Evaluasi Peranan SIstem Informasi Akuntansi Terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Dalam Siklus Penggajian (Studi Kasus pada PT Primadona Panca Sentosa).

(1)

ABSTRAK

Untuk menunjang aktivitas perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya diperlukan suatu sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal untuk memastikan seluruh aktivitasnya berjalan dengan baik. semakin berkembangnya perusahaan maka sangat diperlukan suatu sistem informasi akuntansi, begitupun dalam hal penggajian perusahaan. Karena aktivitas penggajian adalah yang sangat penting dalam perusahaan karena mencakup sumber daya manusia. Dimana sumber daya manusia perusahaan yang akan menentukan berkembang atau tidaknya perusahaan. Sistem informasi akuntansi penggajian yang baik disertai pengendalian akan mampu mencapai tujuan perusahaan.

Penelitian pada perusahaan PT. Primadona Panca Sentosa di Kompleks Taman Holis Indah G I no 52-53 dengan tujuan untuk melihat peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pengendalian gaji yang ada di perusahaan PT. PRimadona Panca Sentosa.

Metode yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian adalah dengan metode deskriptif analitis dengan melakukan studi lapangan meliputi wawancara dan observasi dan juga dengan studi kepustakaan untuk memperoleh teori yang menunjang sistem informasi akuntansi penggajian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi penggajian kurang memadai dan memungkinkan terjadinya banyak kecurangan yang dilakukan pegawai. Dengan demikian perlu adanya peningkatan pengendalian internal perusahaan untuk memperbaiki kelemahan sistem informasi akuntansi peggajian pada perusahaan.

Dalam kesempatan kali ini juga penulis mencoba memberikan saran sebagai bahan masukan kepada PT. Primadona Panca Sentosa dalam melakukan perubahan dan perbaikan demi kemajuan perusahaan. Dalam hal ini di antaranya adalah pencatatan waktu dan jam hadir pegawai, perangkapan formulir slip gaji dan pemerataan tugas dan tanggung jawab pegawai di perusahaan.

Kata Kunci :Sistem Informasi Akuntansi Penggajian, Efektivitas, Pengendalian Internal, Sistem Informasi Akuntansi.


(2)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.5. Kerangka Pemikiran... 5

1.6. Metode Penelitian ... 7


(3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi Akuntansi... 9

2.1.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.2. Pengertian Informasi... 10

2.1.3. Pengertian Akuntansi ... 11

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 11

2.1.5 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi... 12

2.1.6 Unsur Sistem Informasi Akuntansi... 14

2.2. Sistem Pengolahan Data Elektronik... 16

2.3. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian... 17

2.4. Pengertian Efektivitas ... 22

2.5. Pengendalian Internal ... 22

2.5.1. Pengertian Resiko ... 23

2.5.2. Peranan Formulir dalam Sistem Informasi Akuntansi..24

2.5.3. Pengertian Pengendalian Internal ... 25


(4)

v ii

2.5.6. Fungsi Pengendalian Internal... 31

2.5.7 Aktivitas Pengendalian Internal... 32

2.5.8 Keterbatasan Pengendalian Internal... 32

2.6. Pengendalian Internal Gaji ... 33

2.6.1 Pengertian Gaji dan Upah... 34

2.6.2 Unsur Pengendalian Internal atas Gaji... 34

2.6.3 Tujuan Pengendalian Internal Gaji... 39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian... 42

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 42

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 44

3.1.2.1 Visi Perusahaan ... 44

3.1.2.2 Misi Perusahaan... 44

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 45


(5)

3.2. Metode Penelitian... 48

3.2.1. Metode Pengumpulan Data ... 48

3.2.2. Teknik Pengolahan Data... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 51

4.1.1. Aktivitas Perusahaan... 51

4.1.2. Kebijakan Gaji pada Perusahaan... 52

4.1.3. Sistem Informasi Akuntansi Gaji pada Perusahaan... 53

4.1.3.1 Prosedur Kepegawaian ... 54

4.1.3.2 Prosedur Pencatatan Waktu... 55

4.1.3.3 Prosedur Penghitungan Gaji... 56

4.1.3.4 Prosedur Pembayaran Gaji... 58

4.1.3.5 Prosedur Pencatatan Gaji... 58

4.1.4. Pengendalian Internal Gaji pada Perusahaan... 59


(6)

ix

4.2. Pembahasan... 67

4.2.1. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian... 67

4.2.2 Sistem dan Prosedur yang digunakan... 70

4.2.3 Pengendalian Internal Gaji... 74

4.2.4 Efektivitas Pengendalian Internal Gaji ... 79

4.2.5 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Gaji dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Gaji pada PT. Primadona Panca Sentosa... 80

