Analisis kelayakan Investasi Dalam Pengadaan Mesin Baru (Studi Kasus Pada PT Telkom Bandung).

(1)

ABSTRAK

Perubahan teknologi telekomunikasi yang berkembang cepat sangat mempengaruhi operator-operator jasa telekomunikasi dalam melakukan investasi. Untuk itu diperlukan kemampuan dalam memprediksi. Kegiatan untuk memprediksi yang dilakukan oleh perusahaan dilakukan dalam bentuk Analisa Kelayakan Investasi, tujuannya yaitu agar investasi yang akan dijalankan dapat dilakukan secara efektif, efisien dan selektif.

Pada penelitian ini penulis memberikan informasi mengenai proses pengajuan investasi yang dilakukan oleh manajemen PT.Telkom beserta perhitungan analisa kelayakan investasi yang dilakukan oleh manajemen PT.Telkom dilakukan dengan metoda Net Present Value, Internal Rate of Return, Payback Period, dan Profitability Indeks.

Dalam melakukan penelitian digunakan metode secara deskriptif analitis dan data yang diolah penulis diperoleh melalui hasil wawancara dengan pihak manajemen PT.Telkom khusunya divisi Maintenance (MSC) yaitu salah satu unit bisnis yang ada di PT.Telkom sekaligus merupakan divisi yang dijadikan objek penelitian oleh penulis. Sumber data lainnya diperoleh penulis melalui dokumen-dokumen, studi kepustakaan.

Dari perhitungan analisis kelayakan investasi yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa proyek pengadaan investasi mesin baru tersebut dinyatakan layak karena tingkat pengembalian berada sebelum umur ekonomis mesin yaitu menunjukan waktu pengembalian modal investasi selama 3 tahun 11 hari, aliran kas yang dihasilkan dari investasi menunjukan NPV Positif sebesar Rp.154.229.509, IRR investasinya 33,45%, yaitu lebih besar daripada tingkat bunga bank sebagai tingkat bunga yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu 20%.

Dengan demikian, adapun saran yang diberikan penulis oleh penulis atas penelitian tersebut yaitu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya kegiatan penelitian dilanjutkan hingga pada tahap mengevaluasi investasi yang sedang berjalan atau post audit.

Kata kunci: Capital budgeting, Jasa Telekomunikasi.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.5. Kerangka Pemikiran... 6

1.6. Metoda Penelitian ... 11

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Manajemen ... 15

2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen... 16

2.1.2 Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Akuntansi... 17


(3)

2.1.3 Akuntansi Manajemen sebagai suatu Tipe Informasi ... 18

2.2 Investasi ... 19

2.2.1 Arti Penting Investasi ... 20

2.2.2 Usulan Investasi... 21

2.2.3 Resiko Dalam Investasi ... 21

2.2.4 Hubungan Informasi Akuntansi Manajemen Dengan Investasi ... 22

2.3 Capital Budgeting... 23

2.3.1 Pengertian Capital Budgeting... 23

2.3.2 Karakteristik Capital Budgeting... 26

2.3.3 Manfaat Capital Budgeting... 27

2.3.4 Tahapan Dalam Menyusun Capital Budgeting... 28

2.4 Cash Flow... 30

2.4.1 Komponen Cash Flow... 31

2.4.2 Pola Cash Flow... 31

2.5 Metoda Penilaian Investasi ... 32

2.5.1 Payback Period... 32

2.5.2 Average Rate of Return (ARR)... 34

2.5.3 Net Present Value (NPV)... 36

2.5.4 Internal Rate of Return (IRR)... 38

2.6 Proses Pengambilan keputusan ... 39

2.6.1 Pengertian Pengambilan Keputusan ... 40

2.6.2 Langkah-Langkah Proses Pengambilan Keputusan ... 42

2.6.3 Aspek-Aspek Non Finansial Dalam Pengambilan Keputusan ... 44


(4)

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 45

3.2 Sekilas Tentang Perusahaan... 46

3.2.1 Sejarah Perusahaan... 46

3.2.2 Visi, Misi dan Budaya ... 49

3.2.3 Struktur Organisasi ... 51

3.2.4 Struktur Organisasi ... 51

3.2.5 Divisi Maintenance Service Centre (MSC) ... 53

3.2.5.1 Kapabilitas Telkom MSC ... 54

3.3 Metoda Penelitian ... 57

3.3.1 Metoda yang digunakan ... 57

3.3.2 Jenis dan Sumber Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Jenis-Jenis kegiatan Investasi ... 60

4.1.2 Proses Manajemen Untuk Mengajukan Proposal Investasi... 62

4.1.3 Implementasi Capital Budgeting Dan Proses Pengambilan Keputusan ... 66

4.1.4 Jadwal pelaksanaan Proyek Investasi ... 66

4.1.5 Biaya Investasi Mesin... 67

4.1.6 Net Cash Flow from Operation... 69

4.1.6.1 Cash Inflow... 69

4.1.6.2 Operating Ekspense... 70


(5)

