Efektivitas Pembagian Dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

(1)

LAPORAN AKHIR KKL-PPM

EFEKTIVITAS PEMBAGIAN DANA BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG

Oleh :

Rizal Sholehudin Ramdhani 41709042

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

RINGKASAN... ... ...ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ... 3

1.2.1 Maksud ... 3

1.2.2 Tujuan ... 4

BAB II TARGET DAN LUARAN 2.1 Target ... 5

2.2 Luaran ... 7

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Metode Pelaksanaan ... 9

BAB IV HASIL DAN LUARAN 4.1 Evaluasi Hasil ... 13

4.1.1 Hasil ... 13

4.2 Faktor Penghambat Pembagian Dana BLSM ... 13

4.3 Faktor Pendukung Pembagian Dana BLSM ... 14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 16

5.2 Saran ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18


(3)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Tabel Kegiatan Pembagian BLSM ... 12


(4)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme Pembagian BLSM ... 6

Gambar 2.2 Kartu Perlindungan Sosial ... 7

Gambar 3.1 Pembagian Dana BLSM ... 10


(5)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup ... 19 Lampiran 2. Tabel Kegiatan Pembagian BLSM... 21 Lampiran 3. Dokumentasi ... 22


(6)

iii PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kehidupan dan anugerah yang tak terhingga, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan yang berjudul

“EFEKTIVITAS PEMBAGIAN DANA BANTUAN LANGSUNG

SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM) DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN KERTASARI KABUPATEN BANDUNG”. Maksud dari Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai syarat kelulusan pada mata Kuliah Kerja Lapangan Program Studi Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu penulis harapkan sebagai masukan yang berguna bagi kesempurnaan karya selanjutnya. Dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril maupun berupa materil. Dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. DR. Dewi Kurniasih S.IP.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Komputer Indonesia.

3. Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si. selaku pembimbing Kuliah Kerja Lapangan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Komputer indonesia, yang telah memberikan bimbingan, saran serta motivasinya kepada penulis.

4. Rino Adibowo S.IP Selaku dosen wali penulis pada Program Studi Ilmu Pemerintahan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Komputer Indonesia.

6. Seluruh aparatur di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.


(7)

iv

7. Kedua Orang Tua penulis, yang selalu menginspirasi penulis,

8. Teman-teman penulis di Program Studi Ilmu Pemerintahan 2009 dan rekan-rekan seperjuangan di Desa Cibeureum.

Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya untuk membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikan Kuliah Kerja Lapangan ini, dan semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Desember 2013


(8)

18

DAFTAR PUSTAKA

PT Pos Indonesia (Persero), Penyaluran Dana Bantuan Langsung Masyarakat,Jakarta, 2013.

Prodi Ilmu Pemerintahan, Panduan KKL Berbasis Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat, Prodi Fisip Unikom, 2013.

Pemerintah Desa Cibeureum, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat, Kantor Desa Cibeureum, 2013.


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah bantuan yang diberikan pemerintah Indonesia menyambut kenaikan harga Bahan Bahan Minyak (BBM) yang terjadi pada 22 Juni 2013. Sebagai akibat dari kenaikan harga BBM, maka pemerintah mengadakan bantuan untuk rakyat Indonesia, yaitu BLSM. Pemerintah Indonesia meyakini tindakan ini adalah penting untuk menyelamatkan fiskal negara, meskipun pemerintah juga meyakini bahwa ini adalah keputusan yang sulit bagi pemerintah. Dalam rapat dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR), telah disepakati total dana ganti rugi kenaikan BBM bersubsidi sebesar 27,9 triliun rupiah. Walaupun begitu, BLSM sering disebut masyarakat sebagai kelanjutan dari Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Harga BBM yang saat ini telah mengalami kenaikan, tentunya akan berdampak pada inflasi. Maka untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga BBM, dilakukanlah koordinasi dengan Bank Indonesia yang kemudian menyesuaikan tingkat suku bunga, sedangkan untuk menjaga daya beli masyarakat dijalankan program BLSM itu sendiri. BLSM itu sendiri diberlakukan selain untuk menjaga daya beli masyarakat, juga agar masyarakat dapat melakukan penyesuaian dan kedepannya ada program pemberdayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Raskin, beasiswa siswa miskin, pembangunan irigasi, pembangunan air bersih dan sarana-sarana lainnya bagi masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan dana BLSM. BLSM sejatinya merupakan bantuan sementara yang diberikan kepada masyarakat miskin yang diberikan selama empat tahap dengan nominal Rp150.000,00 per satu tahapan pembagian selama empat bulan kedepan. Pencairan pertama dapat di ambil mayarakat yang terdaftar sebagai penerima BLSM dapat diambil di bulan Juli dan dirapelkan dengan bulan Agustus, sehingga dalam pembagian BLSM tahap I dan II disatukan dengan nominal sebesar


(10)

2

Rp300.000,00. Syarat pengambilan BLSM adalah Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). KPS dapat diambil sampai Desember akhir tahun ini. BLSM ini merupakan salah satu tindakan yang diambil pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan di Indonesia.

