Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA
YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU BK TAHUN AJARAN 2014/20015
Teofilus Tri Yanuar
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi siswa
kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 tentang
kompetensi professional guru Bimbingan dan konseling dan untuk mengetahui butir
kompetensi professional guru BK yang tergolong penguasaannya masih rendah.
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 118 siswa-siswi kelas VIII SMP

Maria Immaculata Yogayakarta tahun ajaran 2014/2015. Instrument penelitian
berbentuk kuesioner berdasarkan aspek-aspek kompetensi professional guru BK.
Kuesioner yang disusun terdiri dari 62 item berdasarkan aspek-aspek kompetensi
professional menurut Permendiknas no 27 tahun 2008. Pengukuran validitas alat ukur
menggunakan telaah ahli (professional judgment) dan uji empiris dengan teknik
korelasi item-total, sedangkan uji reliabilitas alat ukur menggunakan teknik belah dua
gasal-genap dan bantuan program SPSS (Statistic Programe for Social Science) versi
16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebanyak 42 Siswa (35,59%)
memiliki persepsi bahwa kompetensi profesioanl guru BK berada pada kategori
sangat baik, (2) Sebanyak 58 (49,15%) Siswa pada kategori baik; (3) Sebanyak 14
Siswa (11,87%) pada kategori cukup baik; (4) Sebanyak 4 Siswa (3,%) pada kategori
tidak baik; tidak ada pada kategori sangat tidak baik (0%). Hasil analisis butir item
dari instrumen penelitian persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta terhadap kompetensi professional guru BK menunujukan sebanyak 12
item (19,35%) berada pada kategori Sangat Tinggi, 45 item (72,58%) berada pada
kategori Tinggi, sebanyak 5 item (8,06%) memiliki skor Cukup. Tidak ada item yang
memiliki skor Rendah dan Sangat Rendah.

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE CLASS EIGHT STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA PERCEPTION ABOUT THE
PROFESIONAL COMPETENCE OF GUIDANCE AND COUNSELING
TEACHER ACADEMIC YEAR 2014/2015

Teofilus Tri Yanuar
Sanata Dharma University
2014
This research aims to obtain the illustration of the class eight students of
Junior High School Maria Immacullata’s perception about the professional
competence of guidance and counseling teacher academic year 2014/2015.

Furhtermore, this research aims to know the low mastering point of guidance and
counseling teacher professional competence.
The subject of this research is 118 students of class eight of Junior High
School Maria Immacullata Yogyakarta academic year 2014/2015. The instrument of
this research is questionnnaire based on the aspects of guidance and counseling
teacher professional competence. It consists of 62 items based on professional
competence aspects according to Permendiknas no. 27 tahun 2008. This research
validity is measured using professional judgement and total item correlation
technique of the empirical test. Meanwhile, due to the research reliability
measurement, separating even-uneven technique and SPSS (Statistic Programme for
Social Science) version 16.0 programme are employed.
The results of this research show that: (1) 42 students (35,59%) have
perceptions that guidance and counseling teacher professional competence is in a very
good level, (2) 58 students (49,15%) have a good level perception, (3) 14 students
(11,87%) have a quite good level perception, (4) 4 students (3,0%)have not good
level perception, and nobody (0%) has so bad level perception. The item analysis
result of the research instrument of the class eight students of Junior high school
Immacullata’s perceptions towards the guidance and counseling teacher professional
competence academic year 2014/2015 shows that 12 items (19,35%) belong very
high category, 45 items (72,58%) are in high category, 5 items (8,06%) belong to the

average category, and no item has neither low or very low category.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA
YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU BK TAHUN AJARAN 2014/20015

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling


Oleh:
Teofilus Tri Yanuar
NIM: 081114047

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA
YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU BK TAHUN AJARAN 2014/20015

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Teofilus Tri Yanuar
NIM: 081114047

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hadapi masa lalu tanpa penyesalan. Hadapi hari ini dengan
tegar dan percaya diri. Siapkan masa depan dengan rencana yang
matang dan tanpa rasa khawatir.”
( Hary Tanoesoedibjo, Group President & CEO Mediacom/MNC)

Karya ini saya persembahkan untuk :
 Orangtua, Bapak Sri Santoso dan Ibu Endang Sri Lestari yang
selalu mendukung dan mendoakan.
 Kakak dan saudara yang tercinta
 Ratna Mayasari yang selalu mendukung dan mendampingi saya
dalam suka dan duka.
 Almamater Universtitas Sanata Dharma Yogyakarta.

