Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa terhadap Pemahaman Konsep Pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
ISBN: 978-602-72412-0-6
Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa terhadap
Pemahaman Konsep Pada Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Nani Aprilia Pendidikan Biologi FKIP UAD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas dan gaya belajarmahasiswa terhadap pemahaman konsep pada mata kuliah perkembangan peserta didik di
program studi pendidikan biologi semester 2 Tahun ajaran 2014/2015.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 rogram studi
pendidikan biologi sebanyak 3 kelas yang berjumlah 156 siswa. Pengambilan sampel
sebanyak satu kelas menggunakan teknik simple random sampling dan diperoleh kelas 2B
yang berjumlah 42 mahasiswa sebagai kelas penelitian. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan metode angket untuk aktivitas dan gaya belajar
mahasiswa serta metode tes untuk pengumpulkan data tentang pemahaman terkait materi.
Untuk validasi instrumen angket dan soal-soal tes menggunakan validitas expert. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat
menggunakan uji normalitas dan uji linearitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan
analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh aktivitas belajar mahasiswa
terhadap pemahaman konsep mahasiswa, diperoleh t hitung = 4,614 ≥ t tabel = 1,7207
pada signifikansi (0,05), koefisien korelasi parsial sebesar 0,701 dan sumbangan efektif
sebesar 34,20%. Ada pengaruh gaya belajar mahasiswa terhadap pemahaman mahasiswa,
diperoleh t hitung = 4,293 = 1,7207 pada signifikansi (0,05), koefisien korelasi
≥ t tabei
parsial sebesar 0,675 dan sumbangan efektif sebesar 29,45%. Dan ada pengaruh aktivitas
dan gaya belajar mahasiswa terhadap pemahaman mahasiswa, diperoleh t hitung = 18,389
≥ t tabel = 3,47 pada signifikansi (0,05), koefisien regresi ganda (R) sebesar 0,798,
2 koefisien determinasi (R) = 0,637, dan sumbangan efektif total sebesar 63,7%.Kata kunci : aktivitas belajar mahasiswa, gaya belajar mahasiswa, pemahaman konsep I.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan semua manusia di muka bumi ini, dengan pendidikan seseorang akan memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Dewasa ini meskipun masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar telah banyak memperoleh pemecahan, seperti misalnya peningkatan keprofesionalan dosen yaitu dengan melakukan banyak kegiatan kegiatan seperti seminar dan pelatihan, namun kenyataan yang ada sekarang menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan dosen belum optimal. Hal tersebut di buktikan dengan hasil evaluasi belajar mahasiswa baru mencapai 50% yang mencapai target belajar menggunakan standar penilaian PAN. Proses pembelajaran yang sesungguhnya adalah harus melibatkan semua komponen pembelajaran, yaitu dosen, mahasiswa, metode, media dan strategi pembelajaran. Semua komponen tersebut harus menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Dosen sebagai pengajar memiliki kewajiban untuk memotivasi aktivitas mahasiswa semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran. Berdasarkan refleksi pada saat
Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa
pembelajaran, aktivitas belajar mahasiswa saat proses pembelajaran masih kurang. Hal ini dapat terlihat salah satunya pada saat diskusi, dari 42 mahasiswa hanya 8 mahasiswa yang aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen ataupun teman. Fakta lain yang di dapat ada mahasiswa lebih suka dosen mengajar dengan cara menuliskan poin-poin penting di papan tulis ataupun pada slide power point, dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian mencoba memahaminya, tetapi sebagian mahasiswa lain lebih suka dosen mengajar dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada mahasiswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut materi tersebut, dengan perbedaan gaya belajar yang dimiliki mahasiswa, dosen berkewajiban untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Aspek dalam aktivitas dan gaya belajar mahasiswa memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya, aspek aktivitas belajar yang berupa visual activities, mental activities, dan writing activities memiliki keterkaitan dengan aspek visual dalam gaya belajar. Hal ini terjadi karena dalam aspek visual, mahasiswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar seperti membaca, mengingat, dan menulis terkait materi yang di ajarkan. Sedangkan aspek aktivitas belajar yang berupa
oral activities , listening activities, dan emotional activities memiliki keterkaitan dengan aspek
dalam gaya belajar. Hal ini terjadi karena dalam aspek auditorial, mahasiswa
auditorial
melakukan aktivitas-aktivitas belajar seperti berdiskusi, mendengarkan, dan bersikap tenang pada saat mendengarkan materi. Gaya belajar sendiri meliputi aspek visual, auditorial, dan
kinestetik .
