Analisis kompetensi guru sebagai bagian dari pedagogical content knowledge guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam program PLPG.
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016
ISSN: 2407 - 3792
Halaman 1-14
ANALISIS KOMPETENSI GURU SEBAGAI BAGIAN DARI
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DALAM
MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROGRAM PLPG
Veronika Fitri Rianasari1, Beni Utomo2, Marcellinus Andy Rudhito3
1,2,3
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sanata Dharma
1
email: veronikafitri@usd.ac.id
2
email: unlinearid@usd.ac.id
3
email: rudhito@usd.ac.id
Abstract
The purpose of this research is to analyze the competence of teachers as part of the
teachers’ pedagogical content knowledge in applying scientific approach in Mathematics
PLPG (in-service teacher education and professional training) program rayon 138
Yogyakarta, Indonesia, in 2014. The research method used is descriptive with
quantitative approach. The subjects of the study consisted of 23 mathematics teachers
including mathematics teachers of junior high school, high school and vocational school
from Kebumen, Purworejo, and Magelang. Data was collected by filling in a
questionnaire at the beginning and end of the training, observing microteaching
activities, and documenting the learning material arranged by PLPG participants. Based
on the analysis, it can be concluded that PLPG especially PLPG rayon 138 Yogyakarta,
Indonesia, in 2014 gives benefits for the development of teachers’ PCK, especially in
terms of teachers’ competence in applying scientific approach. Based on the analysis of
learning materials arranged by the teachers and analysis of learning videos, it is known
that the majority of the teachers have been able to construct a learning material using
scientific approach and implement it properly.
Keywords: kompetensi guru, pedagogical content knowledge, pendekatan saintifik, PLPG
menuntut
1. PENDAHULUAN
Pendidikan
mendasar
adalah
yang
dapat
elemen
mendukung
pemerintah
untuk
menyelenggarakan sertifikasi guru, baik
melalui
portopolio
maupun
melalui
kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu,
PLPG. PLPG tahun 2014 rayon 138
peningkatan kualitas guru menjadi hal
Yogyakarta dilaksanakan tanggal 14 Juli
yang sangat krusial dan menjadi fokus
2014 sampai dengan 4 September 2014
perhatian banyak pihak. Di Indonesia,
dengan peserta berasal dari Kabupaten
guru profesional dipersyaratkan memiliki
Kebumen,
kualifikasi akademik yang relevan dengan
Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
mata
dan
Khusus untuk guru matematika, pada
sebagaimana
periode ini berjumlah 23 orang. Hal yang
dituntut oleh Undang-undang Guru dan
menarik pada pelatihan ini adalah pada
Dosen. Undang-Undang
pemantapan penguasaan dan kemampuan
pelajaran
menguasai
dan
yang
kompetensi
Dosen Tahun
diampu
tentang
Guru
2005 di Indonesia
peserta
Kabupaten
sertifikasi
Purworejo,
dalam
1
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mengimplementasikan kurikulum 2013.
mengetahui
Hal ini tentunya merupakan suatu upaya
persoalan-persoalan yang muncul dalam
pemerintah dalam meningkatkan kualitas
menerapkan pendekatan saintifik pada
guru khususnya dalam hal pengetahuan
pelaksanaan PLPG rayon 138 Yogyakarta
konten pedagogis (pedagogical content
tahun 2014 maka diharapkan akan berguna
knowledge).
untuk banyak pihak untuk membuat suatu
kompetensi
guru
beserta
Kurikulum 2013 mengamanatkan
kebijakan pasca PLPG yang berkaitan
esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam
dengan implementasi pendekatan saintifik.
pembelajaran.
Selain itu hasil ini juga berguna untuk
Selain
itu,
proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 harus
menilik
menyentuh
pelaksanaan
tiga
ranah,
yaitu
sikap,
kembali
kebijakan
PPG
mengenai
yang
sudah
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
dilangsungkan sejak 2015, apakah perlu
bisa mencapai ketiga ranah tersebut,
ditinjau kembali berdasar perkembangan
seorang
dan pengalaman kegiatan program sejenis
guru
harus
mampu
mengoptimalkan kompetensi profesional,
sebelumnya misalkan kegiatan PLPG.
pedagogi, sikap, dan juga kepribadiannya.
Penguasaan
tersebut,
kompetensi-kompetensi
khususnya
profesional
dan
2. KAJIAN TEORI
a. Program Pendidikan dan Latihan
pedagogi, dalam rangka mencapai tujuan
Profesi Guru (PLPG)
pembelajaran tak lepas dari pemahaman
Undang-undang
RI
Nomor
20
guru mengenai pendekatan saintifik yang
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
digagas di kurikulum 2013.
Nasional, Undang-undang RI Nomor 14
Veronika Fitri, dkk. (2015) telah
memaparkan
mengenai
tingkat
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
pemahaman guru terhadap pendekatan
2005
saintifik
PLPG
Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI
Matematika Rayon 138 Yogyakarta tahun
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
2014. Pada artikel ini, penulis akan
menyatakan
berfokus pada topik mengenai bagaimana
profesional.
Guru
profesional
kompetensi guru sebagai bagian dari
dipersyaratkan
memiliki
kualifikasi
pedagogical content knowledge (PCK)
akademik yang relevan dengan mata
dalam menerapkan pendekatan saintifik
pelajaran yang diampu dan menguasai
dalam program PLPG Matematika Rayon
kompetensi sebagaimana dituntut oleh
138 Yogyakarta tahun 2014. Dengan
Undang-undang
2
dalam
program
tentang
Standar
guru
Nasional
adalah
Guru
pendidik
dan
Dosen.
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Pengakuan
guru
sebagai
pendidik
mengembangkan
profesional dibuktikan dengan sertifikat
pembelajarannya.
pendidik yang diperoleh melalui suatu
proses sistematik yang disebut sertifikasi.
Skenario
perangkat
pembelajaran
pada
program PLPG tahun 2014 menurut buku
Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan
4 Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang
(PLPG) yang diterbitkan oleh Kementrian
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
dan
menjelaskan bahwa sertifikasi bagi guru
sebagai berikut:
dalam jabatan merupakan salah satu upaya
1) Materi
peningkatan mutu guru yang diharapkan
Kebudayaan
tahun 2014
Kebijakan
adalah
Pengembangan
Profesi Guru (4 JP)
dapat meningkatkan mutu pendidikan pada
Materi ini meliputi: a. pengembangan
satuan
secara
pribadi berkarakter, antara lain: (1) citra
PLPG
diri positif, (2) etika, (3) etos kerja, (4)
dilangsungkan selama 10 hari dan bobot
komitmen, dan (5 empati; b. penilaian
90 Jam Pembelajaran (JP), dengan alokasi
kinerja guru (PKG); dan c. pengembangan
40 JP teori dan 50 JP praktik. Satu JP
keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi
setara dengan 50 menit.
guru.
pendidikan
berkelanjutan.
Materi
formal
Penyelenggaraan
PLPG
disusun
dengan
2) Materi Konsep Kurikulum 2013 (4 JP)
memperhatikan empat kompetensi guru,
Materi yang dibahas meliputi: a. rasional
yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3)
dan elemen perubahan Kurikulum 2013;
kepribadian,
Dengan
b. SKL, KI, KD dan keterkaitan antar KD;
diberlakukannya kurikulum 2013 pada
c. pendekatan pembelajarandan penilaian
seluruh sekolah mulai tahun 2014, guru
autentik pada Kurikulum 2013; d. empat
harus
belas prinsip pembelajaran Kurikulum
dan
(4)
mampu
sosial.
mengimplementasikan
kurikulum 2013 sesuai dengan bidang
2013.
tugas masing-masing. Sejalan dengan itu,
3) Pendalaman Materi Bidang Studi dan
pelaksanaan PLPG tahun 2014 berfokus
Strategdengan
pada
Kurikulum 2013 (20 JP)
pemantapan
kemampuan
peserta
penguasaan
sertifikasi
dan
dalam
Materi yang diberikan disesuaikan dengan
mengimplementasikan kurikulum 2013,
kompetensi
terutama
pembelajarannya
dalam
menganalisis
standar
Memperhatikan
awal
guru
dan
strategi
disesuaikan
dengan
kompetensi lulusan, standar isi, standar
kondisi peserta PLPG. Dalam proses
proses,
pembelajaran
dan
standar
penilaian
serta
instruktur
3
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mendorong/menginspirasi
dapat
menggunakan
guru
untuk
project
based
learning,
problem
based
learning,
discovery
learning,
dan/atau
Proses
pembelajaran
dalam
kurikulum 2013 harus dipandu dengan
kaidah-kaidah
pendekatan
ilmiah.
inquiry
Kemendikbud (2013) memaparkan bahwa
learning sesuai dengan pembelajaran yang
proses pembelajaran disebut ilmiah jika
dituntut kurikulum 2013.
memenuhi kriteria seperti berikut ini.
