KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV

PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

INTAN LESTARI SIREGAR NIM : 8126182017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

KESIAPAN GURU PADA PEMBELAJARAN IPS DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS IV

PADA 3 SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

INTAN LESTARI SIREGAR NIM : 8126182017

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Intan Lestari Siregar (2014). Kesiapan Guru Pada Pembelajaran IPS dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas IV pada 3 Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Kata kunci : Kesiapan guru, Implementasi, Kurikulum 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan guru pada pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di Kelas IV pada 3 Sekolah dasar yaitu SDN 060843, SDN 060866 Medan dan SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. Penelitian ini dilakukan karena pemahaman guru tentang pelaksanaan kurikulum 2013 masih rendah, faktor lain minimnya sosialisasi Kurikulum 2013 yang diberikan terhadap guru sehingga hanya sebagian guru yang dapat melaksanakan kurikulum 2013 di sekolah sasaran.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV di 3 Sekolah Dasar yang berbeda yaitu 1 orang guru kelas IV di SD Negeri 060843 Medan, 1 orang guru kelas IV di SD Negeri 060866 Medan, dan 1 orang guru kelas IV di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil wawancara dan observasi menunjukkan kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 masih kurang. Guru masih mengalami kendala untuk mencapai pelaksanaan pembelajaran yang optimal, diantaranya pengelolaan waktu yang masih sangat terbatas, sarana dan prasarana yang masih belum lengkap, serta pelatihan yang diterima guru-guru masih minim, faktor pendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kebijakan Kepala Sekolah dalam melakukan sosialisasi dan mengundang instruktur kurikulum ke sekolah. Antusias guru, juga termasuk kemampuan guru merancang pembelajaran serta memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa sehingga siswa selalu aktif dalam pembelajaran. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diterima guru, sarana dan prasarana yang masih minim, mengubah mindset siswa, serta teknik penilaian yang dianggap terlalu rumit. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di kelas IV pada 3 SD Kota Medan dikategorikan kurang siap.


(7)

ii ABSTRACT

Intan Lestari Siregar (2014). Teacher readiness on social studies learning in the implementation of Curriculum 2013 of fourth grade on 3 elementary schools of public in medan Academic Year 2013/2014. Thesis, Medan: Study program Primary Education, Postgraduate work at State University of Medan.

Keywords: teacher readiness, implementation, curriculum 2013

The Objective of this study is to analyzing Teacher readiness on social studies learning in the implementation of Curriculum 2013 of fourth grade on 3 elementary schools they are elementary school of public 060843 at Medan, elementary school of public 060866 at Medan, and Private elementary school Perguruan Al-Azhar of Medan. This study was conducted because of the teachers' understanding of curriculum implementation in 2013 is still low, Another factor is the lack of socialization Curriculum 2013 given to teachers so only a few teachers who can implementation of curriculum 2013 on the objectives school.

This study is a qualitative research. Subjects in this study were the fourth grade teachers in 3 different elementary school, they are a teacher in elementary school of public 060843 at Medan, a teacher in elementary school of public 060866 at Medan, and a teacher Private elementary school Perguruan Al-Azhar of Medan. Data was collected by interview, observation and documentation.

Interviews and observations show readiness of teachers in the implementation of curriculum 2013 has not been ready. Teachers still have obstacles to achieve optimal learning implementation, including time management is still very limited, facilities and infrastructure are still not complete, and training received by the teachers still lacking, contributing factor in the implementation of Curriculum 2013 is headmaster policy to socialize and to invite instructors of curriculum to the school, enthusiastic teachers, including the ability of teachers to design learning and provide high motivation to students, so that students are always active in the learning. While the factors inhibiting the implementation of Curriculum 2013 is lack of socialization and training received by teachers, facilities and infrastructure are still lacking. change the mindset of students, and assessment techniques that are considered too complex. The results of the data analysis showed that readiness of teachers in the implementation of Curriculum 2013 in the fourth grade at 3 SD Medan is not ready.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya yang tak terhingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Dan tak lupa pula sholawat beserta salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga dengan memperbanyak sholawat kepada beliau kita tergolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil mahsyar kelak. Amin.

Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang dihadapi baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta ridho Allah SWT akhirnya tesis ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S, dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing tesis yang banyak memberikan bimbingan, dukungan, nasehat dan motivasi serta banyak meluangkan waktu dalam membimbing penulis.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan, beserta Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan.


(9)

4. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si, Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, dan Bapak Dr. Hidayat, M.Si, Selaku Penguji yang telah memberikan arahan dan bimbingan untuk perbaikan dalam penulisan tesis ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Staf administrasinya yang memberikan bantuan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti mata kuliah dibangku perkuliahan.

6. Ibu Dra. Mishri Al Batani selaku Kepala Sekolah SDN 060843 Medan Barat, Bapak Drs. H. Kasmir Nasution selaku Kepala Sekolah SDN 060866 Medan, Bapak Fahrur Rozi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

7. Ibu Rusmiana Sianipar, S.Pd selaku guru kelas IV SDN 060843 Medan Barat, Ibu Asih, S.Ag selaku guru kelas IV SDN 060866 Medan, Bapak Fahrur Rozi, M.Pd selaku guru kelas IV SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

8. Ayahanda tercinta (Alm) Drs. Makmur Siregar yang semasa hidupnya tak henti-hentinya memberikan dukungan kepada ananda untuk terus giat menuntut ilmu.

9. Ibunda tersayang Fauziah Sirait,S.Pdi, sosok wanita dengan semangat luar biasa dalam mengasuh, mendidik dan selalu menyertai ananda dengan do’a agar ananda memperoleh gelar master pendidikan dan sampai akhir hayat ananda kelak.


(10)

10.Kakak tersayang Nenta Dumalia Siregar, S.Pd, serta adik-adikku tersayang Siti Maisyaroh Fitri Siregar S.Km, Fatimah Al-Madinah Siregar dan Muhammad Halim Al-Jauhari Siregar yang telah banyak memberi dorongan dan motivasi kepada penulis.

11.Spesial untuk sahabat-sahabat penulis : Siti Maharani, Kak Arfiliana, Widie, Ainun, kak Nofa dan juga Abdi Gunawan yang sejak awal kuliah sampai akhir kuliah menjadi tempat berbagi suka maupun duka dan terimakasih atas bantuan dan motivasinya dalam menyelesaikan tesis ini.

12.Bang Putra selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis .

13.Tak terlupakan rekan-rekan seperjuangan Program studi Pendidikan dasar khususnya Teman-teman Kelas B1 Stambuk 2012 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan bimbingan yang diberikan. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-NYA kepada kita semua, serta memberikan petunjuk bagi kita semua. Amin.

Medan,12 Juli 2014 Penulis

INTAN LESTARI SIREGAR NIM : 8126182017


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Masalah ... 7

D. Tujuan... 8

E. Manfaat ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Dasar Teoritis ... 10

1. Kurikulum 2013 ... 10

a. Hakikat Kurikulum ... 10

b. Konsep Implementasi Program ... 11

c. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013 ... 14

d. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ... 16

e. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum ... 19

f. Faktor pendukung Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 ... 20

g. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Kurikulum 2013 di SD ……… 21

h. Standar Proses dalam Kurikulum 2013 di SD... 23

i. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013 di SD ... 24

2. Kesiapan Guru ... 27

a. Konsep Kesiapan ... 27


(12)

c. Konsep Kesiapan Guru ... 32

d. Kesiapan Guru dalam Kurikulum 2013 ... 34

3. Pembelajaran IPS ... 38

a. Hakikat pembelajaran IPS ... 38

b. Tujuan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar ... 39

c. IPS dalam struktur Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 40

B. Dasar Konseptual ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

A. Metode Penelitian ... 43

B. Subjek Penelitian ... 44

C. Teknik Pengumpulan Data ... 44

D. Analisis Data ... 47

E. Keabsahan Penelitian ... 49

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 51

A. Paparan Data ... 51

1. Profil Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 ... 51

a. SD Negeri 060843 Medan ... 51

b. SD Negeri 060866 Medan ... 53

c. SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan ... 54

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

A. Hasil Wawancara ... 55

a. Kesiapan Guru ... 55

1) Informasi kurikulum 2013 ... 56

2) Sosialisasi Kurikulum 2013 ... 57

3) Pelatihan dalam Implementasi Kurikulum 2013 . 58 4) Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 59