Mata kuliah perkembangan peserta didik adalah mata kuliah yang didalamnya membahas materi terkait dengan perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, karakteristik peserta didik, aspek-aspek perkembangan dan pertumbuhan baik fisik maupun non fisik. Dimana untuk mempelajari materi tersebut, mahasiswa dituntut untuk mendapatkan pengalaman yang nyata sehingga pengalaman tersebut dapat terinternalisasi didalam diri mahasiswa, sehingga pemahaman terhadap konsep lebih mengena. Mengingat tujuan tersebut dalam pembelajaran perlu memperhatikan aktivitas belajar dan gaya mengajar mahasiswa agar mendapatkan nilai yang maksimal.
1. Aktivitas Belajar
Menurut Djamarah (2006:119) bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga, artinya bahwa untuk melakukan suatu kegiatan belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan dari dalam yang lebih utama walaupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar itu banyak sekali. Seperti dikemukakan oleh Paul B. Diedrich (Sardiman, 2008:101) bahwa terdapat 177 kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa antara lain sebagai berikut : a) Visual activities, seperti: membaca dan memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; b) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, berdiskusi, interupsi; c) Listening activities, seperti: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; d) Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin; e) Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram; f) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model merevarasi, bermain, berkebun, memelihara hewan; g) Mental activities,
ISBN: 978-602-72412-0-6
seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; h) Emotional activities, seperti: menaruh minat, rasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
2. Gaya Belajar
Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut (Susilo, 2009:94). Sedangkan menurut Gunawan (2012:139), Gaya belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses, dan mengerti sesuatu. Klasifikasi gaya belajar siswa menurut DePorter & Hernacki (2007:116-120) antara lain sebagi berikut : a. Visual (belajar dengan cara melihat); b. Auditorial (belajar dengan cara mendengar); c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh).
3. Pemahaman
Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif. Berdasarkan taksonomi Bloom, aspek pemahaman berada pada tingkat kedua setelah aspek pengetahuan dari ranah kognitif. Kategori memahami mencangkup tujuh proses kognitif yaitu : a. Menafsirkan (interpreting), b. Memberikan contoh (exemplifying), c. Mengklasifikasikan (classifying),
d. Meringkas (summarizing), e. Menarik inferensi (inferring), f. Membandingkan (comparing), dan g. Menjelaskan (explaining) (Nuryani, 2005:155). Menurut Bloom (Daryanto, 2005:106-108), siswa dikatakan memahami apabila siswa mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu menggunakan materi atau ide tersebut. komunikasi yang dilakukan dapat berbentuk lisan atau tulisan, dan berbentuk verbal atau simbol.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksposfakto. Penelitian eksposfakto meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti (Sukmadinata, 2008 :55). Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 program studi pendidikan biologi Tahun Ajaran 2014/ 2015 sebanyak 3 kelas yaitu 2A, 2B, dan 2C yang homogen, hal ini disebabkan karena kelas disusun secara acak, banyak jumlah populasi semua kelas adalah 156 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan cara tersebut diperoleh sampel penelitian yaitu kelas 2B. Sampel kelas 2B dikenakan perlakuan sebagai eksperimen yang jumlahnya sebanyak 42 mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu aktivitas belajar
1
2
sebagai varibel bebas (X ), gaya belajar sebagai varibel bebas (X ), dan pemahaman sebagai variabel terikat (Y). Teknik Kuesioner (Metode Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:199). Angket yang dibagikan kepada mahasiswa digunakan untuk memperoleh informasi dari mahasiswa berupa data tentang pengaruh aktivitas belajar mahasiswa seperti ; visual activities, oral
activities, listening activities , writing activities, mental activities, dan emotional activities.
Serta gaya belajar mahasiswa seperti ; belajar dengan cara visual, dan belajar dengan cara auditorial. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk
Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 127). Tes diberikan setelah mahasiswa mendapat materi. Metode tes ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman konsep mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri dari angket aktivitas belajar mahasiswa di kelas, angket gaya belajar mahasiswa dan tes hasil belajar. Masing-masing angket terdiri dari 30 butir pernyataan yang terbagi menjadi 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Penskoran penilaian pada pernyataan positif dan negative berdasarkan skala likert. Untuk skor pernyataan positif adalah SL (selalu) =4, SR (sering) = 3, P (pernah) = 2, dan TP (tidak pernah) = 1. Sedangkan untuk skor pertanyaan negatif adalah SL (selalu) = 1, SR (sering) = 2, P (pernah) = 3, dan TP (tidak pernah) = 4. Tes pemahaman mahasiswa sendiri disusun sebanyak 20 soal terkait materi. Skor 1 apabila mahasiswa menjawab benar dan skor 0 apabila mahasiswa salah dalam menjawab soal. Sebelum digunakan dalam penelitian angket aktivitas belajar, angket gaya belajar mahasiswa dan soal-soal tes tersebut terlebih dahulu diuji dengan menggunakan validitas expert. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu teknik analisis regresi sederhana dan teknik analisis ganda. Untuk mengetahui hasil uji prasyarat, uji hipotesis, dan sumbangan variable bebas terhadap variabel terikat menggunakan bantuan komputer SPSS for windows versi 16.0.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bagian hasil penelitian berisi deskripsi data penelitian, uji prasyarat dan uji hipotesis untuk pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik semester di program studi pendidikan biologi FKIP UAD.
