BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK Mataram Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam peningkatan kualitas pendidikan, guru
merupakan komponen pembelajaran yang memegang
peranan
sangat
pembelajaran,
penting
karena
suatu
dan
utama
keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran akan sangat ditentukan oleh faktor
guru. Guru akan menjadi kunci yang utama didalam
proses belajar mengajar.
Hal ini Sejalan dengan pengembangan guru
sebagai tenaga profesional dituntut memiliki perbagai
persyaratan. Menurut UU 14 Th 2005 bab III pasal 7
ayat (1) guru harus memiliki prinsip profesionalitas,
yaitu:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk
mening-katkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki
kualifikasi akade-mik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d)
memiliki kompetensi yang diper-lukan sesuai
dengan bidang tugas; (e) memiliki tanggung
jawab
atas
pelaksanaan
tugas
keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang
diten-tukan sesuai dengan prestasi kerja; (g)
memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesio-nalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepan-jang hayat; (h) memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesional-an; dan (i) memiliki
1
organisasi
profesi
yang
mem-punyai
kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, telah mengeluarkan kebijakan untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan
melalui
peningkatan mutu guru. Kebijakan tersebut antara
lain
dengan
Pendidikan
disyahkan
Nasional,
Undang-Undang
Undang-Undang
Sistem
Guru
dan
Dosen, Standar Nasional Pendidikan, dan Sertifikasi
Guru. Harapan pemerintah dengan adanya kebijakankebijakan
tersebut
dapat
meningkatkan
mutu
pendidikan di Indonesia.
Sejalan
dengan
uraian
diatas
dalam
upaya
peningkatan mutu pendidikan, salah satunya upaya
peningkatan kinerja guru perlu adanya peran dari
kepala sekolah, sebagai supervisor, yang berupaya
memberikan
(pemberi
bantuan,
kemudahan)
pelayanan
kepada
guru
serta
fasilitas
dan
personil
pendidik lain untuk meningkatkan kemampuan dan
kualitas pendidikan umumnya, khususnya kualitas
proses belajar mengajar di sekolah. Slameto (2009:
143), menyatakan bahwa untuk itu menjadi seorang
kepala sekolah harus mampu mengembangkan potensi
yang ada pada guru dan staf di sekolah agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif sehingga
efektivitas pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah
akan
mempengaruhi
kinerja
guru
dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesui
dengan pendapat Ikbal Barlian, (2013: 46). Bahwa
2
kepala sekolah merupakan seorang pendidik yang
diberi tugas untuk memimpin sekolah. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang kepala
sekolah harus mengutamakan pemberian kesempatan
dan mampu mendorong semua unsur yang ada dalam
sekolah, sehingga semua unsur yang ada di sekolah
(guru, pegawai/karyawan, siswa, orang tua siswa,
masyarakat, dan sebagainya) bersedia, tanpa paksaan,
berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan
sekolah.
Supervisi kepala sekolah merupakan salah satu
faktor utama dalam meningkatkan kinerja guru guna
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Karena
dalam kenyataan yang terjadi, masih banyak guru
yang
belum
menguasai
materi
ajar
yang
akan
disampaikan di dalam kelas yang mengakibatkan
ketidaksiapan guru dalam mengajar, pemilihan metode
mengajar yang tidak tepat, terlihat metode ceramah
yang paling sering dipakai para guru, karena dianggap
paling mudah untuk menyajikan secara lisan, hal ini
mengakibatkan
kurang
tepat
sasaran
dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Selain hal tersebut
pada
kenyataannya
guru
tidak
dengan
mudah
menjalankan tugasnya dan mengembangkan potensi
dirinya karena dihadapkan oleh berbagai masalah
dalam kehidupannya serta kurangnya fasilitas yang
diberikan
menjalankan
dalam
dalam
mengajar
tugasnya
memberikan
sebagai
materi
sehingga
seorang
pembelajaran
dalam
pendidik
kepada
3
peserta
didik
tidak
disertai
dengan
persiapan-
persiapan secara matang, apalagi menambah wawasan
dan pengetahuan dari sumber lain sehingga akan
memunculkan kinerja para pendidik yang kurang
produktif. Ahmad rohani (2004: 3) mengemukakan
bahwa mengajar bukanlah tugas sederhana, aktifitas
mengajar adalah sangat urgen sebab berkaitan dengan
upaya
mengubah,
mengembangkan,
dan
mendewasakan insan didik. Oleh karena itu guru
dalam
mengajar
dituntut
untuk
bekerja
secara
profesional diantaranya yaitu dengan kedisiplinan
dalam
menjalankan
kepandidikan
dan
tugasnya
tenaga
sebagai
pendidik.
