Pengembangan Model Pembelajaran Bercerita Berbasis Pendidikan Karakter dengan Metode Cooperative Learning pada Siswa Sekolah Dasar di Kawasan Pedesaan.

(B. Pendidikan)
Pengembangan Model Pembelajaran Bercerita Berbasis Pendidikan
Karakter dengan Metode Cooperative Learning pada Siswa Sekolah
Dasar di Kawasan Pedesaan
Anindyarini, Atikah; Sumarwati; Purwadi
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang harus dikuasai oleh
siswa Sekolah Dasar. Namun, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
peneliti terhadap beberapa guru SD di Sukoharjo yang mengampu bahasa Indonesia
di kelas 5 diperoleh data bahwa proses pembelajaran bercerita yang telah
dilaksanakan selama ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Kegagalan
pembelajaran bercerita bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut bisa
dari guru, siswa, metode yang digunakan, kurangnya pemanfaatan media, maupun
evaluasi yang tidak tepat.
Dalam proses pembelajaran bercerita, anak sering merasa jenuh dengan metode
mengajar guru yang kurang variatif sehinggga siswa tidak begitu bersemangat
mengikuti pembelajaran. Selain itu,guru kurang memanfaatkan media untuk bisa
merangsang siswa tertarik dengan pembelajaran bercerita..
Kondisi yang peneliti temukan di lapangan menunjukkan bahwa guru tidak
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
siswa. Misalnya dalam keterampilan berbicara, guru tidak memberi kesempatan

siswa untuk praktik berbicara tetapi guru menyuruh siswa untuk menulis. Hal ini
dilakukan karena guru terkendala oleh minimnya waktu untuk praktik berbicara,
selain itu guru juga menganggap siswa sering tidak percaya diri/malu-malu
bercerita secara lisan.
Metode cooperatif learning dalam penelitian ini diterapkan untuk mengatasi
permasalahan guru dan siswa dalam pembelajaran bercerita. Dengan metode
cooperatif learning diharapkan bisa membantu para guru untuk mengatasi masalah
minimnya waktu untuk pratik bercerita siswa. Pentingnya metode cooperative
learning bagi siswa adalah untukmembantu mereka mempunyai keberanian
bercerita karena mereka bisa saling bergantian bercerita dalam kelompoknya
Pada tahun pertama, penelitian ini menghasilkan prototipe model perangkat
pembelajaran bercerita dengan pendekatan cooperative learning yang memuat :
Silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan pembelajaran, dan Perangkat Evaluasi
pembelajaran bercerita dengan metode cooperative learning ini telah. Pada tahun
pertama ini telah ditemukan keberterimaan prototipe model berdasarkan tanggapan
guru dan pengawas sekolah.
Pada tahun kedua diusulkan peelitian menghasilkan buku pedoman pelaksanaan
pembelajaran bercerita dengan metode cooperative learning. Buku pedoman
memuat Petunjuk Penyusunan Rencana Program Pembelajaran, Petunjuk
Pelaksanaan Pembelajaran, Petunjuk pemilihan media dan sumber belajar, dan

Petunjuk pelaksanaan evaluasi pembelajaran bercerita dengan metode cooperative

learning untuk meningkatkan kompetensi bercerita pada siswa sekolah dasar di
kawasan pedesaan.