PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI

Diajukan oleh :

ROSIDAH
0913010029 / FE/ EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh:
ROSIDAH
0913010029/FE/EA
Kepada
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Disusun Oleh :
Rosidah
0913010029/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
pada tanggal 03Mei 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :


Pembimbing Utama

Ketua

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM,AK
MM,AK

Dr. Indrawati Yuhertiana,
Sekretaris

Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks

Anggota

Dr s. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Dekan Fakultas Ekonomi


Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 196 309 241 989 031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yang diajukan
ROSIDAH
0913010029/FE/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama


Dr. Indrawati Yuhertiana, MM,AK
NIP. 19661017 199303 2001

Tanggal : …………........

Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yang diajukan
ROSIDAH
0913010029/FE/EA

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi

Pembimbing Utama

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM,AK
NIP. 19661017 199303 2001

Tanggal : …………........

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,M.Si, Ak
NIP. 19611011 199203 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Yang diajukan
ROSIDAH
0913010029/FE/EA

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM,AK

NIP. 19661017 199303 2001

Tanggal : …………........

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono,M.Si, Ak
NIP. 19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI
TERHADAP


PENGUNGKAPAN

MODAL

INTELEKTUAL

PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG GO
PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si,Ak, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Ibu Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, AK, selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama masa
perkuliahan.
6. Bapak Sukamto dan keluarga, yang telah memberikan dukungan, doa, semangat
dan segalanya.
7. Reza Putra sebagai seseorang yang telah memberikan dukungan moriil dan selalu
membantu dengan setulus hati.
8. Para sahabat di Fakultas Ekonomi Akuntansi angkatan 2009 (Eny, Unun, Widya,
Dian. Ida, Vina, Chikita, Syafiqa, Zefanya, dan Yeni).

9. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang penulis miliki,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Surabaya, Maret 2013
Peneliti

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..iii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………ix
ABSTRAKSI………………………………………………………………………..x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang………………………………..………..……………..1

1.2.

Rumusan Masalah…..………………………………..………….........8

1.3.

Tujuan Penelitian………..…………………………..………………..8

1.4.

Manfaat Penelitian………………………………....…………………8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 .Penelitian Terdahulu……………………………………………………...9
2.2 Landasan Teori…………………………………………………………..12
2.2.1. Manajemen Keuangan……………………………………………...12
2.2.1.1.Pengertian Manajemen Keuangan………………………….12
2.2.1.2.Tujuan Manajemen Keuangan……………………………...14
2.2.1.3.Fungsi Manajemen Keuangan……………………………...16
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Analisis Rasio………………………………………………………17
2.2.2.1. Pengertian Analisis Rasio………………………………….17
2.2.2.2. Macam-Macam Analisis Rasio…………………………….18
2.2.3. Leverage……………………………………………………………19
2.2.4. Profitabilitas………………………………………………………..23
2.2.5. Tipe Industri………………………………………………………..25
2.2.6. Modal Intelektual ………………………………………………….26
2.2.6.1. Komponen Modal Intelektual……………………………...29
2.2.6.2. Pengungkapan Modal Intelektual………………………….31
2.3 Kerangka Pikir…………………………………………………………...32
2.4 Hipotesis…………………………………………………………………33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………………….34
3.1.1. Variabel Dependen……………………………………………34
3.1.2. Variabel Independen…………………………………………..36
3.2. Populasi dan Sampel………………………………………………...37
3.3. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….39
3.3.1. Jenis Data……………………………………………………...39
3.3.2. Sumber Data…………………………………………………..39
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data……………………………………39
3.4. Uji Kualitas Data……………………………………………………39
3.4.1. Uji Normalitas………………………………………………...39
3.4.2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………….40
3.4.2.1. Autokorelasi…………………………………………40
3.4.2.2. Multikolinieritas…………………………………….41
3.4.2.3. Heteroskedatisitas…………………………………...42
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis…………………………………..42
3.5.1. Teknik Analisis………………………………………………..42
3.5.2. Uji Hipotesis…………………………………………………..43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Perusahaan………………………….…………………….47
4.1.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia…...…………………47
4.1.2. Visi dan Misi PT Bursa Efek Indonesia..……………………..49
4.2. Gambaran Singkat Industri Manufaktur…….………………………50
4.2.1. Gambaran Umum Aktifitas Industri Manufaktur……………..50
v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2. Resiko Industri Manufaktur…………....……………………...52
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………..53
4.3.1. Leverage ……………………………………………………...53
4.3.2. Profitabilitas ………………………………………..………....56
4.3.3. Tipe Industri………………………………………………......58
4.3.4. Pengungkapan Modal Intelektual …………………………….53
4.4. Hasil Uji Kualitas Data……………………………………………...62
4.4.1. Uji Normalitas………………………………………………...62
4.4.2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………….64
4.4.2.1. Autokorelasi………………………………………....64
4.4.2.2. Multikolinieritas…………………………………….65
4.4.2.3. Heteroskedatisitas…………………………………...66
4.5. Analisis dan Hasil Pengujian Hipotesis……………………………..67
4.5.1. Persamaan Regresi…………………………………………….67
4.5.2. Koefisien Determinasi (R Square)…………………………….70
4.5.3.Hasil Penguji Hipotesis…………….………………………….70
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.3.1. Uji F…………………………………………………70
4.5.3.2. Uji t………………………………………………….71
4.6. Pembahasan………………………….……………………………...72
4.6.1. Pembahasan pengaruh Leverage terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual……………………………..72
4.6.1. Pembahasan pengaruh Profitabilitas terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual……………………………..73
4.6.1. Pembahasan pengaruh Tipe Industri terhadap
Pengungkapan Modal Intelektual……………………………..74
4.7. Perbedaan Hasil Penelitian……………..…………………………...74
4.8. Keterbatasan Penelitian……………………………………………..76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………….………………………………77
5.2. Saran………………………………..……………………………….77

