DAMPAK KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

DAMPAK KEBIJ AKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA
MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI
DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN
KABUPATEN SIDOARJ O

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan
Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogr am Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan

Oleh :

RADITYA TRI WARDANI
0911010043/FE/IE

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

DAMPAK KEBIJ AKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA
MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA
KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJ O
Yang diajukan

RADITYA TRI WARDANI
0911010043/FE/IE
Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

DRA. EC. TITIK NURHIDAYATI

Tanggal:……………………………

NIP. 195101051990091001


Mengetahui,
Ketua Progdi Ekonomi Pembangunan

DRA. EC. NINIEK IMANINGSIH, MP
NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

DAMPAK KEBIJ AKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA
MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA
KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJ O
Yang diajukan

RADITYA TRI WARDANI
0911010043/FE/IE


Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

DRA. EC. TITIK NURHIDAYATI

Tanggal:…………………………

NIP. 195101051990091001

Mengetahui,
Ketua Progdi Ekonomi Pembangunan

DRA. EC. NINIEK IMANINGSIH, MP
NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

DAMPAK KEBIJ AKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT
TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM
KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJ O
Diajukan Oleh :

RADITYA TRI WARDANI
0911010043/FE/IE
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 22 November 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
Ketua

DRA. Ec. Titiek Nurhidayati
NIP. 195101051990091001


Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Sekr etaris

Dr s. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 196008101990031001
Anggota

DRA. Ec. Titiek Nurhidayati
NIP. 195101051990091001

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univer sitas Pembangunan Nasional “”Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“DAMPAK

KEBIJAKAN

BANTUAN

LANGSUNG

SEMENTARA

MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN
ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO”.

Adapun


penulisan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
program S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur khususnya Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Sholawat serta
salam selalu tercurah pada qudwah khasanah kita Nabi Muhammad SAW yang selalu
kita nantikan syafaatnya kelak di yaumul qiyamah.
Banyak hambatan yang penulis dapatkan dalam penulisan skripsi ini, namun
dengan kerja keras serta tekad besar serta adanya bimbingan dan bantuan dari pihakpihak yang penulis sayangi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu,
dengan kerendahan dan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang sebagaimana telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat bernafas dan menyelesaikan tugas akhir ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak Sudjarwo dan Ibu Subaidah selaku orang tua saya, Terima kasih atas
segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan, serta doa tulus yang tiada

hentinya.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional“ Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr.Dhani Ichsanudin Nur,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu Dra. Niniek Imaningsih, Mp selaku ketua program study Ilmu Ekonomi
Study Pembangunan.
6. Ibu Dra. Ec. Titik Nurhidayati Selaku Dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam penyusunan
skripsi hingga ujian akhir skripsi ini
7. Segenap staf pengajar dan staf kantor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” JawaTimur, yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu dan
pelayanan akademik bagi penulis.
8. Saudara-saudara penulis yang telah memberi dukungan terus –menerus
Riva Eko, Risky Dwi, Ira Juwita dan lain-lain yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, Terima kasih atas semangat serta perhatiannya.
9. Teman-teman penulis Irwanto, heri, Hafis, Eli, Edi, dan lain-lain yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih doa dan dukungannya
sehingga terselesaikan sudah.


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Some One yang telah memberikan dukungan lebih dalam menyelesaikan
tugas akhir ini hingga selesai.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam segala hal terutama yang
berkaitan dengan kelancaran penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan yang ditemukan dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan
yang sifatnya membangun. Selanjutnya apabila terdapat kesalahan baik dalam materi
yang tersaji maupun dalam teknik penyelesaiannya, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Dan dengan segala kerendahan hati, semoga apa yang terdapat
dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.

Surabaya, November 2013

Penulis


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii


DAFRAT GAMBAR ...................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

ABSTRAKSI ...............................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................

5

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................................

7

2.2 Landasan Teori ......................................................................................

11

2.2.1 Konsumsi ......................................................................................

11

2.2.1.1 Teori Konsumsi John Maynard Keynes ..............................

14

2.2.1.2 Teori Konsumsi Kuznets .....................................................

15

2.2.1.3 Hipotesis Siklus Kehidupan ...............................................

18

2.2.2 Produksi ........................................................................................

19

2.2.2.1 Fungsi Produksi .................................................................

23

2.2.3 Bantuan Langsung Sementara Masyarakat .....................................

24

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.1 Pemberian BLSM Untuk Masyarakat Miskin .....................

27

2.2.3.2 BLSM Merupakan Beban Untuk Masyarakat Miskin .........

30

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................

31

2.4 Hipotesis . ...............................................................................................

34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................

35

3.2 Sumber dan Jenis Data ...........................................................................

35

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................

35

3.3.1 Pengukuran Variabel .....................................................................

36

3.4 Teknik Penentuan Sampel ......................................................................

37

3.5 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................

38

3.5.1 Pengumpulan Data ........................................................................

38

3.6 Teknik Analisis Data ..............................................................................

38

3.6.1 Analisis Regresi Berganda .............................................................

39

3.6.2 Uji Kualitas Data ...........................................................................

40

3.6.2.1 Uji Validitas Data ..............................................................

40

3.6.2.2 Uji Reabilitas .....................................................................

40

3.6.3 Uji Asumsi Klasik .........................................................................

40

3.6.3.1 Uji Normalitas ...................................................................

41

3.6.3.2 Uji Multikoliniaritas ...........................................................

41

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................