Begitu banyak pro dan kontra yang muncul atas kebijakan yang diambil pemerintah dalam membantu masyarakat yang kurang mampu di Indonesia. Tingkat kesejahteraan di negara kita dianggap masih sangat kurang dikarenakan masih begitu banyak masyarakat yang memiliki kehidupan kurang layak yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti pengangguran, kelaparan dan kemiskinan. Hal tersebut menjadi yang paling sering dibahas dalam ruang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengingat tentang bagaimana mencari solusi untuk mengatasinya. Dari hasil yang dibicarakan oleh pemerintah kita maka diambil sebuah keputusan mengenai subsidi yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Dengan harapan dapat membangun semangat untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik kedepannya.

Mekanisme pembayaran BLSM 2013 untuk tahap kedua yaitu masyarakat membawa KPS dan kartu identitas yang masih berlaku dan datang ke kantor-kantor bayar yang sudah ditentukan. Pembayaran setiap tahap diperlakukan secara terpisah. Apabila ada pemegang Kartu Perlindungan Sosial yang tidak mencairkan pembayaran tahap pertama di lokasi yang ditetapkan, masih dapat mengambil pada tahap kedua. Apabila tidak tercatat dalam Daftar Nominasi di lokasi kantor bayar terdekat, pemegang Kartu Perlindungan Sosial dapat dieskalasikan ke Kantor Pos untuk mendapat ijin pembayaran. Pemegang Kartu Perlindungan Sosial tidak diperbolehkan mencairkan di lokasi selain Kantor Bayar yang ditetapkan. Penerima datang ke kantor pos dengan membawa Kartu Perlindungan Sosial dan identitas seperti KTP, langsung dananya dapat kami bayarkan. Kami ingatkan pula bahwa KPS juga berfungsi untuk penerimaan bantuan pemerintah lainnya seperti Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).


(11)

3

Tetapi faktanya pembagian BLSM ini dinilai tidak merata. Banyaknya warga yang seharusnya mendapatkan kompensasi dari pemerintah justru tidak dapat menikmati. Sementara itu, warga yang seharusnya tidak menikmati kompensasi itu justru dapat menikmatinya. Sama halnya dengan yang terjadi di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Pembagian BLSM di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung yang di bagikan pada tanggal 20 Juli 2013 lalu menunjukan bahwa apa yang terjadi di masa BLT sedikit banyak tidak terbukti. Mayoritas warga penerima BLSM merupakan buruh tani di Cibereum, maka tidak mengagetkan jika penerima dana BLSM di Desa Cibereum berjumlah 2.075 orang dengan jumlah penduduk sebanyak 15.576 jiwa. Sesuai jadwal, pembagian BLSM di Desa Cibereum dimulai pukul 10.00 WIB, akan tetapi molor hingga pukul 12.00 WIB. Hal ini dikarenakan pihak dari PT Pos Indonesia selaku pihak yang mempunyai kewenangan untuk mendistribusikan BLSM telat datang. Akan tetapi sebelum perwakilan dari PT Pos Indonesia tiba, aparatur desa dibuat kewalahan oleh warga yang mengurus administrasi untuk kelengkapan pencairan dana BLSM tersebut. Melihat fakta dilapangan, masih ada masyarakat yang datang menerima BLSM itu dengan memakai perhiasan seperti gelang, kalung, cincin dan itu mungkin terbuat dari emas. Dari hal itu saja sudah terlihat bahwa pembagian BLSM yang dilaksanakan di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung belum merata dan belum tepat sasaran.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari laporan penulisan ini diantaranya:

1. Laporan ini yaitu untuk menjadi bahan untuk menambah referensi pengetahuan pembaca mengenai masalah-masalah yang terjadi terhadap pembagian dana BLSM;

2. Memberi informasi mengenai proses tata cara pembagian dana BLSM di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung;


(12)

4

3. Memberi informasi kepada pembaca mengenai kelemahan dan kelebihan program BLSM yang terjadi di masyarakat.

1.2.2 Tujuan

Laporan mengenai pembagian dana BLSM ini mempunyai tujuan diantaranya yaitu:

1. Kepada Pemerintah: laporan ini bertujuan untuk melaporkan bagaimana tindakan aparatur pemerintah desa dan tata cara pembagian dalam program BLSM di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung pada tanggal 20 Juli 2013 lalu.