4.1.6.3 Interest Ekspense... 73

4.1.6.4 Taxes... 73

4.1.6.5 Perhitungan Depresiasi ... 74

4.2 Pembahasan... 75

4.2.1 Perhitungan Dengan Metoda Payback Period... 75

4.2.2 Perhitungan Dengan Metoda Net Present Value... 76

4.2.3 Perhitungan Dengan Metoda Internal Rate of Return... 77

4.3 Hasil Penilaian Analisis Data dan Aspek Lain Yang Mendukung keputusan ... 79

4.3.1 Penilaian Proyek Investasi... 79

4.3.2 Aspek Lain Yang Mendukung Keputusan Investasi ... 80

4.3.2.1 Kondisi Lingkungan Eksternal ... 80

4.3.2.2 Perkembangan Politik ... 82

4.3.2.3 Perkembangan Ekonomi ... 82

4.3.2.4 Perkembangan Sosial ... 82

4.3.2.5 Perkembangan Teknologi ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 84

5.1.1 Proses Manajemen Dalam Mengajukan usulan Investasi ... 84

5.1.2 Perhitungan Analisis Investasi ... 84

5.1.3 Aspek Lain Yang Mendukung keputusan Investasi ... 85

5.2 Saran ... 86


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kegiatan Penelitian ... 14

Tabel 3.1 Sejarah Perkembangan PT. Telkom... 47

Tabel 3.2 Daftar Produk dan Layanan PT. Telkom ... 52

Tabel 3.3 Produk Utama Telkom MSC ... 55

Tabel 4.1 Kegiatan Penyusunan CAPEX... 62

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Proyek ... 67

Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan dan Estimasi Biaya Pengadaan Komponen Modeks... 68

Tabel 4.4 Nilai Efisiensi... 69

Tabel 4.5 Tingkat Inflasi... 71

Tabel 4.6 Analisis Perkembangan Tingkat Inflasi ... 71

Tabel 4.7 Perkiraan Tingkat Inflasi... 72

Tabel 4.8 Biaya disesuaikana dengan Inflasi ... 73

Tabel 4.9 Tarif Pajak... 74

Tabel 4.10 Laba Penghasilan Kena Pajak... 74

Tabel 4.11 Perhitungan Depresiasi ... 75

Tabel 4.12 Perhitungan Net Present Value (NPV) ... 77

Tabel 4.13 Perhitungan Interpolasi Untuk Mnenghitung Internal Rate Of Return (IRR) ... 78


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran... 6

Gambar 3.1 Logo PT. Telkom ... 46

Gambar 3.2 The Telkom Way 135 ... 50


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Proses Pengajuan Proposal Investasi Lampiran 2 Struktur Organisasi

Lampiran 3 Proyeksi Net Cash Flow Lampiran 4 Gambar Modul Sentral


(9)

MSC Representative Office MSC head office Telkom-corporate Telkom dewan komisaris Mulai • Mengevaluasi daftar kebutuhan pengadaan dan justifikasi. • Menyiapkan referensi harga • Menyiapkan dokumen DURK/DURP untuk kemudian dievaluasi oleh seluruh koordinator dan manager RO DURK/DURP dan justifikasi kebutuhan • Melakukan evaluasi terhadap DRUK/ DURP dari RO sebagai user beserta seluruh Man RO menyiapkan dokumen DRUK yang dipusatkan

DRK & DRP

Menerima DRK dan DRP meneruskannya kepada Representative Office DRK dan DRP Menerima DRK dan DRP yang telah

mendistribusikan DRK dan DRP kepada seluruh bagian Selesai Menerima DRK dan DRP meneruskann ya kepada Head Office MSC •Melakukan evaluasi usulan budget menyiapkan DURP Direktorat •Mengajukan usulan kepada dewan komisaris •Melakukan review atas pengajuan DRK •Melakukan persetujuan terhadap DRK

Initiation &authorization Processing

Reporting

DURK : Daftar Usulan Rencana Kerja DURP : Daftar Usulan Rencana Pengadaan

DRK : Daftar Rencana Kerja DRP : Daftar Rencana Pengadaan

PROSES BISNIS PENGAJUAN DAN PERSEDIAAN KOMPONEN MODUL

1 2 3 DURK/DURP dan justifikasi kebutuhan 4 5 6 DURK/DURP dan justifikasi kebutuhan 7 8 9 8 9 DRK dan DRP 7

Lampiran 1


(10)

Lampiran 2

Struktur Organisasi PT.Telkom

Divisi Infratel Divisi FWN DIvisi MM

Divisi MSC

Divisi RDC Divisi TCC


(11)

Lampiran 3

Proyeksi Net Cash Flow

(Dalam Rupiah)

No. Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1. Cash Inflow 245.132.412 245.132.412 245.132.412 245.132.412 245.132.412 2. Operating

Expenditure 1.000.000 1.056.825 1.104.831 1.142.423 1.168.270 3. EBITDA 244.132.412 244.075.587 244.027.581 243.989.989 243.964.142 4. Depreciation 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 5. EBIT 144.469.615,6 144.412.790,6 144.364.787,6 144.327.192,6 144.301.345,6 6. Taxes 25.840.884,68 25.823.837,18 25.804.436,28 25.798.157,78 25.790.403,68 7. NIAT 118.628.730,9 118.588.953,4 118.555.351,3 118.529.034,8 118.510.941,9 8. Add back

Depreciation 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 99.662.796,4 9. Net cash flow 218.291.527,3 218.251.749,8 218.218.147,7 218.191.831,2 218.173.738,3 10. Discount Factor

(20%) 0.8333 0.6944 0.5787 0.4822 0.4018

11. Discounted Net

Cashflow 181.902.329,7 151.554.015,1 126.282.842,1 105.212.101 87.662.208,05

12.

