PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL III BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL III BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN

2014/2015 Oleh

FATMA KURNIA RAHMAN

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya penguasaan kosakata kelompok usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mediakartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu pengaruh dilihat dari hubungan sebab-akibat antar variabel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh (penuh). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi atau lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana untuk memprediksi besaran pengaruh antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata 5-6 tahun di TK Aisiyah Bustanul Athfal III Tanjung Karang Barat Bandar Lampung. Kata kunci: kartu kata bergambar, penguasaan kosakata, anak usia dini


(2)

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK 5-6 TAHUN

DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL III BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN

2014/2015

Oleh

FATMA KURNIA RAHMAN Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(3)

PENGARUH KARTU KATA BERGAMBAR TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA ANAK USIA 5-6 TAHUN

DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL III BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN

2014/2015 (Skripsi)

Oleh

FATMA KURNIA RAHMAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ... 21 2. Rumus interval ... 28 1. Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 29


(5)

vi DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

II. KAJIAN TEORI ... 7

A. Anak Usia Dini ... 7

B. Hakikat Penguasaan Kosakata ... 8

1. Penguasaan Kosakata ... 9

2. Jenis-jenis Kosakata ... 10

3. Perluasan Kosakata ... 11

C. Hakikat Media Pembelajaran ... 12

1.Fungsi Media Pembelajaran ... 12

2.Jenis & Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

3.Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 14

D. Kartu Kata Bergambar ... 15

1.Kelebihan Kartu Kata Bergambar ... 16

2.Manfaat Kartu Kata Bergambar ... 17

E. Pembelajaran Anak Usia Dini ... 17

F. PenelitianRelevan ... 18

G. Kerangka Pikir ... 20

H. Hipotesis Penelitian ... 22

III. METODE PENELITIAN ... 23

A. Metode Penelitian ... 23


(6)

vii

C. Variabel Penelitian ... 24

1. Kartu Kata Bergambar ... 24

2. Penguasaan Kosakata ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Observasi ... 25

2. Lembar Observasi ... 26

3. Dokumentasi ... 27

E. Uji Validitas Instrumen ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 27

1. Uji Normalitas ... 28

2. Uji Hipotesis ... 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 31

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 31

B. Hasil Penelitian ... 32

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 32

a. Hasil Penelitian Sebelum diberi Perlakuan ... 32

b. Hasil Penelitian Setelah Diberi Perlakuan ... 34

C. Deskripsi Data ... 36

1. Data Variabel (X) Penggunaan Media Kartu Kata Bergambar ... 37

2. Data Variabel (Y) Sebelum Diberi Perlakuan ... 39

3. Data Variabel (Y) Setelah Diberi Perlakuan ... 40

D. Uji Persyaratan Analisis ... 42

1. Uji Normalitas ... 42

2. Uji Regresi Linier Sederhana ... 43

E.Pembahasan Penelitian ... 47

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(7)

vi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Kegiatan Harian ... 55 2. Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Media Kartu Kata

Bergambar ... 61 3. Kisi-kisi Rubrik Panduan Penilaian Penguasaan Kosakata

Anak Usia Dini ... 62 4. Lembar Observasi Penggunaan Media Kartu Kata Bergambar ... 63 5. Lembar Observasi Penguasaan Kosakata ... 64 6. Lembar Observasi Penelitian Variabel (X) Penggunaan Media Kartu Kata

Bergambar ... 67 7. Lembar Observasi Penelitian Sebelum Diberi Perlakuan Variabel (Y)

Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini ... 70 8. Lembar Observasi Penelitian Setelah Diberi Perlakuan Variabel (Y)

Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini ... 73 9. Tabel Perhitungan untuk Mencari Konstanta a dan b ... 76 10. Tabel r Product Moment………...77 11. Hasil Perhitungan Dengan Program SPSS 17,0 For Windows

Uji Normalitas ... 79 12. Dokumentasi Foto Kegiatan ... 80


(8)

(9)

(10)

(11)

MOTO

“Guru

Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”.

(Ki Hajar Dewantara)

“Menggandeng tangan, membuka fikiran, menyentuh hati, membentuk masa depan, ia lah seorang guru berpengaruh selamanya dan tak tahu kapan pengaruh nya akan berakhir”


(12)

PERSEMBAHAN

Puji hanya kepada tuhan yang telah memberikan teladan dalam setiap kehidupan Juga kepada keluarga dan sahabat. Penulis persembahkan karya sederhana ini Kepada orang-orang tercinta berikut ini:

1. Kepada kedua orang tuaku tersayang, Ayahanda Abdurrachman dan Ibunda Sunaida yang selalu menanamkan rasa cinta dan kasih sayang serta do’a yang selalu dipanjatkan dalam menantikan keberhasilanku;

2. Kepada Kakanda tersayang Bagus Pribadi yang selalu mendukung serta mendo’akan dalam menantikan keberhasilanku;

3. Almamater tercinta yang mendewasakanku dalam berfikir, bertindak serta memberikan pengalaman hidup yang sangat berharga;


(13)

RIWAYAT HIDUP

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah studi di tingkat taman kanak-kanak di TK Perwanida Kota Metro Pusat pada tahun 1999, Sekolah Dasar di SD MIN 2 Metro pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Metro pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 5 Metro pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis terdaftar

sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan, program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Tahun 2014 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di TK Dharma Wanita Pekon way Sindi Pesisir Barat, Kuliah Kerja Nyata( KKN) di Pekon Way Sindi Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat, dan melakukan penelitian di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.


(14)

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Ilmu

Pendidikan, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Pengaruh media Kartu Kata Bergambar terhadap penguasaa kosakata anak”.