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,19 Desember 2014
Penulis

Teofilus Tri Yanuar

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Teofilus Tri Yanuar

NIM

: 081114047

Demi


pengembangan

ilmu

pengetahuan,

saya

memberikan

kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang
berjudul:
“PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA

YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU BK TAHUN AJARAN 2014/20015”
Dengan demikian saya memberikan hak kepada Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam

bentuk

pangkalan

data,

mendistribusikan

secara

terbatas

dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa
perlu memimta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 19 Desember 2014
Yang menyatakan,

Teofilus Tri Yanuar
vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA KELAS VIII SMP MARIA IMMACULATA
YOGYAKARTA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL
GURU BK TAHUN AJARAN 2014/20015
Teofilus Tri Yanuar
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi siswa
kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 tentang
kompetensi professional guru Bimbingan dan konseling dan untuk mengetahui butir
kompetensi professional guru BK yang tergolong penguasaannya masih rendah.
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 118 siswa-siswi kelas VIII SMP
Maria Immaculata Yogayakarta tahun ajaran 2014/2015. Instrument penelitian
berbentuk kuesioner berdasarkan aspek-aspek kompetensi professional guru BK.
Kuesioner yang disusun terdiri dari 62 item berdasarkan aspek-aspek kompetensi
professional menurut Permendiknas no 27 tahun 2008. Pengukuran validitas alat ukur
menggunakan telaah ahli (professional judgment) dan uji empiris dengan teknik
korelasi item-total, sedangkan uji reliabilitas alat ukur menggunakan teknik belah dua
gasal-genap dan bantuan program SPSS (Statistic Programe for Social Science) versi
16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebanyak 42 Siswa (35,59%)
memiliki persepsi bahwa kompetensi profesioanl guru BK berada pada kategori
sangat baik, (2) Sebanyak 58 (49,15%) Siswa pada kategori baik; (3) Sebanyak 14
Siswa (11,87%) pada kategori cukup baik; (4) Sebanyak 4 Siswa (3,%) pada kategori
tidak baik; tidak ada pada kategori sangat tidak baik (0%). Hasil analisis butir item
dari instrumen penelitian persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta terhadap kompetensi professional guru BK menunujukan sebanyak 12
item (19,35%) berada pada kategori Sangat Tinggi, 45 item (72,58%) berada pada
kategori Tinggi, sebanyak 5 item (8,06%) memiliki skor Cukup. Tidak ada item yang
memiliki skor Rendah dan Sangat Rendah.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE CLASS EIGHT STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL MARIA
IMMACULATA YOGYAKARTA PERCEPTION ABOUT THE
PROFESIONAL COMPETENCE OF GUIDANCE AND COUNSELING
TEACHER ACADEMIC YEAR 2014/2015

Teofilus Tri Yanuar
Sanata Dharma University
2014
This research aims to obtain the illustration of the class eight students of
Junior High School Maria Immacullata’s perception about the professional
competence of guidance and counseling teacher academic year 2014/2015.
Furhtermore, this research aims to know the low mastering point of guidance and
counseling teacher professional competence.
The subject of this research is 118 students of class eight of Junior High
School Maria Immacullata Yogyakarta academic year 2014/2015. The instrument of
this research is questionnnaire based on the aspects of guidance and counseling
teacher professional competence. It consists of 62 items based on professional
competence aspects according to Permendiknas no. 27 tahun 2008. This research
validity is measured using professional judgement and total item correlation
technique of the empirical test. Meanwhile, due to the research reliability
measurement, separating even-uneven technique and SPSS (Statistic Programme for
Social Science) version 16.0 programme are employed.
The results of this research show that: (1) 42 students (35,59%) have
perceptions that guidance and counseling teacher professional competence is in a very
good level, (2) 58 students (49,15%) have a good level perception, (3) 14 students
(11,87%) have a quite good level perception, (4) 4 students (3,0%)have not good
level perception, and nobody (0%) has so bad level perception. The item analysis
result of the research instrument of the class eight students of Junior high school
Immacullata’s perceptions towards the guidance and counseling teacher professional
competence academic year 2014/2015 shows that 12 items (19,35%) belong very
high category, 45 items (72,58%) are in high category, 5 items (8,06%) belong to the
average category, and no item has neither low or very low category.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kemurahan kasih, karunia
dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini sebagai wujud dari seluruh pengetahuan dan pengalaman
penulis selama menjadi mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
yang tulus kepada:
1. Rohandi, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ag. Krisna Indah Maherni, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing yang dengan
kesabaran mengarahkan dan membimbing serta senantiasa memberi semangat
dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Seluruh dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama
ini sehingga berguna bagi penulis.
5. Mas Moko, yang selalu setia dan sabar membantu penulis dalam hal suratmenyurat dan administrasi lainnya.
6. Sr. M. Lucy Hariwati OSF, S.Pd selaku Kepala sekolah SMP Maria Immaculata
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
7. Stanislaus Murdisantana, S.Pd sebagai sahabat sekaligus guru bimbingan dan
konseling di SMP Maria Immaculata yang telah membantu proses penelitian.
8. Ibu Hestiningsih, S.Pd, Ibu V. Suminah, S.Pd, dan Ibu Hertati Wahyuningsih,
S.Pd sebagai guru Bimbingan dan Konseling di SMP Maria Immaculata
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Yogyakarta yang telah memberikan ijin peneliti untuk melakukan penelitian di
sekolahan.
9. Seluruh siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta atas bantuan dan
kerjasamanya sebagai responden yang bersedia mingisi instrument penelitian ini,
sehingga pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar.
10. Orangtuaku Sri Santoso dan Endang Sri Lestari atas dukungan dan doa selama
ini.
11. Kakak ku (Agusta Purnama Sigit, S.Kom, Miken Trisikasari, S.Kom, Dwi Ari
Sulistyowati, S.Pd) yang selalu memberikan motivasi selama penulisan skripsi.
12. Ratna Mayasari yang selalu setia menemani, mendukung di dalam penulisan
skripsi ini.
13. Keponakan ku Azriela Kesia Agusta Putri, yang selalu memberikan keceriaan,
semangat di dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat saya: Tika, Arum, Putut, Agus, Breni, Bagus, Satrio, Bagus,
Moyo, Moshe, Judith, Chandra, Elis yang selalu memberikan dukungan dan
membantu di dalam penulisan skripsi.
15. Seluruh teman-teman Prodi Bimbingan Bimbingan Konseling 2008 yang
senantiasa memberi dukungan dan seamangat.
16. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka
dengan hati yang terbuka dan tulus penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran
yang nantinya berguna dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
memohan maaf atas segala kekurangan dan penulis berharap skrisi ini kelak
bermanfaat untuk pengembangan Bimbingan dan Konseling di dunia pendidikan.
Penulis