41

3.6.3.4 Uji Autokorelasi .................................................................

42

3.6.4 Pengujian Hipotesis .......................................................................

43

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6.4.1 Uji t ...................................................................................

44

3.6.4.2 Uji Derajat Determinasi ( R2 ) ............................................

45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................

46

4.4.1 Perkembanga Bantuan Langsung Tunai Masyarakat ......................

46

4.2 Penyajian Data . ......................................................................................

48

4.2.1 Deskripsi Variabel BLSM ............................................................

48

4.2.2 Deskripsi Variabel Konsumsi Rumah Tangga ...............................

50

4.2.3 Deskripsi Variabel Produksi Rumah Tangga .................................

52

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................

53

4.3.1 Uji Validitas .................................................................................

53

4.3.2 Uji Reliabilitas .............................................................................

54

4.4 Uji Hipotesis Secara Parsial ...................................................................

55

4.4.1 Analisis dan Pengujian Hipotesis .................................................

56

4.5 Pembahasan ...........................................................................................

58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................

60

5.2 Saran.......................................................................................................

61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

TABEL 3.2

Autokorelasi Durbin-Watson .................................................

42

TABEL 4.1

Hasil Kuesioner dari Responden BLSM ................................

48

TABEL 4.2

Hasil Kuesioner dari Responden Variabel Konsumsi .............

50

TABEL 4.3

Hasil Kuesioner dari Responden Variabel Produksi ...............

52

TABEL 4

Uji Validitas BLSM ..............................................................

53

TABEL 5

Uji Validitas Konsumsi .........................................................

53

TABEL 6

Uji Validitas Produksi ...........................................................

54

TABEL 7

Hasil Uji Reliabilitas .............................................................

55

TABEL 8

BLSM terhadap Konsumsi dan Produksi Rumah Tangga ......

55

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fungsi Konsumsi Menurut Keynes ...........................................

17

Gambar 2.2 Pola Pendapatan dan Konsumsi Menurut Siklus Hidup .............

18

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................

34

Gambar 3.2 Distribusi Penolakan / Penerimaan Hipotesis Secara Parsial ......

44

Gambar 4.1 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor BLSM (X)
terhadap Konsumsi Rumah Tangga (Y1) ....................................

57

Gambar 4.2 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor BLSM (X)
terhadap Produksi Rumah Tangga (Y2) .....................................

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data variabel dependen dan independen

Lampiran 2

Regression Konsumsi

Lampiran 3

Regression Produksi

Lampiran 4

Uji Reliability dan Validitas

Lampiran 5

Uji Reliability dan Validitas

Lampiran 6

Uji Reliability dan Validitas

Lampiran 7

Uji Reliability dan Validitas

Lampiran 8

Uji Reliability dan Validitas

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAMPAK KEBIJ AKAN BANTUAN LANGSUNG
SEMENTARA MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS
MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM
KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJ O

Oleh :
RADITYA TRI WARDANI
Abstraksi
Upaya pengentasan kemiskinan selalu menjadi salah satu program pemerintah
dari masa ke masa. Melihat hal yang diambil saat ini oleh pemerintah mengenai cara
peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat kurang tepat dikarenakan hal yang sama
pernah dilakukan dan hasilnya pun sangat tidak memuaskan. Solusi yang seharunya
dikeluarkan pemerintah saat ini harus yang bersifat jangka panjang yang bukan hanya
dapat langsung dinikmati hasilnya saat itu saja oleh penduduk miskin. Pendidikan
dan kesehatan bisa dikatakan sebagai kunci untuk membuat solusi baru dimana dapat
meningkatkan kualitas pembangunan manusia di Indonesia. Mekanisme yang
ditawarkan dalam program BLSM pun dapat dikatakan sangat tidak efektif karena
banyak BLSM yang jatuh pada sasaran yang tepat dan bisa dikatakan pula kebijakan
BLSM yang tidak memiliki syarat yang kongkrit tentang bagaimana cara
memperolehnya justru malah membuat ketergantungan bagi penduduk miskin
dinegara kita.
Tujuan dari Peneliti ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana mencari
solusi untuk mengatasinya, dari hasil yang dibicarakan oleh pemerintah kita maka
diambilah sebuah keputuan mengenai subsidi yang diberikan kepada masyarakat yang
kurang mampu yang diharapkan dapat membangun semangat untuk mendapatkan
penghidupan yang lebih baik kedepannya. Untuk mengurangi beban masyarakat
tersebut di atas, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden No. 12/2005 tentang
pemberian subsidi langsung tunai (SLT) kepada rumah tangga miskin yang kemudian
diperbaharui dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan
Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk Rumah Tangga
Sasaran.
Setelah melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa untuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (X1), terhadap
Konsumsi Rumah Tangga(Y1), Produksi Rumah Tangga(Y2) tidak berpengaruh secara
nyata (tidak signifikan). Hal ini disebabkan karena besaran BLSM yang diberikan
sangat minim dibandingkan naiknya biaya yang harus ditanggung. Begitu harga BBM
naik rata-rata 33,3 % (premium naik 44,4 % dan solar naik 22,3 %), ongkos
transportasi pun naik rata-rata 20 – 35 persen. Dan juga dikarenakan dengan besaran
Rp.300.000 per tiga bulan untuk melakukan produksi sangatlah kurang.