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Item Pengungkapan Modal Intelektual …………………………..36
Tabel 3.2: Autokorelasi………………………...……………………………42
Tabel 4.1: Leverage Perusahaan Manufaktur 2009-2011……………………53
Tabel 4.2: Profitabilitas Perusahaan Manufaktur 2009-2011………………..56
Tabel 4.3: Tipe Industri Perusahaan Manufaktur 2009-2011………………..59
Tabel 4.4: Pengungkapan Modal Intelektual Perusahaan Manufaktur
2009-2011………………………………………………………..60
Tabel 4.5: Normalitas data masing-masing variabel………………………...62
Tabel 4.6: Data Autokorelasi………………………………………………...64
Tabel 4.7: Hasil Pengujian Multikolieritas……………..……………………65
Tabel 4.8: Hasil Pengujian Heteroskedastisitas……..……………………….66
Tabel 4.9: Koefisien Regresi………………………...………………………68
Tabel 4.10: Koefisien Determinasi…………………..………………………68
Tabel 4.11: Hasil Uji F………………………………………………………70
Tabel 4.12:Hasil Uji t…………………………………..……………………71
viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.

: Kerangka Pikir……………………………………………...33

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR:HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

ROSIDAH

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh leverage,
profitabilitas,dan tipe industri terhadap pengungkapan modal intelektual. Analisis ini
menggunakan variabel independen yaitu leverage, profitabilitas,dan tipe industri dan
variabel dependen pengungkapan modal intelektual.
Sampel yang digunakan adalah data sekunder dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
yaitu Annual Report perusahaan manufaktur yang go public pada tahun 2009-2011 di
BEI. Sampel diambil dengan metode purposive sampling, dan yang memenuhi
kriteria pemilihan sampel. Sampel yang digunakan sebanyak 39 perusahaan.
Metode statistik menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan
pengujian hipotesis uji statistik t dan uji statistik F. Hasil analisis berdasarkan
penggunaan semua variabel independen menunjukkan bahwa leverage dan tipe
industry berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan modal intelektual,
sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan modal
intelektual.
keywords : Pengungkapan Modal Intelektual; leverage; profitabilitas; tipe industri

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUTRI
TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR:HIGH DAN LOW PROFILE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
ROSIDAH
ABSTRACT
The objective of this study was to analyze the influence of leverage,
profitabilitas,and type indutry on Intelectual capital Disclosure (ICD). The analysis
used independent variable of leverage, profitabilitas, and type industry. And the
dependen variables is Intelectual capital Disclosure (ICD) index.
The sample used in this research was the secondary data from Bursa Efek
Indonesia (BEI/Indonesia Exchange Stock), i.e. the annual report of manufactur
company listed in2009-2011 in BEI. The sample was taken using the method of
purposive sampling, and thosemeeting the selection criteria were also taken. The
sample used was of 39 firms.
The statistics method used was multiplied analysis linear regression, with
hypotheses testing of statistic t and F tests. The result of analysis based on the use of
all independen variables suggested that leverage and type industry had significant
influence on ICD, and profitabilitas, had no significant influence on ICD.
Keywords: Intelectual Capital Disclosure (ICD); leverage; profitabilitas, and type
industry

