Membuat kesimpulan

Ketentuan dari hasil perhitungan adalah Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Sebaliknya, jika thitung≤ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

c. Uji tʹ jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen

Langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji tʹ berdasarkan prosedur dari Kariadinata & Abdurahman (2012, hlm. 246) adalah sebagai berikut:

1) Mencari nilai tʹ melalui rumus berikut.

tʹ = ei e ji k a jk Keterangan:

M1 = mean dari kelompok data 1

M1 = mean dari kelompok data 2

V1 = variansi data dari kelompok data 1

V2 = variansi data dari kelompok data 2

n1 = jumlah data dari kelompok data 1

n2 = jumlah data dari kelompok data 2

2) Menghitung nilai kritis tʹ dengan rumus sebagai berikut: nk tʹ = ±miPia m P

mia m Keterangan:

W1= ni

i ; W1 =

n

t1 = tJ ipN(

i )

t1 = tJ ipN( )

3) Kriteria pengujian hipotesis:


(34)

44

5. Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana

Setelah mengetahui hasil dari pengujian hipotesis, selanjutnya dilakukan perhitungan uji regresi linear sederhana. Perhitungan uji regresi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan menulis puisi anak. Perhitungan yang digunakan berpedoman pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Kariadinata dan Abdurrahman (2012, hlm. 325) yaitu sebagai berikut.

a. Menetapkan variabel bebas dan variabel terikat b. Menyusun data ke dalam bentuk tabel

c. Menghitung persamaan regresi dengan tabel penolong

d. Menghitung nilai a dan nilai b dengan rumus sebagai berikut. a = ∑ . ∑\ ∑ .∑ \

∑ (∑ )

b = ∑ \ ∑ .∑\

∑ (∑ )

e. Menyusun persamaan regresi, dengan rumus sebagai berikut.

Ŷ = a + Bx

Ŷ : subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan a : harga Y apabila X = 0 (harga konstanta)

b : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. X : subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

f. Membuat grafik regresi

g. Menghitung nilai korelasi (rxy)

h. Mencari koefisien determinasi (R = (rxy)2)

i. Membuat kesimpulan.

Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak akan terlihat dari besarnya persentase nilai yang dihasilkan. Dalam perhitungan ini, peneliti menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2007 untuk memudahkan perhitungan.


(35)

76 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab V dalam skripsi ini menjelaskan tentang simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian. Simpulan dipaparkan dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian. Pada bagian saran berisi tentang rekomendasi yang diberikan peneliti kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap bersangkutan dengan penelitian ini. Saran terutama diberikan kepada para guru atau calon guru sebagai subjek pendidikan, serta kepada calon peneliti selanjutnya sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Berikut ini merupakan pemaparan secara rinci tentang simpulan dan saran yang terdapat dalam bab V.

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan dan dibahas pada bab IV , maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede berada dalam kategori cukup.

2. Kemampuan siswa dalam menulis puisi anak setelah menggunakan metode Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede berada dalam kategori baik. 3. Terdapat pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa

dalam menulis puisi anak di SDN Cieunteunggede sebesar 38%. B. Saran

Bagi guru atau calon guru, ketepatan pemilihan metode pembelajaran akan sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran serta memfasilitasi siswa dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, guru atau calon guru sebisa mungkin lebih bijak dalam memilih dan menggunakan metode dalam pembelajaran apapun. Untuk pembelajaran puisi khususnya, metode Mind Mapping ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memacu minat dan bakat siswa dalam mengekspresikan dirinya melalui bahasa.


(36)

77

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini belum tentu berlaku sama bagi sekolah dasar yang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Selain itu, metode yang diteliti mungkin dapat memberikan pengaruh yang sama ataupun berbeda bagi pembelajaran yang lainnya. Di samping itu, tidak menutup kemungkinan metode yang telah diteliti memiliki kelemahan atau kelebihan jika digunakan dalam pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut baik terhadap metode Mind Mapping maupun terhadap pembelajaran puisi itu sendiri sangat disarankan sebagai usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.


(37)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, K. T., (2009). Pembelajaran menulis puisi bebas berdasarkan gambar berbagai peristiwa yang terdapat dalam surat kabar. Jurnal Pendidikan Penabur, 8 (12), hlm. 31-39.

Buzan, T. (2009). Buku pintar mind map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dananjaya, U. (2013). Media pembelajaran aktif. Bandung: Nuansa Cendikia. Departemen Pendidikan Nasional (2007). Standar kompetensi dan kompetensi

dasar tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Destiyani, M. (2013). Penerapan model SAVI dalam menulis karangan narasi siswa kelas V SD. (Laporan Penelitian). Program studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Tasikmalaya.