tenaga
Kedisiplinan
sangat penting dalam proses pembelajaran, tanpa
disiplin yang baik, suasana sekolah kurang kondusif,
secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan
yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
Sementara itu Abdullah Alhadza (2003: 1) menjelaskan
bahwa
berdasarkan
hasil
penelitian
menemukan
bahwa supervisi kepala sekolah sangat diperlukan
terutama dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala
sekolah
sedikit
banyak
dapat
mempengaruhi pendidikan di lingkungan sekolah.
Sekolah juga membutuhkan figur seorang pemimpin
yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan
sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan di
lingkungan
sekolah,
faktor
lain
yang
berperan
mempengaruhi pendidikan adalah kinerja guru yang
berkualitas. Demikian pentingnya peningkatan kinerja
4
guru, namun kadang karena tidak adanya komunikasi
yang baik antara guru dan kepala sekolah sehingga
timbul rasa kurang diperhatikan dari pihak guru oleh
kepala sekolah dalam melaksanaka tugasnya sebagai
pendidik. Bukan hanya pembinaan yang dilakukan
oleh kepala sekolah, namun juga harus memberikan
pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja guru
serta
perlu
senantiasa
melakukan
peningkatan
gurunya dengan menerapkan supervisi yang tepat
demi tercapainya tujuan sekolah. Dengan adanya
pembinaan
tersebut,
khususnya
guru
mengembangkan
para
yang
guru
menjadi
peserta
dan
karyawan
andalan
didiknya
dalam
selalu
meningkatkan profesionalisme kerja. Oleh sebab itu,
untuk mencapai kompetensi dan produktivitas seorang
guru perlu dibina melalui berbagai pelatihan dan
pembinaan
(2013:1)
di
sekolah.
menjelaskan
Sedangkan
bahwa
Yuniarti
berdasarkan
N.R.
hasil
penelitian menunjukkan bahwa mutu guru masih
rendah.
Studi pendahuluan di SMK Mataram Semarang
memperlihatkan bahwa perencanaan yang dilakukan
kurang memperhatikan kinerja tahun sebelumnya.
Dinamika perkembangan pendidikan dan berbagai
perubahan di luar sekolah setiap saat mengalami
perubahan. Oleh sebab itu perencanaan yang disusun
di tahun berikutnya harus ada perubahan yang lebih
baik dari tahun sebelumnya. Seiring dengan dinamika
perkembangan
pendidikan,
guru
harus
merubah
5
perencanaan pengajaran setiap tahunnya. Perkembangan pendidikan yang saat ini tercermin dalam
perkembangan
teknologi,
maka
perencanaan
dan
proses pembelajaran harus memanfaatkan teknologi.
Perencanaan perlu dipersiapkan dengan baik,
dalam hal ini merancang apa, siapa, dimana, dan
kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan
melalui jadwal dan sudah dikomunikasikan secara
langsung kepada guru. Dalam catatan penulis beberapa hal yang konsisten antara lain:
supervisi
pembelajaran
yang
(a) Perencanaan
dipersiapkan
secara
matang; (b) Pelaksanaan supervisi pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan bersama antara guru
dengan kepala sekolah; (c) Umpan balik setelah kegiatan pelaksanaan supervisi diimplementasikan dalam
kegiatan setiap hari sabtu bersama guru-guru.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 kenyataan
yang ditemui di lapangan, perencanaan supervisi di
SMK Mataram Semarang sudah merancang apa, siapa,
dimana, dan kapan. Keempat rancangan tersebut
dimunculkan melalui jadwal dan tidak dikomunikasikan secara langsung kepada guru. Kondisi yang
demikian ini karena pergantian kepala sekolah yang
baru. Meski demikian ternyata pelaksanaan supervisi
dapat
mencapai
tujuan.
Inilah
yang
menjadi
permasalahan bagi penulis sehingga menarik untuk
dilakukan penelitian.
6
Berdasarkan
masalah
diatas,
maka
penulis
tertarik untuk mengambil judul “Supervisi Kepala
Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK
Mataram Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari
uraian
masalah
di
atas,
penulis
menganggap perlu adanya perumusan masalah agar
pembahasannya
terarah dan tidak meluas. Dengan
demikian perumusan masalahnya dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik untuk
meningkatan
kinerja
guru
di
SMK
Mataram
Semarang?
