KONTRIBUSI PENGUASAAN PROGRAM AUTOCAD TERHADAP KELANCARAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT.

(1)

i

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalaamu`alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini berisikan mengenai “Kontribusi Penguasaan Program AutoCAD Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi materi, tata bahasa maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran khususnya dari tim pembimbing, agar dalam penulisan karya tulis berikutnya bisa lebih baik.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang berkenan membacanya dan penulis senantiasa berdo’a semoga segala kebaikan semua pihak mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin

Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih. Wassalam

Bandung, Agustus 2010


(2)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Adapun penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang telah dengan rendah hati menolong penulis tanpa pamrih. Pada lembar kertas putih ini dengan penuh suka hati penulis ucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

1. Bapak Drs. Budi Kudwadi, MT., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Drs. Rakhmat Yusuf, MT., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Sipil FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Drs. Ahmad Anwar Yusa, selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan motivasi dan bimbingan di dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dedy Suryadi, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan motivasi, bimbingan serta pengarahan di dalam pengerjaan dan penyelesaian skripsi ini mulai dari nol hingga menjadi sebuah penelitian yang dilaporkan dalam bentuk skripsi.

5. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membagi ilmunya selama penulis duduk di bangku kuliah.

6. Bapak Rahmat dan Ibu Titik selaku staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membantu penulis dalam memperlancar surat menyurat.

7. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia.

8. Kedua orang tuaku, Bapak Edi Hardojo dan Ibu Elin Linrati, Kakakku Wulan Pujiastuti, Kakak Iparku Yudiansyah Angga dan Ibunda Siti Wulandari yang telah mencurahkan dan melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis yang tak dapat terbalaskan, serta memberikan do’a, materi, dorongan, semangat, serta motivasi.


(3)

iii

9. Siti Wulandari ‘Siwu’ sang pujaan hati yang selalu ada di setiap penulis mendapat kesulitan, selalu memberikan do’a, dorongan, semangat, motivasi serta cinta dan kasih sayangnya yang selama ini selalu menyelimuti dan mewarnai hari-hari penulis dari kesendirian dan kesepian.

10. Semua saudaraku yang telah memberikan do’a dan motivasinya selama ini. 11. Dulur-dulur di ‘Uwa’ Ledeng (Upi, Cepi, Agi, Inoy), terima kasih atas

dukungan, semangat dan do’anya selama ini.

12. Rekan-rekan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil angkatan 2004 (The Dulurz), yang selama ini selalu kuliah bersama senasib seperjuangan dan selalu memberi motivasi selama penyelesaian skripsi ini.

13. Temen seperjuangan selama mengerjakan PBK dan skripsi (Roni, Setra) yang selalu memberikan bantuan dan semangat.

14. Temen-temen ’06 (Winda, Neng Novi), thanks atas motivasi kalian.

15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan spirit dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas skripsi.

Akibat terbatasnya ruang, bukan maksud penulis untuk melupakan jasa pihak-pihak yang telah membantu. Secara khusus penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan secara rinci.

Akhir kata, harapku semoga amal baik Bapak/Ibu dan rekan-rekan mendapat balasan yang lebih dari Tuhan Semesta Alam. Allah SWT.


(4)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...i

UCAPAN TERIMA KASIH ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...4

1.3 Batasan Masalah ...5

1.4 Rumusan Masalah ...6

1.5 Tujuan Penelitian ...6

1.6 Kegunaan Penelitian ...7

1.7 Lokasi Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...9

2.1 Program AutoCAD ...9

2.1.1 Pengertian ...9

2.1.2 Program AutoCAD di Bidang Teknik Gambar Bangunan ...11

2.1.3 Standar Kompetensi Program AutoCAD Berdasarkan Kriteria Penilaian Uji Kompetensi ...14

2.2 Sekolah Menengah Kejuruan ...24

2.2.1 Pengertian Pendidikan Kejuruan ...24

2.2.2 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan ...24

2.3 Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan ...25

2.3.1 Tujuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan ...25

2.3.2 Standar Kompetensi Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan ...26

2.4 Praktik Kerja Industri (Prakerin) ...28

2.4.1 Pengertian Prakerin ...28

2.4.2 Landasan Hukum Prakerin ...29

2.4.3 Tujuan Pelaksanaan Prakerin ...31

2.4.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin ...31

2.4.5 Tahapan Pelaksanaan Prakerin ...33


(5)