Kariadinata R. & Abdurahman, M. Dasar-dasar statistik pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Kartini. (2011). Peningkatan kemampuan menulis puisi bebas dengan teknik menulis akrostik pada siswa kelas VA MI Semplak Pilar, kabupaten Bogor. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 1 (1), hlm. 1-11.

Kemendikbud. (2012). Pengembangan perangkat pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Mulyati, Y., dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ratna, N. K. (2009). Stilistika kajian puitika bahasa, sastra, dan budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Resmini, N. dan Hartati, T. (2006). Kapita selekta bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N., Churiyah,Y., dan Sundori, N. (2006). Membaca dan menulis di SD: Teori dan pengajarannya. Bandung: Upi Press.


(38)

79

Rusli, A. (2012). Pengaruh metode peta pikiran (mind mapping) terhadap kemampuan siswa menulis karangan narasi di kelas V SDN Sirnasari kota Tasikmalaya tahun 2012. (Skripsi). Program studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Tasikmalaya.

Sani, R.A. (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tanpa nama. 2007. Mindmap, cybernetic, & brainstorming Indonesia. [online]. Tersedia di: http://cybermindmaps.files.wordpress.com. Diakses 29 Desember 2013.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Uno, H.B., & Mohamad, N. (2012). Belajar dengan pendekatan PAILKEM: Pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Widjojoko dan Hidayat, E. (2009). Teori dan sejarah sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Zainurrahman. (2011). Menulis: dari teori hingga praktik (penawar racun plagiarisme). Bandung: Alfabeta.


(1)

5) Mencari t0 atau thitung

thitung = t0 = GfeH

gc

6) Melihat nilai t dari tabel

7) Membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel

8) Membuat kesimpulan

Ketentuan dari hasil perhitungan adalah Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan

H1 diterima. Sebaliknya, jika thitung≤ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

c. Uji tʹ jika data berdistribusi normal tetapi tidak homogen

Langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji tʹ berdasarkan prosedur dari Kariadinata & Abdurahman (2012, hlm. 246) adalah sebagai berikut:

1) Mencari nilai tʹ melalui rumus berikut.

tʹ = ei e

ji k a jk Keterangan:

M1 = mean dari kelompok data 1

M1 = mean dari kelompok data 2

V1 = variansi data dari kelompok data 1

V2 = variansi data dari kelompok data 2

n1 = jumlah data dari kelompok data 1

n2 = jumlah data dari kelompok data 2

2) Menghitung nilai kritis tʹ dengan rumus sebagai berikut: nk tʹ = ±miPia m P

mia m

Keterangan: W1= ni

i ; W1 = n

t1 = tJ ipN(

i )

t1 = tJ ipN( )

3) Kriteria pengujian hipotesis:


(2)

5. Perhitungan Uji Regresi Linear Sederhana

Setelah mengetahui hasil dari pengujian hipotesis, selanjutnya dilakukan perhitungan uji regresi linear sederhana. Perhitungan uji regresi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan menulis puisi anak. Perhitungan yang digunakan berpedoman pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Kariadinata dan Abdurrahman (2012, hlm. 325) yaitu sebagai berikut.

a. Menetapkan variabel bebas dan variabel terikat b. Menyusun data ke dalam bentuk tabel

c. Menghitung persamaan regresi dengan tabel penolong

d. Menghitung nilai a dan nilai b dengan rumus sebagai berikut.

a = ∑ . ∑\ ∑ .∑ \

∑ (∑ )

b = ∑ \ ∑ .∑\

∑ (∑ )

e. Menyusun persamaan regresi, dengan rumus sebagai berikut.

Ŷ = a + Bx

Ŷ : subyek dalam variabel terikat yang diprediksikan a : harga Y apabila X = 0 (harga konstanta)

b : angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. X : subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

f. Membuat grafik regresi

g. Menghitung nilai korelasi (rxy)

h. Mencari koefisien determinasi (R = (rxy)2)

i. Membuat kesimpulan.

Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, pengaruh dari metode Mind

Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak akan terlihat dari

besarnya persentase nilai yang dihasilkan. Dalam perhitungan ini, peneliti menggunakan bantuan komputer program Ms. Excel 2007 untuk memudahkan perhitungan.


