BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK Mataram Semarang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Didalam peningkatan kualitas pendidikan, guru
merupakan komponen pembelajaran yang memegang
peranan

sangat

pembelajaran,

penting

karena

suatu

dan

utama


keberhasilan

dalam
proses

pembelajaran akan sangat ditentukan oleh faktor
guru. Guru akan menjadi kunci yang utama didalam
proses belajar mengajar.
Hal ini Sejalan dengan pengembangan guru
sebagai tenaga profesional dituntut memiliki perbagai
persyaratan. Menurut UU 14 Th 2005 bab III pasal 7
ayat (1) guru harus memiliki prinsip profesionalitas,
yaitu:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk
mening-katkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki
kualifikasi akade-mik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d)

memiliki kompetensi yang diper-lukan sesuai
dengan bidang tugas; (e) memiliki tanggung
jawab
atas
pelaksanaan
tugas
keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang
diten-tukan sesuai dengan prestasi kerja; (g)
memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesio-nalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepan-jang hayat; (h) memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesional-an; dan (i) memiliki

1

organisasi
profesi
yang
mem-punyai

kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, telah mengeluarkan kebijakan untuk
meningkatkan

kualitas

pendidikan

melalui

peningkatan mutu guru. Kebijakan tersebut antara
lain

dengan

Pendidikan


disyahkan

Nasional,

Undang-Undang

Undang-Undang

Sistem

Guru

dan

Dosen, Standar Nasional Pendidikan, dan Sertifikasi
Guru. Harapan pemerintah dengan adanya kebijakankebijakan

tersebut

dapat


meningkatkan

mutu

pendidikan di Indonesia.
Sejalan

dengan

uraian

diatas

dalam

upaya

peningkatan mutu pendidikan, salah satunya upaya
peningkatan kinerja guru perlu adanya peran dari

kepala sekolah, sebagai supervisor, yang berupaya
memberikan
(pemberi

bantuan,

kemudahan)

pelayanan
kepada

guru

serta

fasilitas

dan

personil


pendidik lain untuk meningkatkan kemampuan dan
kualitas pendidikan umumnya, khususnya kualitas
proses belajar mengajar di sekolah. Slameto (2009:
143), menyatakan bahwa untuk itu menjadi seorang
kepala sekolah harus mampu mengembangkan potensi
yang ada pada guru dan staf di sekolah agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif sehingga
efektivitas pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah
akan

mempengaruhi

kinerja

guru

dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesui

dengan pendapat Ikbal Barlian, (2013: 46). Bahwa
2

kepala sekolah merupakan seorang pendidik yang
diberi tugas untuk memimpin sekolah. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang kepala
sekolah harus mengutamakan pemberian kesempatan
dan mampu mendorong semua unsur yang ada dalam
sekolah, sehingga semua unsur yang ada di sekolah
(guru, pegawai/karyawan, siswa, orang tua siswa,
masyarakat, dan sebagainya) bersedia, tanpa paksaan,
berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan
sekolah.
Supervisi kepala sekolah merupakan salah satu
faktor utama dalam meningkatkan kinerja guru guna
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Karena
dalam kenyataan yang terjadi, masih banyak guru
yang

belum


menguasai

materi

ajar

yang

akan

disampaikan di dalam kelas yang mengakibatkan
ketidaksiapan guru dalam mengajar, pemilihan metode
mengajar yang tidak tepat, terlihat metode ceramah
yang paling sering dipakai para guru, karena dianggap
paling mudah untuk menyajikan secara lisan, hal ini
mengakibatkan

kurang


tepat

sasaran

dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Selain hal tersebut
pada

kenyataannya

guru

tidak

dengan

mudah

menjalankan tugasnya dan mengembangkan potensi

dirinya karena dihadapkan oleh berbagai masalah
dalam kehidupannya serta kurangnya fasilitas yang
diberikan
menjalankan
dalam

dalam

mengajar

tugasnya

memberikan

sebagai

materi

sehingga
seorang

pembelajaran

dalam
pendidik
kepada
3

peserta

didik

tidak

disertai

dengan

persiapan-

persiapan secara matang, apalagi menambah wawasan
dan pengetahuan dari sumber lain sehingga akan
memunculkan kinerja para pendidik yang kurang
produktif. Ahmad rohani (2004: 3) mengemukakan
bahwa mengajar bukanlah tugas sederhana, aktifitas
mengajar adalah sangat urgen sebab berkaitan dengan
upaya

mengubah,

mengembangkan,

dan

mendewasakan insan didik. Oleh karena itu guru
dalam

mengajar

dituntut

untuk

bekerja

secara

profesional diantaranya yaitu dengan kedisiplinan
dalam

menjalankan

kepandidikan

dan

tugasnya

tenaga

sebagai

pendidik.