Pada pembuatan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-saran yang membangun. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Bapak Dr.H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Ibu Dr. Riswanti Rini M.Si Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, masukan, saran-saran, dan nasihat yang telah diberikan.

3. Ibu Asih Budi Kurniawati S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing kedua atas bimbingan, kesabaran, ketelitian dan masukannya kepada penulis.


(15)

4. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd selaku Penguji dan Pembahas, terima kasih atas saran-saran dan nasehat yang diberikan.

5. Ibu Devi Nawangsasi, M.Pd yang telah membimbing, memberikan masukan serta saran yang bermanfaat.

6. Dosen-dosen PG-PAUD khususnya dan Dosen FKIP Universitas Lampung pada umumnya, yang telah memberikan ilmu dan kasih sayang dalam membimbing dan mendidik kami untuk menjadi insan yang lebih baik dan berpendidikan. 7. Kepada yang tercinta untuk kedua orang tua ku Ayahanda Abdurrachman dan

Ibunda Sunaida, yang telah mendukung, mendo’akan dalam setiap langkah dan

atas tercapainya gelar sarjana pendidikan ini

8. Kepada kakanda tersayang Bagus Pribadi, terimakasih atas semangat, do’a dan

saran yang bermanfaat.

9. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD angkatan 2011, kenangan manis tak terlupakan.

10. Teman-teman KKN-PPL (Rani Setia Prasanti, Ira Dwi Ananda, Indah Permata Sari, Hari Hanggoro, Kurnia Wulandari, Restiana Anisa, Yunia Larasti, Riyan Handriyanto, Dwi Septi Anggraini, Nur Indah K, Rizky Adinda). Kenangan manis tak terlupakan

11. TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung, atas kerjasamanya selama penelitian.

12. Alamamater tercinta yang telah memberikan kebanggaan dan motivasi bagi penulis untuk menimba ilmu dan semoga bermanfaat di masyarakat serta pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.


(16)

Penulis berharap semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT, dan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, dan diberi kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis,

Fatma kurnia rahman NPM 1113054021


(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak usia ini memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya.

Usia dini disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan anak berkembang sangat cepat di setiap aspek perkembangannya, meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan sama tetapi ritme perkembangannya akan berbeda antara anak yang satu dengan lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual (Hartati, 2005: 7).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu cara untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak usia dini. Anak usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya sehingga pendidikannya perlu untuk dikhususkan. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya memfasilitasi perkembangan yang sedang terjadi pada diri anak. Perkembangan anak usia dini merupakan peningkatan kesadaran dan kemampuan anak untuk mengenal dirinya dan berinteraksi dengan lingkungannya seiring dengan pertumbuhan fisik yang


(18)

2

dialami. Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya.

Anak memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak-anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, serta seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar (Hartati, 2005: 7).

Aspek-aspek perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan kognitif, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan sosial, dan aspek perkembangan moral. Semua aspek perkembangan tersebut dapat dikembangkan melalui stimulasi yang tepat sehingga aspek perkembangannya tepat pada sasaran, misalnya untuk mengembangkan aspek perkembangan bahasa dibutuhkan stimulasi yang berhubungan dengan bahasa.

Berkaitan dengan beberapa aspek perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan bahasa. Bahasa anak akan berkembang sejalan dengan perbendaharaan kata yang mereka miliki. Penguasaan kosakata sangat berpengaruh pada kemampuan seorang anak dalam berbahasa. Perkembangan bahasa belum sempurna sampai akhir masa bayi, dan akan terus berkembang sepanjang kehidupan seseorang. Perkembangan bahasa berlangsung sepanjang mental manusia aktif dan tersedianya lingkungan untuk belajar.

Perkembangan bahasa anak pada umumnya masih bersifat egosentrik dan self expressive yaitu segala sesuatu yang masih berorientasi pada dirinya sendiri. Anak menguasai kemampuan berbahasa yang menonjol yaitu pengajuan kalimat tanya. Pada usia enam tahun, anak


(19)

3

mulai aktif menggunakan gesture (bahasa/gerak isyarat). Anak dapat menggerakkan anggota tubuh untuk membantu memperjelas maksud perkataannya (Musfiroh, 2008: 8).

Kata-kata yang dimiliki anak usia prasekolah meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Anak usia prasekolah sudah mampu menggunakan kata benda dengan tepat walaupun masih mengalami kebingungan pada kata-kata ulang dan kata berimbuhan. Penguasaan kosakata sangat berperan penting dalam mengembangkan aspek kemampuan bahasa. Seorang anak yang menguasai kosakata dengan baik, maka anak tersebut secara mudah dapat berbahasa dengan baik dan lancar.

Anak yang mempelajari kosakata sejak dini akan terlatih dalam berbahasa karena pada otak anak sudah tertanam berbagai macam kosakata. Bahasa yang diungkapkan anak tidak lepas dari banyaknya kosakata yang dikuasainya. Anak yang menguasai banyak kosakata maka mereka tidak akan mempunyai hambatan dalam berbahasa atau menyampaikan kalimat atau kata dalam bentuk bahasa.

Kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan dan menuntun peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu kata bergambar berisi gambar-gambar yang terdapat kata didalamnya, yang dapat digunakan untuk melatih peserta didik mengeja dan memperkaya kosakata Arsyad (2011: 119-120).

Media kartu kata bergambar dapat digunakan untuk melatih, mengeja dan memperkaya kosakata. Penguasaan kosakata dengan media kartu kata bergambar dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan akan


(20)

4

menambah perbendaharaan kata bagi anak karena anak mengetahui dan belajar kosakata baru yang belum pernah ditemukan pada diri mereka.