2. Kepada Jurusan Ilmu Pemerintahan UNIKOM: laporan ini bertujuan untuk melaporkan apa saja yang terjadi di lapangan dan juga sebagai laporan akhir dalam kelengkapan nilai KKL-PPM Ilmu Pemerintahan UNIKOM.

3. Kepada Masyarakat Cibereum: laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Cibereum bagaimana seharusnya pembagian dan pelayanan publik dalam rangka pembagian BLSM di Desa Cibereum dilakukan.

4. Kepada pribadi penulis: laporan ini sebagai bahan kajian kelak untuk mengadakan penelitian langsung dan sebagai data perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya dengan topik pembahasan BLSM.


(13)

5

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

BLSM merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan yang terjadi oleh pengurangan subsidi bahan bakar minyak yang terjadi pada bulan juni 2013 silam. Pemerintah dalam APBN-P 2013 mentargetkan masyarakat yang masih miskin sebesar 10,5% dari total seluruh warga negara Indonesia. Akan tetapi pada bulan Maret silam dalam data yang dirilis oleh BPS jumlah warga negara Indonesia yang miskin masih sebesar 11,37%. Sudah dapat diketahui bahwa program BLSM ini disamping sebagai dana kompensasi atas dikuranginya subsidi untuk bahan bakar minyak juga sebagai strategi pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan yang masih menembus angka sebesar 11,37%.

Pemerintah mengalokasikan dana BLSM sebesar 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang berhak menerima BLSM. Angka tersebut cukup besar dimana dari total keseluruhan rakyat Indonesia yang saat ini mencapai sekitar 284 juta jiwa. Program BLSM ini sebenarnya adalah strategi pemerintah yang dipilih karena Kedua langkah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan fiskal dan mengurangi dampak sosial, dalam hal ini mencegah bertambahnya masyarakat miskin dalam jumlah besar.

Mekanisme pembayaran BLSM 2013 untuk tahap kedua yaitu masyarakat membawa Kartu Perlindungan Sosial dan kartu identitas yang masih berlaku dan datang ke kantor-kantor bayar yang sudah ditentukan. Pembayaran setiap tahap diperlakukan secara terpisah. Apabila ada pemegang Kartu Perlindungan Sosial yang tidak mencairkan pembayaran tahap pertama di lokasi yang ditetapkan, masih dapat mengambil pada tahap kedua. Apabila tidak tercatat dalam Daftar Nominasi di lokasi kantor bayar terdekat, pemegang Kartu Perlindungan Sosial dapat dieskalasikan ke Kantor Pos untuk mendapat izin pembayaran. Pemegang Kartu Perlindungan Sosial tidak diperbolehkan mencairkan di lokasi selain Kantor


(14)

6

Bayar yang ditetapkan. Penerima datang ke kantor pos dengan membawa Kartu Perlindungan Sosial dan identitas seperti KTP, langsung dananya dapat kami bayarkan. Kami ingatkan pula bahwa KPS juga berfungsi untuk penerimaan bantuan pemerintah lainnya seperti Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Gambar 2.1

Mekanisme Pembagian BLSM

Sumber: PT Pos Indonesia (Persero), 2013

Dari gambar diatas terlihat bahwa masyarakat yang ingin mencairkan dana BLSM harus terlebih dulu membawa kartu, kemudian antri dan diperiksa kartu persyaratan seperti Kartu Perlindungan Sosial dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah diperiksa persyaratan kemudian masyarakat harus menandatangani daftar pembayaran dan pengecekan kupon, setelah itu menunggu panggilan pembayaran diruang yang telah disediakan. Setelah dipanggil, masyarakat harus mengscan kartu, menyerahkan kupon yang selanjutnya akan disimpan petugas dan menerima pembayaran uang.


