Analisis kompetensi guru sebagai bagian dari pedagogical content knowledge guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam program PLPG.

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016
ISSN: 2407 - 3792
Halaman 1-14

ANALISIS KOMPETENSI GURU SEBAGAI BAGIAN DARI
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DALAM
MENERAPKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PROGRAM PLPG
Veronika Fitri Rianasari1, Beni Utomo2, Marcellinus Andy Rudhito3
1,2,3
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Sanata Dharma
1
email: veronikafitri@usd.ac.id
2
email: unlinearid@usd.ac.id
3
email: rudhito@usd.ac.id

Abstract
The purpose of this research is to analyze the competence of teachers as part of the
teachers’ pedagogical content knowledge in applying scientific approach in Mathematics
PLPG (in-service teacher education and professional training) program rayon 138

Yogyakarta, Indonesia, in 2014. The research method used is descriptive with
quantitative approach. The subjects of the study consisted of 23 mathematics teachers
including mathematics teachers of junior high school, high school and vocational school
from Kebumen, Purworejo, and Magelang. Data was collected by filling in a
questionnaire at the beginning and end of the training, observing microteaching
activities, and documenting the learning material arranged by PLPG participants. Based
on the analysis, it can be concluded that PLPG especially PLPG rayon 138 Yogyakarta,
Indonesia, in 2014 gives benefits for the development of teachers’ PCK, especially in
terms of teachers’ competence in applying scientific approach. Based on the analysis of
learning materials arranged by the teachers and analysis of learning videos, it is known
that the majority of the teachers have been able to construct a learning material using
scientific approach and implement it properly.
Keywords: kompetensi guru, pedagogical content knowledge, pendekatan saintifik, PLPG
menuntut

1. PENDAHULUAN
Pendidikan
mendasar

adalah


yang

dapat

elemen
mendukung

pemerintah

untuk

menyelenggarakan sertifikasi guru, baik
melalui

portopolio

maupun

melalui


kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu,

PLPG. PLPG tahun 2014 rayon 138

peningkatan kualitas guru menjadi hal

Yogyakarta dilaksanakan tanggal 14 Juli

yang sangat krusial dan menjadi fokus

2014 sampai dengan 4 September 2014

perhatian banyak pihak. Di Indonesia,

dengan peserta berasal dari Kabupaten

guru profesional dipersyaratkan memiliki

Kebumen,


kualifikasi akademik yang relevan dengan

Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

mata

dan

Khusus untuk guru matematika, pada

sebagaimana

periode ini berjumlah 23 orang. Hal yang

dituntut oleh Undang-undang Guru dan

menarik pada pelatihan ini adalah pada

Dosen. Undang-Undang


pemantapan penguasaan dan kemampuan

pelajaran

menguasai

dan

yang

kompetensi

Dosen Tahun

diampu

tentang

Guru


2005 di Indonesia

peserta

Kabupaten

sertifikasi

Purworejo,

dalam

1

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mengimplementasikan kurikulum 2013.


mengetahui

Hal ini tentunya merupakan suatu upaya

persoalan-persoalan yang muncul dalam

pemerintah dalam meningkatkan kualitas

menerapkan pendekatan saintifik pada

guru khususnya dalam hal pengetahuan

pelaksanaan PLPG rayon 138 Yogyakarta

konten pedagogis (pedagogical content

tahun 2014 maka diharapkan akan berguna

knowledge).


untuk banyak pihak untuk membuat suatu

kompetensi

guru

beserta

Kurikulum 2013 mengamanatkan

kebijakan pasca PLPG yang berkaitan

esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam

dengan implementasi pendekatan saintifik.

pembelajaran.

Selain itu hasil ini juga berguna untuk


Selain

itu,

proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 harus

menilik

menyentuh

pelaksanaan

tiga

ranah,

yaitu


sikap,

kembali

kebijakan

PPG

mengenai

yang

sudah

pengetahuan, dan keterampilan. Untuk

dilangsungkan sejak 2015, apakah perlu

bisa mencapai ketiga ranah tersebut,


ditinjau kembali berdasar perkembangan

seorang

dan pengalaman kegiatan program sejenis

guru

harus

mampu

mengoptimalkan kompetensi profesional,

sebelumnya misalkan kegiatan PLPG.

pedagogi, sikap, dan juga kepribadiannya.
Penguasaan
tersebut,

kompetensi-kompetensi

khususnya

profesional

dan

2. KAJIAN TEORI
a. Program Pendidikan dan Latihan

pedagogi, dalam rangka mencapai tujuan

Profesi Guru (PLPG)

pembelajaran tak lepas dari pemahaman

Undang-undang

RI

Nomor

20

guru mengenai pendekatan saintifik yang

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

digagas di kurikulum 2013.