Teofilus Tri Yanuar
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................

vii

ABSTRAK ...................................................................................................

viii

ABSTRACT ....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .................................................................................

x

DAFTAR ISI .................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

x vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ ..

1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... ..

1

B. Rumusan Masalah............................................................................... ..

7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ ..

7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. ..

7

E. Definisi Operasional .............................................................................

7

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Batasan Istilah ........................................................................................

9

BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................

10

A. Persepsi .................................................................................................

10

1. Pengertian Persepsi ......................................................................

10

2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ..............................

12

B. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ....................

15

1. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling ............

16

2. Aspek–Aspek Kompetensi Profesional Guru BK .........................

18

C. Persepsi Siswa Terhadap Kualitas Profesional Guru BK ......................

29

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................

31

A. Jenis Penelitian ......................................................................................

31

B. Subjek Penelitian ...................................................................................

32

C. Populasi dan Sampel ..............................................................................

32

1. Populasi ...........................................................................................

32

2. Sampel .............................................................................................

33

D. Instrumen Penelitian ..............................................................................

34

1. Jenis Alat Ukur...............................................................................

34

2. Format Pertanyaan .........................................................................

34

3. Penetapan Skor ...............................................................................

36

4. Kisi–Kisi Penelitian .......................................................................

37

5. Uji Coba Instrumen penelitian .......................................................

38

E. Pertanggungjawaban Instrumen Penelitian ...........................................

39

1. Validitas Intrumen Penelitian ........................................................

39

2. Uji Daya Beda ...............................................................................

39

3. Reliabilitas Instrumen ....................................................................

42

F. Prosedur Pengumpulan Data .................................................................

46

G. Teknik Analisis Data .............................................................................

47

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

50

A. Hasil ..................................................................................................

50

1. Persepsi Siswa terhadap kompetensi professional guru BK ..........

50

2. Butir – Butir terendah dari Instrumen Penelitian Persepsi
siswa terhadap kompetensi guru BK ..............................................

51

B. Pembahasan .........................................................................................

53

1. Persepsi Siswa terhadap kompetensi professional guru BK ..........

53

2. Analisis Butir terendah dari Instrumen Penelitian
Persepsi siswa terhadap kompetensi guru BK ...............................

56

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

64

A. Kesimpulan ............................................................................................

64

B. Saran-saran ............................................................................................

66

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

67

LAMPIRAN .....................................................................................................

69

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1

Jumlah siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran
2014/2015 ........................................................................................ 32

Tabel 2

Sampel Penelitian Kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta
tahun ajaran 2014/2015 ................................................................... 33

Tabel 3

Skoring kompetensi profesional guru BK ditingjau dari persepsi . 36

Tabel 4

Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Profesional guru Bimbingan dan Knseling
di tinjau dari Persepsi Siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015 .............................................. 37

Tabel 5

Jumlah Responden Uji Coba kuesioner kelas VIII B dan VIII C ....

Tabel 6

Distribusi Item Kuesioner Persepsi kelas VIII SMP Maria

38

Immaculata Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. ..........................

41

Tabel 7

Kualifikasi Koefisien Korelasi ........................................................

42

Tabel 8

Distribusi Kuesioner Persepsi Siswa Kelas VIII SMP
Maria Immaculata Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ............

Tabel 9

44

Distribusi Kuesioner Penelitian Persepsi Siswa kelas VIII
SMP Maria Immaculata Yogyakarta ……………………………

45

Tabel 10 Kategorisasi Jenjang .......................................................................

48

Tabel 11 Kategorisasi Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Maria Immaculata ...

49

Tabel 12 Kategori Persepsi siwa kelas VIII SMP Maria Immaculata
Yogyakarta.......................................................................................

50

Tabel 13 Kategorisasi Item yang mengungkapkan Kompetensi Profesional guru BK
......................................................................................................... 53
Tabel 14 Aspek, Indikator, dan Item-item yang tergolong cukup .................

xiv

57

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Kuesioner Uji Coba ........................................................ 70

Lampiran 2

: Tabulasi Skor Uji Coba………………………………… 76

Lampiran 3

: Hasil Uji Reliablitias kuesioner………………………… 84

Lampiran 4

: Metode belah dua untuk mecari X (Item Gasal)………. 88

Lampiran 5

: Metode belah dua untuk mencari Y (Item Genap)……. 89

Lampiran 6

: Reliabilitas Metode Belah Dua Uji Coba Penelitian…… 93

Lampiran 7

: Reliabilitas dan Spearman-Brown……………………... 95

Lampiran 8

: Kuesioner Penelitian…………………………………… 96

Lampiran 9

: Tabulasi Skor Penelitian……………………………….. 101

Lampiran 10 : Surat – Surat Keterangan………………………………. 121

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, latar belakang masalah, tujuan
penelitian, manfaat penilitian, batasan penelitian, dan definisi operasioanal
A. Latar Belakang Masalah
Guru Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu komponen
utama atau merupakan tenaga ahli yang bertugas memberikan dan
mengelola kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Guru
Bimbingan dan Konseling memiliki kedudukan peran yang paling penting
karena bantuan yang diberikan kepada siswa bersifat psikologis yang
dapat menunjang perkembangan diri siswa di bidang pribadi, sosial,
belajar, karier, dan keluarga. Ketika memberikan suatu bantuan - bantun
kepada para siswa dan siswinya, guru Bimbingan dan Konseling harus
memiliki kompetensi agar perkembangan yang dihadapi siswa dapat
terselesaikan dengan baik (Winkel, 1997).
Dewasa ini, guru Bimbingan dan Konseling memang sangat
dibutuhkan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan guru
Bimbingan dan Konseling berperan penuh dalam perkembangan dan
kematangan siswa, sehingga tidak bisa dianggap mudah oleh para calon
guru Bimbingan dan Konseling. Guru Bimbingan dan Konseling haruslah
memenuhi standar kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh Permendiknas
No. 27 tahun 2008. Pentingnya kompetensi profesional bagi guru dan

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

siswa adalah agar guru Bimbingan dan Konseling menjadi professional
dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling, sedangkan bagi siswa
memudahkan diri dalam interaksi dan komunikasi dengan guru Bimbingan
dan Konseling dalam hal bimbingan dan mencangkup masalah kepribadian
siswa serta membantu siswa dalam mengaktualisasikan dirinya (ABKIN;
2008).
Menurut Prayitno (1987), kompetensi guru Bimbingan dan Konseling
adalah kemampuan seorang guru Bimbingan dan Konseling dalam
melaksanakan kewajiban berdasarkan profesionalitas sebagai seorang
konselor. Kompetensi yang harus dimiliki merupakan sikap dan
keterampilan dasar yang berkaitan dengan kemampuan dalam memberikan
bimbingan kepada siswa baik secara pribadi maupun kelompok.
Kemampuan guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan
pelayanan yang profesional kepada para peserta didik adalah salah satu
syarat utama yang harus dimiliki oleh konselor sekolah, hal tersebut sudah
menjadi pedoman aturan menurut Permendiknas No 27 Tahun 2008
tentang Standar kualifikasi akademik dan kompetensi Guru Bimbingan dan
Konseling.
Permendiknas No. 27 Tahun 2008 menyatakan bahwa standar
kualifikasi akademik dan kompetensi konselor ditetapkan bahwa
kompetensi yang harus dikuasai guru Bimbingan dan Konseling mencakup
empat ranah kompetensi, yaitu: Pertama : kompetensi pedagogik, yaitu
kemampuan dalam membantu peserta didik untuk dapat memahami diri,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

menerima diri dan dapat mengembangkan diri serta dapat mengembangkan
setiap

aspek

-

aspek

kepribadiannya

secara

utuh

da n

dapat

mengaktualisasikan dirinya. Kedua : kompetensi kepribadian, kompetensi
kepribadian adalah suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
seorang konselor. Pada kompetensi ini, mencangkup kemampuan dalam
memperhatikan penampilan, sifat-sifat, tata krama, dan karakter pribadi
yang baik dalam mencerminkan pribadi konselor tersebut. Ketiga :
kompetensi sosial, kompetensi sosial adalah kemampuan konselor dalam
berelasi dengan para siswa dan pihak-pihak yang terlibat langsung di
sekolah, orangtua siswa dan juga masyarakat sekitar. Keempat :
kompetensi profesional, kompetensi profesional konselor mengarah pada
kemampuan konselor dalam penguasaan konselor atas karakterisitik siswa,
materi bimbingan yang cocok untuk siswa, teknik-teknik konseling yang
membantu para siswa serta komampuan tambahan yang lainnya untuk
membantu para siswa. Keempat rumusan kompetensi ini menjadi dasar
bagi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling.
Kompetensi profesional merupakan salah satu kompetensi yang
terdapat dalam Standar Kualifikasi Akademik dan kompetensi Guru
Bimbingan dan Konseling yang terdapat dalam Permendiknas no 27 tahun
2008.