4) Materi Penelitian Tindakan Kelas (8
1)
JP)
Substansi atau materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena
a.
yang dapat dijelaskan dengan logika
Pendalaman materi PTK tentang konsep
atau penalaran tertentu; bukan sebatas
dasar
kira-kira, khayalan, legenda, atau
Materi
yang
dibahas
PTK,
metodologi
meliputi:
prinsPTK,
PTK,
proposPTK;
b.
model
dan
PTK,
dongeng semata.
sistematika
Mengembangkan
2)
Penjelasan guru, respon peserta didik,
rancangan proposal PTK (tugas mandiri).
dan interaksi edukatif guru-peserta
b. Pendekatan
didik terbebas dari prasangka yang
Saintifik
dalam
serta-merta, pemikiran subjektif, atau
Kurikulum 2013 di Indonesia
penalaran yang menyimpang dari alur
Kurikulum 2013 mengamanatkan
berpikir logis.
esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam
pembelajaran.
Pendekatan
saintifik
3)
Mendorong dan menginspirasi peserta
diyakini sebagai titian emas perkembangan
didik berpikir secara kritis, analistis,
dan pengembangan sikap, keterampilan,
dan tepat dalam mengidentifikasi,
dan pengetahuan peserta didik. Dalam
memahami, memecahkan masalah,
pendekatan
dan mengaplikasikan substansi atau
atau
proses
kerja
yang
materi pembelajaran.
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan
lebih mengedepankan pelararan induktif
4)
Mendorong dan menginspirasi peserta
(inductive reasoning) ketimbang penalaran
didik mampu berpikir hipotetik dalam
deduktif (deductive reasoning). Penalaran
melihat perbedaan, kesamaan, dan
deduktif melihat fenomena umum untuk
tautan satu sama lain dari substansi
kemudian menarik simpulan yang spesifik.
atau materi pembelajaran.
Sebaliknya,
penalaran
induktif
5)
Mendorong dan menginspirasi peserta
memandang fenomena atau situasi spesifik
didik
untuk kemudian menarik simpulan secara
menerapkan, dan mengembangkan
keseluruhan.
pola berpikir yang rasional dan
4
mampu
memahami,
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
6)
objektif dalam merespon substansi
membimbing peserta didik untuk dapat
atau materi pembelajaran.
mengajukan
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta
tersebut merupakan hasil pengamatan
empiris
objek konkrit sampai kepada yang abstrak
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
7)
Tujuan
pembelajaran
pertanyaan.
Pertanyaan
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
dirumuskan
atau hal lain yang lebih abstrak. Melalui
secara sederhana dan jelas, namun
kegiatan bertanya, peserta didik dilatih
menarik sistem penyajiannya.
untuk mengembangkan rasa ingin tahunya
Proses pembelajaran harus terhindar dari
3)
sifat-sifat
Kegiatan
atau
nilai-nilai
nonilmiah.
Mengumpulkan Informasi
“mengumpulkan
informasi”
Pendekatan nonilmiah dimaksud meliputi
merupakan tindak lanjut dari bertanya.
semata-mata
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali
berdasarkan
intuisi,
prasangka, atau penemuan melalui coba-
dan
coba.
berbagai sumber melalui berbagai cara.
Permendikbud Nomor 81A Tahun
mengumpulkan
Aktivitas
informasi
mengumpulkan
dari
informasi
2013 tentang Implementasi Kurikulum
dilakukan melalui eksperimen, membaca
menjelaskan
sumber lain selain buku teks, mengamati
langkah-langkah
dalam
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
objek/ kejadian/,
yaitu sebagai berikut:
dengan nara sumber dan sebagainya.
1)
4)
Mengamati
Dalam
kegiatan
mengamati,
Mengasosiasikan/
guru
membuka secara luas dan bervariasi
aktivitas wawancara
Mengolah
Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah
kesempatan peserta didik untuk melakukan
informasi/
pengamatan melalui kegiatan melihat,
memproses
menyimak, mendengar, dan membaca.
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
kegiatan
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
sehingga proses pembelajaran memiliki
kegiatan
kebermaknaan yang tinggi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan
2)
dari yang bersifat menambah keluasan dan
Menanya
menalar”
adalah
informasi
kegiatan
yang
sudah
mengumpulkan/eksperimen
mengumpulkan
informasi.
guru
kedalaman sampai kepada pengolahan
membuka kesempatan secara luas kepada
informasi yang bersifat mencari solusi dari
peserta didik untuk bertanya mengenai apa
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang
yang
Dalam
kegiatan
sudah
mengamati,
diamati.
Guru
perlu
berbeda
sampai
kepada
yang
5
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
bertentangan.
untuk
Kegiatan
menemukan
informasi
dengan
menemukan
ini
dilakukan
pola
dari
kognitif
siswa
butuhkan untuk menyelesaikan masalah
lainya,
(Anderson & Krathwohl, 2010). Dalam
keterkaitan
pembelajaran
yang
informasi tersebut.
mengajar
5)
memindahkan
Menarik kesimpulan
Kegiatan
yang
satu
keterkaitan
informasi
proses-proses
menyimpulkan
dalam
bermakna
bukanlah
semata
pengetahuan,
ini,
kegiatan
melainkan
suatu kegiatan yang mendorong siswa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
untuk
merupakan
kegiatan
sendiri pengetahuannya. Proses belajar
mengolah data atau informasi. Setelah
yang demikian, siswa membuat makna
menemukan keterkaitan antar informasi
atas pengalaman belajar yang ada, mencari
dan
kejelasan,
kelanjutan
menemukan
dari
berbagai
pola
dari
keterkaitan tersebut, selanjutnya secara
bersama-sama
kelompok,
dalam
atau
satu
secara
kesatuan
individual
membangun
(mengkonstruksi)
berpikir
kritis,
dan
juga
mengadakan justifikasi.
Atas dasar pemahaman mengenai
pembelajaran
yang
bermakna
inilah,
membuat kesimpulan.
seorang guru harus mempunyai suatu
6)
pengetahuan
Mengkomunikasikan
tentang
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan
mengajarkan
memberi kesempatan kepada peserta didik
siswanya.
untuk mengkomunikasikan apa yang telah
mengklasifikasikan
mereka
dapat
menjadi pengetahuan atas konten materi,
atau
pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan
menceritakan apa yang ditemukan dalam
konten pedagogis (pedagogical content
kegiatan
informasi,
knowledge).
mengasosiasikan dan menemukan pola.
menjelaskan
Dalam kegiatan ini, siswa menyampaikan
mengkonseptualisasikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan
representing and formulating the subject
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
that makes it comprehensible to others’.
media lainnya.
Artinya,
c. Pedagogical Content Knowledge
cara-cara
dilakukan
pelajari.
melalui
Kegiatan
ini
menuliskan
mencari
(PCK)
Pembelajaran haruslah suatu proses
suatu
bagaimana
materi
Shulman
kepada
(1986,
1987)
pengetahuan
Shulman
(1986:
bahwa
PCK
guru
‘the
9)
PCK
ways
of
mengkonseptualisasikan
merepresentasikan
dan
merumuskan suatu bahan ajar sehingga
dapat dipahami orang lain. Selanjutnya,
yang bermakna bagi siswa. Belajar yang
Shulman
bermakna menghadirkan pengetahuan dan
kembali PCK sebagai ‘special amalgam of
6
(1987:
8)
mendefinisikan
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
content and pedagogy that is uniquely the
akan assessmen literasi sains. Selanjutnya,
province of teachers, their own special
ada
form
dikembangkan
of
prefessional
understanding’.
beberapa
kerangka
para
ahli
yang
dalam
perpaduan
menginvestigasi PCK guru. Salah satu
antara pengetahuan konten dan pedagogi
kerangka yang banyak digunakan adalah
yang merupakan ciri khas guru, dan ini
kerangka yang dikembangkan oleh Chick,
merupakan
Baker, Pham, and Cheng.
Artinya,
PCK
merupakan
bentuk
khusus
dari
pemahaman profesional mereka. Beberapa
Dari paparan para ahli di atas
tahun kemudian, Cochran (1991: 11)
mengenai PCK, dapat disimpulkan bahwa
menyempurnakan pengertian PCK sebagai
pemahaman
berikut
materi
Pedagogical content knowledge is
an integrated understanding that is
synthesized from teacher knowledge
of pedagogy, subject matter content,
student characteristics, and the
environmental context of learning.
In other words, PCK is using the
understandings of subject matter
concepts, learning processes, and
strategies for teaching the specific
content of a discipline in a way that
enables students to construct their
own knowledge effectively in an
given context.
yang
mendalam
pelajaran
dan
tentang
pengetahuan
pedagogi merupakan suatu hal yang
krusial untuk dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Namun
pemahaman kedua hal tersebut bukanlah
pemahaman dua hal secara terpisah.
Seorang guru harus mampu memadukan
pemahaman tentang materi pelajaran dan
pengetahuan pedagogi sehingga mampu
membantu siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan.
Beberapa model telah digunakan
oleh para ahli untuk menggambarkan
komponen-komponen pembentuk PCK.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
dilakukan
Salah satu model yang sering digunakan
mengetahui
adalah model yang dikembangkan oleh
bagian dari PCK dalam menerapkan
Magnusson,
pendekatan
dkk
(1999)
yang
kompetensi
saintifik
guru
untuk
dalam
sebagai
program
dalam
PLPG. Berdasarkan tujuan tersebut maka
pembelajaran sains terdiri dari beberapa
bidang kajian utama penelitian ini adalah
komponen
menggambarkan
bahwa
PCK
yang
integratif
yaitu
suatu proses. Oleh karena itu penelitian ini
pengetahuan
akan
kurikulum
sains,
merupakan penelitian deskriptif dengan
pengetahuan
akan
pemahaman
siswa
pendekatan
kuantitatif.