Kata Kunci : Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, Kosumsi Rumah Tangga,
Produksi Rumah Tangga
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kemiskinan sepertinya tidak akan jauh meninggalkan bangsa kita ini,

karena begitu banyak rakyat yang menderita kemiskinan. Ini menandakan bahwa
rencana pemerintah untuk menuntaskan kemiskinan sepertinya hanya bertahan
sementara dan salah satu cara dengan mengadakan BLT. Secara garis besar
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dapat dipahami sebagai pemberian sejumlah
uang (dana tunai) kepada masyarakat miskin setelah pemerintah memutuskan
untuk menaikkan harga BBM dengan jalan mengurangi subsidi namun selisih dari
subsidi itu diberikan kepada masyarakat miskin. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
atau sekarang yang sudah berganti nama menjadi Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat (BLSM) merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh
pemerintah

kita

untuk

memberikan

subsidi

kepada

masyarakat

yang

membutuhkan di Indonesia. Begitu banyak pro dan kontra yang muncul atas
kebijakan yang diambil pemerintah dalam membantu masyarakat di Indonesia.
Sebelum kita membahas lebih mendalam mengenai kebijakan yang diambil
pemerintah ini mari kita pahami dulu bagaimana BLT/BLSM ini bisa menjadi
kebijakan yang diambil oleh pemerintah kita (Novyan, 2012 : 53).
Tingkat kesejahteraan di negara kita dianggap masih sangat kuramg
dikarenakan masih begitu banyak masyarakat yang memiliki kehidupan yang
kurang layak yang diakibat oleh beberapa faktor seperti pengangguran, kelaparan,

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kemiskinan, dll. Hal tersebut menjadi hal yang paling sering dibahas didalam
ruang DPR mengingat tentang bagaimana mencari solusi untuk mengatasinya,
dari hasil yang dibicarakan oleh pemerintah kita maka diambilah sebuah keputuan
mengenai subsidi yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu yang
diharapkan dapat membangun semangat untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih baik kedepannya. (Anonim 2008).
Upaya pengentasan kemiskinan selalu menjadi salah satu program pemerintah
dari masa ke masa. Pemberian BLT secara langsung ke masyarakat miskin pada
awalnya ditujukan untuk mengurangi dampak dari kebijakan peningkatan harga
bahan bakar minyak. Selain itu, bantuan pendidikan (kebijakan pembebasan biaya
pendidikan pada tingkat tertentu, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dan Bantuan Khusus Murid (BKM), dan biaya pengobatan gratis pada masyarakat
miskin (Jamkeskin) merupakan salah satu bentuk investasi sumberdaya manusia.
Investasi sumberdaya manusia merupakan seluruh kegiatan yang mempengaruhi
pendapatan maupun konsumsi di masa yang akan datang (Anonim 2008).
Pada tanggal 1 Oktober 2005, pemerintah menetapkan kenaikan harga bahan1
bakar minyak (BBM) di dalam negeri untuk mengurangi beban negara Kenaikan
tersebut mengakibatkan harga kebutuhan pokok meningkat, penurunan daya beli
masyarakat miskin (Oktaviani dan Sahara, 2005; Hartono dan Resosudarmo,
2006; Modjo, 2008) dan memperberat beban hidup masyarakat (Lembaga
Penelitian Smeru, 2006). Perdebatan 2 publik dampak kenaikan BBM pada
kemiskinan menjadi menarik disimak , selain BLT menjadi komoditi politik pada
Pilihan Presiden 2009 lalu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Untuk mengurangi beban masyarakat tersebut di atas, pemerintah
mengeluarkan Instruksi Presiden No. 12/2005 tentang pemberian subsidi langsung
tunai (SLT) kepada rumah tangga miskin yang kemudian diperbaharui dengan
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Program Bantuan
Langsung Tunai (BLT) untuk Rumah Tangga Sasaran (Anonim 2008).
Berdasarkan Inpres tersebut maka masyarakat miskin mendapat BLT
sebesar Rp100.000 per rumah tangga per bulan. Rumah tangga miskin
didefinisikan sebagai mereka yang mempunyai pengeluaran per kapita per bulan
Rp175.000 atau kurang, berdasarkan identifikasi Badan Pusat Statistik (BPS) 3
dengan menggunakan metode uji pendekatan kemampuan (proxy means testing ).
BLT merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2008
tentang pelaksanaan program bantuan langsung tunai (BLT) untuk rumah tangga
sasaran (RTS) dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi BBM. Program
BLT-RTS ini dalam pelaksanaanya harus langsung menyentuh dan memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat miskin (yang terkategori sebagai RTS),
mendorong tanggung jawab sosial bersama dan dapat menumbuhkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah yang secara konsisten mesti benar-benar
memperhatikan Rumah Tangga Sasaran yang pasti merasakan beban berat sebagai
akibat dari kenaikan harga BBM. BLT yang idealnya harus memenuhi tugas
hakikinya yakni membantu masyarakat miskin dengan dasar hukum InPres
No.3/2008, memiliki tujuan mulia yang digariskan secara yuridis formal di dalam
Petunjuk Teknis (Juknis) Penyaluran BLT untuk RTS tahun 2008 sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1. Membantu

