ALUMNI DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL DAN SOSIAL KULTURAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018

  

ALUMNI DIKLAT TEKNIS DAN

DIKLAT FUNGSIONAL DAN SOSIAL KULTURAL

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI

JAWA TIMUR TAHUN 2018

LAPORAN EVALUASI DAMPAK DIKLAT

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

  Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat-Nya, maka Laporan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur ini dapat terselesaikan.

  Laporan ini memuat hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan Evaluasi Pasca Diklat bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah Kota Kediri yang diselenggarakan pada tanggal

  5 Juli 2018 sampai dengan 26 Juli 2018. Melalui laporan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai pelaksanaan Evaluasi Dampak Diklat beserta hasilnya.

  Disadari bahwa perumusan, penyelenggaraan dan pelaporan kegiatan dimaksud masih perlu disempurnakan. Oleh karena itu adanya kritik dan saran membangun akan diterima dengan senang hati, guna perbaikan penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat selanjutnya.

  Surabaya, 30 Juli 2018

DAFTAR ISI

  Sampul Dalam i

  Kata Pengantar ii

  Daftar Isi iii

  Bab I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang

  1

  1.2. Dasar Penyelenggaraan

  2

  1.3. Tujuan

  3

  1.4. Sasaran

  4 Bab II METODE PELAKSANAAN

  2.1. Nama Kegiatan

  4

  2.2. Tempat dan Waktu

  4

  2.3. Peserta Kegiatan ( Responden Evaluasi )

  5

  2.4. Metode

  5

  2.5. Pengolahan Data

  5 2.6. Analisa Data.

  6 Bab III HASIL EVALUASI .

  3.1

  7 . Penyelenggaraan Kegiatan

  3.2. Hasil Kegiatan :

  7 a. Perkembangan Alumni Diklat Tehnis. LAMPIRAN - SK Kepanitian

  • Daftar Hadir Peserta - Jadwal Kegiatan - Hasil Kegiatan.
  • Foto Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat.

Bab 1. Pendahuluan

  1.1 Latar Belakang ebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), maka kebijakan dan sistem pengelolaan SDM aparatur berdasarkan sistem merit, yaitu kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.

  Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi ASN adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT).Untuk mengoptimalkan fungsi diklat sebagai sarana peningkatan kompetensi, maka DIKLAT perlu dikelola secara profesional dengan memperhatikan siklus manajemen DIKLAT secara utuh, mulai dari analisa kebutuhan, perencanaan, pengembangan, implementasi sampai dengan evaluasi. Dengan mengacu pada manajemen tersebut, maka diharapkan efektivitas program diklat dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.

  Evaluasi diklat merupakan salah satu tahap yang penting dalam

  Stufflebeam dan Guba (1974) menyatakan bahwa tujuan evaluasi adalah : to provide information to aid decision making at several levels in the implementation of a program. Ini sejalan dengan Kirkpatrick (1959) yang menyatakan bahwa tujuan diklat yaitu :

  1. Untuk menunjukkan bagaimana diklat berkontribusi dalam mencapai tujuan organisasi

  2. Untuk menentukan apakah program diklat dapat berlanjut atau tidak 3. Untuk mendapatkan informasi perbaikan diklat di masa mendatang. Oleh karenanya, evaluasi merupakan informasi yang dapat dipakai sebagai dasar untuk :

   Membuat keputusan Menilai hasil yang dicapai para peserta diklat  Menilai kurikulum’

    Memberi kepercayaan institusional Memonitor anggaran yang diberikan

   Memperbaiki materi dan program diklat

   Evaluasi Pasca diklat yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu upaya perwujudan manajemen diklat yang profesional, karena evaluasi Pasca diklat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya perbaikan dan peningkatan efektivitas program diklat secara komprehensif.

  4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;

  5. Peraturan Gubenur Jawa Timur Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur;

  6. Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, Nomor: 188.4/2751/205.1/2018 Tentang Program dan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2018.

  7. Surat Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur , Nomor 893.3/28502/205.1/2018 tentang Pelaksanaan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018.

1.3 Tujuan

  Tujuan umum Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur dengan pola baru adalah untuk mengetahui sejauhmana alumni diklat menerapkan dan mengembangkan hasil diklat di unit kerja masing-masing. Adapun secara rinci tujuan khususnya adalah untuk : a. Mengetahui nilai tambah pengetahuan, sikap dan perilaku pasca- diklat b. Mengetahui kemanfaatan materi diklat untuk pelaksanaan tugas-

1.4 Sasaran

  Sasaran kegiatan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur adalah Alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural. .Tahun 2017 Pemerintah Provinsi Jawa Timur di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah Kota Kediri se Jawa Timur.

  N O NAMA DIKLAT / JENIS JUMLAH KETERANGAN

DIKLAT PESERTA

  I DIKLAT TEHNIS 1.

  Diklat Gugus Tugas Kota Layak

  11 ORANG Anak dan SRA 2017 2.

  Diklat Pemasaran Dan Promosi

  22 ORANG Pariwisata 2017 3.

  Diklat Peningkatan Promosi Dan

  25 ORANG Kerjasama Investasi 2017 4.

  12 ORANG Diklat Sekcam 2017 5.

  Diklat Tata Kelola Pembangunan

  41 ORANG Dan Pelayanan Publik 2017 6.

  Manajemen Penanggulangan

  9 ORANG Bencana 2017

  7. Nilai Tambah Pertanian

  28 ORANG 8.

  Pemanfaatan Potensi Daerah

  20 ORANG 2017

  9 Pengembangan Usaha Ternak

  19 ORANG 2017

  10 Agribisnis Hortikultura Dan

  27 ORANG

  6.