tenaga

Kedisiplinan

sangat penting dalam proses pembelajaran, tanpa
disiplin yang baik, suasana sekolah kurang kondusif,
secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan
yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
Sementara itu Abdullah Alhadza (2003: 1) menjelaskan
bahwa

berdasarkan

hasil

penelitian

menemukan

bahwa supervisi kepala sekolah sangat diperlukan
terutama dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala

sekolah

sedikit

banyak

dapat

mempengaruhi pendidikan di lingkungan sekolah.
Sekolah juga membutuhkan figur seorang pemimpin
yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan
sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan di
lingkungan

sekolah,

faktor

lain

yang

berperan

mempengaruhi pendidikan adalah kinerja guru yang
berkualitas. Demikian pentingnya peningkatan kinerja
4

guru, namun kadang karena tidak adanya komunikasi
yang baik antara guru dan kepala sekolah sehingga
timbul rasa kurang diperhatikan dari pihak guru oleh
kepala sekolah dalam melaksanaka tugasnya sebagai
pendidik. Bukan hanya pembinaan yang dilakukan
oleh kepala sekolah, namun juga harus memberikan
pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja guru
serta

perlu

senantiasa

melakukan

peningkatan

gurunya dengan menerapkan supervisi yang tepat
demi tercapainya tujuan sekolah. Dengan adanya
pembinaan

tersebut,

khususnya

guru

mengembangkan

para

yang

guru

menjadi

peserta

dan

karyawan

andalan

didiknya

dalam
selalu

meningkatkan profesionalisme kerja. Oleh sebab itu,
untuk mencapai kompetensi dan produktivitas seorang
guru perlu dibina melalui berbagai pelatihan dan
pembinaan
(2013:1)

di

sekolah.

menjelaskan

Sedangkan
bahwa

Yuniarti

berdasarkan

N.R.
hasil

penelitian menunjukkan bahwa mutu guru masih
rendah.
Studi pendahuluan di SMK Mataram Semarang
memperlihatkan bahwa perencanaan yang dilakukan
kurang memperhatikan kinerja tahun sebelumnya.
Dinamika perkembangan pendidikan dan berbagai
perubahan di luar sekolah setiap saat mengalami
perubahan. Oleh sebab itu perencanaan yang disusun
di tahun berikutnya harus ada perubahan yang lebih
baik dari tahun sebelumnya. Seiring dengan dinamika
perkembangan

pendidikan,

guru

harus

merubah
5

perencanaan pengajaran setiap tahunnya. Perkembangan pendidikan yang saat ini tercermin dalam
perkembangan

teknologi,

maka

perencanaan

dan

proses pembelajaran harus memanfaatkan teknologi.
Perencanaan perlu dipersiapkan dengan baik,
dalam hal ini merancang apa, siapa, dimana, dan
kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan
melalui jadwal dan sudah dikomunikasikan secara
langsung kepada guru. Dalam catatan penulis beberapa hal yang konsisten antara lain:
supervisi

pembelajaran

yang

(a) Perencanaan

dipersiapkan

secara

matang; (b) Pelaksanaan supervisi pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan bersama antara guru
dengan kepala sekolah; (c) Umpan balik setelah kegiatan pelaksanaan supervisi diimplementasikan dalam
kegiatan setiap hari sabtu bersama guru-guru.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 kenyataan
yang ditemui di lapangan, perencanaan supervisi di
SMK Mataram Semarang sudah merancang apa, siapa,
dimana, dan kapan. Keempat rancangan tersebut
dimunculkan melalui jadwal dan tidak dikomunikasikan secara langsung kepada guru. Kondisi yang
demikian ini karena pergantian kepala sekolah yang
baru. Meski demikian ternyata pelaksanaan supervisi
dapat

mencapai

tujuan.

Inilah

yang

menjadi

permasalahan bagi penulis sehingga menarik untuk
dilakukan penelitian.

6

Berdasarkan

masalah

diatas,

maka

penulis

tertarik untuk mengambil judul “Supervisi Kepala
Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK
Mataram Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah
Dari

uraian

masalah

di

atas,

penulis

menganggap perlu adanya perumusan masalah agar
pembahasannya

terarah dan tidak meluas. Dengan

demikian perumusan masalahnya dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik untuk
meningkatan

kinerja

guru

di

SMK

Mataram

Semarang?
2. Bagaimanakah implementasi supervisi akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang?
3. Bagaimana umpan balik supervisi akademik untuk
meningkatan

kinerja

guru

di

SMK

Mataram

Semarang?

7

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah

yang sudah

diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui

perencanaan

supervisi

akademik

untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.
2. Mengetahui

implementasi

supervisi

akademik

untuk peningkatan kinerja guru Di SMK Mataram
Semarang.
3. Mengetahui

umpan

balik

supervisi

akademik

untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak

terutama

pendidikan.

yang

Adapun

berperan

kegunaan

dalam

yang

dunia

diharapkan

adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini
adalah untuk memperluas dan memperdalam data
tentang profil guru, yaitu penghayatan terhadap
nilai-nilai kerja guru. Sebagai bahan masukan
untuk

menambah

pendidikan.

8

ilmu

Khususnya

pengetahuan
manajemen

tentang
supervisi

akademik untuk peningkatan kinerja guru dalam
pembelajaran saintifik dan paradigma baru dalam
dunia pendidikan
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk
memberikan
supervisi

gambaran

kepala

mengenai

sekolah

dalam

bagaimana

meningkatkan

kinerja guru. Sehingga diharapkan penelitian ini
bermanfaat bagi para pemangku kepentingan di
dalam

bidang

pendidikan

dapat

memberikan

masukan tentang supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru yaitu:
a. Guru SMK Mataram Semarang
Bagi guru dapat digunakan sebagai sumber
informasi tentang pentingnya supervisi yang
dilakukan

oleh

kepala

sekolah,

dalam

meningkatkan kinerja guru untuk melakukan
peningkatan mutu pendidikan;
b. Kepala Sekolah SMK Mataram Semarang
Kepala Sekolah SMK Mataram dengan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemikiran yang dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan

kreatifitas

supervisi

akademik, yang mampu menjadikan
merasa

termotivasi

untuk

guru

memperbaiki

kekurangannya;

9

c. Pengawas
Memberikan
pendidikan

informasi
mengenai

bagi

pentingnya

pengawas
supervisi

kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru;

10

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12