1 Data Aktivitas belajar (X ), diperoleh skor aktivitas belajar mahasiswa dari angket
yang diberikan pada mahasiswa yang berjumlah 30 butir soal, dengan skor tertinggi 111 dan skor terendah 70. Aktivitas belajar mahasiswa kelas 2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval
80,31 ≤ X ≤ 100,10 sebanyak 23 mahasiswa atau 54,76%. Sedangkan, data gaya
2
belajar (X ) , diperoleh dari angket yang diberikan pada mahasiswa yang berjumlah 30 butir soal, dengan skor tertinggi 109 dan skor terendah 70. Gaya belajar mahasiswa kelas
2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval 75,51 ≤ X ≤94,99 sebanyak 28 mahasiswa atau 66,66%. Pemahaman mahasiswa (Y), Data skor tes pemahaman mahasiswa diperoleh dari nilai evaluasi belajar yang berjumlah 20 butir soal pilihan ganda. Diperoleh skor tertinggi 75 dan skor terendah 45. Hasil belajar mahasiswa kelas 2B prodi pendidikan biologi tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori sedang, karena frekuensi terbesar terdapat pada interval
55,45 ≤ X ≤ 71,46 sebanyak 23 mahasiswa atau 54,76%. Pada penelitian ini, sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji Normalitas, nilai signifikansi variabel aktivitas belajar (0.943), gaya belajar (0.933), dan pemahaman mahasiswa (0.530) lebih besar dari signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat
ISBN: 978-602-72412-0-6
disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. Sedangkan Uji Linearitas, nilai signifikansi hubungan variabel aktivitas belajar dengan pemahaman mahasiswa (0,007), dan gaya belajar dengan pemahaman mahasiswa (0,048) lebih kecil dari signifikansi (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data linier. hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pertama
Signifikansi aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung= 4,614 dan t tabel= 1,7207, sehingga t hitung ≥ t tabel, dengan
0,1 1,1
demikian H ditolak dan H diterima. Hal tersebut berarti ada pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien korelasi parsial aktivitas belajarnya sebesar 0,701 dan sumbangan efektif sebesar 34,20% terhadap pemahaman mahasiswa. b) Pengujian Hipotesis Kedua Signifikansi gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung= 4,293 dan t tabel = 1,7207,
0,2 1,2
sehingga t hitung ditolak dan H diterima. Hal tersebut ≥ t tabel, dengan demikian H berarti ada pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien korelasi parsial gaya belajarnya sebesar 0,675 dan sumbangan efektif sebesar 29,45% terhadap pemahaman mahasiswa. c) Pengujian Hipotesis Ketiga Signifikansi aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa (0,000) lebih kecil dari 0,05, kemudian diperoleh t hitung = 18,389 dan t tabel = 3,47, sehingga t hitung
≥ t tabel, dengan demikian
0,3 1,3
H ditolak dan H diterima. Hal tersebut berarti ada pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman materi. Sedangkan koefisien regresi ganda (R) dari aktivitas dan gaya
2
belajar adalah sebesar 0,798 dan koefisien determinasi (R) = 0,637 sumbangan efektif total sebesar 63,7% terhadap pemahaman mahasiswa.
B. Pembahasan
Penelitian pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa pada mata kuliah perkembangan peserta didik semester 2B tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel aktivitas belajar dan gaya belajar terhadap variabel pemahaman mahasiswa. pengaruh antar variabel tersebut ditentukan dari keberartian (signifikansi) secara statistik.
Pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa, dengan menggunakan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji t. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa aktivitas belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi parsial variabel aktivitas belajar sebesar 0,701, signifikansi aktivitas belajar terhadap pemahaman siswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H ditolak yang berarti terdapat pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 87), bahwa jika signifikansi > 0,05 jadi H diterima dan jika signifikansi ≤ 0,05 jadi H ditolak. Sedangkan sumbangan efektif 34,20% terhadap pemahaman mahasiswa, hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar diperlukan untuk peningkatan pemahaman mahasiswa. Hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa aktivitas belajar berpengaruh secara signifikan dengan pemahaman mahasiswa, artinya jika aktivitas belajar mahasiswa tinggi maka akan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi mata kuliah perkembangan peserta didik. Dan sebaliknya jika aktivitas belajar mahasiswa rendah maka akan menurunkan pemahaman mahasiswa. Untuk melihat
Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa
aktivitas belajar mahasiswa, maka kita perlu mengetahui indikator untuk mengukur kegiatan-kegiatan yang dalam hal ini adalah aktivitas belajar mahasiswa. Dimana indikator aktivitas belajar tersebut adalah kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan mental, dan kegiatan emosional. Jadi dalam penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbukti.
Pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa dengan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji t. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi parsial variabel aktivitas belajar sebesar 0,675, signifikansi gaya belajar terhadap pemahaman siswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H ditolak yang berarti terdapat pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 87), bahwa jika signifikansi > 0,05 jadi H diterima dan jika signifikansi ≤ 0,05 jadi H ditolak. Sedangkan sumbangan efektif 29,45% terhadap pemahaman siswa, hasil ini menunjukkan bahwa gaya belajar diperlukan untuk peningkatan pemahaman mahasiswa. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa gaya belajar siswa dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa, semakin mahasiswa mengenali gaya belajarnya maka semakin baik pemahaman materi yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Susilo (2009: 98), menyatakan bahwa dengan mengenali gaya belajar akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif , sehingga hasil belajar anda dapat optimal. Adanya pengaruh gaya belajar tehadap pemahaman disebabkan karena gaya belajar sendiri merupakan cara-cara yang dimunculkan oleh mahasiswa untuk mempermudah proses belajar sehingga mahasiswa mampu memahami materi yang disampaikan oleh dosen dengan cepat dan optimal. Dengan siswa mengenali gaya belajarnya maka mahasiswa akan bisa menentukan cara belajar yang paling efektif untuk dirinya sendiri, mahasiswa menjadi merasa nyaman dalam mengikuti perkuliahan sehingga semua materi yang disampaikan dosen dapat dipahami mahasiswa dengan baik.
Pengaruh aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa dengan teknik analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda karena untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau disebut juga dengan uji F. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa signifikansi aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa adalah (0,000) sehingga lebih kecil dari (0,05) maka H ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara aktivitas dan gaya belajar terhadap pemahaman. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyatno (2010: 85), bahwa signifikansi > 0,05 jadi H diterima dan signifikansi ≤ 0,05 jadi H ditolak. Hasil analisis regresi menunjukkan koefisien regresi ganda (R) dari variabel bebas aktivitas dan gaya
2
belajar adalah sebesar 0,798 dan koefisien determinasi (R) sebesar 0,637. Hal ini berarti bahwa keduavariabel bebas tersebut memberikan pengaruh sebesar 63,7% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Besarnya
ISBN: 978-602-72412-0-6
pengaruh tersebut yaitu aktivitas belajar sebesar 34,20%, dan gaya belajar sebesar 29,45%. Berkaitan dengan penelitian ini maka perlu diadakan penelitian yang melibatkan faktor lain yang lebih dominan seperti motivasi belajar.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa. Hal ini terjadi karena dalam proses belajar mengajar segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa berasal dari motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri, dengan motivasi yang sudah ada dalam diri mahasiswa maka akan gaya belajar siswapun muncul. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Susilo (2009: 113), yang menyatakan bahwa semua gaya belajar yang anda lakukan maupun saya yang saya lakukan adalah baik apabila didasari oleh motivasi yang murni dan bersumber dari dalam diri kita sendiri.
Munculnya gaya belajar yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa akan menghasilkan kegiatan-kegiatan belajar yang mahasiswa sukai. Kegiatan-kegiatan belajar tersebut disebut juga dengan aktivitas belajar mahasiswa. Adanya aktivitas belajar mahasiswa yang disukai tersebut membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga menghasilkan hasil yang optimal yaitu berupa mudahnya mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.
2. Ada pengaruh gaya belajar terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.
3. Aktivitas dan gaya belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa kelas 2B pada mata kuliah perkembangan peserta didik tahun ajaran 2014/2015 di prodi pendidikan biologi FKIP UAD.
V. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendelakatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. DePorter, Bobbi & Mike Hernacki.2007. Quantum Learning. Bandung: PT Mizan Pustaka. Djamarah , Syaiful Bahri. 2006. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gunawan, Adi. W. 2012. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.
Priyatno, Dwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Ananlisis Data Penelitian dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media. Sardiman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Sudjana, Nana. 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.
Pengaruh Aktivitas dan Gaya Belajar Mahasiswa
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Susilo, Muhammad Joko. 2009. Gaya Belajar Menjadikan makin Pintar. Yogyakarta: Pinus.