Nasional, Undang-undang RI Nomor 14

Veronika Fitri, dkk. (2015) telah
memaparkan

mengenai

tingkat

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun

pemahaman guru terhadap pendekatan

2005

saintifik

PLPG

Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI

Matematika Rayon 138 Yogyakarta tahun

Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

2014. Pada artikel ini, penulis akan

menyatakan

berfokus pada topik mengenai bagaimana

profesional.

Guru

profesional

kompetensi guru sebagai bagian dari

dipersyaratkan

memiliki

kualifikasi

pedagogical content knowledge (PCK)

akademik yang relevan dengan mata

dalam menerapkan pendekatan saintifik

pelajaran yang diampu dan menguasai

dalam program PLPG Matematika Rayon

kompetensi sebagaimana dituntut oleh

138 Yogyakarta tahun 2014. Dengan

Undang-undang

2

dalam

program

tentang

Standar

guru

Nasional

adalah

Guru

pendidik

dan

Dosen.

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Pengakuan

guru

sebagai

pendidik

mengembangkan

profesional dibuktikan dengan sertifikat

pembelajarannya.

pendidik yang diperoleh melalui suatu
proses sistematik yang disebut sertifikasi.

Skenario

perangkat
pembelajaran

pada

program PLPG tahun 2014 menurut buku

Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan

4 Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang

(PLPG) yang diterbitkan oleh Kementrian

diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan

Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014

dan

menjelaskan bahwa sertifikasi bagi guru

sebagai berikut:

dalam jabatan merupakan salah satu upaya

1) Materi

peningkatan mutu guru yang diharapkan

Kebudayaan

tahun 2014

Kebijakan

adalah

Pengembangan

Profesi Guru (4 JP)

dapat meningkatkan mutu pendidikan pada

Materi ini meliputi: a. pengembangan

satuan

secara

pribadi berkarakter, antara lain: (1) citra

PLPG

diri positif, (2) etika, (3) etos kerja, (4)

dilangsungkan selama 10 hari dan bobot

komitmen, dan (5 empati; b. penilaian

90 Jam Pembelajaran (JP), dengan alokasi

kinerja guru (PKG); dan c. pengembangan

40 JP teori dan 50 JP praktik. Satu JP

keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi

setara dengan 50 menit.

guru.

pendidikan

berkelanjutan.

Materi

formal

Penyelenggaraan

PLPG

disusun

dengan

2) Materi Konsep Kurikulum 2013 (4 JP)

memperhatikan empat kompetensi guru,

Materi yang dibahas meliputi: a. rasional

yaitu: (1) pedagogik, (2) profesional, (3)

dan elemen perubahan Kurikulum 2013;

kepribadian,

Dengan

b. SKL, KI, KD dan keterkaitan antar KD;

diberlakukannya kurikulum 2013 pada

c. pendekatan pembelajarandan penilaian

seluruh sekolah mulai tahun 2014, guru

autentik pada Kurikulum 2013; d. empat

harus

belas prinsip pembelajaran Kurikulum

dan

(4)

mampu

sosial.

mengimplementasikan

kurikulum 2013 sesuai dengan bidang

2013.

tugas masing-masing. Sejalan dengan itu,

3) Pendalaman Materi Bidang Studi dan

pelaksanaan PLPG tahun 2014 berfokus

Strategdengan

pada

Kurikulum 2013 (20 JP)

pemantapan

kemampuan

peserta

penguasaan
sertifikasi

dan
dalam

Materi yang diberikan disesuaikan dengan

mengimplementasikan kurikulum 2013,

kompetensi

terutama

pembelajarannya

dalam

menganalisis

standar

Memperhatikan

awal

guru

dan

strategi

disesuaikan

dengan

kompetensi lulusan, standar isi, standar

kondisi peserta PLPG. Dalam proses

proses,

pembelajaran

dan

standar

penilaian

serta

instruktur
3

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
mendorong/menginspirasi
dapat

menggunakan

guru

untuk

project

based

learning,

problem

based

learning,

discovery

learning,

dan/atau

Proses

pembelajaran

dalam

kurikulum 2013 harus dipandu dengan
kaidah-kaidah

pendekatan

ilmiah.

inquiry

Kemendikbud (2013) memaparkan bahwa

learning sesuai dengan pembelajaran yang

proses pembelajaran disebut ilmiah jika

dituntut kurikulum 2013.

memenuhi kriteria seperti berikut ini.

4) Materi Penelitian Tindakan Kelas (8

1)

JP)

Substansi atau materi pembelajaran
berbasis pada fakta atau fenomena

a.

yang dapat dijelaskan dengan logika

Pendalaman materi PTK tentang konsep

atau penalaran tertentu; bukan sebatas

dasar

kira-kira, khayalan, legenda, atau

Materi

yang

dibahas

PTK,

metodologi

meliputi:

prinsPTK,
PTK,

proposPTK;

b.

model

dan

PTK,

dongeng semata.

sistematika

Mengembangkan

2)

Penjelasan guru, respon peserta didik,

rancangan proposal PTK (tugas mandiri).

dan interaksi edukatif guru-peserta

b. Pendekatan

didik terbebas dari prasangka yang

Saintifik

dalam

serta-merta, pemikiran subjektif, atau

Kurikulum 2013 di Indonesia

penalaran yang menyimpang dari alur

Kurikulum 2013 mengamanatkan

berpikir logis.

esensi pendekatan ilmiah/saintifik dalam
pembelajaran.