  1 ORANG Orientasi Manajemen Kediklatan 7.

  Paramedik Veteriner

  15 ORANG 8.

  15 ORANG Pengairan

  9

  4 ORANG Pengarusutamaan Gender 2017

  10 Pengembangan Kapasitas

  9 ORANG Kediklatan

  11 Pengembangan Kewirausahaan

  22 ORANG dan UKM 2017

  12

  6 ORANG Perawat Ahli

  176 ORANG J U M L A H JUMLAH KESELURUHAN 390 ORANG

Bab 2. Metode Pelaksanaan

  2.1. Nama Kegiatan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2017 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur .

  2.2. Tempat dan Waktu Tempat dan waktu kegiatan Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2018 bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2018 diselenggarakan di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah Kota Kediri yang terdiri dari : NO NAMA BAKORWIL TEMPAT PELAKSANAAN TANGGAL

  1. PAMEKASAN Jl Slamet Riyadi No

  1 Pamekasan 04-05 Juli 2018

  2. MALANG Jl.Simpang Ijen No

  2 Malang

  10 Juli 2018

  3. BOJONEGORO Jl Pahlawan No 5

  17 Juli 2018

  2.3. Peserta Kegiatan (Responden Evaluasi) Peserta kegiatan adalah alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2017 yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur di 5 Bakorwil dan BKPPD Pemerintah Kota Kediri se Jawa Timur pada Tahun 2018.

  2.4. Metode Metode pengambilan data evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri dari beberapa unsur, yaitu:

   Identitas responden dan atasan responden Perkembangan kompetensi dan kinerja peserta baik secara

   individu maupun organisasi Hambatan dan Solusi. 

   Saran Disamping itu, responden juga melakukan diskusi, berbagi pengalaman dan membuat rumusan / catatan tentang faktor pendukung dan penghambat pengembangan hasil diklat di tempat kerja.

  2.5. Pengolahan Data Data yang terkumpul selanjutnya dikelompokkan dan direkapitulasi

2.6. Analisis Data

  Setelah data diolah dan tersaji dalam bentuk grafik, angka maupun narasi, maka selanjutnya dilakukan analisa data. Analisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

   kecenderungan kuantitatif Untuk data berupa narasi dan kualitatif, analisa dilakukan secara

  Untuk data berupa angka / statistik, analisa dilakukan berdasarkan

   deskriptif, baik intrasubjek maupun intersubjek. Ini dalam rangka menggali data yang lebih faktual dan detil.

Bab 3. Hasil

3.1. Penyelenggaraan Kegiatan

  Kegiatan Evaluasi Dampak Diklat bagi alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural Tahun 2017 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 berjalan dengan tertib dan lancar, diikuti oleh alumni 214 orang Diklat Tehnis dan 176 orang Diklat Fungsional dan Sosial Kultural. Acara dibagi menjadi 4 sesi, yakni : 1) pembukaan; 2) penjelasan singkat; 3) pengisian kuesioner; 4) Penutupan.

  Pada acara pembukaan, Kepala Badan Diklat Provinsi Jawa Timur ( diwakili oleh Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi, Pengajaran dan Evaluasi ) secara resmi membuka acara dimaksud, dengan didampingi pejabat dari Bakorwil ssetempat dan nara sumber.

  Pada sesi penjelasan singkat disampaikan tentang inti evaluasi Pasca diklat, tujuan, manfaat dan langkah-langkahnya yang disampaikan oleh Kasubid Evaluasi Bidang Sertikom, Pengajaran dan Evaluasi.

  Pada sesi pengisian kuesioner, alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural yang bertindak sebagai responden menjawab sejumlah pertanyaan dalam lembaran Jawaban Komputer yang sudah disiapkan.

a. Keikutsertaan peserta

  Keikutsertaan peserta di kegiatan Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, berdasarkan rekapitulasi hasil Evaluasi Dampak Diklat peserta dari kegiatan dimaksud menyatakan bahwa keikutsertaan peserta pada kegiatan Diklat 82% berdasarkan pada kebutuhan instansi, 16% menyatakan karena penugasan pimpinan dan 2% peserta menyatakan inisiatif sendiri. Dengan demikian Keikutsertaan peserta pada kegiatan Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural secara umum karena kebutuhan instansi dan tugas dari pimpinan, dan kesadaran sendiri sedikit sekali. Sebagaimana dinyatakan di Diagram gambar 1.

  KEIKUTSERTAAN PESERTA DIKLAT KARENA PENUGASAN

  INISIATIF 16%

  SENDIRI 2% BERDASARKAN KEBUTUHAN

  INSTANSI

b. Penerapan hasil Diklat

  Realitas yang dilakukan oleh alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural secara kesuluruahan 91% peserta menerapkan hasil Diklat di instansinya berdasarkan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan 9% yang belum mendapat tugas dari pimpinan untuk menerapkan hasil Diklat. Hal ini dapat dilihat pada Diagaram Gambar 2.

  TUGAS DARI ATASAN UNTUK MENERAPKAN HASIL DIKLAT Tidak 9%

  Ya 91%

  Gambar 2. Tugas dari pimpinan untuk menerapkan hasil Diklat.

  Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa Diklat Tehnis dan Diklat

c. Penerapan Materi Dalam Tugas

  Dalam mengimplementasikan hasil Diklat peserta Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural dalam melaksanakan tugas sebagian besar berkisar 71% menerapkan materi yang telah dipelajari dalam diklat, 15% keseluruhan peserta menerapkan materi diklat di instansinya, dan sebagian kecil ( 13% ) yang menerapakn bahkan 1% yang tidak menerapkan sama sekali. Dengan demikian materi Diklat yang diberikan dalam Diklat Tehnis maupun Diklat Fungsional, Sosial Dan Kultural sesuai dengan kebutuhan Aparatur Sipil Negara pada khususnya dan Organisasi pada umumnya. Penerapan materi dalam tugas yang diterapkan oleh peserta dapat dilihat pada Diagram Gambar 3 di bawah ini.

