ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU, LITERASI MATEMATIKA, DAN KARAKTER PESERTA DIDIK.

(1)

ANALISIS

PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE

GURU, LITERASI MATEMATIKA, DAN KARAKTER

PESERTA DIDIK

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh

Erni Widiyastuti

0401513015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

i

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru, Literasi Matematika, dan Karakter Peserta Didik” karya,

nama : Erni Widiyastuti

NIM : 0401513015

Program Studi : Pendidikan Matematika, S2

telah dipertahankan dalam Sidang Panitian Ujian Tesis Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang pada hari Senin, tanggal 4 Januari 2016.

Semarang, Januari 2016 Panitian Ujian

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. rer. nat. Wahyu Hardyanto, M.Si Prof. Dr. Kartono, M.Si

NIP 196011241984031002 NIP 195602221980031002

Penguji I, Penguji II,

Dr. Rochmad, M.Si Prof. Dr. Supriyadi, M.Si

NIP 195711161987011001 NIP 196505181991021001

Penguji III,

Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si NIP 196809071993031002


(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tesis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik magister, baik di Universitas Negeri Semarang maupun perguruan tinggi lain.

2. Tesis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri dengan arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim Penguji.

3. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam masalah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku dalam perguruan tinggi ini.

Semarang, Januari 2016 Yang membuat pernyataan,


(4)

iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

... Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat,... (QS Al Mujadilah Ayat 11)

 Tuntutlah ilmu. Disaat kamu miskin, ia akan menjadi hartamu. Disaat kamu kaya, ia akan menjadi perhiasanmu. (Luqman Al-Hakim)

 Pekerjaan besar tidak dihasilkan dari kekuatan, melainkan oleh ketekunan. (Samuel Johnson)

PERSEMBAHAN Kedua orang tuaku Sahabat-sahabatku

Keluarga A2 terima kasih atas kebersamaanya

Rekan-rekan Prodi Pendidikan Matematika, S2 angkatan 2013 Semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini


(5)

iv ABSTRAK

Widiyastuti, Erni. 2016. “Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru, Literasi Matematika, dan Karakter Peserta Didik”. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si., Pembimbing II Prof. Dr. Supriyadi, M.Si.

Kata Kunci: Pedagogical Content Knowledge, literasi matematika, karakter kreatif, karakter rasa ingin tahu.

Pedagogical Content Knowledge (PCK) merupakan keterampilan guru mengubah materi pelajaran yang diberikan menjadi bentuk yang dapat dipahami peserta didik. PCK dapat digambarkan melalui elemen yang disebut sebagai CoRe

(Content Representation). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan PCK guru, literasi matematika peserta didik, karakter peserta didik dalam pembelajaran, dan keterkaitan PCK guru dalam membangun literasi matematika dan karakter peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua orang guru berpengalaman dan peserta didik dari guru yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket, dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Data hasil penelitian yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan reduksi data. Data PCK dianalisis dan disajikan secara runtut berdasarkan setiap aspek pada CoRe. Data literasi matematika peserta didik dianalisis dan disajikan berdasarkan indikator literasi matematika menurut PISA. Data karakter peserta didik dianalisis dan disajikan berdasarkan indikator utama karakter kreatif dan rasa ingin tahu dari Kemdiknas. Bentuk penyajian data dalam penelitian ini meliputi teks naratif dan matriks.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII memiliki beberapa persamaan dan perbedaan pada setiap aspek dalam CoRe. PCK guru tidak ada yang berada pada tingkatan Pra PCK, guru pertama berada pada kelompok

Maturing PCK dan guru kedua berada pada kelompok Growing PCK. Literasi matematika peserta didik dari guru pada kelompok Maturing PCK berada pada level 4, 3, 2, 1 dan rata-rata pada level 3. Literasi matematika peserta didik dari guru pada kelompok Growing PCK berada pada level 3, 2, 1 dan rata-rata pada level 1. Karakter kreatif peserta didik dari guru pada kelompok Maturing PCK maupun Growing PCK pada tingkatan sedang dan rendah. Karakter rasa ingin tahu peserta didik dari guru pada kelompok Maturing PCK pada tingkatan tinggi, sedang dan rendah. Karakter rasa ingin tahu peserta didik dari guru pada kelompok Growing PCK pada tingkatan sedang dan rendah. PCK guru dapat membantu meningkatkan literasi matematika serta karakter peserta didik. PCK guru menjadi syarat perlu, namun tidak menjadi syarat cukup untuk meningkatkan literasi matematika serta karakter peserta didik.


(6)

v ABSTRACT

Widiyastuti, Erni. 2016. “Analysis of Teachers’ Pedagogical Content Knowledge, Mathematical Literacy and Character of the Students”. Thesis. Mathematics Education Program. Graduate Program. Semarang State University. Supervisor I Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si., Advisor II Prof. Dr. Supriyadi, M.Si.