Kompetensi

profesional

mencerminkan

penguasaan

kiat

penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan,
yang ditumbuhkan serta diasah melalui latihan secara sistematik dan
sungguh – sungguh dalam menerapkan perangkat kompetensi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

diperoleh melalui pendidikan akademik yang telah diperoleh, sehingga
kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling dalam kaitannya
dengan pelaksanaan tugas utamanya yaitu dalam pelayanan bimbingan dan
konseling.
Permendiknas nomor 27 tahun 2008, menyebutkan bahwa kompetensi
professional Guru Bimbingan dan Konseling mencangkup :
Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami
kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli, menguasai kerangka
teoritik dan praksis bimbingan dan konseling, merancang
program bimbingan dan konseling, mengimplementasikan
program bimbingan dan konseling yang komprehensif, menilai
proses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling, memiliki
kesadaran dan komitmen etika profesioanal, menguasai konsep
dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling.
Kompetensi

profesional

yang

ut uh

merupakan

penguasaan

penyelenggaraan guru bimbingan dan konseling yang memandirikan, yang
ditumbuhkan serta diasah melalui latihan menerapkan kompetensi
akademik yang telah diperoleh melalui pendidikan akdemik, melalui
latihan yang relatif lama serta beragam situasinya dalam konteks otentik
di lapangan. Kinerja guru Bimbingan dan konseling di sekolahan akan
membentuk suatu persepsi terhadap siswa. Makna dari Pengertian
persepsi adalah proses diterimannya rangsang suatu obyek, kualitas,
hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsang itu disadari dan
dimengerti. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan. Proses yang dimaksud adalah proses diterimannya stimulus
oleh individu melalui panca indera dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

sebagai pusat susunan syaraf. Stimulus yang diterima oleh individu
tersebut kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu
menyadari apa yang diinderanya itu Irwanto, dkk (1988).
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP maupun di SMA banyak siswa
mengatakan bahwa mereka kurang merasa nyaman dan terbuka ketika
melakukan konseling dengan guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Mereka masih mempunyai perasaan takut dan cemas akan apa yang
mereka ceritakan bisa menyebar di kalangan guru yang lainnya terutama
wali kelas. Banyak ditemukan pula cara penyampaian guru Bimbingan dan
Konseling yang cenderung menggurui (menasehati), dan informasi yang
diberikan tidak merata kepada semua siswa.
Penelitian ini lebih memusatkan perhatian pada persepsi siswa
terhadap kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling di
sekolah, dengan acuan permendiknas no 27 tahun 2008 di sebutkan salah
satu ranah kompetensi yang harus dikuasai oleh guru Bimbingan dan
konseling adalah kompetensi porfesional. Berdasarkan Kenyataan yang
ada terdapat anggapan bahwa guru Bimbingan dan Konseling hanya
berurusan dengan siswa yang bermasalah. Anggapan tersebut memicu
ketakutan siswa terhadap guru Bimbingan dan Konseling yang kemudian
menimbulkan ketidakantusiasan siswa dalam mengikuti bimbingan.
Beberapa

siswa

mengunkapkan

ketidaksuakaannya

terhadap

guru

bimbingan dan konseling yang sering memarahi siswa. Siswa sering kali

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

mendapat pelayanan yang kurang baik dari guru Bimbingan dan konseling.
Guru Bimbingan dan konseling sering kali kurang memperhatikan
kebutuhan siswa, khususnya siswa yang memiliki masalah. Sebagai
contoh, ketika siswa sedang memiliki suatu maslaah siswa enggan
berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling, sehingga siswa hanya
menyimpan masalahnya sendiri yang pada akhirnya dapat mengganggu
kegiatan belajarnya. Guru bimbingan dan konseling pada situasi seperti ini
sebaiknya menunjukan perannya sebagai guru bimbingan dan konseling
yang memiliki kompetensi professional.
Melihat kenyataan di lapangan, peneliti ingin mengetahui bagaimana
persepsi siswa terhadap kompetensi professional guru Bimbingan dan
Konseling di sekolah keterampilan dalam menyelenggarakan layanan
bimbingan kelompok maupun pemberian konseling, keterampilan dalam
mengenal siswa dan siswi, dan penguasaan terhadap teori dan prosedur
bimbingan dan konseling. Penelitian ini akan memfokuskan pada kinerja
guru Bimbingan dan Konseling yang benar – benar dapat diamati oleh
siswa. Penelitian ini hendak menggali mengenai persepsi siswa terhadap
kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling.
Beradasarkan hal yang dipaparkan di atas peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “Persepsi Siswa kelas VIII terhadap
Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Maria
Immaculata Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

B. Perumusan Masalah
1. Seberapa baik kompetensi profesional guru Bimbingan dan Kosnseling
menurut persepsi Siswa Sekolah Menengah Pertama Maria Immaculata
Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014/2015?
2. Berdasarkan hasil analisi capaian skor butir kompetensi professional
guru Bimbingan dan Konseling, butir mana sajakah yang tergolong
penguasaannya masih rendah?
C. Tujuan Penelitian
1. Memperoleh gambaran yang jelas tentang persepsi siswa terhadap
kompetensi professional guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Menengah Pertama Maria Immaculata Yogyakarta tahun ajaran
2014/ 2015.
2. Mengidentifikasi capaian skor butir kompetensi professional guru
Bimbingan dan Konseling yang tergolong penguasaannya masih
rendah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis ini, untuk membantu
konselor sekolah dalam memajukan mutu dan kualitas konselor sekolah
sebagai salah satu sumber referensi untuk meningkatkan pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah.
1.

Manfaat teoritis :
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pengembangan pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Khususnya mengenai kompetensi professional guru Bimbingan dan
Konseling.
2.

Manfaat praktis :
a. Bagi guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi dalam
menignkatkan kompetensi profesional.
b. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi masukan yag sangat
berharga untuk mengembangkan kompetensi professional sebagai
calon guru Bimbingan dan Konseling.

E. Definisi Operasional
1.

Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling adalah
kemampuan atau keterampilan guru Bimbingan dan Konseling dalam
mempergunakan pengetahuan dan kepandaian khususunya dalam
menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok dan pemberian
kons e l i ng

2.

Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling adalah tenaga pendidik yang
profesional yang tidak merangkap sebagai pengajar.

3.

Persepsi
Persepsi adalah suatu tanggapan, hasil interpretasi, cara pandang
terhadap suatu obyek yang diamatinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

F. Batasan Istilah
Persepsi siswa terhadap kompetensi professional guru BK adalah
pengalaman siswa dalam mengamati kemampuan professional guru BK
yang dipengaruhi oleh pemahaman siswa mengenai makna bimbingan dan
konseling, manfaat bimbingan dan konseling, serta tugas-tugas guru
Bimbingan dan Konseling dan pengalaman yang siswa dapatkan selama
bertemu dengan guru Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini memuat landasan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian
topic-topik

yanga

dibahas

antar

la in

persepsi,

faktor-faktor

yang

memperngaruhi persepsi, kompetensi guru bimbingan dan konseling, dan
aspek-aspek kompetensi guru bimbingan dan konsseling, kompetensi
professional guru bimbingan dan konseling, dan aspek-aspek kompetensi
profeisonal guru bimbingan dan konseling.
A. Persepsi
Bagian ini menjelaskan pengertian persepsi, faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi.
1. Pengertian Persepsi
Menurut Irwanto, dkk (1988) persepsi adalah proses diterimanya
rangsang suatu obyek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun
peristiwa sampai ransang itu disadari dan dimengerti. Pengertian
tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Walgito (2010) bahwa
persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Proses yang dimaksud adalah proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui panca indera dan dilanjutkan oleh syaraf ke otak sebagai pusat
susunan syaraf. Stimulus yang diterima oleh individu tersebut kemudian
diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu menyadari apa
yang diinderanya itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa individu menerima
s t i m ul us

melalui

alat

indera,

10

kemudian

individu

tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

mengorganisasikan,

menginterpretsikan

sehingga

s t i m ul us

11

yang

diterima oleh alat indera tersebut menjadi sesuatu yang bermakna.
Moskowitz dan Orgel (Walgito, 2010) menjelaskan bahwa persepsi
merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus yang diterima oleh individu sehingga menjadi sesuatu yang
berarti, dan merupakan sesuatu aktivitas yang integrated dalam diri
individu. Karena merupakan aktivitas yang integrated maka seluruh
pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan
dalam persepsi.
Menurut

Sarwono (2009) persepsi merupakan proses yang

berlangsung pada diri individu untuk mengetahui dan mengevaluasi
lingkungan dan orang lain. Proses ini akan membentuk kesan tentang
orang lain. Kesan yang dibentuk berdasarkan informasi yang tersedia di
lingkungan, sikap individu terdahulu tentang rangsang-rangsang yang
relevan, dan mood individu saat itu. Contohnya, orang yang
mengenakan pakian berantakan dan bertato cenderung dipersepsikan
sebagai preman daripada orang yang berpakaian rapi.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa persepsi merupakan proses yang berlangsung dalam diri
individu. Proses yang yang dimaksud adalah mengorganisasikan,
menginterpretasikan, dan menilai rangsangan-rangsangan yang diterima
oleh alat indera sehingga rangsangan tersebut menjadi bermakna serta
individu dapat memahami dan menyadari keadaan di sekitarnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Rangsangan yang dimaskud berupa orang, benda, peristiwa, perilaku,
dan hal lain yang ditemui dalam kehidupan.
Setiap individu tentunya memiliki persepsi yang berbeda-beda
terutama siswa yang menjadi subjek dalam penilitian ini. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya sebagai
berikut. Pertama, perhatian yang selektif. Kedua, sifat-sifat rangsang.
Ketiga, nilai-nilai dan kebutuhan individu. Keempat, pengalaman
terdahulu. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas ditopik yang berikut ini.
2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Irwanto, dkk (1988) ada empat faktor yang dapat
mempengaruhi persepsi, Pertama; Perhatian yang selektif, Kedua;
sifat-sifat rangsang, Ketiga; nilai-nilai dan kebutuhan individu,
Keempat; pengalaman terdahulu. Keempat faktor yang berpengaruh
terhadap persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.

Perhatian yang selektif
Perhatian adalah suatu proses konsentrasi pikiran atau dapat
juga disebut dengan pemusatan suatu aktivitas mental. Perhatian
melibatkan proses seleksi terhadap beebrapa obyek yang hadir
pada saat yang bersangkutan, kemudian pada saat yang bersamaan
pula seseorang dapat memilih suatu obyek, sementara obyek-obyek
yang lain diabaikan.
Rangsang dapat ditanggapi dengan cepat oleh individu
apabila suatu rangsang ditanggapi dan disadari oleh individu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

tersebut. Namun rangsang yang kurang mendapat perhatian akan
kurang disadari dan kurang ditanggapi. Semakin besar perhatian
seseorang, semakin besar kesadarannya akan rangsang itu dan
semakin besar pula kemungkinan orang yang bersangkutan
menaggapinya. Apabila semakin kecil perhatian seseorang akan
sebuah rangsang, maka semakin kecil pula kesadarannya akan
rangsang yang didapat dan kemungkinan individu tersebut sangat
kecil untuk menanggapinya.
Perhatian juga mempengaruhi persepsi, ada banyak rangsang
atau stimulus di sekitar manusia dan tidak dapat menerima semua
stimulus itu. Hal ini berarti manusia melakukakn seleksi dalam
menerima stimulus. Guru Bimbingan dan Konseling ada banyak
hal yang dapat dipaami oleh siswa, misalnya sikap ramah guru
Bimbingan dan Konseling, penerimaan guru Bimbingan dan
Konseling, usul - usul, namun tidak semuannya bisa diterima oleh
siswa. Perhatian siswa mengalami perhatian selektif sehinga
persepsi siswa tentang guru Bimbingan dan Konseling akan
berbeda satu sama lain.
b.

Sifat-sifat rangsang
Rangsang yang bergerak akan lebih menarik perhatian bagi
seseorang daripada rangsang yang diam. Seseorang akan menaruh
perhatian pada rangsang yang ukurannya lebih besar daripada
rangsang yang ukurannya kecil. Contoh, seseorang akan tertarik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

pada mobil jeep daripada mobil sedan. Karena mobil jeep lebih
menarik banyak orang ketimbang mobil sedan yang lebih kecil.
c.

Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Persepsi juga dapat ditentukan oleh sejauh mana rangsang
itu bernilai terhadap seseorang dengan kebutuhannya. Nilai yang
dianut dan kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhannya. Nilai
yang dianut dan kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan
perbedaan persepsi. Walaupun rangsang yang diharikan pada dua
orang yang sma, namun persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda
karena perbedaan nilai dan kebutuhannya. Contoh, seorang guru
Bimbingan dan Koseling memberikan bimbingan mengenai
manajemen waktu, yang siswa butuhkan untuk dapat mengatur
waktu belajarnya. Pada saat itulah persepsi siswa tentang guru
Bimbingan dan Konseling menjadi sangat bernilai karena guru
Bimbingan dan Konseling membantu apa yang dibuthkan siswa
saat itu.

d.

Pengalaman terdahulu
Pengalaman dari seseorang dapat berpengaruh pada suatu
rangsang yang menjadi perhatian orang tersebut sebelumnya.
Pengalaman-pengalaman

terdahulu

sangat

mempengaruhi

bagaimana orang dapat mempersepsikan dunianya. Contoh,
seorang siswa yang trauma terhadap perilaku guru matemetika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

yang galak semasa duduk di bangku Sekolah Dasar membuat siswa
tertinggal mengikuti mata pelajaran matematika.

e.

Obyek yang dipersepsi
Stimulus ditangkap melalui alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat berasal dari luar dan dapat berasal dari dalam diri
individu yang mempersepsi, dan langsung mengenai syaraf
penerima yang bekerja sebagai reseptor. Obyek yang dipersepsi
dapat berupa orang, benda, atau perstiwa. Sifat – sifat obyek
biasanya sangat berpengaruh terhadap persepsi orang yang
melihatnya. Misalnya, guru Bimbingan dan Konseling yang baik
hati, perhatian, ramah akan berpotensi didekati oleh para siswa.
Guru Bimbingan dan Konseling yang galak, judes, dan suka marah
– marah atau sering menjadi polisi sekolah akan di jauhi oleh para
siswa. Seorang siswa yang pandai bermain gitar akan menjadi
perhatian bagi teman – temannya. Contoh yang lainnya seorang
siswa dimarahi oleh seorang guru Bimbingan dan Konseling tanpa
ketika

terlambat

masuk

s e kol a h.

Maka

siswa

itu

akan

berpandangan bahwa guru Bimbingan dan Konseling itu pemarah,
galak, dan sebagainnya.
B. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling
Di bagian ini akan dipaparkan pengertian kompetensi profesional guru
bimbingan dan konseling, ciri-ciri kompetensi profesional guru bimbingan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

dan konseling, dan aspek-aspek kompetensi profesional guru bimbingan
dan konseling.
1. Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling
Penguasaan kompetensi profesional guru bimbingan dan
konseling terbentuk melalui latihan dalam menerapkan kompetensi
akademik dalam bidang bimbingan dan konseling yang telah dikuasai
itu dalam konteks otentik di sekolah atau arena terapan layanan ahli
lain yang relevan melalui Program Pendidikan Profesi Guru
Bimbingan dan Konseling berupa Program Pengalaman Lapangan
(PPL) yang sistematis dan sungguh-sungguh (rigorous), yang
terentang mulai dari observasi dalam rangka pengenalan lapangan,
latihan keterampilan dasar penyelenggaraan konseling, latihan
terbimbimbing yang kemudian terus meningkat menjadi latihan
melalui penugasan terstruktur (self-initiated practice).
Sesuai dengan misinya untuk menumbuhkan kemampuan
profesional guru Bimbingan dan Konseling, maka kriteria utama
keberhasilan

dalam

keterlibatan

mahasiswa

dalam

program

pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling berupa Program
Pengalaman Lapangan itu adalah pertumbuhan kemampuan calon
guru Bimbingan dan Konseling dalam mengunakan rentetan panjang
keputusan-keputusan

kecil

yang

dibingkai

kearifan

dalam

mengorkestrasikan optimasi pemanfaatan dampak layanannya demi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

ketercapaian kemandirian konseli dalam konteks tujuan utuh
pendidikan.
Rumusan Standar Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling
yang dipaparkan di atas telah dikembangkan dan dirumuskan atas
dasar krangka pikir yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi
kinerja guru Bimbingan dan Konseling. Namun bila ditata ke dalam
empat kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalam PP 19/2005,
maka rumusan kompetensi akademik dan profesional guru bimbingan
dan konseling dapat dipetakan dan dirumusakan ke dalam kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sebagai berikut.
Pertama, kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang
guru bimbingan dan konseling antara lain menguasai teori dan praksis
pendidikan, mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis
serta perilaku konseli, menguasai esensi pelayanan bimbingan dan
konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
Kedua, kompetensi Kepribadian yang harus dimiliki oleh guru
Bimbingan dan Konseling antara lain beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan,
menunjukan

individualitas,
integritas

dan

dan

kebebasan

stabilitas

unt uk

kepribadian

memilih,

yang

kua t ,

menampilkan kinerja berkualitas tinggi.
Ketiga, kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru
bimbingan dan konseling meliputi antara lain mengimplementasikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

kolaborasi intern di tempat bekerja, berperan dalam organisasi dan
kegiatan profesi bimbingan dan konseling, mengimplementasikan
kolaborasi antarprofesi.
Keempat, kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh
seorang guru bimbingan dan konseling adalah menguasai konsep dan
praksisi asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah
konseli, menguasai krangka teoritik dan praksisi bimbingan dan
konseling,

merancang

mengimplementasi

program

program

bimbingan

bimbingan

da n

da n

konseling,

kons e l i ng

yang

komperhensif, menilai proses dan hasil kegiatan bimbingan dan
konseling, memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika
profesional, menguasai konsep dan praksis bimbingan dan konseling.
Rumusan kompetensi guru bimbingan dan konseling yang
dipaparkan di atas menunjukan bahwa demi kemajuan bimbingan dan
konseling di sekolah guru Bimbingan dan Koseling sangat perlu untuk
menguasai keempat kompetensi tersebut. Salah satu cara untuk
mengembangkan kompetensi tersebut adalah dengan mengikuti
berbagai

kegiatan

pelatihan

pengembangan

kepribadian

a ta u

mengikuti work shop bimbingan dan konseling.
2. Aspek–Aspek Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan
Konseling
Kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling adalah
kemampuan atau keterampilan guru Bimbingan dan Konseling dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

mempergunakan pengetahuan dan kepandaian khususunya dalam
menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok dan pemberian
konseling. Untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan (Mulyasa, 2009) dalam hal ini
guru Bimbingan dan Konseling harus menguasai materi bimbingan
dan konseling secara luas dan mendalam guna membantu siswa dalam
memecahkan masalahnya secara mandiri.
Kompetensi profesional guru Bimbingan dan Konseling merujuk
pada kualitas guru Bimbingan dan konseling berkenan dengan
menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseli. Menguasai kerangka teoritik dan
praksis Bimingan dan Konseling. Merancang program Bimbingan dan
Konseling. Mengimplementasikan program Bimbingan dan konseling
yang komprehensif. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan
konseling. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika
profesional. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam
bimbingan dan konseling (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Refpublik Indonesi