UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM LAURIL SULFAT 10 persen.

JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

VOLUME IV
NOMOR 2
HALAMAN 1 - 100
EDISI DESEMBER 2015

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN - BALI

JURNAL FARMASI UDAYANA
INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI





Deskripsi
Pembaca

Editor
Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab
Pengarah


: Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
: Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
:
: Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
: Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt

Editor
Ketua Dewan Redaksi
Wakil Dewan Redaksi
Mitra Bestari:
Ketua
: Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
EMAIL

jurnalfarmasiudayana@gmail.com

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

i

PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan

1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan

Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari

plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

ii

Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan

meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,

hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

iii

Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;

Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap

menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

iv

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5

x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel

dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

v

Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author :
 alamat email
 kode pos
 nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
 Kata kunci
 Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

vi

 Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
 Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
 Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
 Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
 Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
 Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

vii

DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………........

Hal

Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................

i

Petunjuk Penulisan ..................................................................................................................

ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....

viii

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara ( Ziziphus mauritiana
Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur
Balb/C …………………………………………………………………………………
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ
Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....
Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume
Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...
Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….
Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% ……………
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen
Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….
Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal
Mencit Betina ………………………………………………………………………….
Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi
Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih ( Michelia alba ) sebagai
Permeation Enhancer ………………………………………………………………….
Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk ( Sauropus
androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...
Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia ), dan Herba Pegagan (Centella
asiatica ) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Jantan .............................................................................................................................
Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara ( Ziziphus mauritiana Auct.
non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …
Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch
Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.
Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)
Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................

Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan
Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………
17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………...
16
18
19
20

Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...
Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus
polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...
Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit
Jantan .............................................................................................................................

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015

1
8
11
17
20
25
29
33
37
45
48
53
56
60
66
72
76
82
91
98

viii

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia,
I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)
 
UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM LAURIL SULFAT 10%
Dewantara, I. G. N. A.1, Prasetia, I. G. N. Jemmy, A.1, Putri, N. N. T. A. N.1, Arsana. D. A. M. I. P. S.1,
Prabayanti, N. P. M.1
1

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: I Gusti Ngurah Agung Dewantara

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837
Email: agungdp09@gmail.com
ABSTRAK
Surfaktan merupakan suatu molekul dengan rantai hidrokarbon panjang dengan gugus ujung
bersifat polar atau ionik. Surfaktan berfungsi untuk mengangkat dan mengikat kotoran dari suatu
permukaan dengan cara menurunkan tegangan antar muka. Bahan surfaktan sintetik yang sering
digunakan sebagai bahan baku sediaan dipasaran adalah natrium lauril sulfat. Penggunaan surfaktan
sebagai bahan baku sediaan harus diperhatikan, penggunaan bahan yang tidak sesuai akan dapat
menyebabkan efek samping seperti iritasi pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
surfaktan sintetik yaitu natrium lauril sulfat 10% sebagai bahan baku sediaan terhadap efek iritasi pada
kulit.
Pengujian iritasi dilakukan secara in vivo dengan menggunakan enam kelinci albino galur New
Zeland dewasa berkelamin jantan. Pencukuran bulu kelinci dilakukan 24 jam sebelum diberikan bahan
uji. Bahan uji diberikan dengan cara patch test tertutup. Pengamatan dilakukan pada jam ke 24, 48 dan 72
setelah pemberian bahan uji. Area uji diperiksa dan diamati perubahannya sebagai reaksi kulit terhadap
bahan uji dan dinilai indeks iritasi kulit dengan cara memberi skor 0 sampai 4 tergantung tingkat
keparahan reaksi kulit yang dilihat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium lauril sulfat dengan
konsentrasi 10% memberikan efek iritasi kulit pada jam ke 24, 48 dan 72.
Kata Kunci : surfaktan, uji iritasi, natrium lauril sulfat, in vivo.

atau lebih cairan yang tidak bercampur satu
sama lain (Showell, 2006).
Bahan surfaktan sintetik yang sering
digunakan sebagai bahan baku sediaan adalah
natrium lauril sulfat (NLS). NLS merupakan
golongan surfaktan anionik yaitu surfaktan yang
mengandung muatan ion negatif. Jenis surfaktan
ini merupakan surfaktan yang paling banyak
dipakai dalam industri (Permono, 2002).
Pemanfaatan natrium lauril sulfat dalam
formulasi sediaan farmasi sudah sangat luas
digunakan pada sediaan nonparenteral dan
preparat kosmetik. NLS memiliki efek toksisitas
sedang berupa efek akut seperti iritasi kulit,
iritasi mata, iritasi membrane mukosa, dan iritasi

1. PENDAHULUAN
Surfaktan merupakan suatu molekul dengan
rantai hidrokarbon panjang dengan gugus ujung
bersifat polar atau ionik. Bagian rantai
hidrokarbon dari molekul ini bersifat hidrofobik
dan larut dalam cairan non polar, sedangkan
gugus ujung polar/ionik bersifat hidrofilik dan
larut dalam air (Tang, 2011). Surfaktan
berfungsi untuk mengangkat atau mengikat
kotoran dari suatu permukaan dengan cara
menurunkan tegangan antar muka sehingga
dapat melepaskan kotoran yang menempel pada
permukaan bahan. Selain itu surfaktan juga
dapat mendispersikan serta menstabilkan dua

25 
 

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia,
I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)
 
pada lambung jika tidak sengaja tertelan. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan dari kebanyakan
surfaktan untuk dapat merusak membrane
mukosa (Behn, 2005).
Uji keamanan merupakan salah satu
persyaratan sebelum suatu bahan baku dapat
dijual ke masyarakat umum atau kepasaran. Uji
keamanan dilakukan mencakup pengujian dari
bahan baku maupun produk akhir. Pengujian
efek iritasi kulit dari bahan baku atau produk
akhir sediaan topikal merupakan elemen penting
dari prosedur keamanan (Robinson dan Perkins,
2002). Reaksi iritasi kulit tidak hanya bersifat
lokal pada permukaan kulit rusak saja, tetapi
juga dapat menyebabkan efek toksik yang dapat
membahayakan dan mengancam keselamatan
jiwa dari penderitanya (Dirjen POM, 1985).
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan
uji iritasi sediaan dengan metode in vivo
menggunakan kelinci sebagai hewan uji sebelum
pemakaian pada manusia sehingga mencegah
reaksi hipersensitivitas dan dapat diketahui
derajat keamanan sediaan yang dihasilkan bagi
konsumen.

sediaan uji pada area uji. Setelah dioleskan
bahan uji, area uji lalu ditutup dengan perban
yang tidak reaktif dan di plester.
Setelah 24 jam perlakuan, perban dibuka
dan area uji dibersihkan dengan air untuk
menghilangkan sisa bahan uji. Pada jam ke 24,
48 dan 72 setelah pemberian bahan uji, area uji
kemudian diperiksa dan diamati perubahannya
sebagai reaksi kulit terhadap bahan uji dan
dinilai dengan cara memberi skor 0 sampai 4
tergantung dari tingkat keparahan reaksi kulit
yang dilihat (Draize, 1959).
Tabel 1. Skor Derajat Iritasi pada Eritema
REAKSI KULIT
Tanpa eritema
Sangat sedikit eritema (hampir
tidak terlihat)
Eritema jelas terlihat (diameter
25,1-30 mm)
Eritema sedang (diameter 30,1-35
mm)
Eritema berat (gelap merah
dengan
membentuk
eskar,
diameter > 35 mm)

2. BAHAN DAN METODE
Tabel
2.1 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan antara lain
natrium lauril sulfat, aquadest, kelinci albino
galur New Zealand berkelamin jantan, perban,
plester.
2.2 Metode
2.2.1Uji Iritasi Pada Kulit Kelinci
Uji iritasi lakukan secara in vivo pada enam
kelinci albino galur New Zeland berkelamin
jantan
dengan
metode
patch
tes
tertutup.Sebelum perlakuan, bulu pada bagian
punggung di cukur terlebih dahulu. Pencukuran
ini dilakukan 24 jam sebelum diberi perlakuan
pada area uji. Sebelum diberikan perlakuan,
setiap kelinci menerima epidermal abrasi
paralel dengan menggunakan jarum yang steril.
Bahan uji diberikan dengan cara mengoleskan

SKOR
0
1
2
3
4

Tabel 2. Skor Derajat Iritasi pada Edema
REAKSI KULIT
Tanpa edema
Sangat sedikit edema (hampir
tidak terlihat)
Edema
jelas
terlihat
(ketebalan < 1 mm)
Edema sedang (tepi naik ± 1
mm)
Edema berat (tepi naik lebih
dari 1 mm dan meluas keluar
daerah pejanan)

SKOR
0
1
2
3
4

(Sani dan Lukmayani, 2010)

26 
 

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia,
I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)
 
3. HASIL

4
3

Skor 

2

Natrium Lauril 
Sulfat 10% 

1
0
0

24

48

72

Waktu (jam)
Gambar 1. Grafik Hasil Uji Iritasi
Tabel 3. Diameter Indeks Iritasi dan Edema (mm)
Hewan
uji
1
2
3
4
5
6

0 jam
Eritema
Edema
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

24 jam
Eritema
Edema
25,7
0,7
30,7
0,8
26,3
0,8
26,5
0,9
30,1
0,8
26,9
0,8

48 jam
Eritema
Edema
31,2
0,9
31,1
1,2
29,8
0,9
30,6
1,3
30,5
0,9
28,1
1,1

72 jam
Eritema
Edema
30,9
1,1
31,8
1,3
30,1
1,1
30,1
1,3
30,9
1,4
30,2
1,2

pemberian bahan uji, area uji kemudian
diperiksa dan diamati perubahannya sebagai
reaksi kulit terhadap bahan uji dan dinilai skor
eritema dan edema yang dihasilkan dengan cara
memberi skor 0 sampai 4 sesuai dengan tabel 1
dan tabel 2 tergantung dari tingkat keparahan
reaksi kulit yang dilihat (Draize, 1959).
Hasil pengamatan uji iritasi menunjukkan
bahwa formula dengan natrium lauril sulfat 10%
menyebabkan iritasi pada kulit dilihat dari grafik
yang diperoleh dimana natrium lauril sulfat
10%memiliki skor indeks iritasi pada jam ke-24,
pada jam ke-48 dan pada jam ke-72.
Suatu sediaan sebelum dipasarkan perlu
dilakukan pengujian atau pengecekan terhadap
pH dari bahan baku yang akan digunakan,
dimana perbedaan pH merupakan salah satu hal
yang dapat memicu terjadinya efek samping

4. PEMBAHASAN
Iritasi adalah gejala inflamasi yang terjadi
pada kulit atau membran mukosa setelah
perlakuan berkepanjangan atau berulang dengan
menggunakan bahan kimia atau bahan lain
(Irsan dkk., 2013). Iritasi kulit disebabkan oleh
suatu bahan yang dapat terjadi pada setiap
orang, tidak melibatkan sistem imun tubuh dan
ada beberapa faktor-faktor yang memegang
peranan seperti keadaan permukaan kulit,
lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, dan
konsentrasi dari bahan.
Uji iritasi dilakukan dengan menggunakan
metode patch tes tertutup. Setelah 24 jam
perlakuan, perban dibuka dan area uji
dibersihkan dengan air untuk menghilangkan
sisa bahan uji. Pada jam ke 24, 48 dan 72 setelah
27 
 

Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% (Dewantara, I. G. N. A., Prasetia,
I. G. N. Jemmy, A., Putri, N. N. T. A. N., Arsana, D. A. M. I. P. S., Prabayanti, N. P. M.)
 
pada kulit seperti eritema
(Tranggono dan Latifah, 2007).

dan

Robinson, M.K and M.A. Perkins. 2002. A
Strategy for Skin Irritation Testing.
American Journal of Contact Dermatitis,
Vol 13, No 1.
Sani, E. P. dan Lukmayani Y. 2010. Sabun
Transparan Berbahan Dasar Minyak
Jelantah serta Hasil Uji Iritasinya pada
Kelinci. Jurusan Farmasi, Universitas
Islam Bandung.
Showell, Michael S. 2006. Introduction to
Detergents. In: Showell, M.S editor.
Handbook of Detergents Series Part D:
Formulation. United States of America:
taylor and Francis Group, LLC.
Tang, M., Veinardi S. 2011. Pengaruh
Penambahan Pelarut Organik Terhadap
Tegangan Permukaan Larutan Sabun.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi
Pembelajaran dan Sains. Bandung.

edema

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji iritasi pada enam
kelinci putih galur NewZealand menunjukkan
bahwa Natrium Lauril Sulfat pada konsentasri
10% mengalami iritasi sedang pada kulit.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada I Gede
Pasek Budiyadnya yang telah membantu penulis
selama melakukan penelitian di Laboratorium
Teknologi Farmasi Udayana.
DAFTAR PUSTAKA
Behn, S., AK Taylor, SC Owen, PJ Weller dan
KK Singh. 2005. Sodium Lauryl Sulfate.
In: -Arthur H,K., editor. Handbook of
Pharmaceuticals Excipients 3rd Ed.
London-United Kingdom: Pharmaceutical
Press. 487-480.
Dirjen POM. 1985. Formularium Kosmetika
Indonesia. Jakarta: Penerbit Departemen
Kesehatan RI. HalamanL’
: 22, 84, 356.
Draize, J.H. 1959. Dermal Toxicity. Pages 46-59
in Appraisal of the Safety of Chemicals in
Food, Drugs and Cosmetics. The
Association of Food and Drug Officials of
the United States, Bureau of Food and
Drugs, Austin, TX.
Permono, Ajar. 2002. Membuat Sampo.
Yogyakarta: Puspa Swara.
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah.
2007.
Buku
Pegangan
Ilmu
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Pt.
Gramedia Pustaka Utama.

28 
 

Digital Receipt
T his receipt acknowledges that T urnitin received your paper. Below you will f ind the receipt
inf ormation regarding your submission.
T he f irst page of your submissions is displayed below.
Submission author:

Assignment title:
Submission title:

File name:

File size:

Page count:

Word count:

Character count:

Submission date:

Submission ID:

I G N Jemmy Anton Prasetia
Jurnal

UJI ERIT EMA DAN EDEMA SECARA…
N._T ._A._N.,_Arsana._D._A._M._I._P…
87.94K
4

1,652
8,883

25-Jan-2016 03:06PM
623734770

Co pyright 20 16 Turnitin. All rights reserved.

UJI ERITEMA DAN EDEMA
SECARA IN VIVO PADA
NATRIUM LAURIL SULFAT 10%
by I G N Jemmy Anton Prasetia

FILE
T IME SUBMIT T ED
SUBMISSION ID

N._T ._A._N.,_ARSANA._D._A._M._I._P._S.,_PRABAYANT I,_N._P._M.PDF
(87.94K)

25-JAN-2016 03:06PM
623734770

WORD COUNT

CHARACT ER COUNT

1652
8883

UJI ERITEMA DAN EDEMA SECARA IN VIVO PADA NATRIUM
LAURIL SULFAT 10%

12

ORIGINALITY REPORT

%

SIMILARIT Y INDEX

11%

INT ERNET SOURCES

2%

PUBLICAT IONS

2%

ST UDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1

obatsehattradisional.com

Int ernet Source

2

of-chrishaile.com

3

www.bsp.deptan.go.id

4

smk3ae.wordpress.com

5

usupress.usu.ac.id

6

Submitted to iGroup

7

technonatura.sch.id

8

Int ernet Source

Int ernet Source

Int ernet Source

Int ernet Source

St udent Paper

Int ernet Source

Jeong, Mi-Hye, Mi-Kyoung Kim, Soo-Jin Park,
Are-Sun You, Soon-Sung Hong, Kyung-Hun
Park, and Jae-Eup Park. "The application of

2%
1%
1%
1%
1%
1%
1%
1%

alternative methods for skin irritation
evaluation on pesticides", The Korean Journal
of Pesticide Science, 2012.
Publicat ion

9

www.cardinalonesource.com

10

repository.uinjkt.ac.id

11

www.journal.unipdu.ac.id

12

www.safetysign.co.id

13

digilib.uin-suka.ac.id

14

1%

Int ernet Source

1%

Int ernet Source