Hubungan Riwayat Kurang Energi Kronik Dan Anemia Gizi Besi Pada Ibu Hamil Dengan Status Gizi Dan Perkembangan Motorik Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Boyolali.

Yunilla Prabandari. S531408045. 2016. HUBUNGAN RIWAYAT KURANG
ENERGI KRONIK DAN ANEMIA GIZI BESI PADA IBU HAMIL DENGAN
STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 6-12 BULAN
DI KABUPATEN BOYOLALI. TESIS. Pembimbing I : Dr. Diffah Hanim, Dra. M.Si,
Pembimbing II : Dr. Risya Cilmiaty A.R.,drg, M.Si. Sp.KG. Program Studi Ilmu Gizi,
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
ABSTRAK
Latar Belakang: kurang energi kronik (KEK) dan anemia gizi besi (AGB) pada ibu
hamil masih menjadi masalah gizi di Indonesia. Ibu hamil dengan gangguan gizi
tersebut berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Malnutrisi pada bayi
selanjutnya dapat menyebabkan gangguan pekembangan motoriknya. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat KEK dan AGB pada ibu hamil dengan
status gizi dan perkembangan motorik bayi usia 6-12 bulan di Kabupaten Boyolali.
Metode: kohort prospektif merupakan desain penelitian dalam studi ini. Subjek
penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Ada 40 ibu yang memiliki
riwayat KEK dan AGB pada kehamilan trimester III dan saat ini memiliki bayi berusia
6-12 bulan, yang berasal dari enam Puskesmas di Kabupaten Boyolali. Riwayat KEK
dan AGB ibu hamil dan berat lahir bayi diperoleh dari data laporan Puskesmas. Food
recall 2x24 jam digunakan untuk menentukan asupan makanan pendamping air susu ibu
(MP-ASI). Waktu erupsi gigi bayi diketahui dari wawancara. Status gizi bayi diukur
secara antropometri dan perkembangan motorik bayi ditentukan dengan kuesioner pra

skrining perkembangan. Data dianalisis secara statistik dengan uji korelasi Pearson dan
regresi linier. Hasil penelitian: Riwayat anemia gizi besi pada ibu hamil berhubungan
dengan status gizi bayi BB/PB (r=0,32, p=0,04). Berat badan lahir bayi berhubungan
dengan status gizi PB/U (r=0,368, p=0,02). Waktu erupsi gigi berhubungan dengan
status gizi BB/U (r= -0,43, p=0,006) dan PB/U (r=-0,478, p=0,002). Pemberian MP-ASI
berhubungan dengan perkembangan motorik bayi (r=0,368, p=0,02). Kesimpulan:
anemia gizi besi pada ibu hamil, berat badan lahir bayi, waktu erupsi gigi bayi dan
pemberian MP-ASI berhubungan dengan status gizi dan perkembangan motorik bayi.
Perbaikan gizi pada masa remaja sangat diperlukan untuk pencegahan gizi kurang
selama masa kehamilan di masa mendatang. Sehingga malnutrisi dan kegagalan
perkembangan motorik bayi yang dilahirkan dapat diminimalkan.
Kata Kunci: kurang energi kronik, anemia gizi besi ibu hamil, status gizi,
perkembangan motorik bayi.

xv

Yunilla Prabandari. S531408045. 2016. THE RELATIONSHIP BETWEEN PAST
HISTORY OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY AND IRON DEFICIENCY
ANEMIA IN PREGNANT WOMEN AND NUTRITIONAL STATUS AND
MOTORIC DEVELOPMENT OF INFANTS AGED 6–12 MONTHS IN

BOYOLALI REGENCY. THESIS. Supervisor I: Dr. Diffah Hanim, Dra. M.Si,
Supervisor II: Dr. Risya Cilmiaty A.R.,drg, M.Si. Sp.KG. Nutritional Science Study
Program, Postgraduate Sebelas Maret University.
ABSTRACT
Background: Chronic energy deficiency (CED) and iron deficiency anemia (IDA) in
pregnant women remains a nutritional problem in Indonesia. Pregnant women with the
nutritional disorders have a higher risk to deliver babies with low birth weight.
Malnutrition in infants will then influence their motoric development. The aim of this
study was to analyze the relationship between past history of CED and IDA in pregnant
women and nutritional status and motoric development of infants aged 6-12 months in
Boyolali Regency. Method: This study used the prospective cohort design. Research
subjects were determined using purposive sampling method. There were 40 women who
had past history of CED and IDA in the third trimester of pregnancy and had infants
aged 6-12 months. They came from six Puskesmas in Boyolali Regency. CED and IDA
in pregnant women and infant birth weight were obtained from reported data of
Puskesmas. Food recall 2x24 hours was used to determine complementary food intake.
Tooth eruption time was determined using questionnaire and nutritional status was
assessed using anthropometric measurement. Infant motoric development was evaluated
using pre screening development questionnaire. Collected data were statistically
analyzed using Pearson correlation and regression linear tests. Results: IDA in pregnant

women correlate with nutritional status of weight for height of infants (r=0,32, p=0,04).
Baby birth weight associates with nutritional status of height for age (r=0,368, p=0,02).
Tooth eruption time associates with nutritional status of weight for age (r= -0,43,
p=0,006) and height for age (r=-0,478, p=0,002). Complementary feeding associates
with infant motoric development (r=0,368, p=0,02). Conclusion: Past history of
pregnant women and infants correlates with present nutritional status and motoric
development of infants. Nutritional correction in female adolescences is required for
prevention of nutritional disorders during their pregnancy in future. So, malnutrition and
failure of motoric development in their infants can be minimized.
Keywords: Chronic energy deficiency, iron deficiency anemia in pregnant women,
nutritional status, motor development infant.

xvi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Makan Dan Kejadian Anemia Gizi Besi Mahasiswi Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi Lubuk Pakam Yang Tinggal Di Asrama Tahun 2005

0 42 63

Hubungan Antara Status Ibu Bekerja atau Ibu TidakBekerja Dengan Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Medan Tembung.

5 42 70

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Ditinjau Dari Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Tahun 2005

1 46 80

Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

1 31 90

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN BESI DAN ASUPAN SENG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BAYI USIA Hubungan antara Status Gizi, Asupan Besi dan Asupan Seng Terhadap Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-11 Bulan di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap

0 6 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MANGGUNG SUKOREJO MUSUK BOYOLALI.

0 0 8

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

0 1 13

HUBUNGAN KURANG ENERGI KRONIK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-12 BULAN DI KABUPATEN BOYOLALI (CORRELATION CHRONIC ENERGY DEFICIENCY AND ANEMIA DURING PREGNANCY WITH NUTRITIONAL STATUS OF INFANT 6 – 12 MONTHS IN BOYOLALI REGENCY

0 0 8