UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
UJI AKTIVITAS ANTIOBESITAS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA
(Phyllanthus emblica L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Wistar
Seno Aulia Ardiansyah, D. Saeful Hidayat, Nurvika S. Simbolon
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
Abstrak
Obesitas merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh yang disebabkan oleh
asupan jumlah makanan yang lebih besar dari pada yang dapat digunakan untuk energi. Daun
Malaka (Phyllanthus emblica L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat obat yang belum
banyak diketahui masyarakat digunakan sebagai obat obesitas. Daun malaka mengandung
senyawa tanin, flavonoid dan saponin yang mampu menghambat kerja enzim lipase pankreas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun malaka sebagai
antiobesitas pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi pakan tinggi karbohidrat dan
lemak. Daun malaka diekstraksi menggunakan metode maserasi. Pengujian dilakukan dengan
membagi 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok perlakuan terbagi
menjadi kontrol negatif, kontrol positif (Orlistat) dan kelompok dosis ekstrak. Kelompok uji
yang diberi ekstrak daun malaka secara oral dengan dosis berbeda (250, 500, dan 750 mg/kg
BB). Kemudian dilanjut dengan pengukuran kadar kolesterol darah untuk masing-masing

kelompok. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tingkat
kepercayaan < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dosis 750 mg/kg BB memiliki aktivitas lebih
baik dibandingkan dengan kelompok uji lainnya dan tidak ada korelasi antara penurunan
obesitas dengan penurunan kadar kolesterol darah.
Kata kunci

: obesitas, Phyllanthus emblica L, orlistat, flavonoid, enzim lipase
Abstract

Obesity is an excessive accumulation of fat in the body caused by a larger amount of food
intake than can be used for energy. Leaves malaka (Phyllanthus emblica L.) is one of the
nutritious medicinal plants that have not been widely known to the public that is used as an
obesity drug. Malaka leaves contain tannin, flavonoid and saponin compounds that are able to
inhibit the action of pancreatic lipase enzymes. This study aims to determine the effect of
malaka leaf ethanol extract as antiobesity in white male rats Wistar strain induced high
carbohydrate and fat diet. Malaka leaves are extracted using maceration method. The test was
conducted by dividing 5 treatment groups consisting of 5 rats. The treatment group was divided
into negative control, positive control (Orlistat) and group dose of extract. Test group given oral
leaf extract orally with different doses (250, 500, and 750 mg / kg BW). Then followed by
measurement of blood cholesterol levels for each group. Data were tested statistically using one

way ANOVA with a confidence level
18 tahun mengalamai kelebihan berat
badan >1,9 miliar. Prevalensi di seluruh
dunia, obesitas lebih dari dua kali lipat
antara tahun 1980 dan 2014 (WHO,
2016). Dalam riset IHME, merujuk
Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2010,
Indonesia masuk dalam 10 besar negara
dengan orang gemuk terbanyak.
Kelebihan lemak tubuh

tradisional.
Tanaman
digunakan

obat

untuk

yang


dapat

mencegah

atau

menurunkan berat badan antara lain teh
hijau, kayu manis, ginseng, curcumin,
lada hitam dan daun jati belanda.
Penelitian

yang

telah

dilakukan,

senyawa flavonoid, tanin dan saponin
yang terkadung dalam daun jati Belanda

memiliki aktivitas menghambat enzim
lipase pankreas dengan menurunkan
kadar trigliserida, kolesterol total dan
menurunkan berat badan (Hidayat dkk,
2015). Dalam survei literatur, ditemukan

atau

bahwa flavonoid, sterol, tanin, dan

obesitas saat ini merupakan sebuah

alkaloid telah menunjukkan efek yang

epidemi yang muncul di seluruh dunia,

menjanjikan untuk mengatasi obesitas

termasuk di negara-negara yang sedang


dengan berbagai mekanisme (Rohit et

berkembang (Atmarita, 2005). WHO

al, 2012).
Salah satu tanaman yang diduga

menetapkan

klasifikasi

internasional

untuk kelebihan berat badan bila BMI
≥25 kg/m2 dan obesitas bila BMI ≥30
kg/m2.

Pada penderita obesitas akan

berkembang resistensi terhadap aksi

seluler insulin yang dikarakteristikkan
oleh berkurangnya kemampuan insulin
untuk menghambat pengeluaran glukosa
dari hati dan kemampuannya untuk
mendukung pengambilan glukosa pada
lemak dan otot (Dewi, 2007).
Salah satu obat untuk mengatasi

memiliki aktivitas antiobesitas adalah
daun malaka (Phyllanthus emblica L.).
Tumbuhan

ini

banyak

digunakan

masyarakat sebagai obat tradisional.
Tanaman ini di India telah digunakan

untuk

mengobati

penyakit

kanker,

diabetes, liver, gangguan jantung dan
anemia (Khan, 2009). Telah dilakukan
penelitian farmakologi tentang tanaman
malaka
analgesik,

memiliki

aktivitas

antioksidan,


sebagai
antitusif,

obesitas yaitu orlistat, namun efek

antiinflamasi, aktivitas mutagenik dan

samping sangat mungkin terjadi akibat

antikanker (Dasaroju, et al. 2014).
Klasifikasi dari tanaman malaka

penggunaan dalam jangka waktu yang
lama. Oleh karena itu, dicari alternatif

(Phyllanthus embica L.) sebagai berikut:

2

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
Kingdom

: Plantae – Tumbuhan

(Phyllanthus emblica L.), pelarut untuk

Divisi

: Flowering plant

maserasi

Kelas

: Magnoliopsida

pereaksi-pereaksi


Ordo

: Malpighiales

(Brataco). Bahan pakan diet karbohidrat

Famili

: Phyllanthae

dan lemak tinggi: kuning telur, lemak

Genus

: Phyllanthus

hewan, minyak, keju dan nasi.

Species


: Phyllanthus emblica

Linn. (Singh, et al. 2011)
Daun

malaka

etanol

96%

(Brataco),

skrining,

aquadest

Hewan percobaan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tikus putih

yang

memiliki

jantan galur Wistar yang berumur 2,5 - 3

kandungan flavonoid dan tanin yang

bulan dengan bobot badan 140-210

diduga dapat menurunkan berat badan

gram.

atau obesitas.

2.3.

Berdasarkan

pemaparan

diatas

dilakukan

penelitian

untuk

perlu

Determinasi Tanaman
Tumbuhan

bagian

dideterminasi

Herbarium

di

Laboratorium

mengetahui ada atau tidaknya aktivitas

Taksonomi, Jurusan Biologi, Fakultas

antiobesitas dari ekstrak daun Malaka

Matematika

(Phyllanthus emblica L.) terhadap tikus

Alam, Universitas Padjadjaran. (Backer,

galur wistar dengan diinduksi pakan

et al. 1963).

tinggi lemak.

2.4.

dan

Penyiapan

Ilmu

Pengetahuan

Simplisia

Daun

Malaka (Phyllanthus emblica
1.

METODOLOGI

L.)

2.1.

Alat

Daun Malaka yang muda dan

Alat

yang

digunakan

pada

segar diperoleh dari desa Jelekong, Jawa

penelitian ini adalah timbangan analitik

Barat. Daun Malaka disortasi, dan

(Henherr

dan

rotary

dikeringkan di dalam ruangan dengan

vaporator

(IKA),

(Branstead

suhu kamar 25-270C hingga kering

Sartorius),
tanur

Thermolyne), oven, mortir dan stamper,

(kadar air ≤ 10%).

sonde, spuit 1 ml (Terumo), satu set alat

2.5.

ukur kadar kolesterol darah (Easy
®

Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan dengan cara

Touch ), spatula, serta alat-alat gelas

maserasi dari simplisia 700 gram dengan

(pyrex) yang biasa digunakan dalam

pelarut etanol 96% 12 L, dengan

laboratorium.

penggantian pelarut 3 kali 24 jam.