5) Standar Kompetensi, silabus dan buku pegangan guru di atur Pemerintah ... 60

6) Pemerintah menggunakan Buku sebagai sumber Belajar ... 61


(13)

b. Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran

IPS di Sekolah Dasar ……….. 62

1) Perubahan dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 63

2) Penilaian Pembelajaran ... 64

3) Pendekatan saintifik ... 65

4) Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ... 66

5) Penyusunan dan pendoman pembuatan RPP ... 67

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Kurikulum 2013 68 1) Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 69

2) Solusi dari sekolah untuk mengatasi kendala dalam Kurikulum 2013 ... 70

3) Saran terhadap pemerintah ... 71

2. Observasi ... 72

a. SD Negeri 060843 Medan ... 72

b. SD Negeri 060866 Medan ... 74

c. SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan ... 76

B. Pembahasan ... 78

1. Kesiapan Guru ... 78

2. Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 84

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Kurikulum 2013 ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Simpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Bagan Kualifikasi Kompetensi Lulusan di SD ………. 22 Tabel 2 Ketuntasan Belajar dan Konversi Nilai menurut

Kurikulum 2013... 26 Tabel 3 Bagan Bentuk Struktur Kurikulum 2013 di SD ……… 40 Tabel 4 Kondisi Media Pembelajaran di SDN 060843 Medan 53


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Model Kesesuaian Implementasi Program……… 12 Gambar 2 Skema Strategi Penyiapan Guru……… 36 Gambar 3 Penyiapan dan Pembinaan Guru dalam Implementasi


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru 99

2. Kisi-kisi Pedoman Observasi Guru 100 3. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060843 Medan. 102

4. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060866 Medan. 107 5. Lembar Wawancara Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. 112 6. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060843 Medan. 117 7. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SDN 060866 Medan. 120 8. Lembar Observasi Kesiapan Guru dalam Implementasi

Kurikulum 2013 di SD Swasta Perguruan Al-Azhar Medan. 123 9. Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SDN 060843

Medan. 126

10.Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SDN 060866

Medan. 129

11.Dokumentasi Wawancara dan Observasi di SD Swasta

Perguruan Al-Azhar Medan. 132

12.Surat Izin Melakukan Penelitian dari Universitas. 134 13.Surat telah melakukan penelitian dari SDN 060843 Medan. 135 14.Surat telah melakukan penelitian dari SDN 060866 Medan. 136 15.Surat telah melakukan penelitian dari SD Swasta


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, sosial budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum yang digunakan sekarang yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Standar penilaian KTSP cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian proses pembelajaran dan berfokus pada aspek kognitif saja. Hal tersebut bertentangan dengan penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup afektif, psikomotor dan kognitif sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Para penyelenggara negara melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan berbagai usaha guna meningkatkan mutu pendidikan. Usaha tersebut dengan merumuskan kurikulum pendidikan, yang pada akhirnya melahirkan sebuah kurikulum baru sebagai penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Kurikulum 2013, dengan didasari Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan sampai Permendikbud nomor 81A tahun 2013