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 82

5.2 Kelemahan... 86

5.3. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA... 90

LAMPIRAN... 91


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(9)

DA FTA R HA DIR PT. PRIMA DO NA PA NC A SENTO SA

Na m a : Ja b a ta n :

No Bula n Ja m Ha d ir

Ta nd a Ta ng a n

Ja m Pula ng

Ta nd a Ta ng a n

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11


(10)

92

SURAT PERINTAH BAYAR GAJI

Harap dibayarkan gaji sebesar :

Gaji = Rp.xxx

Komisi

Omzet =Rp.xxx

Tagihan =Rp.xxx ---

Total =Rp.xxx

Bagian Personalia Bagian Keuangan

Ttd Ttd


(11)

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Tujuan perusahaan akan tercapai bila di dalamnya terdapat sumber daya manusia yang handal, mampu melakukan tugas dengan baik dan berprestasi sebaik mungkin. Dan juga dapat menjadi aktiva yang benar-benar dapat memberikan nilai manfaat yang tinggi dibandingkan biayanya. Hal itu dapat dicapai bila perusahaan dapat mengorganisasikan pemanfaatan dan ukuran efisiensi kegiatan sumber daya di perusahaannya sedemikian rupa. Selain itu harus memiliki rangkaian kerjasama yang teratur antara fungsi yang satu dengan yang lain di dalam perusahaan. Kemungkinan terjadi adanya kecurangan dalam menggaji dirinya sendiri sangat besar. Berlangsungnya suatu kordinasi yang baik di dalam organisasi perusahaan ditandai dengan adanya pemisahan fungsi, arus distribusi pembagian wewenang tugas dan tanggung jawab yang mengalir dari dua arah yang saling bertentangan (La Midjan dan Susanto, 2003:25)

Agar operasi perusahaan tersebut dapat berjalan seefisien dan seefektif mungkin, maka diperlukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian yang efektif dan akurat yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen berupa suatu sistem informasi yang akurat dan tepat yang didukung oleh ketepatan dari setiap prosedurnya.


(13)

Hal itu merupakan sistem informasi terhadap pemanfaatan dan ukuran efisiensi kegiatan sumber daya manusianya serta strategi perusahaan yang memadai dalam perusahaan. Dimana kegiatan itu akan menghasilkan informasi bagi pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. (Romney dan Steinbart : 2003, 10)

Pada perusahaan PT. Primadona Panca Sentosa terdapat perangkapan tugas antar bagian, khususnya yang berhubungan dengan siklus penggajian. Kepala Cabang dari perusahaan merangkap bagian keuangan. Dalam perusahaan ada bagian keuangan merangkap administrasi, namun bagian ini hanya memegang kas kecil. Pengendalian internal yang baik dalam perusahaan mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak (Romney dan Steinbart : 2003: 238)

Dalam siklus penggajian yang baik kelengkapan dokumen sangat penting sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan. Perusahaan ini tidak memiliki kartu jam kerja atau kartu hadir sebagai salah satu dokumen penting dalam penggajian. Merupakan hal yang penting mempunyai kartu jam kerja atau kartu hadir, sebagai dasar pertimbangan kedisiplinan, kinerja dan gaji yang seharusnya diterima setiap bulannya. Bagi perusahaan dengan demikian sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kinerja, produktivitas setiap karyawan. Dengan adanya kartu jam hadir juga membantu untuk melakukan pengendalian terhadap karyawan yang ada di perusahaan. Dalam


(14)

BAB I PENDAHULUAN 3

perangkapan tugas selama 8 tahun berdiri. Kelengkapan dokumen pada perusahaan sangat membantu untuk melakukan pengendalian. Dokumentasi yang berkualitas memfasilitasi komunikasi dan peninjauan kemajuan secara teratur selama pengembangan sistem, dan dapat digunakan sebagai referensi serta alat pelatihan bagi karyawan sistem baru (Romney dan Steinbart, 2003:271)

Dengan dasar pertimbangan berbagai hal yang ada dalam siklus penggajian di perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai siklus penggajian pada perusahaan ini.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana perusahaan sudah dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas?