2.2.

Ekstrak cair yang telah dikumpulkan

Bahan
Bahan

yang

digunakan

pada

diuapkan dengan rotary vaporator pada

penelitian ini adalah daun Malaka

suhu 30-400C. Selanjutnya dalam cawan

3

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
penguap, maserat diuapkan pada suhu

Dilakukan penimbangan bobot badan

kamar,

hewan coba pada jam yang sama dan

sehingga

diperoleh

ekstrak

kental.

diukur panjang badan tikus. Hasil

2.6.

Skrining Fitokimia Ekstrak

pengukuran berat badan dan panjang

Untuk

kandungan

badan tikus dihitung indeks massa tubuh

metabolit sekunder yang terdapat dalam

menggunakan rumus:
Indeks Lee =
{Berat badan (g)1/3/ panjang naso-anal

mengetahui

ekstrak daun Malaka, maka dilakukan
penapisan fitokimia berdasarkan metode
pada Materia Medika Indonesia. Secara

(cm)} x103
Data

bobot

badan

umum senyawa yang diuji meliputi

dirata-ratakan, dan dievaluasi.

Data

pengujian alkaloid, flavonoid, tanin,

diolah menggunakan analisis ANOVA

fenolat, triterpenoid, steroid, kuinon,

2.9.

monoterpen, dan seskuiterpen.
2.7.

Induksi

Pakan

Diet

penurunan

Pengukuran Kadar Kolesterol
Total Darah

Tinggi

Pada

hari

pertama

sebeum

Karbohidrat dan Lemak

perlakuan, darah diambil dengan cara

Diet tinggi karbohidrat dan lemak

ditusuk pada bagian vena ekor, darah

dilakukan dengan pemberian keju 5%,

diteteskan pada strip test kolesterol yang

kuning telur

10%, lemak sapi 15%,

telah dipasangkan pada alat ukur Easy

minyak 5 %, nasi 45% dan pakan

Touch. Pengukuran kadar kolesterol

standar 20%. Proses induksi dilakukan

dilakukan pada hari ke-7 dan ke-14.

selama 8 minggu dan menunjukkan

Data

tikus sudah mengalami obesitas.

analisis ANOVA.

2.8.

diolah

dengan

menggunakan

Uji Aktivitas Antiobesitas
Tikus jantan yang telah obesitas

2.

dikelompokkan menjadi 5 kelompok

HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun malaka diperoleh dari Desa

yang terdiri dari
Grup I : Kontrol negatif (-)
Grup II : Kontrol positif (Orlistat)
Grup III: Dosis Ekstrak I (250 mg/kg

Jelekong,

BB)
Grup IV:Dosis Ekstrak II (500 mg/kg

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika

BB)
Grup V : Dosis Ekstrak III (750 mg/kg

Jawa

Barat.

Determinasi

tanaman yang dilakukan di bagian
Herbarium Laboratorium Taksonomi,
dan

Ilmu

Pengetahuan

Alam,

Universitas Padjadjaran menunjukkan
bahwa tanaman yang digunakan dalam

BB)
30 menit

sebelum pemberian

penelitian adalah tumbuhan malaka

makanan, semua hewan coba diberikan

(Phyllanthus emblica L.) dan hasil dari

secara oral selama 14 hari berturut-turut.

ekstraksi

didapat

ekstrak

kental

4

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
sebanyak 288,36 gram dengan persen
rendemen sebesar 41,19%.
Tabel 3.1 Hasil Karakterisasi Simplisia Daun Malaka
Kadar %
Jenis penetapan
Simplisia
Persyaratan (MMI*)
Kadar Air
4
< 10
Kadar Sari Larut Air