PENERAPAN MATERI DALAM TUGAS

  1% 13%

  15% seluruhnya sebagian besar sebagian kecil tidak sama sekali

d. Peran materi Diklat dalam memberikan dorongan peningkatan kinerja peserta.

  Sementara itu, materi Diklat memberikan motivasi yang sangat besar terhadap peningkatan kinerja peserta yang dibuktikan dari hasil Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural sebagaimana yang dijelaskan pada Diagram Gambar

  4.Peserta yang menyatakan berpengaruh besar sebanyak 93% dan yang menyatakan berpengaruh kecil sebanyak 7%.dan 0% yang menyatakan tidak berpengaruh.

  PERAN MATERI DIKLAT DALAM MEMBERIKAN DORONGAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA 0% 7%

  Berpengaruh besar Berpengaruh kecil Tidak berpengaruh

  93%

e. Peran materi Diklat dalam memberikan jalan keluar terhadap kesulitan di tempat kerja.

  Disamping sebagai faktor pendukung,peserta juga menyatakan bahwa materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural dapat membantu mengatasi kesulitan peserta dalam menjalankan tugas di tempat kerja.

  Berdasarkan Hasil rekapitulasi peserta EDD alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural 74% peserta yang menyatakan sebagian besar materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural ini mampu mengatasi kesulitan mereka dalam bertugas,18% sebagian kecil materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural materi dinyatakan tidak memberikan jalan keluar terhadap kesulitan di tempat kerja, dan 7% yang menyatakan seluruh materi memberikan jalan keluar terhadap kesulitan mereka dan yang menyatakan tidak sama sekali 1% . Pernyataan ini djelaskan dalam Gambar 5

  PERAN MATERI DIKLAT DALAM MEMBERIKAN JALAN KELUAR TERHADAP KESULITAN DI TEMPAT KERJA 1%

  7%

f. Sosialisasi materi Diklat kepada pimpinan, staf dan teman sejawat..

  Dari hasil rekapitulasi Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural didapat hasil sebagai berikut., 58% sebagian besar peserta mensosialisasikan materi diklat, 27% seluruh peserta mensosialisasikan 14% sebagian kecil, dan 1% tidak sama sekali mensosialisasikan. Dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa materi Diklat ini sangat dibutuhkan oleh peserta untuk meningkatkan kompetensi ASN dan Organisasi.

  SOSIALISASI MATERI DIKLAT KEPADA PIMPINAN, STAF ATAU TEMAN SEJAWAT 1%

  14% 27% Ya, seluruhnya

  Ya, sebagian besar Ya, sebagian kecil Tidak sama sekali

  58%

  Gambar 6 Sosialisasi materi Diklat kepada pimpinan, staf dan teman

g. Manfaat materi Diklat oleh Pimpinan,staf dan teman sejawat

  Dari hasil sosialisasi tersebut diatas diperoleh manfaat materi Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural bagi Pimpinan, Staf, dan teman sejawat yang dijelaskan oleh pernyataan peserta bahwa 58% sebagian besar peserta menyatakan pimpinan,staf dan teman sejawat merasakan manfaatnya, 34% sebagian kecil, 6% keselurahan dan 2% tidak sama sekali merasakan manfaat materi Diklat.

  ( Gambar 7)

  PEMANFAATAN MATERI DIKLAT OLEH PIMPINAN, STAF ATAU TEMAN SEJAWAT

  2% 6% Ya, seluruhnya 34% Ya, sebagian besar

  Ya, sebagian kecil 58% Tidak sama sekali Gambar 7 manfaat materi Diklat oleh Pimpinan,staf dan teman sejawat.

h. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

  Manfaat Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural dapat dirasakan kemanfaatannya apabila dilakukan action plant / Rencana tindak lanjut oleh peserta alumni Diklat.

  Rencana tindak lanjut dapat terealisasi apablla diawali dengan penyusunan action plan, Alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural menyatakan 82% menyusun Rencana Tindak Lanjut hasil Diklat dan 18% menyatakan tidak menyusun rencana Tindak lanjut.Pernyataan ini digambarkan pada diagram Gambar 8.

  PENYUSUNAN RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN) Tidak 18%

  Ya 82%

i. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut ( Action Plan ).

  Gambar 9. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut ( Action Plan ) Rencana tindak lanjut yang telah disusun oleh peserta dalam pelaksanaannya menyatakan 47% dilaksanakan tapi kurang sesuai dengan rencana dan 34% dilaksanakan sesuai dengan rencana bahkan 12% masih akan melaksanakannya dan 7% tidak melaksanakan action plan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan actionplan perlu diadakan

  34% 47%

  12% 7%

  PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN) Dilaksanakan sesuai rencana Dilaksanakan tetapi kurang sesuai dengan rencana Masih akan dilaksanakan Tidak dilaksanakan j. Keluhan atau Ketidakpuasan Pimpinan terhadap kinerja.

  Setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural perkembangan hasil Diklat setelah dilakukan Evaluasi Dampak Diklat dari kegiatan tersebut 69% peserta menyatakan bahwa tidak ada keluhan dari pimpinan terhadap kinerja peserta, 30% kadang-kadang ada keluhan atau ketidakpuasan pimpinan terhadap kinerja peserta dan 1% yang menyatakan sering ada keluhan atau ketidakpuasan terhadap kinerja peserta.

  KELUHAN ATAU KETIDAKPUASAN DARI ATASAN TERHADAP KINERJA ALUMNI DIKLAT Sering 1%

  Kadang kadang 30% Tidak ada keluhan

  69%

Bab 4. Penutup Kesimpulan :

  1. Secara umum penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat Alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional,dan Sosial Kultural Tahun 2018 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur dapat berjalan dengan baik dan lancar.