Cumulative Discounted Net

Cashflow

316.411.657,9 164.857.642,2 38.574.800 66.637.300,9 154.229.509,1

13. PP 3 Tahun 11 hari

14. NPV 154.229.509


(12)

Lampiran 4

Gambar Sentral Telepon

(Bagian depan)

Gambar Sentral Telepon (Bagian dalam)


(13)

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan men-goptimalkan laba. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya melalui Investasi. In-vestasi adalah pengkaitan seluruh sumber dana dalam jumlah besar dan menyang-kut jangka waktu yang panjang (lebih dari satu tahun) dan didalamnya terkandung unsur resiko dan tingkat ketidakpastian yang tinggi untuk menghasilkan laba se-hingga keputusan investasi ini tidak mudah dibatalkan (Mulyadi, R. A. Supriyono 2001,h.284). Resiko akan selalu ada dalam kegiatan investasi, karena investasi harus mengestimasikan berapa besarnya cash flow atau hasil selama periode usia investasi tersebut. Estimasi hasil (Expected Return) dari suatu kegiatan investasi belum tentu sesuai dengan yang diharapkan karena faktor-faktor tertentu, apabila faktor-faktor tertentu itu sudah dapat diramalkan sebelumnya maka merupakan suatu resiko, namun bila keadaan yang dihadapi tidak dapat diramalkan sebelum-nya maka hal tersebut merupakan suatu ketidakpastian.

Berkaitan dengan hal tersebut sebagai salah satu perusahaan publik yaitu PT .Telkom yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dituntut untuk memberikan perolehan laba yang senantiasa meningkat dan transparan dalam me-laksanakan kegiatannya disamping tetap memperhatikan faktor efisiensi. Untuk memungkinkan PT.Telkom senantiasa mampu meningkatkan laba dalam lingkun-gan bisnis yang lebih kompleks dan kompetitif yang dipicu oleh perubahan


(14)

Bab I Pendahuluan

lasi industri telekomunikasi Indonesia, perubahan kondisi makro ekonomi, dan perubahan teknologi telekomunikasi yang pesat, maka dituntut oleh pemegang saham yang mengharuskan PT.Telkom untuk melakukan investasi secara lebih efektif, efisien dan selektif yang akan menghasilkan peningkatan pendapatan yang optimal. Untuk mempertahankan eksistensinya perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya dan juga meningkatkan aktivitas peru-sahaan dalam memperoleh laba, maka peruperu-sahaan harus melakukan berbagai cara yang meningkatkan volume penjualan, salah satunya yaitu dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang sesuai dan memberikan keper-cayaan kepada pelanggan.

Agar manajemen dapat mengambil keputusan untuk meninjau hasil atas suatu kegiatan investasi secara efektif dan efisien maka perusahaan harus mem-perhatikan beberapa aspek salah satu diantaranya yaitu aspek financial, dimana perusahaan harus dapat melakukan perhitungan keuangan yang mantap, salah satu

perhitungannya dapat dipenuhi dengan menggunakan metode penganggaran (

capi-tal budgeting) yang merupakan proses pengambilan keputusan investasi modal yang berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, penga-turan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka

panjang (Hansen and Mowen 2005, h.400). Capital budgeting itu sendiri

meru-pakan metode untuk menentukan kelayakan suatu investasi secara financial, se-hingga memegang peranan penting sebagai alat Bantu bagi manajer dengan mem-beri informasi dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi tersebut

atau tidak, didalam capital budgeting terdapat 5 metode perhitungan yaitu: Net


(15)

Bab I Pendahuluan

Present Value (NPV), Profitability Indeks (PI), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan Accounting Rate of Return (ARR), dengan ketentuan kelayakan yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan penilaian investasi maka diambil keputusan investasi, namun proses penganggaran modal tidak berakhir saat keputusan penerimaan atau penolakan proyek dilakukan melainkan terdapat

tahap selanjutnya yaitu post completion audit terhadap proyek investasi meliputi

tindak lanjut setelah proyek tersebut disetujui untuk melihat apakah hasil yang diharapkan sungguh-sungguh direalisasi.