20

>6

Kadar Sari Larut Etanol

33

> 25,5

3,67

300)

tikus

dalam
yang

jaringan
obesitas

Pada penelitian ini digunakan

dan Rohrer index (>30) menunjukkan

tikus putih jantan karena lemak pada

bahwa tikus telah memenuhi nilai indeks

jantan

sentral

obesitas sesuai dengan standar masing-

sedangkan pada betina lemak terjadi di

masing indeks. Hasil pengukuran indeks

daerah

obesitas dapat dilihat pada tabel 3.3.

terjadi
gluteal

pada

daerah

dan

pertimbangan

Tabel 3.3 Hasil pengukuran indeks obesitas
Karakterisasi
Jumlah subjek
Berat badan rata-rata
Panjang badan rata-rata
Lee index
Rohrer index
Nilai

perhitungan

yang

Kelompok Obesitas
25
308,79 g
21,34 cm
314,49
31,11
>300

Selain Lee index sebagai indikator

menginterpretasikan individu obesitas.

obesitas bisa juga dihitung dengan

6

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
Rohrer index, hasil perhitungan Rohrer

Pembagian kelompok bertujuan untuk

index >30 menyatakan individu obesitas

mengetahui

(Lee, et al., 2011). Tikus yang telah

hewan uji pada setiap perlakuan.

perbedaan

berat

badan

diberi pakan selama 8 minggu memiliki

Kelompok kontrol negatif adalah

nilai Lee index sebesar 314,49 dan nilai

kelompok yang diberikan pakan standar

Rohrer index sebesar 31,11. Dari hasil

dan larutan Na-CMC, dengan tujuan

yang diperoleh menunjukkan seluruh

bahwa

tikus telah obesitas dengan nilai Lee

mengurangi berat badan tikus, kelompok

index > 300 dan Rohrer index > 30.

ini sebagai pembanding berat badan

Pengujian efek antiobesitas untuk
mengetahui adanya pengaruh pemberian
dari

ekstrak

etanol

daun

malaka

diberikan

Na-CMC

akan

hewan uji kelompok dosis dan kontrol
positif.
Kelompok

kontrol

positif

terhadap tikus yang telah obesitas.

menggunakan obat pembanding yaitu

Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok

Orlistat,

yaitu

negatif,

pembanding terhadap kelompok dosis

kelompok kontrol positif, kelompok

untuk melihat adanya perbedaan efek

dosis I adalah 250 mg/kg BB, kelompok

penurunan berat badan tikus. Pengujian

dosis II 500 mg/kg BB dan kelompok

dilakukan selama 14 hari.

dosis

kelompok

III

adalah

kontrol

750

mg/kg

kelompok

ini

sebagai

BB.

\

Gambar 3.1 Grafik Persen Penurunan Berat Badan Tikus

7

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
Berdasarkan grafik diatas terlihat

penyerapan monogliserida dan asam

penurunan berat badan kelompok dosis

lemak juga akan meningkat (Rahardjo.

III lebih besar dibandingkan dengan

et

kontrol positif. Penurunan berat badan

selanjutnya akan diserap oleh usus halus

tikus diduga karena adanya kandungan

dan kemudian akan disimpan sebagai

senyawa bioaktif pada ekstrak daun

cadangan lemak dalam jaringan adiposa.

malaka. Senyawa bioaktif pada ekstrak

Semakin aktif aktivitas enzim lipase,

daun malaka yang diduga memberikan

maka

pengaruh

dihidrolisis

adalah

menurunkan
flavonoid

berat

badan

(quersetin

dan

al.

2005).

lemak

sehingga

Monogliserida

dan

akan
asam

minyak
semakin

lemak

ini

yang
banyak

bebas

yang

kaemferol), tanin, alkaloid, dan saponin.

dihasilkan akan semakin banyak. Hal ini

Senyawa tanin memiliki dampak dapat

memacu penumpukan lemak dalam

mengendapkan protein yang ada di

jaringan

dalam permukaan usus halus karena

kegemukan atau obesitas. Kandungan

mudah

protein

tanin mempunyai peran penting dalam

penyerapan

menurunkan lipid, dengan mekanisme

berikatan

sehingga
makanan

dengan

mengurangi
dengan

dapat

menyebabkan

proses

menghambat enzim lipase sehingga lipid

kegemukan dapat dihambat (Widyati.

lebih sedikit yang diabsorbsi oleh tubuh.

2012).

(2001)

Kelompok pembanding menggunakan

kelompok

orlistat. Orlistat bekerja menurunkan

senyawa yang diduga berperan dalam

berat badan dengan cara menghambat

mengatasi kegemukan adalah flavonoid

enzim lipase, sehingga lemak tidak

dan tanin, yang termasuk ke dalam

diserap oleh usus dan lebih banyak

senyawa fenol. Flavonoid, saponin, dan

dibuang melalui feses (Putri, 2016).

Darusman

menyatakan

bahwa

demikian

dan

et

al.

dua

alkaloid dipercaya sebagai senyawa
yang

diduga

mempunyai

peranan

Orlistat merupakan agen yang
menghambat

lipase

gastrointestinal.

antiobesitas dengan mekanisme melalui

Semakin rendah aktivitas enzim yang

penghambatan aktivitas enzim lipase

dihasilkan

(Ruiz. et al. 2005), yang menghidrolisis

sepertiga jumlah lemak yang diserap

lemak menjadi monogliserida dan asam

dari makanan (Moyers 2005). Hal ini

lemak.

menunjukkan mekanisme kerja ekstrak

usus

mengurangi

sekitar

Enzim lipase merupakan enzim

daun malaka mirip dengan kontrol

yang menghidrolisis lemak menjadi

pembanding orlistat, yaitu menghambat

monogliserida dan asam lemak. Apabila

enzim lipase.

aktivitas enzim lipase meningkat maka

8

JSTFI
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol. VII No. 1, Januari 2018
Senyawa yang terkandung dalam

menunjukkan efek yang menjanjikan

daun malaka yang memiliki aktivitas

untuk

antiobesitas

tanin,

berbagai mekanisme (Rohit et al, 2012).

saponin dan alkaloid. Dalam survei

Untuk mengetahui kelompok perlakuan

literatur, ditemukan bahwa flavonoid,

memiliki

sterol,

dilakukan pengukuran Lee index.

yaitu

tanin,

flavonoid,

dan

alkaloid

telah

mengatasi

efek

obesitas

dengan

antiobesitas

maka

Tabel 3.4 Hasil pengukuran efek ekstrak daun malaka pada Lee index
Perlakuan

Hasil pengukuran Lee index
Adaptasi

Setelah induksi

Setelah pengujian

Kontrol negative

282,46

313,94

311,20

Orlistat

282,73

313,09

299,33

Dosis 250 mg/kg BB

282,50

313,97

305,94

Dosis 500 mg/kg BB

282,24

313,72

299,72

Dosis 750 mg/kg BB

282,80

313,34

299,02

Gambar 3.2. Diagram nilai Lee index dari beberapa kelompok perlakuan
Dari hasil penelitian, pengukuran

ke-14 memperoleh nilai signifikansi

Lee index pada dosis ekstrak 500 mg/kg

0,039 (p0,05)

pada

BB

dosis
efektif

BB.

menyebabkan

yang

keadaan

terdapat

hipokolesterolem

perbedaan

yang

persentase

ia

terhadap

bermakna

antar

baik

uji.

perlakuan.

dibandingkan

menurunkan

Penurunan kadar

Kemudian

dengan dosis 250

kadar

kolesterol

darah

dilakukan

uji

mg/kg BB dan

total darah. Hasil

kelompok

dosis

lanjutan yaitu uji

500 mg/kg BB,

analisis

ekstrak 250mg/kg

LSD

tetapi

menggunakan

BB lebih besar

menunjukkan

pengukuran kadar

metode ANOVA,

dibandingkan

kelompok

kolesterol

pengujian

dengan kelompok

ekstrak

dosis

ekstrak

lainnya

dengan

hewan

berarti

dengan

memberikan

yang
dosis

daun
lebih
jika

pada
darah

malaka

(Phyllanthus
emblica L.) dapat
kolesterol
data

menunjukkan

antiobesitas

mg/kg BB, dosis

penurunan kadar

menunjukkan

500 mg/kg BB,

kolesterol

darah

hasil

persentase

dan

750

lebih

kecil

signifikan

penurunan kadar

mg/kg

BB

dibandingkan

(p0,05),

yang

N

bermakna

masing-masing

artinya

dosis

Hasil yang

masing-masing

kelompok

ekstrak

tersebut

perlakuan

diperoleh

dari

kelompok

dapat

pengujian

ini

perlakuan.

terhadap

memberikan

ekstrak

penurunan kadar

aktivitas

daun

kolesterol darah,

penurunan kadar

(Phyllanthus

maka data kadar

kolesterol darah.

emblica

etanol
malaka

4.

DAFTAR
PUSTAK

L.)

A

Arisman. 2004.
Gizi dalam
Daur
Kehidupan
:
Buku
Ajar Ilmu
Gizi. Buku
Jakarta:
Kedoktera
n EGC
Atmarita. 2005.
Nutrition
Problems
in
Indonesia.
The article
for
An
Integrated
Internation
al Seminar
and
Workshop
on
Lifestyle–
Related
Diseases.
UGM , 19–
20 March,
2005.
Darusman
LK,
Rohaeti E,
Sulistiyani.
2001.
Kajian
Senyawa
Golongan
Flavonoid
Asal
Tanaman
Bangle
(Zingiber
Cassumun
ar Roxb)
Sebagai
Senyawa
Peluruh
Lemak
Melalui
Aktivitas
Lipase.
Bogor:
Pusat studi
biofarmaka
lembaga

penelitian.
Institut
Pertanian
Bogor.
Dasaroju, S., and
Gottimuk
kala,
K.M.
2014.
“Current
Trend in
the
Research
of
Emblica
officinali
s (Amla):
A
Pharmac
ological
Perspecti
ve.”
Internati
onal
Journal
Pharmac
eutical
Sciences
24(3):
150-159.
Departemen
Kesehatan
RI. 2000.
Materia
Medika
Indonesia.
Jilid VIII
Jakarta:De
pkes
RI.
Hal 55-56.
Dewi,

Mira.
2007.
”Resisten
Insulin
Terkait
Obesitas:
Mekanism
e Endokrin
dan
Intrinsik
Sel”.
Jurnal Gizi
dan

Pangan
(2): 49

2

Dhale, D.A and
U.P.
Mogle.
2011.Phyt
ochemical
screening
and
antibacteri
al activity
of
Phyllanthu
s emblica
L. Sci. Rep
1 (3): 138142
Ditjen

POM.
2012.
Pedoman
Teknologi
Formulasi
Sediaan
Berbasis
Ekstrak
Volume 1.
Jakarta
:
Pusat Riset
Obat dan
Makanan
BPOM
Republik
Indonesia.
Hal 12-13.

Hidayat,
M.,
Soeng, S.,
Wahyudian
ingsih, R.,
Ladi, J.E.,
Krisetya,
Y.A., dan
Elviora, V.
2015.
Ekstrak
kedelai
detam 1,
daun jati
belanda
serta
kombinasi
nya
terhadap
berat

badan dan
histopatolo
gis hepar
tikus
wistar.
JKKI,
6(4):167176.
Juzwiak, S., J.
Wojcicki,
K.
Mokrzycki
,
M.
Marchlewi
cz,
M.
Bialecka,
L.
Rozewicka
,
B.
Szklarz
and
M.
Drozdzik.
2005.
Effect of
Quercetin
on
Experimen
tal
Hyperlipid
emia and
Atheroscle
rosis
in
Rabbit.
Pharmalog
ical Report
Vol. 57 No.
5 pp: 604609.
Khan,

K.H.,
2009.
“Roles of
Emblica
officinalis
in
MedicineA
Review”.
Botany
Research
Internation
al
2(4):
218-228.

Lee, S-II., Kim,
J.W., Lee,
Y.K., Yang,
and Kim,
S.D. 2011.
“Antiobesity
Effect of
Monascus
pilosus
Mycelial
Extract in
High Fat
Dietinduced
Obese
Rat”.
Journal
Applied
Biomolecu
lar
Chemister
y; 54, 197205.
Malole
MBM,
Pramono
USC,
1989.
Penggunaa
n hewanhewan
percobaan
di
laboratoriu
m. Pusat
antar
universitas,
Institut
Pertanian
Bogor,
Bogor.
Moyers B. 2005.
Medication
s
as
Adjunct
Therapy
for Weight
Loss:
Approved
and OffLabel
Agents in
Use.
Research,

Volume
105
Number 6.
Nesti,

Putri,

Dela R.
2015.
”Morfologi
,
Morfometr
i
dan
Distribusi
sel
Imunoreakt
if Insulin
dan
Glukagon
pada
pankreas
tikus
obesitas”.
Tesis.
Pasca
Sarjana
Fakultas
Kedoktera
n Hewan.
Yogyakarta
:Universita
s
Gajah
Mada.
Hal:9-11

Prahastuti,
S.,
Tjahjani,
S.,
dan
Hartini, E.
2011. Efek
infusa
daun salam
(syzgium
polyantum)
terhadap
penurunan
kadar
kolesterol
total darah
tikus
model
dyslipidem
ia
galur
wistar.
Jurnal
medika
planta,
1(4):29-32.

Cynthia
Astiti.
2016.
“Efek
Ekstrak
Etanolik
Daun
Bayam
Merah
(Amaranth
us tricolor
L)
terstandar
terhadap
indeks
massa
tubuh dan
kadar
glukosa
darah pada
tikus
Sprague
Dawley
yang
diberikan
diet tinggi
lemak
sebagai
upaya
preventif
obesitas”.
Pharmacy.
Vol.13.
ISSN
1693-3591

Rohit
Gundamar
aju, Sartaj
Banu
Mulaplli,
Dr.
Ramesh C.
2012
Evaluation
of
AntiObesity
Activity of
Lantana
camara Var
Linn.
by
Progestero
ne Induced
Obesity on
Albino

Mice.
Internation
al Journal
of
Pharmaco
gnosy and
Phytochem
ical
Research.
4(4):213218.
Ruiz

C,
Falcocchio
S, Xoxi E,
Villo
L,
Nicolosi G,
Pastor FIJ,
Diaz
P,
Saso
L.
2005.
Inhibition
of Candida
rugosa
lipase by
saponin,
flavonoids
and
alkaloids.
J. Biosci.
Biotechnol
. Biochem.
63 : 539560.

Power, M. L. And
Schulkin,
J.
2009.
The
evolution
of obesity.
The John
Hopkins
University
Press. P. 726
Singh

Ekta,
Sharma
Sheel,
Pareek
Ashutosh,
Dwivedi
Jaya,
Yadav
Sachdev,

Sharma
Swapnil.
2011.
“Phytoche
mistry,
traditional
uses and
cancer
chemoprev
entive
activity of
Amla
(Phyllanth
us
emblica):
The
Sustainer”.
Journal of
Applied
Pharmace
utical
Science 02
(01):176183
WHO,
2016.
Media
centre
Obesity
and
overweight
. Available
from:
http://www
.who.int/m
ediacentre/
factsheets/f
s311/en/
Widyati,
Rina
Mardiyah.
2012
“Pengaruh
pemberian
ekstrak
daun jati
Belanda
terhadap
berat
badan,
berat testis,
dan jumlah
sperma
mencit
galur swiss
webster”.

Skripsi.
Bandung:
Universitas
Pendidikan
Indonesia.
Hal 56