v

2.4.7 Model Pelaksanaan Pelatihan di Industri ...34

2.4.8 Jenis Penilaian ...35

2.4.9 Kriteria Pelaksanaan Prakerin di SMKN 2 Garut ...36

2.5 Aplikasi AutoCAD dalam Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ...38

2.6 Lingkup dan Jabatan Pekerjaan Lulusan SMK Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di Dunia Kerja ...39

2.6.1 Ruang Lingkup Pekerjaan Bidang Gambar Bangunan ...39

2.6.2 Jenjang Kualifikasi Juru Gambar ... 44

2.7 Asumsi ...50

2.8 Hipotesis ...51

BAB III METODE PENELITIAN ...52

3.1 Metode Penelitian ...52

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian ...53

3.2.1 Variabel Penelitian ...53

3.2.2 Paradigma Penelitian ...54

3.3 Data dan Sumber Data Penelitian ...55

3.3.1 Data Penelitian ...55

3.3.2 Sumber Data Penelitian ...56

3.4 Populasi ...57

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Penelitian ...58

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ...58

3.5.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...59

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian ...60

3.6.1 Uji Validitas ...61

3.6.2 Uji Reliabilitas ...63

3.7 Analisis Data ...65

3.7.1 Langkah-langkah Analisis Data ...65

3.7.2 Konversi Z-Skor dan T-Skor ...66

3.7.3 Uji Normalitas/Distribusi Frekuensi ...67

3.7.4 Uji Kecenderungan ...69

3.7.5 Analisis Korelasi ...70

3.7.6 Uji Hipotesis ...71

3.7.7 Uji Koefisien Determinasi ...72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...73

4.1 Pengujian Instrumen Penelitian ...73

4.1.1 Instrumen Variabel X ...73

4.1.2 Instrumen Variabel Y ...74

4.1.3 Konversi Z-Skor dan T-Skor ...76

4.2 Deskripsi Data Penelitian ...76


(6)

vi

4.2.2 Uji Kecenderungan ...78

4.2.3 Pengujian Hipotesis ...81

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...83

4.3.1 Gambaran Umum Penguasaan Program AutoCAD ...83

4.3.2 Gambaran Umum Kelancaran Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ...85

4.3.3 Kontribusi Penguasaan AutoCAD Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ...86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...88

5.1 Kesimpulan ...88

5.2 Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perintah-Perintah Dasar pada AutoCAD ...17

Tabel 2.2 Peserta Prakerin ...37

Tabel 2.3 Tahap Penggambaran Bangunan Berdasarkan Bidang Keilmuan . 43 Tabel 2.4 Hubungan Antara Jenjang Kualifikasi Juru Gambar dengan Jenjang Pendidikan ... 49

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ...57

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Setiap Variabel ...60

Tabel 3.3 Koefisien Korelasi ...62

Tabel 3.4 Tabel Distribusi Frekuensi ...69

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi ...71

Tabel 4.1 Data Responden Antar Variabel X dan Y ...77

Tabel 4.2 Gambaran Umum Variabel Penguasaan Program AutoCAD...79


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layar Utama AutoCAD ...16

Gambar 2.2 Properties Toolbar ...19

Gambar 2.3 Layer Toolbar ...19

Gambar 2.4 Dialog Box Layer...20

Gambar 2.5 Dimension Style Manager ...20

Gambar 2.6 Perintah Arsir ...21

Gambar 2.7 Dialog Box Hatch ...22

Gambar 2.8 Dialog Box Plot ...23

Gambar 2.9 Bagan Pembentukan Kerja Profesi ...34

Gambar 3.1 Bagan Hubungan Antar Variabel X dan Y ...54

Gambar 3.2 Bagan Alur Pemikiran dalam Penelitian ...55

Gambar 4.1 Persentase Uji Kecenderungan Variabel X ...79

Gambar 4.2 Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y ...81


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kesejahteraan manusia. Dalam era globalisasi saat ini iptek semakin berkembang dengan begitu cepat. Perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah perangkat lunak (software) komputer.

Ditinjau dari perkembangannya, peran software komputer sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional dalam berbagai bidang khususnya bidang gambar/rancang desain bangun. Banyak program komputer yang digunakan untuk menggambar salah satunya adalah program AutoCAD. Program AutoCAD, berasal dari suatu pengembangan software komputer yaitu Autodesk dengan konsep Computer Aided Design atau membuat/merencana gambar dengan komputer. Program ini digunakan dalam penggambaran teknik baik dalam struktur kontruksi dan penggambaran arsitektur dari suatu konstruksi bangunan.

Penggunaan AutoCAD pada pekerjaan bidang teknik gambar/rancang desain bangun semakin banyak digunakan. Hal ini dikarenakan dapat mempercepat proses desain dengan lebih efektif dan efisien dalam segi waktu, serta hasil gambar lebih rapi. Selain itu, kualitas desain yang dihasilkan AutoCAD


(10)

lebih akurat karena gambar yang dihasilkan dapat diatur skalanya sesuai dengan yang kita inginkan.

SMKN 2 Garut adalah salah satu lembaga pendidikan menengah kejuruan yang di mana program keahliannya mengarah pada bidang teknik. Salah satu program keahliannya adalah Teknik Gambar Bangunan (TGB). Agar berupaya menghasilkan tamatan yang mampu bekerja mandiri, dapat bersaing di pasar kerja tingkat nasional dan internasional serta unggul, berkembang dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), SMKN 2 Garut khususnya Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan menerapkan AutoCAD sebagai salah satu mata diklatnya.

Bagi siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan menguasai program AutoCAD merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan mendasar. Hal ini dikarenakan penguasaan program AutoCAD merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Penguasaan program AutoCAD dapat dijadikan salah satu bekal keahlian dalam mencari pekerjaan setelah lulus karena setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja. Namun lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.


(11)

Prakerin adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha, industri. Dalam Kurikulum SMK (Dikmenjur, 2008) disebutkan:

Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan sebagainya.

Dalam Undang-Undang Prakerin Dikmendikti (2003) diungkapkan bahwa: Prakerin adalah program wajib yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswa/warga belajar. Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.

Dari beberapa pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini prakerin didefenisikan sebagai penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di dunia industri.

Kegiatan ini didasarkan atas Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 0490-U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

Oleh karena itu penguasaan program AutoCAD dapat dijadikan salah satu dari sekian kompetensi yang dapat diterapkan dalam prakerin. Dalam menerapkan


(12)

AutoCAD sebagai kompetensi dalam pelaksanaan prakerin, diharapkan siswa mendapat pemahaman tentang pekerjaan yang akan ditekuni oleh lulusan teknik gambar bangunan. Salah satu pekerjaannya yaitu juru gambar atau drafter. Untuk menjadi drafter diperlukan pemahaman dan kemampuan dalam menggambar suatu konstruksi bangunan. Salah satu kemampuan yang diperlukan adalah penguasaan program AutoCAD. Ringkasnya, penguasan program AutoCAD selain mempunyai peranan penting dalam kelancaran pelaksanaan prakerin tetapi juga sebagai salah satu bekal keahlian setelah lulus.

Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran pada hal-hal atau faktor-faktor yang mendukung dalam kelancaran pelaksanaan prakerin ini khususnya dilihat dari faktor penggambaran menggunakan program AutoCAD. Atas dasar inilah peneliti menyusun skripsi ini yang berjudul “Kontribusi Penguasaan Program AutoCAD Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul penelitian atau dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut:


(13)

1. Adanya siswa yang kurang menyadari bahwa penguasaan program AutoCAD merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi sangat penting dan mendasar pada kelancaran pelaksanaan prakerin.

2. Adanya perbedaan efektifitas waktu antara penggambaran secara manual dengan penggambaran menggunakan bantuan komputer khususnya memakai program AutoCAD.

3. Adanya siswa yang kurang menyadari pentingnya pelaksanaan prakerin terhadap pemahaman tentang dunia kerja yang akan ditekuninya.

4. Adanya siswa yang belum menguasai aturan-aturan gambar AutoCAD dan pemahaman gambar kerja.

5. Adanya siswa yang menghadapi hambatan dalam menerapkan materi AutoCAD yang didapat di sekolah ketika pelaksanaan prakerin.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah yang diungkapkan di atas dan luasnya lingkup penelitian, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian dapat mencapai sasarannya. Dalam penelitian ini peneliti membatasi penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan prakerin, yang meliputi aspek berikut ini:

1. Penguasaan program AutoCAD

Ditekankan pada aspek kognitif dan psikomotor khususnya yang berhubungan dengan menggambar menggunakan program AutoCAD yang dilihat dari kriteria uji kompetensi.


(14)

2. Pelaksanaan prakerin

Pelaksanaan prakerin dibatasi pada pembekalan pembimbing dari pihak sekolah dan industri terhadap siswa yang melaksanakan prakerin dan aktivitas siswa ketika melaksanakan prakerin di bidang menggambar konstruksi bangunan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitiannya adalah:

1. Bagaimanakah gambaran tingkat penguasaan program AutoCAD siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Garut?

2. Bagaimanakah gambaran tentang kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Garut? 3. Seberapa besar kontribusi penguasaan program AutoCAD terhadap

kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Garut?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran umum tentang tingkat penguasaan program AutoCAD siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut.


(15)

2. Memperoleh gambaran umum tentang kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut. 3. Mengetahui besarnya kontribusi penguasaan program AutoCAD siswa kelas

XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut terhadap kelancaran prakerin.

1.6 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini berguna dan mendatangkan temuan bagi peneliti, instansi terkait dan masyarakat luas. Adapun kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh mengenai kontribusi penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan prakerin, yaitu: 1. Dengan adanya informasi dari hasil penelitian ini diharapkan pihak SMK

Negeri 2 Garut lebih memperhatikan dan meningkatkan dalam pembekalan siswa tentang pelaksanaan prakerin yang akan dihadapi siswa.

2. Bahan pertimbangan dan evaluasi guru Mata Diklat AutoCAD untuk lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga siswa dapat lebih memahami dan menguasai progam AutoCAD.

3. Bagi guru yang ditunjuk sebagai pembimbing prakerin, agar lebih mendekatkan diri dengan siswa yang sedang melaksanakan prakerin karena bagaimanapun siswa masih membutuhkan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman demi kelancaran pelaksanaan prakerin.

4. Hasil penelitian ini semoga menjadi masukan bagi siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut agar lebih meningkatkan


(16)

dalam menguasai mata diklat yang diberikan guru terutama Mata Diklat AutoCAD.

1.7 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di SMK Negeri 2 Jalan Suherman No. 90 Tarogong Kaler Garut dan objek penelitian diambil dari kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang telah melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) di bidang gambar konstruksi bangunan.

Alasan peneliti mengambil lokasi ini karena peneliti pernah melakukan Program Latihan Profesi (PLP) sehingga setidaknya peneliti mengetahui keadaan eksisting di lapangan.


(17)

52 BAB III

METODE PENELITIAN.

3.1 Metode Penelitian

Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan menggambarkan bagaimana langkah atau strategi peneliti dalam menjawab perumusan masalah penelitian, yang hasil dari jawaban atas perumusan masalah tersebut akan diuraikan dalam bab selanjutnya yaitu bab hasil penelitian dan pembahasan.

Notohadiprawiro (2006) berpendapat bahwa:

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang paut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini merumuskan hipotesis. Hal ini sesuai dengan kutipan berikut, menurut Sugiyono (2009: 64), “Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.” Dengan rumusan masalah asosiatif, Sugiyono (2009: 36) menyatakan bahwa ”Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.”


(18)

Sugiyono (2009: 8) juga mengatakan bahwa:

Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Sedangkan untuk metode penelitiannya menggunakan metode korelasi. Direktorat Tenaga Kependidikan (2008: 43) menyebutkan bahwa:

Studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya hubungan antara kedua variabel.

Diharapkan dengan metode ini didapatkan kontribusi penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan praktik kerja industri siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Untuk memperoleh data yang jelas dan sesuai dengan masalah penelitian, maka terlebih dahulu tentukan variabel-variabel dari masalah yang diteliti untuk penyelesaian secara sistematis. Menurut Sugiyono (2009: 38) menyatakan bahwa ”Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”


(19)

Dalam penelitian terdapat dua variabel utama yaitu Variabel Independen (bebas) atau sering disebut juga variabel X dan Variabel Dependen (terikat) atau disebut juga variabel Y.

Sesuai dengan pemaparan di atas maka penulis merumuskan variabel-variabel penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1

Bagan Hubungan Antar Variabel X dan Y

3.2.2 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan alur berfikir, berupa suatu konsep dasar atau wawasan yang digunakan pada waktu menangkap dan menjelaskan suatu gejala. Untuk memperjelas gambaran tentang variabel-variabel dalam penelitian, maka diperlukan penjabaran dalam bentuk paradigma penelitian. Sugiyono (2009: 42) menjelaskan bahwa:

Pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan penulis, maka paradigma penelitian dan hubungan antara kedua variabel diperlihatkan pada diagram di bawah ini:

Variabel X

(Penguasaan Program AutoCAD)

Variabel Y


(20)

X = Penguasaan Program AutoCAD Y = Kelancaran Pelaksanaan Prakerin

Gambar 3.2 Paradigma Sederhana

Berdasarkan paradigma tersebut, maka kita dapat menentukan jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua dan asosiatif ada satu, yaitu:

1. Rumusan masalah deskriptif:

a. Bagaimana X?(Penguasaan program AutoCAD).

b. Bagaimana Y?(Kelancaran pelaksanaan praktik kerja industri). 2. Rumusan masalah asosiatif (hubungan)

Bagaimana hubungan atau kontribusi penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan praktik kerja industri siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut?

3.3 Data dan Sumber Data Penelitian 3.3.1 Data Penelitian

Menurut Arikunto (Rika Sa’diyah, 2009) menyatakan bahwa “Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.”


(21)

Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang sudah dirumuskan. Data merupakan hasil pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Data yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah data yang bersifat terukur (parametrik) yang dimaksudkan untuk menghindari prediksi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data tersebut didapat dari hasil jawaban pertanyaan (instrumen penelitian) peneliti terhadap responden, yaitu orang yang menjawab atau merespon pertanyaan-pertanyaan peneliti secara tertulis.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Data untuk variabel X diperoleh dari hasil nilai gambar AutoCAD responden siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut terhadap uji dalam bentuk tes gambar.

2. Data untuk variabel Y diperoleh dari jawaban yang diberikan responden siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut terhadap pernyataan dalam bentuk angket.

3.3.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah subjek penelitian di mana data itu ada. Menurut Kurnia (2009) dalam blog-nya “Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.”


(22)

1. Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut.

2. Dokumentasi Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Garut.

3.4 Populasi

Populasi penelitian adalah wilayah di mana responden penelitian berada. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Sugiyono (2009: 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut yang telah menyelesaikan praktik kerja industri (prakerin).

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah

1 2

XII TGB-1 XII TGB-2

20 siswa 15 siswa

Jumlah 35 siswa

Sumber : Arsip Jurusan Teknik Bangunan SMKN 2 Garut

Populasi sejumlah 35 orang ini adalah siswa yang menjadi responden pada penelitian ini, walaupun jumlah populasinya tidak banyak tetapi ini adalah fakta sebenarnya di lapangan. Hal ini diperkuat oleh Sugiyono (2007: 80) yang menyatakan bahwa “Satu orang-pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, ....”


(23)

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Sebagai prasyarat dan prosedur penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan supaya data yang didapat akurat. Dalam pengumpulan data diperlukan juga instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang valid.

Adapun instrumen atau alat yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Menurut Trino (Ambarwati, 2010) menyatakan bahwa “Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti bahan pustaka, baik yang berbentuk tulisan maupun rekaman lainnya seperti dengan pita suara/cassette, video, film, gambar dan foto.” Dokumentasi dalam penelitian digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah siswa yang mengikuti prakerin di bidang menggambar AutoCAD.

2. Teknik Tes

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengungkap aspek permasalahan yang terkandung dalam variabel X, yaitu tentang penguasaan AutoCAD pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2


(24)

Garut. Tes digunakan sebagai instrumen penelitian terutama untuk mengungkap hasil belajar kognitif. Untuk aturan penilaian instrumen ini berdasarkan pada penilaian uji kompetensi yang dikeluarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

3. Teknik Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2009: 142) menjelaskan bahwa “Angket merupakan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”

Pada penelitian ini teknik angket digunakan untuk mengungkap aspek permasalahan yang terkandung dalam variabel Y, yaitu kelancaran pelaksanaan prakerin. Dalam pengisian angket, responden tinggal memilih alternatif jawaban dengan cara melingkari atau memberi tanda pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keinginannya.

Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban yang tersedia untuk setiap butir pernyataan. Dalam penelitian ini bentuk jawaban terdiri dari Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-Kadang (KD), Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Urutan pemberian bobot nilai untuk jawaban SL = 5, SR = 4, KD = 3, JR = 2, TP = 1 untuk pernyataan positif, sedangkan pernyataan negatif sebaliknya.

3.5.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi merupakan rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, di dalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun


(25)

angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen pengungkap data dalam arti konsep-konsep yang menjadi perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian dijabarkan sedemikian rupa ke dalam variabel yang dapat diukur. Kisi-kisi penelitian merupakan langkah awal yang dilakukan untuk menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi sebagai berikut:

1. M

erumuskan variabel dan aspek-apek yang diukur.

2. M

enetapkan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkap.

3. M

enyusun item pertanyaan dan alternatif jawaban dengan singkat dan jelas. Tabel 3.2

Instrumen Penelitian Setiap Variabel

No Variabel Metode Instrumen

Penelitian 1 Penguasaan AutoCAD (X) Tes Format tes 2 Kelancaran pelaksanaan

prakerin (Y)

Angket Format angket

Setelah selesai membuat kisi-kisi instrumen penelitian langkah selanjutnya adalah uji coba instrumen penelitian.


(26)

Analisis instrumen penelitian digunakan dalam mengolah dan menafsirkan. Hal ini disebabkan jika data yang diperoleh tidak valid dan reliabel maka pengolahan data pun akan menjadi hal yang percuma. Karena hasil penelitian sangat tergantung dari data yang diperoleh dan cara pengolahan datanya. Sehingga diperlukan analisis intrumen penelitian terutama untuk teknik angket supaya data yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun langkah atau tahapan pengujian instrumen uji coba adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan instrumen uji coba berupa angket untuk variabel Y dan membagikan instrumen tersebut kepada responden luar dalam artian bukan responden dari populasi yang penulis teliti.

2. Mengolah data instrumen uji coba yang telah diisi responden berupa mengecek identitas responden kemudian memberikan penskoran.

3. Mengolah skor yang telah ada ke dalam uji validitas, reliabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mencari tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian. Hal ini senada dengan yang dikemukakan Arikunto (Riduwan, 2009: 97) bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.


(27)

Uji validitas pada penelitian ini digunakan untuk variabel Y. Hal ini dikarenakan penilaian variabel X berdasarkan pada kriteria penilaian uji kompetensi yang dikeluarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).

Untuk bentuk pernyataan atau angket uji validitasnya dapat menggunakan persamaan product moment yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 228) sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

ΣX = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba ΣY = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden

n = Jumlah responden uji coba

Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 231) sebagai berikut: Tabel 3.3

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199

0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat


(28)

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Perhitungan koefisien korelasi dihitung pada setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga product moment dengan taraf signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%.

Hasil yang sudah didapat dari rumus product moment kemudian

disubtitusikan ke dalam rumus Uji-t yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 230), dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Uji signifikan korelasi r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden

Hasil thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan

pada taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujian item adalah jika thitung lebih

besar dari harga ttabel maka item tersebut valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Dalam penelitian uji reliabilitas hanya digunakan untuk instrumen variabel Y. Arikunto (2002: 170) menjelaskan bahwa:

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sehingga alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabilitas akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.


(29)

Variabel Y menggunakan instrumen angket karena penulis berusaha untuk mencari informasi dari responden tentang laporan pribadinya atau hal-hal yang

responden ketahui tentang variabel Y yang sedang penulis teliti. Arikunto (2006: 196) menjelaskan bahwa ”Rumus alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya bentuk angket atau soal bentuk uraian.”

Sesuai pernyataan di atas maka rumus yang digunakan adalah rumus Alpha. Adapun langkah-langkah yang ditempuh menurut Riduwan (2009: 115-116) adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Di mana:

Si = Varians skor tiap-tiap item

= Jumlah kuadrat item Xi

= Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

2. Menghitung varians total dengan rumus:

Di mana:

St = Varians total

= Jumlah kuadrat X total = Jumlah total X dikuadratkan N = Jumlah responden


(30)

Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan rll

tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk

penafsirannya seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 98) adalah: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah

3.7 Analisis Data

3.7.1 Langkah-langkah Analisis Data

Pengolahan data merupakan pengubahan data kasar menjadi data halus dan lebih bermakna. Sedangkan analisis yang dimaksud adalah untuk menguji data hubungannya dengan pengujian hipotesis penelitian. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa kelengkapan data tes (variabel X) dan angket (variabel Y). 2. Menyebarkan instrumen tes (variabel X) dan angket (variabel Y).

3. Memeriksa kelengkapan instrumen tes (variabel X) dan angket (variabel Y) yang kembali dari responden penelitian.

4. Memberi bobot nilai pada setiap item jawaban instrumen tes (variabel X) dan angket (variabel Y).

5. Mentabulasi data meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Menghitung/menjumlahkan perolehan skor yang diperoleh tiap responden

untuk data hasil instrumen tes (variabel X) dan penyebaran angket (variabel Y).


(31)

6. Mengolah data dengan uji statistik.

7. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

3.7.2 Konversi Z-Skor dan T-Skor

Konversi Z-Skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku. Berikut ini langkah-langkah perhitungan konversi Z-Skor dan T-Skor:

1. Menghitung rata-rata ( )

Rumus menghitung rata-rata (untuk variabel X) seperti yang dikemukakan Sudjana (2002: 67) sebagai berikut:

Di mana: = Rata-rata

ΣX = Jumlah harga semua X n = Jumlah data

2. Menghitung simpangan baku (SD)

Rumus menghitung simpangan baku seperti yang dikemukakan Sudjana (2002: 94) sebagai berikut:

Di mana:

SD = Standar deviasi SD = Standar deviasi


(32)

3. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor

Konversi Z-Skor seperti yang dikemukakan Sudjana (2002: 99) sebagai berikut:

Keterangan:

SD = Standar deviasi

= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Konversi T-Skor seperti yang dikemukakan Riduwan (2009: 131) sebagai berikut:

Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi Z-Skor dan T-Skor berlaku untuk variabel X dan Y.

3.7.3 Uji Normalitas/Distribusi Frekuensi

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak, fungsinya untuk menentukan analisa statistik yang akan dipakai. Apabila data berdistribusi normal maka yang digunakan adalah statistik parametris dan jika data tidak berdistribusi normal maka yang digunakan adalah statistik nonparametris. Menurut Yamin Setiawan dalam blog-nya mengemukakan bahwa :

Metode kuantitatif sendiri terbagi menjadi dua, parametrik dan nonparametrik. Parametrik digunakan untuk uji asumsi/kaidah/hukum, di mana ia memiliki syarat:

1. Normalitas sebaran variabel tergantung

2. Linieritas hubungan antar variabel bebas dan variabel tergantung 3. Kolinieritas hubungan sesama variabel bebas


(33)

4. Homogenitas variabel tergantung: a. Antar Kelompok

b. Antar Waktu

Sedangkan fungsi dari nonparametrik adalah pengganti parametrik dan digunakan pada sampel yang kecil. Maksudnya bila sampel yang diambil sangat kecil (di bawah 21 orang) maka digunakan nonparametrik, jangan menggunakan parametrik. Atau bila salah satu syarat dari empat syarat parametrik tidak sesuai maka langsung beralihlah ke nonparametrik.

Dalam penelitian ini, jumlah populasi atau responden penelitian adalah sejumlah 35 orang. Berdasarkan kutipan di atas maka dapat diasumsikan bahwa distribusi data pada penelitian ini adalah data berdistribusi normal. Namun, untuk membuktikan bahwa sebaran data penelitian ini berdistribusi normal maka dilakukan perhitungan distribusi frekuensi untuk mengetahui sebaran data penelitian sebenarnya. Adapun langkah perhitungannya menurut Sugiyono (2009: 80-82) dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan rentang skor (R) R = skor tertinggi – skor terendah R = Nmaks – Nmin

2. Menentukan banyaknya kelas interval (bk) bk = 1 + (3,3) log n

3. Menentukan panjang kelas interval (P)

4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat (χ2) hitung.


(34)

Tabel 3.4

Tabel Distribusi Frekuensi

(fo − fh)2 fh (fo − fh)2

fo − fh fh

fo

(χχχχ2 hitung)

Jumlah Inte rval No.

fo = Frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh = Jumlah/frekuensi yang diharapkan

fo – fh = Selisih data fo dengan fh

5. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

a. Baris pertama dari atas: 2,7% × n b. Baris ke dua 13,53% × n

c. Baris ke tiga 34,13% × n d. Baris ke empat 34,13% × n e. Baris ke lima 13,53% × n f. Baris ke enam 2,7% × n

6. Memasukkan harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo – fh)2. Harga adalah merupakan harga Chi-Kuadrat (χ2)

hitung.

7. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung dengan Chi-Kuadrat tabel.

3.7.4 Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.


(35)

2. Menentukan skala skor mentah seperti yang dikemukakan Suprian (Kamil, 2008: 52) sebagai berikut:

> + 1,5 × SD Kriteria : sangat baik + 1,5 × SD > x ≥ + 0,5 × SD Kriteria : baik

+ 0,5 × SD > x ≥ - 0,5 × SD Kriteria : cukup baik - 0,5 × SD > x ≥ - 1,5 × SD Kriteria : kurang baik

x < - 1,5 × SD Kriteria : Sangat rendah

3. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

3.7.5 Analisis Korelasi

Untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih diperlukan analisis korelasi. Perhitungan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X (penguasaan AutoCAD) dengan variabel Y (kelancaran pelaksanaan prakerin). Jika data berdistribusi normal maka dapat digunakan rumus product moment dari Pearson. Apabila data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus Spearman Rank seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 245) sebagai berikut:

Keterangan:

ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank

= Jumlah kuadrat selisih kedudukan skor yang berpasangan n = Banyaknya responden

Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, berikut kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi:


(36)

1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

2. Patokan angkanya seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 231) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199

0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

3. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel.

3.7.6 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis pada penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dipakai jika yang diteliti populasi dan dalam pembuktiannya tidak ada signifikansi, sedangkan hipotesis statistik dipakai jika yang diteliti sampel dan dalam pembuktiannya ada signifikansi.

Hipotesis yang diuji terdiri dari dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan

hipotesis alternatif (Ha). Sugiyono (2009: 85) menjelaskan bahwa:

Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan sampel. Selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan sampel.


(37)

Adapun persyaratan untuk terima atau tidaknya hipotesis adalah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 99) sebagai berikut:

terima Ho apabila : rhitung < rtabel

tolak Ho apabila : rhitung > rtabel

3.7.7 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap variabel Y.

Rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 139) sebagai berikut:

KP = r2 × 100% Di mana:

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi


(38)

88 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum mengenai tingkat penguasaan program AutoCAD siswa

kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut tergolong dalam kriteria cukup baik.

2. Gambaran umum mengenai kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut tergolong dalam kriteria cukup baik.

3. Terdapat kontribusi signifikan dari penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut. Berdasarkan pada kriteria penafsiran koefisien korelasi, hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dikategorikan ke dalam kategori sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan temuan dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih


(39)

bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan ialah:

1. Agar lebih memperlancar siswa dalam menguasai program AutoCAD, sebaiknya guru yang bersangkutan lebih meningkatkan dalam pemahaman ilmu gambar konstruksi sehingga ketika menggambar, siswa lebih mudah dalam membaca gambar kerja dan mengaplikasikannya.

2. Guru memberikan motivasi bahwa pentingnya menguasai program AutoCAD selain mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan prakerin tetapi juga sebagai salah satu bekal keahlian setelah lulus. Sehingga ada kesungguhan dari diri siswa dalam melaksanakan prakerin.

3. Sebelum siswa terjun praktik di dunia industri, sebaiknya siswa diberi pembekalan yang matang agar siswa benar-benar siap dalam menghadapi prakerin. Selain itu, siswa diberi motivasi bahwa pentingnya prakerin sebagai gambaran dan pengalaman tambahan sebelum masuk ke dunia kerja setelah lulus.

4. Pada umumnya siswa melaksanakan prakerin hanya sebatas memenuhi persyaratan akademis. Oleh karena itu, disarankan agar siswa mengganggap prakerin ini sebagai salah satu kesempatan besar karena dalam prakerin banyak ilmu yang tidak didapat di sekolah. Selain itu sebagai pengaplikasian ilmu yang didapat di sekolah sehingga dapat membandingkan antara teori dengan praktik di lapangan.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, P. (2007). Model Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Pada Bidang Keahlian Kriya Kayu SMK N 2 Jepara Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi Sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id [07 Januari 2010]

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://lpmpjogja.diknas.go.id/ materi/fsp/2009-Pembekalan-Pengawas [21 Desember 2009]

Ichsan. (2008, 14, Oktober). EYD: Cara Menulis Singkatan Dan Akronim. [Online]. Tersedia: http://tunas63.wordpress.com/2008/10/14/eyd-cara-menulis-singkatan-dan-akronim [12 November 2009]

LPPM-ITB. (2003). Buku I Pengantar Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan. [Online]. Tersedia: http://media.diknas.go.id/ media/ document/2475.pdf [27 Desember 2009]

Mamudji, Sri. (2010). Cara Membuat Abstrak Dan Timbangan Buku (Tinjauan Pustaka). [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id [17 Agustus 2010] Maulana, W. (2009). Pengertian Pendidikan System Ganda (PSG). [Online].

Tersedia: http://simmsit.wordpress.com/2009/01/15/pengertian - pendidikan - system-ganda- psg [08 Januari 2010]

Notohadiprawiro.(2006). Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991 [23 Juni 2010]

Nur, M. (t.th.). Teknik Penulisan Daftar Pustaka. [Online]. Tersedia: http://muliadinur.files.wordpress.com/2008/05/teknik-penulisan-bibliografi. pdf [20 Januari 2010]

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sambas. (2009, 27, Oktober). Konsep Praktek Kerja Industri. [Online]. Tersedia: http://sambasalim.com/pendidikan/praktek-kerja-industri.html [07 Januari 2010]


(41)

SMK Mulia Tempeh. (2009). Praktik Kerja Industri Dalam Rangka Pendidikan Sistem Ganda. [Online]. Tersedia: http://smkmulia.webnode.com/news/ praktek - kerja - industri - dalam - rangka - pendidikan -sistem-ganda-psg [20 November 2009]

SMK Negeri 1 Singosari. (2008). Program keahlian Teknik Gambar Bangunan. [Online]. Tersedia: http://smkn1sgs.com [20 November 2009]

SMK Negeri 2 Garut. (2009). Informasi Prakerin. [Online]. Tersedia: http://www.smknegeri2garut.net/kegiatan/masyarakatindustri/informasi_pra kerin.php [20 November 2009]

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

______ . (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno. (2008). Teknik gambar Bangunan Jilid 3 Untuk SMK. [Online]. Tersedia: http://ftp.lipi.go.id/pub/Buku_Sekolah_Elektronik/SMK [29 Agustus 2008]

Susiana, Sasi Agustus. (2005). Model Pelaksanaan Sistem Ganda Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Magelang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi Sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id [16 Desember 2009]

t.p. (2006). AutoCAD 2006 Untuk Pemodelan Dan Desain Arsitektur. [Online]. Tersedia: http://azerus.110mb.com [12 Desember 2009]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1.

2. Patokan angkanya seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 231) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199

0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

3. Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar variabel.

3.7.6 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis pada penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dipakai jika yang diteliti populasi dan dalam pembuktiannya tidak ada signifikansi, sedangkan hipotesis statistik dipakai jika yang diteliti sampel dan dalam pembuktiannya ada signifikansi.

Hipotesis yang diuji terdiri dari dua macam yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Sugiyono (2009: 85) menjelaskan bahwa:

Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan sampel. Selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan sampel.


(2)

72

Adapun persyaratan untuk terima atau tidaknya hipotesis adalah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 99) sebagai berikut:

terima Ho apabila : rhitung < rtabel tolak Ho apabila : rhitung > rtabel

3.7.7 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase sumbangan (kontribusi) variabel X terhadap variabel Y.

Rumus yang digunakan seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2009: 139) sebagai berikut:

KP = r2 × 100% Di mana:

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi


(3)

88 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum mengenai tingkat penguasaan program AutoCAD siswa

kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut tergolong dalam kriteria cukup baik.

2. Gambaran umum mengenai kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut tergolong dalam kriteria cukup baik.

3. Terdapat kontribusi signifikan dari penguasaan program AutoCAD terhadap kelancaran pelaksanaan prakerin siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Garut. Berdasarkan pada kriteria penafsiran koefisien korelasi, hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dikategorikan ke dalam kategori sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan temuan dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih


(4)

89

bermanfaat serta dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang dikemukakan ialah:

1. Agar lebih memperlancar siswa dalam menguasai program AutoCAD, sebaiknya guru yang bersangkutan lebih meningkatkan dalam pemahaman ilmu gambar konstruksi sehingga ketika menggambar, siswa lebih mudah dalam membaca gambar kerja dan mengaplikasikannya.

2. Guru memberikan motivasi bahwa pentingnya menguasai program AutoCAD selain mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan prakerin tetapi juga sebagai salah satu bekal keahlian setelah lulus. Sehingga ada kesungguhan dari diri siswa dalam melaksanakan prakerin.

3. Sebelum siswa terjun praktik di dunia industri, sebaiknya siswa diberi pembekalan yang matang agar siswa benar-benar siap dalam menghadapi prakerin. Selain itu, siswa diberi motivasi bahwa pentingnya prakerin sebagai gambaran dan pengalaman tambahan sebelum masuk ke dunia kerja setelah lulus.

4. Pada umumnya siswa melaksanakan prakerin hanya sebatas memenuhi persyaratan akademis. Oleh karena itu, disarankan agar siswa mengganggap prakerin ini sebagai salah satu kesempatan besar karena dalam prakerin banyak ilmu yang tidak didapat di sekolah. Selain itu sebagai pengaplikasian ilmu yang didapat di sekolah sehingga dapat membandingkan antara teori dengan praktik di lapangan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, P. (2007). Model Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Pada Bidang Keahlian Kriya Kayu SMK N 2 Jepara Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi Sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id [07 Januari 2010]

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://lpmpjogja.diknas.go.id/ materi/fsp/2009-Pembekalan-Pengawas [21 Desember 2009]

Ichsan. (2008, 14, Oktober). EYD: Cara Menulis Singkatan Dan Akronim. [Online]. Tersedia: http://tunas63.wordpress.com/2008/10/14/eyd-cara-menulis-singkatan-dan-akronim [12 November 2009]

LPPM-ITB. (2003). Buku I Pengantar Standar Kompetensi Nasional Bidang Gambar Bangunan. [Online]. Tersedia: http://media.diknas.go.id/ media/ document/2475.pdf [27 Desember 2009]

Mamudji, Sri. (2010). Cara Membuat Abstrak Dan Timbangan Buku (Tinjauan Pustaka). [Online]. Tersedia: http://www.google.co.id [17 Agustus 2010] Maulana, W. (2009). Pengertian Pendidikan System Ganda (PSG). [Online].

Tersedia: http://simmsit.wordpress.com/2009/01/15/pengertian - pendidikan - system-ganda- psg [08 Januari 2010]

Notohadiprawiro.(2006). Metode Penelitian Dan Penulisan Ilmiah. [Online]. Tersedia: http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991 [23 Juni 2010]

Nur, M. (t.th.). Teknik Penulisan Daftar Pustaka. [Online]. Tersedia: http://muliadinur.files.wordpress.com/2008/05/teknik-penulisan-bibliografi. pdf [20 Januari 2010]

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sambas. (2009, 27, Oktober). Konsep Praktek Kerja Industri. [Online]. Tersedia: http://sambasalim.com/pendidikan/praktek-kerja-industri.html [07 Januari 2010]


(6)

SMK Mulia Tempeh. (2009). Praktik Kerja Industri Dalam Rangka Pendidikan Sistem Ganda. [Online]. Tersedia: http://smkmulia.webnode.com/news/ praktek - kerja - industri - dalam - rangka - pendidikan -sistem-ganda-psg [20 November 2009]

SMK Negeri 1 Singosari. (2008). Program keahlian Teknik Gambar Bangunan. [Online]. Tersedia: http://smkn1sgs.com [20 November 2009]

SMK Negeri 2 Garut. (2009). Informasi Prakerin. [Online]. Tersedia: http://www.smknegeri2garut.net/kegiatan/masyarakatindustri/informasi_pra kerin.php [20 November 2009]

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

______ . (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno. (2008). Teknik gambar Bangunan Jilid 3 Untuk SMK. [Online]. Tersedia: http://ftp.lipi.go.id/pub/Buku_Sekolah_Elektronik/SMK [29 Agustus 2008]

Susiana, Sasi Agustus. (2005). Model Pelaksanaan Sistem Ganda Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Magelang Tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi Sarjana pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id [16 Desember 2009]

t.p. (2006). AutoCAD 2006 Untuk Pemodelan Dan Desain Arsitektur. [Online]. Tersedia: http://azerus.110mb.com [12 Desember 2009]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF, PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4

0 13 150

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 ADIWERNA TEGAL TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 68

PENGARUH PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 ADIWERNA TEGAL TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 68

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA.

0 0 17

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PRAKTIK KERJA KAYU SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 5 217

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 16 111

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 5 128

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 2 KLATEN.

2 11 2

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 139

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINANAN SISWA SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 85