Perempuan menggapai tiang negara.

!.Fi

13 JULI 20{6

TIARIAN BERT'{AS

P er empuun

X[enggapai Tiung l,{ egur a
BEBERAPA kajian tentang peran pcrempuan menjadi
dominan untuk bebaapa aspek
pada era ini. Namun, media

Oteh:

Brigida lntan

untuk mengekspresikan diri

Dosen Sejarah diFK|P


belum didukung sepenuhnya
oleh pemcrintah bah\an seb-

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

'dan pemberdayiun perempuan
telah diupayakan pemerintah
Indonesia dan didukung oleh
189 negara di New York dalam
forum Pembangunan Milenium
MDGs (Millenium Development Goals) pada bulan Sep

Setelah sepuluh tahun lebih

balalu

beberapa sasaran telah

dipenuhi namunbelum sezuai targer Meski elahbanyakmotrturn+
bang dalam sektor sosial, nadiun

dalarn dua dekade terakhir hanya
menyentuh permukaan saj a.

tember 2000.

>> KE HAL 15

Sambungan dari halaman 9

Divoting

agaian kalangan. Pembangunan

Perempuan Menggapai
Pemenuhan kuota mem-

Ketika kemerdekaan telah
dirail, posisi perempuan dalam

'


jabatan pemerintah belum men-

capai target minimal yaitu
3Pl0. Faktanya verifikasi KPU

ymg dilakukan Kementerian
Hukum dan HAM untuk calon
Parpol atau Parpol baru tidak

juga pekerjaan kasar, sepeti

negara" atau fondasi keutuhan

politik negara.

upaya telah dikerahkan kaum

tukang batu. Kemudian Ratu
Kalinyamat membuhikan diri


perompu,an untuk dapat meng-

dengan menguasai galangan

ecahan

gerakkan sejarah.

kapal di Jeparapada abadke-l 6.

Tidak banyak waktu tersisa
unhik perempuan mempersiapkan arah gerakan politiknya. Sejatinya seruan-seruan I 7% lebih

bersifat elitis dan membicarakan
para pembesar. Padahal segala

pengaruhi asPirasi

samping itu ada pula

penyebab timbulnya masalah
intemal. Pertam4 ketika melihat
rapat MPRRI atauDPR RI yang
. mengambil keputusan penting,

Di

anggota parlemen dari kalangan

marqlu memastikanbahwa 30%
perempuan di semua jenjang

kepengurusan sesuai dengan

perempuan harus dihadapkan
pada persoalan menghadapi

fakta lapangan.

tuntutan 'tidak pulang larut'


Pembuktian besar juga

{itunjukkan sejarah bahwa
perempuan pemah membangun

Alternatif sebagai pern-

Sebagian Fraksi
;inkan 3 Maret 1950

negara. Pertama, kejayaaq ntu
Sima yang bertaha sebagi ratu
dari Kerajaan Kalingga pada

perempuan dan pasal 28$ ayat

abad ke-7, yang'memuintah
dengan adil dan bijak. Kdua
Ratu dari MajapahityaituSri Gi-


berapa hal diharapkan mampu

)GJA--PembahasanPanitiaKhusus (Pansus)
gpenetapanharijadi D[Ybelum mengsrucut
kesepakatan. Sebagian raksi di DPRD DIY

menjadi solusi. Pertama, kaum

rsulkan penetapan

perempuan tanggap kesadaran

(2) UUD 1945 telah mewakili
aspirasi masyarakat. Maka, be"

huijadi DIYjatuh

pada 3


dari rumab, sehingga pada saat

taraja bergelar Tribhuwaoa Wi-

humanis, sadar akan,generasi

1950 bertepatan dengan terbitnya UndangrgNomor3 tahun l950tentangpembentukan

selama iiri diakomodir sebagai

yang samaharusmengo$ankan

jayatunggadewi (1328-1350).