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Balakang
Perusahaan di Indonesia yang melakukan penawaran kepada publik atau

go public wajib menyampaikan laporan perusahaannya. Laporan keuangan yang
terdapat dalam laporan tahunan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi,
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan
yang merupakan bagian integral laporan keuangan. Laporan tahunan perusahaan
bagi pihak-pihak di luar manajemen suatu perusahaan merupakan jendela
informasi yang memungkinkan mereka untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan.
Pelaku bisnis menyadari bahwa dalam mengembangkan usahanya
tidak hanya diperlukan peningkatan kekayaan fisik, tetapi juga perlu
meningkatkan inovasi produk, bagaimana membuat suatu produk yang
berbeda dengan yang lain dan jauh lebih unggul, meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia, dan struktur organisasinya, serta hubungan dengan
mitra bisnisnya. Istilah lain dari kekayaan ini adalah modal intelektual
(intellectual

capital). Menurut Goh dan Lim (2004) adanya permintaan

transparansi yang meningkat di pasar modal menyebabkan kebutuhan informasi
modal intelektual meningkat,hal ini dikarena dapat membantu investor dalam
menilai kemampuan perusahaan.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pengaruh

globalisasi,

perkembangan

pengetahuan pada prinsipnya telah mendorong

teknologi

informasi

dan

munculnya “new economy”.

Dalam “new economy” yang dikenal dengan knowledge-based economy atau
ekonomi "berbasis pengetahuan", sumber nilai ekonomi perusahaan tidak lagi
tergantung pada produksi barang-barang dan materi tetapi pada penciptaan
dan manipulasi intellectual capital (IC) (Guthrie, J., Petty, R., Yongvanich,
K. and Ricceri, F.2004).
Semakin bernilainya intellectual capital sebagai aset perusahaan
telah

memberikan tantangan tersendiri bagi

mengidentifikasikan,

mengukur,

para akuntan untuk

dapat

dan mengungkapkannya ke dalam laporan

keuangan perusahaan.Pengungkapan modal intelektual atau intellectual capital
disclosure (ICD) oleh perusahaan diharapkan dapat mengurangi tingkat asimetri
informasi

antar perusahaan

dan

pengguna

laporan

keuangan.Tingkat

pengungkapan intellectual capital ditemukan bervariasi di tiap perusahaan.Hal
tersebut diduga akibat dipengaruhi oleh beberapa faktor.Hasil penelitian
tentang

ICD

masih

menghasilkan

temuan

yang

tidak

konsisten (lihat

misalnya Bukh, et al, 2005; Guthrie, et al., 2006; Jing Li, et al, 2008),
sehingga perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui konsistensi
temuan jika diterapkan pada kondisi lingkungan yang berbeda.
White et al. (2007) mengemukakan bahwa suatu kunci riset pada
pengungkapan modal intelektual adalah pendapat yang menguasai pengungkapan
pada nilai tak berwujud yang lunak seperti pengetahuan karyawan, hubungan
pelanggan, visi strategis, dan manajemen kepemilikan intelektual. Pengungkapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

modal intelektual merupakan suatu cara yang penting untuk melaporkan sifat
alami dari nilai tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu modal
intelektual juga berguna untuk menjembatani adanya ketidaksesuaian informasi
(information gap) yang timbul antara pihak manajer dan pemilik perusahaan.
Menurut Santosus (dalam Sangkala 2006) perusahaan yang mampu
menciptakan, mengembangkan, memelihara dan memperbaharui intangible
assetnya, akan memiliki kemampuan untuk menciptakan nilai (value) yang dapat
meningkatkan kekayaannya. Dengan demikian, adanya modal intelektual akan
memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing. Suatu
perusahaan yang sukses dalam bisnisnya adalah perusahaan senantiasa
meningkatkan nilai dari modal intelektualnya melalui penciptaan laba (profit
generation), strategic positioning (pangsa pasar, kepemimpinan, reputasi), inovasi
teknologi, loyalitas konsumen, pengurangan biaya, dan peningkatan produktivitas.
Guthrie dan Petty (2000) berpendapat bahwa pentingnya modal
intelektual

dikarenakan

revolusi dalam

teknologi

oleh

faktor-faktor

informasi

dan

sebagai

masyarakat

berikut,
informasi.

pertama,
Kedua,

mulai diakui pentingnya pengetahuan dan ekonomi berbasis pengetahuan. Ketiga,
perubahan pola aktivitas antar perseorangan dan masyarakat jaringan serta
timbulnya inovasi sebagai penentu utama keunggulan kompetitif.
Disisi lain, pelaporan intellectual capital belum dikenal secara luas
karena proses akuntansi terkesan dikembangkan untuk perusahaan manufaktur
dan perdagangan yang kurang mencakup seluruh aktivitas perusahaan. Padahal
banyak aktivitas perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan, keahlian,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

maupun teknologi (Suhendah, 2005). Laporan keuangan yang dihasilkan
perusahaan sebagian besar masih bersifat akuntansi tradisional, atau hanya
memaparkan laporan

hasil

dari

penggunaan

tangible

asset.