Pendekatan

saintifik

3)

Mendorong dan menginspirasi peserta

diyakini sebagai titian emas perkembangan

didik berpikir secara kritis, analistis,

dan pengembangan sikap, keterampilan,

dan tepat dalam mengidentifikasi,

dan pengetahuan peserta didik. Dalam

memahami, memecahkan masalah,

pendekatan

dan mengaplikasikan substansi atau

atau

proses

kerja

yang

materi pembelajaran.

memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan
lebih mengedepankan pelararan induktif

4)

Mendorong dan menginspirasi peserta

(inductive reasoning) ketimbang penalaran

didik mampu berpikir hipotetik dalam

deduktif (deductive reasoning). Penalaran

melihat perbedaan, kesamaan, dan

deduktif melihat fenomena umum untuk

tautan satu sama lain dari substansi

kemudian menarik simpulan yang spesifik.

atau materi pembelajaran.

Sebaliknya,

penalaran

induktif

5)

Mendorong dan menginspirasi peserta

memandang fenomena atau situasi spesifik

didik

untuk kemudian menarik simpulan secara

menerapkan, dan mengembangkan

keseluruhan.

pola berpikir yang rasional dan

4

mampu

memahami,

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14

6)

objektif dalam merespon substansi

membimbing peserta didik untuk dapat

atau materi pembelajaran.

mengajukan

Berbasis pada konsep, teori, dan fakta

tersebut merupakan hasil pengamatan

empiris

objek konkrit sampai kepada yang abstrak

yang

dapat

dipertanggungjawabkan.
7)

Tujuan

pembelajaran

pertanyaan.

Pertanyaan

berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
dirumuskan

atau hal lain yang lebih abstrak. Melalui

secara sederhana dan jelas, namun

kegiatan bertanya, peserta didik dilatih

menarik sistem penyajiannya.

untuk mengembangkan rasa ingin tahunya

Proses pembelajaran harus terhindar dari

3)

sifat-sifat

Kegiatan

atau

nilai-nilai

nonilmiah.

Mengumpulkan Informasi
“mengumpulkan

informasi”

Pendekatan nonilmiah dimaksud meliputi

merupakan tindak lanjut dari bertanya.

semata-mata

Kegiatan ini dilakukan dengan menggali

berdasarkan

intuisi,

prasangka, atau penemuan melalui coba-

dan

coba.

berbagai sumber melalui berbagai cara.
Permendikbud Nomor 81A Tahun

mengumpulkan

Aktivitas

informasi

mengumpulkan

dari

informasi

2013 tentang Implementasi Kurikulum

dilakukan melalui eksperimen, membaca

menjelaskan

sumber lain selain buku teks, mengamati

langkah-langkah

dalam

pembelajaran dengan pendekatan saintifik

objek/ kejadian/,

yaitu sebagai berikut:

dengan nara sumber dan sebagainya.

1)

4)

Mengamati

Dalam

kegiatan

mengamati,

Mengasosiasikan/

guru

membuka secara luas dan bervariasi

aktivitas wawancara
Mengolah

Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah

kesempatan peserta didik untuk melakukan

informasi/

pengamatan melalui kegiatan melihat,

memproses

menyimak, mendengar, dan membaca.

dikumpulkan baik terbatas dari hasil

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

kegiatan

pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,

maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

sehingga proses pembelajaran memiliki

kegiatan

kebermaknaan yang tinggi.

Pengolahan informasi yang dikumpulkan

2)

dari yang bersifat menambah keluasan dan

Menanya

menalar”

adalah

informasi

kegiatan

yang

sudah

mengumpulkan/eksperimen
mengumpulkan

informasi.

guru

kedalaman sampai kepada pengolahan

membuka kesempatan secara luas kepada

informasi yang bersifat mencari solusi dari

peserta didik untuk bertanya mengenai apa

berbagai sumber yang memiliki pendapat

yang

yang

Dalam

kegiatan

sudah

mengamati,

diamati.

