KUESIONER KEPUASAN KERJA KARYAWAN MODEL (1)
1
KUESIONER
KEPUASAN KERJA KARYAWAN (MODEL ROBBINS & JUDGE)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Permasalahan sumber daya manusia dalam
Kemudian
Amstrong
(2006:264),
organisasi pada dasarnya merupakan masalah
mengemukakan bahwa “The term job
yang rumit karena menyangkut masalah individu.
satisfaction refers to the attitude and
Salah satu gejala yang menyebabkan kurang
feelings people have about their work.
baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah
Positive and favorable attitudes towards
rendahnya kepuasan kerja. Hal ini karena sikap dan
the job indicate job satisfaction”. (Istilah
perasaan
aspek
kepuasan kerja merujuk kepada sikap dan
lingkungan kerjanya akan mempengaruhi sikap dan
perasaan seseorang terhadap pekerjaan
perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang
mereka.
diberikan. Kepuasan kerja merupakan titik awal dari
terhadap
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi.
kepuasan kerja).
pegawai
terhadap
Kepuasan
kerja
segala
menjadi
masalah
Sikap
positif
pekerjaan
Menurut
dan
kondusif
menunjukkan
Handoko
(2008:193),
yang cukup menarik untuk dikaji dan
kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
penting, karena terbukti besar manfaatnya.
keadaan emosional yang menyenangkan
Kepuasan kerja merupakan titik awal dari
atau tidak menyenangkan dengan mana
masalah-masalah
para karyawan memandang pekerjaan
yang
muncul
dalam
organisasi seperti konflik pimpinan-pekerja
mereka.
dan perputaran pegawai.. Kepuasan kerja
Sopiah (2008:170), menjelaskan bahwa
merupakan keadaan penting yang harus
”Kepuasan
dimiliki setiap pegawai yang bekerja,
ungkapan emosional yang bersifat positif
dimana
mampu
atau menyenangkan sebagai hasil dari
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya
penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
dan bekerja dengan penuh gairah.
pengalaman kerja”. Sedangkan George
manusia
Menurut
tersebut
dan
kerja
itu
Locke
merupakan
dalam
suatu
Jackson
dan Jones (2008:78), mengatakan ”Job
kepuasan
satisfaction is the collection of feeling and
kerja adalah keadaan emosional yang
beliefs that people have about their work”.
positif yang merupakan hasil dari evaluasi
(Kepuasan
pengalaman kerja seseorang. Sedangkan
perasaan dan keyakinan yang dimiliki oleh
menurut
seseorang tentang pekerjaan mereka).
(2011:121),
Mathis
Sementara
mendefinisikan
Gibson
menyatakan
merupakan
et.al
bahwa
(2009:152),
kepuasan
kerja
suatu sikap para pekerja
kerja
adalah
kumpulan
Wexley dan Yukl dalam Mangkunegara
(2013:117),
mendefinisikan
kepuasan
mengenai pekerjaannya yang dihasilkan
kerja “is the way an employee feels about
dari
his or her job”. (Adalah cara pegawai
persepsi
pekerjaannya
mereka
berdasarkan
terhadap
faktor-faktor
yang terdapat dalam lingkungan kerja
seperti
gaya penyelia, kebijakan
merasakan dirinya atau pekerjaannya).
Berdasarkan pendapat Wexley, dan
dan
Yukl tersebut, kepuasan kerja adalah
prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi
suatu perasaan yang menyokong atau
kerja, dan manfaat lainnya bagi pekerja.
tidak
menyokong
diri
pegawai
yang
2
berhubungan
dengan
pekerjaannya
Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang
maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan
puas biasanya turnovernya lebih tinggi.
2.
Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
melibatkan aspek-aspek seperti upah atau
Pegawai yang kurang puas cenderung tingkat
gaji
ketidakhadirannya
yang
diterima,
kesempatan
(absen)
tinggi.
Mereka
pengembangan karir, hubungan dengan
sering tidak hadir kerja dengan alasan yang
pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis
tidak logis dan subjektif.
pekerjaan, struktur organisasi perusahaan,
3.
Umur
mutu pengawasan. Sedangkan perasaan
Pegawai yang tua lebih merasa puas daripada
yang berhubungan dengan dirinya, antara
pegawai yang berumur lebih muda. Hal ini
lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan,
diasumsikan
pendidikan. Pegawai akan merasa puas
berpengalaman
dalam
lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai
bekerja
pekerjaan
apabila
dan
aspek-aspek
aspek-aspek
pegawai
yang
tua
lebih
menyesuaikan diri dengan
dirinya
usia muda biasanya mempunyai harapan yang
menyokong dan sebaliknya jika aspek-
ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila
aspek tersebut tidak menyokong, pegawai
antara
akan merasa tidak puas.
terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan
Berdasarkan penjabaran yang ada
diatas
maka
yang
dimaksud
harapannya
dengan
realita
kerja
dapat menyebabkan mereka menjadi tidak
dengan
puas.
kepuasan kerja adalah penilaian pegawai
tentang berbagai aspek yang berkaitan
dengan
pekerjaannya.
bersifat
subyektif
dalam
perasaan
Penilaian
yang
4.
ini
Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan
diekspresikan
lebih
cenderung
lebih
puas
senang, puas atau tidak puas. Apabila
pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai yang
pegawai
pekerjaannya
tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan
sesuai dengan apa yang diharapkannya
kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam
dan
mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam
mampu
memenuhi
kebutuhannya
maka
kebutuhan-
pegawai
akan
merasa puas dan sebaliknya.
bekerja.
5.
Kepuasan kerja berhubungan dengan
Ukuran organisasi perusahan
Ukuran
organisasi
perusahaan
dapat
variabel-variabel seperti turnover, tingkat
mempengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini
absensi, umur, tingkat pendidikan, dan
karena
ukuran organisasi. Hal ini sesuai dengan
berhubungan
pendapat
komunikasi, dan partisipasi pegawai.
Keith
Davis
Mangkunegara
dalam
ada
occupation,
and
size
of
dengan
turnover
perusahaan
dengan
koordinasi,
lebih
tinggi
pegawai
dihubungkan
yang
rendah.
faktor
yang
mempengaruhi
diri
pegawai
dan
faktor
pekerjaannya, yaitu:
1.
Turnover
dua
pada
the
organization in which an employee works”.
kerja
pula
suatu
kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada
variables, such as turnover, absences,
Kepuasan
kecil
Menurut Mangkunegara (2013:120),
related to a number of major employee
age,
besar
(2013:117-119),
mengemukakan bahwa “Job satisfaction is
1.
tinggi
daripada pegawai yang menduduki tingkat
bahwa
atau
yang
tidak
merasa
senang
Tingkat pekerjaan
Faktor
pegawai,
kecakapan
yaitu
khusus,
kecerdasan
umur,
jenis
(IQ),
kelamin,
kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja,
3
2.
masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir,
akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian
persepsi, dan sikap kerja.
yang penting dari organisasi kerja (sense of
Faktor
pekerjaan,
struktur
yaitu
organisasi,
kedudukan,
finansial,
mutu
jenis
pangkat
pekerjaan,
(golongan),
pengawasan,
kesempatan
belonging).
Sedangkan
jaminan
promosi
Menurut Ghiselli dan Brown dalam
(2004:112-113),
menimbulkan kepuasan kerja yaitu:
Kepuasan terhadap Pekerjaan
Kepuasan ini tercapai bilamana pekerjaan
seorang pegawai sesuai dengan minat dan
mengemukakan adanya lima faktor yang
1.
Judge
kepuasan kerja yaitu:
1.
As’ad
dan
(2009:119), menyatakan ada lima faktor
jabatan,
interaksi sosial, dan hubungan kerja.
Moh.
Robbins
kemampuan pegawai itu sendiri.
2.
Kepuasan terhadap Imbalan
Kedudukan (Posisi)
Dimana pegawai merasa gaji atau upah yang
Seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang
diterimanya sesuai dengan beban kerjanya dan
lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada
seimbang dengan pegawai lain yang bekerja di
mereka yang bekerja pada pekerjaan yang
organisasi itu.
lebih
rendah.
Beberapa
penelitian
3.
Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu
Pegawai merasa memiliki atasan yang mampu
benar,
memberikan bantuan teknis dan motivasi.
tetapi
perubahan
dalam
tingkat
pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan
4.
kerja.
Kepuasan terhadap Rekan Kerja
Pegawai merasa puas terhadap rekan-rekan
kerjanya yang mampu memberikan bantuan
teknis dan dorongan sosial.
2.
Pangkat (Golongan)
Pekerjaan
yang
5.
mendasarkan
tingkat
(golongan),
sehingga
tersebut
memberikan
kedudukan
perbedaan
pekerjaan
tertentu.
Apabila ada kenaikan upah, maka akan
dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan
kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
akan merubah perilaku dan perasaannya.
3.
umur pegawai. Umur diantara 25 tahun sampai
34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan
perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
finansial
dan
jaminan
sosial
kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
5.
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui
dan
hubungan
meningkatkan
posisi
jabatan pada struktur organisasi.
KESIMPULAN
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang
apa yang membuat seseorang bahagia dalam
pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya. Dalam
digunakan
sebagai
dasar
ukuran
tingkat
kematangan organisasi. Kepuasan kerja dirasakan
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh setiap
perusahaan
atau
organisasi,
karena
manusia
merupakan faktor dan pemeran utama proses kerja,
atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang
akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
yang bersifat individual karena masing-masing
Mutu Pengawasan
perhatian
untuk
terlepas dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi
Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial
Masalah
Kesempatan
kehidupan organisasi, seringkali kepuasan kerja
Umur
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
4.
Kesempatan Promosi
yang
baik
dari
pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak
aspek yang sesuai dengan keinginan individu
4
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan
jawab dan pengembangan kesempatan untuk maju.
kerjanya, dan sebaliknya bila semakin sedikit
Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan
keinginan yang dapat dipenuhi maka semakin
akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.
berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya.
Sedangkan
ketidakpuasan
diungkapkan
dalam
Untuk membuat karyawan merasa puas dalam
bekerja,
pihak
pimpinan
perusahaan
harus
daripada
karyawan
sejumlah
mengundurkan
diri
cara,
dapat
misalnya
karyawan
dapat
memastikan bahwa gaji, keamananan dan kondisi
mengeluh, menjadi tidak patuh, dan menghindari
kerja aman serta hubungan rekan kerja dan atasan
sebagian tanggung jawab kerja.
baik. Pimpinan juga harus mampu menyediakan
faktor
penggerak
motivator
(intrinsik)
kepada
karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung
INDIKATOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN MODEL ROBBINS & JUDGE:
1. Kepuasan terhadap Pekerjaan
2. Kepuasan terhadap Imbalan
3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
5. Kesempatan Promosi
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
KEPUASAN TERHADAP PEKERJAAN
Saya sudah merasa puas dengan pekerjaan
1
yang dijalani saat ini
Saya merasa puas dengan beban pekerjaan
2
yang terkadang dilimpahkan kepada anda
Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sudah
3
sesuai dengan latar belakang pendidikan,
kemampuan, dan keahlian saya
Saya selalu diberi kebebasan oleh atasan
4
dalam mengerjakan pekerjaan saya
SS
S
KS
TS
STS
5
Saya sudah merasa puas dengan fasilitas
5
yang disediakan oleh perusahaan
Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi
6
kemajuan perusahaan ini
Pekerjaan saya memberikan saya peluang
7
mempersiapkan kemajuan saya di masa
yang akan datang
Saya kecewa atas pekerjaan yang saya
8
9
jalani saat ini
Pekerjaan saya saat ini kurang menarik
Pada
10
dasarnya
saya
antusias
dengan
pekerjaan saya saat ini
Saya sering bosan terhadap pekerjaan yang
11
saya lakukan saat ini
Tugas pekerjaan yang diberikan saat ini
12
sesuai dengan kemampuan saya
Pekerjaan yang saya terima saat ini sudah
13
sesuai dengan keinginan saya
Saya merasa bangga terhadap pekerjaan
14
yang saya miliki
Pekerjaan yang dibebankan kepada saya
member saya peluang untuk mengambil
15
keputusan sendiri, menimbulkan kebebasan
dan ketidaktergantungan
KEPUASAN TERHADAP IMBALAN
Saya sudah merasa puas dengan gaji pokok
16
yang diterima saat ini
Gaji yang saya terima saat ini sudah
17
memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawab yang saya emban
Saya
18
sudah
penghasilan
merasa
yang
puas
diberikan
dengan
oleh
pihak
perusahaan
Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya
merasa puas dengan pendapatan yang
19
diterima bila dibandingkan dengan prestasi
kerja yang selama ini saya tunjukkan
Saya
20
sudah
puas
terhadap
tunjangan-
tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di
luar gaji pokok yang saya terima
6
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan
21
tingkat pendidikan saya
Besar dan jenis tunjangan yang diterima
22
sudah sesuai
Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
23
tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada
saya
Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan
24
yang saya miliki
Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji
25
yang berlaku di pasar tenaga kerja
Pembagian insentif sudah adil
26
KEPUASAN TERHADAP SUPERVISI ATASAN
Atasan selama ini selalu memberikan
27
pengarahan kepada bawahan dalam setiap
pekerjaan
Komunikasi antara atasan dan bawahan
28
terjalin dengan baik dalam menyelesaikan
masalah-masalah pekerjaan
Atasan selalu bersedia meluangkan waktu
untuk
29
membantu
jika
saya
mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kerja
Atasan
selalu
memberikan
kesempatan
untuk penyampaian ide-ide atau masukan
30
yang mungkin berguna dalam mendukung
tercapainya program-program kerja
Pemahaman
31
atasan
terhadap
pekerjaan
sudah baik
Atasan kurang tegas dalam memberikan
32
peringatan kepada karyawan
Atasan dalam menegakkan disiplin sangat
33
tegas
Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja
34
karyawan
Atasan
35
terhadap
tidak
memberikan
keberhasilan
penghargaan
karyawan
dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan
Adanya umpan balik dari atasan terhadap
36
pekerjaan yang saya kerjakan
7
Atasan saya konsisten dalam menerapkan
37
aturan-aturan
bagi
saya
dan
karyawan
lainnya
Atasan
38
memberikan
masukan-masukan
apabila saya mendapat kesulitan dalam
penyelesaian pekerjaan
Kontrol
39
pemecahan
masalah
dan
pengambilan keputusan seimbang antara
atasan dan anda
Atasan memberikan pengarahan tetapi anda
40
diizikan untuk mengembangkan diri
Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan
41
tugas
Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam
42
43
diskusi menghadapi suatu masalah
Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya
jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia
44
memberikan
bimbingan
bila
saya
tidak
memahami pekerjaan yang ditugaskan
KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA
Hubungan dengan rekan kerja
45
dengan baik
Bilamana
dibutuhkan
rekan
terjalin
kerja
memberikan bantuan langsung dalam upaya
46
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya
Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan
47
baik bila ada dukungan dari rekan kerja di
kantor
Saya tidak menemukan kesulitan dalam
48
49
50
51
52
bekerjasama dengan rekan kerja
Seluruh rekan kerja bertanggung jawab
terhadap hasil pekerjaan
Sesama karyawan tidak menghormati hakhak individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
dengan baik
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
8
Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,
53
dukungan
dan
membantu
saya
apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54
kesempatan yang sama untuk promosi
Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah
55
diterapkan dengan baik di perusahaan ini
Adanya
56
promosi
perusahaan
yang
dilakukan
memotivasi
oleh
karyawan
untuk
promosi
untuk
lebih berkembang dan maju
Frekuensi
57
58
59
60
61
62
waktu
untuk
karyawan dirasakan sudah tepat
Prestasi
kerja
yang
baik
menghasilkan
adanya promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
Promosi karyawan di perusahaan
ini
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan
memberikan
kesempatan
seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk
dapat naik jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan
63
terbuka bagi siapa saja yang berpotensi
tanpa diskriminasi
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong,
M.
Resource
A
Handbook
Management
of
Human
Practice,
As’ad, Moh. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia
Psikologi
Industri,
Tenth Edition, London: Kogan Page
Kesembilan,
Yogyakarta:
Publishing, 2006.
2004.
Cetakan
Liberty,
9
George, J.M. & G.R. Jones. Understanding
and
Managing
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Organizational
Behavior, Fifth Edition, New Jersey:
2013.
Mathis, Robert L, & John H. Jackson. Human
Pearson Prentice Hall, 2008.
Resource
Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, Donnelly Jr.
Management,
Jakarta:
Salemba Empat, 2011.
Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,
Robbins, Stephen P, & Timothy A Judge.
Edisi Bahasa Indonesia, Tangerang:
Organizational Behavior, Thirteenth
Bina Rupa Aksara, 2009.
Edition. New Jersey: Pearson Prentice
Handoko, T. Hani. Dasar-Dasar Manajemen
Operasi
dan
Produksi,
Cetakan
Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Hall, 2009.
Sopiah,
Perilaku
Organisasional,
Edisi
Yogyakarta: Andi Offset, 2008.
I,
KUESIONER
KEPUASAN KERJA KARYAWAN (MODEL ROBBINS & JUDGE)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Permasalahan sumber daya manusia dalam
Kemudian
Amstrong
(2006:264),
organisasi pada dasarnya merupakan masalah
mengemukakan bahwa “The term job
yang rumit karena menyangkut masalah individu.
satisfaction refers to the attitude and
Salah satu gejala yang menyebabkan kurang
feelings people have about their work.
baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah
Positive and favorable attitudes towards
rendahnya kepuasan kerja. Hal ini karena sikap dan
the job indicate job satisfaction”. (Istilah
perasaan
aspek
kepuasan kerja merujuk kepada sikap dan
lingkungan kerjanya akan mempengaruhi sikap dan
perasaan seseorang terhadap pekerjaan
perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang
mereka.
diberikan. Kepuasan kerja merupakan titik awal dari
terhadap
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi.
kepuasan kerja).
pegawai
terhadap
Kepuasan
kerja
segala
menjadi
masalah
Sikap
positif
pekerjaan
Menurut
dan
kondusif
menunjukkan
Handoko
(2008:193),
yang cukup menarik untuk dikaji dan
kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
penting, karena terbukti besar manfaatnya.
keadaan emosional yang menyenangkan
Kepuasan kerja merupakan titik awal dari
atau tidak menyenangkan dengan mana
masalah-masalah
para karyawan memandang pekerjaan
yang
muncul
dalam
organisasi seperti konflik pimpinan-pekerja
mereka.
dan perputaran pegawai.. Kepuasan kerja
Sopiah (2008:170), menjelaskan bahwa
merupakan keadaan penting yang harus
”Kepuasan
dimiliki setiap pegawai yang bekerja,
ungkapan emosional yang bersifat positif
dimana
mampu
atau menyenangkan sebagai hasil dari
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya
penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
dan bekerja dengan penuh gairah.
pengalaman kerja”. Sedangkan George
manusia
Menurut
tersebut
dan
kerja
itu
Locke
merupakan
dalam
suatu
Jackson
dan Jones (2008:78), mengatakan ”Job
kepuasan
satisfaction is the collection of feeling and
kerja adalah keadaan emosional yang
beliefs that people have about their work”.
positif yang merupakan hasil dari evaluasi
(Kepuasan
pengalaman kerja seseorang. Sedangkan
perasaan dan keyakinan yang dimiliki oleh
menurut
seseorang tentang pekerjaan mereka).
(2011:121),
Mathis
Sementara
mendefinisikan
Gibson
menyatakan
merupakan
et.al
bahwa
(2009:152),
kepuasan
kerja
suatu sikap para pekerja
kerja
adalah
kumpulan
Wexley dan Yukl dalam Mangkunegara
(2013:117),
mendefinisikan
kepuasan
mengenai pekerjaannya yang dihasilkan
kerja “is the way an employee feels about
dari
his or her job”. (Adalah cara pegawai
persepsi
pekerjaannya
mereka
berdasarkan
terhadap
faktor-faktor
yang terdapat dalam lingkungan kerja
seperti
gaya penyelia, kebijakan
merasakan dirinya atau pekerjaannya).
Berdasarkan pendapat Wexley, dan
dan
Yukl tersebut, kepuasan kerja adalah
prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi
suatu perasaan yang menyokong atau
kerja, dan manfaat lainnya bagi pekerja.
tidak
menyokong
diri
pegawai
yang
2
berhubungan
dengan
pekerjaannya
Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang
maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan
puas biasanya turnovernya lebih tinggi.
2.
Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
melibatkan aspek-aspek seperti upah atau
Pegawai yang kurang puas cenderung tingkat
gaji
ketidakhadirannya
yang
diterima,
kesempatan
(absen)
tinggi.
Mereka
pengembangan karir, hubungan dengan
sering tidak hadir kerja dengan alasan yang
pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis
tidak logis dan subjektif.
pekerjaan, struktur organisasi perusahaan,
3.
Umur
mutu pengawasan. Sedangkan perasaan
Pegawai yang tua lebih merasa puas daripada
yang berhubungan dengan dirinya, antara
pegawai yang berumur lebih muda. Hal ini
lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan,
diasumsikan
pendidikan. Pegawai akan merasa puas
berpengalaman
dalam
lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai
bekerja
pekerjaan
apabila
dan
aspek-aspek
aspek-aspek
pegawai
yang
tua
lebih
menyesuaikan diri dengan
dirinya
usia muda biasanya mempunyai harapan yang
menyokong dan sebaliknya jika aspek-
ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila
aspek tersebut tidak menyokong, pegawai
antara
akan merasa tidak puas.
terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan
Berdasarkan penjabaran yang ada
diatas
maka
yang
dimaksud
harapannya
dengan
realita
kerja
dapat menyebabkan mereka menjadi tidak
dengan
puas.
kepuasan kerja adalah penilaian pegawai
tentang berbagai aspek yang berkaitan
dengan
pekerjaannya.
bersifat
subyektif
dalam
perasaan
Penilaian
yang
4.
ini
Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan
diekspresikan
lebih
cenderung
lebih
puas
senang, puas atau tidak puas. Apabila
pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai yang
pegawai
pekerjaannya
tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan
sesuai dengan apa yang diharapkannya
kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam
dan
mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam
mampu
memenuhi
kebutuhannya
maka
kebutuhan-
pegawai
akan
merasa puas dan sebaliknya.
bekerja.
5.
Kepuasan kerja berhubungan dengan
Ukuran organisasi perusahan
Ukuran
organisasi
perusahaan
dapat
variabel-variabel seperti turnover, tingkat
mempengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini
absensi, umur, tingkat pendidikan, dan
karena
ukuran organisasi. Hal ini sesuai dengan
berhubungan
pendapat
komunikasi, dan partisipasi pegawai.
Keith
Davis
Mangkunegara
dalam
ada
occupation,
and
size
of
dengan
turnover
perusahaan
dengan
koordinasi,
lebih
tinggi
pegawai
dihubungkan
yang
rendah.
faktor
yang
mempengaruhi
diri
pegawai
dan
faktor
pekerjaannya, yaitu:
1.
Turnover
dua
pada
the
organization in which an employee works”.
kerja
pula
suatu
kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada
variables, such as turnover, absences,
Kepuasan
kecil
Menurut Mangkunegara (2013:120),
related to a number of major employee
age,
besar
(2013:117-119),
mengemukakan bahwa “Job satisfaction is
1.
tinggi
daripada pegawai yang menduduki tingkat
bahwa
atau
yang
tidak
merasa
senang
Tingkat pekerjaan
Faktor
pegawai,
kecakapan
yaitu
khusus,
kecerdasan
umur,
jenis
(IQ),
kelamin,
kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja,
3
2.
masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir,
akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian
persepsi, dan sikap kerja.
yang penting dari organisasi kerja (sense of
Faktor
pekerjaan,
struktur
yaitu
organisasi,
kedudukan,
finansial,
mutu
jenis
pangkat
pekerjaan,
(golongan),
pengawasan,
kesempatan
belonging).
Sedangkan
jaminan
promosi
Menurut Ghiselli dan Brown dalam
(2004:112-113),
menimbulkan kepuasan kerja yaitu:
Kepuasan terhadap Pekerjaan
Kepuasan ini tercapai bilamana pekerjaan
seorang pegawai sesuai dengan minat dan
mengemukakan adanya lima faktor yang
1.
Judge
kepuasan kerja yaitu:
1.
As’ad
dan
(2009:119), menyatakan ada lima faktor
jabatan,
interaksi sosial, dan hubungan kerja.
Moh.
Robbins
kemampuan pegawai itu sendiri.
2.
Kepuasan terhadap Imbalan
Kedudukan (Posisi)
Dimana pegawai merasa gaji atau upah yang
Seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang
diterimanya sesuai dengan beban kerjanya dan
lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada
seimbang dengan pegawai lain yang bekerja di
mereka yang bekerja pada pekerjaan yang
organisasi itu.
lebih
rendah.
Beberapa
penelitian
3.
Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu
Pegawai merasa memiliki atasan yang mampu
benar,
memberikan bantuan teknis dan motivasi.
tetapi
perubahan
dalam
tingkat
pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan
4.
kerja.
Kepuasan terhadap Rekan Kerja
Pegawai merasa puas terhadap rekan-rekan
kerjanya yang mampu memberikan bantuan
teknis dan dorongan sosial.
2.
Pangkat (Golongan)
Pekerjaan
yang
5.
mendasarkan
tingkat
(golongan),
sehingga
tersebut
memberikan
kedudukan
perbedaan
pekerjaan
tertentu.
Apabila ada kenaikan upah, maka akan
dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan
kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
akan merubah perilaku dan perasaannya.
3.
umur pegawai. Umur diantara 25 tahun sampai
34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan
perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
finansial
dan
jaminan
sosial
kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan
kerja.
5.
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui
dan
hubungan
meningkatkan
posisi
jabatan pada struktur organisasi.
KESIMPULAN
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang
apa yang membuat seseorang bahagia dalam
pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya. Dalam
digunakan
sebagai
dasar
ukuran
tingkat
kematangan organisasi. Kepuasan kerja dirasakan
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh setiap
perusahaan
atau
organisasi,
karena
manusia
merupakan faktor dan pemeran utama proses kerja,
atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang
akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
yang bersifat individual karena masing-masing
Mutu Pengawasan
perhatian
untuk
terlepas dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi
Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial
Masalah
Kesempatan
kehidupan organisasi, seringkali kepuasan kerja
Umur
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
4.
Kesempatan Promosi
yang
baik
dari
pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak
aspek yang sesuai dengan keinginan individu
4
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan
jawab dan pengembangan kesempatan untuk maju.
kerjanya, dan sebaliknya bila semakin sedikit
Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan
keinginan yang dapat dipenuhi maka semakin
akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.
berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya.
Sedangkan
ketidakpuasan
diungkapkan
dalam
Untuk membuat karyawan merasa puas dalam
bekerja,
pihak
pimpinan
perusahaan
harus
daripada
karyawan
sejumlah
mengundurkan
diri
cara,
dapat
misalnya
karyawan
dapat
memastikan bahwa gaji, keamananan dan kondisi
mengeluh, menjadi tidak patuh, dan menghindari
kerja aman serta hubungan rekan kerja dan atasan
sebagian tanggung jawab kerja.
baik. Pimpinan juga harus mampu menyediakan
faktor
penggerak
motivator
(intrinsik)
kepada
karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung
INDIKATOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN MODEL ROBBINS & JUDGE:
1. Kepuasan terhadap Pekerjaan
2. Kepuasan terhadap Imbalan
3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
5. Kesempatan Promosi
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
KEPUASAN TERHADAP PEKERJAAN
Saya sudah merasa puas dengan pekerjaan
1
yang dijalani saat ini
Saya merasa puas dengan beban pekerjaan
2
yang terkadang dilimpahkan kepada anda
Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sudah
3
sesuai dengan latar belakang pendidikan,
kemampuan, dan keahlian saya
Saya selalu diberi kebebasan oleh atasan
4
dalam mengerjakan pekerjaan saya
SS
S
KS
TS
STS
5
Saya sudah merasa puas dengan fasilitas
5
yang disediakan oleh perusahaan
Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi
6
kemajuan perusahaan ini
Pekerjaan saya memberikan saya peluang
7
mempersiapkan kemajuan saya di masa
yang akan datang
Saya kecewa atas pekerjaan yang saya
8
9
jalani saat ini
Pekerjaan saya saat ini kurang menarik
Pada
10
dasarnya
saya
antusias
dengan
pekerjaan saya saat ini
Saya sering bosan terhadap pekerjaan yang
11
saya lakukan saat ini
Tugas pekerjaan yang diberikan saat ini
12
sesuai dengan kemampuan saya
Pekerjaan yang saya terima saat ini sudah
13
sesuai dengan keinginan saya
Saya merasa bangga terhadap pekerjaan
14
yang saya miliki
Pekerjaan yang dibebankan kepada saya
member saya peluang untuk mengambil
15
keputusan sendiri, menimbulkan kebebasan
dan ketidaktergantungan
KEPUASAN TERHADAP IMBALAN
Saya sudah merasa puas dengan gaji pokok
16
yang diterima saat ini
Gaji yang saya terima saat ini sudah
17
memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawab yang saya emban
Saya
18
sudah
penghasilan
merasa
yang
puas
diberikan
dengan
oleh
pihak
perusahaan
Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya
merasa puas dengan pendapatan yang
19
diterima bila dibandingkan dengan prestasi
kerja yang selama ini saya tunjukkan
Saya
20
sudah
puas
terhadap
tunjangan-
tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di
luar gaji pokok yang saya terima
6
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan
21
tingkat pendidikan saya
Besar dan jenis tunjangan yang diterima
22
sudah sesuai
Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
23
tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada
saya
Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan
24
yang saya miliki
Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji
25
yang berlaku di pasar tenaga kerja
Pembagian insentif sudah adil
26
KEPUASAN TERHADAP SUPERVISI ATASAN
Atasan selama ini selalu memberikan
27
pengarahan kepada bawahan dalam setiap
pekerjaan
Komunikasi antara atasan dan bawahan
28
terjalin dengan baik dalam menyelesaikan
masalah-masalah pekerjaan
Atasan selalu bersedia meluangkan waktu
untuk
29
membantu
jika
saya
mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kerja
Atasan
selalu
memberikan
kesempatan
untuk penyampaian ide-ide atau masukan
30
yang mungkin berguna dalam mendukung
tercapainya program-program kerja
Pemahaman
31
atasan
terhadap
pekerjaan
sudah baik
Atasan kurang tegas dalam memberikan
32
peringatan kepada karyawan
Atasan dalam menegakkan disiplin sangat
33
tegas
Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja
34
karyawan
Atasan
35
terhadap
tidak
memberikan
keberhasilan
penghargaan
karyawan
dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan
Adanya umpan balik dari atasan terhadap
36
pekerjaan yang saya kerjakan
7
Atasan saya konsisten dalam menerapkan
37
aturan-aturan
bagi
saya
dan
karyawan
lainnya
Atasan
38
memberikan
masukan-masukan
apabila saya mendapat kesulitan dalam
penyelesaian pekerjaan
Kontrol
39
pemecahan
masalah
dan
pengambilan keputusan seimbang antara
atasan dan anda
Atasan memberikan pengarahan tetapi anda
40
diizikan untuk mengembangkan diri
Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan
41
tugas
Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam
42
43
diskusi menghadapi suatu masalah
Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya
jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia
44
memberikan
bimbingan
bila
saya
tidak
memahami pekerjaan yang ditugaskan
KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA
Hubungan dengan rekan kerja
45
dengan baik
Bilamana
dibutuhkan
rekan
terjalin
kerja
memberikan bantuan langsung dalam upaya
46
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya
Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan
47
baik bila ada dukungan dari rekan kerja di
kantor
Saya tidak menemukan kesulitan dalam
48
49
50
51
52
bekerjasama dengan rekan kerja
Seluruh rekan kerja bertanggung jawab
terhadap hasil pekerjaan
Sesama karyawan tidak menghormati hakhak individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
dengan baik
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
8
Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,
53
dukungan
dan
membantu
saya
apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54
kesempatan yang sama untuk promosi
Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah
55
diterapkan dengan baik di perusahaan ini
Adanya
56
promosi
perusahaan
yang
dilakukan
memotivasi
oleh
karyawan
untuk
promosi
untuk
lebih berkembang dan maju
Frekuensi
57
58
59
60
61
62
waktu
untuk
karyawan dirasakan sudah tepat
Prestasi
kerja
yang
baik
menghasilkan
adanya promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
Promosi karyawan di perusahaan
ini
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan
memberikan
kesempatan
seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk
dapat naik jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan
63
terbuka bagi siapa saja yang berpotensi
tanpa diskriminasi
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong,
M.
Resource
A
Handbook
Management
of
Human
Practice,
As’ad, Moh. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia
Psikologi
Industri,
Tenth Edition, London: Kogan Page
Kesembilan,
Yogyakarta:
Publishing, 2006.
2004.
Cetakan
Liberty,
9
George, J.M. & G.R. Jones. Understanding
and
Managing
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
Organizational
Behavior, Fifth Edition, New Jersey:
2013.
Mathis, Robert L, & John H. Jackson. Human
Pearson Prentice Hall, 2008.
Resource
Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, Donnelly Jr.
Management,
Jakarta:
Salemba Empat, 2011.
Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,
Robbins, Stephen P, & Timothy A Judge.
Edisi Bahasa Indonesia, Tangerang:
Organizational Behavior, Thirteenth
Bina Rupa Aksara, 2009.
Edition. New Jersey: Pearson Prentice
Handoko, T. Hani. Dasar-Dasar Manajemen
Operasi
dan
Produksi,
Cetakan
Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Hall, 2009.
Sopiah,
Perilaku
Organisasional,
Edisi
Yogyakarta: Andi Offset, 2008.
I,