Key Word: Pedagogical Content Knowledge, mathematical literacy, students’ creativity, students’ curiosity

Pedagogical Content Knowledge (PCK) is teachers’ skill to change learning material to be understandable for students. PCK can portrayal based on what we call CoRe (Content Representation). This study aims to describe teachers’ PCK,

students’ mathematical literacy, students’ character in learning, and teacher’s PCK due to students’ mathematical literacy and character construction. The study was

conducted by qualitative approach. Participants in this study were two professional teachers and their students. Data was collected by questionnaire, documentation, observation, interview, and test. Research data has been collected, further data reduction. PCK Data are analyzed and presented in a coherent based on every aspect of the core. Data mathematics literacy learners are analyzed and presented based indicators according to PISA mathematical literacy. Data characters learners are analyzed and presented based on major indicators of creative character and curiosity of Kemdiknas. Forms of presentation of the data in this study include narrative text and matrix.

Based on analysis, teachers’ PCK in concept of Prism and Pyramid for Eighth graders has similarities and differences in each aspect of CoRe. Teachers’ PCK there aren’t in Pra PCK level, PCK of first teacher was in maturing level and second teacher was at growing level. Students’ mathematical literacy of teacher in maturing PCK were at level 4, 3, 2, and 1. Students’ mathematical literacy of teacher in growing PCK were at level 3, 2, and 1. Students’ mathematical literacy of teacher in maturing PCK were average at level 3 and students’ mathematical literacy of teacher in growing PCK were average at level 1. Students’ creativity of both teachers in maturing and growing PCK was at middle and low levels.

Students’ curiosity of teacher in maturing PCK was at high, middle and low levels. Students’ curiosity of teacher in growing PCK was at middle and low levels. Teachers’ PCK helps increasing students’ mathematical literacy and character. It becomes a necessary requirement, but not considerable to increase


(7)

vi PRAKATA

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru, Literasi Matematika, dan Karakter Peserta Didik”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Prof. Dr. St. Budi Waluya, M.Si. sebagai Pembimbing I dan sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika serta Prof. Dr. Supriyadi, M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. Kartono, M.Si. sebagai Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3. Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.


(8)

vii

4. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.

5. Kedua orang tua peneliti, yang telah memberikan doa dan motivasi.

6. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah dan guru-guru SMP Islam Sultan Agung I dan SMP Islam Sultan Agung 4 yang telah memberikan memberikan izin dan memfasilitasi peneliti untuk melalkukan penelitan di sekolah yang bersangkutan.

7. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Unnes angkatan 2013, khususnya kelas A2 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan bimbingan.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, Januari 2016


(9)

viii DAFTAR ISI

PENGESAHAN UJIAN TESIS ... i

PERNYATAN KEASLIAN... ii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iii

ABSTRAK ... ...iv

ABSTRACT ... ... v

PRAKATA ... ...vi

DAFTAR ISI ... ...viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 7

1.3 Cakupan Masalah... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

1.7 Penegasan Istilah ...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORITIS, DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1 Kajian Pustaka ...14


(10)

ix

2.1.1 Pedagogical Content Knowledge Guru (PCK) dalam Mengajar ...14

2.1.2 Literasi Matematika Peserta Didik dalam Studi PISA ...26

2.1.3 Karakter Peserta Didik dalam Pembelajaran ...36

2.1.4 Kajian Penelitian yang Relevan ...43

2.2 Kerangka Teoritis ...44

2.3 Kerangka Berpikir ...46

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ...49

3.2 Desain Penelitian ...49

3.3 Fokus Penelitian...51

3.4 Data dan Sumber Data Penelitian ...51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...52

3.6 Teknik Keabsahan Data ...55

3.7 Teknik Analisis Data ...59

BAB IV GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN 4.1 SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang ...63

4.2 SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang ...65

4.3 Profil Guru dan Peserta Didik Subyek Penelitian ...68

BAB V DATA DAN TEMUAN PENELITIAN 5.1 PCK Guru Matematika dalam Pembelajaran ...70

5.1.1 PCK Guru 1 (G1) dalam pembelajaran prisma dan limas ...70

5.1.2 PCK Guru 2 (G2) dalam pembelajaran prisma dan limas ...75


(11)

x

5.2.1 Deskripsi literasi matematika peserta didik G1 dalam materi

prisma dan limas ... 81

5.2.2 Deskripsi literasi matematika peserta didik G2 dalam materi prisma dan limas ... 98

5.3 Karakter Peserta Didik dalam Pembelajaran ...117

5.3.1 Deskripsi karakter peserta didik G1 dalam materi prisma dan limas ... 118

5.3.2 Deskripsi karakter peserta didik G2 dalam materi prisma dan limas ... 127

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Pedagogical Content Knowledge (PCK) Guru dalam Pembelajaran ...138