masyarakat

miskin

agar

tetap

dapat

memenuhi

kebutuhan dasarnya;
2. Mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat miskin akibat
kesulitan ekonomi;
3. Meningkatkan tanggung jawab sosial bersama.
Dengan tujuan itu, maka penerima bantuan langsung tunai adalah Rumah
Tangga Sasaran sebanyak 19,1 Juta Rumah Tangga Sasaran hasil pendataan oleh
BPS. yang meliputi Rumah Tangga Sangat Miskin (poorest), Rumah Tangga
Miskin (poor) dan Rumah Tangga Hampir Miskin (near poor) di seluruh wilayah
Indonesia. Kebijakan pemberian BLT bagi 19,1 juta RTS seluruh Indonesia yang
dilakukan karena pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga dasar
BBM, kenaikan harga dapat mengakibatkan harga kebutuhan pokok meningkat
dan bagi masyarakat miskin dapat mengakibatkan daya beli mereka semakin
menurun. Penurunan ini dikarenakan mereka akan mengalami kesulitan untuk
beradaptasi dengan perkembangan harga di pasar.
Dari data tersebut dapat dilihat

masyarakat miskin akan terkena dampak

sosial yakni semakin menurun taraf kesejahteraannya atau menjadi semakin
miskin. Untuk itu diperlukan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin
dalam bentuk program kompensasi (compensatory program) yang sifatnya
khusus (crash program) atau program jaring pengaman sosial (social safety
net), seiring dengan besarnya beban subsidi BBM semakin berat dan resiko
terjadinya defisit yang harus ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, akibat
selisih harga BBM dalam negeri dibanding dengan luar negeri berakibat memberi
peluang peningkatan upaya penyelundupan BBM ke luar negeri. Sehingga
pemerintah memandang perlu mereviu kebijakan tentang subsidi BBM, karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

selama ini subsidi dinikmati juga oleh golongan masyarakat mampu yang
kemudian dana itu dialihkan untuk golongan masyarakat miskin. Dan harus diakui
program ini setelah dilaksanakan memang melahirkan penilaian yang pro dan
kontra terkait keberhasilannya.
Melihat hal yang diambil saat ini oleh pemerintah mengenai cara peningkatan
kesejahteraan masyarakat sangat kurang tepat dikarenakan hal yang sama pernah
dilakukan dan hasilnya pun sangat tidak memuaskan. Solusi yang seharunya
dikeluarkan pemerintah saat ini harus yang bersifat jangka panjang yang bukan
hanya dapat langsung dinikmati hasilnya saat itu saja oleh penduduk miskin.
Pendidikan dan kesehatan bisa dikatakan sebagai kunci untuk membuat solusi
baru dimana dapat meningkatkan kualitas pembangunan manusia di Indonesia.
Mekanisme yang ditawarkan dalam program BLSM pun dapat dikatakan sangat
tidak efektif karena banyak BLSM yang jatuh pada sasaran yang tepat dan bisa
dikatakan pula kebijakan BLSM yang tidak memiliki syarat yang kongkrit
tentang bagaimana cara memperolehnya justru malah membuat ketergantungan
bagi penduduk miskin dinegara kita.
1.2

Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang

akan dikemukakan yaitu :
1. Apakah dampak Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
terhadap aktifitas masyarakat ?
2. Apakah faktor konsumsi yang paling berperan dalam mempengaruhi
aktifitas masyarakat ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan kebijakan
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) terhadap aktifitas
masyarakat ?
2. Untuk mengetahui variabel manakah yang paling besar pengaruhnya
terhadap aktifitas masyarakat ?

1.1.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk menambah
pengetahuan dan sekaligus sebagai bahan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait
khususnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian ini juga pernah diangkat sebagai topik penelitian oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitianpenelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi
peneliti dalam melakukan penelitian ini.
1. Ser an ( 2011 ) dalam penelitian yang berjudul “ Determinan faktor sosial dan
ekonomi terhadap kemiskinan penduduk ”. Peningkatan sumberdaya
manusia melalui investasi pendidikan merupakan syarat mutlak untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kemiskinan penduduk.
Beberapa variabel sosial dan ekonomi yang mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan adalah pendidikan,
inflasi, pendapatan perkapita, konsumsi, Produk Domestik Regional Bruto,
dan pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan adalah time series antara
tahun 1999-2009 berasal dari Badan Pusat Statistik. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat (kausal) antara
variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path
analysis), berdasarkan lima macam model. Hasil analisis pengujian secara
simultan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (R) untuk masingmasing model bersifat signifikan, nilai Signifikan F, lebih kecil dari alfa

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

0,05. Kesimpulan serupa juga berlaku bagi pengujian parsial, antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel tak bebas.
2. Cahyono ( 2010 ) dalam penelitian yang berjudul “ Dampak bantuan
langsung tunai dan investasi sumberdaya manusia terhadap ekonomi
rumah tangga sekitar hutan pinus di desa Samagede”. Peningkatan harga
bahan bakar minyak (BBM) mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan
pokok dan penurunan daya beli masyarakat. Kebijakan tersebut
dikompensasi dengan bantuan langsung tunai (BLT) dan investasi
sumberdaya manusia (pendidikan dan kesehatan gratis). Penelitian ini
bertujuan mengetahui dampak bantuan langsung tunai dan investasi
sumberdaya manusia terhadap ekonomi rumah tangga sekitar hutan pinus
di Desa Samagede. Model simultan ekonomi rumah tangga dipergunakan
untuk analisis tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan
langsung tunai dan investasi sumberdaya manusia berdampak pada
perubahan

prilaku

ekonomi

rumahtangga.