(15)

7

Gambar 2.2 Kartu Perlindungan Sosial

Sumber: PT Pos Indonesia (Persero), 2013

Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah Kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka Program Percepatan dan Perluasan Sosial (P4S). Dengan memiliki KPS, rumah tangga berhak menerima program-program perlindungan sosial, seperti : Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM), sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga tahun 2014. KPS memuat informasi Nama Kepala Rumah Tangga, Nama Pendamping Kepala Rumah Tangga, Nama Anggota Rumah Tangga, Alamat Rumah Tangga, dilengkapi dengan kode batang beserta nomor identitas KPS yang unik. Bagian depan bertuliskan Kartu Perlindungan Sosial dengan logo burung Garuda.

2.2 Luaran

Kartu Perlindungan Sosial merupakan kartu yang wajib untuk dibawa pada saat pembagian BLSM disamping Kartu Tanda Penduduk atau identitas lain yang dimiliki oleh penerima dana. Pembagian kartu ini dilakukan pada setiap kecamatan yang di delegasikan kepada kelurahan atau desa. Penerima Kartu Perlindungan Sosial di Cibereum diberikan langsung melalui PT. Pos akan tetapi melalui Desa. Rumah Tangga Sasaran yang berhak menerima KPS dapat mengambil di Balai Desa. Di Desa Cibereum penyeleksian penerima BLSM ditentukan sendiri melalui mekanisme musyawarah antar RW dalam penentuan apakah layak RTS yang menerima KPS tersebut. Jika tidak, RW menjadi tempat untuk


(16)

8

bermusyawarah dalam pergantian data dan di retur kembali kepada PT. Pos melalui desa. Jadi desa hanya dalam kapasitas mengawasi saja.

Syarat dan ketentuan untuk mendapatkan kartu ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala Rumah Tangga beserta seluruh Anggota Rumah Tangganya berhak menerima Program Perlindungan Sosial sesuai ketentuan yang berlaku

2. Kartu ini harus disimpan dengan baik, kehilangan atau kerusakan Kartu menjadi tanggung jawab Pemegang Kartu

3. Penerima Program Perlindungan Sosial harus dapat menunjukan kartu ini pada saat pengambilan manfaat program

4. Kartu tidak dapat dipindahtangankan

5. Nomor Kartu Keluarga yang tercantum pada KPS tidak menjadi persyaratan utama bagi penerima kartu untuk memperoleh manfaat dari program perlindungan sosial.


(17)

9

BAB III

METOE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan tentang pembagian BLSM di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung yang di bagikan pada tanggal 20 Juli 2013, mayoritas warga penerima BLSM merupakan buruh tani di Cibereum, maka tidak mengagetkan jika penerima dana BLSM di Desa Cibereum berjumlah 2.075 orang dengan jumlah penduduk sebanyak 15.576 jiwa. KKL-PPM dalam mengamati proses pembagian dana BLSM yang bekerjasama dengan Pemerintahan Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, dalam melaksanakan program BLSM.

Pembagian BLSM difokuskan pada dua tempat yaitu kantor pos yang telah ditunjuk dan komunitas masyarakat melalui perangkat pemerintahan. Untuk pembayaran, dimulai pada pukul 08.00 WIB-17.00 WIB. Hingga saat ini, pemerintah sudah mendistribusikan 5 juta Kartu Perlindungan Sosial dari 15,5 juta yang ditargetkan. Apabila warga terkait berhalangan hadir bisa diwakili oleh anggota keluarga dengan menunjukkan surat kuasa, KTP, kartu keluarga atau kartu domisili. Apabila terus berhalangan, pemerintah memberi waktu hingga tanggal 2 Desember 2013 untuk diambil jatahnya.

Masyarakat di Desa Cibeureum yang ingin mendapatkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat tersebut harus memiliki Kartu Perlindungan Sosial terlebih dahulu sebagai syarat pengambilan dana BLSM yang dibagikan pemerintah pusat lewat PT Pos Indonesia. Nantinya PT Pos Indonesia akan membagikan Kartu Perlindungan Sosial kepada masyarakat yang sudah di data oleh pemerintah desa. Sekitar pukul 08.00 WIB masyarakat Desa Cibeureum sudah banyak yang berdatangan ke Balai Desa untuk pengambilan dana BLSM dan sebagian warga ada yang masih mengurus kartu identitas sementara untuk persyaratan administrasi pengambilan dana tersebut. Sebagian masyarakat yang belum beres untuk mengurus persyaratan pengambilan dana tersebut datang lebih awal ke Balai Desa Cibeureum. Cukup banyak masyarakat yang bolak-balik


(18)

10

berdatangan kepada aparatur desa untuk mengurus persyaratan pengambilan dana dan terlihat kewalahan para aparatur untuk melayani masyarakat yang berdatangan.

Pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum yang dijadwalkan akan dimulai pukul 10.00 WIB, ternyata tidak sesuai jadwal karena PT Pos Indonesia selaku penyalur dana tersebut telat datang karena berbagai kendala, mungkin karena akses jalan yang kurang baik dan jarak tempuh yang cukup jauh untuk sampai lokasi pembagian. Alhasil pembagian dana tersebut dimulai sekitar pukul 12.00 WIB. Begitu banyak masyarakat yang datang sampai harus ditertibkan petugas desa agar tidak terjadi kericuhan saat pembagian berlangsung. Setelah diatur dan ditertibkan masyarakat dikelompokan per RW yang dipimpin oleh ketua RW masing-masing untuk secara bergantian mengambil dana tersebut.

Gambar 3.1 Pembagian Dana BLSM

Sumber: Dokumentasi KKN Unikom, Ilmu Pemerintahan

Dari gambar diatas terlihat mahasiswa sedang mengamati proses pembagian dana BLSM di kantor Desa Cibeureum. Cukup banyak antusias masyarakat Desa Cibeureum untuk mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Minimnya sarana dan prasarana yang ada di


(19)

11

kantor Desa tersebut membuat aparatur desa dan petugas keamanan desa kewalahan untuk menertibkan masyarakat yang semakin banyak berdatangan. Banyak masyarakat yang menunggu diluar karena tidak kebagian tempat duduk didalam karena sudah penuh oleh warga lain yang terlebih dahulu datang. Sambil menunggu antrian, masyarakat yang tidak kebagian tempat duduk didalam hanya bisa melihat kedalam lewat jendela-jendela yang terdapat dipinggir-pinggir kantor Desa Cibeureum.

Gambar 3.2

Masyarakat Mengurus Persyaratan Pembagian BLSM

Sumber: Dokumentasi KKN Unikom, Ilmu Pemerintahan

Dari gambar diatas terlihat masih banyak masyarakat Desa Cibeureum yang sedang mengurus persyaratan untuk mendapatkan dana BLSM di Balai Desa Cibeureum. Mahasiswa sedang membantu petugas desa yang sedang melayani masyarakat desa mengurus persyaratan untuk pengambilan dana BLSM. Masih cukup banyak masyarakat yang belum melengkapi persyaratan administrasi untuk mendapatkan dana BLSM. Masyarakat yang terus berdatangan membuat aparatur desa kewalahan dalam melayani masyarakat tersebut. Malahan ada sebagian warga yang tidak sabar ingin cepat dibereskan kartu identitas sementara sebagai syarat untuk pengambilan dana BLSM. Meskipun sempat ada sedikit ketegangan


(20)

12

dalam proses mengurus kartu identitas sementara, tetapi sampai proses berakhirnya pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat tetap berjalan kondusif.

Adapun tabel kegiatan yang penulis lakukan dalam program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, yaitu :

Tabel 3.1

Tabel Kegiatan Pembagian BLSM

No Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

1 16 Juli 2013 Konsolidasi dengan Kades Balai Desa Cibeureum Menanyakan tentang program BLSM 2 18 Juli 2013 Menemui

Kades

Rumah Kades

Menanyakan tentang data penerima BLSM dan kapan BLSM dibagikan 3 20 Juli 2013 Sosialisasi

pada masyarakat

Desa Cibeureum

Menanyakan pada RTS penerima BLSM

4 27 Juli 2013 Pembagian BLSM

Balai Desa Cibeureum

Mengamati jalannya pembagian BLSM dan membantu aparatur desa dalam pembuatan

identitas sementara bagi RTS penerima BLSM Sumber : Hasil KKL-PPM, 2013


(21)

13 BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

4.1 Evaluasi Hasil

Program pemerintah pusat mengenai BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung yang dilaksanakan atau dibagikan pada tanggal 27 Juli 2013. Desa Cibereum terbagi menjadi 29 RW dengan total 2.045 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Penulis melihat selama melakukan kegiatan mengamati proses pembagian dana BLSM tepatnya di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis telah melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh penulis sendiri sebelumnya, karena program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum mendapat respon yang positif dari pihak masyarakat, karena dengan adanya pemahaman masyarakat dengan program pemerintah ini bisa mempermudah bagi masyarakat yang kurang mampu dan sedikitnya membantu meringankan beban serta kebutuhan hidup masyarakat.