Sedangkan

informasi mengenai tenaga kerja perusahaan, pengelolaan perusahaan, dan
hubungan perusahaan dengan pelanggan belum dapat disajikan dalam akuntansi
tradisional. Oleh karena itu, nilai suatu organisasi dan potensinya untuk
mencapai suatu keberhasilan di masa mendatang belum direfleksikan penuh
dalam neraca (Astuti, 2004).
Lebih lanjut Astuti (2004) berpendapat bahwa standar akuntansi
belum mampu mengungkap dan melaporkan investasi yang dikeluarkan untuk
memperoleh sumber daya non fisik dan hanya terbatas pada intellectual property.
Pengeluaran non fisik masih dianggap sebagai biaya bukan aset atau sumber daya
yang diinvestasikan untuk mendapatkan future economic benefit.
Di Indonesia sendiri fenomena tentang perkembangan intellectual
capital mulai berkembang

sejak

PSAK No. 19 (revisi 2000) yang

membahas tentang Aset Tak Berwujud. Munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000)
secara tidak langsung memberi perhatian khusus pada intellectual capital.
Menurut PSAK No.19 (revisi 2000), aset tidak berwujud adalah aset
nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.
Lev (2001) menyatakan bahwa intellectual capital merupakan
knowledge assets yang merupakan kombinasi dari intangible resources dan
activities dan digunakan sebagai tranformasi sumber daya menjadi nilai
tambah bagi stakeholders (Europan Commision, 2006). Kualitas dari sumber

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

daya

manusia menentukan

meningkatkan

benefit

value

yang

bagi perusahaan

dapat

menjaga

(Siringoringo,

citra

2012).

serta

Meskipun

intellectual capital berhubungan dengan karyawan, intellectual capital dapat
dikaitkan dengan bidang kajian akuntansi, yaitu akuntansi sumber daya manusia
(human resources accounting). Konsep

human

resources

accounting

menyatakan bahwa manusia adalah modal yang penting bagi perusahaan
sehingga manusia merupakan pengambil keputusan yang paling penting bagi
manajemen

maupun

stakeholder (Parasmewaran dan Jothi, 2005). Human

resources accounting merupakan proses dalam
pengukuran

sumber

daya

manusia

di

pengidentifikasian

dalam perusahaan

serta

dan
proses

penyaluran informasi kepada pihak yang berkepentingan (Parasmewaran dan
Jothi, 2005). Berdasarkan pendapat tersebut dilihat bahwa pengungkapan
informasi tentang

keberadaan

intellectual capital dan kontribusinya bagi

keberhasilan perusahaan merupakan hal yang penting.
Berdasarkan
banyak shareholders

teori

agensi,

perusahaan berukuran

memiliki biaya agensi

yang

lebih

besar

dengan

tinggi karena

perusahaan besar harus menyampaikan pelaporan keuangan yang lengkap
kepada shareholders sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen. Praktik
ICD dalam hal pertanggungjawaban manajemen tersebut merupakan usaha
untuk mengurangi besarnya agency cost.
Tingkat leverage perusahaan merupakan salah satu penentu intelelectual
capital. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk
memenuhi kebutuhan informasi para stakeholdernya, hal ini dikarenakan adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

resiko yang tinggi terhadap perusahaan dengan adanya proporsi hutang ynag
besar. Sehingga para shareholders baik investor maupun kreditornya memerlukan
banyak informasi mengenai perusahaan untuk dapat mengamankan posisinya di
perusahaan.
Profitabilitas
capital

yang

merupakan

secara berkelanjutan

hasil dari
dan

investasi pada

perusahaan

mungkin

intellectual
melakukan

pengungkapan yang lebih tinggi/luas terhadap informasi yang relevan untuk
memberikan sinyal/tanda sebagai arti dari keputusan mereka yang tepat dalam
berinvestasi jangka panjang untuk nilai perusahaan. Walker dalam Iswati dan
Muslich (2007) mengatakan bahwa financial performance hanya berfokus pada
satu dimensi yaitu profitabilitas.Breman dalam Ismawati dan Muslich (2007)
menunjukkan bahwa profitabilitas berhubungan dengan