Subjek
dalam
terhadap sains, pengetahuan akan strategi-
penelitian ini adalah peserta PLPG rayon
strategi instruksional, dan pengetahuan
138 Yogyakarta tahun 2014 sebanyak 26
7
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
guru. Sedangkan objek dalam penelitian
Tabel 1 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam menyusun
perangkat pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
ini adalah kompetensi guru peserta PLPG
rayon 138 Yogyakarta dalam menerapkan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.
Untuk
mengumpulkan
Yogyakarta
1
dalam
mengimplementasikan
pendekatan
2
saintifik, peneliti melakukan penyebaran
observasi dan dokumentasi. Observasi
3
dilaksanakan pada saat pelaksanaan PLPG,
khususnya
pada
saat
workshop
4
penyusunan perangkat pembelajaran dan
saat
Observasi
microteaching.
ini
dilakukan dengan cara merekam kegiatan
selama
microteaching
kegiatan
5
6
berlangsung yaitu selama dua sesi atau dua
kali microteaching untuk setiap peserta
7
pelatihan. Dokumentasi dilakukan untuk
melihat kompetensi peserta PLPG dalam
menyusun perangkat pembelajaran dengan
pendekatan
saintifik.
Dokumentasi
8
perangkat pembelajaran ini dilakukan
selama kegiatan workshop.
9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
a.
Kemampuan
dalam
Peserta
menyusun
pembelajaran
dengan
PLPG
11
perangkat
pedekatan
saintifik
Berikut
mengenai
akan
dipaparkan
kemampuan
guru
data
dengan pendekatan saintifik.
8
12
dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran
KOMPONEN
PENILAIAN
Kriteria Umum
data
mengenai kompetensi peserta PLPG rayon
138
No
13
Kompetesi dasar
sesuai dengan
materi
yang
akan
disampaikan
Indikator
menggunakan
kata
kerja
operasional
Tujuan
pembelajaran
dirumuskan
berdasarkan
indikator
Materi
ajar
disusun
berdasarkan
rumusan tujuan
pembelajaran
Urutan materi
logis
Metode
pembelajaran
yang digunakan
sesuai dengan
pendekatan
saintifik
Media
dan
sumber belajar
sesuai dengan
indikator yang
akan dicapai
Rumusan
Kegiatan
Pendahuluan
Guru melakukan
kegiatan
orientasi
(memusatkan
perhatian
peserta didik)
Guru melakukan
kegiatan
apersepsi terkait
dengan materi
yang dipelajari
Guru
memberikan
motivasi
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Rumusan
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru mengajak
siswa
melakukan
pengamatan
terhadap
fenomena
Fenomena yang
diamati
siswa
adalah
fenomena
kontekstual
Workshop 2
Workshop 3
Total
skor
Krite
-ria
Total
skor
Kriteria
65
Baik
92
Baik
sekali
60
Baik
79
Baik
sekali
58
Baik
65
Baik
65
Baik
56
Kurang
70
Baik
58
Baik
70
Baik
83
Baik
sekali
60
Baik
78
Baik
sekali
69
Baik
90
Baik
sekali
69
Baik
77
Baik
sekali
54
Kura
ng
61
Baik
76
Baik
sekali
77
Baik
sekali
64
Baik
82
Baik
sekali
52
Kura
ng
77
Baik
sekali
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
No
14
KOMPONEN
PENILAIAN
Menanya
Guru
mendorong
siswa untuk
mengajukan
pertanyaan
terkait hasil
pengamatan
Workshop 2
Workshop 3
mengajar
15
16
17
18
19
20
21
22
23
dengan
pendekatan
saintifik
68
Baik
79
Baik
sekali
Berikut
mengenai
Mengumpulkan
informasi
Guru
membimbing
siswa untuk
mengumpulkan
informasi dari
dengan berbagai
cara
Mengasosiasi/
Mengolah
informasi/Men
alar
Guru
membimbing
siswa untuk
mengolah
informasi yang
sudah
dikumpulkan
Mengkomunikasi
Guru memberi
kesempatan
siswa
untuk
mengkomunikas
ikan apa yang
telah dipelajari
atau kesimpulan
secara
lisan,
tertulis,
atau
dengan
media
lainnya
Rumusan
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan
refleksi
pembelajaran
dengan
melibatkan
siswa
Guru menyusun
rangkuman
dengan
melibatkan
siswa
Penilaian
Penilaian sikap
sesuai dengan
indikator
Penilaian
pengetahuan
sesuai dengan
indikator
Penilaian
keterampilan
sesuai dengan
indikator
Instrumen
penilaian
lengkap
(pedoman/soal,
kunci, skoring)
b. Kemampuan Peserta PLPG dalam
akan
dipaparkan
kemampuan
guru
data
dalam
mengajar dengan pendekatan saintifik.
60
64
Baik
Baik
85
84
Baik
sekali
Baik
sekali
Data ini diperoleh dari dua kali kegiataan
workshop selama pelatihan.
Tabel 2 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam
mengimplementasikan pendekatan
saintifik
Kriteria
59
Baik
85
Baik
sekali
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Kurang
Baik
Jumlah
peserta
pada
workshop
I
14
9
-
Jumlah
peserta
pada
workshop
II
2
21
-
Selain tabel di atas, berikut akan
dipaparkan data mengenai kemampuan
52
Kura
ng
60
Baik
peserta PLPG dalam mengajar dengan
pendekatan
66
Baik
88
Baik
sekali
61
Baik
91
Baik
sekali
68
Baik
90
Baik
sekali
69
Baik
90
Baik
sekali
70
Baik
67
Baik
saintifik
yang
dilihat
berdasarkan 2 komponen penilaian.
Komponen penilaian yang pertama
yaitu
dengan
kriteria
umum
pendekatan
pembelajaran
saintifik
yang
meliputi pembelajaran berpusat pada
siswa, pembelajaran berbasis pada
fakta, pembelajaran mendorong siswa
untuk
aktif
pengetahuan,
mengkonstruksi
dan
pembelajaran
9
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mendorong siswa untuk berpikir kritis.
dengan
Kompone kedua meliputi langkah-
mencoba
mengajarkannya
dalam
langkah pembelajaran saintifik yaitu
bentuk
pembelajaran
mikro.
mengamati
(M2),
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
(M3),
bahwa
(M1),
mengumpulkan
menanya
informasi
mengasosiasi/menalar
(M4),
dan
Tabel 3 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam mengajar
dengan pendekatan saintifik pada
tiap komponen penilaian
Penilian
PLPG
serta
dapat
meningkatkan kemampuan para guru
Workshop I
Workshop II
pendekatan saintifik. Sebanyak 86,9%
(20 guru) sudah dapat menyusun
perangkat
pembelajaran
dengan
pendekatan saintifik dengan baik pada
workshop
I.
Pada
workshop
II
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
55,75
Kurang
63,5
Baik
sebanyak 91,3% (21 guru) sudah dapat
M1
61,5
Baik
65,5
Baik
menyusun
M2
55
Kurang
63
Baik
dengan pendekatan saintifik dengan
M3
56
Kurang
68
Baik
baik dan 8,7% (2 guru) malah sudah
M4
58
Baik
71
Baik
dapat
M5
68
Baik
70
Baik
pembelajaran
Kriteria
Umum
Selamat
kegiatan
PLPG
berlangsung, para guru mendapatkan
beberapa materi pelatihan dan salah
satu
diantaranya
adalah
materi
mengenai pendekatan saintifik. Dengan
adanya pendalaman materi tersebut,
peserta
diharapkan
mempunyai
gambaran yang komprehensif tentang
pendekatan
implementasinya.
saintifik
dan
Wujud
kegiatan
yang dilakukan para guru adalah
membuat
10
kegiatan
saintifik
dalam menyusun perangkat dengan
mengkomunikasi (M5).
Komponen
pendekatan
perangkat
pembelajaran
perangkat
menyusun
dengan
pembelajaran
perangkat
pendekatan
saintifik dengan kriteria sangat baik.
Kegiatan PLPG juga berdampak pada
peningkatan kemampuan guru dalam
mengajar dengan pendekatan saintifik.
Dari
analisis
video
pembelajaran
diketahui bahwa 39,1% (9 guru) belum
dapat mengajar dengan pendekatan
saintifik dengan baik pada workshop I.
Para peserta tersebut masih belum
dapat
mendorong
siswa
untuk
mengajukan pertanyaan terkait hasil
pengamatan dan membimbing siswa
untuk mengumpulkan informasi dari
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
dengan berbagai cara. Pada workshop
Hal utama yang menjadi kesulitan para
II, semua peserta dapat mengajar
guru adalah upaya mendorong siswa
dengan pendekatan saintifik dengan
aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat
baik,
terjadi
bahkan
ada
2
guru
yang
karena
pendekatan
yang
mencapai kriteria sangat baik. Hal ini
digunakan masih relatif baru dan
dapat terjadi karena selama kegiatan
peserta didik tidak terbiasa untuk
PLPG, para peserta diajak untuk saling
berpera aktif dalam pembelajaran.
bekerja sama dan mereka mendapat
Walaupun demikian, banyak hasil
masukan baik dari fasilitator maupun
penelitian
dari teman sesama peserta mengenai
partisipasi siswa dapat ditingkatkan
kemampuannya
oleh berbagai model pembelajaran
maupun
dalam
merancang
mengimplementasikan
rancangan
dengan
pendekatan
saintifik seperti pembelajaran berbasis
penelitian
masalah atau pembelajaran kooperatif.
Vygotsky yang membuktikan bahwa
Model-model pembelajaran tersebut
ketika peserta didik diberi tugas untuk
tidak hanya mendorong siswa untuk
dirinya sediri, mereka akan bekerja
aktif, namun juga dapat mendukung
sebaik-baiknya
bekerjasama
siswa mencapai hasil belajar yang
atau berkolaborasi dengan temannya.
optimal (Leikin, R., & Zaslavsky,
Dengan pembelajaran kolaboratif yang
O.,1997; Prince, M.,2004).
dengan
hasil
ketika
Hal
selaras
bahwa
ini
selaras
pembelajaran.
yang
mengungkapkan
dikemas dalam kegiaan PLPG para
Selanjutnya, hasil analisis ini
peserta memiliki ruang gerak untuk
ditinjau kembali
saling
analisis PCK yang dikembangkan oleh
merefleksikan
pengalaman
dengan
kerangka
sehingga membantu peserta untuk
Chick,
dapat
(2006), membuat tiga kategori PCK
mengkonstruksi
pengetahuan
dengan lebih baik.
dkk.
(2006).
Chick,
dkk.
yaitu clearly PCK, content knowledge
Setelah guru-guru peserta PLPG
in
a
pedagogical
context,
dan
berdinamika dalam mengimplementa-
pedagogical knowledge in a content
sikan
context. Berdasarkan analisis tersebut
pembelajaran,
diperoleh
informasi mengenai kesulitan yang
di
dihadapi guru dalam proses tersebut.
dikatakan
kategori
PCK,
dapat
program
PLPG
clearly
bahwa
11
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mampu
membantu
guru
mengembangkan
dalam
strategi-strategi
pembelajaran yang dapat membantu
semakin kritis mengenai pentingnya
materi
konsep
matematika
mengembangkan
matematika.
keterampilan
Selain
mencoba
atau
itu,
dalam
konteks
kurikulum.
siswa dalam proses mengkonstruksi
suatu
tertentu
Selanjutnya berdasarkan analisis
tersebut di kategori content knowledge
in
a
pedagogical
dapat
context,
dengan
disimpulkan bahwa pendalaman materi
mengimplementasikan
dan kegiatan implementasi pendekatan
pendekatan saintifik, guru dilatih untuk
saintifik
semakin peka terhadap proses berpikir
matematika mampu mendorong guru
siswa,
untuk semakin memperdalam konten
termasuk
miskonsepsi-
dalam
pembelajaran
miskonsepsi yang dimiliki siswa. Hal
materi.
ini
video-video
kelengkapan dan keruntutan materi ajar
menunjukkan
yang dibahas dalam RPP dan juga saat
bahwa guru mencoba menyampaikan
pembelajaran. Selain itu guru juga
konsep
terlatih
terlihat
dari
pembelajaran
yang
matematika
yang
abstrak
Hal
ini
untuk
ditunjukkan
dari
mengidentifikasi
dengan bahasa yang sederhana yang
komponen-komponen penting dalam
mudah dipahami anak. Guru juga
suatu konsep matemaitka yang penting
terlatih
mengidentifikasi
untuk dipahami serta mengidentifikasi
kompleksitas masalah matematika atau
hubungan-hubungan antar konsep. Hal
tugas-tugas matematika sehingga dapat
ini terlihat dari usaha yang dilakukan
mendukung
kognitif
guru untuk selalu mengaitkan materi
siswa secara optimal. Kemampuan
yang diajarkan dengan pengetahuan
guru untuk mengeksplorasi berbagai
yang sudah dimiliki siswa.
untuk
perkembangan
sumber informasi yang relevan dengan
Berdasarkan analisis di kategori
materi yang diajarkan juga terlatih
pedagogical knowledge in a content
karena
context, guru diasah kemampuannya untuk
adanya
‘mengumpulkan
pendekatan
langkah
informasi’
saintifik.
pada
Selanjutnya,
pengetahuan guru mengenai kurikulum
juga semakin diasah, guru menjadi
12
merumuskan tujuan pembelajaran yang
berkaitan
langsung
dengan
konsep
matematika yang diajarkan dan juga yang
berkaitan dengan sikap dan keterampilan.
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Dalam mengimplementasikaan pembela-
ini diharapkan dapat berdampak positif
jaran yang berpusat pada peserta didik,
bagi
guru juga dilatih untuk menggunakan
Indonesia. Hal ini sejalan dengan hasil
model-model pembelajaran yang tepat
sehingga peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kegiatan implementasi pembelajaran yang
menunjukkan
usaha
menggunakan
guru
untuk
berbagai
pembelajaran
yang
model
selaras
dengan
kualitas
penelitian
pembelajaran
beberapa
di
ahli
yang
mengungkapkan bahwa pengembangan
atau pengayaan PCK guru merupakan
salah
satu
faktor
meningkatkan
yang
efektivitas
dapat
kegiatan
pembelajaran.
pendekatan saintifik. Selain itu, guru juga
6. REFERENSI
dilatih untuk dapat memanajemen kelas
Anderson, L.W & David R. Krathwohl.
sehingga siswa dapat aktif dalam belajar
(2010).
dalam suasana yang kondusif.
Landasan
Terjemahan.
untuk
Kerangka
Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen. Revisi
Taksonomi
5. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat disimpulkan bahwa kompetensi
guru sebagai bagian dari PCK guru
dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik sudah dapat dikatakan
baik. Kompetensi ini tercermin dari
pemahaman
guru
terhadap
karakteristik
pendekatan
saintifik
Bloom.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Chick, H. L., Pham, T., Baker, M. K., &
Cheng, H. (2006). Aspects of
teachers’
pedagogical
knowledge
for
content
decimals.
In
Novotna, J., Moraova, H., Kratka,
M
&
Stehlikoba,
N.
(Eds.).
Proceeding 30th Conference of the
International
Group
maupun dari kemampuan guru dalam
Psychology
of
menyusun
Education, Vol. 2. (pp. 297–304).
perangkat
dan
dalam
for
the
Mathematics
mengajar dengan pendekatan saintifik.
Cochran, K. F., King, R. A., & De Ruiter,
Hal ini mencerminkan bahwa kegiatan
J. A. (1991). Pedagogical Content
PLPG khususnya PLPG rayon 138
Yogyakarta tahun 2014 memberikan
manfaat
bagi
perkembangan
PCK
guru-guru peserta pelatihan dan hasil
Knowledge: A Tentative Model for
Teacher Preparation. Symposium
paper presented at
meeting
of
the
the
annual
American
13
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
Educational Research Association,
The Netherlands: Kluwer Academic
Chicago.
Publishers.
Kemendikbud. (2013). Buku Diklat Guru
dalam
Rangka
Implementasi
Kurikulum 2013, Mata Diklat: 2.
Analisis
Materi
SD/SMP/SMA,
Konsep
Ajar,
Mata
Pendekatan
Nomor
19
Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Jenjang:
Prince, M. (2004). Does active learning
Pelajaran:
work? A review of the research.
Scientific.
Journal of Engineering Education-
Jakarta
Washington-, 93, 223-232.
Kemendikbud.
(2013).
Salinan
-
Republik
Indonesia.
(2005).
Undang-
Permendikbud Nomor 81a Tahun
Undang Republik Indonesia Nomor
2013
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Tentang
Implementasi
Kurikulum. Jakarta
Dosen
Kemendikbud. (2014). Sertifikasi Guru
Shulman,
L.S.
(1986).
Those
who
dalam Jabatan Tahun 2014: Buku 4
undersand: Knowledge growth in
Rambu-Rambu
teaching, educational researcher, 15
Pelaksanaan
Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG). Jakarta
(2), 4-14.
Shulman, L.S. (1987). Knowledge and
Leikin, R., & Zaslavsky, O. (1997).
teaching: Foundation of the new
Facilitating student interactions in
reform.
mathematics
Review, 57 (1), 1-22.
learning
in
a
cooperative
setting. Journal
Research
in
Nature,
Educational
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo,
Mathematics
Andy Rudhito. (2015). Tingkat
Pemahaman
Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H.
(1999).
Harvard
for
Education, 331-354.
sources,
Peserta
PLPG
Matematika Rayon 138 Yogyakarta
and
terhadap Pendekatan Saintifik pada
development of pedagogical content
Kurikulum 2013. Prosiding Seminar
knowledge for science teaching. In
Nasional Pendidikan Matematika
J.
UNESA 2015. (hal 1126-1136).
Gess-Newsome
&
N.
G.
Lederman
(Eds.),
Examining
pedagogical
content
knowledge:
The construct and its implications
for science education (pp. 95-132).
14
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
ISSN: 2407 - 3792
Halaman 1-14
ANALISIS KOMPETENSI GURU SEBAGAI BAGIAN DARI
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DALAM
MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROGRAM PLPG
Veronika Fitri Rianasari1, Beni Utomo2, Marcellinus Andy Rudhito3
1,2,3
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sanata Dharma
1
email: veronikafitri@usd.ac.id
2
email: unlinearid@usd.ac.id
3
email: rudhito@usd.ac.id
Abstract
The purpose of this research is to analyze the competence of teachers as part of the
teachers’ pedagogical content knowledge in applying scientific approach in Mathematics
PLPG (in-service teacher education and professional training) program rayon 138
Yogyakarta, Indonesia, in 2014. The research method used is descriptive with
quantitative approach. The subjects of the study consisted of 23 mathematics teachers
including mathematics teachers of junior high school, high school and vocational school
from Kebumen, Purworejo, and Magelang. Data was collected by filling in a
questionnaire at the beginning and end of the training, observing microteaching
activities, and documenting the learning material arranged by PLPG participants. Based
on the analysis, it can be concluded that PLPG especially PLPG rayon 138 Yogyakarta,
Indonesia, in 2014 gives benefits for the development of teachers’ PCK, especially in
terms of teachers’ competence in applying scientific approach. Based on the analysis of
learning materials arranged by the teachers and analysis of learning videos, it is known
that the majority of the teachers have been able to construct a learning material using
scientific approach and implement it properly.
Keywords: kompetensi guru, pedagogical content knowledge, pendekatan saintifik, PLPG
menuntut
1. PENDAHULUAN
Pendidikan
mendasar
adalah
yang
dapat
elemen
mendukung
pemerintah
untuk
menyelenggarakan sertifikasi guru, baik
melalui
portopolio
maupun
melalui
kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu,
PLPG. PLPG tahun 2014 rayon 138
peningkatan kualitas guru menjadi hal
Yogyakarta dilaksanakan tanggal 14 Juli
yang sangat krusial dan menjadi fokus
2014 sampai dengan 4 September 2014
perhatian banyak pihak. Di Indonesia,
dengan peserta berasal dari Kabupaten
guru profesional dipersyaratkan memiliki
Kebumen,
kualifikasi akademik yang relevan dengan
Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
mata
dan
Khusus untuk guru matematika, pada
sebagaimana
periode ini berjumlah 23 orang. Hal yang
dituntut oleh Undang-undang Guru dan
menarik pada pelatihan ini adalah pada
Dosen. Undang-Undang
pemantapan penguasaan dan kemampuan
pelajaran
menguasai
dan
yang
kompetensi
Dosen Tahun
diampu
tentang
Guru
2005 di Indonesia
peserta
Kabupaten
sertifikasi
Purworejo,
dalam
1
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mengimplementasikan kurikulum 2013.
mengetahui
Hal ini tentunya merupakan suatu upaya
persoalan-persoalan yang muncul dalam
pemerintah dalam meningkatkan kualitas
menerapkan pendekatan saintifik pada
guru khususnya dalam hal pengetahuan
pelaksanaan PLPG rayon 138 Yogyakarta
konten pedagogis (pedagogical content
tahun 2014 maka diharapkan akan berguna
knowledge).
untuk banyak pihak untuk membuat suatu
kompetensi
guru
beserta
Kurikulum 2013 mengamanatkan
kebijakan pasca PLPG yang berkaitan
esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam
dengan implementasi pendekatan saintifik.
pembelajaran.
Selain itu hasil ini juga berguna untuk
Selain
itu,
proses
pembelajaran pada kurikulum 2013 harus
menilik
menyentuh
pelaksanaan
tiga
ranah,
yaitu
sikap,
kembali
kebijakan
PPG
mengenai
yang
sudah
pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
dilangsungkan sejak 2015, apakah perlu
bisa mencapai ketiga ranah tersebut,
ditinjau kembali berdasar perkembangan
seorang
dan pengalaman kegiatan program sejenis
guru
harus
mampu
mengoptimalkan kompetensi profesional,
sebelumnya misalkan kegiatan PLPG.
pedagogi, sikap, dan juga kepribadiannya.
Penguasaan
tersebut,
kompetensi-kompetensi
khususnya
profesional
dan
2. KAJIAN TEORI
a. Program Pendidikan dan Latihan
pedagogi, dalam rangka mencapai tujuan
Profesi Guru (PLPG)
pembelajaran tak lepas dari pemahaman
Undang-undang
RI
Nomor
20
guru mengenai pendekatan saintifik yang
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
digagas di kurikulum 2013.
Nasional, Undang-undang RI Nomor 14
Veronika Fitri, dkk. (2015) telah
memaparkan
mengenai
tingkat
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
pemahaman guru terhadap pendekatan
2005
saintifik
PLPG
Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI
Matematika Rayon 138 Yogyakarta tahun
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
2014. Pada artikel ini, penulis akan
menyatakan
berfokus pada topik mengenai bagaimana
profesional.
Guru
profesional
kompetensi guru sebagai bagian dari
dipersyaratkan
memiliki
kualifikasi
pedagogical content knowledge (PCK)
akademik yang relevan dengan mata
dalam menerapkan pendekatan saintifik
pelajaran yang diampu dan menguasai
dalam program PLPG Matematika Rayon
kompetensi sebagaimana dituntut oleh
138 Yogyakarta tahun 2014. Dengan
Undang-undang
2
dalam
program
tentang
Standar
guru
Nasional
adalah
Guru
pendidik
dan
Dosen.
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Pengakuan
guru
sebagai
pendidik
mengembangkan
profesional dibuktikan dengan sertifikat
pembelajarannya.
pendidik yang diperoleh melalui suatu
proses sistematik yang disebut sertifikasi.
Skenario
perangkat
pembelajaran
pada
program PLPG tahun 2014 menurut buku
Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan
4 Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang
(PLPG) yang diterbitkan oleh Kementrian
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014
dan
menjelaskan bahwa sertifikasi bagi guru
sebagai berikut:
dalam jabatan merupakan salah satu upaya
1) Materi
peningkatan mutu guru yang diharapkan
Kebudayaan
tahun 2014
Kebijakan
adalah
Pengembangan
Profesi Guru (4 JP)
dapat meningkatkan mutu pendidikan pada
Materi ini meliputi: a. pengembangan
satuan
secara
pribadi berkarakter, antara lain: (1) citra
PLPG
diri positif, (2) etika, (3) etos kerja, (4)
dilangsungkan selama 10 hari dan bobot
komitmen, dan (5 empati; b. penilaian
90 Jam Pembelajaran (JP), dengan alokasi
kinerja guru (PKG); dan c. pengembangan
40 JP teori dan 50 JP praktik. Satu JP
keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi
setara dengan 50 menit.
guru.
pendidikan
berkelanjutan.
Materi
formal
Penyelenggaraan
PLPG
disusun
dengan
2) Materi Konsep Kurikulum 2013 (4 JP)
memperhatikan empat kompetensi guru,
Materi yang dibahas meliputi: a. rasional
yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3)
dan elemen perubahan Kurikulum 2013;
kepribadian,
Dengan
b. SKL, KI, KD dan keterkaitan antar KD;
diberlakukannya kurikulum 2013 pada
c. pendekatan pembelajarandan penilaian
seluruh sekolah mulai tahun 2014, guru
autentik pada Kurikulum 2013; d. empat
harus
belas prinsip pembelajaran Kurikulum
dan
(4)
mampu
sosial.
mengimplementasikan
kurikulum 2013 sesuai dengan bidang
2013.
tugas masing-masing. Sejalan dengan itu,
3) Pendalaman Materi Bidang Studi dan
pelaksanaan PLPG tahun 2014 berfokus
Strategdengan
pada
Kurikulum 2013 (20 JP)
pemantapan
kemampuan
peserta
penguasaan
sertifikasi
dan
dalam
Materi yang diberikan disesuaikan dengan
mengimplementasikan kurikulum 2013,
kompetensi
terutama
pembelajarannya
dalam
menganalisis
standar
Memperhatikan
awal
guru
dan
strategi
disesuaikan
dengan
kompetensi lulusan, standar isi, standar
kondisi peserta PLPG. Dalam proses
proses,
pembelajaran
dan
standar
penilaian
serta
instruktur
3
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mendorong/menginspirasi
dapat
menggunakan
guru
untuk
project
based
learning,
problem
based
learning,
discovery
learning,
dan/atau
Proses
pembelajaran
dalam
kurikulum 2013 harus dipandu dengan
kaidah-kaidah
pendekatan
ilmiah.
inquiry
Kemendikbud (2013) memaparkan bahwa
learning sesuai dengan pembelajaran yang
proses pembelajaran disebut ilmiah jika
dituntut kurikulum 2013.
memenuhi kriteria seperti berikut ini.