Guru

perlu

berbeda

sampai

kepada

yang
5

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
bertentangan.
untuk

Kegiatan

menemukan

informasi

dengan

menemukan

ini

dilakukan

pola

dari

kognitif

siswa

butuhkan untuk menyelesaikan masalah

lainya,

(Anderson & Krathwohl, 2010). Dalam

keterkaitan

pembelajaran

yang

informasi tersebut.

mengajar

5)

memindahkan

Menarik kesimpulan

Kegiatan

yang

satu

keterkaitan
informasi

proses-proses

menyimpulkan

dalam

bermakna

bukanlah

semata

pengetahuan,

ini,

kegiatan
melainkan

suatu kegiatan yang mendorong siswa

pembelajaran dengan pendekatan saintifik

untuk

merupakan

kegiatan

sendiri pengetahuannya. Proses belajar

mengolah data atau informasi. Setelah

yang demikian, siswa membuat makna

menemukan keterkaitan antar informasi

atas pengalaman belajar yang ada, mencari

dan

kejelasan,

kelanjutan

menemukan

dari

berbagai

pola

dari

keterkaitan tersebut, selanjutnya secara
bersama-sama
kelompok,

dalam
atau

satu

secara

kesatuan
individual

membangun

(mengkonstruksi)

berpikir

kritis,

dan

juga

mengadakan justifikasi.
Atas dasar pemahaman mengenai
pembelajaran

yang

bermakna

inilah,

membuat kesimpulan.

seorang guru harus mempunyai suatu

6)

pengetahuan

Mengkomunikasikan

tentang

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan

mengajarkan

memberi kesempatan kepada peserta didik

siswanya.

untuk mengkomunikasikan apa yang telah

mengklasifikasikan

mereka

dapat

menjadi pengetahuan atas konten materi,

atau

pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan

menceritakan apa yang ditemukan dalam

konten pedagogis (pedagogical content

kegiatan

informasi,

knowledge).

mengasosiasikan dan menemukan pola.

menjelaskan

Dalam kegiatan ini, siswa menyampaikan

mengkonseptualisasikan

hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan

representing and formulating the subject

hasil analisis secara lisan, tertulis, atau

that makes it comprehensible to others’.

media lainnya.

Artinya,

c. Pedagogical Content Knowledge

cara-cara

dilakukan

pelajari.
melalui

Kegiatan

ini

menuliskan

mencari

(PCK)
Pembelajaran haruslah suatu proses

suatu

bagaimana

materi

Shulman

kepada

(1986,

1987)

pengetahuan

Shulman

(1986:

bahwa

PCK

guru

‘the

9)
PCK

ways

of

mengkonseptualisasikan

merepresentasikan

dan

merumuskan suatu bahan ajar sehingga
dapat dipahami orang lain. Selanjutnya,

yang bermakna bagi siswa. Belajar yang

Shulman

bermakna menghadirkan pengetahuan dan

kembali PCK sebagai ‘special amalgam of

6

(1987:

8)

mendefinisikan

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
content and pedagogy that is uniquely the

akan assessmen literasi sains. Selanjutnya,

province of teachers, their own special

ada

form

dikembangkan

of

prefessional

understanding’.

beberapa

kerangka
para

ahli

yang
dalam

perpaduan

menginvestigasi PCK guru. Salah satu

antara pengetahuan konten dan pedagogi

kerangka yang banyak digunakan adalah

yang merupakan ciri khas guru, dan ini

kerangka yang dikembangkan oleh Chick,

merupakan

Baker, Pham, and Cheng.

Artinya,

PCK

merupakan

bentuk

khusus

dari

pemahaman profesional mereka. Beberapa

Dari paparan para ahli di atas

tahun kemudian, Cochran (1991: 11)

mengenai PCK, dapat disimpulkan bahwa

menyempurnakan pengertian PCK sebagai

pemahaman

berikut

materi

Pedagogical content knowledge is
an integrated understanding that is
synthesized from teacher knowledge
of pedagogy, subject matter content,
student characteristics, and the
environmental context of learning.
In other words, PCK is using the
understandings of subject matter
concepts, learning processes, and
strategies for teaching the specific
content of a discipline in a way that
enables students to construct their
own knowledge effectively in an
given context.

yang

mendalam

pelajaran

dan

tentang

pengetahuan

pedagogi merupakan suatu hal yang
krusial untuk dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan

pembelajaran.

Namun

pemahaman kedua hal tersebut bukanlah
pemahaman dua hal secara terpisah.
Seorang guru harus mampu memadukan
pemahaman tentang materi pelajaran dan
pengetahuan pedagogi sehingga mampu
membantu siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan.

Beberapa model telah digunakan
oleh para ahli untuk menggambarkan
komponen-komponen pembentuk PCK.

3. METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

dilakukan

Salah satu model yang sering digunakan

mengetahui

adalah model yang dikembangkan oleh

bagian dari PCK dalam menerapkan

Magnusson,

pendekatan

dkk

(1999)

yang

kompetensi
saintifik

guru

untuk

dalam

sebagai
program

dalam

PLPG. Berdasarkan tujuan tersebut maka

pembelajaran sains terdiri dari beberapa

bidang kajian utama penelitian ini adalah

komponen

menggambarkan

bahwa

PCK

yang

integratif

yaitu

suatu proses. Oleh karena itu penelitian ini

pengetahuan

akan

kurikulum

sains,

merupakan penelitian deskriptif dengan

pengetahuan

akan

pemahaman

siswa

pendekatan

kuantitatif.