intellectual capital

pada perusahaan go public di Ireland. Selain itu, penelitian yang dilakukan
Walker dalam Iswati dan Muslich (2007) menunjukkan adanya hubungan
antara profitabilitas dengan pengungkapan intellectual capital.
Selain itu, tipe industri juga merupakan salah satu faktor penentu
intelectual capital. Tipe industri merupakan karaterisktik yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. Tipe industri dalam
penelitian ini dikelompokkan kedalam 2 tipe yaitu tipe industri yang high dan low
profile. Tipe industri yang berbeda-beda memungkinkan adanya perbedaan pula
dalam mengungkapkan intelectual capital mereka. Karena perusahaan yang
mempunyai tipe untuk mengandalkan kemampuan intelectual capital mereka
untuk lebih menunjukkan true value perusahaan. Sehingga perlu adanya penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

lebih lanjut mengenai hal ini.
Hal menarik yang menyebabkan penelitian ini dilakukan dalam konteks
Indonesia adalah dunia bisnis di Indonesia kurang memiliki keunggulan
kompetitif yang menyebabkan rendahnya daya saing. Faktor-faktor yang
menyebabkan rendahnya daya saing antara lain rendahnya produktifitas SDM
(Human Capital) Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa SDM Indonesia
masih kurang mampu berkompetisi ditingkat global karena lemahnya penguasaan
dan penerapan teknologi. Dengan lebih memberdayakan modal intelektual yang
diwujudkan dalam aktivitas inovatif, diharapkan mampu melakukan diferensiasi
produk guna meningkatkan daya saing ditingkat global
Penelitian-penelitian sebelumnya memiliki hasil yang tidak konsisten,
sehingga penelitian ini mencoba menganalisis kembali pengaruh leverage,
profitabilitas, tipe industri terhadap pengungkapan modal intelektual .

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada

pengaruh antara leverage terhadap pengungkapan modal

intelektual ?
2. Apakah ada pengaruh antara profitabilitas terhadap pengungkapan modal
intelektual ?
3. Apakah ada pengaruh antara tipe industri terhadap pengungkapan modal
intelektual ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3.

Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh

leverage terhadap pengungkapan modal

intelektual.
b. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan modal.
intelektual
c. Untuk mengetahui pengaruh tipe industri terhadap pengungkapan modal
intelektual

1.4.

Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat memberi kontribusi dan menjelaskan secara empiris
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, khususnya lagi
Perusahaan Transportasi.
2. Manfaat Bagi penelitian selanjutnya
Dapat memberikan kontribusi terhadap akademisi, dosen, dan mahasiswa
sebagai tambaban referensi dalam melakukan penelitian sejenis di masa
mendatang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu

a) Purnomosidhi (2010)
Judul : Analisis Empiris Terhadap Diterminan Praktik Pengungkapan
Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik Di BEJ
Permasalahan yang ingin dijawab sebagai tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut ini: Bagiamana modal intelektual diungkapkan
dalam laporan tahunan, baik dari segi jumlah (amount) maupun kandungan (content) modal intelektual. Apakah ada pengaruh karakteristik
perusahaan yang meliputi ukuran perusahaan, tipe industri, foreign
listing status, kinerja keuangan, ketergantungan pada utang, dan kinerja
modal intelektual terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual.
Model analisis statistik yang digunakan adalah model regresi berganda.
Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
pengaruh variabel-variabel bebas, yang jumlahnya lebih dari satu,
terhadap variabel terikat. Model ini digunakan dengan maksud untuk:
(1) menguji secara parsial serta menentukan variabel bebas mana yang
paling berpengaruh secara signifikan terhadap varaiabel terikat dan (2)
menguji pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel
terikat.