6.2 Literasi Matematika Peserta Didik dalam Materi Prisma dan Limas ...155

6.3 Karakter Peserta Didik dalam Pembelajaran Materi Prisma dan Limas ....157

6.4 Keterkaitan PCK Guru dengan Literasi Matematika dan Karakter Peserta Didik ... 158

BAB VII PENUTUP 7.1 Simpulan ... ...162

7.2 Implikasi ... ...164

7.3 Saran ... ...165

7.4 Keterbatasan Penelitian ...166

DAFTAR PUSTAKA ...168


(12)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkatan PCK ...25 Tabel 2.2 Deskripsi Tingkatan Penguasaan Literasi Matematika dalam

Studi PISA ...35 Tabel 2.3 Indikator Utama Karakter Rasa Ingin Tahu dan Kreatif ...42 Tabel 3.1 Rubrik Penskoran Lembar Pengamatan ...53 Tabel 3.2 Kriteria Koding Hasil Analisis Rubrik Penskoran Lembar

Pengamatan ...54 Tabel 6.1 Ide Besar G1 dan G2 ...139 Tabel 6.2 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Pentingnya

Konsep Untuk Diajarkan ...140 Tabel 6.3 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Konsep yang

Belum Saatnya Diketahui Peserta Didik ...142 Tabel 6.4 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Kesulitan

yang Dialami dalam Mengajarkan Konsep ...143 Tabel 6.5 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Miskonsepsi

yang Mungkin Muncul pada Pemikiran Peserta Didik ...144 Tabel 6.6 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang

Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Mengajarkan Konsep ....145 Tabel 6.7 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Urutan


(13)

xii

Tabel 6.8 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Alur dalam Mengajarkan Konsep...147 Tabel 6.9 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Pendekatan

yang Digunakan Guru Untuk Menambah Pemahaman Peserta Didik ...148 Tabel 6.10 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Media yang

Digunakan dalam mengajarkan Konsep ...150 Tabel 6.11 Jawaban Guru Terhadap Pertanyaan CoRe Tentang Evaluasi

yang Digunakan Untuk Mengukur Pemahaman Peserta Didik ...151 Tabel 6.12 Deskripsi PCK Guru pada Tiap Aspek ...152 Tabel 6.13 Tingkatan PCK Guru pada Tiap Aspek...154 Tabel 6.14 Banyaknya Peserta Didik pada Tiap Tingkat Penguasaan

Literasi Matematika...155 Tabel 6.15 Penguasaan Literasi Matematika Peserta Didik Kelompok Atas,

Tengah, dan Bawah ...155 Tabel 6.16 Karakter Kreatif Peserta Didik Kelompok Atas, Tengah, dan

Bawah ...158 Tabel 6.17 Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik Kelompok Atas,

Tengah, dan Bawah ...158 Tabel 6.18 Tingkat PCK Guru Serta Literasi Matematika dan Karakter


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen PCK menurut Magnuson et al. ...18

Gambar 2.2 Komponen PCK menurut An, Kulm, dan Wu ...19

Gambar 2.3 Komponen PCK Guru Secara Umum ...20

Gambar 2.4 Keterkaitan Totalitas Proses Psikologis dan Sosial Kultural ...37

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Penelitian ...48

Gambar 3.1 Triangulasi Metode untuk Data PCK ...56

Gambar 3.2 Triangulasi Metode untuk Data Literasi Matematika ...56

Gambar 3.3 Triangulasi Metode untuk Data Karakter Peserta Didik ...56

Gambar 5.1 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SA-18 ...83

Gambar 5.2 Jawaban Pertanyaan Nomor 2 dari SA-18 ...84

Gambar 5.3 Jawaban Pertanyaan Nomor 4 dari SA-18 ...84

Gambar 5.4 Jawaban Pertanyaan Nomor 6 dari SA-18 ...85

Gambar 5.5 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SA-10 ...86

Gambar 5.6 Jawaban Pertanyaan Nomor 2, 3, 4, dan 5 dari SA-10...87

Gambar 5.7 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SA-20 ...89

Gambar 5.8 Jawaban Pertanyaan Nomor 2, 3, dan 4 dari SA-20 ...89

Gambar 5.9 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SA-6 ...92

Gambar 5.10 Jawaban Pertanyaan Nomor 2, 3, dan 5 dari SA-6...92

Gambar 5.11 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SA-22 ...94

Gambar 5.12 Jawaban Pertanyaan Nomor 2, 3, dan 4 dari SA-22...95


(15)

xiv

Gambar 5.14 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SB-37...100

Gambar 5.15 Jawaban Pertanyaan Nomor 2 dari SB-37...101

Gambar 5.16 Jawaban Pertanyaan Nomor 6 dari SB-37...102

Gambar 5.17 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 dari SB-9...103

Gambar 5.18 Jawaban Pertanyaan Nomor 2, 3, dan 6 dari SB-9 ...104

Gambar 5.19 Jawaban Tes Literasi Matematika SB-13 ...106

Gambar 5.20 Jawaban Pertanyaan Nomor 3 dari SB-5...110

Gambar 5.21 Jawaban Pertanyaan Nomor 5 dari SB-5...111

Gambar 5.22 Jawaban Pertanyaan Nomor 2 dari SB-5...112

Gambar 5.23 Jawaban Tes Literasi Matematika SB-27 ...113


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Content Representation (CoRe) G1 dan G2 ...173