4) Materi Penelitian Tindakan Kelas (8
1)
JP)
Substansi atau materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena
a.
yang dapat dijelaskan dengan logika
Pendalaman materi PTK tentang konsep
atau penalaran tertentu; bukan sebatas
dasar
kira-kira, khayalan, legenda, atau
Materi
yang
dibahas
PTK,
metodologi
meliputi:
prinsPTK,
PTK,
proposPTK;
b.
model
dan
PTK,
dongeng semata.
sistematika
Mengembangkan
2)
Penjelasan guru, respon peserta didik,
rancangan proposal PTK (tugas mandiri).
dan interaksi edukatif guru-peserta
b. Pendekatan
didik terbebas dari prasangka yang
Saintifik
dalam
serta-merta, pemikiran subjektif, atau
Kurikulum 2013 di Indonesia
penalaran yang menyimpang dari alur
Kurikulum 2013 mengamanatkan
berpikir logis.
esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam
pembelajaran.
Pendekatan
saintifik
3)
Mendorong dan menginspirasi peserta
diyakini sebagai titian emas perkembangan
didik berpikir secara kritis, analistis,
dan pengembangan sikap, keterampilan,
dan tepat dalam mengidentifikasi,
dan pengetahuan peserta didik. Dalam
memahami, memecahkan masalah,
pendekatan
dan mengaplikasikan substansi atau
atau
proses
kerja
yang
materi pembelajaran.
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan
lebih mengedepankan pelararan induktif
4)
Mendorong dan menginspirasi peserta
(inductive reasoning) ketimbang penalaran
didik mampu berpikir hipotetik dalam
deduktif (deductive reasoning). Penalaran
melihat perbedaan, kesamaan, dan
deduktif melihat fenomena umum untuk
tautan satu sama lain dari substansi
kemudian menarik simpulan yang spesifik.
atau materi pembelajaran.
Sebaliknya,
penalaran
induktif
5)
Mendorong dan menginspirasi peserta
memandang fenomena atau situasi spesifik
didik
untuk kemudian menarik simpulan secara
menerapkan, dan mengembangkan
keseluruhan.
pola berpikir yang rasional dan
4
mampu
memahami,
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
6)
objektif dalam merespon substansi
membimbing peserta didik untuk dapat
atau materi pembelajaran.
mengajukan
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta
tersebut merupakan hasil pengamatan
empiris
objek konkrit sampai kepada yang abstrak
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
7)
Tujuan
pembelajaran
pertanyaan.
Pertanyaan
berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
dirumuskan
atau hal lain yang lebih abstrak. Melalui
secara sederhana dan jelas, namun
kegiatan bertanya, peserta didik dilatih
menarik sistem penyajiannya.
untuk mengembangkan rasa ingin tahunya
Proses pembelajaran harus terhindar dari
3)
sifat-sifat
Kegiatan
atau
nilai-nilai
nonilmiah.
Mengumpulkan Informasi
“mengumpulkan
informasi”
Pendekatan nonilmiah dimaksud meliputi
merupakan tindak lanjut dari bertanya.
semata-mata
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali
berdasarkan
intuisi,
prasangka, atau penemuan melalui coba-
dan
coba.
berbagai sumber melalui berbagai cara.
Permendikbud Nomor 81A Tahun
mengumpulkan
Aktivitas
informasi
mengumpulkan
dari
informasi
2013 tentang Implementasi Kurikulum
dilakukan melalui eksperimen, membaca
menjelaskan
sumber lain selain buku teks, mengamati
langkah-langkah
dalam
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
objek/ kejadian/,
yaitu sebagai berikut:
dengan nara sumber dan sebagainya.
1)
4)
Mengamati
Dalam
kegiatan
mengamati,
Mengasosiasikan/
guru
membuka secara luas dan bervariasi
aktivitas wawancara
Mengolah
Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah
kesempatan peserta didik untuk melakukan
informasi/
pengamatan melalui kegiatan melihat,
memproses
menyimak, mendengar, dan membaca.
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
kegiatan
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
sehingga proses pembelajaran memiliki
kegiatan
kebermaknaan yang tinggi.
Pengolahan informasi yang dikumpulkan
2)
dari yang bersifat menambah keluasan dan
Menanya
menalar”
adalah
informasi
kegiatan
yang
sudah
mengumpulkan/eksperimen
mengumpulkan
informasi.
guru
kedalaman sampai kepada pengolahan
membuka kesempatan secara luas kepada
informasi yang bersifat mencari solusi dari
peserta didik untuk bertanya mengenai apa
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang
yang
Dalam
kegiatan
sudah
mengamati,
diamati.
Guru
perlu
berbeda
sampai
kepada
yang
5
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
bertentangan.
untuk
Kegiatan
menemukan
informasi
dengan
menemukan
ini
dilakukan
pola
dari
kognitif
siswa
butuhkan untuk menyelesaikan masalah
lainya,
(Anderson & Krathwohl, 2010). Dalam
keterkaitan
pembelajaran
yang
informasi tersebut.
mengajar
5)
memindahkan
Menarik kesimpulan
Kegiatan
yang
satu
keterkaitan
informasi
proses-proses
menyimpulkan
dalam
bermakna
bukanlah
semata
pengetahuan,
ini,
kegiatan
melainkan
suatu kegiatan yang mendorong siswa
pembelajaran dengan pendekatan saintifik
untuk
merupakan
kegiatan
sendiri pengetahuannya. Proses belajar
mengolah data atau informasi. Setelah
yang demikian, siswa membuat makna
menemukan keterkaitan antar informasi
atas pengalaman belajar yang ada, mencari
dan
kejelasan,
kelanjutan
menemukan
dari
berbagai
pola
dari
keterkaitan tersebut, selanjutnya secara
bersama-sama
kelompok,
dalam
atau
satu
secara
kesatuan
individual
membangun
(mengkonstruksi)
berpikir
kritis,
dan
juga
mengadakan justifikasi.
Atas dasar pemahaman mengenai
pembelajaran
yang
bermakna
inilah,
membuat kesimpulan.
seorang guru harus mempunyai suatu
6)
pengetahuan
Mengkomunikasikan
tentang
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan
mengajarkan
memberi kesempatan kepada peserta didik
siswanya.
untuk mengkomunikasikan apa yang telah
mengklasifikasikan
mereka
dapat
menjadi pengetahuan atas konten materi,
atau
pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan
menceritakan apa yang ditemukan dalam
konten pedagogis (pedagogical content
kegiatan
informasi,
knowledge).
mengasosiasikan dan menemukan pola.
menjelaskan
Dalam kegiatan ini, siswa menyampaikan
mengkonseptualisasikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan
representing and formulating the subject
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
that makes it comprehensible to others’.
media lainnya.
Artinya,
c. Pedagogical Content Knowledge
cara-cara
dilakukan
pelajari.
melalui
Kegiatan
ini
menuliskan
mencari
(PCK)
Pembelajaran haruslah suatu proses
suatu
bagaimana
materi
Shulman
kepada
(1986,
1987)
pengetahuan
Shulman
(1986:
bahwa
PCK
guru
‘the
9)
PCK
ways
of
mengkonseptualisasikan
merepresentasikan
dan
merumuskan suatu bahan ajar sehingga
dapat dipahami orang lain. Selanjutnya,
yang bermakna bagi siswa. Belajar yang
Shulman
bermakna menghadirkan pengetahuan dan
kembali PCK sebagai ‘special amalgam of
6
(1987:
8)
mendefinisikan
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
content and pedagogy that is uniquely the
akan assessmen literasi sains. Selanjutnya,
province of teachers, their own special
ada
form
dikembangkan
of
prefessional
understanding’.
beberapa
kerangka
para
ahli
yang
dalam
perpaduan
menginvestigasi PCK guru. Salah satu
antara pengetahuan konten dan pedagogi
kerangka yang banyak digunakan adalah
yang merupakan ciri khas guru, dan ini
kerangka yang dikembangkan oleh Chick,
merupakan
Baker, Pham, and Cheng.
Artinya,
PCK
merupakan
bentuk
khusus
dari
pemahaman profesional mereka. Beberapa
Dari paparan para ahli di atas
tahun kemudian, Cochran (1991: 11)
mengenai PCK, dapat disimpulkan bahwa
menyempurnakan pengertian PCK sebagai
pemahaman
berikut
materi
Pedagogical content knowledge is
an integrated understanding that is
synthesized from teacher knowledge
of pedagogy, subject matter content,
student characteristics, and the
environmental context of learning.
In other words, PCK is using the
understandings of subject matter
concepts, learning processes, and
strategies for teaching the specific
content of a discipline in a way that
enables students to construct their
own knowledge effectively in an
given context.
yang
mendalam
pelajaran
dan
tentang
pengetahuan
pedagogi merupakan suatu hal yang
krusial untuk dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan
pembelajaran.
Namun
pemahaman kedua hal tersebut bukanlah
pemahaman dua hal secara terpisah.
Seorang guru harus mampu memadukan
pemahaman tentang materi pelajaran dan
pengetahuan pedagogi sehingga mampu
membantu siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan.
Beberapa model telah digunakan
oleh para ahli untuk menggambarkan
komponen-komponen pembentuk PCK.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
dilakukan
Salah satu model yang sering digunakan
mengetahui
adalah model yang dikembangkan oleh
bagian dari PCK dalam menerapkan
Magnusson,
pendekatan
dkk
(1999)
yang
kompetensi
saintifik
guru
untuk
dalam
sebagai
program
dalam
PLPG. Berdasarkan tujuan tersebut maka
pembelajaran sains terdiri dari beberapa
bidang kajian utama penelitian ini adalah
komponen
menggambarkan
bahwa
PCK
yang
integratif
yaitu
suatu proses. Oleh karena itu penelitian ini
pengetahuan
akan
kurikulum
sains,
merupakan penelitian deskriptif dengan
pengetahuan
akan
pemahaman
siswa
pendekatan
kuantitatif.
