Pengaruh Pemberian Awal Suplementasi Zink Terhadap Pertumbuhan Bayi Kurang Bulan bab 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut data World Health Or ganization (WHO) memperlihatkan sekitar 20
juta bayi berat lahir rendah setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran
sebelum waktunya (kurang bulan) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam
kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab terbanyak
angka kematian neonatal. Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, Bayi Kurang Bulan
(BKB) dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar
sebagai negara ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data
WHO. Prevalensi BBLR berkisar antara 2 hingga 17,2 % dan menyumbang 29,2 %
angka kematian neonatal. Angka kejadian bayi kurang bulan di dunia sekitar 13 juta
kelahiran per tahun dimana 31 % di Afrika dan 54 % di Asia (Sazawal, 2010).
Di negara berkembang, defisiensi mikronutrien masih sering dijumpai, salah
satunya adalah zink. Zink merupakan mikronutrien yang penting di dalam tubuh
manusia. Peran penting zink untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia telah diteliti
sejak tahun 1930 (Leon, 2009). Zink berperan sebagai kofaktor enzim, produksi
hormon pertumbuhan, sebagai antioksidan dan berperan dalam fungsi imunitas.
Defisiensi zink sering terjadi pada bayi, terutama bayi kurang bulan karena sedang
terjadi
pertumbuhan
cepat
(Krebs,
2006;
Sazawal,
2010).
Hepatik
zink
metallothionein, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, biasanya berkurang
pada awal kehidupan setelah kelahiran Defisiensi zink akan menyebabkan terjadinya
gangguan
pertumbuhan,
gangguan
imunitas,
gangguan
perkembangan,
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
meningkatkan resiko diare dan terkena infeksi (Castillo,2001 ; Giles, 2007; Lira,1998;
Leon,2009).
Berbagai penelitian telah dilakukan tentang peranan zink pada pertumbuhan.
Salah satunya penelitian Hoque dkk di Bangladesh, pemberian zink 5 mg/hari dalam
28 hari pada bayi berat lahir rendah menunjukkan peningkatan berat badan secara
bermakna (Hoque, 2009). Penelitian Islam dkk di Bangladesh, pemberian zink 2
mg/kg/hari selama 6 minggu menunjukkan peningkatan berat badan dan panjang
badan pada bayi kurang bulan (Islam, 2010).
Di Indonesia belum dilaporkan adanya penelitian tentang pemberian awal
suplementasi zink dalam jangka pendek pada bayi kurang bulan dengan BBLR. Oleh
sebab itu, peneliti ingin meneliti tentang pengaruh pemberian awal suplementasi zink
terhadap pertumbuhan bayi kurang bulan.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian awal suplementasi zink pada bayi kurang
bulan dapat meningkatkan pertumbuhan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis
pengaruh
pemberian
pertumbuhan bayi kurang bulan.
awal
suplementasi
zink
terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
2. Tujuan khusus
Menganalisis efektivitas pemberian suplementasi zink pada pertumbuhan bayi
kurang bulan dibanding kelompok tanpa suplementasi zink.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bidang akademik
a. Diharapkan memberikan bukti empiris pengaruh terapi zink pada bayi
kurang bulan dapat meningkatkan pertumbuhan.
b. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan
penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain.
2. Manfaat bidang pelayanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi bagi penyusunan
protokol
tetap
(protap)
pelayanan
dalam
mengupayakan
peningkatan
pertumbuhan bayi kurang bulan.
3. Manfaat bidang kedokteran keluarga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi dokter keluarga sebagai
pemberi pelayananan primer yang berparadigma sehat dalam upaya promotif
dan preventif seputar permasalahan penanganan bayi kurang bulan yang
sejalan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif secara profesional, holistik, dan
komprehensif.
digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut data World Health Or ganization (WHO) memperlihatkan sekitar 20
juta bayi berat lahir rendah setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran
sebelum waktunya (kurang bulan) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam
kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan penyebab terbanyak
angka kematian neonatal. Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, Bayi Kurang Bulan
(BKB) dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar
sebagai negara ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data
WHO. Prevalensi BBLR berkisar antara 2 hingga 17,2 % dan menyumbang 29,2 %
angka kematian neonatal. Angka kejadian bayi kurang bulan di dunia sekitar 13 juta
kelahiran per tahun dimana 31 % di Afrika dan 54 % di Asia (Sazawal, 2010).
Di negara berkembang, defisiensi mikronutrien masih sering dijumpai, salah
satunya adalah zink. Zink merupakan mikronutrien yang penting di dalam tubuh
manusia. Peran penting zink untuk pertumbuhan dan kesehatan manusia telah diteliti
sejak tahun 1930 (Leon, 2009). Zink berperan sebagai kofaktor enzim, produksi
hormon pertumbuhan, sebagai antioksidan dan berperan dalam fungsi imunitas.
Defisiensi zink sering terjadi pada bayi, terutama bayi kurang bulan karena sedang
terjadi
pertumbuhan
cepat
(Krebs,
2006;
Sazawal,
2010).
Hepatik
zink
metallothionein, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, biasanya berkurang
pada awal kehidupan setelah kelahiran Defisiensi zink akan menyebabkan terjadinya
gangguan
pertumbuhan,
gangguan
imunitas,
gangguan
perkembangan,
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
meningkatkan resiko diare dan terkena infeksi (Castillo,2001 ; Giles, 2007; Lira,1998;
Leon,2009).
Berbagai penelitian telah dilakukan tentang peranan zink pada pertumbuhan.
Salah satunya penelitian Hoque dkk di Bangladesh, pemberian zink 5 mg/hari dalam
28 hari pada bayi berat lahir rendah menunjukkan peningkatan berat badan secara
bermakna (Hoque, 2009). Penelitian Islam dkk di Bangladesh, pemberian zink 2
mg/kg/hari selama 6 minggu menunjukkan peningkatan berat badan dan panjang
badan pada bayi kurang bulan (Islam, 2010).
Di Indonesia belum dilaporkan adanya penelitian tentang pemberian awal
suplementasi zink dalam jangka pendek pada bayi kurang bulan dengan BBLR. Oleh
sebab itu, peneliti ingin meneliti tentang pengaruh pemberian awal suplementasi zink
terhadap pertumbuhan bayi kurang bulan.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian awal suplementasi zink pada bayi kurang
bulan dapat meningkatkan pertumbuhan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisis
pengaruh
pemberian
pertumbuhan bayi kurang bulan.
awal
suplementasi
zink
terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
2. Tujuan khusus
Menganalisis efektivitas pemberian suplementasi zink pada pertumbuhan bayi
kurang bulan dibanding kelompok tanpa suplementasi zink.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bidang akademik
a. Diharapkan memberikan bukti empiris pengaruh terapi zink pada bayi
kurang bulan dapat meningkatkan pertumbuhan.
b. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan
penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain.
2. Manfaat bidang pelayanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rekomendasi bagi penyusunan
protokol
tetap
(protap)
pelayanan
dalam
mengupayakan
peningkatan
pertumbuhan bayi kurang bulan.
3. Manfaat bidang kedokteran keluarga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi dokter keluarga sebagai
pemberi pelayananan primer yang berparadigma sehat dalam upaya promotif
dan preventif seputar permasalahan penanganan bayi kurang bulan yang
sejalan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif secara profesional, holistik, dan
komprehensif.