Kebijakan

tersebut

mengakibatkan petani tidak produktif, menurunkan produksi dan
meningkatkan konsumsi. Peningkatan bantuan langsung tunai mendorong
investasi pada sumberdaya manusia secara signifikan. Namun bantuan
langsung tunai tidak dapat mengkompensasi apabila petani dilarang
menyadap pinus. Pendidikan dan kesehatan gratis juga berdampak sama
seperti bantuan langsung tunai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

3. Triana ( 2011 ) dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh kebijakan
subsidi beras miskin dan bantuan langsung tunai terhadap pengeluaran
telekomunikasi dan rokok rumah tangga miskin di pulau jawa”. Tujuan
pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
indikator tingkat kesejahteraan masyarakat adalah pola konsumsi rumah
tangga. Pola konsumsi rumah tangga menggambarkan alokasi pengeluaran
untuk pangan dan non pangan yang dipengaruhi oleh kondisi sosial,
ekonomi, budaya dan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa sedikitnya
ada satu orang perokok dalam sebagian besar rumah tangga di Indonesia.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa penurunan harga telekomunikasi,
peningkatan harga rokok dan pemberian subsidi raskin meningkatkan
permintaan

komoditi

pangan,

rokok

dan

telekomunikasi

namun

menurunkan permintaan komoditi non pangan. Penurunan harga
telekomunikasi, peningkatan harga rokok dan pemberian subsidi BLT
meningkatkan permintaan untuk semua komoditi. Hal ini mengingat
preferensi rumah tangga miskin yang lebih mengutamakan rokok dan
telekomunikasi dibandingkan makanan pokok bila ada tambahan proporsi
pengeluaran.
4. Ediyanto ( 2007 ) dalam penelitian yang berjudul “ Implemen tasi bantuan
langsung tunai ( BLT ) pada masyarakat miskin ”. Penelitian ini berkaitan
dengan Implementasi kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada
Masyarakat Miskin (Study di Desa Payaman Kecamatan Solokuro
Kabupaten Lamongan). Dengan tujuan Untuk mengetahui bagaimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Implementasi Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada Masyarakat
Miskin. Penelitian ini di lakukan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro
Kabupaten Lamongan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang
maksimal maka peneliti menggunakan sumber data primer dan skunder
yang mana terbagi pada interview, observasi dan dokumentasi tentang
fakta-fakta yang mengarah pada fenomena Implementasi Kebijakan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Payaman. Sedangkan metode
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan analisa
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bisa dilihat bahwa kebijakan
Bantuan Langsung Tunai (BLT) telah berjalan kurang lebih satu tahun,
tapi masih memuculkan pro dan kontra ataupun permasalahanpermasalahan dikalangan masyarakat, karena kebijakan tersebut dianggap
banyak yang salah sasaran, membuat ketergantungan masyarakat kepada
pemerintah akan bantuan dan masyarakat juga menganggap bahwa
kebijakan BLT dapat meringankan beban kehidupan masyarakat miskin
walaupun tidak dapat memenuhi secara keseluruhan. Dari keseluruhan
kajian studi yang dikerjakan tersebut, akhirnya secara sederhana dapat
disimpulkan bahwa Implementasi Kebijakan Bantuan Langsung Tunai
(BLT) pada Masyarakat Miskin di Desa Payaman bisa dikatakan ‘relative’
sudah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
walaupun masih ada sedikit permasalahan terkait proses pendataan dan
pencairan dari Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang memang berbeda,
namun memiliki persamaan yaitu berkaitan tentang respon masyarakat terhadap
program berupa bantuan dan penellitian ini menggunakan variabel yang berbeda
dengan penelitian yang sebelumnya serta dilakukan pada tahun yang berbeda dan
tempat penelitian yang berbeda.
2.2.

Landasan Teori

2.2.1 Konsumsi
Dilihat dari arti ekonomi, konsumsi merupakan tindakan untuk
mengurangi atau menghabiskan nilai guna ekonomi suatu benda. Sedangkan
menurut Draham Bannoch dalam bukunya ìeconomicsî memberikan pengertian
tentang konsumsi yaitu merupakan pengeluaran total untuk memperoleh barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (dalam satu
tahun) pengeluaran. Konsumsi berasal dari bahasa Inggris yaitu ìConsumptionî.
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan
oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang
melakukan pembelanjaan tersebut. Pembelanjaan masyarakat atas makanan,
pakaian,

dan barang-barang

kebutuhan

mereka

yang

lain digolongkan

pembelanjaan atau konsumsi. Barang-barang yang diproduksi untuk digunakan
oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dinamakan barang konsumsi
(Dumairy, 2004).
Konsumsi merupakan salah satu komponen Pendapatan Nasional. Fungsi
konsumsi adalah sebuah fungsi yang menghubungkan laju pengeluaran konsumsi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