2. Apakah prosedur pengendalian intern dalam siklus penggajian sudah dilakukan dan mampu mencegah kecurangan dalam perusahaan?

3. Apakah yang membuat perusahaan dapat tetap berkembang dengan keterbatasan sistem informasi, khususnya siklus penggajian yang ada?


(15)

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Untuk meneliti apakah perusahaan sudah dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

2. Untuk menganalisis apakah prosedur pengendalian intern sudah dilakukan dan mampu mencegah kecurangan dalam perusahaan.

3. Untuk meneliti hal apa saja yang dapat membuat perusahaan dapat tetap berkembang dengan keterbatasan sistem informasi, khususnya siklus penggajian yang ada.

1.4Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat berguna bagi :

1. Penulis sendiri

Untuk menambah wawasan mengenai Sistem Informasi Akuntansi khususnya mengenai siklus penggajian.

2. Perusahaan

Dapat memperoleh masukan dalam penerapan siklus penggajian yang sesuai dengan ketentuan yang memenuhi standar.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 5

3. Pihak Lain

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk meneliti mengenai siklus penggajian. Selain itu bagi pembaca diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai siklus penggajian dan penerapannya.

1.5Rerangka Pemikiran

Sistem pengendalian internal selalu harus bergandengan dengan sistem informasi. Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi agar berguna bagi para pemakai (user) intern maupun ekstern untuk mengambil keputusan, maka informasi tersebut harus mengandung unsur terkendali. Informasi yang mengandung unsur terkendali yang baik tidak akan menyesatkan pemakai dalam mengambil keputusan penting antara lain melaksanakan pengendalian. Agar informasi mengandung unsur terkendali maka informasi harus dihasilkan oleh pengolahan data yang terkendali dalam suatu wadah organisasi pengolahan data yang terstruktur, dan untuk menghasilkan suatu kordinasi yang baik di dalam organisasi ditandai dengan adanya pemisahan fungsi, pembagian wewenang dan tanggung jawab sehingga pengendalian internal yang efektif akan tercapai. (La Midjan dan Susanto, 2003:38)


(17)

Menurut La Midjan dan Susanto (2003:12) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem pengolahan data akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat, dan metoda berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan inomrasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur.

Dan menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam suatu sistem informasi akuntansi dibutuhkan sumber daya manusia sebagai pendorong, pelaku dari suatu sistem itu sendiri sehingga seluruh sistem dapat berjalan dengan baik. Semakin baik sumber daya manusianya maka semakin baik pula informasi apa yang dihasilkannya. Untuk menunjang hal itu maka perusahaan akan memberikan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang karyawan lakukan. Siklus penggajian sangat penting dalam perusahaan untuk menjamin bahwa prosedur telah dilakukan dengan benar karena bila disalahgunakan akan menjadi salah satu bagian yang memboroskan bagi perusahaan karena biaya yang dikeluarkan sangat besar. Dan juga dengan adanya gaji memacu dan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik lagi.


(18)

BAB I PENDAHULUAN 7

Dengan adanya sistem informasi akuntansi gaji yang memadai dalam perusahaan, sangat memungkinkan untuk melakukan pengendalian internal yang berhubungan dengan gaji.

1.6Metoda Penelitian

Metoda penelitian yang akan penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah metoda analisis deskriptif, yaitu metoda yang bertujuan mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan menarik kesimpulan mengenai keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada dalam perusahaan sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :

1. Studi Pustaka ( Library Research )

Metoda yang penulis gunakan oleh penulis untuk memperoleh gambaran umum tentang definisi dan berbagai hal yang berkaitan dengan evaluasi, analisis, pengembangan dan pengendalian intern siklus penggajian dengan menggunakan buku-buku acuan.

2. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Penulis memperoleh data-data yang diperlukan dengan observasi ke perusahaan secara langsung, dan meminta keterangan dari perusahaan melalui wawancara dengan pihak perusahaan dan kemudian mengolahnya.


(19)

1.7Objek Penelitian

Objek penelitian penulis adalah siklus penggajian pada PT. PRIMADONA PANCA SENTOSA, sebuah perusahaan distribusi farmasi yang beralamat di Taman Holis Indah G1/53 Bandung.

Perusahaan ini dipilih oleh penulis dikarenakan orang tua penulis sebagai salah saru pemilik perusahaan, penulis mengganggap perlu untuk melakukan penelitian di perusahaan ini agar perusahaan ini dapat berkembang dengan lebih baik lagi dengan sistem informasi akuntansi, khususnya siklus penggajian yang memadai. Karena fenomena yang ada di perusahaan tentang siklus penggajian masih terjadi banyak perbedaan dari yang penulis pelajari selama berada kuliah. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan untuk pengembangan di perusahaan tersebut.


(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, kesimpulannya adalah:

1. Sistem Informasi Akuntansi Gaji telah dilakukan oleh perusahaan, telihat dari:

a. Struktur organisasi perusahaan yang cukup jelas untuk menjelaskan kedudukan setiap pegawai. Namun terdapat perangkapan tugas dan tanggung jawab.

b. Sistem dan prosedur penggajian

Sistem dan prosedur penggajian pada perusahaan sudah cukup memadai. Namun pada beberapa prosedur seperti prosedur pencatatan waktu, prosedur kepegawaian, prosedur pencatatan gaji, dan prosedur penghitungan gaji perlu dilakukan perbaikan.


(21)

c. Formulir dan catatan

Formulir yang ada pada perusahaan kurang memadai, khususnya dalam penggajian. Perlu adanya tambahan formulir daftar hadir, slip gaji yang memiliki rangkap, daftar pencatat waktu untuk menunjang sistem informasi akuntansi gaji.

2. Pengendalian Internal Perusahaan, yang meliputi unsur:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Dalam lingkungan pengendalian terdapat beberapa unsur memadai, diantaranya adalah

a) Integritas dan Nilai Etika

Kode etik dan integritas telah diterapkan perusahaan dengan cukup baik. Pegawai telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan rincian pekerjaan mereka..

b) Komitmen terhadap Kompetensi

Perusahaan menjalankan komitmennya untuk menjadi perusahaan nasional yang berkembang selalu meningkatkan pelayanan kepada konsumennya. Namun di dalam perusahaan tidak adanya bagian personalia yang mengawasi kinerja dan produktivitas karyawan.


(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 84

c) Partisipasi Dewan Direksi dan Tim Auditor

Partisipasi dewan direksi cukup memadai, mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dan melakukan evaluasi berkala pada perusahaan.

d) Filosofi dan Gaya Manajemen

Gaya manajemen yang mengedepankan kepercayaan sehingga hubungan antar pegawai menjadi baik. hal ini akan berdampak terhadap hasil kerja perusahaan.

e) Struktur Organisasi

Struktur organisasi cukup baik namun terdapat ada fungsi yang terdapat perangkapan.

f) Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab

Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang tidak merata antar pegawai dalam perusahaan.

g) Kebijakan Mengenai Sumber Daya Manusia dan Penerapannya

Dengan adanya kebijakan ini membuat pegawai menerima gaji, tunjangan dengan semestinya dan tepat waktu. Tidak adanya pelatihan berkala untuk meningkatkan produktivitas dan keahlian pegawai dalam menjalankan tugasnya.


(23)

2. Menilai Resiko

Kemungkinan resiko yang akan dihadapi perusahaan adalah:

a) Pegawai Baru

Perusahaan harus mampu mengidentifikasikan segala kemungkinan dengan adanya pegawai baru sejak awal untuk melakukan sesuatu pencegahan konflik.

b) Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi perlu segera disosialisasikan melalui pelatihan, pengenalan kepada pegawai untuk dapat mengerjakan kegiatan perusahaan dengan lebih baik.

c) Pertumbuhan yang Pesat

Perlu adanya training dan pelatihan berkala kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan bekerja dan mengikuti perkembangan industri yang berkaitan dengan perusahaan.

d) Perubahan Lingkungan Perusahaan

Perubahan lingkungan perusahaan dapat disesuaikan oleh pegawai sehingga aktivitas dapat tetap berjalan baik.


(24)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 86

3. Pengendalian Aktivitas

Bagian tertentu tidak ada pemisahan fungsi untuk memudahkan pengawasan terhadap kecurangan pegawai.

4. Informasi dan Komunikasi

Kualitas informasi dan komunikasi yang ada di dalam perusahaan telah memadai untuk menunjang kinerja pegawai dan aktivitas perusahaan.