Subjek

dalam

terhadap sains, pengetahuan akan strategi-

penelitian ini adalah peserta PLPG rayon

strategi instruksional, dan pengetahuan

138 Yogyakarta tahun 2014 sebanyak 26
7

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
guru. Sedangkan objek dalam penelitian

Tabel 1 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam menyusun
perangkat pembelajaran dengan
pendekatan saintifik

ini adalah kompetensi guru peserta PLPG
rayon 138 Yogyakarta dalam menerapkan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013.
Untuk

mengumpulkan
Yogyakarta

1

dalam

mengimplementasikan

pendekatan

2

saintifik, peneliti melakukan penyebaran
observasi dan dokumentasi. Observasi

3

dilaksanakan pada saat pelaksanaan PLPG,
khususnya

pada

saat

workshop

4

penyusunan perangkat pembelajaran dan
saat

Observasi

microteaching.

ini

dilakukan dengan cara merekam kegiatan
selama

microteaching

kegiatan

5

6

berlangsung yaitu selama dua sesi atau dua
kali microteaching untuk setiap peserta

7

pelatihan. Dokumentasi dilakukan untuk
melihat kompetensi peserta PLPG dalam
menyusun perangkat pembelajaran dengan
pendekatan

saintifik.

Dokumentasi

8

perangkat pembelajaran ini dilakukan
selama kegiatan workshop.

9

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

10

a.

Kemampuan
dalam

Peserta

menyusun

pembelajaran

dengan

PLPG

11

perangkat
pedekatan

saintifik
Berikut
mengenai

akan

dipaparkan

kemampuan

guru

data

dengan pendekatan saintifik.
8

12

dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran

KOMPONEN
PENILAIAN

Kriteria Umum

data

mengenai kompetensi peserta PLPG rayon
138

No

13

Kompetesi dasar
sesuai dengan
materi
yang
akan
disampaikan
Indikator
menggunakan
kata
kerja
operasional
Tujuan
pembelajaran
dirumuskan
berdasarkan
indikator
Materi
ajar
disusun
berdasarkan
rumusan tujuan
pembelajaran
Urutan materi
logis
Metode
pembelajaran
yang digunakan
sesuai dengan
pendekatan
saintifik
Media
dan
sumber belajar
sesuai dengan
indikator yang
akan dicapai
Rumusan
Kegiatan
Pendahuluan
Guru melakukan
kegiatan
orientasi
(memusatkan
perhatian
peserta didik)
Guru melakukan
kegiatan
apersepsi terkait
dengan materi
yang dipelajari
Guru
memberikan
motivasi
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Rumusan
Kegiatan Inti
Mengamati
Guru mengajak
siswa
melakukan
pengamatan
terhadap
fenomena
Fenomena yang
diamati
siswa
adalah
fenomena
kontekstual

Workshop 2

Workshop 3

Total
skor

Krite
-ria

Total
skor

Kriteria

65

Baik

92

Baik
sekali

60

Baik

79

Baik
sekali

58

Baik

65

Baik

65

Baik

56

Kurang

70

Baik

58

Baik

70

Baik

83

Baik
sekali

60

Baik

78

Baik
sekali

69

Baik

90

Baik
sekali

69

Baik

77

Baik
sekali

54

Kura
ng

61

Baik

76

Baik
sekali

77

Baik
sekali

64

Baik

82

Baik
sekali

52

Kura
ng

77

Baik
sekali

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
No

14

KOMPONEN
PENILAIAN
Menanya
Guru
mendorong
siswa untuk
mengajukan
pertanyaan
terkait hasil
pengamatan

Workshop 2

Workshop 3

mengajar

15

16

17

18

19

20

21

22

23

dengan

pendekatan

saintifik
68

Baik

79

Baik
sekali

Berikut
mengenai

Mengumpulkan
informasi

Guru
membimbing
siswa untuk
mengumpulkan
informasi dari
dengan berbagai
cara
Mengasosiasi/
Mengolah
informasi/Men
alar
Guru
membimbing
siswa untuk
mengolah
informasi yang
sudah
dikumpulkan
Mengkomunikasi
Guru memberi
kesempatan
siswa
untuk
mengkomunikas
ikan apa yang
telah dipelajari
atau kesimpulan
secara
lisan,
tertulis,
atau
dengan
media
lainnya
Rumusan
Kegiatan
Penutup
Guru melakukan
refleksi
pembelajaran
dengan
melibatkan
siswa
Guru menyusun
rangkuman
dengan
melibatkan
siswa
Penilaian
Penilaian sikap
sesuai dengan
indikator
Penilaian
pengetahuan
sesuai dengan
indikator
Penilaian
keterampilan
sesuai dengan
indikator
Instrumen
penilaian
lengkap
(pedoman/soal,
kunci, skoring)

b. Kemampuan Peserta PLPG dalam

akan

dipaparkan

kemampuan

guru

data
dalam

mengajar dengan pendekatan saintifik.
60

64

Baik

Baik

85

84

Baik
sekali

Baik
sekali

Data ini diperoleh dari dua kali kegiataan
workshop selama pelatihan.

Tabel 2 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam
mengimplementasikan pendekatan
saintifik
Kriteria

59

Baik

85

Baik
sekali

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Kurang
Baik

Jumlah
peserta
pada
workshop
I
14
9
-

Jumlah
peserta
pada
workshop
II
2
21
-

Selain tabel di atas, berikut akan
dipaparkan data mengenai kemampuan
52

Kura
ng

60

Baik

peserta PLPG dalam mengajar dengan
pendekatan

66

Baik

88

Baik
sekali

61

Baik

91

Baik
sekali

68

Baik

90

Baik
sekali

69

Baik

90

Baik
sekali

70

Baik

67

Baik

saintifik

yang

dilihat

berdasarkan 2 komponen penilaian.
Komponen penilaian yang pertama
yaitu
dengan

kriteria

umum

pendekatan

pembelajaran
saintifik

yang

meliputi pembelajaran berpusat pada
siswa, pembelajaran berbasis pada
fakta, pembelajaran mendorong siswa
untuk

aktif

pengetahuan,

mengkonstruksi
dan

pembelajaran

9

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito

mendorong siswa untuk berpikir kritis.

dengan

Kompone kedua meliputi langkah-

mencoba

mengajarkannya

dalam

langkah pembelajaran saintifik yaitu

bentuk

pembelajaran

mikro.

mengamati

(M2),

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui

(M3),

bahwa

(M1),

mengumpulkan

menanya
informasi

mengasosiasi/menalar

(M4),

dan

Tabel 3 Data mengenai kemampuan
peserta PLPG dalam mengajar
dengan pendekatan saintifik pada
tiap komponen penilaian
Penilian

PLPG

serta

dapat

meningkatkan kemampuan para guru

Workshop I

Workshop II

pendekatan saintifik. Sebanyak 86,9%
(20 guru) sudah dapat menyusun
perangkat

pembelajaran

dengan

pendekatan saintifik dengan baik pada
workshop

I.

Pada

workshop

II

Skor

Kriteria

Skor

Kriteria

55,75

Kurang

63,5

Baik

sebanyak 91,3% (21 guru) sudah dapat

M1

61,5

Baik

65,5

Baik

menyusun

M2

55

Kurang

63

Baik

dengan pendekatan saintifik dengan

M3

56

Kurang

68

Baik

baik dan 8,7% (2 guru) malah sudah

M4

58

Baik

71

Baik

dapat

M5

68

Baik

70

Baik

pembelajaran

Kriteria
Umum

Selamat

kegiatan

PLPG

berlangsung, para guru mendapatkan
beberapa materi pelatihan dan salah
satu

diantaranya

adalah

materi

mengenai pendekatan saintifik. Dengan
adanya pendalaman materi tersebut,
peserta

diharapkan

mempunyai

gambaran yang komprehensif tentang
pendekatan
implementasinya.

saintifik

dan

Wujud

kegiatan

yang dilakukan para guru adalah
membuat

10

kegiatan

saintifik

dalam menyusun perangkat dengan

mengkomunikasi (M5).

Komponen

pendekatan

perangkat

pembelajaran

perangkat

menyusun
dengan

pembelajaran

perangkat
pendekatan

saintifik dengan kriteria sangat baik.
Kegiatan PLPG juga berdampak pada
peningkatan kemampuan guru dalam
mengajar dengan pendekatan saintifik.
Dari

analisis

video

pembelajaran

diketahui bahwa 39,1% (9 guru) belum
dapat mengajar dengan pendekatan
saintifik dengan baik pada workshop I.
Para peserta tersebut masih belum
dapat

mendorong

siswa

untuk

mengajukan pertanyaan terkait hasil
pengamatan dan membimbing siswa
untuk mengumpulkan informasi dari

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14

dengan berbagai cara. Pada workshop

Hal utama yang menjadi kesulitan para

II, semua peserta dapat mengajar

guru adalah upaya mendorong siswa

dengan pendekatan saintifik dengan

aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat

baik,

terjadi

bahkan

ada

2

guru

yang

karena

pendekatan

yang

mencapai kriteria sangat baik. Hal ini

digunakan masih relatif baru dan

dapat terjadi karena selama kegiatan

peserta didik tidak terbiasa untuk

PLPG, para peserta diajak untuk saling

berpera aktif dalam pembelajaran.

bekerja sama dan mereka mendapat

Walaupun demikian, banyak hasil

masukan baik dari fasilitator maupun

penelitian

dari teman sesama peserta mengenai

partisipasi siswa dapat ditingkatkan

kemampuannya

oleh berbagai model pembelajaran

maupun

dalam

merancang

mengimplementasikan

rancangan

dengan

pendekatan

saintifik seperti pembelajaran berbasis

penelitian

masalah atau pembelajaran kooperatif.