digital dankreatifkarenamereka

si DIY. Hal ituberbedadengan drafpengajuan

pongurus tapi tidak nemiliki
kesempahn untuk naju menjadi

Caleg. Tujuannya ialah. mengamKquempuan hanya untuk
kepe,uguNn Parpol. Akibatnya
Parpol bisa saja mengarnbil

hak suaranya untuk memilih
atau dipilih" Kedu4 keBekaan

Ketiga, seorang pemimpin

mampu mendapatkan sumber
valid dengan konteks yang
lebih kontemporer, generasi
ini mampu menggalang,;ntu
kekuatan dan menj$fmedia
penyalur aspirasi perjuangan

nifyangnenilih

Banyak perempuan yang


terhadap situasi menjadi mo-

bemama Ratu Syuifah Fatimah

mok sebagian besar perempuan

memuintah kerajaan di Xesultanan Banten dan menihduki

Indonesia, ditanbah lagi istilah

jabatanpadatahun

hanya untuk "meramaikan"

duniaplitik.

'perempuan non-kader' sebagai

dalam


Caleg. Termasuk mengambil
psrempuan yang tidak puaya

Sebagai pembanding kita
lihat bahwa masyarakatldi Indonesia mengenal stratifikasi
sosial. Pada umurmya dikenal
tiga lapisan nasyarakat yaitu
kdum aristrokat yang,menempati lapisan atas, dan kaumyang

1 748. Keernpat, dalam mitologi Sundajuga

dikenal tokoh SunanAmbu dan
Pohaci (Sanghyang Sri), yang

kaum perempuan.

Permasalahan dari sisi
ekstemal muncul disebabkan

lebih rendah yaitu wong cilik

borada pada levgl birohat men-

(Jawa), rakyatbiasa, atau cacah

gupayakan penghapusan istilah

Kedua, PEMILU 2019 tinggal 3 hhun, ada dua altematif
perjuangan yang bisa dilakukan
perempuatr Indonssia saat ini:
meneruskan keterwakilan melalui seperangkat arah politik
dengan perbaikan-perbaikdn
yang ada atau memusatkan
tenaga dan pikiran untuk ikut

oleh kebijakan yang terstruktur.

(Sunda). Perunpuan dapat diisti-

"konco wingking swargonunut

melahi*an kekuatan baru yang

Pertam4 tema peristiwa-peristi-

lalrkan sebagai "Tiang Negara'.

neroko katut" dalam bahasa

menentukan generasibaru. Ak'h-

wabesarnegara Indonesia hanya

Jawa. Dahulu orang mengenal

sqputar politik dan militer, se-

Beberapa buhi menunjuktan
bahwa perempuan mampu me-

ungkapan perempuan itukodrat-

imya, diperlukan kaj ian dan-gerakan yang menjadi media untuk

dft it sekali nengangkat tenhng

nye.quaikan diri dalam berbagai

nya hanya "di dapur, di sirmur,

deiajatkemanusiaan atau bidang

asp&. Di Bali tenaga kerja

kasuf'. Ini menunjukkanbohwa

juga memiliki porsi yang sama

sosial lainnya. Kedua, peristiwa masa lalu, pada umurnnya

perempwn bukan hanya menguasai peke{aan halus namun

status sosial telah melemahkan
posisi perempuan sebagai "tiang

dalammembangun negaratanpa
***
lepas dari kodraftrya.

di bidang politik.
Biasarya yang dipilih adalah
mereka yang tidak berkeberatan

ditempatkaodi nomorurut caleg

palingakhir.

.

,

juga dikenal sebagai Dewi Sri
atau DewiPadi.

Masajaya itu sekarangmulai
surut namun sebagian kalmgan
tidak tinggal diam. Pemerintah
danparapolitisi perempueyang

di

meyakinkan bahwa perempuan

hari jadi

DIYjatuh pada

I

3

pengukuhan
kubumi sebagai Hamengku Buwono I.
sil rapat internal Pansus, Selasa (l?7) kenasih terjadi dialehika dalam menetapkan
di DIY. Fralsi PANyangdiwakili oleh Suntr mmmrnalranLqn holrsra tanccal l l lrf,qrpt
I 755 bertepatan dengan sejarah