1.2 Identifikasi Masalah.

Hampir semua investasi mengandung resiko dan ketidakpastian, perusahaan hanya dapat membuat suatu peramalan hasil yang akan diperoleh berdasarkan pada pen-dapatan-pendapatan yang telah terjadi pada tahun sebelumnya dengan hanya memperkirakan berapakah keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan atas hasil penanaman investasi tersebut.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu manajemen dalam mela-kukan Analisis Kelayakan Investasi terhadap salah satu proyek yang akan di-jalankan di PT.Telkom. Adapun masalah-masalah yang akan diidentifikasi oleh peneliti dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimanakah proses manajemen yang dilakukan oleh PT.Telkom se-belum melakukan kegiatan investasi?

2. Bagaimanakah implementasi Capital Budgeting di PT.Telkom dalam

menghitung kelayakan Investasi?


(16)

Bab I Pendahuluan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan dalam me-lakukan Analisis Kelayakan Investasi. Tujuan analisis ini yaitu agar setiap kegiatan investasi mampu meningkatkan pendapatan, kualitas pelayanan dan efisiensi sehingga akan dapat meningkatkan nilai perusahaan sesuai dengan arah strategi dan tujuan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses manajemen yang dilakukan PT.Telkom se-belum melakukan kegiatan investasi.

2. Untuk mengetahui perhitungan analisis kelayakan investasi di

PT.Telkom dengan menggunakan teknik capital budgeting.

I.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap perusahaan diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan

den-gan melakukan perhitunden-gan Analisis Kelayakan Investasi apakah

in-vestasi yang akan dilakukan layak atau tidak, serta penelitian ini di-harapkan dapat memberi gambaran yang lebih baik tentang pentingnya

proses capital budgeting dan saran yang akan membantu perusahaan

untuk menyadari kelemahan-kelemahan praktek yang dilakukan dan membantu perusahan untuk memperbaikinya.


(17)

Bab I Pendahuluan

2. Bagi Pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dokumentasi perpus-

ta-kaan Universitas Kristen Maranatha untuk memberikan informasi

se-bagai referensi mengenai studi kelayakan proyek investasi bagi pihak

lain sehingga skripsi ini dapat dijadikan dasar perbandingan dalam

me-lakukan penelitian serupa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini menambah pengetahuan dan juga pengalaman secara

langsung yang merupakan terapan/praktis atas penerapan teori-teori

yang dipelajari selama kuliah dalam dunia praktek yang sebenarnya,

khususnya di bidang yang dibahas yaitu penggunaan metode capital bidgeting dalam mengambil keputusan investasi.dan yang terakhir yaitu sebagai salah satu syarat wajib dalam menempuh ujian akhir

sar-jana (S1).


(18)

Bab I Pendahuluan

1.5 Kerangka Pemikiran

Berikut adalah bagan kerangka pemikiran dari uraian dibawah :

Implementasi Capital Budgeting Dalam Penilaian Investasi di PT.Telkom

Analisis kelayakan investasi

Proyeksi Pendapatan Proyeksi Biaya

Proyeksi laporan arus kas

Net Cashflow

Aktiva diferensial

Keputusan investasi

Pemonitoran, pengawasan dan kaji ulang terhadap proyek Adanya post completion audit sebagai tinjauan kemajuan

layak Tidak layak

Aktiva lancar Aktiva Tetap

Replacement Expansion Growth Repairment

Jenis usulan investasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi modal

Aspek pasar Aspek keuangan Aspek manajemen Aspek regulasi Aspek teknis

Faktor kualitatif Faktor kuantitatif

Investasi

Metode Penilaian Investasi :

1.Payback Period 2.Net Present Value 3.Interest Rate of Return

Gambar 1.1 kerangka pemikiran


(19)

Bab I Pendahuluan

Dari keterangan gambar 1.1 diatas maka dalam menyikapi peluang-peluang investasi yang ada, setiap perusahaan harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland dalam bukunya manajemen keuangan, tahap pertama proses penganggaran modal adalah menyusun daftar usulan investasi baru disertai dengan data yang diperlukan untuk penilaian. Meskipun prakteknya di setiap perusahaan berbeda-beda, usulan investasi biasanya dikelompokan kedalam 4 golongan :

1. Penggantian (Replacement)

Keputusan penggantian sangat mudah dibuat, aktiva yang sudah habis masa penggunaannya dan dianggap sudah usang diputuskan untuk di-ganti agar efisiensi produksi dapat dipertahankan.

2. Perluasan (Ekspansion)

Merupakan usulan untuk menambah jenis mesin yang sedang diguna-kan atau membuka cabang baru, prinsipnya yaitu untuk menambah ka-pasitas produksi yang telah ada.

3. Pertumbuhan (Growth)

Yaitu pertumbuhan melalui lini produk baru yang merupakan proyek investasi di daerah bisnis tertentu yang sebelumnya tidak ada dana in-vestasi yang telah ditanam.

4. Perbaikan (Repairment)

Yaitu proyek investasi yang sifatnya mengganti atau memperbaiki se-bagian alat produksi yang rusak untuk mengembalikan alat produksi sesuai kepada spesifikasi semula.