Lampiran 2 Kisi-kisi Lembar Pengamatan PCK Guru ...179

Lampiran 3 Lembar Pengamatan PCK Guru ...180

Lampiran 4 Lembar Validasi Lembar Pengamatan PCK Guru ...182

Lampiran 5 Hasil Pengamatan PCK Guru ...187

Lampiran 6 Kisi-kisi Wawancara Awal PCK Guru ...189

Lampiran 7 Wawancara Awal PCK Guru...190

Lampiran 8 Lembar Validasi Wawancara Awal PCK Guru ...191

Lampiran 9 Hasil Wawancara Awal PCK Guru ...196

Lampiran 10 Kisi-kisi Wawancara Akhir PCK Guru ...199

Lampiran 11 Wawancara Akhir PCK Guru ...200

Lampiran 12 Hasil Wawancara Akhir PCK Guru ...202

Lampiran 13 Kisi-kisi Kuesioner Respon Peserta Didik ...205

Lampiran 14 Kuesioner Respon Peserta Didik Terhadap Pembelajaran ...206

Lampiran 15 Lembar Validasi Kuesioner Respon Peserta Didik ...214

Lampiran 16 Hasil Kuesioner Respon Peserta Didik...220

Lampiran 17 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Karakter Kreatif Peserta Didik ...222

Lampiran 18 Lembar Pengamatan Karakter Kreatif Peserta Didik ...224

Lampiran 19 Lembar Validasi Lembar Pengamatan Karakter Kreatif Peserta Didik ...226


(17)

xvi

Lampiran 21 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Karakter Rasa Ingin Tahu

Peserta Didik ...235

Lampiran 22 Lembar Pengamatan Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik ...237

Lampiran 23 Hasil Lembar Pengamatan Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik ...239

Lampiran 24 Kisi-kisi Kuesioner Karakter Kreatif Peserta Didik ...243

Lampiran 25 Kuesioner Karakter Kreatif Peserta Didik ...245

Lampiran 26 Lembar Validasi Kuesioner Karakter Kreatif Peserta Didik ...247

Lampiran 27 Hasil Kuesioner Karakter Kreatif Peserta Didik ...252

Lampiran 28 Kisi-kisi Kuesioner Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik ...256

Lampiran 29 Kuesioner Karakter Rasa Ingin Tahu Peserta Didik ...258

Lampiran 30 Hasil Kuesioner Rasa Ingin Tahu Peserta Didik ...260

Lampiran 31 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Karakter Peserta Didik ...264

Lampiran 32 Pedoman Wawancara Karakter Peserta Didik ...265

Lampiran 33 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Karakter Peserta Didik ...266

Lampiran 34 Hasil Wawancara Karakter Peserta Didik ...271

Lampiran 35 Kriteria Karakter Peserta Didik ...282

Lampiran 36 Kisi-kisi Lembar Pengamatan Literasi Matematika Peserta Didik ...283

Lampiran 37 Lembar Pengamatan Literasi Matematika Peserta Didik ...285

Lampiran 38 Lembar Validasi Lembar Pengamatan Literasi Matematika Peserta Didik ...287


(18)

xvii

Lampiran 39 Hasil Pengamatan Literasi Matematika Peserta Didik ...292

Lampiran 40 Kisi-kisi Tes Literasi Matematika ...296

Lampiran 41 Tes Literasi Matematika ...298

Lampiran 42 Pedoman Penskoran Tes Literasi Matematika ...301

Lampiran 43 Lembar Validasi Tes Literasi Matematika ...306

Lampiran 44 Hasil Tes Literasi Matematika ...311

Lampiran 45 Kisi-kisi Wawancara Literasi Matematika Peserta Didik ...313

Lampiran 46 Wawancara Literasi Matematika Peserta Didik ...314

Lampiran 47 Lembar Validasi Wawancara Literasi Matematika Peserta Didik ...315

Lampiran 48 Hasil Wawancara Literasi Matematika Peserta Didik ...320

Lampiran 49 Level Literasi Matematika Peserta Didik ...348

Lampiran 50 Dokumentasi Penelitian ...350


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

6.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu negara. Negara yang maju adalah negara yang sistem pendidikannya mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berpotensi tinggi dalam menghadapi era globalisasi dengan berbagai kecanggihan teknologi yang ditawarkan di dunia internasional. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Hal tersebut termuat dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurikulum, kemampuan peserta didik, sarana prasarana, iklim pembelajaran, sumber belajar dan sebagainya. Salah satu sumber belajar adalah guru. Guru merupakan garda terdepan dalam proses pelaksanaan pendidikan sehingga guru menjadi salah satu faktor penting dalam suatu pembelajaran. Seorang guru dapat menentukan suasana pembelajaran di dalam kelas. Keterampilan seorang guru dalam mengajar merupakan faktor penting penentu kualitas pembelajaran yang dapat mempengaruhi peningkatan belajar dan perkembangan motivasi belajar peserta


(20)

2

didik (Baumert et al., 2010). Oleh karena itu diperlukan pendidik-pendidik profesional yang dapat menghasilkan generasi yang cerdas dan berkarakter.