Penguasaan kosakata dengan menggunakan media kartu kata bergambar diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan menambah perbendaharaan kata serta dapat memberikan konstribusi pada guru untuk meningkatkan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Tanjung Karang Barat Bandar Lampung, Peneliti menemukan berbagai permasalahan yang terjadi di kelas antara lain, perbendaharaan kata yang dimiliki anak masih kurang, hal ini terlihat ketika salah satu anak diminta untuk menyebutkan beberapa kata dengan huruf awal yang sama, anak-anak hanya bisa menyebutkan kurang dari sepuluh kata sesuai dengan tema, kemudian dalam pembelajaran guru masih menggunakan teknik menirukan secara lisan dengan tidak menggunakan media sehingga anak-anak kurang mengingat kosakata yang telah disampaikan dan pembelajaran yang kurang menarik membuat anak menjadi cepat bosan. Jadi, di TK Aisiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung terdapat 30 anak pada kelompok usia 5 – 6 tahun. Dari 30 anak terdapat 19 anak atau berkisar 63,33% dimana penguasaan kosakata anak terlihat masih rendah.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan perbaikan dan inovasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang berkualitas dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan harapan mampu mengembangkan penguasaan


(21)

5

kosakata anak. Peneliti memiliki gagasan untuk memperbaiki pembelajaran tentang aspek penguasaan kosakata pada anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung, Permasalahan-permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas penguasaan kosakata pada anak di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Bandar Lampung perlu ditingkatkan. Kemampuan penguasaan kosakata pada anak dapat ditingkatkan apabila media pembelajaran yang digunakan mudah diingat anak dan tentunya menarik untuk anak sehingga anak tidak cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Anak kurang dapat mengoptimalkan kosakata karena kurangnya pembendaharaan kata yang dimilikinya

2. Kemampuan penguasaan kosakata anak masih rendah

3. Kurangnya media permainan yang menarik, yang dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang timbul, maka perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini disesuaikan dengan identifikasi masalah, agar apa yang hendak dicapai dalam penelitian ini dapat terarah dengan baik. Maka dalam hal ini peneliti membatasi pada : Pengaruh media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5 – 6 tahun di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Bandar Lampung”.


(22)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: “Adakah pengaruh media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5 – 6 tahun di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Tanjungkarang Barat Bandar Lampung?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5 - 6 tahun di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Tanjungkarang Barat Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan serta wawasan guru dalam proses pembelajaran di kelas 2. Bagi siswa

Diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penguasaan kosakata menggunakan media kartu kata bergambar

3. Bagi sekolah

Diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi selama proses belajar terutama masalah penguasaan kosakata pada anak.


(23)

7

II.KAJIAN PUSTAKA

A. Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak usia ini memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya.

Usia dini disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan anak berkembang sangat cepat di setiap aspek perkembangannya, meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan sama tetapi ritme perkembangannya akan berbeda antara anak yang satu dengan lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual (Hartati, 2005: 7).

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu cara untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak usia dini. Anak usia tersebut dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya sehingga pendidikannya perlu untuk dikhususkan. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya adalah upaya memfasilitasi perkembangan yang sedang terjadi pada diri anak. Perkembangan anak usia dini merupakan peningkatan kesadaran dan kemampuan anak untuk mengenal dirinya dan berinteraksi dengan lingkungannya seiring dengan pertumbuhan fisik yang dialami. Anak adalah sosok individu yang


(24)

8

sedang menjalani suatu proses sangat pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya Anak memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Anak-anak sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, serta seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar (Hartati, 2005:7).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, anak usia dini merupakan individu berusia 0-6 tahun yang memiliki ciri khas unik yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental. Pendidikan anak usia dini akan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi manusia yang lebih baik menuju kematangan.

B. Hakikat Penguasaan Kosakata

Penguasaan kosakata merupakan aspek yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki maka semakin banyak ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Kosakata pada anak usia dini termasuk dalam aspek perkembangan bahasa yang meliputi aspek pencapaian perkembangan menyimak, berbicara, mendengar, serta mengartikan kata sederhana.

Penguasaan kosakata merupakan ukuran pemahaman seseorang terhadap kosakata suatu bahasa dan kemampuannya menggunakan kosakata tersebut baik secara lisan maupun tertulis. Penguasaan kosakata merupakan bagian dari penguasaan bahasa sebab jika seseorang menguasai bahasa berarti orang tersebut menguasai kosakata. Penguasaan kosakata yang ada pada diri seseorang dimulai sejak masih bayi dan ketika mampu merespon kata yang diucapkan orang lain, Purwo (Aris Yunisah, 2007: 11).


(25)

9

Pada anak usia dini telah menguasai dasar-dasar sintaksis dan semantik, yaitu telah belajar bagaimana kalimat dibentuk dan kata-kata digunakan untuk mengkomunikasikan makna. Anak prasekolah dapat mengembangkan dan membangun landasan konseptual dan bahasa melalui percakapan langsung dengan orang yang lebih dewasa, orang tua, pengasuh, guru, dan teman sebaya.

Anak berusia 5 tahun telah mampu menghimpun kurang lebih 3000 kata. Kata-kata yang dimiliki anak usia prasekolah meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Anak usia prasekolah sudah mampu menggunakan kata benda dengan tepat walaupun masih mengalami kebingungan pada kata-kata ulang dan kata berimbuhan. Pertumbuhan kosakata anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak, semakin banyak kata yang diperoleh anak dari lingkungan maka semakin banyak pula kosakata yang dimiliki anak (Musfiroh, 2008: 48 ).

Maka pada usia 5-6 tahun anak dapat memahami kalimat orang yang lebih dewasa berupa kata benda, kata sifat, kata kerja dan kata keterangan. Anak dapat menyatakan pendapat, anak memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak.