(18)

tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum baru selain menilai keaktifan bertanya, juga menilai proses dan hasil observasi siswa serta kemampuan siswa menalar masalah yang diajukan guru sehingga siswa diajak berpikir logis. Kemdikbud (2012:4) menyatakan “Elemen perubahan Kurikulum 2013 meliputi perubahan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Standar kompetensi lulusan dibedakan menjadi domain yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan”. Perubahan lain yaitu adanya pengurangan mata pelajaran di tingkat SD dan penambahan jam pelajaran. Komponen kurikulum seperti buku siswa dan buku guru disiapkan pemerintah. Adanya integrasi mata pelajaran IPA dan IPS di tingkat SD dengan penggunaan pembelajaran tematik terpadu untuk semua mata pelajaran, sesuai dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Desain tersebut diberlakukan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pada Tahun Ajaran 2013/2014 yang telah menerapkan Kurikulum 2013 adalah kelas 1 dan kelas 4 SD. Pembelajaran tematik terpadu merupakan sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif, kurikulum 2013 ini mengarah pada pengembangan ketiga ranah pencapaian pembelajaran yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan secara holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Kemdikbud, 2013:4).


(19)

tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikannya agar kinerja program dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu pengorganisasian, interpretasi dan penerapan atau aplikasi. Namun dalam penelitian ini hendak dilihat kesiapan guru sebelum dan saat mengimplementasikan Kurikulum 2013 khususnya dalam melihat kesiapan guru pada pembelajaran IPS dalam Kurikulum 2013 dengan berfokus pada tataran interpretasi dan penerapan.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah dasar idealnya dijalankan oleh guru yang kompeten dalam menjalankan kegiatan pembelajaran yang tematik integratif, menggunakan pendekatan saintifik, dan dalam penilaian kepada siswa dapat mengarahkan pada pengembangan ketiga ranah pencapaian pembelajaran yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan secara holistik. Tentunya Kompetensi guru harus berpijak pada kemampuan guru dalam mengajarkan materi pelajaran (termasuk materi IPS) secara menarik, inovatif, dan kreatif yang mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Dasar dan saat ini dalam Kurikulum 2013 pelajaran IPS di integrasikan dengan pelajaran lainya. Pendidikan IPS bertujuan membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari (Susanto(2013:145)). Oleh karena itu perlunya kemampuan guru dalam mengintegrasikan kurikulum IPS dengan pelajaran lainnya dalam kurikulum 2013, karena guru memegang peranan


(20)

penting dalam menjalankan perubahan kurikulum. Sebaik apapun kurikulum 2013 dibuat, jika guru yang menjalankan tidak memiliki kemampuan yang baik, maka kurikulum tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Yusuf (2007:12) menyatakan “dalam implementasi Kurikulum, kesiapan sekolah mencakup kesiapan materiil dan non materiil. Kesiapan tersebut meliputi kesiapan perangkat kurikulum, sarana prasarana sekolah, kesiapan anggaran pendidikan, dan terakhir kesiapan guru”. Hal tersebut sedikit berbeda dengan kesiapan dalam implementasi kurikulum 2013 yang tidak berdasarkan tingkat satuan pendidikan. Sisdiknas (2012:8) menyatakan “sedikitnya ada dua faktor besar dalam keberhasilan kurikulum 2013. Faktor penentu pertama yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Faktor penentu kedua yaitu faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: (1) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (2) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; dan (3) penguatan manajemen dan budaya sekolah. Kurikulum baru menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berbasis tematik integratif". Dalam penelitian ini peneliti akan melihat dan mendeskripsikan bagaimana kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 ini.

Berdasarkan observasi awal di salah satu sekolah pelaksana Kurikulum 2013 di Kota Medan yaitu SDN 060843 Kecamatan Medan Barat, 4 guru kelas IV di SDN 060843 masih bingung dengan kurikulum 2013 namun sebisa mungkin melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan dan pengetahuan yang mereka miliki berbekal dari diklat pelatihan kurikulum 2013 yang mereka rasa masih kurang. Dari wawancara kepada salah satu guru yang mengajar dikelas IV


(21)

SDN 060843 yaitu Ibu Rusmiana Sianipar, S.Pd mengatakan “Kami para guru kesulitan beradaptasi dengan penerapan Kurikulum 2013. minimnya sosialisasi Kurikulum 2013 yang diberikan terhadap guru-guru, akibatnya hanya sebagian kecil guru yang dapat memahami pelaksanaan Kurikulum 2013, dalam diklat juga tidak dilatih bagaimana membuat evaluasi pembelajaran, hanya ditunjukkan contoh evaluasinya seperti apa, padahal evaluasi yang digunakan banyak mengukur sikap berbeda dengan KTSP yang evaluasinya banyak mengukur kognitif”. Lebih lanjut dia mengatakan “para guru di kelas IV juga masih kesulitan dalam mengubah pola pikir siswa untuk mengikuti pelajaran yang harus terintegratif karena selama ini mata pelajaran diajarkan secara terpisah, Hal tersebut menimbulkan kesulitan tersendiri pada guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam kurikulum baru”.

Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, terutama dalam tataran interpretasi dan penerapan yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, juga perlu dilihat masalah yang dialami guru dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Kesiapan Guru Pada Pembelajaran IPS dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas IV Pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(22)

1. Kesiapan guru.

Kesiapan guru yang menjadi fokus penelitian adalah pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013 berfokus pada tataran interpretasi dan penerapan. Pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013 dapat menunjukkan seberapa besar kesiapan guru memahami peraturan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 di SD, petunjuk pelaksanaannya, perencanaan, pelaksanaan, sampai penilaian pembelajaran.

Pemahaman guru pada tataran interpretasi yang perlu diketahui apakah para guru telah memahami permendikbud 2013 yang terkait dengan kurikulum 2013?, apakah para guru dapat menjelaskan tentang pendekatan saintifik dan dapat menjelaskan bagaimana penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 serta respon guru terhadap perubahan kurikulum?, apakah para guru telah menerima petunjuk pelaksanaan (umum atau teknis) tentang kurikulum 2013? dan bagaimana pemahaman guru tentang implementasi kurikulum 2013?.

Pada Tataran Penerapan, perlu diketahui apakah sekolah (Kepala sekolah dan guru) sudah melakukan musyawarah tentang bagaimana memahami buku guru, buku siswa, dan petunjuk pelaksanaan kurikulum 2013?, apakah para guru sudah menetapkan tema dan sub tema pada kelas IV?, apakah para guru sudah membuat RPP?, apakah RPP tersebut sudah menggunakan pendekatan saintifik dan penilaian autentik?, apakah sudah dibuat jadwal pelajaran di sekolah berdasarkan tema?, apakah orang tua sudah diberi tahu tentang pembelajaran tematik integratif ini?.


(23)

2. Implementasi Kurikulum 2013.

Implementasi Kurikulum 2013 yang menjadi fokus penelitian adalah penerapan kurikulum 2013 yang dilakukan guru dalam pembelajaran berdasarkan tema yang di dalamnya terdapat materi IPS. Implementasi Kurikulum 2013 yang perlu diketahui perubahan apa yang terjadi dalam kurikulum 2013 di SD?, Bagaimana guru melakukan penilaian dalam Kurikulum 2013?, Apakah guru menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran?, Bagaimana proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 di SD?, Dan bagaimana penyusunan dan pedoman pembuatan RPP berdasarkan kurikulum 2013?.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013. Yang menjadi fokus penelitian yaitu faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 dalam pelaksanaan di sekolah, Apa Solusi dari sekolah untuk mengatasi penghambat atau kendala dalam kurikulum 2013? Dan apa saran dari guru terhadap pemerintah untuk perbaikan kurikulum 2013?.

C. Masalah

Berdasarkan pada fokus permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimana kesiapan guru (dalam tataran interpretasi dan penerapan) pada pelaksanaan pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di Kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS di Kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014?


(24)

3. Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS di Kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014?

D. Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kesiapan guru pada pelaksanaan pembelajaran IPS dalam implementasi kurikulum 2013 di kelas IV pada 3 Sekolah Dasar di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

3. Untuk mendeskripsikan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran IPS di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

E. Manfaat

Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mengingat pembaharuan kurikulum pendidikan berimplikasi langsung pada proses pembelajaran. Bukan itu saja penelitian ini juga dianggap penting karena data yang diperoleh dan hasil deskripsinya akan sangat bermanfaat:

a. Sebagai bahan kajian Kepala Sekolah dan guru-guru Sekolah Dasar dalam upaya meningkatkan pemahaman pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah. b. Untuk memudahkan Guru dalam memahami dan melaksanakan Kurikulum


(25)

IPS yang terdapat dalam Kurikulum 2013.

c. Sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan kota Medan untuk Perbaikan Pelaksanaan Kurikulum 2013 selanjutnya.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang analisis pelaksanaan Kurikulum 2013.


(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari hasil wawancara dengan guru-guru kelas IV pada 3 SD di Kota Medan dapat disimpulkan bahwa guru-guru tersebut menerima kebijakan pemerintah menyempurnakan KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan bersedia untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dengan demikian dapat diketahui kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya dalam tema yang didalamnya terdapat materi IPS sudah cukup baik walaupun belum optimal. Guru masih mengalami kendala untuk mencapai pelaksanaan pembelajaran yang optimal. Diantaranya pengelolaan waktu yang masih sangat terbatas, sarana dan prasarana yang masih belum lengkap, serta pelatihan yang diterima guru-guru masih minim. Masih ada guru yang baru satu kali mengikuti pelatihan bahkan ada juga yang belum pernah melakukan pelatihan sama sekali, sementara guru-guru tersebut merupakan guru-guru sasaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Dapat disimpulkan bahwa kurangnya kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada 3 SD di Kota Medan disebabkan kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diterima guru.

2. Dalam pelaksanaannya guru-guru sudah semaksimal mungkin melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, tetapi masih sering terkendala pada kegiatan mengolah informasi dan


(27)

mengkomunikasikan, hal ini disebabkan karena materi dalam buku siswa yang terbatas, siswa yang kurang aktif, dan alokasi waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru sasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan masih kurang.

3. Dari hasil wawancara dan observasi kesiapan para guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di 3 SD Kota Medan, dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor yang menjadi penentu dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yaitu faktor pendukung dan penghambat. Secara umum yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kebijakan Kepala Sekolah dalam melakukan sosialisasi dan mengundang instruktur kurikulum ke sekolah. Antusias guru merupakan salah satu faktor pendukung pelaksanaan Kurikulum 2013, guru mampu merancang pembelajaran serta memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa sehingga siswa selalu aktif dalam pembelajaran. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diterima guru, sarana dan prasarana yang masih minim, mengubah mindset siswa, serta teknik penilaian yang dianggap terlalu rumit.

B. Saran

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan Kota Medan perlu memberikan sosialisasi Kurikulum 2013 secara merata pada tiap sekolah untuk memperlancar implementasi Kurikulum 2013. Pemerintah juga perlu memberikan pembimbing kepada tiap sekolah yang ditunjuk untuk


(28)

menerapkan kurikulum 2013 karena dengan adanya pembimbing, guru bisa berkonsultasi langsung bila mengalami kesulitan pada saat pembelajaran. 2. Sebaiknya sosialisasi dan pelatihan lebih difokuskan kepada guru-guru

sasaran yang mengemban tugas melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga guru-guru sasaran tersebut dapat mengadakan sosialisasi mini terhadap guru di sekolah masing-masing yang belum mengikuti pelatihan sehingga pemahaman guru tentang kurikulum 2013 semakin meningkat..

3. Sosialisasi dari Dinas pendidikan sebaiknya dilakukan secara rutin agar guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya dan mampu mengembangkan silabus Kurikulum 2013 secara mandiri sesuai dengan kompetensi mengajarnya.