Pendidik merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sehingga tidak mungkin dapat dikenakan kepada sembarang orang yang dipandang oleh masyarakat umum sebagai pendidik. Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Pasal 7 Ayat 1 menegaskan bahwa profesi guru merupakan profesi yang dilaksanakan berdasarkan bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. Guru profesional dituntut untuk memiliki tiga kemampuan (Suyanto & Jihad, 2013: 5) sebagai berikut.

1. Kemampuan kognitif, yaitu guru harus menguasai materi, metode, media, dan mampu merencanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran.

2. Kemampuan afektif, yaitu guru harus memiliki akhlak yang luhur terjaga perilakunya sehingga guru akan mampu menjadi model yang bisa diteladani oleh peserta didiknya.

3. Kemampuan psikomotorik, yaitu guru harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengiplementasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 pasal 3 menyebutkan bahwa seorang guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran sedangkan kompetensi profesional merupakan kemampuan guru


(21)

3

dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan yang diampunya. Pengetahuan tentang materi diperlukan oleh seorang guru, namun tidak cukup untuk menimbulkan pengajaran yang efektif (Melani et al., 2013: 47). Untuk itu, bukan hanya materi yang kuat yang diperlukan sebagai seorang guru, bagaimana strategi seorang guru untuk mengajarkan materi tersebut juga merupakan hal yang penting. Selanjutnya, Loughran et al. (2001) mengungkapkan bahwa perpaduan antara kompetensi profesional (content knowledge) dan kompetensi pedagogik (pedagogical knowledge) disebut sebagai Pedagogical Content Knowledge

(PCK).

Turnuklu et al. (2012: 440) menegaskan bahwa PCK merupakan pengetahuan dasar alami untuk mengubah materi pelajaran yang diberikan menjadi bentuk yang dapat dipahami peserta didik. Perpaduan antara pedagogik guru dan pemahaman materi merupakan dasar PCK dari seorang guru, sehingga PCK guru dapat mempengaruhi bagaimana cara terbaik seorang guru mengajar dan akan membuat peserta didik dapat memahami ilmu yang diajarkan (Loughran

et al., 2001: 290). Guru profesional diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan PCK yang kuat (Adedoyin, 2011: 277).

Inti sari dari pengajaran itu sendiri adalah bagaimana guru mengatur dan membuat konsep pengajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang apa yang diajarkannya. Hal ini menjadi ladang penelitian dalam rangka memperbaiki pendidikan, khususnya dari faktor pendidik. Loughran et al. (2012) mencoba memotret PCK guru secara eksplisit melalui CoRe (Content Representation). CoRe merupakan format PCK yang berhasil dikembangkan oleh


(22)

4

Loughran et al. melalui studi dialog, workshop dan observasi selama beberapa tahun terhadap guru-guru sehingga dapat menggambarkan bagaimana seorang guru di dalam membelajarkan peserta didiknya.

PCK guru dapat berkembang seiring dengan pengalaman guru dalam mengajar. Namun keadaan di lapangan tidak semua guru dapat berkembang seiring dengan pengalamannya mengajar. Walaupun guru tersebut telah lama mengajar, strategi mengajar yang digunakan selalu sama untuk semua konsep yang diajarkan dan urutan penyajian konsep yang diajarkan masih terkait dengan urutan penyajian dalam buku paket belum dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi peserta didik. Penilaian untuk mengukur pemahaman peserta didik masih terpaku pada teknik tes di akhir pembelajaran. Soal-soal yang diberikan relatif sama dari waktu ke waktu. Belum terdapat soal-soal yang lebih menantang yang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Anwar (2014) menyebutkan bahwa seorang guru dengan tingkat PCK yang tinggi memiliki kemampuan untuk mengaitkan pentingnya konsep ke dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan kemampuan guru tersebut diharapkan peserta didik juga dapat menggunakan konsep yang diajarkan guru dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan peserta didik dalam merumuskan, mengaplikasikan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks di dunia nyata disebut sebagai literasi matematika. Alena & Marie (2010: 1941) menyatakan bahwa literasi matematika berarti memahami matematika. Dengan memahami matematika, kita dapat memahami dunia di sekeliling kita. Oleh karena itu,literasi matematika perlu ditekankan. Untuk mengembangkan literasi


(23)

5

matematis peserta didik diperlukan guru kompeten yang profesional. Ini menyatakan bahwa seorang guru yang profesional hendaknya mampu memasukkan unsur literasi matematis ke dalam pembelajaran yang dilakukan.