1. Penguasaan kosakata

Penguasaan kosakata sangat penting dalam berbahasa, semakin kaya kosakata yang dimiliki oleh seseorang semakin besar pula keterampilan seseorang. Menurut (Jamaris 2005:39) Kemampuan penguasaan kosakata dibagi kedalam

dua kelompok yaitu: penguasaan kosakata reseptif dan produktif”.

1. Penguasaan reseptif adalah proses mamahami apa-apa yang dituturkan oleh orang lain, reseptif diartikan sebagai penguasaan pasif.

2. Penguasaan produktif adalah proses mengkomunikasikan ide, pikiran, perasaan melalui bentuk kebahasaan. Penguasaan kosakata dalam aktivitas dan kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat besar, karena buah pikiran seseorang hanya dapat dimengerti dengan jelas oleh orang lain jika diungkapkan dengan menggunakan kosakata.


(26)

10

Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang.

2. Jenis – jenis Kosakata

Hurlock (2001: 187-188), mengemukakan bahwa pada usia dini, anak-anak telah dapat mempelajari dua jenis kosakata yaitu antara lan sebagai berikut:

1.Kosakata umum

Kosakata umum yaitu yang kosakata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang meliputi kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan aebagai berikut :

a. Kata benda b. Kata kerja c. Kata Sifat d. Kata keterangan 2.Kosakata Khusus

Kosakata khusus yaitu kata dengan arti spesifik yang hanya dapat digunakan dalam situasi tertentu, yaitu sebagai berikut:

a. Kosakata warna b. Kosakata jumlah c. Kosakata waktu d. Kosakata uang

e. Kosakata ucapan populer f. Kosakata bahasa rahasia

Anak usia dini mengembangkan kosakata dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya, selain itu lingkungan memberikan pelajaran terhadap


(27)

11

perbendaharaan kata yang dimiliki anak usia dini. Untuk mengembangkan penguasaan kosakata anak usia dini tidak dapat dilepaskan dengan penentuan kosakata apa saja yang sesuai dengan anak usia dini, untuk itu perlu diuraikan mengenai kata-kata sesuai untuk anak usia dini.

3. Perluasan kosakata

Perkembangan bahasa pada anak usia dini mempunyai bentuk yang berbeda- beda tiap masanya. Perkembangan bahasa sendiri meliputi berbagai aspek salah satunya pada penguasaan kosakata anak usia dini. Kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun sudah dapat mengerti kalimat sederhana yang diutarakan oleh orang lain, anak sudah mampu menulis kalimat sederhana melalui kosakata yang ia dapat sehari-hari dalam berkomunikasi dengan teman sebaya maupun guru.

Menurut pendapat (Gorys 2001: 65-67) tahap perluasan kosakata pada anak usia dini sebagai berikut:

1. Masa anak – anak, Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan kepada kosakata, khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan-gagasan yang konkret (nyata). Ia hanya memerlukan istilah untuk menyebutkan kata- kata secara terlepas.

2. Masa Remaja. Pada waktu anak menginjak bangku sekolah, proses tadi masih berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas kosakatanya.

3. Masa Dewasa. Pada seseorang yang meningkat dewasa, kedua proses tadi berjalan terus. Proses perluasan berjalan lebih intensif karena sebagai seseoang yang dianggap matang dalam masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, berbagai keahlian dan keterampilan, dan harus pula berkomunikasi dengan anggota masyarakat dengan semua hal itu.


(28)

12

C. Hakikat Media Pembelajaran

Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya media, proses kegiatan belajar mengajar akan semakin dirasakan manfaatnya. Penggunaan media diharapkan akan menimbulkan dampak positif, seperti timbulnya proses pembelajaran yang lebih kondusif, terjadi umpan balik dalam proses belajar mengajar, dan mencapai hasil yang optimal.

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. “Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima (Hairudin, 2008: 7)”. “Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar, (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 17)”.

Media pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai. Jadi, dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu bentuk peralatan, metode, atau teknik yang digunakan menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

1. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi mengarahkan peserta didik untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar. Pengalaman belajar tergantung adanya interaksi


(29)

13

peserta didik dengan media. Dengan penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, tentunya akan mempertinggi hasil belajar.

Menurut Kemp dan Dayton (Indriana, 2011: 48), media dalam pembelajaran memiliki fungsi antara lain:

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih mencapai standar. 2. Pembelajaran menjadi lebih menarik.

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Dengan menerapkan teori belajar, waktu pembelajaran dapat dipersingkat.

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6. Pembelajaran dapat berlangsung kapan dan di mana pun diperlukan. 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan.

8. Peran guru berubah ke arah yang lebih positif

2. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, teknik latar, dan peralatan. Media pembelajaran ada dalam berbagai jenis sesuai pada kemampuan masing-masing, Sehingga timbul klasifikasi dan pengelompokan media pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai lima bentuk dasar informasi yaitu suara, gambar, cetakan, grafik, garis, dan gerakan. Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan (Djuanda, 2006: 103) Contoh media visual yang tidak diproyeksikan yaitu:

1. Gambar diam seperti foto, gambar dari majalah, lukisan. 2. Gambar seri.


(30)

14

3. Wall chart seperti gambar, denah atau bagan yang biasa digantungkan di dinding.

4. Flash chard atau kartu kata berisi kata-kata dan gambar untuk

mengembangkan kosa kata.