  2. Berdasarkan hasil Evaluasi Dampak Diklat alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural disimpulkan bahwa Perkembangan kompetensi dan kinerja peserta baik secara individu maupun organisasi.berdampak sangat signifikan dan berpengaruh positif pada kenerja alumni terutama di tempat kerja masing-masing alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural. Hal ini terbukti dari hasil pengisian kuesioner peserta Evaluasi Dampak Diklat ( EDD) yang meliputi

  a. Hasil rekapitulasi jawaban pertanyaan tertutup (Multiple Chois).

  b. Uraian Peserta yang berisikan tentang Hambatan, Upaya dan Inovasi setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural..

  3. Berdasarkan hasil Evaluasi Dampak Diklat disimpulkan bahwa

  4. Adapun manfaat yang dirasakan oleh alumni Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural manfaat bagi Pimpinan, Staf, dan teman sejawat yang dijelaskan oleh pernyataan peserta bahwa 58% sebagian besar peserta menyatakan pimpinan,staf dan teman sejawat merasakan manfaatnya, 34% sebagian kecil, 6% keselurahan dan 2% tidak sama sekali merasakan manfaat materi Diklat.Dengan demikian dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural dirasakan dan dibuktikan dengan serius oleh peserta kemanfaatannya dalam rangkan peningkatan mutu kinerja Aparatur dan peningkatan kualitas organisasi.

  5. Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural berdampak positf bagi alumni dan instansi.Sehingga perlu dukungan moril dan materiil dari atasan untuk peningkatan kinerja di instansi di lingkungan Pemerintah Kabupatenb/Kota se Jawa Timur, Karena 91% telah menerapkan hasil Diklat tersebut dan 9% yang belum menerapkan hasil Diklat serta 93% materi Diklat mendukung / memotivasi Kinerja peserta serta 7% yang menyatakan tidak mendukung kinerja.

  6. Manfaat Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional, dan Sosial Kultural dapat dirasakan kemanfaatannya apabila dilakukan action plant / Rencana tindak lanjut oleh peserta alumni Diklat. Rencana tindak lanjut dapat terealisasi apablla diawali dengan penyusunan action plan, Alumni action plan perlu diadakan refleksi dan dukungan dari semua unsur terkait, agar dapat dilaksanakan sesuai dengan actionplan yang telah disusun.

  8. Setelah mengikuti Diklat Tehnis dan Diklat Fungsional dan Sosial Kultural perkembangan hasil Diklat setelah dilakukan Evaluasi Dampak Diklat dari kegiatan tersebut 69% peserta menyatakan bahwa tidak ada keluhan dari pimpinan terhadap kinerja peserta, 30% kadang-kadang ada keluhan atau ketidakpuasan pimpinan terhadap kinerja peserta dan 1% yang menyatakan sering ada keluhan atau ketidakpuasan terhadap kinerja peserta.

  REKOMENDASI

  • Untuk penyelenggaraan Evaluasi Dampak Diklat berikutnya tetap dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan jumlah alumni Diklat yang telah dilaksanakan oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan presentase antara Jumlah alumni Diklat Tehnis, Diklat Fungsional dan Sosial Kultural, Diklat Manajerial ( PIM ) dengan jumlah kuota Peserta yang di Evaluasi Dampak Diklat ( EDD )
  • Perlu adanya kesadaran diri Aparatur Sipil Negara akan kebutuhannya sebagai ASN untuk peningkatan kompetentensi melalui Diklat sesuai Tupoksinya dan perlu adanya motivasi / dukungan moril maupun materiil dari semua unsur Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
dapat dilakukan inovasi yg lebih terbuka. karena kedepan ASN harus mampu bersaing positif mengikuti perkembangan jaman.

  • Untuk Diklat Tehnis, dan Diklat Fungsional, Sosial Kultural diupayakan tidak terlalu banyak teori tapi langsung praktek di lapangan. Oleh sebab itu Orientasi Lapangan lebih lama guna mengadopsi yang positif / bagus sehingga bisa diaplikasikan ke Unit Kerja masing-masing.

HASIL REKAPITULASI SOAL NARASI EDD TAHUN 2018

  I. DIKLAT FUNGSIONAL NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

  1 Guru BK

  1. Hambatan : SRI WILUDJENG, S.Pd

  • Biasanya dari lingkungan kerja (teman) Upaya :
  • mengadakan pendekatan kepada yang bersangkutan 2. Iya ada.

  Indikator :

  • lebih percaya diri, lebih flexibel (secara kualitatif) Secara kuantitatif :
  • jumlah jam BK terlalu banyak

  3. Inovasi :

  • Di terapkan dalam kegiatan konseling dan bimbingan

  2 Guru BK

  1. Hambatan :

DWI PUSPARINI

  • Kurangnya informasi tentang inklusi pada kepala sekolah dan semua guru WIBOWO

  mata pelajaran

  • Tidak diberi waktu kami untuk mensosialisasikan dalam forum besar
  • Masih banyak guru-guru di SMA kami membandang ABK itu merepotkan saja

  Upaya :

  • Apabila ada ABK kami bantu untuk memandirikan tentang komunikasi dengan orang tuanya dan guru PA (wali kelasnya)

  2. Karena di SMA kami ABK nya sedikit dan mempunyai kekurangan lambat belajar, ABK yang butuh perhatian kami selalu mendampingi perkembanganya

  3. Kami selalu berusaha memandirikan ABK kami agar mandiri dengan bantuan orang tua, wali kelas (PA) seperti tahun ini saya mendampingi ABK kami untuk menyelesaikan tugas-tugasnya karena kurang terpenuhi karena sakitnyua sehingga ABK bisa ikut ujian Nasional dan dinyatakan lulus.

  (Tolong Dinas kami diberikan kejelasan kami siapa saja yang di tugasi tuk jadi guru pembimbing inklusi yang akhirnya semua tahu dan jelas)

  3 Guru BK

  1. Hambatan :

SLAMET MULYONO

  • Waktu untuk sosialisasi baik kepada peserta didik maupun kepada teman sebaya, fasilitas atau materi

  Upaya : Penjadwalan waktu untuk sosialisasi dalam kegiatan sehari hari di berikan 1 jam seluruh untuk BK pemenuhan buku-buku file-file untuk sosialisasi

  2. Secara umum pelayanan kami kepada peserta didik semakin baik lebih sabar dan telaten dakam menerima kehadiran konsele, lebih rajin dan lebih ikhlas dalam melaksanakan tugas sehari-hari lebih menyadari adanya perbedaan individu

  3. Hasil yang kami dapatkan

  • Siswa semakin nyaman diruang BK
  • Siswa semakin rajin dalam belajar
  • Tingkat kelulusan siswa meningkat kerja sama antar warga sekolah semakin baik.

  4 Guru BK

  1. Alhamdulillah saya tidak menemui hambatan dalam menerapkan hasil-hasil SITI AINIYAH HARIZ yang diperoleh dari Diklat peningkatan kompetensi guru mata pelajaran bimbingan dan konseling SLTA 2017. Karena materi hasil-hasil diklat itu sebagian besar adalah tugas saya dan saya sudah membuat sekedule untuk menerapkan hasil diklat ini.

  2. Ya , terjadi peningkatan kinerja saya setelah mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru mata pelajaran bimbingan dan konseling ini.

  Indikatornya :

  • Saya bisa menjadi pemakai/narasumber/mentor sebagai dalam materi praktisi layanan BK di diklat mapel BK untuk angkatan ke-2 dan angkatan ke-3
  • Saya dapat menerangkan ide/inspirasi hasil diklat ini dengan bisa menerbitkan buku berisi potensi pribadi” tahun 2018
  • Kualitas siswa saya dalam karakter bagus

  3. Ada, yaitu dengan membuka layanan konseling cyber, apabila ada siswa yang tidak punya waktu untuk “open minded” potensi

  5 Guru BK

  1. Hambatan :

NINIK NURAINI

  • Tidak semua guru mata pelajaran mau memahami anak-anak berkebutuhan khusus (ABK)

  Upaya :

  • Memberikan pemahaman dan pengertian tentang sekolah
  • Inklusi dan anak-anak berkebutuhan khusu (ABK)
  • Tetap memberikan pendampingan terhadap ABK sesuai dalam membela hak ABK

  2. Ada, Indikator :

  • Mendampingi ABK sesuai dengan kebutuhanya dan membela hak ABK bila terjadi benturan dengan guru maju/produktif dengan mewujudkan hasil ABK
  • ABK bisa hidup mandiri sesuai dengan bakat minat dan kemampuannya

  3. Belum ada inovasi karena masih terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah kami

  6 Guru BK

  1. Alhamdullah tidak ada hamabtan, lancar semua staf, teman sejawat dan Dra. LILIK FITRIANA pimpinan sangat mendukung penerapan hasil diklat kompetensi guru BK

  2. - Saya tambah semangat melaksanakan tugas sebagai guru BK SMA

  • Saya tambah fres setelah dapat pencerahan setelah mengikuti diklat yang mana materinya sangat mendukung kinerja guru BK
  • Saya tambah wawasan setelah mengikuti diklat karena menambah pengalaman dengan guru. Guru BK sejawa Timur dan saling memberi materi BK yang bermanfaat
  • Saya sangat senang dengan diklat seperti ini karena menambah ilmu yang bermanfaat dan kami berikan ke anak asuh kami dan ilmu yang bermanfaat itu jadi pahala surga yang mengalir Amiin.

  3. Kami dapat melaksanakan hasil dari diklat guru BK sesuai tugas saya dan hasil diklat tersebut dapat kami terapkan terutama untuk materi pengetrapan dampak Builying sangat bermanfaat untuk anak didik kami yang inklusi selalu di builying oleh teman-temanya setelah saya mendapat materi builying saya terapkan ke siswa kami yang inklusi dan selalu di buli antara lain :

  • Saya informasikan tentang builying ke teman-temanya
  • Kerugian builying
  • Cara mengatasi builying
  • Saya bentuk pendamping/ sedo di kelas tersebut
  • Konseling secara berkala
  • Konfrensi kasus Alhamdullah siswa kami tersebut kelas XII sudah tidak di buli lagi masuk rangking 10 besar, anaknya semakin nyaman belajar di sekolah dan prestasi siswa tersebut sekarang di terima kuliah di UU Jurusan DKV jalur SBMPTN Alhmdullah kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami dan ilmu yang bermanfaat itu berpahala surga megalir Amiin.

  7 Guru BK

  1. Tidak ada kendala/hambatan SUHARTINI

  • Upaya saya yaitu menyusun rancangan program kegiatan dan jumlah anggaran di sesuaikan dengan RAKS yang ada

  2. Tambah semangat kerja

  • Merasa mendapat pencerahan ilmu
  • Tidak bosan dan tidak menonton dalam melaksanakan tugas di sekolah
  • Merasa fresh setelah mengikuti diklat

  • Bertambah wawasan terutama dalam melakukan bimbingan/layanan kepada peserta didik

  3. Ada inovasi :

  • Meningkatkan layanan konseling dengan “acceptance and understanding” full terhadap peserta didik
  • BK lebih peduli kepada peserta didik
  • Membuat beberan simulasi sehubungan dengan layanan kelompok/ klasikal
  • Membuat PPT dari materi yang akan disajikan secara klasikal
  • Menyiapkan video-video yang mendukung pemberian materi layanan kepada peserta didik, baik secara individu/kelompok/klasikal

  8 Guru BK

  1. Hambatan : NANANG

  • Ruang BK yang masih kurang refrentatif dengan kebersihan
  • Materi dan bimbingan dari pengawas BK yang masih belum ada
  • Peran serta warga sekolah yang masih belum bisa memahami peran guru

  BK

  • Masih sering terjadi siswa dengan guru lainya Upaya :
  • Mengusulkan ruang BK sesuai dengan kebutuhanya
  • Sosialisasi program BK pada guru lainnya agar bisa memahami peran guru

  BK dan tidak terjadi miss dalam penanganan siswa

  2. Pelayanan konseling siswa semakin baik dan bisa membuat penyelesaian permasalahan anak didik

  • Semakin bermotivasi dan profesional dalam pelayanan pada anak didik melalui program analisis materi BK yang bisa di terima oleh semua waraga setelah dari siswa
  • Tingkat permasalahan siswa dapat terlayanani perilaku dan disiplin pribadi

  3. Penyusunan program BK sesuai denghan kebutuhan siswa dan bisa bersinambungan dengan guru mata palajaran lainya dan bisa saling kerja sama

  • Perencanaan individual semakin baik
  • Layanan responsif pada siswa semakin baik dan bisa acuan/dasar siswa untuk berubah dan berkembang menjadi baik.

  9 Guru BK

  1. Hambatan : tidak ada hamabatan yang berarti SAIDUN

  Upaya :

  • Dengan persiapan rencana program layanan bimbingan konseling
  • Ada jam masuk kelas, sebagai materi BK dilaksanakan dengan tertib
  • Pelaksanaan BK, sesuai pedoman operasional pelaksanaan BK

  2. Ada peningkatan kerja Indikator :

  • Ketercapaian materi layanan BK
  • Peningkatan mutu dan kesadaran siswa akan pelajaran
  • Meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran
  • Banyak siswa yang tidak melanggar aturan dan tidak terlibat dengan narkoba

  3. Peningkatan informasi tentang bahaya barkoba dan melibatkan instansi terkait

  • Bekerja sama dengan pihak terkait
  • Menjadika sekolah zaman anak
  • Bimbingan tentang PTN (SNWPTN) dan dunia kerja

NO NAMA PESERTA JENIS DIKLAT JAWABAN

  1 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

ADI BING SATYA

  Satpol PP - Kurangnya kordinasi dan kurangnya fasilitas daidalam isntansi Upaya:

  • Kordinasi dengan pimpinandengan atasan

  2. Sebagian besar sudah dilaksanakan dan di kelola dan berusaha dan koordinasi

  2 Dasar-dasar

  1. Hambatan : dilingkungan dalam yang masih belum bisa menyatu karena masih HARIYONO

  Satpol PP adanya kepentingan tertentu Upaya: tetap mengupayakan kepentingan dulu dan bisa terjalin kesepajkatan dan prinsip jadi masalah utama dalam lingkunan kedinasan (kantor)

  2. Belum 100% terlaksana sejumlhnya karena masih banyak kepentingan – kepentingan yang ada yang masih banyak terjadi kendala tertentu

  3

  1. Hambatan yang ditentukan FADHOL HADI WIJAYA Dasar-dasar

  Satpol PP - Hamabatan politis dimana banyak pihak-pihak lain yang berpengaruh pada proses jalannya penegak perda

  • Tanggapan pimpinan yang masih rendah Upaya :
  • Tetap meberikan masukan dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan arahan pimpinan
  • Senantiasa memberikan masukan kepada pimpinan

  2. Manajemen kediklatan belum di kelola dengan baik

  • Terselesasikanya tugas-tugas yang ada sesuai dengan tupoksi dan arahan pimpinan
  • Menurunya tingkat pelanggaran perda

  4 Dasar-dasar

  1. Hambatan yang di hadapi dalam menerapkan hasil yang di peroleh dari diklat WAHYU

  Satpol PP dasar polisi pamong praja : SURYANINGRUM

  • Adanya hambatan politis dimana pihak-pihak luar yang berpengaruh pada jalanya proses penegak perda
  • tanggapan dari pimpinan yang di rasa kurang Upaya :
  • Meminta arahan, petunjuk dan pertimbangan dari pimpinan yang disertai dengan adanya bukti-bukti
  • Memberi masukan kepada pimpinan

  2. Secara umum manajemen kediklatan telah dikelola dengan baik

  • Indikatornya secara kuantitas yaitu berkurangnya pelanggaran perda denga adanya kesadaran masyarakat
  • Secara kualitatif yaitu berkurangnya konflik dalam penegakan perda

  5

  1. Hambatan : ANDIARTA SUHENDRA Dasar-dasar

  Satpol PP - Tanggapan dari pimpinan yang masih rendah

  • Adanya pimpinan yang belum paham tentang kebutuhan dasar satpol pp
  • Belum berubahnya jabatan, yaitu dari jabatan struktural kefungsional Upaya :
  • Tetap memberikan masukan dan melaksanakan tugas sesuai dengan arahan diklat
  • Selalu sabar dan perhatian
  • Melakukan upaya pendekatan-pendekatan dengan BKPSDM

  2. Di tempat kerja saya, belum dikelola dengan baik tapi semua tugas-tugas tetap terlaksana meskipun belum maksimal. Namun dengan berjalanya waktu saya tetep berpedoman dari hail Diklat untuk meningkatkan pengelolaan kinerja di tempat saya

  6 Dasar-dasar

  1. Hambatan : kurang keharmonisan dalam koordinasi antar bidang maupun

BAYU MAHENDRA

  Satpol PP pimpinan SUKARNO

  Upaya : menjalin kerja sama dengan baik dan kondusif

  2. Belum dikelola dengan baik namun segala tugas-tugas tetap terlaksana walau tidak maksimal

  7 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

AGOES WALOEYO

  Satpol PP - Dalam pelaksanaan tugas untuk permasalahan aturan dalam hal ini penegakan perda belum maksimal atau mendukung kinerja satuan polisi pamong praja sehingga masih banyak pelanggaran yang di lakukan oleh masyarakat. Upaya :