dengan tingkat Produksi Nasional atau Pendapatan Nasional. Diduga bahwa
dengan bertambahnya pendapatan nasional akan bertambah pula jumlah
konsumsi. Penelitian ini memperlihatkan bagaimana belanja ini berubah-ubah
sesuai dengan naik turunnya pendapatan keluarga. Penelitian yang sudah ada di
Indonesia adalah perubahan proporsi belanja makanan dana bukan makanan dari
seluruh jumlah uang yang dibelanjakan. Selanjutnya dari angka-angka pendapatan
nasional juga kita dapat memperoleh gambaran perubahan konsumsi ini
(Partadiredja, 2001).
Konsumsi (yaitu pengeluaran untuk konsumsi) tergantung dari pendapatan
tetapi kita juga harus mengetahui bahwa pendapatan sebaliknya juga tergantung
pada pengeluaran. Seakan-akan kita melihat sebuah lingkaran yang tidak berujung
pangkal. Maka akan timbul pertanyaan : apakah kita perlu mengetahui besarnya
konsumsi agar dapat menghitung besarnya pendapatan (Sudarsono, 2000).
Pengeluaran konsumsi pertama-tama ditentukan oleh tingkat pendapatan,
tetapi banyak lagi faktor lain yang mempangaruhi tingkat konsumsi yaitu jumlah
anggota keluarga, tingkat usia mereka dan faktor-faktor lainnya seperti hargaharga nisbi berbagai jenis barang konsumsi juga berarti penting sebagai penentu.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan komponen tunggal terbesar dari
pengeluaran keseluruhan aktual, tetapi ada yang menentukan jumlah yang ingin
dibelanjakan oleh rumah tangga untuk membeli barang dan jasa untuk
konsumsinya dan berapa banyak yang ingin mereka tabung, salah satu faktor yang
paling menentukan adalah pendapatan sisa rumah tangga. Dengan meningkatnya
pendapatan sisa, rumah tangga mempunyai lebih banyak uang untuk dibelanjakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

sebagai konsumsi. Penelitian empiris tentang perubahan pendapatan sisa dari
tahun ke tahun dan konsumsi untuk suatu periode selama sepuluh tahun telah
menemukan hubungan yang erat antara keduanya. Umumnya, tahun dengan
tingkat pendapatan yang lebih tinggi biasanya juga merupakan tahun-tahun
dengan tingkat konsumsi yang lebih tinggi daripada rata-rata (Lipsey dan Steiner,
2003).
Pengeluaran konsumsi atau private consumption expenditure meliputi
semua pengeluaran rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembagalembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa
yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pembelian barang-barang tahan lama yang baru seperti mobil, pesawat televisi
dan sebagainya selain bangunan rumah termasuk variable ekonomi pengeluaran
konsumsi (Soediyono, 2004).
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional (pendapatan disposabel) perekonomian tersebut. Fungsi konsumsi dapat
dinyatakan dalam persamaan:
C = a + bY ................................................................................. (Dumairy, 2004)
Dimana a adalah konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional
adalah 0, b adalah kecondongan konsumsi marginal, C adalah tingkat konsumsi
dan Y adalah tingkat pendapatan nasional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.1.1 Teori Konsumsi J ohn Maynard Keynes
Dalam teorinya Keynes mengandalkan analisis statistik, dan juga membuat
dugaan-dugaan tentang konsumsi berdasarkan introspeksi dan observasi casual.
Pertama dan terpenting Keynes menduga bahwa, kecenderungan mengkonsumsi
marginal (marginal propensity to consume) jumlah yang dikonsumsi dalam setiap
tambahan pendapatan adalah antara nol dan satu. Kecenderungan mengkonsumsi
marginal adalah krusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk menurunkan
pengangguran yang kian meluas. Kekuatan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi
perekonomian seperti ditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal muncul dari
umpan balik antara pendapatan dan konsumsi. Kedua, Keynes menyatakan bahwa
rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut kecenderungan mengkonsumsi
rata-rata (avarage prospensity to consume), turun ketika pendapatan naik. Ia
percaya bahwa tabungan adalah kemewahan, sehingga ia berharap orang kaya
menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan mereka ketimbang si
miskin. Ketiga, Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan
konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes
menyatakan bahwa pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas
teori.
Kesimpulannya bahwa pengaruh jangka pendek dari tingkat bunga
terhadap pengeluaran individu dari pendapatannya bersifat sekunder dan relatif
tidak penting. Berdasarkan tiga dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes sering ditulis
sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