Sedangkan klasifikasi media melalui bentuk dan cara penyajiannya, maka format klasifikasi media pengajaran secara umum adalah:

1. Media visual yang meliputi media grafis, bahan cetak, dan gambar diam

2. Media proyeksi diam yang meliputi OHP/OHT, opaque projector, slide, dan filmstrip

3. Media audio yang meliputi media radio, media alat perekam pita magnetik

4. Media audio visual diam yang meliputi media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara

5. Media film, televisi, dan multimedia.

Berdasarkan beberapa klasifikasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran bermacam-macam, yaitu media berupa gambar, media berupa gerak, media berupa tulisan, dan media berupa suara. Karena media bermacam-macam, tugas guru adalah memilih media yang tepat untuk peserta didik serta disesuaikan dengan tahap perkembangan.

3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Menentukan dan memilih media yang terbaik dalam proses belajar dan mengajar merupakan sesuatu yang penting, sehingga sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, secara sederhana media dapat digunakan dalam aktivitas belajar mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pengajaran.


(31)

15

(Djuanda, 2006: 103) mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pembelajaran, sebagai berikut:

1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran. 2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran.

3. Adanya media pembelajaran akan lebih mudah dipahami oleh anak. 4. Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis

penggunaannya.

5. Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran

6. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi anak selama kegiatan pembelajaran berlangsung 7. Sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Media yang akan dipilih hendaknya memiliki karakteristik yaitu relevan dengan tujuan, sederhana, esensial, menarik dan menantang (Hairudin dkk, 2008: 7). Jadi secara umum kriteria pemilihan media pembelajaran dapat dikelompokkan:

1. Kesesuaian dengan tujuan pengajaran

2. Kesesuaian dengan rencana kegiatan yang diajarkan

3. Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan dan waktu 4. Kesesuaian dengan karakteristik anak

5. Kesesuaian dengan gaya belajar anak

D. Kartu Kata Bergambar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang yang menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan, sajian pendek dalam kartu akan mempermudah anak untuk mengingat pesan-pesan tersebut karena dikombinasi antara gambar dan teks yang memudahkan peserta didik untuk mengenali suatu konsep. Sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.


(32)

16

Kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan dan menuntun peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu kata bergambar berisi gambar-gambar yang terdapat kata didalamnya, yang dapat digunakan untuk melatih peserta didik mengeja dan memperkaya kosakata Arsyad (2011: 119-120).

Tujuan dari penggunaan media kartu kata bergambar ini adalah untuk melatih otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dapat bertambah dan meningkat. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kartu kata bergambar merupakan kartu yang berisikan kata atau gambar. Media kartu kata bergambar dapat digunakan untuk pengembangan perbendaharaan kata pada aspek perkembangan bahasa.

1. Kelebihan Media Kartu Kata Bergambar

Media kartu kata bergambar adalah media berbasis visual. Media berbasis visual memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Janu Astro (Mei Lalu, 2011: 15), mengemukakan beberapa kelebihan kartu kata bergambar, antara lain:

1. Mudah dibawa-bawa 2. Praktis

3. Gampang diingat 4. Menyenangkan


(33)

17

2. Manfaat Media Kartu Kata Bergambar

Adapun manfaat dari media pembelajaran kartu kata bergambar yang dapat merangsang kecerdasan bahasa, aktivitas yang dimaksud adalah pengembangan kosakata pada anak usia dini menurut (Musfiroh, 2008:94) yaitu antara lain :

a. Meningkatkan kemampuan anak dalam menghafal dan menguasai kosakata (vocabulary) dalam waktu cepat

b. Memudahkan guru dalam mengajar dan mengenalkan kosakata kepada anak sejak dini

c. Anak akan mendapat dua manfaat sekaligus yaitu mengerti bahasa dan mengenal jenis-jenis gambar yang ada dalam kartu tersebut.

Media kartu kata bergambar akan mempermudah anak mengingat kosakata yang sedang dipelajari dan tentunya melalui media kartu kata bergambar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak akan menarik bagi anak sehingga mereka tidak cepat bosan.

E.Pembelajaran Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan tingkat perkembangan anak.

Proses pendidikan dan pembelajaran pada anak usia dini yang sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan No 58, dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata. Hanya pengalaman nyatalah yang memungkinkan anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity)


(34)

18

secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak.

Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak dengan pengembangan kurikulum yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses belajar.

Pembelajaran anak usia dini memiliki standar tingkat pencapaian perkembangan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 58 yang disusun berdasarkan kelompok usia anak. Tingkat pencapaian perkembangan merupakan gambaran perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak sesuai dengan tahapan perkembangannya pada setiap lingkup perkembangan. Peran guru dan penggunaan alat permainan edukatif serta pemilihan metode yang tepat, akan membantu proses perkembangan tersebut.

F. Penelitian Relevan

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yuliati pada tahun 2012

yang berjudul ”Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata

Melalui Media Flash Card Pada Anak Kelompok B di Tk Kuncup Melati I

Grogol Viii Parangtritis Bantul” Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata anak TK kelompok B di TK Kuncup Melati I, Parangtritis, Bantul dengan menggunakan media flash card. Jenis


(35)

19

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode lembar observasi dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan daftar cek (check list) dan dokumentasi. Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan penguasaan kosakata dengan menggunakan media flash card.

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Salimah, yang berjudul “ Dampak Penerapan Bermain Dengan Media Gambar Seri Dalam Mengembangakan Keterampilan Berbicara dan Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini di Tk

Kartika Siliwangu 3 Kabupaten Majalengka”. Penelitian ini mengunakan

metode kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik observasi dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bermain dengan media gambar seri merupakan cara efektif dalam mengembangakan keterampilan berbicara dan penguasaan kosakata anak usia dini.

3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nina Rizky Fauziah tahun 2011 yang berjudul Peningkatan Kosakata Siswa Melalui Model Induktif Kata Bergambar di Kelas I SDN Sedayu 03 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan penerapan model induktif kata bergambar yang dapat meningkatkan kosakata hasil belajar siswa, (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model induktif kata bergambar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif model kolaboratif. Subjek


(36)

20

penelitian adalah siswa kelas I SDN Sedayu 03 Turen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model induktif kata bergambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I SDN Sedayu 03 Turen tentang peningkatan kosakata siswa, dapat dilaksanakan dengan efektif.