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Berdasarkan hasil content analysis dan pengujian hipotesis seperti telah
diuraikan di atas, dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: .
Sehubungan dengan pertanyaan penelitian pertama, yaitu berapa jumlah
pengungkapan modal intelektual, berdasarkan hasil content analysis
terhadap laporan tahunan dapat disimpulkan bahwa rata-rata jumlah
atribut modal intelektual yang diungkapkan dalam laporan tahunan
sebanyak 14 atribut atau 56% meskipun praktik pengungkapan modal
intelektual di antara perusahaan sangat bervariasi. Namun, cara
pengungkapan modal intelektual dalam laporan tahunan belum
sistematis sesuai dengan framework yang disepakati bersama. Selain
itu, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan
informasi

modal

intelektual

secara

kualitatif

tinggi,

tetapi

pengungkapan secara kuantitatif dalam laporan tahunan sangat rendah
sehingga menimbulkan kesan bahwa manajemen lebih menyukai
retorika daripada numerika. Berkenaan dengan pertanyaan penelitian
pertama tentang isi (content) pengungkapan modal intelektual dapat
dikemukakan bahwa pengungkapan modal intelektual oleh perusahaan
publik di BEJ paling banyak dilakukan pada atribut-atribut yang
berkaitan dengan external capital (40%), dengan perhatian khusus pada
nama perusahaan (company names) 89%, kerja sama bisnis (business
colaboration) 88%, dan pelanggan (customers) 87%, internal capital
(35%), dan human capital (25%).
b) Thresya Stephani, Etna Nur Afri Yuyetta , (2012)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intellectual Capital
Disclosure (ICD)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti
empiris pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage,
profitabilitas,dan tipe auditor terhadap ICD
Dalam penelitian analisis empiris faktor-faktor yang mempengaruhi
intelektual capital disclosure menyimpulkan bahwa leverage , ukuran
perusahaan, dan tipe auditor yang berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan modal intelektual sedangkan untuk umur
perusahaan dan profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan modal intelektual.

c) Suhardjanto (2010)
Judul : Praktik Intellectual Capital Disclosure Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti tingkat intellectual capital
disclosure dalam laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini menguji hubungan antara intellectual capital disclosure
sebagai variabel dependen dan karakteristik perusahaan (ukuran,
profitabilitas, leverage, dan panjang listing pada Bursa Efek Indonesia
dan tata kelola perusahaan) sebagai variabel indipenden.
Penelitian ini menggunakan 80 laporan tahunan dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode proportional
purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata intellectual
capital disclosure hanya sebesar 35%. Analisis regresi berganda
digunakan untuk menguji hipotesis. Analisis statistik menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan prediktor bagi
tingkat intellectual capital disclosure. Implikasi dari penelitian ini
adalah perusahaan dengan total aset dan profitabilitas yang tinggi harus
lebih menunjukkan perhatian untuk melaporkan informasi intellectual
capital karena hal tersebut merupakan informasi krusial yang
dipertimbangkan oleh

investor,

untuk mengurangi kesenjangan

informasi dan untuk meningkatkan nilai pemegang saham

2.2 Landasan Teori
2.2.1. Manajemen Keuangan
2.2.1.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:3) Pada dewasa ini manajer keuangan memegang
peranan yang sangat penting. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer
keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas,
membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga
harus mampu menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang
optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka
meningkatkan nilai perusahaan. Penginvestasian dana merupakan tolok ukur besar
kecilnya suatu perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, risiko usaha, maupun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

likuiditasnya. Pengaturan kombinasi sumber dana (hutang dan modal sendiri)
berikut dividen merupakan penentu besar kecilnya beban finansial dan risiko
finansial. Semua variabel tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan secara
keseluruhan.
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva tetap.
Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu mencari
sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling murah.
Kedua hal tersebut harus bisa diupayakan oleh manajer keuangan.
Dengan demikian manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan
dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Usaha mendapatkan dana sering disebut pembelanjaan pasif, dan bila kita lihat di
neraca akan terlihat di sisi pasiva, sedangkan usaha mengalokasikan dana disebut
pembelanjaan aktif dan di neraca akan terlihat di sisi aktiva. Fungsi manajemen
keuangan tidak bisa dipisahkan dengan fungsi-fungsi perusahaan yang lainnya
seperti pemasaran, produksi, maupun sumberdaya manusia. Kegagalan dalam
mendapatkan sumber dana akan menghambat proses produksi, menghambat
program-program pemasaran yang telah ditetapkan menghambat dalam penarikan
sumberdaya manusia yang ahli, sehingga akhirnya akan mengakibatkan kerugian
perusahaan secara keseluruhan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber daya
manusia, akuntansi, maupun lingkungan ekonomi berpengaruh terhadap keputusan
keuangan. Oleh karena itu manajer keuangan harus bekerja sama dengan semua
menajer-manajer fungsi tersebut. Apalagi dengan perkembangan perekonomian
dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya lingkungan
hidup, telah memberikan tekanan yang besar bagi perusahaan untuk memperkecil
kemungkinan negatif yang timbul sebagai akibat kelalaian perusahaan. Manajer
keuangan harus saling bekerjasama dengan manajer produksi dan pemasaran
dalam menterjemahkan kebijakan perusahaan, misalnya dalam program
pengembangan produk baru, rencana promosi, distribusi, dan penentuan harga.Jangan
sampai produk baru tersebut nantinya tidak diterima oieh masyarakat hanya karena
melalaikan lingkungan, demikian pula dengan program pemasaran.

2.2.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:4) Kita tahu bahwa tujuan perusahaan adalah
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik, kemakmuran para
pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang
merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan investasi, pendanaan, dan
Dividen. Oleh karena itu kemakmuran para pemegang saham dapat dijadikan
sebagai dasar analisis dari tindakan rasional dalam proses pembuatan keputusan.
Kadang-kadang memaksimumkan laba dicanangkan sebagai tujuan perusahaan,
akan tetapi hal itu tidak dapat mencapai sasaran memaksimalkan kemakmuran
para pemegang saham. Yang lebih penting bukanlah laba melainkan laba per

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

lembar saham (earning per share). Laba didapatkan dengan mengurangkan
penghasilan dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga untuk meningkatkan
keuntungan bisa menarik modal baru (mengeluarkan saham baru), dan
menginvestasikan dana yang diperoleh tersebut pada investasi yang bebas risiko
(misalnya deposito atau obligasi pemerintah), tetapi apakah dengan cara semacam
ini akan meningkatkan nilai saham, tentu saja tidak, karena pemegang saham tidak
mau menerima imbalan sebesar bunga deposito yang relatif lebih kecil,
sementara mereka harus menanggung risiko. Jika hal ini terjadi keuntungan
memang meningkat, tapi nilai saham justru akan menurun. Demikian pula halnya,
memaksimumkan laba per lembar saham bukan merupakan tujuan utama, karena
tidak memperlihatkan waktu maupun lamanya laba yang diharapkan, dan juga tidak
memperhatikan faktor risiko maupun ketidakpastian di masa yang akan datang, serta
tidak mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam membagi dividen.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka dapat dikatakan bahwa wujud
memaksimumkan laba per lembar saham tidak sama dengan memaksimumkan
harga pasar saham. Harga pasar saham mencerminkan nilai riil perusahaan. Harga
pasar saham. sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni (1) laba per lermbar
saham, (2) tingkat bunga bebas risiko, dan (3) tingkat ketidakpastian operasi
perusahaan. Misalnya perusahaan melakukan investasi yang bersifat spekulatif ada
kecenderungan harga saham akan turun karena risiko usahanya menjadi semakin
besar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.1.3. Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:5) Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga
keputusan utama yang hanya dilakukan oleh suatu perusahaan: keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan keputusan dividen. Masing-masing keputusan harus
berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan. Kombinasi dari ketiganya akan
memaksimumkan nilai perusahaan.
Ketiga keputusan keuangan diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari
untuk mendapatkan laba. Laba yang diperoleh diharapkan mampu meningkatkan
nilai perusahaan yang tercermin pada makin tingginya harga saham, sehingga
kemakmuran para pemegang saham dengan sendirinya makin bertambah.
Dalam teori keuangan, fungsi perusahaan adalah memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan. Tujuan normatifnya adalah
meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Kalau perusahaan itu
sudah go publik maka

memaksimumkan nilai perusahaan

adalah dengan

memaksimumkan harga pasar saham.
Memaksimumkan harga saham tidak sama dengan memaksimumnkan
keuntungan (profit) perusahaan. Jika perusahaan akan meningkatkan keuntungan
maka perusahaan bisa langsung menerbitkan

saham baru untuk memperoleh

tambahan dan kemudian diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya
perusahaan dengan tujuan memaksimumkan keuntungan akan mendorong manajemen
perusahaan memilih proyek-proyek yang menjanjikan keuntungan besar. Proyek yang
menjanjikan keuntungan besar biasanya mengandung risiko yang besar juga. Misalkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

bank yang belum terkenal menawarkan bunga tabungan jauh lebih tinggi
dibandingkan bank yang terkenal baik dan aman. Dapat disimpulkan bahwa untuk
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tidak hanya keuntungan yang
diperhatikan tetapi juga faktor risiko.

2.2.2. Analisis Rasio
2.2.2.1. Pengertian Analisis Rasio
Analisa rasio merupakan bentuk cara yang umum digunakan
dalam menganalisis laporan finansial. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini, akan dapat menjelaskan atau memberikan
gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan

dengan

rasio

perbandingan

digunakan

sebagai

standar.(Munawir, 1998 : 64)
Menggunakan analisa laporan finansial dari perusahaan, manajer
akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari
perusahaan dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang telah
dicapai dari waktu lalu dan waktu yang

sedang berjalan. Dengan

mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya diusahakan agar
dapat diperbaiki. Analisa yang dilakukan oleh manajer disebut analisis
intern (Bambang, 1997 : 328)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Analisa intern dilakukan oleh kreditur atau investor. Investor
berkepentingan terhadap laporan finansialnya. Suatu perusahaan dalam
rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modal. Para kreditur
berkepentingan terhadap kemampuan nasabah untuk dapat memenuhi
kewajiban finansial yang harus dipenuhi (Bambang, 1997 : 328-329)

2.2.2.2. Macam-macam Analisa Rasio Keuangan
Menurut munawir (2002:68) pada dasarnya banyak sekali angka
rasio itu karena rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisa. Namun
demikian angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 2
yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.
Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi (Munawir,
2002:68) :
a. Rasio-rasio neraca (Balanche sheet ratio)
b. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio)
c. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio)
Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan
antara lain (1) rasio-rasio likuiditas, (2) rasio-rasio solvabilitas, (3) rasiorasio Profitabilitas, (4) rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan
penganalisa misalnya rasio-rasio aktivitas (Munawir, 2002:69)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.3 Leverage
Dana dapat diperoleh dari luar perusahaan (external financing)
maupun dari dalam perusahaan (internal financing). Modal internal berasal
dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapat berasal dari modal
sendiri dan hutang. Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang
akan timbul dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajibankewajiban disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi
dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain
dimasa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu
(Baridwan, 2004).
Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang
dapat diperoleh dari hutang maupun ekuitas. Besar kecilnya rasio hutang
dapat dilihat pada rasio Debt Equity Ratio (DER). Hutang mempunyai dua
keuntungan yaitu (a) bunga yang dibayarkan dapat dipotong dengan tujuan
pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dan hutang, (b) pemegang
hutang (debtholder) mendapatkan pengembalian tetap.
Penggunaan hutang memiliki kelemahan (a) hutang yang semakin
tinggi meningkatkan risiko sehingga suku bunganya akan semakin tinggi
pula, (b) bila kondisi perusahaan tidak dalam kondisi bagus, pendapatan
operasi menjadi rendah dan tidak cukup menutup biaya bunga sehingga
kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi ekstrim, kerugian tersebut dapat
membahayakan perusahaan karena dapat terancam kebangkrutan. Untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan. pemegang saham lebih menginginkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang. Karena dengan penggunaan
utang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berkurang. Tetapi
manajer tidak menyukai pendanaan tersebut dengan alasan bahwa utang
mengandung risiko yang tinggi. Manajemen perusahaan mempunyai
kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besamya
dengan pihak lain.
Menurut Kartadinata (1999:57), rasio hutang atau disebut juga
dengan debt ratio mengukur persentase kebutuhan modal yang dibelanjai
dengan hutang. Meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan
operasional perusahaan lebih banyak diperoleh dari hutang.
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai
dengan utang. Utang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor. Dalam bahasa
lebih mendasar, leverage adalah sejauh mana kita menggunakan utang
sebagai sumber dana dibandingkan dengan menggunakan dana milik
sendiri atau modal sendiri. Hal ini dapat diukur dengan membandingkan
antara jumlah utang dan jumlah modal sendiri. Menurut Hanafi (2004:
327) leverage dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan
yang diharapkan. Tingkat leverage merupakan kemampuan perusahaan
untuk menunjukkan perubahan yang menonjol akibat dari perubahan lain
yang kecil. Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage
dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

aktiva dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan
keuntungan pemegang saham.
Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas keuntungan,
karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih
rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan
keuntungan pemegang saham. Rasio leverage (leverage ratio) mengukur
tingkat sejauh mana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan
hutang (Weston dan Copeland, 1995: 238) dalam Dewi (2007). Dengan
mengetahui leverage ratio akan dapat dinilai tentang: (a) Posisi perusahaan
terhadap seluruh kewajibannya kepada pihak lain, (b) Kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap, dan (c)
Keseimban

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 105 85

Pengaruh Modal Kerja dan Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 9 106

PENDAHULUAN Pengaruh Tipe Auditor, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Jenis Industri terhadap Pengungkapan Modal Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2014).

1 13 12

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

0 0 6

PENGARUH PENGUNGKAPAN INFORMASI MODAL INTELEKTUAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 25