BAB I Implikatur pada Wacana Sepanduk Iklan Kendaraan Bermotor di Surakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan suatu alat yang paling utama untuk berkomunikasi
antar manusia. Dengan kata lain, manusia akan sangat tergantung sekali pada
suatu bahasa dan mengingat juga bahwa manusia adalah makhluk sosial,
makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dalam hal ini tentulah antar
manusia akan terjadi suatu interaksi (komunikasi) untuk berbagai tujuan.
Holmes (1992: 2) mengatakan bahwa bahasa memberikan banyak fungsi,
antara lain dapat digunakan untuk bertanya dan memberikan informasi kepada
orang-orang.
Fungsi bahasa di atas yang menjelaskan bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi, digunakan oleh manusia untuk berinteraksi antarsesama dalam
masyarakat karena manusia hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, bahasa
juga hidup dalam masyarakat. Jadi, bahasa dan masyarakat sangat erat
hubungannya. Dalam berinteraksi antarsesama dalam masyarakat, terkadang
informasi yang dituturkan oleh penutur dan lawan tuturnya memiliki maksud
yang tersirat. Oleh karena itu, setiap manusia harus dapat memahami maksud
dan makna tuturan yang disampaikan oleh lawan tuturnya agar informasi yang

diberikan dapat tersampaikan dengan baik. Hal semacam ini dapat dipelajari
1

2

dengan ilmu pragmatik yang di dalamnya membahas berbagai aspek
kebahasan yang khas menjadi topik kajian ilmu ini, seperti tindak tutur,
presuposisi, diksi, implikatur, entailment, prinsip-prinsip penutur. Dari
berbagai topik itu, implikatur merupakan salah satu aspek kajian yang penting
atau mungkin yang paling penting dalam studi kebahasaan yang berbau
pragmatik (Wijana dan Rohmadi, 2009: 119).
Kridalaksana (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 119) secara eksplisit
mengemukakan bahwa implikatur adalah konsep yang mengacu pada sesuatu
yang diimplikasikan (implicated) oleh sebuah tuturan yang tidak dinyatakan
secara eksplisit oleh tuturan itu. Disampingitu, dalam impikaturwacana juga
terkandung makna dan konteks pemakaian (Mulyana, 2005:6). Semua yang
terkandung

dalam


wacana

iklan

tersebut

merupakan

unsur-unsur

yangdiperlukan dalam komunikasi, khususnya komunikasi verbal.
Sebagai suatu wacana, penafsiran pesan dalam bahasa iklan tidak
terlepas dariunsur-unsur wacana yakni kata, kalimat, teks, dan konteks. Kata
merupakan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan pikiranyang dapat digunakan dalam
berbahasa. Kalimat adalah kesatuan ujar yangmengungkapkan suatu konsep
pikiran dan perasaan. Teks adalah naskah yang berupa kata-kataasli dari
pengarang, dan konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang
dapatmendukung atau menambah kejelasan makna(Alwi, dkk. 2001:485).


3

Unsur-unsur wacana itu sendiri merupakan bidang kajian dalam
pragmatik. Karenanya, analisis dalam wacana iklan harus berdasarkan teoriteori pragmatik, salahsatunya adalah teori tindak tutur. Tindak tutur
merupakan cabang ilmu bahasa yangmengkaji bahasa dari aspek pemakaian
aktualnya. Leech (1993:5-6) menyatakan bahwapragmatik mempelajari
maksud ujaran (yaitu untuk apa ujaran itu dilakukan); menanyakanapa yang
seseorang maksudkan dengan suatu tindak tutur; dan mengaitkan makna
denganpembicara, lawan bicara, di mana, bilamana, dan bagaimana.
Wacana merupakan salah satu bukti adanya wujud komunikasi. Oleh
karena itu, pengkajiannya tidak terlepas dari pengakajian aspek-aspek
komunikasi yang meliputi aspeksosial, aspek budaya, aspek geografis, aspek
ekonomi, aspek politik, aspek moral, aspekhumor, dan aspek agama. (1)
Aspek sosial yaitu apabila wacana persuasi iklan rokok pada spanduk dan
baliho mengingatkan masyarakat bahwa manusia adalah makhluk sosial
yangselalu berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan
umum (sukamenolong, menderma, dan sebagainya); (2) Aspek budaya yaitu
apabila wacana iklan rokokpada spanduk dan baliho mengungkapkan masalah
adat istiadat atau sesuatu yang sudahmenjadi kebiasaan yang sudah sukar
diubah; (3) Aspek geografis yaitu apabila wacana iklanrokok pada spanduk

dan baliho mengungkapkan masalah tentang permukaan bumi, iklim,
penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi; (4) Aspek
ekonomi yaituapabila wacana iklan rokok pada spanduk dan baliho mengajak

4

masyarakat menggunakanprinsip ekonomi (pemanfaatan uang, tenaga, waktu,
dan sebagainya yang berharga); (5)Aspek politik yaitu apabila pada wacana
persuasi iklan rokok pada spanduk dan baliho berisipengetahuan mengenai
ketatanegaraan atau kenegaraan, seperti sistem pemerintahan dansebagainya
(6) Aspek moral yaitu apabila wacana iklan rokok pada spanduk dan baliho
berisiajaran tentang baik buruknya perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi
pekerti dan susilayang diterima masyarakat: (7) Aspek humor yaitu apabila
wacana persuasi iklan rokok padaspanduk dan baliho mengungkapkan sesuatu
yang lucu, keadaan yang menggelikan hati, kejenakaan, kelucuan. (8) Aspek
agama yaitu apabila wacana iklan rokok pada spanduk danbaliho berisi ajaran
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan), peribadatan kepadaTuhan
yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia danmanusia serta lingkungannya.
Berdasarkan media penyampaiannya wacana dibagi menjadi dua

macam, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Kridalaksana (2008: 259)
memberikan definisi bahwa wacana merupakan satuan bahasa terlengkap
yang merupakan satuan gramatikal tertinggi dan direalisasikan dalam
karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia dan sebagainya) yang
membawa amanat lengkap.
Salah satu jenis wacana tulis yaitu wacana spanduk iklan. Menurut
Alwi, dkk. (2001: 1086) spanduk mempunyai pengertian kain rentang yang
berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui umum. Baliho

5

menurut Alwi, dkk. (2001: 96) mempunyai pengertian publikasi yang
berlebih-lebihan ukurannya agar menarik perhatian masyarakat, biasanya
dengan gambar yang besar dan dipasang di tempat-tempat umum. Hal tersebut
terlihat dengan banyaknya spanduk iklan yang terpasang hampir di setiap
persimpangan jalan di Surakarta, mulai dari jalan utama sampai di pemukiman
warga.

Spanduk iklan dinilai cukup efektif sebagai media untuk


mempromosikan karena dapat menyampaikan bermacam informasi dan
mudah dilihat oleh masyarakat.
Berdasarkan pengertian spanduk di atas dapat disimpulkan bahwa
spanduk iklan yaitu jenis wacana tulis sebagai alat penyampai pesan,
disampaikan kepada khalayak ramai dan biasanya dipasang di tempat umum
dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca agar pembaca tertarik dan bergerak
untuk melakukan sesuatu seperti yang dimaksudkan dalam iklan tersebut.
Salah satu cara menarik perhatian pembaca yaitu dengan cara pembuat
iklan membuat ilustrasi berupa gambar atau dengan menggunakan kata-kata
yang bersifat membujuk. Gambar yang terdapat dalam sepanaduk iklan
merupakan representasi dari media luar ruang. Penulis memilih media luar
ruang berupa “spanduk”. Pemilihan Surakarta sebagai tempat penelitian
berdasarkan tempat peneliti melakukan studi.
Iklan merupakan sebuah model komunikasi yang khas. Kekhasannya
tersebut dapat membedakan wacana iklan dari wacana yang lain. Kekhasan
yang paling menonjol dari iklan adalah iklan mengkomunikasikan citra

6

produk secara maksimum dalamn waktu minimum sehingga dapat mencapai

sasaran dan tetap menjamin keuntungan perusahaan.
Salah satu iklan yang dijumpai di masyarakat adalah iklan kendaraan
bermotor. Sama seperti iklan yang ada pada umumnya, iklan kendaraan
bermotor juga bertujuan mempengaruhi khalayak agar membeli produk
motoryang diiklankan. Upaya pencapaian tujuan tersebut antara lain melalui
penggunaan bahasa yang singkat, padat dan cenderung seperti sebuah puisi,
selain itu seolah-olah memberikan inspirasi kepada pembaca untuk lebih
semangat dalam melakukan suatu hal. Selain itu, bahasa dalam iklan
kendaraan bermotor tampak tidak berkaitan sama sekali dengan produk.
Contohnya “Mau Cari Motor Honda Matic, hubungi pak Krempeng telp:
0852225006776”.
Iklan kendaraan bermotor merupakan salah satu bentuk wacana dalam
konteks pemakaian bahasa. Sebagai wacana, iklan kendaraan bermotor di
spanduk mengandung satuan-satuan kebahasaan yang ada di bawahnya seperti
kalimat, klausa, frasa, kata, morfem dan fonem. Disamping itu, dalam wacana
juga terkandung makna dan konteks pemakaian (Mulyana, 2005:6). Semua
yang terkandung dalam wacana iklan tersebut merupakan unsur-unsur yang
diperlukan dalam komunikasi, khususnya komunikasi verbal.
Iklan kendaraan bermotor disampaikan melalui dua media, yaitu media
elektronik dan media cetak. Media elektronik antara lain televisi, radio, dan

internet. Media cetak antara lain koran, majalah, tabloid, spanduk, dan baliho.

7

Iklan kendaraan bermotor pada spanduk tentunya menarik untuk dijadikan
objek penelitian karena memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan
iklan di media lainnya. Karakteristik khusus tersebut yakni iklan dalam
spanduk dapat bertahan lama dan bisa dibaca berulang-ulang. Iklan kendaraan
bermotor di spanduk inilah yang yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Iklan dalam bentuk spanduk merupakan salah satu iklan yang paling
mudah dibuat dan paling banyak digunakan. Spanduk tersebut bisa terbuat
dari berbagai macam bahan, seperti kain, MMT, kertas, dan lain-lain,
tergantung dari pihak pemesan, dan ukurannya pun bermacam-macam.
Semakin besar sebuah perusahaan maka semakin besar pula biaya yang
dikeluarkan untuk spanduk iklan mereka. Setiap bahan mempunyai daya tahan
yang berbeda, dan biasanya bahan tersebut dibuat berdasarkan lamanya
pemasangan spanduk. Spanduk dalam bentuk iklan biasa dipasang di jalanjalan yang sering dilalui orang karena tujuannya adalah untuk menarik minat
konsumen tanpa terkecuali. Ada spanduk yang dipasang melintang jalan,
tujuannya agar pengguna jalan bisa lebih jelas melihat iklan tersebut tanpa
harus berhenti dan menepi, ada spanduk yang dipasang dipinggir jalan yang

biasanya berjajar yang biasanya dipasang oleh perusahaan ketika mereka
mengadakan event tertentu, adapula spanduk kecil yang biasanya digunakan
sebagai syarat untuk mengingatkan produk saja, dan biasanya perusahaan
kecillah yang biasa membuat spanduk kecil. Spanduk bukanlah hal yang asing
bagi perusahaan dan juga bagi konsumen, sebuah cara yang sederhana untuk

8

mengiklankan apa yang ingin mereka iklankan. Bagi konsumen juga
merupakan cara yang mudah untuk mendapatkan info tentang produk yang
mereka inginkan tanpa harus bertanya kepada perusahaan untuk mendapatkan
garis besar produk yang diinginkan.
Berdasarkan penjelasan mengenai implikatur di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang implikatur yang ada dalam wacana
spanduk iklan. Iklan merupakan salah satu wacana yang terdapat pada
spanduk. Spanduk berisi tentang pengiklanan sebuah produk kendaraan,
sehingga sangat menarik untuk diteliti maksud yang tersirat dari kata-kata
tersebut.
B. Pembatasan Masalah


Masalah dalam penelitian ini dibatasi dimaksudkan agar peneliti lebih
terarah dan mempermudah penulis dalam menentukan langkah penelitian.
Adapun pada penelitian ini penulis fokuskan pada masalah bentuk implikatur
serta maksud implikatur pada wacana sepanduk iklan kendaraan bermotor
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas ada dua masalah yang perlu dibahas dalam
penelitian ini.
1. Bagaimana bentuk implikatur pada wacana sepanduk iklan kendaraan
bermotor di Surakarta?
2. Bagaimana strategi implikatur pada wacana sepanduk iklan kendaraan
bermotor di Surakarta?

9

D. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas,
maka penelitian ini memiliki dua tujuan.
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk implikatur pada wacana
sepanduk iklan kendaraan bermotor di Surakarta.
2. Mengidentifikasi strategi implikatur pada wacana sepanduk iklan

kendaraan bermotor di Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya harus membawa manfaat baik dari segi
teoritis maupun praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoretis
Penelitian

ini

dilaporkan

agar

dapat

memberi

masukan

(sumbangan pikiran) dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya
dalam studi bahasa Indonesia terutama tentang ilmu pragmatik, dalam hal
ini menyangkut Implikaturpada Wacana Sepanduk Iklan Kendaraan
Bermotor di Surakarta.
2. Manfaaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
kepada para pembaca yaitu cara cepat untuk dapat menangkap maksud
suatu wacana yang tersirat, baik itu wacana tulis maupun wacana lisan,
yang dikemas dengan bahasa ringkas.