4. Sebaiknya para guru cepat tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi pada komponen pendidikan khususnya kurikulum, dengan cara selalu meningkatkan wawasan dan pemahaman dengan mengikuti sejumlah kegiatan yang mendukung terkait dengan adanya Kurikulum 2013 seperti seminar, workshop atau mempelajari buku-buku tentang kurikulum 2013 sehingga dalam implementasinya di lapangan dapat berjalan secara optimal.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia, Luki. 2013. Penghilangan’ IPA-IPS, Tematik Integratif Tak Sekadar Menggabungkan. Http://Kompas.com. Diakses 2 Februari 2013.

Dekza, Ferdika. 2012. Makalah Kurikulum 2013. Http: ferdikakinestetik. blogspot.com. Diakses 8 Januari 2014.

Hamalik, Oemar. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Husamah dan Setyaningrum,Yanur. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaram untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013(Pdf).Jakarta : Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 54 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 67 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud. Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud. Lembeng, Isneini Musjoko. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP) Di SD Negeri 6 Subulussalam. Digilib.unimed.ac.id /public/UNIMED-Master-1427-08098525010.Pdf. Diakses 10 januari 2014.


(30)

United States :Longman Inc.

Miles BM & AM Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Pre4.

Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mursell, J and Nasution,S. 2006. Mengajar Dengan Sukses (Successful Teaching). Jakarta : Bumi Aksara.

Purwodarminto. 2002. Menjadi guru pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):54-60.

Rohman, M. 2004. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang: UNNES Press.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta: Bandung.

Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiyanto, Agus. 2013. Paper kesiapan guru menyambut pelaksanaan kurikulum 2013.http://ndarima.blogspot.com/2013/11/behaviorrldefaultvmlo.htm.Di akses 6 November 2013.

Shepherd, Gene D and Ragan, William B. 1982. Modern Elementary Curriculum. Canada : CBS College Publishing.

(Sisdiknas) Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. On line at http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5[diakses tanggal 12 Februari 2013]

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(31)

Sutikno, Sobri. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Undang-Undang RI Tentang Guru dan Dosen. 2009. Bandung : Penerbit Citra Umbara.

Yusuf A. 2007. Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lembaran Ilmu Kependidikan 36 (2):85-95.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari hasil wawancara dengan guru-guru kelas IV pada 3 SD di Kota Medan dapat disimpulkan bahwa guru-guru tersebut menerima kebijakan pemerintah menyempurnakan KTSP menjadi Kurikulum 2013 dan bersedia untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Dengan demikian dapat diketahui kesiapan guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya dalam tema yang didalamnya terdapat materi IPS sudah cukup baik walaupun belum optimal. Guru masih mengalami kendala untuk mencapai pelaksanaan pembelajaran yang optimal. Diantaranya pengelolaan waktu yang masih sangat terbatas, sarana dan prasarana yang masih belum lengkap, serta pelatihan yang diterima guru-guru masih minim. Masih ada guru yang baru satu kali mengikuti pelatihan bahkan ada juga yang belum pernah melakukan pelatihan sama sekali, sementara guru-guru tersebut merupakan guru-guru sasaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Dapat disimpulkan bahwa kurangnya kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada 3 SD di Kota Medan disebabkan kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diterima guru.

2. Dalam pelaksanaannya guru-guru sudah semaksimal mungkin melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, tetapi masih sering terkendala pada kegiatan mengolah informasi dan


(2)

mengkomunikasikan, hal ini disebabkan karena materi dalam buku siswa yang terbatas, siswa yang kurang aktif, dan alokasi waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan kegiatan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan guru sasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di kelas IV pada 3 SD di Kota Medan masih kurang.

3. Dari hasil wawancara dan observasi kesiapan para guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di 3 SD Kota Medan, dapat diketahui bahwa terdapat dua faktor yang menjadi penentu dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 yaitu faktor pendukung dan penghambat. Secara umum yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kebijakan Kepala Sekolah dalam melakukan sosialisasi dan mengundang instruktur kurikulum ke sekolah. Antusias guru merupakan salah satu faktor pendukung pelaksanaan Kurikulum 2013, guru mampu merancang pembelajaran serta memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa sehingga siswa selalu aktif dalam pembelajaran. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kurangnya sosialisasi dan pelatihan yang diterima guru, sarana dan prasarana yang masih minim, mengubah mindset siswa, serta teknik penilaian yang dianggap terlalu rumit.