Subjek
dalam
terhadap sains, pengetahuan akan strategi-
penelitian ini adalah peserta PLPG rayon
strategi instruksional, dan pengetahuan
138 Yogyakarta tahun 2014 sebanyak 26
7
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
guru. Sedangkan objek dalam penelitian
Tabel 1 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam menyusun
perangkat pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
ini adalah kompetensi guru peserta PLPG
rayon 138 Yogyakarta dalam menerapkan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.
Untuk
mengumpulkan
Yogyakarta
1
dalam
mengimplementasikan
pendekatan
2
saintifik, peneliti melakukan penyebaran
observasi dan dokumentasi. Observasi
3
dilaksanakan pada saat pelaksanaan PLPG,
khususnya
pada
saat
workshop
4
penyusunan perangkat pembelajaran dan
saat
Observasi
microteaching.
ini
dilakukan dengan cara merekam kegiatan
selama
microteaching
kegiatan
5
6
berlangsung yaitu selama dua sesi atau dua
kali microteaching untuk setiap peserta
7
pelatihan. Dokumentasi dilakukan untuk
melihat kompetensi peserta PLPG dalam
menyusun perangkat pembelajaran dengan
pendekatan
saintifik.
Dokumentasi
8
perangkat pembelajaran ini dilakukan
selama kegiatan workshop.
9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
a.
Kemampuan
dalam
Peserta
menyusun
pembelajaran
dengan
PLPG
11
perangkat
pedekatan
saintifik
Berikut
mengenai
akan
dipaparkan
kemampuan
guru
data
dengan pendekatan saintifik.
8
12
dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran
KOMPONEN
PENILAIAN
Kriteria Umum
data
mengenai kompetensi peserta PLPG rayon
138
No
13
Kompetesi dasar
sesuai dengan
materi
yang
akan
disampaikan
Indikator
menggunakan
kata
kerja
operasional
Tujuan
pembelajaran
dirumuskan
berdasarkan
indikator
Materi
ajar
disusun
berdasarkan
rumusan tujuan
pembelajaran
Urutan materi
logis
Metode
pembelajaran
yang digunakan
sesuai dengan
pendekatan
saintifik
Media
dan
sumber belajar
sesuai dengan
indikator yang
akan dicapai
Rumusan
Kegiatan
Pendahuluan
Guru melakukan
kegiatan
orientasi
(memusatkan
perhatian
peserta didik)
Guru melakukan
kegiatan
apersepsi terkait
dengan materi
yang dipelajari
Guru
memberikan
motivasi
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Rumusan
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru mengajak
siswa
melakukan
pengamatan
terhadap
fenomena
Fenomena yang
diamati
siswa
adalah
fenomena
kontekstual
Workshop 2
Workshop 3
Total
skor
Krite
-ria
Total
skor
Kriteria
65
Baik
92
Baik
sekali
60
Baik
79
Baik
sekali
58
Baik
65
Baik
65
Baik
56
Kurang
70
Baik
58
Baik
70
Baik
83
Baik
sekali
60
Baik
78
Baik
sekali
69
Baik
90
Baik
sekali
69
Baik
77
Baik
sekali
54
Kura
ng
61
Baik
76
Baik
sekali
77
Baik
sekali
64
Baik
82
Baik
sekali
52
Kura
ng
77
Baik
sekali
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
No
14
KOMPONEN
PENILAIAN
Menanya
Guru
mendorong
siswa untuk
mengajukan
pertanyaan
terkait hasil
pengamatan
Workshop 2
Workshop 3
mengajar
15
16
17
18
19
20
21
22
23
dengan
pendekatan
saintifik
68
Baik
79
Baik
sekali
Berikut
mengenai
Mengumpulkan
informasi
Guru
membimbing
siswa untuk
mengumpulkan
informasi dari
dengan berbagai
cara
Mengasosiasi/
Mengolah
informasi/Men
alar
Guru
membimbing
siswa untuk
mengolah
informasi yang
sudah
dikumpulkan
Mengkomunikasi
Guru memberi
kesempatan
siswa
untuk
mengkomunikas
ikan apa yang
telah dipelajari
atau kesimpulan
secara
lisan,
tertulis,
atau
dengan
media
lainnya
Rumusan
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan
refleksi
pembelajaran
dengan
melibatkan
siswa
Guru menyusun
rangkuman
dengan
melibatkan
siswa
Penilaian
Penilaian sikap
sesuai dengan
indikator
Penilaian
pengetahuan
sesuai dengan
indikator
Penilaian
keterampilan
sesuai dengan
indikator
Instrumen
penilaian
lengkap
(pedoman/soal,
kunci, skoring)
b. Kemampuan Peserta PLPG dalam
akan
dipaparkan
kemampuan
guru
data
dalam
mengajar dengan pendekatan saintifik.
60
64
Baik
Baik
85
84
Baik
sekali
Baik
sekali
Data ini diperoleh dari dua kali kegiataan
workshop selama pelatihan.
Tabel 2 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam
mengimplementasikan pendekatan
saintifik
Kriteria
59
Baik
85
Baik
sekali
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Kurang
Baik
Jumlah
peserta
pada
workshop
I
14
9
-
Jumlah
peserta
pada
workshop
II
2
21
-
Selain tabel di atas, berikut akan
dipaparkan data mengenai kemampuan
52
Kura
ng
60
Baik
peserta PLPG dalam mengajar dengan
pendekatan
66
Baik
88
Baik
sekali
61
Baik
91
Baik
sekali
68
Baik
90
Baik
sekali
69
Baik
90
Baik
sekali
70
Baik
67
Baik
saintifik
yang
dilihat
berdasarkan 2 komponen penilaian.
Komponen penilaian yang pertama
yaitu
dengan
kriteria
umum
pendekatan
pembelajaran
saintifik
yang
meliputi pembelajaran berpusat pada
siswa, pembelajaran berbasis pada
fakta, pembelajaran mendorong siswa
untuk
aktif
pengetahuan,
mengkonstruksi
dan
pembelajaran
9
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mendorong siswa untuk berpikir kritis.
dengan
Kompone kedua meliputi langkah-
mencoba
mengajarkannya
dalam
langkah pembelajaran saintifik yaitu
bentuk
pembelajaran
mikro.
mengamati
(M2),
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
(M3),
bahwa
(M1),
mengumpulkan
menanya
informasi
mengasosiasi/menalar
(M4),
dan
Tabel 3 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam mengajar
dengan pendekatan saintifik pada
tiap komponen penilaian
Penilian
PLPG
serta
dapat
meningkatkan kemampuan para guru
Workshop I
Workshop II
pendekatan saintifik. Sebanyak 86,9%
(20 guru) sudah dapat menyusun
perangkat
pembelajaran
dengan
pendekatan saintifik dengan baik pada
workshop
I.
Pada
workshop
II
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
55,75
Kurang
63,5
Baik
sebanyak 91,3% (21 guru) sudah dapat
M1
61,5
Baik
65,5
Baik
menyusun
M2
55
Kurang
63
Baik
dengan pendekatan saintifik dengan
M3
56
Kurang
68
Baik
baik dan 8,7% (2 guru) malah sudah
M4
58
Baik
71
Baik
dapat
M5
68
Baik
70
Baik
pembelajaran
Kriteria
Umum
Selamat
kegiatan
PLPG
berlangsung, para guru mendapatkan
beberapa materi pelatihan dan salah
satu
diantaranya
adalah
materi
mengenai pendekatan saintifik. Dengan
adanya pendalaman materi tersebut,
peserta
diharapkan
mempunyai
gambaran yang komprehensif tentang
pendekatan
implementasinya.
saintifik
dan
Wujud
kegiatan
yang dilakukan para guru adalah
membuat
10
kegiatan
saintifik
dalam menyusun perangkat dengan
mengkomunikasi (M5).
Komponen
pendekatan
perangkat
pembelajaran
perangkat
menyusun
dengan
pembelajaran
perangkat
pendekatan
saintifik dengan kriteria sangat baik.
Kegiatan PLPG juga berdampak pada
peningkatan kemampuan guru dalam
mengajar dengan pendekatan saintifik.
Dari
analisis
video
pembelajaran
diketahui bahwa 39,1% (9 guru) belum
dapat mengajar dengan pendekatan
saintifik dengan baik pada workshop I.
Para peserta tersebut masih belum
dapat
mendorong
siswa
untuk
mengajukan pertanyaan terkait hasil
pengamatan dan membimbing siswa
untuk mengumpulkan informasi dari
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
dengan berbagai cara. Pada workshop
Hal utama yang menjadi kesulitan para
II, semua peserta dapat mengajar
guru adalah upaya mendorong siswa
dengan pendekatan saintifik dengan
aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat
baik,
terjadi
bahkan
ada
2
guru
yang
karena
pendekatan
yang
mencapai kriteria sangat baik. Hal ini
digunakan masih relatif baru dan
dapat terjadi karena selama kegiatan
peserta didik tidak terbiasa untuk
PLPG, para peserta diajak untuk saling
berpera aktif dalam pembelajaran.
bekerja sama dan mereka mendapat
Walaupun demikian, banyak hasil
masukan baik dari fasilitator maupun
penelitian
dari teman sesama peserta mengenai
partisipasi siswa dapat ditingkatkan
kemampuannya
oleh berbagai model pembelajaran
maupun
dalam
merancang
mengimplementasikan
rancangan
dengan
pendekatan
saintifik seperti pembelajaran berbasis
penelitian
masalah atau pembelajaran kooperatif.