(20)

Bab I Pendahuluan

Proyek investasi utama perusahaan, seperti misalnya keputusan untuk

pembelian aktiva baru maka bisa digunakan metode capital budgeting karena

keputusan ini menyangkut jangka waktu yang panjang dan sumber dana yang be-sar. Oleh karena itu dalam rangka pengambilan keputusan tersebut perlu dilaku-kan analisis kuantitatif dengan studi kelayadilaku-kan suatu proyek yang dikemukaka oleh Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad dalam bukunya sebagai berikut :

”Bahwa proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perlu dilaku-kan studi yang berhati-hati agar jangan sampai proyek tersebut, setelah ter-lanjur menginvestasikan dana yang sangat besar, ternyata proyek tersebut ti-daklah menguntungkan.”

(Suad Husnan, Suwarsono, 2000: 6).

Untuk melakukan studi kelayakan, terlebih dahulu ditentukan aspek-aspek yang akan dipelajari, antara lain :

• Aspek pasar meliputi permintaan dan penawaran pasar.

• Aspek teknis meliputi deskripsi produk jasa yang akan diproduksi,

proses produksi, rencana jumlah dan jadwal produksi, plant layout,

ban-gunan dan fasilitas, sumber tenaga, tenaga kerja, organisasi perusahaan, biaya produksi.

Aspek keuangan meliputi investasi awal, aliran kas, proyeksi laporan rugi laba, dan metode penilaian investasi.

• Aspek manajemen meliputi landasan pembentukan organisasi, bentuk

kepemilikan, bagan organisasi dan uraian tugas, pimpinan dan pelak-sanaan organisasi, jadwal proyek.


(21)

Bab I Pendahuluan

• Aspek hukum meliputi bentuk badan usaha, jaminan-jaminan yang

diperlukan untuk meminjam dana, berbagai akta, sertifikat dan izin yang diperlukan.

Namun dari kelima aspek diatas untuk menguji kelayakan suatu proyek ke-banyakan ditentukan oleh hasil analisa keuangannya, karena penelitian melalui aspek keuangan dapat mengintegrasikan hasil-hasil dari penelitian pasar, teknis, manajemen, dan SDM, legal lingkungan.

Kelayakan proyek dari aspek keuangan tersebut ditentukan berdasarkan hasil

dari metode penilaian investasi dengan menggunakan capital budgeting maka

se-belumnya perusahaan harus menentukan berapa investasi awal yang dibutuhkan

untuk melakukan proyek tersebut dan taksiran arus kas (cashflow) yang akan

di-hasilkan dari proyek tersebut pada masa yang akan datang.

Untuk mengetahui proyeksi arus kas (cashflow) setiap tahunnya perlu

dihi-tung terlebih dahulu proyeksi penjualan, dan proyeksi biaya-biaya didasarkan pada asumsi-asumsi yang ada. Maka setelah itu dapat dilakukan penilaian apakah proyek tersebut layak atau tidak layak untuk dijalankan perusahaan berdasarkan

kriteria dari metode-metode capital budgeting yang dikemukakan oleh (Suad

Husnan, Suwarsono, 2000, h.208-211) yaitu : 1. Metode Payback Period.

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat waktu pengembalian

investasi bisa kembali. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada

yang disyaratkan maka proyek dikatakan layak, sedangkan kalau lebih lama maka proyek tidak layak dan sebaiknya ditolak.


(22)

Bab I Pendahuluan

2. Metode Net Present Value

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cashflow) dimasa yang akan datang. Apabila nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan dan layak untuk dijalankan, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negative) proyek tidak layak dijalankan karena dinilai tidak menguntungkan. 3. Metode Interest Rate of Return

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di-masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat ke-untungan yang disyaratkan) maka investasi dikatakan layak, jika hasil-nya lebih kecil maka investasi tidak layak untuk dilakukan.

4. Metode Profitability Indeks

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang dengan nilai sekarang investasi untuk dua jenis investasi. Kalau hasilnya (PI>1) maka proyek dikatakan layak, tetapi jika (PI<1) maka proyek tidak layak untuk dijalankan.

Setelah dilakukan penilaian investasi maka diambil keputusan investasi, na-mun proses penganggaran modal tidak berakhir saat keputusan penerimaan atau


(23)

Bab I Pendahuluan

penolakan proyek dilakukan melainkan terdapat tahap selanjutnya yaitu post com-pletion audit dimana proyek ditinjau ulang untuk dapat memberikan informasi yang selanjutnya akan digunakan. Karena keterbatasan waktu dalam penelitian ini maka penulis membatasi penelitian hingga pada tahap pengambilan keputusan in-vestasi saja.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang meneliti suatu objek penelitian (perusahaan) untuk mengumpulkan data-data yang sebenarnya untuk dianalisis dengan metode anal-isis data yang sesuai yang bertujuan untuk membuat deskripsi/gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diteliti, sehingga hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang.

Teknik pengumpulan data :

1. Penelitian lapangan (field research)

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer mengenai ma-salah yang hendak diteliti. Data primer diperoleh melalui :

a. Wawancara

Yaitu mengumpulkan data dengan bertanya langsung sambil berta-tap muka dengan pihak yang bersangkutan (staff yang berwenang) dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk


(24)

Bab I Pendahuluan

jawab secara lisan juga dan bertatap muka secara langsung dalam memperoleh data-data yang deperlukan.

b. Observasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati perusahaan yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Studi kepustakaan (Library research)

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mempelajari berbagai literatur serta catatan semasa kuliah yang berhungan dengam masalah yang diteliti sebagai dasar pengetahuan dan pembanding dengan kenyataan yang terjadi di perusahaan dalam melakukan pembahasan.

Metode analisis data :

a. Metode Payback Period net cash investment

payback period = x discounted factor % annual net cash inflow

b. Metode Net Present Value 1 n Rt

NPV =

− C t=1 (1+k) t

c. Metode Interest Rate of Return IRR= i1 + (i1- i2) × NPV1

NPV1-NPV2


(25)

Bab I Pendahuluan

13 Dalam rangka penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian di perusahaan perseroan terbatas yang bergerak di bidang Telekomunikasi yaitu PT.Telkom Tbk, yang beralamat di Jalan Japati No.1 Bandung. Yang selanjutnya di dalam penuli-san penelitian ini akan disebut sebagai PT.Telkom. Semua daftar kegiatan peneli-tian yang akan dilakukan oleh peneliti ini telah disusun dan dapat dilihat pada ta-bel 1.1 Kegiatan Penelitian.

1.7 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian d. Metode Profitability Indeks

PV dari cashflow PI= ______________________ PV dari investasi


(26)

Bab I Pendahuluan

Tabel 1.1 Kegiatan Penelitian

Bulan

Maret April Mei Juni Juli

No

Kegiatan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengajuan proposal ke perusahaan

2 Meminta persetujuan dan data dari perusahaan

3 Mengajukan topik kepada pembimbing 4 Membuat rancangan skripsi

5 Mengajukan rancangan skripsi ke pembimbing

6 Menyusun bab 1,2,3

7 Mengajukan bab 1,2,3

8 Revisi bab 1,2,3

9 Mengajukan revisi bab1,2,3 kepada pembimb-ing

10 Mengolah data membuat bab 4 dan 5

11 Mendiskusikan bab 4 dan 5 ke perusahaan

12 Mengajukan bab 4 dan 5 kepada pembimbing

13 Melakukan revisi bab 4 dan 5

14 Mengajukan revisi bab 4,5 kepada pembimbing

15 Mengajukan bab 1,2,3,4,5 ke pembimbing (draft)


(27)

Bab V Simpulan dan Saran

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT.Telkom khususnya di divisi Maintenance (MSC), maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Proses Manajemen Dalam Mengajukan Usulan Investasi

Berdasarkan proses manajemen dalam mengajukan usulan investasi yang selama ini diterapkan oleh manajemen PT.Telkom sudah cukup baik. Hal ini terlihat pada proses manajemen yang digambarkan pada Lampiran 1 dan sudah terstruktur dimulai dari pengajuan proposal investasi (meliputi isi dari proposal investasi) yang diajukan oleh Representative Office dievaluasi oleh Senior Manajer selaku Head Office MSC lalu dievaluasi kembali oleh direktur keuangan sebelum diajukan kepada direktur utama PT.Telkom dan dewan komisaris.

5.1.2 Perhitungan Analisis Investasi

Untuk perhitungan analisis investasi yang dirangkum pada Lampiran 3 Proyeksi Net Cash Flow maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Perhitungan kebutuhan dana awal ini telah disesuaikan dengan tingkat inflasi yang berlaku di masing-massing tahun.


(28)

Bab V Simpulan dan Saran

2. Diketahui payback period, menunjukan waktu pengembalian modal investasi selama 3 tahun 11 hari Maka proyek dinyatakan layak karena tingkat pengembalian berada sebelum umur ekonomis mesin.

3. Dari sisi Net Pressent Value (NPV) dengan menggunakan tingkat bunga 20%, maka diperoleh hasil NPV Positif sebesar Rp.154.229.509 maka proyek layak untuk dijalankan karena aliran kas yang dihasilkan dari investasi tersebut positif.

4. Dengan menggunakan metoda Internal Rate of Return sebesar 33.45%. Maka proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena IRR investasinya yaitu lebih besar daripada tingkat bunga bank sebagai tingkat bunga yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu 20%.

5.1.3 Aspek lain yang mendukung keputusan investasi

Selain aspek kuangan, terdapat aspek non keuangan yang mendukung keputusan investasi diantaranya yaitu:

1. Dilihat dari aspek kondisi lingkungan eksternal bagi bisnis Telkom MSC, hubungan perdagangan telekomunikasi merupakan tantangan sekaligus peluang untuk tetap eksis dan kompetitif dengan operator lainnya.

2. Dilihat dari aspek situasi politik, Diberlakukannya undang-undang anti monopoli membuka kesempatan bagi pendatang baru untuk terjun ke-dalam industri telekomunikasi yang mengakibatkan terjadinya kompetisi antar operator.