B. Saran

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan Kota Medan perlu memberikan sosialisasi Kurikulum 2013 secara merata pada tiap sekolah untuk memperlancar implementasi Kurikulum 2013. Pemerintah juga perlu memberikan pembimbing kepada tiap sekolah yang ditunjuk untuk


(3)

menerapkan kurikulum 2013 karena dengan adanya pembimbing, guru bisa berkonsultasi langsung bila mengalami kesulitan pada saat pembelajaran. 2. Sebaiknya sosialisasi dan pelatihan lebih difokuskan kepada guru-guru

sasaran yang mengemban tugas melaksanakan Kurikulum 2013, sehingga guru-guru sasaran tersebut dapat mengadakan sosialisasi mini terhadap guru di sekolah masing-masing yang belum mengikuti pelatihan sehingga pemahaman guru tentang kurikulum 2013 semakin meningkat..

3. Sosialisasi dari Dinas pendidikan sebaiknya dilakukan secara rutin agar guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar siswanya dan mampu mengembangkan silabus Kurikulum 2013 secara mandiri sesuai dengan kompetensi mengajarnya.

4. Sebaiknya para guru cepat tanggap terhadap setiap perubahan yang terjadi pada komponen pendidikan khususnya kurikulum, dengan cara selalu meningkatkan wawasan dan pemahaman dengan mengikuti sejumlah kegiatan yang mendukung terkait dengan adanya Kurikulum 2013 seperti seminar, workshop atau mempelajari buku-buku tentang kurikulum 2013 sehingga dalam implementasinya di lapangan dapat berjalan secara optimal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Aulia, Luki. 2013. Penghilangan’ IPA-IPS, Tematik Integratif Tak Sekadar Menggabungkan. Http://Kompas.com. Diakses 2 Februari 2013.

Dekza, Ferdika. 2012. Makalah Kurikulum 2013. Http: ferdikakinestetik. blogspot.com. Diakses 8 Januari 2014.

Hamalik, Oemar. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Husamah dan Setyaningrum,Yanur. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaram untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013(Pdf).Jakarta : Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 54 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 67 tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81A tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2012. Dokumen Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud. Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : Kemendikbud. Lembeng, Isneini Musjoko. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KTSP) Di SD Negeri 6 Subulussalam. Digilib.unimed.ac.id /public/UNIMED-Master-1427-08098525010.Pdf. Diakses 10 januari 2014.


(5)

United States :Longman Inc.

Miles BM & AM Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Pre4.

Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mursell, J and Nasution,S. 2006. Mengajar Dengan Sukses (Successful Teaching). Jakarta : Bumi Aksara.

Purwodarminto. 2002. Menjadi guru pembelajar. Jurnal Pendidikan Penabur 8 (13):54-60.

Rohman, M. 2004. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang: UNNES Press.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesional Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta: Bandung.

Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiyanto, Agus. 2013. Paper kesiapan guru menyambut pelaksanaan kurikulum 2013.http://ndarima.blogspot.com/2013/11/behaviorrldefaultvmlo.htm.Di akses 6 November 2013.

Shepherd, Gene D and Ragan, William B. 1982. Modern Elementary Curriculum. Canada : CBS College Publishing.

(Sisdiknas) Sistem Pendidikan Nasional. 2012. Keberhasilan Kurikulum 2013. On line at http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-5[diakses tanggal 12 Februari 2013]

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Sutikno, Sobri. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Undang-Undang RI Tentang Guru dan Dosen. 2009. Bandung : Penerbit Citra Umbara.

Yusuf A. 2007. Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lembaran Ilmu Kependidikan 36 (2):85-95.