C = a + bY, a > 0, 0 < b < 1 ................................................. (2.2)
1. Variabel nyata adalah bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukkan
hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang
keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan.
2. Pendapatan yang terjadi disebutkan bahwa pendapatan nasional yang
menentukan besar kecilnya pengeluaran konsumsi adalah pendapatan
nasional yang terjadi atau current national income.
3. Pendapatan absolute disebutkan bahwa fungsi konsumsi Keynes variabel
pendapatan nasionalnya perlu diinterpretasikan sebagai pendapatan
nasional absolut, yang dapat dilawankan dengan pendapatan relatif,
pendapatan permanen dan sebagainya.
4. Bentuk fungsi konsumsi menggunakan fungsi konsumsi dengan bentuk
garis lurus. Keynes berpendapat bahwa fungsi konsumsi berbentuk
lengkung.
2.2.1.2 Teori Konsumsi Kuznets
John Maynard Keynes dengan General Theory-nya membuat fungsi
konsumsi sebagai pusat teori fluktuasi ekonomi dan teori ini telah memainkan
peranan penting dalam analisa makroekonomi. Saat ini Keynes membuat dugaandugaan tentang fungsi konsumsi berdasar introspeksi dan observasi kasual
(Mankiw, 2000: 339).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Keynes berpendapat bahwa pengeluaran konsumsi hampir secara penuh
dipengaruhi oleh kekuatan pendapatan. Fungsi konsumsi menurut Keynes
menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi
yang kedua-duanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan,
bukan hubungan antara pedapatan nasional dengan konsumsi nominal.
Secara umum fungsi Keynes sederhana dapat ditulis dalam persamaan
linier sebagai berikut:
C = C0 + cY
Dimana:

C : konsumsi masyarakat riil
C0 : konsumsi nominal pada saat Y=0
c : MPC = hasrat mengkonsumsi marginal
Y : pendapatan nasional riil

Gambar 2.1 menyatakan bahwa fungsi konsumsi menurut Keynes tidak
melalui sumbu origin (sumbu silang 0) tapi memotong sumbu vertikal dengan
nilai C0 yang positif. Ini berarti sekalipun pendapatan besarnya nol konsumsi
tetap dibutuhkan sebesar C0. Garis fungsi konsumsi membawa konsekuensi
bahwa pertama, meningkatnya tingkat pendapatan nasional mengakibatkan hasrat
konsumsi rata-rata (Average propensity to consume = APC) semakin menurun,
dan kedua, besarnya hasrat konsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume
= MPC) lebih kecil daripada APC.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

C
C = C0 + cY

C0
0

Y

Gambar 2.1 Fungsi Konsumsi Menurut Keynes
Secara umum ada tiga hal yang penting yang menjadi pemikiran Keynes
yaitu, pertama dan yang terpenting, Keynes menduga bahwa kecenderungan
mengkonsumsi marginal (MPC) adalah antara nol dan 1. Ketika pendapatan
meningkat maka konsumsi juga akan naik, tapi tidak sebesar kenaikan
pendapatannya. Kedua, rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang disebut
kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (APC) turun ketika pendapatan naik.
Menabung merupakan hal yang mewah, jadi orang kaya menabung dengan
proporsi lebih tinggi dari pendapatan dibandingkan dengan orang miskin. Ketiga,
pendapatan merupakan determinasi konsumsi yang penting dan tingkat bunga
tidak penting. Pengaruh tingkat bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori saja.
Karena periode pendek tingkat bunga atas pengeluaran individu dari
pendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting (Mankiw, 2000: 339).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.1.3 Hipotesis Siklus Kehidupan
Teori konsumsi yang dikaitkan dengan siklus hidup manusia ini
dikembangkan oleh A. Ando, R. Brumberg dan F. Mondigliani. Seperti kita
ketahui bahwa secara umum, siklus hidup manusia terdiri dari masa kanak kanak,
dewasa, dan tua. Teori daur hidup ini menyatakan bahwa individu merencanakan
pola konsumsi dan tabungan mereka untuk jangka panjang dengan tujuan
mengalokasikan konsumsi mereka dengan cara terbaik yang mungkin selama
hidup mereka ( Manga, 2001 )
Pendapatan

C
CC
B

A

YY

Usia
0

A

B

2.2 Pola Pendapatan dan Konsumsi Menurut Siklus Hidup
Keterangan:

a = dissaving 1
b = saving
c = dissaving 2

Pada gambar 2.4, sumbu horizontal kita gunakan sebagai sumbu waktu,
sementara sumbu vertikal digunakan untuk menyatakan besarnya konsumsi dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

pendapatan. Kurva CC menggambarkan besarnya pengeluaran konsumsi pertahun
dari waktu ke waktu, sementara kurva YY menunjukkan besarnya pendapatan
pertahun dari waktu ke waktu. Pada saat seseorang lahir, ia sudah memerlukan
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, sementara disisi lain jelas ia belum dapat
menghasilkan pendapatan (pendapatan yang diperoleh nol).
Seseorang dengan pendapatan sebesar nol, untuk memenuhi kebutuhannya
terpaksa dilakukan dissaving (tabungan negatif atau mencari hutang). Baru setelah
ia memperoleh penghasilan maka dissaving yang terjadi semakin lama semakin
kecil hingga sampai umur A besarnya dissaving tidak terlihat lagi (dissaving = 0).
Setelah titik A terlalui maka saving mulai bertanda positif. Karena kemampuan
seseorang untuk memperoleh penghasilan ada batasnya sesuai dengan berjalannya
umur, maka pada titik B kemampuan seseorang untuk memperoleh penghasilan
yang lebih banyak sudah mencapai puncaknya, sehingga setelah titik ini kurva YY
mempunyai arah menurun. Dengan kurva konsumsi CC mulai umur C maka
dissaving terjadi lagi (Manga, 2001: 117-118).
Dalam hal ini pola pengeluaran konsumsi seseorang secara umum
dipengaruhi oleh mana siklus hidupnya. Jika digambarkan secara grafik maka
pola pengeluaran konsumsi sejak lahir hingga meninggal dapat dijelaskan pada
gambar berikut (Manga, 2001: 117-118).
2.2.2 Produksi
Produksi dalam artian yang umum didefinisikan sebagai segala kegiatan
yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

