Materi Ekonomi SMA Kelas X (Aspek Aspek Dalam Teori Mikroekonomi)
Aspek-Aspek Yang Di Bahas Dalam Teori Mikroekonomi Yaitu :
a. Interaksi di Pasar Barang
Aspek ini mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi atau pasar
karet. Menurut pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan
gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk barang dagang. Maka untuk
mengenal corak kegiatan suatu perekonomian antara lain perlu memerhatikan
corak operasi suatu pasar barang. Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu
institusi yang pada umumnya tidak terjadi secara fisik, yang mempertemukan
penjual dan pembeli suatu barang. Melalui interaksi antara penjual dan pembeli
yang berlaku dalam pasar akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang dan
jumlah barang yang diperjualbelikan.
b. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Aspek berikut ini adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual di pasar.
Aspek ini bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi yang pertama adalah para
pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Adapun
asumsi kedua adalah para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang
mungkin dinikmatinya, sedangkan penjual berusaha memaksimumkan
keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan asumsi tersebut, maka teori
mikro ekonomi menunjukkan:
1) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang)
untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya,
2) bagiamana seorang penjual (produsen) menentukan tingkat produksi yang
akan dilakukan.
c. Interaksi di Pasar Faktor
Interaksi di pasar faktor adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar faktorfaktor produksi. Individu-individu dalam perekonomian adalah pemilik faktorfaktor produksi. Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Dengan demikian kajian
ekonomi mikro adalah sebatas unit-unit aktivitas yang dilakukan oleh individuindividu (baik orang per orang, rumah tangga, perusahaan, maupun industri).
Jadi, ekonomi mikro memusatkan perhatian pada analisis bagaimana konsumen
akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap sekian macam
barang dan jasa yang dibutuhkan, sehingga ia akan memperoleh kepuasan.
Selain itu, juga menganalisis bagaimana produsen dengan anggaran yang sudah
ditetapkan, ia akan memperoleh keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu
topik yang dipelajari dalam ekonomi mikro berkisar pada teori tingkah laku
konsumen, teori produksi, teori biaya produksi, dan macam-macam bentuk pasar
(industri).
2. Ekonomi Makro
Makro berarti besar. Dari arti kata makro tersebut sudah dapat diduga bahwa
teori makroekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu
perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikroekonomi.
Analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan
perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memerhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam
menganalisis kegiatan pembeli (dalam makroekonomi mereka dinamakan
sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang
pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula,
dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan
seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
a. Asal Usul Teori Makroekonomi
Pada akhir tahun 1920-an dan permulaan tahun 1930-an terjadi
kemundurankegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai negara di
dunia dan terutama di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan
Inggris. Peristiwa itu dimulai dari kemrosotan ekonomi di Amerika Serikat.
Sebagai akibat dari peristiwa ini maka pengangguran yang sangat tinggi berlaku
dan industri-industri beroperasi jauh di bawah kapasitas normal. Sumber dari
kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat.
Peristiwa kemunduran ekonomi itu telah mendorong seorang ahli ekonomi
Inggris yaitu John Maynard Keynes untuk mengevaluasi pandangan-pandangan
ahli ekonomi klasik (ahli- ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith
dan zamannya Keynes). Berdasarkan evaluasinya Keynes pada tahun 1936
menerbitkan suatu buku yang berjudul The General Theory of Employment,
Interest, and Money. Buku ini merupakan landasan dari teori makroekonomi yang
terdapat pada masa ini. Buku ini antara lain mengkritik pandangan ahli ekonomi
klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian cenderung untuk mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh (yaitu tenaga kerja yang tersedia sepenuhnya
digunakan).
b. Pandangan Utama Teori Keynes
Secara garis besar, pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan
pada dua aspek berikut ini.
1) Mengemukakan beberapa kritik atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik
mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu
perekonomian. Kritik-kritik tersebut menunjukkan kelemahan-kelemahan dari
pandangan yang menjadi landasan pada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat
selalu dicapai.
2) Menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan
ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat, pengeluaran agregat yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah faktor utama yang
menentukantingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Selanjutnya,
Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja
penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah
untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan
ekonomi yang kuat. Analisis makroekonomi berusaha memberi jawaban pada
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan, yaitu:
1) faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
2) mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu kuat?
3) mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil?
4) mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?
Selain menerangkan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi
negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai
masalah,makroekonomi juga menjelaskan pula langkah-langkah yang dapat
digunakan pemerintah untuk masalah-masalah tersebut.
Berikut ini adalah aspek-aspek yang dibahas dalam makroekonomi.
1) Penentuan Kegiatan Ekonomi
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian
merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Berdasarkan
pandangan Keynes, analisis makroekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan
perekonomian di- tentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Komponen pengeluaran agregat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
a) pengeluaran konsumsi rumah tangga,
b) investasi perusahaan-perusahaan,
c) pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, dan
d) ekspor.
2) Masalah Pengangguran dan Inflasi
Teori makroekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam
mengenai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat akan
mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh
tanpa inflasi. Tujuan ini sukar untuk dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah
daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan ini
menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi. Kedua masalah tersebut
(pengangguran dan inflasi) me- nimbulkan efek yang tidak baik pada masyarakat
dan pada kegiatan perekonomian dalam jangka panjang. Maka kedua masalah
tersebut harus dihindari atau keseriusan masalahnya dikurangi.
3) Peranan Kebijakan Pemerintah
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik
tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar
bebas tidak selalu dapat mewujudkan penggunaan tenaga kerja penuh,
kestabilan harga-harga, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Langkah- langkah
pemerintah yang utama dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi
dibedakan menjadi dua bentuk kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal adalah upaya pemerintah mengubah struktur serta
jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud memengaruhi tingkat
kegiatan perekonomian. Adapun kebijakan moneter adalah langkah- langkah
pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian
yang dihadapi.
a. Interaksi di Pasar Barang
Aspek ini mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi atau pasar
karet. Menurut pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan
gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk barang dagang. Maka untuk
mengenal corak kegiatan suatu perekonomian antara lain perlu memerhatikan
corak operasi suatu pasar barang. Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu
institusi yang pada umumnya tidak terjadi secara fisik, yang mempertemukan
penjual dan pembeli suatu barang. Melalui interaksi antara penjual dan pembeli
yang berlaku dalam pasar akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang dan
jumlah barang yang diperjualbelikan.
b. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Aspek berikut ini adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual di pasar.
Aspek ini bertitik tolak dari dua asumsi. Asumsi yang pertama adalah para
pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Adapun
asumsi kedua adalah para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang
mungkin dinikmatinya, sedangkan penjual berusaha memaksimumkan
keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan asumsi tersebut, maka teori
mikro ekonomi menunjukkan:
1) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang)
untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya,
2) bagiamana seorang penjual (produsen) menentukan tingkat produksi yang
akan dilakukan.
c. Interaksi di Pasar Faktor
Interaksi di pasar faktor adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar faktorfaktor produksi. Individu-individu dalam perekonomian adalah pemilik faktorfaktor produksi. Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Dengan demikian kajian
ekonomi mikro adalah sebatas unit-unit aktivitas yang dilakukan oleh individuindividu (baik orang per orang, rumah tangga, perusahaan, maupun industri).
Jadi, ekonomi mikro memusatkan perhatian pada analisis bagaimana konsumen
akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap sekian macam
barang dan jasa yang dibutuhkan, sehingga ia akan memperoleh kepuasan.
Selain itu, juga menganalisis bagaimana produsen dengan anggaran yang sudah
ditetapkan, ia akan memperoleh keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu
topik yang dipelajari dalam ekonomi mikro berkisar pada teori tingkah laku
konsumen, teori produksi, teori biaya produksi, dan macam-macam bentuk pasar
(industri).
2. Ekonomi Makro
Makro berarti besar. Dari arti kata makro tersebut sudah dapat diduga bahwa
teori makroekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu
perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikroekonomi.
Analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan
perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memerhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam
menganalisis kegiatan pembeli (dalam makroekonomi mereka dinamakan
sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang
pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula,
dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan
seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
a. Asal Usul Teori Makroekonomi
Pada akhir tahun 1920-an dan permulaan tahun 1930-an terjadi
kemundurankegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai negara di
dunia dan terutama di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan
Inggris. Peristiwa itu dimulai dari kemrosotan ekonomi di Amerika Serikat.
Sebagai akibat dari peristiwa ini maka pengangguran yang sangat tinggi berlaku
dan industri-industri beroperasi jauh di bawah kapasitas normal. Sumber dari
kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat.
Peristiwa kemunduran ekonomi itu telah mendorong seorang ahli ekonomi
Inggris yaitu John Maynard Keynes untuk mengevaluasi pandangan-pandangan
ahli ekonomi klasik (ahli- ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith
dan zamannya Keynes). Berdasarkan evaluasinya Keynes pada tahun 1936
menerbitkan suatu buku yang berjudul The General Theory of Employment,
Interest, and Money. Buku ini merupakan landasan dari teori makroekonomi yang
terdapat pada masa ini. Buku ini antara lain mengkritik pandangan ahli ekonomi
klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian cenderung untuk mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh (yaitu tenaga kerja yang tersedia sepenuhnya
digunakan).
b. Pandangan Utama Teori Keynes
Secara garis besar, pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan
pada dua aspek berikut ini.
1) Mengemukakan beberapa kritik atas pandangan ahli-ahli ekonomi klasik
mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu
perekonomian. Kritik-kritik tersebut menunjukkan kelemahan-kelemahan dari
pandangan yang menjadi landasan pada keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat
selalu dicapai.
2) Menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan
ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat, pengeluaran agregat yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah faktor utama yang
menentukantingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Selanjutnya,
Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja
penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah
untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan
ekonomi yang kuat. Analisis makroekonomi berusaha memberi jawaban pada
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan, yaitu:
1) faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
2) mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu kuat?
3) mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil?
4) mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku?
Selain menerangkan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi
negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai
masalah,makroekonomi juga menjelaskan pula langkah-langkah yang dapat
digunakan pemerintah untuk masalah-masalah tersebut.
Berikut ini adalah aspek-aspek yang dibahas dalam makroekonomi.
1) Penentuan Kegiatan Ekonomi
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian
merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Berdasarkan
pandangan Keynes, analisis makroekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan
perekonomian di- tentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Komponen pengeluaran agregat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
a) pengeluaran konsumsi rumah tangga,
b) investasi perusahaan-perusahaan,
c) pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah, dan
d) ekspor.
2) Masalah Pengangguran dan Inflasi
Teori makroekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam
mengenai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat akan
mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh
tanpa inflasi. Tujuan ini sukar untuk dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah
daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan ini
menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi. Kedua masalah tersebut
(pengangguran dan inflasi) me- nimbulkan efek yang tidak baik pada masyarakat
dan pada kegiatan perekonomian dalam jangka panjang. Maka kedua masalah
tersebut harus dihindari atau keseriusan masalahnya dikurangi.
3) Peranan Kebijakan Pemerintah
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik
tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar
bebas tidak selalu dapat mewujudkan penggunaan tenaga kerja penuh,
kestabilan harga-harga, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Langkah- langkah
pemerintah yang utama dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi
dibedakan menjadi dua bentuk kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan
moneter. Kebijakan fiskal adalah upaya pemerintah mengubah struktur serta
jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud memengaruhi tingkat
kegiatan perekonomian. Adapun kebijakan moneter adalah langkah- langkah
pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian
yang dihadapi.