4.1.1 Hasil

Dari evaluasi di atas bisa dikatakan hasil akhir yang diperoleh penulis dari kegiatan mengamati program pembagian dana BLSM berhasil, karena dari program kerja penulis yakni kegiatan mengamati pembagian dana BLSM khususnya di Desa Cibeureum, membuat masyarakat sedikit dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga bisa memahami begitu pentingnya bantuan dari pemerintah pusat dengan adannya program BLSM. Program ini juga bisa mempersiapkan masyarakat untuk masa yang akan datang sehingga bapak Kepala Desa Cibeureum akan memperhatikan kesejahteraan bagi warganya.

4.2 Faktor Penghambat Pembagian Dana BLSM

Faktor penghambat dalam pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis mengamati sarana dan prasarana kantor desa yang kurang memadai akibatnya warga


(22)

14

yang menunggu tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa menunggu di luar sambil berdesakan. Penyaluran dana tersebut sempat molor atau melebihi waktu yang ditentukan sehingga menyebabkan masyarakat menunggu lama. Mungkin dikarenakan PT Pos Indonesia yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai penyalur dana BLSM yang telat datang terkendala oleh akses jalan yang rusak dan jarak tempuh yang cukup jauh untuk sampai ke lokasi pembagian dana tersebut.

Penulis dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung mengalami kendala-kendala yang tak di duga oleh penulis, sehingga penulis merasa kurang maksimal dalam menjalankan program-program kerja. Adapun faktor-faktor yang menghambat kinerja penulis dalam melaksanakan kegiatan program Kuliah Kerja Lapangan di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari sebagai berikut:

a. kurangnya fasilitas pendukung di Desa Cibeureum untuk mendukung program kerja penulis untuk memberikan sosialisasi tentang program-program kepada masyarakat.

b. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alur penyaluran BLSM ini dikarenakan kuragnya perhatian dan sosialisasi dari Kepala Desa Cibeureum.

c. kurangnya durasi waktu penyuluhan yang diberikan untuk penulis dalam menerapkan program-program karena waktu yang diberikan pihak Desa Cibeureum kepada penulis.

4.3 Faktor Pendukung Pembagian Dana BLSM

Faktor pendukung dalam pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis mengamati antusias warga Desa Cibeureum yang masih cukup banyak mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Pemerintah Desa Cibeureum yang ikut serta dalam melayani, mendukung dan melancarkan proses pembagian dana


(23)

15

BLSM di Desa Cibeureum meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana di desa tersebut.

Pelaksanaan program mengamati proses pembagian dana BLSM oleh penulis yang berlokasi di Desa Cibeureum berjalan dengan cukup baik dan lancar. Adapun faktor-faktor pendukung yang membantu penulis dalam menyelesaikan program Kuliah Kerja Lapangan:

a. adanya anggota KKL yang bersedia membantu penulis dalam mengamati proses pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum. b. respon positif dari pihak Desa Cibeureum karena warga di Desa

Cibeureum masih cukup banyak yang membutuhkan dana tersebut. c. antusias dari para masyarakat Desa Cibeureum yang kurang

mampu, sangat senang dengan adanya dana bantuan dari pemerintah pusat.


(24)

16 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum telah berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang penulis rencanakan meskipun terdapat beberapa faktor kendala dalam pelaksanaan program kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) baik secara teknis maupun non teknis, namun semua itu dapat penulis lalui berkat batuan dari dari peserta kuliah kerja nyata lainnya dan juga pihak lain yang membantu. Dalam mengamati pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung sudah tepat jika mengacu pada SOP (Standart Oprational Procedure) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tetapi masih ada masyarakat atau Rumah Tangga Sasaran yang tidak layak menerima bantuan tersebut, terlihat masih ada masyarakat yang datang dengan memakai perhiasan seperti gelang, kalung, cincin dan itu mungkin terbuat dari emas. Kemudian PT Pos Indonesia yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai penyalur dana bantuan tersebut telat datang ke lokasi pembagian sampai warga yang sudah hadir di Balai Desa Cibeureum harus menunggu lama. Dari hal itu dapat peneliti simpulkan bahwa pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung kurang efektif dalam pelaksanaannya. Meskipun proses pembagian dana tersebut berjalan lancar tanpa ada keributan.

Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Komputer Indonesia program studi Ilmu Pemerintahan di Desa Cibeureum telah membuahkan satu hubungan kekeluargaan dan terjadinya tali silaturahim antar mahasiswa dan warga setempat. Dengan adanya kerjasama dari warga dan pemerintah desa membuat penulis lebih leluasa dalam mengamati proses pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum. Program-program Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan


(25)

17

merupakan suatu proses aplikasi ilmu yang dipelajari menjadi sangat berarti dan dapat sedikit membantu masyarakat.

5.2 Saran

Pemerintah Desa dan masyarakat di Desa Cibeureum harus memperhatikan kesejahteraan yang di tentukan dari beberapa faktor seperti faktor pendapatan maka hendaknya para masyarakat dan kepala desa yang bertanggung jawab atas kesejahteraan lingkungannya, harus bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkualitas. Sarana dan prasarana Balai Desa seperti kursi harus disiapkan untuk masyarakat yang menunggu diluar agar tidak berdiri dan tertib dalam menunggu antrian pembagian dana BLSM tersebut. Dan kepada pemerintah diharapkan untuk memenuhi fasilitas dan tenaga penyalur BLSM serta mengupayakan adanya sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya kebutuhan masyarakat di bidang kesejahteraan.


(1)

dalam proses mengurus kartu identitas sementara, tetapi sampai proses berakhirnya pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat tetap berjalan kondusif.

Adapun tabel kegiatan yang penulis lakukan dalam program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, yaitu :

Tabel 3.1

Tabel Kegiatan Pembagian BLSM

No Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan 1 16 Juli 2013 Konsolidasi

dengan Kades Balai Desa Cibeureum Menanyakan tentang program BLSM

2 18 Juli 2013 Menemui Kades

Rumah Kades

Menanyakan tentang data penerima BLSM dan kapan BLSM dibagikan 3 20 Juli 2013 Sosialisasi

pada masyarakat

Desa Cibeureum

Menanyakan pada RTS penerima BLSM

4 27 Juli 2013 Pembagian BLSM

Balai Desa Cibeureum

Mengamati jalannya pembagian BLSM dan membantu aparatur desa dalam pembuatan

identitas sementara bagi RTS penerima BLSM Sumber : Hasil KKL-PPM, 2013


(2)

13 BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

4.1 Evaluasi Hasil

Program pemerintah pusat mengenai BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung yang dilaksanakan atau dibagikan pada tanggal 27 Juli 2013. Desa Cibereum terbagi menjadi 29 RW dengan total 2.045 Rumah Tangga Sasaran (RTS). Penulis melihat selama melakukan kegiatan mengamati proses pembagian dana BLSM tepatnya di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis telah melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh penulis sendiri sebelumnya, karena program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum mendapat respon yang positif dari pihak masyarakat, karena dengan adanya pemahaman masyarakat dengan program pemerintah ini bisa mempermudah bagi masyarakat yang kurang mampu dan sedikitnya membantu meringankan beban serta kebutuhan hidup masyarakat.

4.1.1 Hasil

Dari evaluasi di atas bisa dikatakan hasil akhir yang diperoleh penulis dari kegiatan mengamati program pembagian dana BLSM berhasil, karena dari program kerja penulis yakni kegiatan mengamati pembagian dana BLSM khususnya di Desa Cibeureum, membuat masyarakat sedikit dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga bisa memahami begitu pentingnya bantuan dari pemerintah pusat dengan adannya program BLSM. Program ini juga bisa mempersiapkan masyarakat untuk masa yang akan datang sehingga bapak Kepala Desa Cibeureum akan memperhatikan kesejahteraan bagi warganya.

4.2 Faktor Penghambat Pembagian Dana BLSM

Faktor penghambat dalam pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis mengamati sarana dan prasarana kantor desa yang kurang memadai akibatnya warga


(3)

yang menunggu tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa menunggu di luar sambil berdesakan. Penyaluran dana tersebut sempat molor atau melebihi waktu yang ditentukan sehingga menyebabkan masyarakat menunggu lama. Mungkin dikarenakan PT Pos Indonesia yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai penyalur dana BLSM yang telat datang terkendala oleh akses jalan yang rusak dan jarak tempuh yang cukup jauh untuk sampai ke lokasi pembagian dana tersebut.