Pada kenyataannya, kualitas literasi matematika peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah berdasarkan hasil dari studi Programme for International Student Asesment (PISA) tahun 2012. PISA merupakan sebuah program yang diselenggarakan oleh Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD) yang berfokus pada penilaian literasi matematika. Hasil dari PISA 2012 menunjukkan bahwa pencapaian literasi matematika peserta didik di Indonesia menduduki peringkat ke-64 dari 65 negara dengan skor yang diperoleh adalah 375.

Guru dengan PCK yang kuat bukan hanya dituntut untuk mengintegrasikan literasi matematika ke dalam pembelajaran, guru juga harus memiliki pengetahuan tentang kurikulum. An, Kulm, dan Wu dalam Turnuklu & Yesildere (2007: 2) mengungkapkan bahwa komponen PCK meliputi pengetahuan tentang konten, pengetahuan tentang kurikulum, dan pengetahuan tentang mengajar. Oleh karena itu, selain memahami tentang konten dan strategi mengajar yang baik, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan tentang kurikulum yang digunakan. Dalam kurikulum di Indonesia, salah satu hal yang diutamakan adalah pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran. Profesi guru sebagai pendidik meliputi membimbing, membina, mengasuh, ataupun mengajar. Guru profesional harus memiliki kemampuan dalam mengiplementasikan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai


(24)

6

dasar pengembangan karakter sehingga dapat membentuk generasi yang berpotensi dan berakhlak mulia (Suyanto & Jihad, 2013: 5).

Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran, termasuk pelajaran matematika. Karakter yang dapat dikembangkan dalam pelajaran matematika diantaranya adalah karakter kreatif dan rasa ingn tahu. Hal ini disebutkan pula dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006: 345). Karakter kreatif dan rasa ingin tahu juga dibutuhkan dalam mengembangkan literasi matematika peserta didik (Lange, 2006: 16). Soal-soal literasi matematika merupakan soal-soal non rutin yang dibuat lebih menantang dan membutuhkan penafsiran lebih dalam. Rendahnya literasi matematika menurut studi PISA dapat disebabkan oleh kurangnya sikap kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap tipe soal yang seperti itu. Berdasarkan pengamatan di lapangan, peserta didik cenderung lebih suka soal-soal rutin yang strategi pemecahannya sudah tersirat secara langsung. Peserta didik juga cenderung melihat jawaban dari temannya yang lain jika mendapatkan soal yang dianggap sulit.

Berdasarkan beberapa ulasan tersebut, peneliti memandang perlu adanya upaya mengkaji dengan seksama bagaimana PCK guru, literasi matematika dan karakter peserta didik.


(25)

7

6.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan yang ditemui adalah sebagai berikut.

a. Penelitian dalam pendidikan tentang guru yang terkait dengan PCK guru masih jarang dilakukan, padahal penelitian tentang bagaimana guru mengatur dan membuat konsep pengajaran untuk meningkatkan pemahaman peserta didik merupakan inti sari dari mengajar itu sendiri.

b. Tidak semua PCK guru dapat berkembang seiring dengan pengalamannya mengajar. Strategi mengajar yang digunakan oleh guru selalu sama untuk semua konsep dan urutan penyajian konsep yang diajarkan masih terkait dengan urutan penyajian dalam buku paket belum dikembangkan sendiri sesuai dengan kondisi peserta didik.

c. Pengintegrasian literasi matematika ke dalam pembelajaran matematika merupakan sesuatu yang penting dikarenakan dapat meningkatlan kemampuan peserta didik dalam merumuskan, mengaplikasikan, dan menafsirkan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

d. Kurangnya kemampuan literasi matematika peserta didik menurut studi PISA 2013 akan mengakibatkan peserta didik kurang dapat mengaplikasikan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran matematika merupakan sesuatu yang penting dikarenakan dapat meningkatkan sikap positif dari peserta didik sehingga dapat terbentuk generasi yang berbudi luhur.


(26)

8

f. Masih rendahnya sikap kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik dalam pembelajaran matematika jika dihadapkan dengan permasalahan yang lebih menantang seperti soal-soal literasi matematika.

6.3 Cakupan Masalah

Cakupan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Kajian penelitian meliputi PCK guru, literasi matematika, dan karakter peserta didik.

b. PCK guru dalam penelitian ini terkait dengan pengetahuan guru dalam mengajar dan membentuk pengetahuan peserta didik meliputi perencanaan pembelajaran, pembelajaran yang berlangsung, strategi pembelajaran yang digunakan, dan penilain yang dilakukan guru untuk mengukur pemahaman peserta didik.

c. Literasi matematika peserta didik terkait dengan proses matematis dalam pembelajaran yang berlangsung dan hasil tes literasi peserta didik.

d. Karakter pada penelitian ini adalah sikap peserta didik yang muncul selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini karakter yang dimaksud adalah karakter rasa ingin tahu dan kreatif.

6.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimanakah PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII?


(27)

9

b. Bagaimanakah literasi matematika peserta didik di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII?

c. Bagaimanakah karakter yang ditunjukkan oleh peserta didik ketika pembelajaran matematika berlangsung?

d. Bagaimana keterkaitan PCK guru dalam membangun literasi matematika dan karakter peserta didik?

6.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan PCK guru matematika di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

b. Mendeskripsikan literasi matematika peserta didik di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

c. Mendeskripsikan karakter peserta didik yang muncul ketika pembelajaran matematika berlangsung.

d. Mendeskripsikan keterkaitan PCK guru dalam membangun literasi matematika dan karakter peserta didik.

6.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut.


(28)

10

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Memberikan gambaran tentang peguasaan PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

b. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi matematika peserta didik.

c. Memberikan pemahaman tentang karakter-karakter peserta didik dalam pembelajaran.

d. Memberikan deskripsi tentang PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII berdasarkan literasi matematika dan karakter peserta didik.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, yaitu sebagai pertimbangan dalam menyusun program pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru matematika.

b. Manfaat untuk universitas dan lembaga keguruan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mencetak calon-calon pendidik yang profesional.

c. Manfaat untuk calon guru dan guru matematika adalah sebagai motivasi untuk lebih mendalami matematika dan strategi mengajar matematika, sebagai informasi tentang tingkat pemahaman siswa, dan karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika.

d. Bagi peserta didik adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi matematikanya sendiri dan karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran.


(29)

11

e. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk referensi ketika terjun dalam dunia pendidikan dan penelitian yang relevan dengan permasalahan sejenis.

6.7 Penegasan Istilah

Untuk memberikan kejelasan arti dan menghindari penafsiran yang salah pada istilah yang digunakan dalam judul dan rumusan masalah, maka diperlukan penjelasan dalam penegasan istilah sebagai berikut.

a. PedagogicalContentKnowledge (PCK)

PCK merupakan perpaduan khusus antara pengetahuan konten (content knowledge) dan pengetahuan mengajar (pedagogical knowledge) dari seorang guru sehingga materi yang disampaikan lebih mampu dipahami oleh peserta didik melalui pendekatan pengajaran tertentu (Loughran et al., 2001). PCK diasumsikan sebagai dasar bagi seorang guru untuk menghasilkan sebuah pembelajaran yang berkualitas. PCK merupakan sesuatu yang unique yang dimiliki setiap guru. Anwar et al. (2014) membagi tingkatan PCK ke dalam tiga tingkatan, yaitu pra PCK, growing PCK, dan maturing PCK. Tingkatan yang tertinggi dari PCK adalah kelompok maturing PCK.

b. Content Representation (CoRe)

CoRe merupakan sebuah elemen yang dikembangkan oleh Loughran untuk menggambarkan PCK seorang guru. CoRe menawarkan gambaran dari konten tertentu dari suatu topik yang diajarkan oleh guru. CoRe terdiri atas bagian horisontal dan vertikal. Bagian horisontal berisi tentang "ide-ide besar" yang akan diajarkan guru dalam membelajarkan topik tertentu. Bagian


(30)

12

vertikal terdiri atas sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan “ide-ide besar” yang telah diuraikan oleh guru yang berkaitan dengan empat aspek, yaitu tujuan pembelajaran, konsep yang diajarkan, strategi mengajar, dan evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik.

c. Literasi matematika

PISA mendefinisikan literasi matematika sebagai sebuah kemampuan unttuk mengidentifikasi, memahami, dan membuat keputusan tentang matematika yang digunakan sesuai dengan keperluannya untuk kehidupan pribadi, kehidupan kerja, kehidupan sosial, serta kehidupan bermayarakat (OECD, 2003: 20). Literasi matematika merupakan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam matematika meliputi mengenali dan menafsirkan masalah, menerjemahkan masalah ke dalam bahasa matematika, menggunakan prosedur matematika untuk memecahkannya, serta merumuskan dan mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari suatu masalah secara efektif dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari.

d. Karakter

Samani & Hariyanto (2012: 43) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku dari seorang individu yang khas untuk hidup dan bekerja sama dengan orang lain. Karakter merupakan nilai dasar yang membangun pribadi seorang individu dan dapat dipengaruhi oleh hereditas maupun pengaruh lingkungan, Karakter merupakan nilai dasar yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam


(31)

13

kehidupan sehari-hari. Sedangkan pendidikan karakter secara sederhana diartikan sebagai hal positif yang dilakukan oleh guru dan dapat berpengaruh terhadap karakter peserta didik.


(1)

f. Masih rendahnya sikap kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik dalam pembelajaran matematika jika dihadapkan dengan permasalahan yang lebih menantang seperti soal-soal literasi matematika.

6.3 Cakupan Masalah

Cakupan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Kajian penelitian meliputi PCK guru, literasi matematika, dan karakter peserta didik.

b. PCK guru dalam penelitian ini terkait dengan pengetahuan guru dalam mengajar dan membentuk pengetahuan peserta didik meliputi perencanaan pembelajaran, pembelajaran yang berlangsung, strategi pembelajaran yang digunakan, dan penilain yang dilakukan guru untuk mengukur pemahaman peserta didik.

c. Literasi matematika peserta didik terkait dengan proses matematis dalam pembelajaran yang berlangsung dan hasil tes literasi peserta didik.

d. Karakter pada penelitian ini adalah sikap peserta didik yang muncul selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini karakter yang dimaksud adalah karakter rasa ingin tahu dan kreatif.