G. Kerangka Pikir

Penguasaan kosakata merupakan ukuran pemahaman seseorang terhadap kosakata suatu bahasa dan kemampuannya menggunakan kosakata tersebut baik secara lisan maupun tertulis. Kosakata adalah perbendaharaan kata atau kumpulan kata dari suatu bahasa Purwo (ArisYunisah, 2007: 11).

Kosakata merupakan hal yang paling penting pada proses peningkatan aspek perkembangan bahasa anak. Semakin banyak kosakata yang dimiliki anak maka akan banyak pula bahasa yang diungkapkan oleh anak tersebut. Pembelajaran di beberapa taman kanak-kanak biasa diterapkan untuk meningkatkan penguasaan kosakata kurang menarik bagi anak dan kurangnya penambahan media ketika pembelajaran untuk peningkatan kosakata.

Media merupakan salah satu pendukung dalam proses pembelajaran, dengan media dapat membantu anak dalam belajar dan dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi. Banyak media yang dapat digunakan untuk pembelajaran anak usia dini salah satunya adalah media kartu kata bergambar. Media kartu kata bergambar menurut kamus besar bahasa Indonesia merupakan salah satu media


(37)

21

visual yang berisikan kata-kata yang dilengkapi dengan gambar yang dapat merangsang daya imajinasi anak.

Pemilihan media kartu kata bergambar merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak di TK Aisiyah Bustanul Atfal III Tanjung Karang Barat Bandar Lampung. Dengan menggunakan media kartu kata bergambar, penguasaan kosakata anak-anak akan lebih meningkat. Anak-anak juga mempunyai semangat untuk belajar karena media pembelajaran yang di gunakan lebih menarik dan belum biasa digunakan di kelas tersebut. Selain itu, media kartu kata bergambar dapat mempermudah anak untuk mengingat kata-kata atau kosakata karena anak-anak berpartisipasi langsung pada pembelajaran tersebut. Penggunaan media ini diharapkan efektif digunakan pada saat proses pembelajaran.

Apabila digambarkan dalam hubungan variabel adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

Melalui penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan media kartu kata bergambar, maka dapat diprediksi bahwa pengaruh media kartu kata bergambar digunakan dalam penguasaan kosakata anak usia usia 5-6 tahun.

Variabel Y Penguasaan kosakata Variabel X

Media kartu kata bergambar


(38)

22

H. Hipotesis Penelitian

Untuk memperoleh jawaban sementara, maka diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pada penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung.


(39)

23

III.METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan metode korelasional. Hubungan antara variabel bisa berbentuk saling hubungan atau hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel lainnya (Syaodih, 2007:195). Didalam hubungan sebab akibat yang menunjukkan pengaruh, terdapat variabel yang menjadi sebab atau variabel bebas dan terdapat variabel akibat atau variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu media kartu kata bergambar, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu penguasaan kosakata anak usia dini. Hubungan sebab akibat yang menunjukkan pengaruh tersebut kemudian akan di prediksi seberapa besar pengaruh yang diberikan antara variabel sebab (bebas) terhadap variabel akibat (terikat).

B. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini mengambil populasi anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung tahun ajaran 2014/2015. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 anak. Dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh (penuh), hal ini dikarenakan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.


(40)

24

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas menurut (Sugiyono 2011: 61) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya variabel dependen/ terikat. Variabel terikat menurut (Sugiyono, 2011: 61) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

1. Kartu Kata Bergambar (X)

a. Definisi Konseptual: Kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan dan menuntun peserta didik kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Kartu kata bergambar berisi gambar dan terdapat kata didalamnya, yang dapat digunakan untuk melatih peserta didik mengeja dan memperkaya kosakata (Arsyad, 2011: 119-120).

b. Definisi Operasional: Kartu kata bergambar adalah kartu yang berisi gambar dan terdapat kata didalamnya, yang dapat digunakan untuk melatih peserta didik mengeja dan memperkaya kosakata. Indikator media kartu kata bergambar antara lain, 1) Anak memperhatikan kartu kata bergambar yang diperlihatkan guru, 2) Anak menghubungkan kata dan gambar yang ada dalam media kartu kata bergambar, 3) Anak menunjukkan kembali kosakata dalam kartu kata bergambar yang diingat.


(41)

25

2. Penguasaan Kosakata (Y)

a. Definisi Konseptual: Penguasaan kosakata merupakan ukuran pemahaman seseorang terhadap kosakata suatu bahasa dan kemampuannya menggunakan kosakata tersebut baik secara lisan maupun tertulis. Penguasaan kosakata merupakan bagian dari penguasaan bahasa sebab jika seseorang menguasai bahasa berarti orang tersebut menguasai kosakata. Penguasaan kosakata yang ada pada diri seseorang dimulai sejak masih bayi dan ketika mampu merespon kata yang diucapkan orang lain, Purwo (Aris Yunisah 2007: 11).

b. Definisi Operasional: Penguasaan kosakata merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kemampuan berbahasa anak, sehingga dapat dikatakan semakin banyak kosakata yang dimiliki anak maka semakin baik pula kemampuan berbahasanya. Kemampuan bahasa anak 5-6 tahun dapat dilihat dari kemampuan anak menyimak kata yang didengarnya, kemampuan anak menjawab pertanyaan sederhana yang diberikan oleh guru, atau kemampuan mengungkapkan pendapatnya serta kemampuan anak dalam mengingat kosakata dan menyebutkan kembali kosakata yang baru didengarnya secara jelas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini, Tekhnik tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi (Observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara dimana mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan


(42)

26

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau nonpartisipatif. Observasi partisipatif yaitu dengan cara peneliti ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, sedangkan observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, peneliti hanya mengamati kegiatan yang sedang berlangsung (Syaodih, 2007:220).

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi partisipatif, dengan menggunakan observasi partisipatif, peneliti dapat meneliti kegiatan anak sehari-hari secara langsung kegiatan awal hingga akhir pada setiap proses pembelajaran berlangsung di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Bandar Lampung.

2. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini untuk mengukur penguasaan kosakata dan penggunaan media kartu kata bergambar terhadap anak usia 5-6 tahun yaitu menggunakan lembar observasi atau pedoman observasi. Menurut (Muhammad 2012: 230) pedoman observasi yang digunakan guru dapat berbentuk daftar (check list ) yang bersifat terstruktur dan tidak terstruktur. Panduan observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi bersifat terstruktur, pengisiannya cukup dilakukan dengan memberikan tanda (√ ) pada pernyataannya yang menunjukkan prilaku yang ditampakkan anak. Lembaran observasi yang dipergunakan tersebut sebagai alat pengumpul data yang ditujukan kepada anak usia 5-6 tahun yang sedang melakukan proses pembelajaran dikelas.


(43)

27

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Syaodih 2007:221). Didalam penelitian ini dokumentasi yang dilakukan sebagai alat pengumpul data yaitu dengan menggunakan dokumentasi berupa gambar (foto-foto kegiatan).

E.Uji Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur (Syaodih 2007: 228). Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji content validity (validitas isi), untuk pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini rancangan yang telah ditetapkan yaitu terdapat pada Standar Pendidikan Anak Usia Dini yang tertuang dalam UU No.58 tahun 2009 lingkup perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun.

F.Teknik Analisis Data

Setelah penelitian dilakukan dan data terkumpulkan, kemudian data yang diperoleh dianalisis untuk memprediksi besarnya penguasaan kosakata anak usia dini. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas.


(44)

28

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data sampel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas data dengan melihat nilai di Kolomogrof Smirnov yang akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Dalam hal ini berlaku ketentuan analisis yaitu Ho ditolak apabila nilai signifikansi (sig < 0.05 berarti distribusi sampel tidak normal), kemudian Ha diterima apabila nilai signifikansi (Sig > 0.05 berarti sampel berdistribusi normal), (Priyatno 2009:187).

2.Uji hipotesis

Data yang telah diperoleh dianalisis untuk mengetahui besarnya penguasaan kosakata pada anak. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Untuk menyajikan data secara singkat maka perlu menentukan interval, rumus interval menurut (Purwanto 2011:87), adalah sebagai berikut:

gambar 2. rumus interval Keterangan :

i = Interval NT = Nilai tertinggi NR = Nilai terendah K = Kategori


(45)

29

Adapun kriteria pencapaian variabel kartu kata bergambar (X) yaitu belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB), berkembang sesuai harapan (BSH), berkembang sangat baik(BSB). Untuk variabel penguasaan kosakata (Y) menggunakan kriteria penilaian yang sama yaitu, belum Berkembang (BB), Mulai Berkembangan (MB), Berkembang sesuai harapan (BSH), dan Berkembang sangat baik (BSB), Ditjen Mandas Diknas (2010). Kemudian data yang sudah dikelompokkan di sajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif diuji dengan menggunakan regresi linier sederhana, regresi linier sederhana ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (Sugiyono, 2011 : 188).

Ý = a + bX

Gambar 3. Persamaan Regresi linier sederhana Keterangan :

Ý = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi.


(46)

30

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan b. Cara menghitung harga a dan b (Siregar 2014:380) yaitu :

Mencari nilai konstanta

Mencari nilai konstanta Keterangan :

N = jumlah data.

Membuat persamaan regresi : Y= a + b.X

Kemudian Setelah diketahui persamaan regresi linearnya, maka langkah selanjunya mencari korelasi untuk mengetahui pengaruh atau dampaknya, hal ini digunakan dengan rumus korelasi product-moment yaitu dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel. Adapun ketentuannya menurut (Sugiyono, 2011:261) bahwa apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan rumus sebagai berikut :

Rumus mencari r hitung =

√[ ][ ]

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5-6 tahun.

Ha : Ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak 5-6 tahun.


(47)

51

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini telah dibuktikan dalam pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji analisis regresi linier sederhana yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata pada anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Tanjung Karang Barat Bandar Lampung tahun pelajaran 2014-2015. Pengaruh yang diberikan terhadap penggunaan media kartu kata bergambar yaitu adanya peningkatan rata-rata nilai sebesar 89 untuk penguasaan kosakata anak usia dini. Dengan demikian permainan kartu kata bergambar dapat diterapkan atau dilakukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak usia dini guna mempersiapkan anak agar memiliki kesiapan dalam pendidikan yang selanjutnya.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :


(48)

52

1. Didalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan berbagai macam media yang bervariasi dalam mengembangkan kemampuan anak, salah satu dari berbagai media tersebut yaitu penggunaan media kartu kata bergambar dalam pengembangan penguasaan kosakata anak usia dini.

2. Sebaiknya guru merancang pembelajaran untuk anak dalam bentuk kegiatan bermain dan juga menyediakan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Kepala Sekolah hendaknya dalam proses belajar mengajar memfasilitasi guru dalam penyediaan media yang dibutuhkan.


(49)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Komunikatif dan

Menyenangkan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Fauziah, Nina Rizki. 2011. Peningkatan Kosakata Siswa Melalui Model Induktif Kata Bergambar di Kelas I SDN Sedayu 03 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Skripsi Progam Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Hairudin, Dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Hartati, Sofia.2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Hurlock, Elizabeth B. 2001. Perkembangan Anak Jilid 1. Diterjemahkan oleh Dr. Med Melitasari dan Dra. Muslichah. Jakarta: Erlangga.

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press

Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Lalu, Mei. 2011. Pengaruh Penggunaan Media Flash Card Terhadap

Peningkatan Penguasaan Kosakata. Skripsi PGSD-FIP-UNY Press. Martini, Jamaris 2005. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman

kanak-kanak. Jakarta. Grasinda

Muhammad, Fadlillah. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media


(50)

54

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Bermain Sambil Belajar. Jakarta: Direktur Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Permendiknas No.58 Tahun 2009. 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Dikti.

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Salimah. 2011. Dampak Penerapan Bermain Dengan Media Gambar Seri Dalam Mengembangakan Keterampilan Berbicara dan Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini di Tk Kartika Siliwangu 3. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia

Siregar, Syofian. 2014. Satistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS VErsi 17. Jakarta : PT Bumi Aksara

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. bandung: Alfabeta.

Syaodih, Nana. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Redaksi KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Yunisah, Aris. 2007. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan

Kosakata Bahasa Indonesia Depok Sleman, Yogyakarta. Skripsi FBS-UNY Yuliati, 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata Melalui

Media Flash Card Pada Anak Kelompok B di Tk Kuncup Melati I Grogol Viii.Skripsi Universitas Yogyakarta


(1)

Adapun kriteria pencapaian variabel kartu kata bergambar (X) yaitu belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB), berkembang sesuai harapan (BSH), berkembang sangat baik(BSB). Untuk variabel penguasaan kosakata (Y) menggunakan kriteria penilaian yang sama yaitu, belum Berkembang (BB), Mulai Berkembangan (MB), Berkembang sesuai harapan (BSH), dan Berkembang sangat baik (BSB), Ditjen Mandas Diknas (2010). Kemudian data yang sudah dikelompokkan di sajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi.

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif diuji dengan menggunakan regresi linier sederhana, regresi linier sederhana ini digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (Sugiyono, 2011 : 188).

Ý = a + bX

Gambar 3. Persamaan Regresi linier sederhana

Keterangan :

Ý = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi.


(2)

Mencari nilai konstanta Mencari nilai konstanta Keterangan :

N = jumlah data.

Membuat persamaan regresi : Y= a + b.X

Kemudian Setelah diketahui persamaan regresi linearnya, maka langkah selanjunya mencari korelasi untuk mengetahui pengaruh atau dampaknya, hal ini digunakan dengan rumus korelasi product-moment yaitu dengan

membandingkan antara r hitung dengan r tabel. Adapun ketentuannya menurut (Sugiyono, 2011:261) bahwa apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi sebaliknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan rumus sebagai berikut :

Rumus mencari r hitung = √[ ][ ]

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak usia 5-6 tahun.

Ha : Ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata anak 5-6 tahun.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini telah dibuktikan dalam pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji analisis regresi linier sederhana yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara penggunaan media kartu kata bergambar terhadap penguasaan kosakata pada anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal III Tanjung Karang Barat Bandar Lampung tahun pelajaran 2014-2015. Pengaruh yang diberikan terhadap penggunaan media kartu kata bergambar yaitu adanya peningkatan rata-rata nilai sebesar 89 untuk penguasaan kosakata anak usia dini. Dengan demikian permainan kartu kata bergambar dapat diterapkan atau dilakukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak usia dini guna mempersiapkan anak agar memiliki kesiapan dalam pendidikan yang selanjutnya.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :


(4)

dalam pengembangan penguasaan kosakata anak usia dini.

2. Sebaiknya guru merancang pembelajaran untuk anak dalam bentuk kegiatan bermain dan juga menyediakan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Kepala Sekolah hendaknya dalam proses belajar mengajar memfasilitasi guru dalam penyediaan media yang dibutuhkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djuanda, Dadan. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Fauziah, Nina Rizki. 2011. Peningkatan Kosakata Siswa Melalui Model Induktif Kata Bergambar di Kelas I SDN Sedayu 03 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Skripsi Progam Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan

Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Hairudin, Dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Hartati, Sofia.2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Direktur

Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Hurlock, Elizabeth B. 2001. Perkembangan Anak Jilid 1. Diterjemahkan oleh Dr.

Med Melitasari dan Dra. Muslichah. Jakarta: Erlangga.

Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva

Press

Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lalu, Mei. 2011. Pengaruh Penggunaan Media Flash Card Terhadap Peningkatan Penguasaan Kosakata. Skripsi PGSD-FIP-UNY Press.

Martini, Jamaris 2005. Perkembangan dan pengembangan anak usia taman kanak-kanak. Jakarta. Grasinda

Muhammad, Fadlillah. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz


(6)

Jakarta: Dikti.

Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta : Andi

Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Salimah. 2011. Dampak Penerapan Bermain Dengan Media Gambar Seri Dalam Mengembangakan Keterampilan Berbicara dan Penguasaan Kosakata Anak Usia Dini di Tk Kartika Siliwangu 3. Thesis Universitas Pendidikan

Indonesia

Siregar, Syofian. 2014. Satistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPPS VErsi 17.

Jakarta : PT Bumi Aksara

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. bandung: Alfabeta.

Syaodih, Nana. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Tim Redaksi KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Yunisah, Aris. 2007. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Depok Sleman, Yogyakarta. Skripsi FBS-UNY

Yuliati, 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Penguasaan Kosakata Melalui Media Flash Card Pada Anak Kelompok B di Tk Kuncup Melati I Grogol Viii.Skripsi Universitas Yogyakarta