PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle Pada Materi Gerak Tumbuhan Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI
PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK
TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI
TAHUN AJARAN
2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S- 1
Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan oleh :
ESKATUR NANANG PUTRO UTOMO
A 420 090 185

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI

PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK
TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SAWIT
TAHUN AJARAN 2012/2013
Eskatur Nanang Putro Utomo, A 420 090 185, Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013, 130 Halaman.

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dari kondisi belajar siswa kelas VIII A
SMP Negeri 2 Sawit yang memiliki kekurangan, yaitu: kondisi siswa yang pasif,
kurang adanya motivasi, siswa cenderung gaduh, dan pembelajaran masih
berjalan satu arah, sehingga membuat hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun
Ajaran 2012/2013 pada aspek kognitif dan aspek afektif pada materi gerak pada
tumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan
strategi inside outside circle yang dilakukan sebanyak dua siklus. Teknik analisis
data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan 3 langkah yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sumber data diperoleh dari hasil
belajar siswa kelas VIII A pada aspek kognitif dengan diadakan post-test setiap

siklus dan penilaian terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran
berlangsung (aspek afektif) yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Hasil
penelitian yang diperoleh pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan rata-rata
hasil belajar pada aspek kognitif yaitu 6,45 dari nilai awal yaitu 5, sedangkan pada
aspek afektif yaitu 10,65 (termasuk dalam kategori kurang berminat). Rata-rata
nilai pada aspek kognitif untuk siklus II mengalami peningkatan menjadi 8,15,
sedangkan untuk rata-rata nilai pada aspek afektif juga mengalami peningkatan
menjadi 12,15 (termasuk dalam kategori berminat). Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan strategi
pembelajaran inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek
kognitif dan aspek afektif siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun
Ajaran 2012/2013.

Kata Kunci: Hasil belajar kognitif dan afektif, strategi pembelajaran inside
outside circle.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN

BIRO SKRIPSI
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta
57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama
NIP/NIK

: Drs. Sofyan Anif, M.Si
: 547

Telah membaca dan mencermati skah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

: Eskatur Nanang Putro Utomo

NIM


: A420090185

Program Studi

: Pendidikan Biologi

Judul Skripsi

:“PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE
OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK
TUMBUHAN KELAS VIII A SMP NEGERI 2
SAWIT TAHUN AJARAN 2012/2013.”

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan .
Demikian persetujuan imi dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, 12 Juni 2013
Pembimbing


Drs. Sofyan Anif, M.Si

PENDAHULUAN
Belajar merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya guna menggapai impian yang
ingin dicapainya. Melalui belajar seseorang dapat mengetahui sesuatu hal yang
belum diketahuinya, melalui belajar juga seseorang dapat memahami suatu gejalagejala yang timbul di segala aspek kehidupan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan produk atau hasil pendidikan yang berkualitas adalah dengan
memperbaiki cara belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa di kelas.
Munawar (2009), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan serta
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang
yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika
di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas
kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan didalam
proses belajar.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di kelas VIII A
SMP Negeri 3 Sawit tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 20 siswa,
diperoleh hasil observasi yaitu 1) 10 siswa atau 50% cenderung pasif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran , 2) 5 siswa atau 25% tidak ada motivasi untuk

mengikuti pembelajaran, 3) 25% atau 5 siswa sering berbuat gaduh dan
berbincang-bincang sendiri dengan teman sebangkunya, 4) guru dalam
menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah dan hanya sesekali
melakukan tanya jawab kepada siswa, sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran, 5) 90% atau 18 siswa nilainya belum mencapai KKM (7,5).
Guru dalam hal ini merupakan kunci utama untuk membuat suasana
pembelajaran seaktif dan semenarik mungkin sehingga siswa mudah dalam
menangkap dan memahami materi pelajaran Biologi, akan tetapi kebanyakan guru
masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dalam menyampaikan
materi pelajaran. Pada kenyataanya, metode ini kurang efektif untuk
menyampaikan materi pelajaran karena siswa cenderung bosan dan tidak aktif.
Salah satu usaha yang digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
aktif yaitu dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif. Metode InsideOutside Circle merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pada
metode ini siswa akan berkelompok di dalam lingkaran besar dan lingkaran kecil,
dimana nanti siswa akan saling berhadapan dan bertukar pengetahuan yang telah
didapatkannya. Metode ini sangat bermanfaat bagi siswa yang kesulitan dalam
memahami materi Biologi yang membutuhkan konsentrasi dan sikap kritis. Selain
itu siswa juga dapat mengembangkan kemampuan interaksi sosialnya terhadap
teman-teman yang lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul: “Peningkatan

Hasil Belajar Biologi dengan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle
pada Materi Gerak Tumbuhan Kelas VIII E SMP Negeri 2 Sawit Tahun
Pelajaran 2012/2013”.

Landasan Teori
Suyono dan Hariyanto (2011), menyatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas atau proses memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam hal konteks
menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains
konvensinal, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman
(experience).
Rubiyanto (2004), menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya
manusia untuk memperluas pengetahuan dalam membentuk nilai, sikap, perilaku
dan nilai-nilai pada individu, kelompok, dan masyarakat. Melalui pendidikan
diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di
bidangnya sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Silberman (2007), menyatakan bahwa belajar aktif merupakan kesatuan
sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif
meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui

aktifitas-aktifitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran. Pada saat kegiatan belajar itu
aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan.
Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan
berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Rusman (2012), menyatakan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif
guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan
penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri.
Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus
membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini
merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide
mereka sendiri.
Menurut Agus Suprijono (2012), pembelajaran dengan metode inside
outside circle diawali dengan pembentukan kelompok. Jika kelas terdiri dari 40
orang, bagilah menjadi 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 2
kelompok lingkaran dalam dengan jumlah anggota 10 dan kelompok lingkaran
luar terdiri dari 10 orang. Aturlah sedemikian rupa pada masing-masing kelompok
besar yaitu anggota kelompok lingkaran dalam berdiri melingkar menghadap
keluar dan anggota kelompok luar berdiri menghadap ke dalam. Dengan

demikian, antara anggota lingkaran dalam dan luar saling berpasangan dan
berhadap-hadapan. Berikan tugas pada tiap-tiap pasangan yang berhadap-hadapan
itu. Kelompok ini disebut kelompok pasangan asal. Sebaiknya, tugas yang
diberikan pasangan asal itu sesuai dengan indikator-indikator pembelajaran yang
telah dirumuskan. Karena dalam contoh ini ada 10 pasangan berarti ada 10
indikator pembelajaran. Selanjutnya, berikan waktu secukupnya kepada tiap-tiap
pasangan untuk berdiskusi. Setelah mereka berdiskusi, mintalah kepada anggota
kelompok lingkaran dalam bergerak berlawanan arah dengan anggota kelompok
lingkaran luar. Setiap pergerakan itu akan terbentuk pasangan-pasangan baru.
Pasangan-pasangan ini wajib memeberikan informasi berdasarkan hasil diskusi

dengan pasangan asal, demikian seterusnya. Pergerakan baru diberhentikan jika
anggota kelompok lingkaran dalam dan luar sebagai pasangan asal bertemu
kembali.
Igak dan Kuswaya (2011), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Suharsimi Arikunto (2006), menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan

penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan
pelajaran yang diajarkan sudah diterima oleh siswa. Untuk dapat menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha untuk menilai hasil
belajar. Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam
penguasaan materi yang telah dipelajari dan diterapkan.
Metode Penelitian
Setting
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Sawit, Boyoali 2012/2013.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November-April.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Variabel Penelitian
Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas:
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan metode
inside outside circle pada pembelajaran Biologi di kelas VIII
A SMP Negeri 2 Sawit Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar kognitif siswa dan tingkat
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit
Tahun Ajaran 2012/2013, sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah penerapan
strategi pembelajaran Inside Outside Circle.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitianyang digunakan yang meliputi observasi awal, perencanan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), refleksi dan evaluasi.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis data yang digunakan meliputi metode observasi, metode
dokumentasi dan metode tes.
Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, teknik yang digunakan adalah analisis kualitatif yang
meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II menunjukkan adanya
perubahan dan peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit
tahun ajaran 2012/2013 pada aspek kognitif maupun aspek afektif. Peningkatan
dari hasil belajar pada aspek kognitif dan aspek afektif dapat dilihat pada tabel 1
dan 2 sebagai berikut:
Tabel 1. Tingkat Presentase Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII
A SMP Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside Outside Circle

Keterangan
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-Rata
Jumlah
siswa
yang mencapai
ketuntasan
Presentase
Ketuntasan

Nilai Awal
6
8
5
5

Siklus I
6
10
6,45
16

Siklus II
6,5
10
8,15
17

25%

80%

85%

Tabel 2. Kondisi Aspek Afektif Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit
Menggunakan Strategi Inside Outside Circle

No.
1.
2.
3.
4.

Indikator
Aktif
Kerja Sama
Tanggung
Jawab
Penuh
Perhatian

Siklus I
20%
40%
20%

Siklus II
40%
45%
25%

25%

30%

Supaya lebih jelas tentang peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan
afektif dapat dilihat pada grafik berikut:

Presentase Peningkatan
Ketuntasan Siswa
10000,00%
5000,00%
0,00%

Presentase
Peningkatan
Ketuntasan
Siswa

Nilai Siklus I Siklus
Awal
II

Gambar 1. Grafik Presentase Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa
Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside
Outside Circle

50%

Siklus I

40%

Siklus II

30%
20%
Siklus II
Siklus I

10%
0%
Aktif

Kerja Sama

Tanggung
Jawab

Penuh
Perhatian

Gambar 2. Histogram Ketercapaian Aspek Afektif Siswa Kelas VIII A SMP
Negeri 2 Sawit dengan Penerapan Strategi Inside Outside Circle

Hasil belajar siswa kelas VIII A pada siklus I pada aspek kognitif dengan rata-rata
kelas yaitu 6,45. Pada siklus I ini terdapat 16 atau sebesar 80% siswa yang
mendapat nilai diatas KKM 7,5. Untuk siswa yang belum mendapat nilai diatas
KKM 7,5 yaitu sebanyak 4 anak atau 20% dari total 20 siswa. Pada siklus I
terdapat 2 anak yang mendapat nilai terendah yaitu 6 dan ada 1 anak yang
mendapat nilai tertinggi yaitu 10. Pada siklus I ini terdapat peningkatan hasil
belajar pada aspek kognitif dengan rata-rata kelas 6,45 dibanding rata-rata nilai
kelas pada kondisi awal yaitu 5, dimana hanya ada 5 anak atau sebesar 25% yang
mencapai batas KKM 7,5. Pada siklus I diperoleh hasil belajar pada aspek afektif
yaitu: 1) Pada indikator Aktif terdapat 4 (20%) siswa yang mencapai ketuntasan,
2) Pada indikator Kerja Sama terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan,
3) Pada indikator Tanggung Jawab terdapat 4 (20%) yang mencapai ketuntasan, 4)
Pada indikator Penuh Perhatian, dimana siswa merspon dan memperhatikan saat

guru menjelaskan materi terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan. Dari hasil
penilaian pada aspek afektif untuk setiap indikator, maka diperoleh rata-rata nilai
kelas pada aspek afektif sebesar 10,65 dengan kriteria kurang berminat. Untuk
rata-rata nilai hasil belajar kognitif pada siklus II kelas VIII A mengalami
kenaikan yaitu sebesar 8,15 dibandingkan siklus I yaitu 6,45. Jumlah siswa yang
sudah tuntas KKM sebanyak 17 siswa (85%) dan sebanyak 3 siswa (15%). Nilai
tertinggi yaitu 10 diperoleh 1 orang siswa dan nilai terendah 6,5 juga diperoleh 1
orang siswa saja. Hasil belajar aspek kognitif pada siklus II telah menunjukkan
bahwa penelitian tindakan siklus II telah berhasil karena telah mencapai target
75% siswa sudah tuntas KKM. Nilai 10 hanya diperoleh 1 orang siswa saja, akan
tetapi sebagian besar siswa mendapatkan nilai diatas nilai KKM atau dapat
dikatakan distribusi nilai merata. Untuk hasil belajar siklus II pada aspek afektif
diperoleh hasil yaitu: 1) Pada indikator Aktif terdapat 8 (40%) siswa yang
mencapai ketuntasan, 2) Pada indikator Kerja Sama terdapat 9 (35%) siswa yang
mencapai ketuntasan, 3) Pada indikator Tanggung Jawab terdapat 5 (25%) yang
mencapai ketuntasan, 4) Pada indikator Penuh Perhatian terdapat 6 (30%) siswa
yang mencapai ketuntasan. Dari hasil penilaian aspek afektif untuk setiap
indikator diperoleh hasil rata-rata nilai afektif kelas VIII A yaitu sebesar 12,15
dimana masuk dalam kriteria berminat.
Pembahasan
Pada penelitian tindakan ini peneliti berkolaborasi dengan guru mata
pelajaran Biologi yang mengajar di kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit untuk
pelaksanaan tindakan menggunakan strategi pembelajaran inside outside circle.
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan
guru kolaborator, dimana peneliti diberi saran oleh guru kolaborator agar
menjelaskan materi tentang gerak pada tumbuhan terlebih dahulu agar siswa
mengerti apa yang sedang mereka pelajari.
Penerapan strategi inside outside circle bertujuan untuk dapat
meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa tentang materi gerak pada
tumbuhan, mengembangkan kemampuan kerjasama siswa, dan membangkitkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, strategi inside outside circle memiliki
beberapa kelebihan yaitu pembelajaran menjadi menarik karena tidak berlangsung
satu arah sehingga siswa tidak bosan, membuat siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran, dan materi akan lebih mudah dipahami siswa dengan penyampaian
materi yang unik.
Hasil belajar siswa kelas VIII A pada siklus I untuk aspek kognitif
mengalamai peningkatan dari kondisi awal. Untuk rata-rata kelas meningkat
menjadi 6,45 dengan 1 anak yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 10, dan nilai
terendah 6 diperoleh 2 orang anak. Untuk jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
diatas KKM yaitu sebanyak 16 anak atau 80%, sedangkan siswa yang belum
tuntas KKM sebanyak 4 anak atau 20%. Rata-rata kelas hasil belajar kognitif
siswa kelas VII A pada siklus I lebih baik dari kondisi awal yang hanya 5 dengan
jumlah siswa yang tuntas hanya 5 siswa saja. Pada indikator sikap aktif terdapat
terdapat 4 (20%) siswa yang mencapai ketuntasan.Pada indikator Kerja Sama
terdapat 8 (40%) siswa yang mencapai ketuntasan. Pada indikator Tanggung

Jawab terdapat 4 (20%) yang mencapai ketuntasan. Pada indikator Penuh
Perhatian, dimana siswa merspon dan memperhatikan saat guru menjelaskan
materi terdapat 5 (25%) yang mencapai ketuntasan. Untuk rata-rata nilai kelas
pada aspek afektif sebesar 10,65 dengan kriteria kurang berminat.
Pada siklus II untuk aspek kognitif mengalami peningkatan, dimana pada
aspek kognitif yaitu rata-rata nilai hasil belajar kognitif pada siklus II kelas VIII A
mengalami kenaikan yaitu sebesar 8,15 dibandingkan siklus I yang hanya 6,45.
Jumlah siswa yang sudah tuntas KKM sebanyak 17 siswa (85%) dan sebanyak 3
siswa (15%) tidak tumtas KKM. Nilai tertinggi yaitu 10 diperoleh 1 orang siswa
dan nilai terendah 6,5 juga diperoleh 1 orang siswa saja. Hasil belajar aspek
kognitif pada siklus II telah menunjukkan bahwa penelitian tindakan siklus II
telah berhasil karena telah mencapai target 75% siswa sudah tuntas KKM. Untuk
aspek afektif pada siklus II juga mengalami peningkatan, dimana pada siklus I
rata-rata nilai afektif siswa kelas VIII A 10,65 meningkat menjadi 12,15 yang
masuk dalam kriteria berminat. Pada indikator Aktif terdapat 4 (20%) siswa yang
mencapai ketuntasan, kemudian untuk indikator Kerja Sama terdapat 8 (40%)
siswa yang mencapai ketuntasan. Untuk indikator Tanggung Jawab terdapat 4
(20%) yang mencapai ketuntasan dan indikator Penuh Perhatian, dimana siswa
merespon dan memperhatikan saat guru menjelaskan materi terdapat 5 (25%)
yang mencapai ketuntasan.
Mulyasa (2009), menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran dan terjadi perubahan perilaku yang
positif.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka terbukti strategi pembelajaran aktif
inside outside circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP
Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil penelitian yang
menunjukkan berhasilnya penerapan strategi inside outside circle untuk
meningkatkan hasil belajar aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas VIII A
juga menjadi bukti bahwa penelitian ini relevan dengan penelitian-penelitian yang
terdahulu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar pada aspek kognitif untuk siklus I sebesar 6,45 dengan presentase
ketuntasan 80%, pada siklus II meningkat menjadi 8,15 dengan presentase
ketuntasan 85%.
2. Hasil belajar pada aspek afektif untuk siklus I dengan rata-rata 10,65 dengan
kriteria kurang berminat, pada siklus II mengalami peneingkatan menjadi 12,15
dengan kriteria berminat.

Saran
1. Kepada Guru Biologi
Guru hendaknya lebih bervariasi dalam menggunakan strategi-strategi
pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan bisa meningkatkan minat
belajar dan keaktifan siswa.
2. Kepada Siswa
a. Siswa hendaknya bisa lebih aktif untuk bertanya mengenai materi yang
belum paham.
b. Siswa sebaiknya lebih menghargai guru dan dapat bersikap santun.
3. Kepada Peneliti Berikutnya
a. Peneliti berikutnya dapat menggunakan strategi ini dengan media media
yang lebih menarik
b. Peneliti berikutnya mungkin dapat membandingkan strategi pembelajaran
aktif inside outside circle dengan strategi pembelajaran yang lain. metode
inside outside circle dapat meningkatkan nilai hasil belajar dan keaktifan
siswa dan secara umum terjadi perubahan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta:
Bumi Aksara.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Munawar, Ibrahim. 2002. Pembelajaran Kooperative. Surabaya:
Rajawali Press.
Rubiyanto, Rubino. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: MUP
UMS.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer.
Bandung: Alfabeta.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mada.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Wardhani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. 2011. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 2 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Pkn Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Inside-Outside Circle (IOC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 09 Purwodadi Grob

0 1 14

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN TIPE Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Tipe Inside Outside Circle Dengan Tipe Bamboo Dancing Pada Materi Ekositem Kelas VII

0 7 15

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN TIPE Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Tipe Inside Outside Circle Dengan Tipe Bamboo Dancing Pada Materi Ekositem Kelas VII

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA MATERI GERAK Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle Pada Materi Gerak Tumbuhan Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun A

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Inside Outside Circle Pada Materi Gerak Tumbuhan Kelas VIII A SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 11

94 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE

0 0 11