(29)

Bab V Simpulan dan Saran

3. Dilihat dari aspek perkembangan ekonomi kondisi perekonomian Indo-nesia telah menunjukan kearah perbaikan dan menunjukan optimisme un-tuk menata kembali kehidupan bisnis telekomunikasi.

4. Dilihat dari perkembangan teknologi, dengan perubahan teknologi telekomunikasi yang berkembang cepat sangat mempengaruhi operator-operator jasa telekomunikasi dalam melakukan investasi, hal ini menuntut ketelitian PT.Telkom untuk tepat dalam memilih investasi yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan oleh penulis sebagai hasil dari penelitian yaitu :

1. Untuk mengajukan suatu usulan investasi hingga disetujuinya proses investasi tersebut diperlukan waktu yang cukup lama, maka untuk mengantisipasi keterlambatan berjalannya proyek apabila usulan investasi tersebut diterima, diperlukan hubungan kerjasama yang baik dengan mitra perusahaan dalam hal ini vendor yang ditunjuk untuk bekerjasama melalui kesepakatan (Service Level Agreement) antara vendor dengan perusahaan. Sehingga ketepatan waktu dalam hal pengiriman barang (Delivery Ontime) bisa tercapai dan proyek bisa berjalan tepat waktu.

2. Pada saat melakukan pengajuan proposal investasi sebaiknya setiap divisi me-lakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan 4 jenis metoda capital budgeting yaitu Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of


(30)

Bab V Simpulan dan Saran

Return, dan Profitability Indeks, dalam hal ini metoda yang disarankan oleh penulis yaitu salah satu perhitungan capital budgeting dengan menggunakan metoda Profitability Indeks, metode ini tepat digunakan sebagai bahan per-bandingan dalam mengambil keputusan investasi terutama dalam mengambil keputusan memilih proyek yang terdiri lebih dari satu jenis proyek dan memilih proyek yang mempunyai Profitability Indeks lebih dari 1.

3. Karena keterbatasan waktu maka analisis kelayakan investasi yang dilakukan oleh penulis saat ini dibatasi hanya sampai tahap pengambilan keputusan, un-tuk penelitian selanjutnya disarankan unun-tuk melanjutkan tahapan analisis ke-layakan investasi sampai pada tahap post audit, yaitu tahapan selnjutnya untuk meninjau kembali apakah proyek berjalan sudah cukup baik dan layak untuk diteruskan atau sebaliknya.

4. Bagi penelitian selanjutnya apabila hendak melakukan penelitian yang serupa maka disarankan untuk membahas aspek lain selain aspek keuangan dengan menggunakan The Five Forces Model yang dikemukakan oleh Michael E Por-ter tujuannya yaitu untuk menganalisis posisi bersaing yang diinginkan dari suatu bisnis.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, N. Robert, and Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat., 2000.

Gitman, L.J. Principles of Managerial Finance. 9th Edition. Addison-wesley., 2000. Hongren, Charles T., George Foster, and Srikant M. Datar. Cost Accounting: A

Manajerial Emphasis. 10th .Edition. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Garisson, Ray H. Manajerial Accounting. 4th. Ed Plano: Business Publication, Inc., 1985, edisi Indonesia diterjemahkan oleh A.Tatik Budisantoso.

Hansen, Don R. and Mowen M. Maryane. Manajement Accounting. 7th edition. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2005.

Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. Study kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000.

Welsch, G.A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.


(1)

Kegiatan Penelitian

Bulan

Maret April Mei Juni Juli

No

Kegiatan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Pengajuan proposal ke perusahaan

2 Meminta persetujuan dan data dari perusahaan 3 Mengajukan topik kepada pembimbing 4 Membuat rancangan skripsi 5 Mengajukan rancangan skripsi ke pembimbing 6 Menyusun bab 1,2,3 7 Mengajukan bab 1,2,3 8 Revisi bab 1,2,3 9 Mengajukan revisi bab1,2,3 kepada pembimb-ing 10 Mengolah data membuat bab 4 dan 5 11 Mendiskusikan bab 4 dan 5 ke perusahaan 12 Mengajukan bab 4 dan 5 kepada pembimbing 13 Melakukan revisi bab 4 dan 5 14 Mengajukan revisi bab 4,5 kepada pembimbing 15 Mengajukan bab 1,2,3,4,5 ke pembimbing (draft)


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT.Telkom khususnya di divisi Maintenance (MSC), maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Proses Manajemen Dalam Mengajukan Usulan Investasi

Berdasarkan proses manajemen dalam mengajukan usulan investasi yang selama ini diterapkan oleh manajemen PT.Telkom sudah cukup baik. Hal ini terlihat pada proses

manajemen yang digambarkan pada Lampiran 1 dan sudah terstruktur dimulai dari

pengajuan proposal investasi (meliputi isi dari proposal investasi) yang diajukan oleh Representative Office dievaluasi oleh Senior Manajer selaku Head Office MSC lalu dievaluasi kembali oleh direktur keuangan sebelum diajukan kepada direktur utama PT.Telkom dan dewan komisaris.

5.1.2 Perhitungan Analisis Investasi

Untuk perhitungan analisis investasi yang dirangkum pada Lampiran 3 Proyeksi Net

Cash Flow maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Perhitungan kebutuhan dana awal ini telah disesuaikan dengan tingkat


(3)

2. Diketahui payback period, menunjukan waktu pengembalian modal investasi selama 3 tahun 11 hari Maka proyek dinyatakan layak karena

tingkat pengembalian berada sebelum umur ekonomis mesin.

3. Dari sisi Net Pressent Value (NPV) dengan menggunakan tingkat bunga

20%, maka diperoleh hasil NPV Positif sebesar Rp.154.229.509 maka

proyek layak untuk dijalankan karena aliran kas yang dihasilkan dari investasi tersebut positif.

4. Dengan menggunakan metoda Internal Rate of Return sebesar 33.45%.

Maka proyek investasi ini layak untuk dijalankan karena IRR investasinya yaitu lebih besar daripada tingkat bunga bank sebagai tingkat bunga yang disyaratkan oleh perusahaan yaitu 20%.

5.1.3 Aspek lain yang mendukung keputusan investasi

Selain aspek kuangan, terdapat aspek non keuangan yang mendukung keputusan investasi diantaranya yaitu:

1. Dilihat dari aspek kondisi lingkungan eksternal bagi bisnis Telkom MSC, hubungan perdagangan telekomunikasi merupakan tantangan sekaligus peluang untuk tetap eksis dan kompetitif dengan operator lainnya.

2. Dilihat dari aspek situasi politik, Diberlakukannya undang-undang anti

monopoli membuka kesempatan bagi pendatang baru untuk terjun ke-dalam industri telekomunikasi yang mengakibatkan terjadinya kompetisi antar operator.


(4)

3. Dilihat dari aspek perkembangan ekonomi kondisi perekonomian Indo-nesia telah menunjukan kearah perbaikan dan menunjukan optimisme un-tuk menata kembali kehidupan bisnis telekomunikasi.

4. Dilihat dari perkembangan teknologi, dengan perubahan teknologi

telekomunikasi yang berkembang cepat sangat mempengaruhi operator-operator jasa telekomunikasi dalam melakukan investasi, hal ini menuntut ketelitian PT.Telkom untuk tepat dalam memilih investasi yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan oleh penulis sebagai hasil dari penelitian yaitu :

1. Untuk mengajukan suatu usulan investasi hingga disetujuinya proses investasi tersebut diperlukan waktu yang cukup lama, maka untuk mengantisipasi keterlambatan berjalannya proyek apabila usulan investasi tersebut diterima, diperlukan hubungan kerjasama yang baik dengan mitra perusahaan dalam hal ini vendor yang ditunjuk untuk bekerjasama melalui kesepakatan (Service Level Agreement) antara vendor dengan perusahaan. Sehingga ketepatan waktu dalam hal pengiriman barang (Delivery Ontime) bisa tercapai dan proyek bisa berjalan tepat waktu.

2. Pada saat melakukan pengajuan proposal investasi sebaiknya setiap divisi me-lakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan 4 jenis metoda capital budgeting yaitu Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of


(5)

Return, dan Profitability Indeks, dalam hal ini metoda yang disarankan oleh penulis yaitu salah satu perhitungan capital budgeting dengan menggunakan metoda Profitability Indeks, metode ini tepat digunakan sebagai bahan per-bandingan dalam mengambil keputusan investasi terutama dalam mengambil keputusan memilih proyek yang terdiri lebih dari satu jenis proyek dan memilih proyek yang mempunyai Profitability Indeks lebih dari 1.

3. Karena keterbatasan waktu maka analisis kelayakan investasi yang dilakukan oleh penulis saat ini dibatasi hanya sampai tahap pengambilan keputusan, un-tuk penelitian selanjutnya disarankan unun-tuk melanjutkan tahapan analisis ke-layakan investasi sampai pada tahap post audit, yaitu tahapan selnjutnya untuk meninjau kembali apakah proyek berjalan sudah cukup baik dan layak untuk diteruskan atau sebaliknya.

4. Bagi penelitian selanjutnya apabila hendak melakukan penelitian yang serupa maka disarankan untuk membahas aspek lain selain aspek keuangan dengan menggunakan The Five Forces Model yang dikemukakan oleh Michael E Por-ter tujuannya yaitu untuk menganalisis posisi bersaing yang diinginkan dari suatu bisnis.


(6)

Gitman, L.J. Principles of Managerial Finance. 9th Edition. Addison-wesley., 2000. Hongren, Charles T., George Foster, and Srikant M. Datar. Cost Accounting: A

Manajerial Emphasis. 10th .Edition. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice Hall, Inc.

Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Garisson, Ray H. Manajerial Accounting. 4th. Ed Plano: Business Publication, Inc., 1985, edisi Indonesia diterjemahkan oleh A.Tatik Budisantoso.

Hansen, Don R. and Mowen M. Maryane. Manajement Accounting. 7th edition. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2005.

Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. Study kelayakan Proyek. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000.

Welsch, G.A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.