Vygotsky yang membuktikan bahwa
Model-model pembelajaran tersebut
ketika peserta didik diberi tugas untuk
tidak hanya mendorong siswa untuk
dirinya sediri, mereka akan bekerja
aktif, namun juga dapat mendukung
sebaik-baiknya
bekerjasama
siswa mencapai hasil belajar yang
atau berkolaborasi dengan temannya.
optimal (Leikin, R., & Zaslavsky,
Dengan pembelajaran kolaboratif yang
O.,1997; Prince, M.,2004).
dengan
hasil
ketika
Hal
selaras
bahwa
ini
selaras
pembelajaran.
yang
mengungkapkan
dikemas dalam kegiaan PLPG para
Selanjutnya, hasil analisis ini
peserta memiliki ruang gerak untuk
ditinjau kembali
saling
analisis PCK yang dikembangkan oleh
merefleksikan
pengalaman
dengan
kerangka
sehingga membantu peserta untuk
Chick,
dapat
(2006), membuat tiga kategori PCK
mengkonstruksi
pengetahuan
dengan lebih baik.
dkk.
(2006).
Chick,
dkk.
yaitu clearly PCK, content knowledge
Setelah guru-guru peserta PLPG
in
a
pedagogical
context,
dan
berdinamika dalam mengimplementa-
pedagogical knowledge in a content
sikan
context. Berdasarkan analisis tersebut
pembelajaran,
diperoleh
informasi mengenai kesulitan yang
di
dihadapi guru dalam proses tersebut.
dikatakan
kategori
PCK,
dapat
program
PLPG
clearly
bahwa
11
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mampu
membantu
guru
mengembangkan
dalam
strategi-strategi
pembelajaran yang dapat membantu
semakin kritis mengenai pentingnya
materi
konsep
matematika
mengembangkan
matematika.
keterampilan
Selain
mencoba
atau
itu,
dalam
konteks
kurikulum.
siswa dalam proses mengkonstruksi
suatu
tertentu
Selanjutnya berdasarkan analisis
tersebut di kategori content knowledge
in
a
pedagogical
dapat
context,
dengan
disimpulkan bahwa pendalaman materi
mengimplementasikan
dan kegiatan implementasi pendekatan
pendekatan saintifik, guru dilatih untuk
saintifik
semakin peka terhadap proses berpikir
matematika mampu mendorong guru
siswa,
untuk semakin memperdalam konten
termasuk
miskonsepsi-
dalam
pembelajaran
miskonsepsi yang dimiliki siswa. Hal
materi.
ini
video-video
kelengkapan dan keruntutan materi ajar
menunjukkan
yang dibahas dalam RPP dan juga saat
bahwa guru mencoba menyampaikan
pembelajaran. Selain itu guru juga
konsep
terlatih
terlihat
dari
pembelajaran
yang
matematika
yang
abstrak
Hal
ini
untuk
ditunjukkan
dari
mengidentifikasi
dengan bahasa yang sederhana yang
komponen-komponen penting dalam
mudah dipahami anak. Guru juga
suatu konsep matemaitka yang penting
terlatih
mengidentifikasi
untuk dipahami serta mengidentifikasi
kompleksitas masalah matematika atau
hubungan-hubungan antar konsep. Hal
tugas-tugas matematika sehingga dapat
ini terlihat dari usaha yang dilakukan
mendukung
kognitif
guru untuk selalu mengaitkan materi
siswa secara optimal. Kemampuan
yang diajarkan dengan pengetahuan
guru untuk mengeksplorasi berbagai
yang sudah dimiliki siswa.
untuk
perkembangan
sumber informasi yang relevan dengan
Berdasarkan analisis di kategori
materi yang diajarkan juga terlatih
pedagogical knowledge in a content
karena
context, guru diasah kemampuannya untuk
adanya
‘mengumpulkan
pendekatan
langkah
informasi’
saintifik.
pada
Selanjutnya,
pengetahuan guru mengenai kurikulum
juga semakin diasah, guru menjadi
12
merumuskan tujuan pembelajaran yang
berkaitan
langsung
dengan
konsep
matematika yang diajarkan dan juga yang
berkaitan dengan sikap dan keterampilan.
Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Dalam mengimplementasikaan pembela-
ini diharapkan dapat berdampak positif
jaran yang berpusat pada peserta didik,
bagi
guru juga dilatih untuk menggunakan
Indonesia. Hal ini sejalan dengan hasil
model-model pembelajaran yang tepat
sehingga peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kegiatan implementasi pembelajaran yang
menunjukkan
usaha
menggunakan
guru
untuk
berbagai
pembelajaran
yang
model
selaras
dengan
kualitas
penelitian
pembelajaran
beberapa
di
ahli
yang
mengungkapkan bahwa pengembangan
atau pengayaan PCK guru merupakan
salah
satu
faktor
meningkatkan
yang
efektivitas
dapat
kegiatan
pembelajaran.
pendekatan saintifik. Selain itu, guru juga
6. REFERENSI
dilatih untuk dapat memanajemen kelas
Anderson, L.W & David R. Krathwohl.
sehingga siswa dapat aktif dalam belajar
(2010).
dalam suasana yang kondusif.
Landasan
Terjemahan.
untuk
Kerangka
Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen. Revisi
Taksonomi
5. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
dapat disimpulkan bahwa kompetensi
guru sebagai bagian dari PCK guru
dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik sudah dapat dikatakan
baik. Kompetensi ini tercermin dari
pemahaman
guru
terhadap
karakteristik
pendekatan
saintifik
Bloom.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Chick, H. L., Pham, T., Baker, M. K., &
Cheng, H. (2006). Aspects of
teachers’
pedagogical
knowledge
for
content
decimals.
In
Novotna, J., Moraova, H., Kratka,
M
&
Stehlikoba,
N.
(Eds.).
Proceeding 30th Conference of the
International
Group
maupun dari kemampuan guru dalam
Psychology
of
menyusun
Education, Vol. 2. (pp. 297–304).
perangkat
dan
dalam
for
the
Mathematics
mengajar dengan pendekatan saintifik.
Cochran, K. F., King, R. A., & De Ruiter,
Hal ini mencerminkan bahwa kegiatan
J. A. (1991). Pedagogical Content
PLPG khususnya PLPG rayon 138
Yogyakarta tahun 2014 memberikan
manfaat
bagi
perkembangan
PCK
guru-guru peserta pelatihan dan hasil
Knowledge: A Tentative Model for
Teacher Preparation. Symposium
paper presented at
meeting
of
the
the
annual
American
13
Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
Educational Research Association,
The Netherlands: Kluwer Academic
Chicago.
Publishers.
Kemendikbud. (2013). Buku Diklat Guru
dalam
Rangka
Implementasi
Kurikulum 2013, Mata Diklat: 2.
Analisis
Materi
SD/SMP/SMA,
Konsep
Ajar,
Mata
Pendekatan
Nomor
19
Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Jenjang:
Prince, M. (2004). Does active learning
Pelajaran:
work? A review of the research.
Scientific.
Journal of Engineering Education-
Jakarta
Washington-, 93, 223-232.
Kemendikbud.
(2013).
Salinan
-
Republik
Indonesia.
(2005).
Undang-
Permendikbud Nomor 81a Tahun
Undang Republik Indonesia Nomor
2013
14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Tentang
Implementasi
Kurikulum. Jakarta
Dosen
Kemendikbud. (2014). Sertifikasi Guru
Shulman,
L.S.
(1986).
Those
who
dalam Jabatan Tahun 2014: Buku 4
undersand: Knowledge growth in
Rambu-Rambu
teaching, educational researcher, 15
Pelaksanaan
Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG). Jakarta
(2), 4-14.
Shulman, L.S. (1987). Knowledge and
Leikin, R., & Zaslavsky, O. (1997).
teaching: Foundation of the new
Facilitating student interactions in
reform.
mathematics
Review, 57 (1), 1-22.
learning
in
a
cooperative
setting. Journal
Research
in
Nature,
Educational
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo,
Mathematics
Andy Rudhito. (2015). Tingkat
Pemahaman
Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H.
(1999).
Harvard
for
Education, 331-354.
sources,
Peserta
PLPG
Matematika Rayon 138 Yogyakarta
and
terhadap Pendekatan Saintifik pada
development of pedagogical content
Kurikulum 2013. Prosiding Seminar
knowledge for science teaching. In
Nasional Pendidikan Matematika
J.
UNESA 2015. (hal 1126-1136).
Gess-Newsome
&
N.
G.
Lederman
(Eds.),
Examining
pedagogical
content
knowledge:
The construct and its implications
for science education (pp. 95-132).
14
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia