UPAYA MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MEODE COOPERATIVE DI TK SION TANJUNG MORAWA TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang M aha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi inib dengan judul “Upaya M engembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia Dini M elalui M etode Cooperative Play Di TK Sion Tanjung M orawa Tahun Ajaran 2011/2012.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 pada Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan.

Dalam penulisan ini, banyak pihak yang membantu dan dukungan moral sehingga skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat dihasilkan. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua tersayang ayahanda M ardin Tarigan dan Ibunda tercinta Tenang Br Sembiring yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta doa restu demi keberhasilan dalam segala macam hambatan dalam menyusun skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Drs. Nasrun, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri M edan.

2. Prof. Dr. Yusnadi, M S selaku Pembantu Dekan I dan Drs. Aman Simaremare selaku pembantu dekan II.

3. Dra. Nasriah, M .Pd dan Dra. Dorlince Simatupang, M .Pd selaku ketua dan sekertaris Prodi Pendidikan Anak Usia Dini.


(4)

5. Dra. Dorlince Simatupang, M .Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Dra. Rosdiana. M .Pd, Kamtini S.Pd dan Dra. Nasriah, M .Pd selaku dosen

penyelaras.

7. Sri Ningsih Br Tarigan SPd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

8. Ester Nuriani Am.Pd selaku guru kelas mawar kelompok B yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

9. Kakakku Elfrida Br Tarigan yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada adikku Roslina Br Tarigan serta Normin Br Tarigan terima kasih atas doa dan dukungannya yang diberikan kepada penulis. 10.Seluruh mahasiswa PAUD angkatan 2008 yang tidak dapat penulis ucapkan satu

persatu terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Teriring doa, semoga bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis, dibalas oleh Tuhan Yang M aha Esa.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan sangat banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

M edan, Juli 2012 Penulis

Ekayanti Tarigan NIM . 108314007


(5)

ABS TRACT

Ekayanti Tarigan. Efforts to Develop Interpersonal 5-6 Year-Olds in Kindergarten Through Cooperative Meode Tanjung Morawa Sion S chool Year 2011/2012. Thesis. Faculty of Education, S tate University of Medan. Of 2012.

The problem in this research are: how to use methods of cooperative play in developing interpersonal intelligence of children aged 5-6 years. This study aims to develop interpersonal intelligence of children aged 5-6 tahunmelalui cooperative method paly in kindergarten Zion Tanjung M orawa.

Theory used in this research that Safira theory which states that interpersonal intelligence will demonstrate the ability of the child in touch with other people while the method of cooperative play is taken from M ilden Parten theory which states that the cooperative play or play with or characterized by cooperation and division of roles among children who are involved in the game to achieve a certain goal.

This study is the Classroom Action Research (PTK) is performed in two cycles, each cycle is done in 2 sessions. In each cycle through four stages, namely planning, implementation, observation and reflection. Data collection tool that is used is observation. Prior to action on the cycle I, the researchers first observed the initial learning process aimed at children or prasiklus interpersonal intelligence in addition to knowing the child is also to know the shortcomings experienced by the child when the child bermain.Subjek research is in kindergarten class B Sion Tanjung M orawa, which amounts to 23 students consisting of 12anak women and 11 boys. Determination of the subject is obtained based on the results of observations of class diteliti.Instrumen in this research used observation sheet interpersonal intelligence of children with the following indicators: self-awareness, understanding social situations and social ethics, problem-solving skills, empathy, prosocial behavior, effective communication, and effective listening.

Based on observation data analysis and interpersonal intelligence level of children in the cycle I have 6 children (26.0%) classified as less, 8 children (34.8%) classified as adequate, 9 children (39.2%) classified as good and no child quite well. In the second cycle there was an increase that is a child (4.35%) classified as less, 2 children (8.7%) classified as adequate, 15 children (65.2%) classified as good and 5 children (21.7%) classified as excellent . Based on these results, it can be concluded that the use of cooperative methods can play children develop interpersonal intelligence. Therefore, the method can be applied to cooperative play as one alternative in developing interpersonal intelligence of children aged 5-6 years in kindergarten Zion Tanjung M orawa.


(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dalam jalur formal maupun jalur non formal. Hal ini tertuang dalam pasal 1 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang berbunyi pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi.


(7)

Kecerdasan bagi anak usia dini memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi perkembangan sosialnya karena dengan tingkat kecerdasan anak yang berkembang dengan baik akan memudahkan anak bergaul dengan orang lain serta mampu menciptakan hal-hal yang baru.

Gardner dalam M usfiroh, (2008:36) menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan berfikir yang dimiliki manusia untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu dalam kehidupan nyata. M elalui pengembangan kecerdasan akan membantu seseorang untuk menemukan jalan keluar atau solusi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan dapat pula membantu seseorang untuk dapat menciptakan sesuatu baik berupa jasa maupun benda dan dapat membantu memudahkan seseorang untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan kecerdasan manusia hendaknya dilakukan sejak anak usia dini. Pada anak usia sekitar lima tahun merupakan masa keemasan (golden age) yang perkembangan kecerdasannya mencapai 50 % kapasitas kecerdasan orang dewasa. Dalam diri manusia terkandung banyak kemampuan/kecerdasan seperti yang dikemukakan oleh Howard Gardner dalam Suparno (2003:17) menetapkan ada 9 jenis kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan bahasa (linguistik-varbal), kecerdasan logis matematis, kecerdasan keruang (visual spasial), kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan gerakan (kinestetik), kecerdasan naturalis dan kecerdasan eksistensial.

Salah satu dari kecerdasan itu adalah kecerdasan interpersonal yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang sekitarnya. Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk memahami dan menggambarkan perasaan, suasana hati, maksud dan keinginan orang lain. Kecerdasan interpersonal memungkinkan anak mampu membangun kedekatan, pengaruh, pimpinan dan membangun hubungan dengan orang lain. Kecerdasan


(8)

ini sudah dimiliki anak sejak ia lahir dan perlu dikembangkan melalui pembinaan dan pengajaran. Oleh sebab itu, hendaknya untuk membangun kecerdasan interpersonal perlu dibangun sejak anak berusia dini.

Indragiri (2010:17) menyebutkan kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami orang lain, di dalam kehidupannya dan tampak melalui prilakunya.

Kecerdasan interpersonal dibutuhkan karena dalam kehidupan manusia, setiap orang harus hidup bersama kelompoknya karena setiap orang membutuhkan orang lain. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang kurang cenderung tidak peka, tidak peduli, egois dan sering menyinggung perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal yang kurang dapat disebabkan oleh karena orangtua cenderung mengekang anak dirumah dan melarangnya bergaul dengan teman seusianya pada lingkungan rumah. Anak-anak yang seperti itu kurang diajarkan orangtua bagaimana berhubungan dengan orang lain atau diberi kesempatan untuk berbaur dengan teman sebayanya.

Ada beberapa cara mengembangkan kecerdasan interpersonal pada anak yaitu mengembangkan dukungan kelompok, menetapkan aturan tingkah laku, memberi kesempatan bertanggung jawab di rumah, bersama-sama menyelesaikan konflik, melakukan kegiatan sosial di lingkungan, menghargai perbedaan pendapat antara anak dengan teman sebaya, menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman budaya lingkungan sosial dan melatih kesabaran menunggu giliran berbicara, serta mendengarkan pembicaraan orang lain terlebih dahulu.


(9)

Armstrong dalam M usfiroh (2008:54-55) menyebutkan bahwa kecerdasan yang dimiliki anak dapat berkembang sampai tingkat kemampuan anak di bidang tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan tersebut yaitu: (1) faktor biologis termasuk didalamnya faktor keturunan atau faktor genetis; (2) sejarah hidup pribadi termasuk di dalamnya (bersosialisasi dan hidup) dengan orangtua, guru, teman sebaya atau orang lain, baik membangkitkan maupun yang menghambat perkembangan kecerdasan; (3) latar belakang kultural atau historis termasuk waktu dan tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan serta sifat dan kondisi perkembangan historis atau kultural di tempat yang berbeda.

Kecerdasan yang ada pada tiap individu dapat ditingkatkan, ada beberapa keterampilan yang dibutuhkan anak agar kecerdasan interpersonal mereka berkembang yaitu salah satunya dengan menggunakan metode cooperative play. Karena dunia anak adalah dunia bermain, yang mana sebagian interaksi antara teman sebaya selama masa kanak-kanak melibatkan permainan. Dengan jalan bermain, anak melakukan eksperimen tertentu dan bereksplorasi.

Berdasarkah hasil penelitian Elok Puspita Sari (2009:104) menunjukkam bahwa pada kelompok eksperimen mayoritas subjek mengalami tingkat perubahan pada kecerdasan interpersonalnya. Ini menunjukkan bahwa permainan aktif dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kecerdasan interpersonal pada anak usia dini yaitu banyak orang tua maupun guru yang menganggap kecerdasan interpersonal kurang penting. M ereka umumnya beranggapan bahwa anak yang pandai secara akademik khususnya yang berhubungan dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, maka anak akan mampu menemukan kecerdasan atau kemampuan yang lain termasuk kecerdasan interpersonal. Kemampuan akademik lebih diutamakan karena banyaknya tuntutan syarat masuk sekolah dasar. Anak yang akan memasuki


(10)

sekolah dasar minimal harus bisa membaca, menulis, dan berhitung yang menyebabkan kecerdasan interpersonal terabaikan. Kenyataan ini membuat orangtua maupun guru lebih fokus kepada kemampuan akademik.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK SION Tanjung M orawa kelas B dan juga hasil wawancara awal dengan guru kelas bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tuntutan orantua yaitu lebih mengutamakan kemampuan akademik seperti membaca, menulis dan berhitung. Pembelajaran yang dilakukan dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal belum maksimal.

Pelaksanaan pembelajaran di TK Sion Tanjung M orawa masih mengutamakan kemampuan akademik seperti menulis, membaca dan berhitung untuk menyiapkan anak memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setiap anak masih mengerjakan tugas secara individual yang diberikan guru. Kegiatan menulis pada buku tugas tidak akan melibatkan anak bekerja secara kelompok sehingga kecerdasan interpersonal kurang dikembangkan. Anak yang hanya fokus pada pekerjaanya tidak akan mempedulikan pekerjaan temannya sehingga belum terjalin hubungan sosial antar anak.

Kegiatan pembelajaran sehari-hari dilaksanakan dengan posisi duduk anak yang konvensional dimana anak duduk menghadap papan tulis dan mendengarkan penjelasan guru layaknya kegiatan pembelajaran di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan pembelajaran yang seperti tidak dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak karena tidak ada kesempatan kepada masing-masing anak untuk menjalin interaksi dengan teman sebayanya. Hal ini tampak pada keadaan di kelas B-1 dimana anak masih memiliki sifat egois yang tinggi,


(11)

mau menang sendiri, pendiam, anak tidak mau bermain dengan teman yang lain yang bukan teman dekatnya, tidak mau bekerja sama dengan teman, kurang percaya diri dan bahkan ada anak yang bermain sendiri tanpa mempedulikan teman yang ada disekitarnya.

Agar kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini lebih efektif dan sesuai dengan tahap perkembangannya maka diperlukan metode bermain yang tepat yaitu metode bermain yang dapat membuat anak bekerja secara kelompok dan terjalin interaksi anak dengan anak yang lain. Hendaknya guru maupun orangtua memberi kesempatan kepada anak untuk bermain bersama temannya dalam mengembangkan kecerdasan majemuk terutama kecerdasan interpersonal anak.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya M engembangkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 5-6 Tahun M elalui M etode Cooperative Play Di TK Sion Tanjung M orawa Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012.

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu:

• Orangtua maupun guru beranggapan bahwa kemampuan akademik seperti menulis, membaca dan berhitung lebih penting daripada pengembangan kecerdasan interpersonal.

• Kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih kurang mengembangkan kecerdasan interpersonal anak dimana setiap harinya anak mengerjakan tugas


(12)

individual seperti menulis di buku tulis yang melibatkan anak menjalin hubungan sosial dengan anak yang lain.

• Posisi duduk yang konvensional dimana anak harus duduk menghadap papan tulis dan mendengar penjelasan guru tanpa adanya pemberian kesempatan berinteraksi dengan anak yang lain.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, penulis membatasi usia anak dalam penelitian ini yaitu 5-6 tahun. Sedangkan kajiannya terbatas pada metode cooperative play dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah metode cooperative play dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di kelompok B TK Sion Tanjung M orawa Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun melalui metode cooperative play di TK Sion Tanjung M orawa.


(13)

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada guru PAUD khususnya baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai metode cooperative play dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

b. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan pengembangan kecerdasan interpersonal anak usia dini melalui metode cooperative play.

b. Sebagai umpan balik bagi guru PAUD dalam upaya mengembangkan kecerdasan interpersonal melalui metode cooperative play.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini. d. Bagi anak, dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak


(14)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil temuan penelitian dan analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:

1. Tingkat kecerdasan interpersonal anak pada siklus I terdapat 6 anak (26,0%) tergolong kurang, 8 anak (34,8%) tergolong cukup, 9 anak (39,2%) tergolong baik dan tidak ada anak yang tergolong baik sekali. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 1 anak (4,35%) tergolong kurang, 2 anak (8,7%) tergolong cukup, 15 anak (65,2%) tergolong baik dan 5 anak (21,7%) tergolong baik sekali.

2. Dengan menggunakan metode cooperative play dapat mengembangkan

kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Sion Tanjung M orawa Tahun Ajaran 2011/2012.

5.2S aran

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak khususnya anak TK Sion Tanjung M orawa diharapkan untuk lebih aktif dalam bermain secara kelompok dan lebih banyak mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban.

2. Bagi guru diharapkan dapat menciptakan kondisi bermain yang yang kondusif agar anak dapat bekerjasama dalam kelompoknya, dan disarankan untuk selalu memberikan motivasi dan penghargaan atas usaha yang dilakukan anak.


(15)

3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal anak melalui penyediaan sumber bermain, alat, bahan dan media yang memadai.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang sama, sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh.


(16)

DAFTAR PUS TAKA

Aqip, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: yrama Widya.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Armstrong, Armstong. 2003. Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Memanfaatkan Multiple intelligence-nya. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya.

Indragiri. 2010. Kecerdasan Optimal: Cara Ampuh Memaksimalkan Kecerdasan Anak. Jogjakarta. Star Books.

Lwin, M ay. Dkk. 2008. How To Multiply your Child’s Intelligence. Yogyakarta : Indeks.

M usfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple

Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini). Jakarta: Grasindo.

Nana, Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: ROSDAKARYA

Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence. Yogyakarta : Amara Books.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sujiono, Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Suparno, Paul. 2004. Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.

Yogyakarta : Kanisius.

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Inttelligence Anak Sejak Dini.

Yogyakarta: ANDI.

Tedjasaputra, M ayke S. 2001. Bermain, Mainan Dan Permainan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.


(17)

Tiswanto, Sugeng. 2010. Triks Menulis & Menghadapi Presentasi Bebas Stres. Yogyakarta: SUKA BUKU.

Yulianty, Rani. 2010. Permainan Yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Laskar Aksara.

Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Wolfgang, dkk. 1981. Growing & Learning Through Play. Singapore: Judy/Instructo

Woolfson, Richard. 2005. Mengapa Anakku Begitu? Panduan Praktis Menuju

Pola Asuh Positif. Jakarta: Erlangga For Kids.


(1)

individual seperti menulis di buku tulis yang melibatkan anak menjalin hubungan sosial dengan anak yang lain.

• Posisi duduk yang konvensional dimana anak harus duduk menghadap papan tulis dan mendengar penjelasan guru tanpa adanya pemberian kesempatan berinteraksi dengan anak yang lain.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, penulis membatasi usia anak dalam penelitian ini yaitu 5-6 tahun. Sedangkan kajiannya terbatas pada metode cooperative play dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah metode cooperative play dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di kelompok B TK Sion Tanjung M orawa Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun melalui metode cooperative play di TK Sion Tanjung M orawa.


(2)

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada guru PAUD khususnya baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai metode cooperative play dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini.

b. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan pengembangan kecerdasan interpersonal anak usia dini melalui metode cooperative play.

b. Sebagai umpan balik bagi guru PAUD dalam upaya mengembangkan kecerdasan interpersonal melalui metode cooperative play.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia dini. d. Bagi anak, dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak


(3)

BAB V

KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil temuan penelitian dan analisis data, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:

1. Tingkat kecerdasan interpersonal anak pada siklus I terdapat 6 anak (26,0%) tergolong kurang, 8 anak (34,8%) tergolong cukup, 9 anak (39,2%) tergolong baik dan tidak ada anak yang tergolong baik sekali. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 1 anak (4,35%) tergolong kurang, 2 anak (8,7%) tergolong cukup, 15 anak (65,2%) tergolong baik dan 5 anak (21,7%) tergolong baik sekali.

2. Dengan menggunakan metode cooperative play dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak usia 5-6 tahun di TK Sion Tanjung M orawa Tahun Ajaran 2011/2012.

5.2S aran

Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi anak khususnya anak TK Sion Tanjung M orawa diharapkan untuk lebih aktif dalam bermain secara kelompok dan lebih banyak mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban.

2. Bagi guru diharapkan dapat menciptakan kondisi bermain yang yang kondusif agar anak dapat bekerjasama dalam kelompoknya, dan disarankan untuk selalu memberikan motivasi dan penghargaan atas usaha


(4)

3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal anak melalui penyediaan sumber bermain, alat, bahan dan media yang memadai.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang sama, sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh.


(5)

DAFTAR PUS TAKA

Aqip, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: yrama Widya. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek.

Jakarta : Rineka Cipta.

Armstrong, Armstong. 2003. Setiap Anak Cerdas: Panduan Membantu Anak Belajar Dengan Memanfaatkan Multiple intelligence-nya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya.

Indragiri. 2010. Kecerdasan Optimal: Cara Ampuh Memaksimalkan Kecerdasan Anak. Jogjakarta. Star Books.

Lwin, M ay. Dkk. 2008. How To Multiply your Child’s Intelligence. Yogyakarta : Indeks.

M usfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini). Jakarta: Grasindo.

Nana, Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: ROSDAKARYA

Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Safaria, T. 2005. Interpersonal Intelligence. Yogyakarta : Amara Books.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sujiono, Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Suparno, Paul. 2004. Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Inttelligence Anak Sejak Dini. Yogyakarta: ANDI.


(6)

Tiswanto, Sugeng. 2010. Triks Menulis & Menghadapi Presentasi Bebas Stres. Yogyakarta: SUKA BUKU.

Yulianty, Rani. 2010. Permainan Yang Meningkatkan Kecerdasan Anak. Jakarta: Laskar Aksara.

Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Wolfgang, dkk. 1981. Growing & Learning Through Play. Singapore: Judy/Instructo

Woolfson, Richard. 2005. Mengapa Anakku Begitu? Panduan Praktis Menuju Pola Asuh Positif. Jakarta: Erlangga For Kids.