6.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimanakah PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII?


(2)

b. Bagaimanakah literasi matematika peserta didik di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII?

c. Bagaimanakah karakter yang ditunjukkan oleh peserta didik ketika pembelajaran matematika berlangsung?

d. Bagaimana keterkaitan PCK guru dalam membangun literasi matematika dan karakter peserta didik?

6.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan PCK guru matematika di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

b. Mendeskripsikan literasi matematika peserta didik di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

c. Mendeskripsikan karakter peserta didik yang muncul ketika pembelajaran matematika berlangsung.

d. Mendeskripsikan keterkaitan PCK guru dalam membangun literasi matematika dan karakter peserta didik.

6.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut.


(3)

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Memberikan gambaran tentang peguasaan PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII.

b. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang literasi matematika peserta didik.

c. Memberikan pemahaman tentang karakter-karakter peserta didik dalam pembelajaran.

d. Memberikan deskripsi tentang PCK guru di dalam pembelajaran matematika pada materi prisma dan limas di kelas VIII berdasarkan literasi matematika dan karakter peserta didik.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, yaitu sebagai pertimbangan dalam menyusun program pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru matematika.

b. Manfaat untuk universitas dan lembaga keguruan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mencetak calon-calon pendidik yang profesional.

c. Manfaat untuk calon guru dan guru matematika adalah sebagai motivasi untuk lebih mendalami matematika dan strategi mengajar matematika, sebagai informasi tentang tingkat pemahaman siswa, dan karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika.

d. Bagi peserta didik adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi matematikanya sendiri dan karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran.


(4)

e. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk referensi ketika terjun dalam dunia pendidikan dan penelitian yang relevan dengan permasalahan sejenis.

6.7 Penegasan Istilah

Untuk memberikan kejelasan arti dan menghindari penafsiran yang salah pada istilah yang digunakan dalam judul dan rumusan masalah, maka diperlukan penjelasan dalam penegasan istilah sebagai berikut.

a. PedagogicalContentKnowledge (PCK)

PCK merupakan perpaduan khusus antara pengetahuan konten (content

knowledge) dan pengetahuan mengajar (pedagogical knowledge) dari seorang

guru sehingga materi yang disampaikan lebih mampu dipahami oleh peserta didik melalui pendekatan pengajaran tertentu (Loughran et al., 2001). PCK diasumsikan sebagai dasar bagi seorang guru untuk menghasilkan sebuah pembelajaran yang berkualitas. PCK merupakan sesuatu yang unique yang dimiliki setiap guru. Anwar et al. (2014) membagi tingkatan PCK ke dalam tiga tingkatan, yaitu pra PCK, growing PCK, dan maturing PCK. Tingkatan yang tertinggi dari PCK adalah kelompok maturing PCK.

b. Content Representation (CoRe)

CoRe merupakan sebuah elemen yang dikembangkan oleh Loughran untuk menggambarkan PCK seorang guru. CoRe menawarkan gambaran dari konten tertentu dari suatu topik yang diajarkan oleh guru. CoRe terdiri atas bagian horisontal dan vertikal. Bagian horisontal berisi tentang "ide-ide besar" yang akan diajarkan guru dalam membelajarkan topik tertentu. Bagian


(5)

vertikal terdiri atas sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan “ide-ide besar” yang telah diuraikan oleh guru yang berkaitan dengan empat aspek, yaitu tujuan pembelajaran, konsep yang diajarkan, strategi mengajar, dan evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik.

c. Literasi matematika

PISA mendefinisikan literasi matematika sebagai sebuah kemampuan unttuk mengidentifikasi, memahami, dan membuat keputusan tentang matematika yang digunakan sesuai dengan keperluannya untuk kehidupan pribadi, kehidupan kerja, kehidupan sosial, serta kehidupan bermayarakat (OECD, 2003: 20). Literasi matematika merupakan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam matematika meliputi mengenali dan menafsirkan masalah, menerjemahkan masalah ke dalam bahasa matematika, menggunakan prosedur matematika untuk memecahkannya, serta merumuskan dan mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari suatu masalah secara efektif dalam berbagai situasi di kehidupan sehari-hari.

d. Karakter

Samani & Hariyanto (2012: 43) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku dari seorang individu yang khas untuk hidup dan bekerja sama dengan orang lain. Karakter merupakan nilai dasar yang membangun pribadi seorang individu dan dapat dipengaruhi oleh hereditas maupun pengaruh lingkungan, Karakter merupakan nilai dasar yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam


(6)

kehidupan sehari-hari. Sedangkan pendidikan karakter secara sederhana diartikan sebagai hal positif yang dilakukan oleh guru dan dapat berpengaruh terhadap karakter peserta didik.