PENDAHULUAN Penerapan Student – Generated Questions Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Tentang Materi Peluang Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan
individu, masyarakat maupun suatu bangsa. Salah satu langkah untuk
meningkatkan kemajuan suatu bangsa adalah mengembangkan ilmu
pengetahuan yang sangat dipengaruhi oleh mutu pendidikan nasional.
Peningkatan mutu pendidikan nasional tidak lepas dari tujuan pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dimulai di tingkat sekolah dengan
melakukan penerapan strategi, metode, dan penggunaan media pada setiap
pembelajaran. Namun pada umumnya guru belum menerapkan strategi
maupun metode pembelajaran yang bervariasi, inovatif, dan kreatif.
Diperlukan strategi maupun model pembelajaran yang tepat agar proses
pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dapat dibuktikan
mulai dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi
mendapat pelajaran matematika dengan jumlah jam pelajaran yang banyak.
Matematika berperan penting dalam ilmu pengetahuan yang ada. Namun,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap menakutkan

dan sulit oleh para siswa. Anggapan siswa terhadap pelajaran matematika
bukan

hanya

disebabkan

kurangnya

1

semangat

belajar

atau

tidak

2


memperhatikan saat guru menerangkan, namun juga dapat
dikarenakan

rendahnya kemampuan komunikasi matematis mereka.

Kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika
untuk menyelesaikan permasalahan, menyampaikan gagasan-gagasan yang
dimiliki oleh siswa secara tertulis maupun secara lisan.
Kemampuan berkomunikasi merupakan cara mengemukakan
pemahaman atau gagasan dan dalam proses komunikasi dapat membantu
membangun makna (Wahyudin dalam Fachrurazi, 2011: 81). Komunikasi
matematis menunjukkan pemahaman siswa dari apa yang telah mereka
pelajari. Siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran matematika
diamana mereka mengkomunikasikan secara matematis materi yang mereka
pelajari (Fachrurazi, 2011: 82).
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 10 November 2013
diketahui bahwa kondisi awal yang dialami siswa kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 1 Kartasura ditemukan permasalahan komunikasi matematis.
Permasalahan tersebut diantaranya, siswa membuat pertanyaan matematika

secara tertulis 5 siswa (13,158%), kemampuan menyelesaikan permasalahan
matematika secara tertulis 20 siswa (52,632%). Untuk kemampuan
mengajukan pertanyaan secara lisan 7 siswa (18,421%), kemampuan
menjawab pertanyaan matematika secara lisan 10 siswa (26,316%) dan
kemampuan mempresentasikan hasil diskusi 5 siswa (13,158%).
Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa tersebut
disebabkan oleh tidak dilibatkannya siswa secara aktif dalam proses

3

pembelajaran, pembelajaran masih monoton dan terarah pada guru. Siswa
menjadi kurang tertarik mengikuti pembelajaran, karena merasa jenuh dan
bosan sehingga kemampuan komunikasi matematis rendah yang berakibat
pada rendahnya hasil belajar siswa.
Salah satu solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis adalah dengan membentuk kelompok-kelompok kecil
untuk berdiskusi kemudian mempresentasikan hasil diskusi mereka. Solusi
yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Student-Generated Question.
Model pembelajaran Student-Generated Question merupakan suatu

strategi pembelajaran aktif. Siswa dilatih untuk mengajukan pertanyaan untuk
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Siswa dapat mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis melalui mengajukan
pertanyaan dari apa yang mereka sudah pahami dan yang belum mereka
pahami. Khoon Yoong Woong (2012: 12-13) mengungkapkan bahwa
Student-Generated Question dapat menguatkan rasa ingin tahu dan melatih
kebiasaan siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap pembelajaran
matematika.
Student-Generated

Question

merupakan

salah

satu

model


pembelajaran kooperatif berbalik dimana bukan guru melainkan siswa yang
mengajukan pertanyaan dalam kelompok. Siswa dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok kecil, antara 4-6 siswa. Kemudian siswa diminta untuk
mempelajari dengan membaca terlebih dahulu materi yang akan dipelajari.

4

Kemudian siswa membuat ringkasan dari materi yang dipelajari secara
mandiri. Setelah membuat rangkuman siswa membuat pertanyaan dari materi
yang belum mereka pahami. Pertanyaan tersebut dapat dijawab kelompok
lain atau guru. Setelah selesai menjawab soal, kemudian guru mengajak
setiap kelompok mengkomunikasikan pendapat dan kesimpulan, kemudian
dibahas dan dibenarkan bersama-sama.
Kelebihan Student-Generated Question meliputi, pertama, siswa
dapat menarik dan memusatkan perhatian meskipun sebelumnya keadaan
kelas ramai karena banyak siswa yang bergurau. Kedua siswa dituntut
mengembangkan unsur kognitifnya dalam membuat atau menjawab
pertanyaan. Ketiga, dapat merangsang siswa melatih mengembangkan daya
pikir dan ingatannya terhadap pelajaran. Keempat, Mampu mengembangkan
keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan

pendapatnya (Syaiful dan Zaini, 2006: 95).
Kelemahan Student-Generated Questions menurut Syaiful dan
Zaini (2006: 95) antara lain, pertama tidak semua siswa mudah membuat
pertanyaan karena tingkat kemampuan siswa dalam kelas berbeda-beda.
Kedua waktu yang dibutuhkan sering tidak cukup karena harus memberi
kesempatan semua siswa membuat pertanyaan dan menjawabnya. Ketiga,
waktu menjadi sering terbuang karena harus menunggu siswa sewaktu diberi
kesempatan bertanya. Keempat, siswa merasa takut karena sewaktu
menyampaikan pertanyaan siswa kadang merasa pertanyaannya salah atau
sulit mengungkapkannya.

5

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis melakukan
penelitian tentang penerapan Student-Generated Question pada pembelajaran
matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Siswa diharapkan mampu menjadi terbiasa aktif mengkomunikasikan
pertanyaan secara lisan maupun secara tertulis sehingga kemampuan
matematis mereka maningkat.


B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah, efisien
dan efektif. Adapun penelitian ini dibatasi oleh:
a. Kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok
bahasan Peluang.
b. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah StudentGenerated Question.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
Adakah peningkatan kemampuan komunikasi matematis melalui
Student-Generated Question pada siswa kelas XI IPA 5 semester genap SMA
Negeri 1 Kartasura tahun 2014/2015?

6

D. Tujuan Penelitian
Melalui penerapan model pembelajaran Student-Generated Question,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis melalui StudentGenerated Question pada siswa kelas XI IPA 5 semester genap SMA Negeri 1

Kartasura tahun 2014/2015.

E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang
diharapkan antara lain:
a. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika pada peningkatan
kemampuan komunikasi matematis melalui model pembelajaran StudentGenerated Question.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
pentingnya kemampuan komunikasi matematis.
2) Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan guru mengenai model pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

7

3) Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan strategi pembelajaran yang sesuai
materi pembelajaran.
4) Bagi perpustakaan, penelitian ini dapat dijadikan pembanding atau
sebagai reverensi untuk penelitian yang relevan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

12 55 167

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 14 60

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Hidayatul Islamiyah Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 11 58

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MATERI PELUANG DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANGTORU.

0 4 36

PENERAPAN STUDENT – GENERATED QUESTIONS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS TENTANG MATERI Penerapan Student – Generated Questions Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Tentang Materi Peluang Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasu

0 2 16

Artikel Publikasi: PENERAPAN STUDENT – GENERATED QUESTIONS UNTUK Penerapan Student – Generated Questions Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Tentang Materi Peluang Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura.

0 3 14

Pengembangan media pembelajaran konvensional untuk materi Biologi semester genap kelas XI SMA.

0 1 228

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA 1 SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 MENGGALA TAHUN PELAJARAN 20152016 (Hesti Noviyana)

0 0 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN CHEMIE IM KONTEKS PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGWARENG

0 2 16