2. Bagaimanakah implementasi supervisi akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang?
3. Bagaimana umpan balik supervisi akademik untuk
meningkatan
kinerja
guru
di
SMK
Mataram
Semarang?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah
yang sudah
diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.
2. Mengetahui
implementasi
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru Di SMK Mataram
Semarang.
3. Mengetahui
umpan
balik
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak
terutama
pendidikan.
yang
Adapun
berperan
kegunaan
dalam
yang
dunia
diharapkan
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini
adalah untuk memperluas dan memperdalam data
tentang profil guru, yaitu penghayatan terhadap
nilai-nilai kerja guru. Sebagai bahan masukan
untuk
menambah
pendidikan.
8
ilmu
Khususnya
pengetahuan
manajemen
tentang
supervisi
akademik untuk peningkatan kinerja guru dalam
pembelajaran saintifik dan paradigma baru dalam
dunia pendidikan
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk
memberikan
supervisi
gambaran
kepala
mengenai
sekolah
dalam
bagaimana
meningkatkan
kinerja guru. Sehingga diharapkan penelitian ini
bermanfaat bagi para pemangku kepentingan di
dalam
bidang
pendidikan
dapat
memberikan
masukan tentang supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru yaitu:
a. Guru SMK Mataram Semarang
Bagi guru dapat digunakan sebagai sumber
informasi tentang pentingnya supervisi yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah,
dalam
meningkatkan kinerja guru untuk melakukan
peningkatan mutu pendidikan;
b. Kepala Sekolah SMK Mataram Semarang
Kepala Sekolah SMK Mataram dengan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemikiran yang dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan
kreatifitas
supervisi
akademik, yang mampu menjadikan
merasa
termotivasi
untuk
guru
memperbaiki
kekurangannya;
9
c. Pengawas
Memberikan
pendidikan
informasi
mengenai
bagi
pentingnya
pengawas
supervisi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru;
10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam peningkatan kualitas pendidikan, guru
merupakan komponen pembelajaran yang memegang
peranan
sangat
pembelajaran,
penting
karena
suatu
dan
utama
keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran akan sangat ditentukan oleh faktor
guru. Guru akan menjadi kunci yang utama didalam
proses belajar mengajar.
Hal ini Sejalan dengan pengembangan guru
sebagai tenaga profesional dituntut memiliki perbagai
persyaratan. Menurut UU 14 Th 2005 bab III pasal 7
ayat (1) guru harus memiliki prinsip profesionalitas,
yaitu:
(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk
mening-katkan mutu pendidikan, keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki
kualifikasi akade-mik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugas; (d)
memiliki kompetensi yang diper-lukan sesuai
dengan bidang tugas; (e) memiliki tanggung
jawab
atas
pelaksanaan
tugas
keprofesionalan; (f) memperoleh penghasilan yang
diten-tukan sesuai dengan prestasi kerja; (g)
memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesio-nalan secara berkelanjutan dengan
belajar sepan-jang hayat; (h) memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesional-an; dan (i) memiliki
1
organisasi
profesi
yang
mem-punyai
kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, telah mengeluarkan kebijakan untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan
melalui
peningkatan mutu guru. Kebijakan tersebut antara
lain
dengan
Pendidikan
disyahkan
Nasional,
Undang-Undang
Undang-Undang
Sistem
Guru
dan
Dosen, Standar Nasional Pendidikan, dan Sertifikasi
Guru. Harapan pemerintah dengan adanya kebijakankebijakan
tersebut
dapat
meningkatkan
mutu
pendidikan di Indonesia.
Sejalan
dengan
uraian
diatas
dalam
upaya
peningkatan mutu pendidikan, salah satunya upaya
peningkatan kinerja guru perlu adanya peran dari
kepala sekolah, sebagai supervisor, yang berupaya
memberikan
(pemberi
bantuan,
kemudahan)
pelayanan
kepada
guru
serta
fasilitas
dan
personil
pendidik lain untuk meningkatkan kemampuan dan
kualitas pendidikan umumnya, khususnya kualitas
proses belajar mengajar di sekolah. Slameto (2009:
143), menyatakan bahwa untuk itu menjadi seorang
kepala sekolah harus mampu mengembangkan potensi
yang ada pada guru dan staf di sekolah agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif sehingga
efektivitas pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah
akan
mempengaruhi
kinerja
guru
dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesui
dengan pendapat Ikbal Barlian, (2013: 46). Bahwa
2
kepala sekolah merupakan seorang pendidik yang
diberi tugas untuk memimpin sekolah. Dari pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang kepala
sekolah harus mengutamakan pemberian kesempatan
dan mampu mendorong semua unsur yang ada dalam
sekolah, sehingga semua unsur yang ada di sekolah
(guru, pegawai/karyawan, siswa, orang tua siswa,
masyarakat, dan sebagainya) bersedia, tanpa paksaan,
berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan
sekolah.
Supervisi kepala sekolah merupakan salah satu
faktor utama dalam meningkatkan kinerja guru guna
terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Karena
dalam kenyataan yang terjadi, masih banyak guru
yang
belum
menguasai
materi
ajar
yang
akan
disampaikan di dalam kelas yang mengakibatkan
ketidaksiapan guru dalam mengajar, pemilihan metode
mengajar yang tidak tepat, terlihat metode ceramah
yang paling sering dipakai para guru, karena dianggap
paling mudah untuk menyajikan secara lisan, hal ini
mengakibatkan
kurang
tepat
sasaran
dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Selain hal tersebut
pada
kenyataannya
guru
tidak
dengan
mudah
menjalankan tugasnya dan mengembangkan potensi
dirinya karena dihadapkan oleh berbagai masalah
dalam kehidupannya serta kurangnya fasilitas yang
diberikan
menjalankan
dalam
dalam
mengajar
tugasnya
memberikan
sebagai
materi
sehingga
seorang
pembelajaran
dalam
pendidik
kepada
3
peserta
didik
tidak
disertai
dengan
persiapan-
persiapan secara matang, apalagi menambah wawasan
dan pengetahuan dari sumber lain sehingga akan
memunculkan kinerja para pendidik yang kurang
produktif. Ahmad rohani (2004: 3) mengemukakan
bahwa mengajar bukanlah tugas sederhana, aktifitas
mengajar adalah sangat urgen sebab berkaitan dengan
upaya
mengubah,
mengembangkan,
dan
mendewasakan insan didik. Oleh karena itu guru
dalam
mengajar
dituntut
untuk
bekerja
secara
profesional diantaranya yaitu dengan kedisiplinan
dalam
menjalankan
kepandidikan
dan
tugasnya
tenaga
sebagai
pendidik.
tenaga
Kedisiplinan
sangat penting dalam proses pembelajaran, tanpa
disiplin yang baik, suasana sekolah kurang kondusif,
secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan
yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
Sementara itu Abdullah Alhadza (2003: 1) menjelaskan
bahwa
berdasarkan
hasil
penelitian
menemukan
bahwa supervisi kepala sekolah sangat diperlukan
terutama dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala
sekolah
sedikit
banyak
dapat
mempengaruhi pendidikan di lingkungan sekolah.
Sekolah juga membutuhkan figur seorang pemimpin
yang siap bekerja keras untuk dapat memajukan
sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan di
lingkungan
sekolah,
faktor
lain
yang
berperan
mempengaruhi pendidikan adalah kinerja guru yang
berkualitas. Demikian pentingnya peningkatan kinerja
4
guru, namun kadang karena tidak adanya komunikasi
yang baik antara guru dan kepala sekolah sehingga
timbul rasa kurang diperhatikan dari pihak guru oleh
kepala sekolah dalam melaksanaka tugasnya sebagai
pendidik. Bukan hanya pembinaan yang dilakukan
oleh kepala sekolah, namun juga harus memberikan
pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja guru
serta
perlu
senantiasa
melakukan
peningkatan
gurunya dengan menerapkan supervisi yang tepat
demi tercapainya tujuan sekolah. Dengan adanya
pembinaan
tersebut,
khususnya
guru
mengembangkan
para
yang
guru
menjadi
peserta
dan
karyawan
andalan
didiknya
dalam
selalu
meningkatkan profesionalisme kerja. Oleh sebab itu,
untuk mencapai kompetensi dan produktivitas seorang
guru perlu dibina melalui berbagai pelatihan dan
pembinaan
(2013:1)
di
sekolah.
menjelaskan
Sedangkan
bahwa
Yuniarti
berdasarkan
N.R.
hasil
penelitian menunjukkan bahwa mutu guru masih
rendah.
Studi pendahuluan di SMK Mataram Semarang
memperlihatkan bahwa perencanaan yang dilakukan
kurang memperhatikan kinerja tahun sebelumnya.
Dinamika perkembangan pendidikan dan berbagai
perubahan di luar sekolah setiap saat mengalami
perubahan. Oleh sebab itu perencanaan yang disusun
di tahun berikutnya harus ada perubahan yang lebih
baik dari tahun sebelumnya. Seiring dengan dinamika
perkembangan
pendidikan,
guru
harus
merubah
5
perencanaan pengajaran setiap tahunnya. Perkembangan pendidikan yang saat ini tercermin dalam
perkembangan
teknologi,
maka
perencanaan
dan
proses pembelajaran harus memanfaatkan teknologi.
Perencanaan perlu dipersiapkan dengan baik,
dalam hal ini merancang apa, siapa, dimana, dan
kapan. Keempat rancangan tersebut dimunculkan
melalui jadwal dan sudah dikomunikasikan secara
langsung kepada guru. Dalam catatan penulis beberapa hal yang konsisten antara lain:
supervisi
pembelajaran
yang
(a) Perencanaan
dipersiapkan
secara
matang; (b) Pelaksanaan supervisi pembelajaran dilaksanakan dengan kesepakatan bersama antara guru
dengan kepala sekolah; (c) Umpan balik setelah kegiatan pelaksanaan supervisi diimplementasikan dalam
kegiatan setiap hari sabtu bersama guru-guru.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 kenyataan
yang ditemui di lapangan, perencanaan supervisi di
SMK Mataram Semarang sudah merancang apa, siapa,
dimana, dan kapan. Keempat rancangan tersebut
dimunculkan melalui jadwal dan tidak dikomunikasikan secara langsung kepada guru. Kondisi yang
demikian ini karena pergantian kepala sekolah yang
baru. Meski demikian ternyata pelaksanaan supervisi
dapat
mencapai
tujuan.
Inilah
yang
menjadi
permasalahan bagi penulis sehingga menarik untuk
dilakukan penelitian.
6
Berdasarkan
masalah
diatas,
maka
penulis
tertarik untuk mengambil judul “Supervisi Kepala
Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Di SMK
Mataram Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari
uraian
masalah
di
atas,
penulis
menganggap perlu adanya perumusan masalah agar
pembahasannya
terarah dan tidak meluas. Dengan
demikian perumusan masalahnya dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik untuk
meningkatan
kinerja
guru
di
SMK
Mataram
Semarang?
2. Bagaimanakah implementasi supervisi akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang?
3. Bagaimana umpan balik supervisi akademik untuk
meningkatan
kinerja
guru
di
SMK
Mataram
Semarang?
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah
yang sudah
diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui
perencanaan
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.
2. Mengetahui
implementasi
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru Di SMK Mataram
Semarang.
3. Mengetahui
umpan
balik
supervisi
akademik
untuk peningkatan kinerja guru di SMK Mataram
Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak
terutama
pendidikan.
yang
Adapun
berperan
kegunaan
dalam
yang
dunia
diharapkan
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat yang bisa diambil dalam penelitian ini
adalah untuk memperluas dan memperdalam data
tentang profil guru, yaitu penghayatan terhadap
nilai-nilai kerja guru. Sebagai bahan masukan
untuk
menambah
pendidikan.
8
ilmu
Khususnya
pengetahuan
manajemen
tentang
supervisi
akademik untuk peningkatan kinerja guru dalam
pembelajaran saintifik dan paradigma baru dalam
dunia pendidikan
2. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk
memberikan
supervisi
gambaran
kepala
mengenai
sekolah
dalam
bagaimana
meningkatkan
kinerja guru. Sehingga diharapkan penelitian ini
bermanfaat bagi para pemangku kepentingan di
dalam
bidang
pendidikan
dapat
memberikan
masukan tentang supervisi kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru yaitu:
a. Guru SMK Mataram Semarang
Bagi guru dapat digunakan sebagai sumber
informasi tentang pentingnya supervisi yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah,
dalam
meningkatkan kinerja guru untuk melakukan
peningkatan mutu pendidikan;
b. Kepala Sekolah SMK Mataram Semarang
Kepala Sekolah SMK Mataram dengan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemikiran yang dapat dijadikan acuan untuk
mengembangkan
kreatifitas
supervisi
akademik, yang mampu menjadikan
merasa
termotivasi
untuk
guru
memperbaiki
kekurangannya;
9
c. Pengawas
Memberikan
pendidikan
informasi
mengenai
bagi
pentingnya
pengawas
supervisi
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru;
10