SISTEM EKONOMI TRADISIONAL bali (2)
1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada
pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang
sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri
1. Belum ada pembagian kerja
2. Pertukaran dengan sistem barter
3. Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5. Bertumpu pada sektor agraris
6. Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kebaikan
Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan
Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya
produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945,
serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi
Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai
berikut :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
6. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus di hindarkan
di antaranya sebagai berikut :
1. Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan
mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
3. SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap
orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of
Nations, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan
kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri :
Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Adanya persaingan bebas.
Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Modal memegang peran penting.
Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kebaikan
1. Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
2. Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
3. Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
4. Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Keburukan
1. Menimbulkan persaingan tidak sehat.
2. Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
3. Menimbulkan monopoli.
4. Terdapat eksploitasi SDM.
5. Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.
4. SISTEM EKONOMI TERPUSAT/SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian
ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang
ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam
bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah,
karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan
atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Ciri-ciri
Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
Kebaikan
Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.
Keburukan
Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
Tidak terdapat kebebasan individu.
5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN (SOSIALIS DAN LIBERALIS)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis,
yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi
campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut
meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator
kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri
Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kebaikan
Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
Fluktuasi harag dapat lebih terkendali.
Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.
Keburukan
Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.
Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada
pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan barter (natura), belum mengenal uang
sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk
memenuhi kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri
1. Belum ada pembagian kerja
2. Pertukaran dengan sistem barter
3. Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5. Bertumpu pada sektor agraris
6. Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin
Kebaikan
Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen
Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan
Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur
Kelemahan
Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan
Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan
2. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN
Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya
produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau
pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945,
serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi
Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesia mengandung ciri-ciri positif sebagai
berikut :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atasasas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada
pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
6. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Sedangkan ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus di hindarkan
di antaranya sebagai berikut :
1. Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain.
2. Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan
mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
3. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
3. SISTEM EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap
orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul The Wealth of
Nations, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan
kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri :
Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Adanya persaingan bebas.
Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Modal memegang peran penting.
Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kebaikan
1. Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
2. Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
3. Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
4. Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Keburukan
1. Menimbulkan persaingan tidak sehat.
2. Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
3. Menimbulkan monopoli.
4. Terdapat eksploitasi SDM.
5. Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.
4. SISTEM EKONOMI TERPUSAT/SOSIALIS
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian
ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang
ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam
bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah,
karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan
atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Ciri-ciri
Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.
Kebaikan
Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.Mudah melakukan pengendalian harga.
Keburukan
Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
Tidak terdapat kebebasan individu.
5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN (SOSIALIS DAN LIBERALIS)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis,
yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi
campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut
meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator
kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi.
Ciri-ciri
Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kebaikan
Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
Fluktuasi harag dapat lebih terkendali.
Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.
Keburukan
Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.