Vygotsky yang membuktikan bahwa

Model-model pembelajaran tersebut

ketika peserta didik diberi tugas untuk

tidak hanya mendorong siswa untuk

dirinya sediri, mereka akan bekerja

aktif, namun juga dapat mendukung

sebaik-baiknya

bekerjasama

siswa mencapai hasil belajar yang

atau berkolaborasi dengan temannya.

optimal (Leikin, R., & Zaslavsky,

Dengan pembelajaran kolaboratif yang

O.,1997; Prince, M.,2004).

dengan

hasil

ketika

Hal

selaras

bahwa

ini

selaras

pembelajaran.

yang

mengungkapkan

dikemas dalam kegiaan PLPG para

Selanjutnya, hasil analisis ini

peserta memiliki ruang gerak untuk

ditinjau kembali

saling

analisis PCK yang dikembangkan oleh

merefleksikan

pengalaman

dengan

kerangka

sehingga membantu peserta untuk

Chick,

dapat

(2006), membuat tiga kategori PCK

mengkonstruksi

pengetahuan

dengan lebih baik.

dkk.

(2006).

Chick,

dkk.

yaitu clearly PCK, content knowledge

Setelah guru-guru peserta PLPG

in

a

pedagogical

context,

dan

berdinamika dalam mengimplementa-

pedagogical knowledge in a content

sikan

context. Berdasarkan analisis tersebut

pembelajaran,

diperoleh

informasi mengenai kesulitan yang

di

dihadapi guru dalam proses tersebut.

dikatakan

kategori

PCK,

dapat

program

PLPG

clearly

bahwa

11

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito

mampu

membantu

guru

mengembangkan

dalam

strategi-strategi

pembelajaran yang dapat membantu

semakin kritis mengenai pentingnya
materi

konsep

matematika

mengembangkan
matematika.

keterampilan

Selain

mencoba

atau

itu,

dalam

konteks

kurikulum.

siswa dalam proses mengkonstruksi
suatu

tertentu

Selanjutnya berdasarkan analisis
tersebut di kategori content knowledge
in

a

pedagogical

dapat

context,

dengan

disimpulkan bahwa pendalaman materi

mengimplementasikan

dan kegiatan implementasi pendekatan

pendekatan saintifik, guru dilatih untuk

saintifik

semakin peka terhadap proses berpikir

matematika mampu mendorong guru

siswa,

untuk semakin memperdalam konten

termasuk

miskonsepsi-

dalam

pembelajaran

miskonsepsi yang dimiliki siswa. Hal

materi.

ini

video-video

kelengkapan dan keruntutan materi ajar

menunjukkan

yang dibahas dalam RPP dan juga saat

bahwa guru mencoba menyampaikan

pembelajaran. Selain itu guru juga

konsep

terlatih

terlihat

dari

pembelajaran

yang

matematika

yang

abstrak

Hal

ini

untuk

ditunjukkan

dari

mengidentifikasi

dengan bahasa yang sederhana yang

komponen-komponen penting dalam

mudah dipahami anak. Guru juga

suatu konsep matemaitka yang penting

terlatih

mengidentifikasi

untuk dipahami serta mengidentifikasi

kompleksitas masalah matematika atau

hubungan-hubungan antar konsep. Hal

tugas-tugas matematika sehingga dapat

ini terlihat dari usaha yang dilakukan

mendukung

kognitif

guru untuk selalu mengaitkan materi

siswa secara optimal. Kemampuan

yang diajarkan dengan pengetahuan

guru untuk mengeksplorasi berbagai

yang sudah dimiliki siswa.

untuk

perkembangan

sumber informasi yang relevan dengan

Berdasarkan analisis di kategori

materi yang diajarkan juga terlatih

pedagogical knowledge in a content

karena

context, guru diasah kemampuannya untuk

adanya

‘mengumpulkan
pendekatan

langkah

informasi’

saintifik.

pada

Selanjutnya,

pengetahuan guru mengenai kurikulum
juga semakin diasah, guru menjadi
12

merumuskan tujuan pembelajaran yang
berkaitan

langsung

dengan

konsep

matematika yang diajarkan dan juga yang
berkaitan dengan sikap dan keterampilan.

Jurnal Derivat Volume 3 No. 1 juli 2016 (ISSN: 2407 - 3792)
Halaman 1-14
Dalam mengimplementasikaan pembela-

ini diharapkan dapat berdampak positif

jaran yang berpusat pada peserta didik,

bagi

guru juga dilatih untuk menggunakan

Indonesia. Hal ini sejalan dengan hasil

model-model pembelajaran yang tepat
sehingga peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kegiatan implementasi pembelajaran yang
menunjukkan

usaha

menggunakan

guru

untuk

berbagai

pembelajaran

yang

model

selaras

dengan

kualitas

penelitian

pembelajaran

beberapa

di

ahli

yang

mengungkapkan bahwa pengembangan
atau pengayaan PCK guru merupakan
salah

satu

faktor

meningkatkan

yang

efektivitas

dapat
kegiatan

pembelajaran.

pendekatan saintifik. Selain itu, guru juga

6. REFERENSI

dilatih untuk dapat memanajemen kelas

Anderson, L.W & David R. Krathwohl.

sehingga siswa dapat aktif dalam belajar

(2010).

dalam suasana yang kondusif.

Landasan

Terjemahan.
untuk

Kerangka

Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen. Revisi
Taksonomi

5. KESIMPULAN

Berdasarkan

hasil

penelitian,

dapat disimpulkan bahwa kompetensi
guru sebagai bagian dari PCK guru
dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik sudah dapat dikatakan
baik. Kompetensi ini tercermin dari
pemahaman

guru

terhadap

karakteristik

pendekatan

saintifik

Bloom.

Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.
Chick, H. L., Pham, T., Baker, M. K., &
Cheng, H. (2006). Aspects of
teachers’

pedagogical

knowledge

for

content

decimals.

In

Novotna, J., Moraova, H., Kratka,
M

&

Stehlikoba,

N.

(Eds.).

Proceeding 30th Conference of the
International

Group

maupun dari kemampuan guru dalam

Psychology

of

menyusun

Education, Vol. 2. (pp. 297–304).

perangkat

dan

dalam

for

the

Mathematics

mengajar dengan pendekatan saintifik.

Cochran, K. F., King, R. A., & De Ruiter,

Hal ini mencerminkan bahwa kegiatan

J. A. (1991). Pedagogical Content

PLPG khususnya PLPG rayon 138
Yogyakarta tahun 2014 memberikan
manfaat

bagi

perkembangan

PCK

guru-guru peserta pelatihan dan hasil

Knowledge: A Tentative Model for
Teacher Preparation. Symposium
paper presented at
meeting

of

the

the

annual

American

13

Analisis Kompetensi Guru Sebagai Bagian dari Pedagogical Content Knowledge Guru
dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik dalam Program PLPG
Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo, Marcellinus Andy Rudhito
Educational Research Association,

The Netherlands: Kluwer Academic

Chicago.

Publishers.

Kemendikbud. (2013). Buku Diklat Guru
dalam

Rangka

Implementasi

Kurikulum 2013, Mata Diklat: 2.
Analisis

Materi

SD/SMP/SMA,
Konsep

Ajar,
Mata

Pendekatan

Nomor

19

Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan

Jenjang:

Prince, M. (2004). Does active learning

Pelajaran:

work? A review of the research.

Scientific.

Journal of Engineering Education-

Jakarta

Washington-, 93, 223-232.

Kemendikbud.

(2013).

Salinan

-

Republik

Indonesia.

(2005).

Undang-

Permendikbud Nomor 81a Tahun

Undang Republik Indonesia Nomor

2013

14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Tentang

Implementasi

Kurikulum. Jakarta

Dosen

Kemendikbud. (2014). Sertifikasi Guru

Shulman,

L.S.

(1986).

Those

who

dalam Jabatan Tahun 2014: Buku 4

undersand: Knowledge growth in

Rambu-Rambu

teaching, educational researcher, 15

Pelaksanaan

Pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG). Jakarta

(2), 4-14.
Shulman, L.S. (1987). Knowledge and

Leikin, R., & Zaslavsky, O. (1997).

teaching: Foundation of the new

Facilitating student interactions in

reform.

mathematics

Review, 57 (1), 1-22.

learning

in

a

cooperative

setting. Journal

Research

in

Nature,

Educational

Veronika Fitri Rianasari, Beni Utomo,

Mathematics

Andy Rudhito. (2015). Tingkat
Pemahaman

Magnusson, S., Krajcik, J., & Borko, H.
(1999).

Harvard

for

Education, 331-354.
sources,

Peserta

PLPG

Matematika Rayon 138 Yogyakarta

and

terhadap Pendekatan Saintifik pada

development of pedagogical content

Kurikulum 2013. Prosiding Seminar

knowledge for science teaching. In

Nasional Pendidikan Matematika

J.

UNESA 2015. (hal 1126-1136).

Gess-Newsome

&

N.

G.

Lederman

(Eds.),

Examining

pedagogical

content

knowledge:

The construct and its implications
for science education (pp. 95-132).

14

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia