Pertemuan Ke 4 aobd obat

Pertemuan Ke - 4

Transmisi Data
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari sumber data ke penerima data melalui
media pengiriman tertentu. Misalnya dari perangkat input ke pemroses, pemroses ke storage,
pemroses ke media output, atau bahkan dari suatu sistem komputer ke sistem komputer lainnya.
Dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari suatu transmisi data : kualitas sinyal yang
ditransmisi dan karakteristik media transmisi.

Klasifikasi Transmisi Data
Untuk dapat lebih menjelaskan mengenai transmisi data, maka metode transmisi data dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga hal utama :
1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan
2. Jenis hubungan fisik
3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi

Metode Transmisi Data
1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan
„ SIMPLEX : Transmisi data dimana data hanya mengalir dalam satu arah pada jalur
komunikasi data. Biasanya jarang dipakai untuk sistem komunikasi data. Contoh : Radio, TV.


Gambar 1. Transmisi Simplex

„ HALF-DUPLEX : Transmisi data dimana data dapat mengalir dalam dua arah pada jalur
komunikasi data, dengan kondisi saling bergantian. Terdapat "turn around time" (waktu untuk
mengubah arah). Contoh: Handy-Talkie, radio amatir, Interaksi terminal ke komputer.

Gambar 2. Transmisi Half-Duplex

„ FULL-DUPLEX : Transmisi data dimana data mengalir dalam dua arah pada jalur komunikasi
data secara serempak. Contoh : Telepon, Perpindahan data dari komputer ke komputer..

Gambar 3. Transmisi Full-Duplex
Transmisi Data/JP

1

2. Jenis hubungan fisik
Transmisi data lewat channel transmisi dapat berbentuk mode transmisi paralel (parallel

transmission) atau mode transmisi seri (serial transmission).

„ TRANSMISI PARALEL (PARALLEL TRANSMISSION)
Pada mode transmisi paralel, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode,
ditransmisikan secara serentak satu karakter (n bits) tiap saat (n >1). Pengiriman secara
paralel menggunakan metode handshaking, yaitu suatu metode yang digunakan untuk
mengakomodasi ketepatan waktu pengiriman data.

Gambar 4. Parallel transmission, paralel dalam bit, serial dalam karakt er

Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk
mentransmisikan sekaligus 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa yang
ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedang masing-masing
karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).
Kerugian transmisi paralel :
ƒ Biaya kabel agak mahal (karakteristik media harus baik)
ƒ Untuk jarak pendek, karena ada proses pelemahan sinyal (sinyal alternation) dan rentan
terhadap gangguan transmisi (berupa noise)
ƒ Masalah ”SKEW Efek” yang terjadi pada sejumlah pengiriman bit secara serempak dan tiba
pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan.
Umumnya tidak digunakan untuk hubungan antar komputer. Biasanya digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan pencetak berkecepatan tinggi atau disk drive yang

berkecepatan tinggi dan panjang kabel relatif pendek.
„ TRANSMISI SERI (SERIAL TRANSMISSION)
Transmisi secara seri merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan, paling umum
digunakan untuk komunikasi antar komputer. Dimana masing-masing bit dari suatu karakter
dikirimkan secara berurutan, yaiu bit per bit, satu diikuti bit berikutnya. Penerima kemudian
merakit kembali arus bit-bit yang datang ke dalam bentuk karakter.

Gambar 5. Serial transmission, serial dalam bit, serial dalam karakter

Transmisi Data/JP

2

Pada transmisi seri , jangkauan transmisi data lebih jauh dibandingakan dengan transmisi
secara parallel, karena sinyal dapat dengan mudah diperkuat oleh sejumlah repeater.
Transmisi seri dapat berbentuk synchronous transmission atau berbentuk asynchronous

transmission.

3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi

„ TRANSMISI ASINKRON (ASYNCHRONOUS TRANSMISSION)

Asynchronous transmission merupakan transmisi dari data yang ditransmisikan satu karakter
tiap waktu yang tertentu. Digunakan untuk komunikasi komputer dan terminal. Merupakan
transmisi kecepatan tinggi.
Pengirim dapat mentransmisikan karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda, atau
dengan kata lain tidak harus dalam waktu yang sinkron antara pe ngirim satu karakter dengan
karakter berikutnya.
Tiap-tiap karakter yang ditansmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan
penerima harus dapat mengenal masing-masing karakter tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, maka masing-masing karakter diawali dengan suatu bit-bit
tambahan, yaitu start bit yang berupa nilai bit 0 dan stop bit yang berupa nilai bit 1 diletakkan
pada akhir masing-masing karakter.

Gambar 6. Asynchronous transmission

Tampak pada gambar, bahwa tiap-tiap karakter diawali dengan start bit dan diakhiri dengan
stop bit, sehingga asynchronous transmission disebut juga dengan start/stop transmission.
• Antara clock pengirim dan clock penerima tidak ada mekanisme sinkronisasi.
• Handal sampai 19.2 Kbps

• Kemungkinan kesalahan (umum):
– parity error
– framing error: stop bit hilang
– overxun: respond penerima terlalu lambat
Biasanya digunakan dengan Serial Ports dan Dial-Up Connections.
Contoh: Serial (COMl:) dari PC

Transmisi Data/JP

3

„ TRANSMISI SINKRON (SYNCHRONOUS TRANSMISSION)

Synchronous transmission merupakan transmisi dari data yang ditransmisikan dalam sebuah
frame yang memuat sejumlah bit data. Dimana waktu pengiriman bit-bit sumber pengirim
(source) harus sinkron (sesuai) dengan waktu penerimaan bit-bit yang diterima oleh penerima
(receiver).
Sebuah frame dibatasi oleh karakter pembatas awal (Start Frame) dan pembatas akhir (End

Frames). Kedua pembatas tersebut memiliki rangkaian bit yang mengindikasikan awal dan

akhir paket, yang masing-masing nilainya 2 bytes.
Sebuah frame dapat berisi data sampai 64,000 bits data.

Gambar 7. Frame

Transmisi

data

permasalahan

yang

dalam

menggunakan
sinkronisasi

cara


yang

synchronous

berhubungan

transmission

dengan

menghadapi

sinkronisasi

bit

(bit

synchronization) dan sinkronisasi karakter (character synchronization) yang dikirim dengan
yang diterima.

Bit synchronization, berhubungan dengan waktu kapan sumber pengirim (source) harus
meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke channel transmisi dan kapan penerima (receiver)
harus mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang dikirim tersebut.
Masalah ini dapat diatasi dengan clock yang ada di sumber pengirim dan clock yang ada di
penerima kiriman.
Clock yang ada di sumber akan memberi tahu sumber kapan harus meletakkan bit-bit yang
akan dikirim ke channel transmisi dan clock yang ada di penerima akan memberi tahu kapan
harus mengambil bit-bit yang dikirim.
Misalnya, kalau diinginkan untuk mengirim dengan kapasitas 100 bps, clock di sumber harus
diatur untuk bekerja dengan kecepatan 100 bps dan clock di penerima juga harus diberi tahu
untuk mengambil dari channel transmisi 100 kali tiap detiknya. Dengan demikian, maka bit-bit
yang dikirim akan sinkron dengan bit-bit yang diterima.

Gambar 8. Clock membantu mensinkronkan bit-bit yang dikirim dengan bit-bit yang diterima

Bila masalah bit synchronization telah dapat diatasi dengan clock di sumber dan di penerima,
masih timbul permasalahan yang lain, yaitu character synchronization.

Transmisi Data/JP


4

Permasalahan ini berupa penentuan sejumlah bit-bit mana saja yang merupakan bentuk
sebuah karakter. Pemecahan ini dapat diatasi dengan mendahului masing-masing blok data
yang hendak dikirim dengan suatu bentuk karakter kontrol transmisi tertentu.
Dalam kode ASCII, bentuk karakter kontrol transmisi tersebut adalah SYN dengan bentuk
dalam bilangan binari 00010110. Umumnya dua atau lebih karakter kontrol transmisi SYN
diletakkan di muka blok data yang akan dikirimkan. Bila hanya dipergunakan sebuah karakter
kontrol transmisi SYN sebuah saja, kemungkinan dapat terjadi false synchronization
(kesalahan sinkronisasi).

Gambar 9. False synchronization

Untuk mencegah false synchronization, dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di
awal dari blok data yang ditransmisikan.
Penerima

setelah

mengidentifikasikan


bentuk

SYN

yang

pertama,

kemudian

mengidentifikasikan 8 bit berikutnya, kalau berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka
dimulai menghitung tiap-tiap 8 bit menjadi sebuah karakter.

Gambar 10. Synchronous transmission yang menggunakan dua buah karakter k ontrol SYN.

- Transmisi kecepatan tinggi 100 Kbps sampai 100 Mbps
- Tiap karakter tidak memerlukan bit awal/akhir
- Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang
- Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya dilakukan bila dimiliki

sejumlah blok data.
- Sangat cocok untuk komdat jarak pendek, jika jarak jauh sangat rentan gangguan
Perbandingan Asynchronous dengan Synchronous :
Asynchronous
Keuntungan
Kerugian
Contoh

Synchronous

Mudah diimplementasikan dan murah

Efisien

High Overhead

Susah diimplementasikan dan Mahal

- Printer, Scanner

- Video Display Unit (VDU)

- Komputer yang dihubungkan dengan

- Terminal Batch Jarak Jauh

jalur telepon

- LAN

- Komunikasi terminal-terminal dalam
lingkungan rumah

Transmisi Data/JP

5

Asynchronous transmission lebih aman dibandingkan dengan synchronous tansmission. Pada
asynchronous transmission bila suatu kesalahan terjadi pada data yang ditransmisikan, hanya akan
merusak sebuah karakter saja, sedang pada synchronous transmission akan merusak satu blok
dari data.
Akan tetapi, asynchronous transmission kurang efisien dibandingkan dengan synchronous

transmission karena diperlukannya bit-bit tambahan untuk tiap-tiap karakter, yaitu start bit dan stop
bit.
Contoh:
Misalnya akan ditransmisikan suatu blok data yang terdiri dari 250 karakter ASCII.
Pada synchronous transmission, hanya dibutuhkan beberapa karakter kontrol SYN yang
mendahului blok suatu data, diasumsikan dipergunakan 2 buah karakter kontrol SYN. Maka jumlah
keseluruhan bit yang ditransmisikan dengan cara synchronous transmission adalah sebanyak :
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
2 karakter kontrol SYN x 8 bit tiap karakter = 16 bit +
Total bit yang ditransmisikan = 2016 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar :
2000 bit informasi
2016 bit transmisi

= 99,21 %

Bila ditransmisikan dengan cara asynchronous transmission, maka jumlah bit yang ditransmisikan
adalah sebanyak :
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
250 karakter x 2 bit (stop bit dan start bit) tiap karakter = 500 bit +
Total bit yang ditransmisikan = 2500 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar :
2000 bit informasi
2500 bit transmisi

= 80 %

Maka cara synchronous transmission lebih efisien sebesar 19,21% dibandingkan dengan cara

asynchronous transmission.

Kecepatan Pengiriman Data
Kecepatan pensinyalan data (Data Signaling speed)
⇨ merupakan kecepatan pengiriman informasi lewat sirkit yang ada dan dinyatakan dengan satuan
bit / detik.
Kecepatan pensinyalan data =

Transmisi Data/JP

log2 n
T

Keterangan :
bit/detik

n: cacah kondisi pensinyalan
T: durasi bit

6

Kecepatan Modulasi (Modulation speed)
⇨ merupakan kecepatan perubahan status logika pada untai dan berbanding terbalik dengan durasi
bit dan dinyatakan dengan satuan baud.

Kecepatan Modulasi =

1
T

baud

Contoh :
Suatu sirkit data memiliki kecepatan modulasi 1200 baud. Tentukan kecepatan bit yang mungkin
bila aliran data dikelompokkan menjadi tribit!
Jawab :
Bila aliran data dikelompokan menjadi tribit, maka ada kemungkinan 23 kombinasi bit yang mungkin.
Maka n=8. Kecepatan Modulasi 1200 baud, maka T= 1/1200
Kecepatan pensinyalan = log2 8 / T
= 3x1200 = 3600 bit per detik.

Transmisi Data/JP

7