Menakar Tes Masuk PTN Melalui SNMPTN 2009.

o Sefasa
4

6

5
20

OMar

o Rabu o Kamis 0 Jumat 8

21
OApr

7
22

8

9


23

OMei

10

24

OJun

25

@
0

8Jul

Sabtu


12

13

26

27

Ags
,

OSep

c) Minggu
14
15
16
28
29
30

31

OOkt

ONov

ODes

Menakar - TesMasuk PTN Me/a/ui
-SNMPTN 2009
,.-

M

enurutnya, panitia akan
menambahkan tes potensi akademik dal;nn seleksi mahasiswa baru (snmptn.odd,
23/3). Di samping tes potensi
akademik (TPA), calon mahasiswa
juga diberikan tes soal kemampuan
dasar dan tes bidang studi prediktif

yang bertujuan untuk mengukur kemampuan analisis dan argumentasi
dan tidak terkait dengan penguasaan
materi kurikulum di sekolah menengah. Adapun tujuan diadakannya perubahan tes SNMPTN ini adalah
dalam rangka menjaring calon mahasiswa yang berkualitas. Pertanyaannya sekarang adaIah, apakah
perubahan model tes SNMPTN ini
memang betul-betul baik dan tidak
menimbulkan masalah?
Jika kita melihat pemakaian TPA
dalam dunia pendidikan memang
bukanlah sesuatu yang bam karena
sebelumnyajuga sudah sering dipakai dalam seleksi calon mahasiswa S2/S3. Namun, pemakaiannya sebagai alat tes masuk ke
perguruan tinggi negeri (PTN) jenjang S I baru pertama kali ini dilakukan. Ketidaktahuan peserta SNMPTN terhadap bentuk tes TPA
tentu saja tidak menguntungkan
merekri dan hal ini akan mengakibatkan hasil pengukuran tes kurang
tepat. Mengapa? Karena hasil tes
akan lebih akurat jika pesertanya
sudah mengetahui apa yang akan
diujikan kepadanya. Sehingga, ketika hasil tesnya pun jelek, ini terjadi bukan karena kesalahan peserta
tes yang tidak tahu apa yang diujikan kepadanya, melainkan memang demikianlah kemampuan peserta yang sesungguhnya. Dengan
demikian, kita bisa mengatakan

bahwa hasil tes SNMPTN kali ini
tidak akan akurat kar!:!!.~pesertany"a

-~

-

Oleh YUDHA NATA SAPUTRA
PARA peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2009 mengeluhkan sulitnya soal bidang studi dasar
yang diujikan ("PR", 2/6). Kesulitan para peserta SNMPTN dalam
mengerjakan tes SNMPTN terjadi akibat adanya perubahan dalam model
tes SNM PTN, seperti yang sebelumnya pernah dikatakan
ketua panitia SNMPTN, Haris Supratno.
belum memilikigambaranyangjeIas mengenai apa yang akan diujikan kepadanya
Kemudianjika kita melihat substansi dari SNMPTN kali ini yang
sangat menekankan kemampuan
analisis dan logika saja, ternyata
tidak sesuai dengan tujuan pendidikan kita yang justru berusaha
mengembangkanseluruhpotensipeserta didik. Undang-Undang Sisdiknas 2003 pasal I mengatakan,

"Pendidikanadalahusahasadardan
terencana untuk mewujudkan suasanabelajardanprosespembelajaran
agar peserta didik secara aktif
mengembangkanpotensidirinyaUlltuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.ditinya, masyarakat, bangsa
dan negara".
Di sini kita bisa melihat bahwa
mustahil suatu bentuk pendidikan
yang hanya berusaha mengakomodasisalahsatuatauhanyabeberapa saja kemampuan dari pesertanya, akan menghasilkan mahusia
yang memiliki kekuatan spiritual,
mampu mengendalikan diri,
berkepribadian, cerdas, dan berakhlakmuliasebagaimanayangtercantum dalam llndang-llndang.
Selainitu,jikadilihatdariperkembanganteorlpendidikansaatini,para

Kliping

Humos

ahli pendidikan juga setuju bahwa berkembangsaatini,keduanyaseppendidikan yang baik adalah pen- akat bahwa peserta didik memiliki
didikan yang mampu me- potensiyangberbeda-bedasatusama

ngakomodasisetiappotensipeserta laindan tugaspendidikandalamhal
didiknya untuk berkembang. Ter- ini adalah bagaimana l1'Iemberikan
dapatbeberapateoripendidikansaat kesempatan yang seluas-Iuasnya
ini yang telahmembuktikan.halitu. kepadasemuaoranguntukmengemPertama, penemuan para ahli ten- bangkansetiappotensiyangada patangpembagianotakkanandan kiri da dirinya. Berangkat dari hal itu,
yangkemudiandikembangkanpara maka selanjutnya kita bisa menahlipendidikanbahwapembelajarangatakanbahwapendidikan
ituadaIah
yangbaikadalahpembelajaranyang miliksemuaorang,bukanhanyamimengembangkanbukanhanyasalah lik segelintirorangdengankemamsatubagianotak,tapikedua-duanya. puan tertentu saja. Oleh karena itu,
Kedua, teori multiple intelligence tes SNMPTN kali ini yang tamyang dikembangkan Howard Gar- paknyabegituconcern untukmemdener, yang membagi kecerdasan peroleh calon-calon peserta didik
manusiake dalamdelapankategori, yang hanya baik di kemampuan
yaitu kecerdasan linguistik, kecer- analisis dan logikanya saja, tidak
dasan logik matematik,kecerdasan sesuaidengantujuanpendidikanitu
visualdan spasial,kecerdasanmusik, sendirimaupunperkembanganteori
kecerdasaninterpersonal,kecerdasan pendidikan. Bahkanbisa dikatakan
intrapersonal,kecerdasankinestetik, modelSNMPTNkaliinisebagaisedan kecerdasan naturalis. Melihat buah bentuk baru dari diskriminasi
keadaan tadi, kita lantas bisa men- pendidikanyangmengatasnamakan
gatakan bahwa konsep pendidikan kualitaspendidikan.
yang berkembang saat ini begitu
Tes SNMPTN perlu' berubah.
menghargai keberagaman potensi Hanya ke depan, fokus perubahandarisetiappesertadidik.Halini'san- nyalahyanghams dipikirkansecara
gat berbcda dengan tes SNMPTN matang.MeskipunberdasarkanpenyangjllStruhanya mengakomodasi galaman dari para pendidik kita di

sebagian kecil saja dari potensi pe- perguruan tinggi (PT) ke'rnarnpllan
sertadidik.
analisis dan logikalah yang dirasa
Dengan begitll, baik tujuan pen- palingdiperlukandalarn mengikllti
didikan nasional kita mallpun stlldidi PT, narnun kita punjangan
berdasarkan teori pcndidikan yang sampai mC?~utllp_
m~ta terhadap

Unpod

2009
- --

---

perkembangan dunia pendidik;ln
saat ini. Kita punjangan melupakan
bahwa pendidikan tinggi sebagaj
salah satu subsistem dari pendidikan
nasional, juga ikut bertanggung

jawab dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya, sesuai dengan
apa yang tercal)tum dalam tujuan
pendidikan itu sendiri.
Kita semua rindu, ke de pan PT
bukan hanya berhasil mencetak
calon-calon ilmuwan yang pandai,
tapi juga calon-calon ilmuwan yang
arif dan bijaksana. Sehingga dengan
kearifan dan kebijaksanaan yang
dimilikinya, lulusan PT diharapkan
bisa menyumbangkan sesuatu yang
berharga bukan saja bagi dirinya, tapi
juga masyarakat, bangsa, dan negara
sebagaimana yang tercantum daI;rn;
undang-undang. Karenma itu, ke depan fokus perubahan yang harns di7
lakukan dalam tes SNMPTN janganlah melulu hanya difokuskan un~
tuk mengukur salah satu potensi sa~
ja, tapi diupayakan seluruh potensi
yang ada pada peserta didik yang

sesuai dengan tujuan pendidikan itlj
sendiri. Meskipun semua itu memang tidak mudah, tapi itulah yang
,harns kita lakukanjika ingin meng~
hasilkan lulusan PT yang benar-benar berkualitas.
Kesimpulannya, ketidaktahuan
peserta SNMPTN terhadap model
tes yang barn diujikan bisa mengurangi tingkat keakuratan pengukuran hasil tes dan fokus tes SNMPTN
kali ini, yang justru
lebih
menekankan kepada aspek analisis
dan logika saja. Apalagi hal itu temyata tidak relevan dengan tujuan pendidikan kita yang justru berusaha
mengembangkan setiap potensi peserta didik secara menyeluruh tanpa
pandang bulu. (penulis, alumnus'
UPI Bandung)**
---