  • satuan polisi pamong praja khususnya di wilayah kota batu teteap menyampaikan atau melaksanakan penegakan perda

  2. secara umum untuk manajemen kediklatan telah di kelola dengan baik indikator (ukuran ) secara kuantitatif kurang maksimal dan secara kualitatif sudah sesuai dengan AP2 yang di terima di diklat

  8 Dasar-dasar

  1. Hambatan yang di temukan adalah : SUJIONO

  Satpol PP - Hambatan politis dimana banyak pihak-pihak eksternal yang turut mempengaruhi pada jalanya proses penegakan peraturan daerah, contoh : oknum yang mengklaim pendukung atau orang dekat pejabat

  • Tanggapan dari pimpinan yang dirasa kurang reaktif atau ragu-ragu Upaya :
  • Untuk hambatan politis sebelum melaksanakan tugas terlebih dahulu minta arahan, petunjuk dan pertimbangan dari pimpinan.
  • Senantiasa memberi masukan kepada pimpinan

  2. Manajemen kediklatan telah di kelola dengan baik Indikatornya secara:

  • Kuantitatif yaitu berkuarangnya jumlah pelanggaran
  • Kualitatif yaitu berkurangnya jumlah konflik yang terjadi pada jalanya proses penegakan peraturan daerah

  9 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

ARIEK DWI UTAMI

  Satpol PP - Masih rendahnya tanggapan/operasi dari pimpinan

  • Masih rendahnya pemahaman pimpinan terhadap kebutuhan dasar

  /fungsional Satpol PP

  • Belum adanya perubahan jabatan dari struktural ke fungsional

  Upaya :

  • Tetap melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang baikl berlaku dan memberikan masukan sesuai arahan diklat
  • Sabar dan prihatin
  • Melalui kesekretariatan Satpol PP agar segera mengadakan koordinasi dengan BKP SDM

  2. Secara umum manajemen kediklatan di tempat kami belum di kelola dengan baik, dan belum ada tindak lanjut dari personil Satpol PP yang sudah mengikuti diklat bahkan sudah mempunyai sertifikat uji kompetensi

  10 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

HENDA ADIARTA

  Satpol PP - Belum optimal dalam menjalankan tugas lapangan berkaitan operasi/ CAHYONO kegiatan dalam jajaran samping antar dinas-dinas lain atau (TNI dan POLRI)

  • Masih adanya pihak oknum yang menyalahgunakan kewenangan dalam hal tugas dan fungsi

  Upaya : perlu adanya kerjasama atau komunikasi yang bersinergi dalam jajaran samping antar dinas-dinas lain atau (TNI dan POLRI ) pembinaan sumber daya manusia (ASN) dalam hal sikap perilaku dan kedisiplinan

  2. Cukup mampu manajemen kediklatan di kelola dengan baik di tempat kami namun perlu pengawasan, pemantauan dan monitoring Indikator terhadap ASN lebih di titik beratkan program dan kerja yang lebih efektif

  11 Dasar-dasar

  1. Dilingkungan dalam yang belum bisa menyatu / sepakat kurang masih adanya

AGUS TRIYANTO

  Satpol PP kepentingan tertutup Upaya : tetap menyampaikan pengajuan kesepakan positif dalam lingkungan kedinasan ( kantor)

  2. Belum terlaksana / di kelola masih banyaknya kepentingan-kepentingan yang ada

  12

  1. Hambatan dalam menerapkan hasil-hasil yang di peroleh dari diklat dasar palisi

  VERRA ARIESTA SARI Dasar-dasar Satpol PP pamong praja adalah sejauh ini tidak ada hambatan

  2. Terlah dikelola dengan baik Indikatornya adalah adanya peningkatan kinerja dari peserta diklat dan secara kuantitatif adanya peningkatan jumlah pegawai yang mengikuti diklat dasar.

  13 Dasar-dasar

  1. Hambatan : kurang keharmonisan dalam koordinasi antar bidang maupun AJIPONO

  Satpol PP pemimpin Upaya menjalin kerja sama

  2. Belum dikelola dengan baik

  14 Dasar-dasar

  1. Hamabatan dalam pelaksanaan tugas kadang kami terhambat karena peraturan

JONI FAHAMZAH

  Satpol PP daerah yang belum maksimal dan prasarana di kantor kami masih belum / kurang Upaya : melaksanakan peraturan daerah yang sudah ada dan menggunakan prasarana dengan semaksiaml mungkin

  2. Secara umum sudah di kelola dengan baik hanya kadang kurangnya pemahaman reaksi pada sebagian widyaiswara

  15 Dasar-dasar

1. Hamabatan yang kami hadapi dalam penerapan hasil yang di peroleh dari diklat SAMBANG KISRUANTO.

  Satpol PP adalah dari faktor anggaran karena setelah kami konsepi dan kami rencanakan R ternyata tidak adanya anggaran untuk mendukung program tersebut Upaya : melaksanakan sebagian kecil program tersebut dengan anggaran swadaya/ pribadi

  2. Sudah cukup dilaksanakan dengan baik Dengan indikator :

  • Kuantitatif = semakin padat atau jam patroli acara kesatlinmas dan lain-lain
  • Kualitatif = semakin berkualitas dalam pelaksanaan tugas di karenakan sudah tau SOP tugas tersebut

  16 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

DEMICA AHADINI

  Satpol PP - Tersendatnya penerbitan payung hukum dan pemangku wilayah untuk menerapkan peraturan / keputusan dari pusat di OPD masing-masing

  • Kapasitas SDM yang perlu di tingkatkan
  • Motifasi dan etos kerja yang kurang mendukung Upaya untuk mengatasi :
  • Berkomunikasi dan melakukan konsultasi dengan bagian terkait
  • Mendata dan melakukan pemetaan kapasitas SDM dan kebutuhan apa untuk dapat meningkatkan kapasitas SDM
  • Mencari tau tentang penyelenggaraan diklat dan sebangsanya termasuk perncanaan penganggaranya sampai dengan evaluasinya

  2. Manajemen kediklatan di tempat kerja telah dilaksanakan dengan baik Indikatornya sudah dilaksnakan tupoksi yang ada di lihat dari semakin banyaknya kasus yang dapat di selesaikan

  17 Dasar-dasar

  1. Hambatan :

JOKO SUPRIYONO

  Satpol PP - Sulitnya mensosialisasikan materi diklat kepada teman sejawat yag lebih tinggi pangkat dan lebih senior dalam bekerja dan pimpinan secara umum kami hanya bisa melaporkan ilmu apa yang kami peroleh dan sebagaimana kami bersikap dan menerapkan dalam kami menjalankan tugas

  Upaya : memberikan masukan dan usul sesuai ilmu yang kami dapat mensosialisasikan kepada senior atau teman junior

  2. Belum sepenuhnya secara kualitatif

  18 Dasar-dasar

  1. Mengatasi PKS penrtiban PKS yang berjualan ditempat ya ng dilarang

HERU JADMIKO

  Satpol PP Cara mengatasi: disiruh pindah ketmpat yang sudah disiapkan

  2. Sudah dan sesuai kuantitatif

  19 Dasar-dasar

  1. Hambatan-hambatan yang kita hadapi yang kita peroleh dari diklat dasar polisi MULYADI

  Satpol PP pamong praja adalah:

  • Minimnya sumber daya manusia/SDM yang belum memadai dengan tuntutan jaman diera sekarang
  • Upaya-upaya yang harus kita laksakan untuk mengatasi hambatan- haqmbatan tersebut adalah kita sering mengadakab diklat-diklat dasar dan kursus-kursus kepada peserta anggota satpol PP atau SATLINMAS

  2. Secara umum sitem menejemen satuan diterapkan secara sistem materi, karena indikatornya masih belum memadai SAPRAS dan SDM> manusianya jika nanti SDM dan SAPRASNYA memadai otomatis secara kuantitati/kualitatifnya insyaallah berjalan dengan baik dan lan car semuanya

  20 Dasar-dasar

  1. Hambatan : selama ini masdih saja kesulitan dalam memberikan penyuluhan

TUTUT DANIATI

  Satpol PP atau sosialisasi kepada para pedagang kaki lima yang memang posisinya melanggar perda Upaya: kita tetap menjalankan tugas kita dengan baik dengan melakukan terobosan-terobosan untuk tetap bersikap humoris dalam memberikan sosialisasi kepada para pedagang kaki lima dengan cara penerapan waktu didalam berdagang

  2. Manajemen kediklatan belum sepenuhnya dikelola dengan baik diinstansi kami karena masih banyak kekurangan sana sini dalam hal ini menyangkut anggaran

  21 Dasar-dasar

  1. Hambatan: materi diklat terkait administrasi perkantoran relatif kurang sehingga

NIS ROHAYU

  Satpol PP tidak bisa diterapkan Upaya: menyesuaikan kebutuan kantor

  2. Hambatan: mmmanajemen kediklatan telah dilakukan dengan baik dan terjadi peningkatan pengelolaan secara kualitatif

  22 Dasar-dasar

  1. Hambatan: penerapan hasil kadang tidak bisa dilakukan didaerah asal NURRAHMATULLAH

  Satpol PP Upaya: memodifikasi cara agar bisa diterapkan didaerah asal

  2. Ya ,dikelola dengan baik

  • Indikatornya terjadi kesinambungan dari diklat-diklat yang akan diikuti

  23 JUPRI YANTO Dasar-dasar Satpol PP

  1. Hambatan:kurangnya pemahaman dari lingkup OPD kami atau yang paling fital untuk menerapkannya terbentur anggaran daerah yang kurang memadai Upaya: konsultasi terhadap pejabat terkait

  2. Tidak adanya ataupun transparansi besarnya anggaran diklat dari OPD kami secara garis besar dari OPD sendiri kurang dikelola dengan baik

  24 NIRUM IRMAWAN Dasar-dasar Satpol PP

  1. Hambatan: masalah anggaran Upaya:

  • Menyesuaikan / mngondiosikan kegiatan dengan kemampuan anggaran yang ada, jika mendesak perlu mengeluarkan anggara pribadi agar kegiatan berjalan lancar

  2. Dikelola dengan baik

  • Suatu kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan kegiatan semakin rutin

  25 TRI ASTUTI Dasar-dasar Satpol PP

  1. Hambatan:

  • Dalam diklat dasar satuan polisi pamong praja mengupas mengenai semua tugas tuntas dan dengan baik.ada beberapa bagian didalam satpol PP diantaranya penyidika LINMAS, TIGUM pada sat diklat semuanya tugas diperinci dengan baik sedangkan yang menjadikan hambatan adalah tugas/tupoksi saya/kami sebai peserta diklat dasar satpolPP tidak pada bagian khusus (penting) sehingga fungsinya dibahas dalam diklat pada saat ini saya/kami sangat mengalami kesulitan dalam penerapan hasil diiklat

  Upaya:

  • Upaya yang maksimal yang mampu saya lakukan adalah yang menginfokan sebaiak mungkin pada anggota/teman kantor sehingga bisda berbagi ilmu ataupun infodan mencoba membantu suatu pemecaha permasalahan pada saat kami dimintai pendapat terkait dengan diklat yang kami ikuti