5. Pengawasan ( Monitoring )

Pengawasan segala kebijakan perusahaan telah dilakukan oleh perusahaan.

5.2Kelemahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan kelemahan sistem informasi akuntansi gaji pada perusahaan adalah :

1. Tidak adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab keuangan dari Kepala Cabang ke bagian keuangan.

2. Pembayaran gaji dilakukan oleh dua orang, yaitu Direktur dan Kepala Cabang.

3. Ketidakhadiran karyawan administrasi tidak mendapat sanksi pemotongan sedangkan salesman mendapat pemotongan uang makan.


(25)

4. Kurangnya formulir pada bagian penggajian, seperti formulir daftar hadir, slip gaji rangkap, daftar pencatat waktu, dan surat perintah bayar gaji.

5. Formulir penggajian seluruhnya hanya dipegang oleh Kepala Cabang.

6. Bagian personalia kurang berperan untuk membantu perusahaan dalam melakukan seleksi pegawai yang berkompeten untuk bekerja di perusahaan.

7. Bagian personalia kurang berperan dalam pengawasan kinerja pegawai, dilakukan oleh Kepala Cabang saja.

8. Pengawasan sepenuhnya pegawai sepenuhnya dilakukan Kepala Cabang

saja.

9. Tidak ada program pelatihan/training untuk para pegawai dalam meningkatkan kemampuan pegawai dalam pekerjaan mereka.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis menyampaikan saran sebagai bahan masukan diantaranya sebagai berikut:

1. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab keuangan dari Kepala Cabang ke bagian keuangan.

2. Pembayaran gaji dilakukan oleh satu orang, yaitu bagian keuangan sehingga dalam mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan mudah


(26)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 88

3. Kebijakan perusahaan untuk memperlakukan secara adil setiap pegawai. Salesman yang mendapat potongan jika tidak hadir dan sebaliknya bagian administrasi mendapat perlakuan yang sama.

4. Diperlukan penambahan formulir yang berkaitan dengan penggajian perusahaan untuk menunjang efektivitas dan mengurangi kemungkinan kecurangan. Yaitu formulir daftar hadir, slip gaji rangkap, daftar pencatat waktu, dan surat perintah bayar gaji. Penulis telah membuat alternatif formulir yang dibutuhkan.

5. Formulir yang berhubungan dengan penggajian seperti daftar gaji, daftar pencatat waktu digunakan oleh bagian personalia, karena selama ini dipegang oleh Kepala Cabang.

6. Bagian personalia diikutsertakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan seleksi pegawai yang berkompeten untuk bekerja di perusahaan.

7. Bagian personalia mengawasi kinerja dari para pegawai. Perusahaan selama ini fungsi pengawasannya dilakukan oleh direksi dan bagian personalia kurang diikutsertakan. Untuk mencegah fungsi yang dilakukan direksi overload maka perlu ada pembagian fungsi pengawasan. Kinerja pegawai dalam produktivitasnya, disiplin kerjanya diawasi oleh bagian personalia.


(27)

8. Pimpinan perusahaan ikut serta dalam melakukan pengawasan terhadap

aktivitas perusahaan dan tidak sepenuhnya melimpahkan fungsi pengawasan kepada Kepala Cabang saja.

9. Diadakannya program training/pelatihan kerja bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk menunjang aktivitas pekerjaan mereka di perusahaan.


(28)

DAFTAR PUSTAKA 90

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2005. Accounting Information System,Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H. dan William S Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Susanto, Azhar dan La Midjan. 2003. Sistem Informasi Akuntansi II Pendekatan Sistem, Edisi 8, Lingga Jaya, Bandung.

Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, Lingga Jaya, Bandung.

Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.


(1)

2. Menilai Resiko

Kemungkinan resiko yang akan dihadapi perusahaan adalah:

a) Pegawai Baru

Perusahaan harus mampu mengidentifikasikan segala kemungkinan dengan adanya pegawai baru sejak awal untuk melakukan sesuatu pencegahan konflik.

b) Perubahan Teknologi

Perkembangan teknologi perlu segera disosialisasikan melalui pelatihan, pengenalan kepada pegawai untuk dapat mengerjakan kegiatan perusahaan dengan lebih baik.

c) Pertumbuhan yang Pesat

Perlu adanya training dan pelatihan berkala kepada pegawai untuk meningkatkan kemampuan bekerja dan mengikuti perkembangan industri yang berkaitan dengan perusahaan.

d) Perubahan Lingkungan Perusahaan

Perubahan lingkungan perusahaan dapat disesuaikan oleh pegawai sehingga aktivitas dapat tetap berjalan baik.