Penulis dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung mengalami kendala-kendala yang tak di duga oleh penulis, sehingga penulis merasa kurang maksimal dalam menjalankan program-program kerja. Adapun faktor-faktor yang menghambat kinerja penulis dalam melaksanakan kegiatan program Kuliah Kerja Lapangan di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari sebagai berikut:

a. kurangnya fasilitas pendukung di Desa Cibeureum untuk mendukung program kerja penulis untuk memberikan sosialisasi tentang program-program kepada masyarakat.

b. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alur penyaluran BLSM ini dikarenakan kuragnya perhatian dan sosialisasi dari Kepala Desa Cibeureum.

c. kurangnya durasi waktu penyuluhan yang diberikan untuk penulis dalam menerapkan program-program karena waktu yang diberikan pihak Desa Cibeureum kepada penulis.

4.3 Faktor Pendukung Pembagian Dana BLSM

Faktor pendukung dalam pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis mengamati antusias warga Desa Cibeureum yang masih cukup banyak mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat tersebut. Pemerintah Desa Cibeureum yang ikut serta dalam melayani, mendukung dan melancarkan proses pembagian dana


(4)

15

BLSM di Desa Cibeureum meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana di desa tersebut.

Pelaksanaan program mengamati proses pembagian dana BLSM oleh penulis yang berlokasi di Desa Cibeureum berjalan dengan cukup baik dan lancar. Adapun faktor-faktor pendukung yang membantu penulis dalam menyelesaikan program Kuliah Kerja Lapangan:

a. adanya anggota KKL yang bersedia membantu penulis dalam mengamati proses pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum. b. respon positif dari pihak Desa Cibeureum karena warga di Desa

Cibeureum masih cukup banyak yang membutuhkan dana tersebut. c. antusias dari para masyarakat Desa Cibeureum yang kurang

mampu, sangat senang dengan adanya dana bantuan dari pemerintah pusat.


(5)

16

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Program pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum telah berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang penulis rencanakan meskipun terdapat beberapa faktor kendala dalam pelaksanaan program kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) baik secara teknis maupun non teknis, namun semua itu dapat penulis lalui berkat batuan dari dari peserta kuliah kerja nyata lainnya dan juga pihak lain yang membantu. Dalam mengamati pembagian dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung sudah tepat jika mengacu pada SOP (Standart Oprational Procedure) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tetapi masih ada masyarakat atau Rumah Tangga Sasaran yang tidak layak menerima bantuan tersebut, terlihat masih ada masyarakat yang datang dengan memakai perhiasan seperti gelang, kalung, cincin dan itu mungkin terbuat dari emas. Kemudian PT Pos Indonesia yang ditunjuk pemerintah pusat sebagai penyalur dana bantuan tersebut telat datang ke lokasi pembagian sampai warga yang sudah hadir di Balai Desa Cibeureum harus menunggu lama. Dari hal itu dapat peneliti simpulkan bahwa pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung kurang efektif dalam pelaksanaannya. Meskipun proses pembagian dana tersebut berjalan lancar tanpa ada keributan.

Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Komputer Indonesia program studi Ilmu Pemerintahan di Desa Cibeureum telah membuahkan satu hubungan kekeluargaan dan terjadinya tali silaturahim antar mahasiswa dan warga setempat. Dengan adanya kerjasama dari warga dan pemerintah desa membuat penulis lebih leluasa dalam mengamati proses pembagian dana BLSM di Desa Cibeureum. Program-program Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan


(6)

17

merupakan suatu proses aplikasi ilmu yang dipelajari menjadi sangat berarti dan dapat sedikit membantu masyarakat.

5.2 Saran

Pemerintah Desa dan masyarakat di Desa Cibeureum harus memperhatikan kesejahteraan yang di tentukan dari beberapa faktor seperti faktor pendapatan maka hendaknya para masyarakat dan kepala desa yang bertanggung jawab atas kesejahteraan lingkungannya, harus bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkualitas. Sarana dan prasarana Balai Desa seperti kursi harus disiapkan untuk masyarakat yang menunggu diluar agar tidak berdiri dan tertib dalam menunggu antrian pembagian dana BLSM tersebut. Dan kepada pemerintah diharapkan untuk memenuhi fasilitas dan tenaga penyalur BLSM serta mengupayakan adanya sumber daya manusia untuk mendukung tercapainya kebutuhan masyarakat di bidang kesejahteraan.