(3)

76

hasil penelitian. Simpulan dipaparkan dengan mengacu pada rumusan masalah penelitian. Pada bagian saran berisi tentang rekomendasi yang diberikan peneliti kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap bersangkutan dengan penelitian ini. Saran terutama diberikan kepada para guru atau calon guru sebagai subjek pendidikan, serta kepada calon peneliti selanjutnya sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Berikut ini merupakan pemaparan secara rinci tentang simpulan dan saran yang terdapat dalam bab V.

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan dan dibahas pada bab IV , maka peneliti dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi anak sebelum menggunakan metode

Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede berada dalam kategori

cukup.

2. Kemampuan siswa dalam menulis puisi anak setelah menggunakan metode

Mind Mapping di kelas V SDN Cieunteunggede berada dalam kategori baik.

3. Terdapat pengaruh dari metode Mind Mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi anak di SDN Cieunteunggede sebesar 38%.

B. Saran

Bagi guru atau calon guru, ketepatan pemilihan metode pembelajaran akan sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran serta memfasilitasi siswa dalam proses belajarnya. Oleh karena itu, guru atau calon guru sebisa mungkin lebih bijak dalam memilih dan menggunakan metode dalam pembelajaran apapun. Untuk pembelajaran puisi khususnya, metode Mind Mapping ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk memacu minat dan bakat siswa dalam mengekspresikan dirinya melalui bahasa.


(4)

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini belum tentu berlaku sama bagi sekolah dasar yang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Selain itu, metode yang diteliti mungkin dapat memberikan pengaruh yang sama ataupun berbeda bagi pembelajaran yang lainnya. Di samping itu, tidak menutup kemungkinan metode yang telah diteliti memiliki kelemahan atau kelebihan jika digunakan dalam pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut baik terhadap metode Mind Mapping maupun terhadap pembelajaran puisi itu sendiri sangat disarankan sebagai usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aritonang, K. T., (2009). Pembelajaran menulis puisi bebas berdasarkan gambar berbagai peristiwa yang terdapat dalam surat kabar. Jurnal Pendidikan

Penabur, 8 (12), hlm. 31-39.

Buzan, T. (2009). Buku pintar mind map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dananjaya, U. (2013). Media pembelajaran aktif. Bandung: Nuansa Cendikia. Departemen Pendidikan Nasional (2007). Standar kompetensi dan kompetensi

dasar tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Destiyani, M. (2013). Penerapan model SAVI dalam menulis karangan narasi

siswa kelas V SD. (Laporan Penelitian). Program studi PGSD, Universitas

Pendidikan Indonesia, Tasikmalaya.

Kariadinata R. & Abdurahman, M. Dasar-dasar statistik pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Kartini. (2011). Peningkatan kemampuan menulis puisi bebas dengan teknik menulis akrostik pada siswa kelas VA MI Semplak Pilar, kabupaten Bogor.

Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 1 (1), hlm. 1-11.

Kemendikbud. (2012). Pengembangan perangkat pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Mulyati, Y., dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ratna, N. K. (2009). Stilistika kajian puitika bahasa, sastra, dan budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Resmini, N. dan Hartati, T. (2006). Kapita selekta bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N. dan Juanda, D. (2007). Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di

kelas tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Resmini, N., Churiyah,Y., dan Sundori, N. (2006). Membaca dan menulis di SD:


(6)

Rusli, A. (2012). Pengaruh metode peta pikiran (mind mapping) terhadap

kemampuan siswa menulis karangan narasi di kelas V SDN Sirnasari kota Tasikmalaya tahun 2012. (Skripsi). Program studi PGSD, Universitas

Pendidikan Indonesia, Tasikmalaya.

Sani, R.A. (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryosubroto. (2002). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tanpa nama. 2007. Mindmap, cybernetic, & brainstorming Indonesia. [online]. Tersedia di: http://cybermindmaps.files.wordpress.com. Diakses 29 Desember 2013.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Uno, H.B., & Mohamad, N. (2012). Belajar dengan pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran aktif, inovatif, lingkungan, kreatif, efektif, menarik. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Widjojoko dan Hidayat, E. (2009). Teori dan sejarah sastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Zainurrahman. (2011). Menulis: dari teori hingga praktik (penawar racun


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENGARUH METODE MIND MAPPING BERASIS KATA-KATA MUTIARA TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MENULIS NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 43

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 2 39

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENERUSKAN PUISI TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS PANTUN DI SEKOLAH DASAR.

0 1 32

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR.

0 4 44

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR NEGERI 6 CIBOGO KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 43

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENGARUH METODE MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA SEKOLAH DASAR:Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 11 Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 2 43

PENGARUH PENERAPAN MEDIA LIRIK LAGU TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI ANAK SISWA SEKOLAH DASAR

1 1 9