memenuhi kebutuhan kepuasan manusia. Setiap proses untuk menghasilkan
barang dan jasa dinamakan “Proses Produksi”. Produksi dalam artian lebih
“operasional” adalah suatu proses dimana satu atau beberapa barang dan jasa yang
disebut “input” diubah menjadi barang dan jasa yang disebut “output. Dalam
suatu proses produksi digunakan berbagai jenis input. Konsep dari fungsi fungsi
produksi didefinisikan sebagai persamaan matematika yang menunjukkan
kuantitas maksimum output yang dapat dihasilkan dari serangkaian input.
Produksi dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dari kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan komoditas berupa kegiatan usaha salak maupun lainnya.
Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan)
dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan
Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas
ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut
Putong (2002) mengatakan produksi atau memproduksi menambah kegunaan
(nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi
produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai input
untuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan
tambahan manfaatnya atau penciptaan faedah baru. Faedah atau manfaat ini dapat
terdiri dari beberapa macam, misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah
tempat, serta kombinasi dari beberapa faedah tersebut di atas. Dengan demikian
produksi tidak terbatas pada pembuatan, tetapi sampai pada distribusi. Namun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

komoditi bukan hanya dalam bentuk output barang, tetapi juga jasa. Menurut
Salvatore (2001) produksi adalah merujuk pada transformasi dari berbagai input
atau sumber daya menjadi output beberapa barang atau jasa.
Dalam menggambarkan fungsi produksi dalam dua dimensi dapat
menggunakan kurva isokuan. Fungsi produksi menggambarkan kombinasi
penggunaan input dan teknologi yang dipakai oleh suatu perusahaan. Pada
keadaan teknologi tertentu hubungan antara input dan output tercermin pada
funsgi produksinya. Suatu fungsi produksi menggambarkan kombinasi input yang
dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan Output tertentu dalam jumlah
yang sama dapat digambarkan dengan kurva isokuan (isoquant), yaitu kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi faktor produksi yang menghasilkan produksi
yang sama.
Isoquant hanya menjelaskan keinginan perusahaan berdasarkan fungsi
produksi yang ditentukan, dan tidak menjelaskan apa yang dapat diperbuat oleh
perusahaan. Untuk memahami ini kita harus memasukkan faktor biaya kedalam
gambar yaitu garis isocost, yang menggambarkan kombinasi biaya berbagai input
dengan input konstan dan biaya itu yang tersedia. Apabila dua input yang
digunakan dalam proses produksi menjadi variabel yang sering digunakan adalah
pendekatan isoquant dan isocost. Isoquant adalah kurva yang menunjukkan
kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi yang menghasilkan output
tertentu dalam jumlah yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Adam Smith mengatakan bahwa terdapat tiga masalah pokok berupa
mencari jawaban atas pertanyaan 1) Apa yang akan diproduksi dan berapa
jumlahnya, 2) Bagaimana cara menghasilkan/memproduksi barang atau jasa
tersebut, 3) Untuk siapa barang atau jasa tersebut dihasilkan/diproduksi.
Perusahaan yang akan menghasilkan suatu produk menghadapi keterbatasan
sumber daya (faktor produksi), sehingga perusahaan memilih alternatif terbaik
yang akan digunakan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Cara
perusahaan menghasilkan produk yang diingikan tergambar dalam proses
produksi. Setiap produksi memiliki elemen utama seperti input, proses dan output.
M

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

0 5 1

Efektivitas Pembagian Dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

0 8 25

IMPLEMENTASI KARAKTER KEJUJURAN (Studi Kasus pada Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Implementasi Karakter Kejujuran (Studi Kasus pada Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa Kwasen Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan.

0 1 18

IMPLEMENTASI KARAKTER KEJUJURAN (Studi Kasus pada Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Implementasi Karakter Kejujuran (Studi Kasus pada Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa Kwasen Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan.

0 2 13

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Karangpawitan Garut.

0 1 6

Dampak Sosial Dan Ekonomi Kebijakan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Di Jawa Barat (Studi Di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut) (Laporan Akhir Penelitian ).

0 1 7

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MOTOR YAMAHA JUPITER di DESA KEBOAN ANOM GEDANGAN SIDOARJO (Studi Pada CV. Yamaha Yes Gedangan Sidoarjo).

0 1 82

STUDI HISTORIS : KONVERSI AGAMA DAN AKTIVITAS DAKWAH Drs. ROBBIEN DI DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 0 122

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MOTOR YAMAHA JUPITER di DESA KEBOAN ANOM GEDANGAN SIDOARJO (Studi Pada CV. Yamaha Yes Gedangan Sidoarjo)

0 0 21

DAMPAK KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT TERHADAP AKTIVITAS MASYARAKAT DI DESA KEBOAN ANOM KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

0 1 20