(2)

3. Pengendalian Aktivitas

Bagian tertentu tidak ada pemisahan fungsi untuk memudahkan pengawasan terhadap kecurangan pegawai.

4. Informasi dan Komunikasi

Kualitas informasi dan komunikasi yang ada di dalam perusahaan telah memadai untuk menunjang kinerja pegawai dan aktivitas perusahaan.

5. Pengawasan ( Monitoring )

Pengawasan segala kebijakan perusahaan telah dilakukan oleh perusahaan.

5.2Kelemahan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan kelemahan sistem informasi akuntansi gaji pada perusahaan adalah :

1. Tidak adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab keuangan dari Kepala Cabang ke bagian keuangan.

2. Pembayaran gaji dilakukan oleh dua orang, yaitu Direktur dan Kepala Cabang.

3. Ketidakhadiran karyawan administrasi tidak mendapat sanksi pemotongan sedangkan salesman mendapat pemotongan uang makan.


(3)

4. Kurangnya formulir pada bagian penggajian, seperti formulir daftar hadir, slip gaji rangkap, daftar pencatat waktu, dan surat perintah bayar gaji.

5. Formulir penggajian seluruhnya hanya dipegang oleh Kepala Cabang. 6. Bagian personalia kurang berperan untuk membantu perusahaan dalam

melakukan seleksi pegawai yang berkompeten untuk bekerja di perusahaan.

7. Bagian personalia kurang berperan dalam pengawasan kinerja pegawai, dilakukan oleh Kepala Cabang saja.

8. Pengawasan sepenuhnya pegawai sepenuhnya dilakukan Kepala Cabang saja.

9. Tidak ada program pelatihan/training untuk para pegawai dalam meningkatkan kemampuan pegawai dalam pekerjaan mereka.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis menyampaikan saran sebagai bahan masukan diantaranya sebagai berikut:

1. Pemisahan fungsi dan tanggung jawab keuangan dari Kepala Cabang ke bagian keuangan.

2. Pembayaran gaji dilakukan oleh satu orang, yaitu bagian keuangan sehingga dalam mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan mudah


(4)

3. Kebijakan perusahaan untuk memperlakukan secara adil setiap pegawai. Salesman yang mendapat potongan jika tidak hadir dan sebaliknya bagian administrasi mendapat perlakuan yang sama.

4. Diperlukan penambahan formulir yang berkaitan dengan penggajian perusahaan untuk menunjang efektivitas dan mengurangi kemungkinan kecurangan. Yaitu formulir daftar hadir, slip gaji rangkap, daftar pencatat waktu, dan surat perintah bayar gaji. Penulis telah membuat alternatif formulir yang dibutuhkan.

5. Formulir yang berhubungan dengan penggajian seperti daftar gaji, daftar pencatat waktu digunakan oleh bagian personalia, karena selama ini dipegang oleh Kepala Cabang.

6. Bagian personalia diikutsertakan untuk membantu perusahaan dalam melakukan seleksi pegawai yang berkompeten untuk bekerja di perusahaan.

7. Bagian personalia mengawasi kinerja dari para pegawai. Perusahaan selama ini fungsi pengawasannya dilakukan oleh direksi dan bagian personalia kurang diikutsertakan. Untuk mencegah fungsi yang dilakukan direksi overload maka perlu ada pembagian fungsi pengawasan. Kinerja pegawai dalam produktivitasnya, disiplin kerjanya diawasi oleh bagian personalia.


(5)

8. Pimpinan perusahaan ikut serta dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas perusahaan dan tidak sepenuhnya melimpahkan fungsi pengawasan kepada Kepala Cabang saja.

9. Diadakannya program training/pelatihan kerja bagi pegawai sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk menunjang aktivitas pekerjaan mereka di perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2005. Accounting Information

System,Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H. dan William S Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Susanto, Azhar dan La Midjan. 2003. Sistem Informasi Akuntansi II Pendekatan

Sistem, Edisi 8, Lingga Jaya, Bandung.

Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer, Lingga Jaya, Bandung.

Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta.