ALAT PENDETEKSI KECEPATAN BENDA SECARA H

ALAT PENDETEKSI KECEPATAN BENDA SECARA HORIZONTAL
BERBASIS MIKROKONTROLER
AT89S52 DAN BAHASA ASSEMBLY

Aris Puji Purnomo
Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika - Universitas Mercu Buana

http://www.mercubuana.ac.id

ABSTRAK

Peranan peralatan kontrol secara otomatis sangat diperlukan, khususnya pada sistem
pendeteksi kecepatan, salah satu contoh alat pendeteksi kecepatan gerak benda dengan
menggunakan jarak dan waktu tempuh sebagai tolak ukurnya yaitu stopwatch, namun ketidak
akuratan data yang ditampilkan bisa saja terjadi, karena masih menggunakan sistem
pengontrolan secara manual, untuk mengatasi permasalahan tersebut serta untuk
mendapatkan data yang akurat, dibutuhkan alat pendeteksi kecepatan gerak benda berbasis
mikrokontroler AT89S52sebagai pengendalinya, dimana sistem pengontrolannya bekerja
secara otomatis.

Alat ini bekerja dengan menggunakan dua buah sensor photodioda sebagai penentu

hasil penghitungan kecepatan dari sebuah benda, dimana sensor pertama apabila terhalang
oleh benda program akan mulai melakukan penghitungan, dan ketika benda melewati sensor
kedua, maka mikrokontroler akan menghentikan penghitungan, kemudian hasil penghitungan
tersebut akan ditampilkan pada layar LCD ( Liquid Cristal Display ), pada alat ini
menggunakan LCD ( Lquid Cristal Display ) 2X16 M1632 yang terdiri dari 2 baris tulisan
dan 16 karakter, sehingga hasil penghitungan dapat ditampilkan secara lengkap dan jelas.

Kata kunci : Mikrokontroler, Photodioda, LCD ( Lquid Cristal Display ).

BAB I

tempuh sebagai tolak ukurnya yaitu

PENDAHULUAN

stopwatch, namun ketidak akuratan data
yang ditampilkan bisa saja terjadi, karena

1.1.


masih menggunakan sistem pengontrolan

Latar Belakang
Seiring

dengan

pesatnya

secara

manual,

untuk

mengatasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan

permasalahan tersebut diatas serta untuk


teknologi

mendapatkan

serta

semakin

luasnya

data

yang

akurat,

kebutuhan akan kemampuan seperti yang

dibutuhkan alat pendeteksi kecepatan


dimiliki

gerak benda berbasis mikrokontroler

komputer,memunculkan

terobosan-terobosan

baru

di

mana

AT89S52 sebagai pengendalinya, dimana

komputer menjadi bagian penting yang

sistem pengontrolannya bekerja secara


tak terpisahkan dari teknologi itu sendiri

otomatis.

sehingga membuat integrasi komputer
dengan

disiplin

ilmu

semikonduktor,
pemrograman

lain

seperti

elektronika,


dan

Mikrokontroler adalah Single Chip
Microprocessor (SCM) yang merupakan
sebuah

komputer

lengkap

yang

tak bisa di hindari,

dipaketkan dalam sebuah chip, dimana

munculnya peralatan-

di dalamnya terdapat ROM, RAM,


peralatan digital dengan berbagai macam

EPROM, timer, osilator, ADC, buffer,

wujud sebagai implementasinya, sebagai

I/Oport, saluran alamat dan saluran data

contohnya : timer, pendeteksi kecepatan,

sehingga dapat bekerja dan melakukan

kalkulator, speedometer, stopwatch dan

hal-hal

lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk

rangkaiannya sederhana.


ditandai dengan

yang

rumit

walaupun

mengetahui prinsip kerja alat digital
tersebut, dalam hal ini bertujuan untuk

1.2.

menganalisa dan merancang suatu alat
kontroler

yang

digunakan


sebagai

pengendali peralatan digital.
Sejalan
teknologi

dengan
tersebut

Berdasarkan latar belakang diatas,
maka dapat dibuat suatu identifikasikan
masalah sebagai berikut:

perkembangan
diatas,

1.

khususnya


pada

sistem

Bagaimana

photodioda

dapat

mendeteksi kecepatan gerak benda

peranan

secara horizontal?

peralatan kontrol secara otomatis sangat
diperlukan


Perumusan Masalah

2.

Bagaimana

cara

pendeteksi kecepatan, salah satu contoh

mikrokontroller

alat pendeteksi kecepatan gerak benda

mendeteksi

dengan menggunakan jarak dan waktu

secara horizontal?

memprogram
agar

pergerakan

dapat
benda

3.

Bagaimana

cara

mikrokontroller

kerja

bisa mengukur

kecepatan

gerak

benda

horizontal

sehingga

Bagaimana

dapat

di

1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini

cara

kerja

sistem

sehingga menghasilkan data yang

adalah sebagai berikut :
1. Agar dapat mempermudah pengukuran

diinginkan? Ruang Lingkup

kecepatan gerak sebuah benda secara

Karena banyaknya permasalahan

horisontal yang ditampilkan secara

yang

timbul

membatasi

maka

penulis

ruang

lingkup

digital.
2. Agar

dapat

diaplikasikan

sebagai

penelitian pada analisa sistem kerja

pengukur kecepatan dari kendaraan.

Pendeteksi Kecepatan Gerak Benda

3. Terciptanya sebuah sistem tampilan

Menggunakan

Mikrokontroller

AT89S52.

1.3.

M1632.

secara

tampilkan di LCD?
4.

secara digital menggunakan LCD 2X16

Tujuan dan Manfaat Penelitian

pokok

digital

dengan

menggunakan

2X16

M1632

yang

Mikrokontroller

LCD

menggunakan

AT89S52

sebagai

pengendalinya.

1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan

informasi pada sebuah Institusi secara

dari

penelitian

4. Bisa digunakan untuk mengontrol
objek lain dengan sistem digital.

adalah untuk menerangkan fakta-fakta
yang telah ditemukan,

menerapkan

berbagai teori yang telah di dapatkan

1.4.

selama

Di dalam pelaksanaan penelitian yang

ini,

merealisasikan

serta
sebuah

bagaimana
sistem

yang

Metodologi Penelitian

dilakukan,

penulisan

penelitian

dikendalikan secara otomatis pada alat

menggunakan beberapa metode dalam

pendeteksi

pengumpulan data antara lain :

kecepatan

gerak

benda

berbasis mikrokontroler AT89S52, dan

1. Perancangan

mengadakan penelitian serta pengamatan

Pada tahapan ini adalah menentukan apa

secara langsung mengenai cara kerja

yang akan dicapai dengan sistem yang

Mikrokontroler

akan di bangun. Sehingga sistem yang

tersebut,

serta

dapat

merancang dan membuat sebuah alat

berjalan akan benar-benar bermanfaat.

pendeteksi kecepatan gerak benda secara

2. Percobaan

horisontal

Pada tahapan ini langsung melakukan

berbasis

mikrokontroler

AT89S52, dengan tampilan informasi

percobaan-percobaan

atau

praktek

perakitan alat pendeteksi kecepatan gerak

(boundary),

benda

(environments),

menggunakan

mikrokontroler

mempunyai

lingkungan
mempunyai

AT89S52 sebagai pengendali.

penghubung/antar muka (interface) antar

3. Wawancara

komponen, mempunyai masukan (input),

Dalam metode ini, penulis mewawancarai

mempunyai

responden yang mengerti benar tentang

mempunyai

masalah

mempunyai

pengontrolan,

rangkaian

pengolahan

(processing),

keluaran
sasaran

(objective)

tujuan

pemrograman assembler.

(control), dan mempunyai umpan balik

4.Pengumpulan Bahan

(feed back).”

studi

kepustakaan

mempunyai

dan

elektronika dan yang mengerti bahasa

Melakukan

(goal),

(output),

kendali

dengan

membaca buku-buku dan mencari berita

2.1.2. Kriteria Sistem Yang Baik

dari internet mengenai seputar topik

Kriteria sistem yang baik antara lain:

permasalahan yang diambil.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.

Pengertian Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari





Kegunaan



Kehandalan



Fleksibilitas



Ekonomis



Kapasitas

Kecepatan

beberapa subsistem atau sistem-sistem
bagian.

Komponen-komponen

atau

subsistem-subsistem dalam suatu sistem
tidak

dapat

berdiri

2.2.Konsep Dasar Pengontrolan
Konsep dasar pengontrolan

sendiri-sendiri.

sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori

Komponen-komponen atau subsistem-

James Watt yang membuat kontrol mesin

subsistem saling berinteraksi dan saling

uap, Nyquis (1932) membuat sistem

berhubungan membentuk satu kesatuan

pengendali uang tertutup, Hazem (1943)

sehingga tujuan atau sasaran dapat

membuat

tercapai.

banyak yang lainnya.

2.1.1. Karakteristik Sistem
“Suatu

sistem

karakteristik
yaitu

atau

mekanik dan

masih

2.2.1. Sistem Pengendali Loop Terbuka
pempunyai

sifat-sifat

mempunyai

Servo

tertentu

komponen

(components), mempunyai batas sistem

Gambar

dibawah

ini

hubungan antara masukan

menunjukkan

dan keluaran untuk sistem pengendali loop

perempatan, dimana kendaraan yang

terbuka.

boleh jalan saat lampu hijau menyala
tidak harus sama dengan banyaknya
kendaraan yang masuk atau antri pada
cabang perempatan itu karena waktu
nyala lampu sudah ditetapkan. Contoh
Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop
terbuka

lainnya adalah sistem pengendali dalam

(Sumber : Pemrograman IC PPI 8255

mesin cuci. Dari proses perendaman,

menggunakan Delphi, hal.8)

pencucian dan pembilasan tidak ada
proses untuk mengukur hasil keluaran,

Gambar

diagram

blok

diatas

menggambarkan bahwa didalam sistem

misalnya

kebersihan

pakaian

yang

dicuci.

tersebut tidak ada proses umpan balik
untuk

memperbaiki

keadaan

alat

2.2.2. Sistem

terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi

Pengendali

Loop

Tertutup

tugas dari elemen pengendali hanyalah

Pengendali adalah komponen-komponen

memproses sinyal masukan kemudian

pengendalian yang bertugas menerima

mengirimkannya

terkendali.

sinyal kesalahan. Dari sinyal kesalahan

Gambar berikut adalah contoh dari

tersebut akan dihasilkan sinyal keluaran

sistem pengendali loop terbuka.

yang akan dikirim ke alat terkendali.

ke

alat

Dalam
Waktu

Lampu
TrafficLight

Mikrokontroler

berbagai

contoh

didalam

pengendali terdapat basis data sinyal
Waktu

kesalahan.
Alat terkendali adalah peralatan yang

Gambar 2.2. Contoh sistem pengendali
loop terbuka

menggunakan Delphi, hal.8)

yang

paling

dikendalikan.

Sinyal

menjadi dasar untuk sifat yang terjadi pada
alat terkendali.

sederhana

adalah pada sistem pengendali traffic

2.3.Mikrokontroler AT89S52

light.

Mikrokontroler

Keluarannya

yang

dikeluarkan oleh elemen pengendali akan

( Sumber : Pemrograman IC PPI 8255

Contoh

sedang

tidak

AT89S52

memiliki

memperhatikan perubahan arus lalu-

beberapa kriteria standard yaitu memiliki

lintas yang terjadi pada setiap cabang

4K

bytes

Flash

Programmable

dan

Erasable Read Only Memory (PEROM)

yang dapat diprogram ulang sekitar 1000

oscilator). Kedua timer ini memiliki

kali write atau erase cycle, 512 bytes

alamat, yaitu 0BH untuk timer 0 dan

RAM, 32 jalur I/O, tiga buah 16 bit

1BH untuk timer 1. Ada beberapa

timer/counter, bekerja dengan rentang 0-

register fungsi khusus, yaitu Spesial

33

sumber

Function Register (SFR) yang harus

interrupt, saluran full-duplex serial UART,

ditentukan sebelum menggunakan timer.

watchdog timer, dual data pointer.

Register tersebut adalah TCON.

Mhz,serta

mempunyai

8

2.3.1. Konfigurasi Pin

2.4.Perangkat

Mikrokontroler

AT89S52

Lunak

(Software)

Mikrokontroler AT89S52

memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah

Perangkat lunak (software) ini berguna

directional I/O yang terbagi dalam 4 port.

untuk

Konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu :

(hardware) agar dapat bekerja dengan

mendukung

perangkat

keras

normal. Di dalamnya terdapat perintah
atau instruksi penyusun program yang
nantinya akan dijalankan oleh hardware.
Dalam mikrokontroler terdapat banyak
deretan bit “1“ dan “0“ yang memiliki
arti sangat penting, karena merupakan
sumber informasi yang tersimpan dalam
memori

dan

diproses

dalam

mikrokontroler tersebut.

Gambar 2.5. Konfigurasi Pin AT89S52

2.5.Liquid Crystal Display (LCD)
LCD

2.3.2. Timer dan Interrupt

atau

Liquid

Crystal

Display

sekarang semakin banyak digunakan, dari

Mikrokontroler AT89S52 memiliki

yang berukuran kecil, seperti LCD pada

dua register timer, yaitu timer 0 dan timer

sebuah

1, masing-masing sepanjang 16 bit

berukuran besar seperti monitor PC atau

(terdiri dari 8 bit TH0/TH1 dan 8 bit

televisi. Warna yang dapat ditampilkan

TL0/TL1 yang bisa diberi nilai awal).

bisa bermacam-macam, pola (Pattern)

Pada waktu berfungsi sebagai timer,

LCD juga bisa bervariasi, dari pola yang

maka register akan bertambah setiap

membentuk display 7 segmen (misalnya

siklus

LCD yang dipakai untuk jam tangan)

mesin

(1/12

dari

frekuensi

MP3

player,

sampai

yang

sampai LCD yang bisa menampilkan

modul LCD secara berurutan membaca

karakter atau teks dan LCD yang bisa

memory ini untuk menampilkan teks ke

menampilkan gambar.

modul LCD itu sendiri.

2.5.1. Rangkaian Antarmuka LCD

2.6.Photodioda

Sebuah LCD karakter akan mempunyai

Photodioda digunakan sebagai penangkap

14 pin untuk mengendalikannya. Pin-pin

gelombang cahaya yang dipancarkan oleh

terdiri atas 2 pin catu daya (Vcc dan Vss),

infrared. Besarnya tegangan arus listrik

1 pin untuk mengatur contrast LCD (Vee),

yang

3 pin kendali (RS, R/W, dan E), 8 pin data

tergantung oleh besar kecilnya radiasi

( DB0-DB7). Pada LCD yang mempunyai

yang dipancarkan oleh infrared.

back

light,

disediakan

2

pin

dihasilkan

oleh

photodioda

untuk

memberikan tegangan ke dioda back light.

2.5.2. Pemrograman LCD
Pemrograman LCD pada dasarnya
adalah pengiriman data atau instruksi ke
IC pengendali LCD. IC pengendali LCD
dilengkapi oleh 2 buah register 8 bit,
register

instruksi

(IR

=

instruction

register) dan register data (DR= data
register). IR akan menyimpan instruksiinstruksi

yang

dikirimkan

oleh

Gambar 2.11. Photodioda

(vurcanelectronic.com, Pusat Pendidikan
dan Penelitian Elektronika, halaman 1)

mikrokontroler, seperti menggeser kursor
atau membersihkan layar LCD dan juga

2.7. Resistor

menyimpan alamat DDRAM atau RAM

Resistor adalah komponen elektronika

pembangkit

yang mempunyai fungsi sebagai pembatas

karakter

(CGRAM

atau

Character Generator RAM).

arus listrik dan membagi tegangan (voltage
divider) dalam suatu rangkaian tertutup.

2.5.3. Posisi Kursor
Modul LCD terdiri dari sejumlah
memory yang digunakan untuk display.

2.8.Kapasitor
Kapasitor

adalah
yang

mampu

komponen

Semua teks yang dituliskan ke modul LCD

elektronika

menyimpan

adalah disimpan didalam memory ini, dan

muatan listrik dalam bentuk medan listrik.

Kapasitor terbentuk dari dua buah pelat

2.9.3. Transistor Sebagai Sakelar (

sejajar yang dipisahkan oleh insulator
yangdisebut dielektrik. Bahan dielektrik

Switching )
Transistor

sebagai

saklar

digunakan

yang dapat digunakan adalah kertas, kaca,

untuk menyatakan dua keadaan, yaitu

keramik, mika.

keadaan tinggi dan rendah. Pada rangkaian
terintegrasi
digital untuk menyatakan logika 1 dan 0

2.9.Transistor

pada

Transistor adalah komponen

prinsipnya

memakai

transistor

aktif yang dipasang pada rangkaian untuk

sebagai saklar. Saklar kecepatan tinggi

mengontrol arus, sebagai penguat tegangan

dengan menggunakan transistor sangat

dan arus, pembangkit frekuensi tinggi dan

penting

rendah,

digunakan dalam rangkaian elektronika,

saklar

elektronik.

Transitor

keberadaannya

pada

karena

sering

memiliki tiga kaki yang disebut dengan

terutama

rangkaian-rangkaian

kolektor, basis dan emitter.

elektronika yang menggunakan Integrated
Circuit (IC).

2.9.1. Transistor Cut Off
Pada saat transistor dalam kondisi tidak
bekerja
transistor

atau

tidak

tersebut

terhubung,
dinamakan

BAB III

maka

PEMBAHASAN DAN

dalam

PERANCANGAN

kondisi cut-off, maka antara kaki basisemitter terjadi reverse bias, begitu pula

3.1.

ANALIS
Adapun

antara kaki kolektor-emiter.

data

yang

menjadi

masukan bagi sistem kecepatan ini yaitu
2.9.2. Transistor Saturasi
Pada saat transistor dalam kondisi kerja,
dimana kaki base-emiter terjadi forward

cahaya akan bekerja ketika ada yang di
terima berupa benda yang tidak tembus
pandang.

bias dan antara kaki kolektor-emiter terjadi
reverse bias, arus yang mengalir antara

3.1.1 Spesifikasi Kebutuhan

kaki kolektor-emiter mencapai maksimum

Sistem ini bekerja berdasarkan

karena tahanan antara kaki kolektor-emiter

sistem pengendali loop terbuka, dimana

sangat kecil (mendekati nol), sehingga

sistem

dapat dikatakan seolah-olah short circuit

keluarannya tidak berpengaruh terhadap

(rangkaian tertutup).

aksi pengendalian karena didalam sistem

pengendalian

yang

sinyal

pengendali terbuka tidak ada proses umpan

balik sinyal output kedalam sinyal input.

listing program yang diinginkan sesuai

Dengan

dengan perancangan perangkat keras.

demikian

di

dalam

sistem

pengendali ini tidak ada proses untuk
membandingkan antara sinyal keluaran
dengan sinyal masukan. Gambar berikut
adalah diagram blok untuk sistem kendali
loop terbuka.

3.3.1 Penulisan Listing Program
Assembly
Adapun tampilan yang layar program
MIDE-51 adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3. Tampilan Layar Program
MIDE-51

3.2. Alat dan Bahan
Alat

yang

digunakan

perancangan

sistem

mikrokontroler
pendeteksi

aplikasi

AT89S52

kecepatan

dalam

dalam

benda

alat
secara

horisontal yang berbasis mikrokontroler

Cara

penulisan

listing

program

assembly dapat dilihat pada gambar 3.7
yang

menunjukan

bagaimana

format

penulisan bahasa assembly menggunakan
Program aplikasi MIDE-51.

AT89S52 ini meliputi :






Personal Computer (PC)

Gambar 3.4. Penulisan Listing Program
Assembly

Downloader AT89S52.
Toolset

3.4.1. Pengisian Program IC AT89S52

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
dalam sistem ini adalah :


Adaptor 1A 



Dioda Bridge W04M, 1N4007 



IC LM 7805

. .

Perancangan Perangkat Lunak  
( Software ) 

Pada bagian perancangan perangkat
lunak ini, ada beberapa langkah – langkah
yang harus dilakukan untuk menghasilkan

Mikrokontroler

bisa

didalamnya sudah
program

yang

bekerja

dimasukkan

sudah

dibuat

jika
listing
dengan

menggunakan program aplikasi MIDE-51.

rangkaiann perangkat keras yang digunakan
memasukkaan

untuk

program
m

heksa

d
pada
kedalam mikrokontrooler dapat dilihat
gambar berikut
b
:

memaahami

langgkah



laangkah

serrta

kemunngkinan – keemungkinan
n dari beberapp
3.5 Peerancangan
n Perangkat Keras
( Hardware
H
)
Sistem
m ini berkerj
rja dengan memanfaatka
m
an
port-p
port yang teerdapat di mikrokontrole
m
er
AT89S52 sebagaii output. Proogram dikirim
m
melaluui kabel IISP dengann ISP Flassh
Progrrammer darii ATMEL dengan bahassa
pemroograman asssembler yanng kemudiaan
diterim
ma oleh ssensor phootodioda daan

Gambar 3.7.. Rangkaian Kabel
K
ISP

kemuddian lewat rrangkaian mikrokontrole
m
er

Flassh Programmeer

AT89S52 mampuu mendetekksi kecepataan

m
memasukkan
listing proggram heksa

sebuah
h benda keemudian diitampilkan di
d

kedalam mikrokontrroler AT89S
S52 adalah

LCD ( Liquid Crisstal Display ).

b
:
sebagai berikut
Langkah pertama, adalah meenjalankan
P Flash Progrrammer.
program aplikasi ISP
Langkah

kedua,

mer
Programm

program
p

akan

IS
SP

Flash

menampiilkan

. .   Rangkian Catu Daya 
T1

18 VAC

DIODA BRIDGE

+ 12
2V

isi
220 VAC
C

D1

memori dari
d mikroko
ontroler AT8
89S52yang

7812
2
+
C1

sudah

m
melalui
pro
oses

pembbacaan

melakukaan pengisiann memori buuffer yang
ditampilkkan pada bagian layyar, yang
kemudiann

dimaasukkan

kedalam

C2

C3

GN
ND

Gambar 3.15.. Rangkaian Catu
C
Daya

Pada

Langkah ketiga, padda langkah ini adalah

+ 5V
V
+

0

isi

mikrokon
ntroler tersebbut.

7805
+

rangkaiaan

catu

daya

inni

mengggunakan 2 (dua) buah sumber cattu
daya, yang akan ddigunakan terpisah untuuk
p
masinggmembberikan teganngan kerja pada
masinng rangkaian.

mikrokon
ntroler AT899S52.

wchart Sistem
m
3.4 Flow
3.3.

T
Tujuan
dari pembuatan Flowchart

adalah un
ntuk mempeermudah pem
mbaca dan
si pemb
buat sistem
m itu senddiri untuk

. .

Agar

Rangkaian
n Photodiod
da 
dapat

m
mendeteksi

benda

yanng

melew
wati cahayaa inframerah
h dibutuhkaan
rangkaian
photodioda,

pennerima
phhotodioda

menggunaka
m
an
merupakaan

komponen optoelektronik yang sensitif

BAB IV

terhadap cahaya,

UJI COBA DAN ANALISA

4.1.

Uji Coba

melakukan serangkaian uji coba pada
masing – masing blok rangkaian yang
bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian
spesifikasi dan hasil yang diinginkan.
Gambar 3.16. Rangkaian Sensor Photodioda

. .

rangkaian catu daya berikut dengan titik

Rangakaian Mikrokontroler 

yang berikan dengan tanda angka yang

Rangkaian mikrokontroler ini merupakan
tempat pengolahan data dan pengoperasian
alat.

Dan

dalam

rancangan

4.1.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

ini,

kemudian akan ditampilkan dari hasil
pengujian tersebut berdasarkan angka yang
tertera pada rangkaian tersebut.

mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari

1A
T1

seluruh sistem rancangan. Mikrokontroler

3A

18 VAC
DIODA BRIDGE
2A

AT89S52 ini memiliki empat buah port
220 VAC

D1

7812
+

dan berbagai pin yang digunakan untuk
menampung input atau output data dan

4A

7805
+

C1

+ 12V

+ 5V
+

C2

0

C3

GND

1B

terhubung langsung dengan rangkaian-

Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Catu

rangkaian dari alat penerima sinyal DTMF.

Daya

. .

Rangkaian Modul LCD 

4.1.2. Pengujian

Fungsi dasar dari rangkaian ini digunakan
untuk antar muka kepada pengguna, bahwa
apapun yang melewati kedua sensor akan
ditampilkan pada display LCD, sehingga
pengguna

dapat

mengetahui

hasil

pengukuran kecepatan dari sebuah benda,
Secara garis besar rangkaian LCD yang
dihubungkan
mikrokontroler.

dengan

rangkaian

Rangkaian

Sensor

Photodioda
Pada bagian sumber cahaya
menggunakan dua buah led bright
yang jarak antar kedua pemancar
cahaya tersebut telah ditentukan
yaitu 10 cm yang akan digunakan
pada saat perhitungan konversi
mikrokontroler dalam satuan meter
perdetik (M/S).

Led

bright

digunakan

karena

3.

pancaran cahayanya lebih terang
daripada led biasa dan cahayanya
dapat digunakan sebagai pemicu
sensor photodioda.
+5V
2A
1 ,5 K

4.

IC 2 D
12
11
13

74H C 132N
1A

1B

2B

5.

Gambar 4.2. Pengujian
Rangkaian Sensor Photodioda
4.1.3. Pengujian Rangkaian
Mikrokontroler dan LCD
listing program yang pakai
dalam serangkaian uji coba tersebut
adalah sebagai berikut :
1.

Listing Program Inisialisasi LCD :
INIT_LCD:
MOV R1
CALL WRITE_INST
MOV R1,#00111000B
CALL WRITE_INST
MOV R1,#00001100B
CALL WRITE_INST
RET

Listing Program Pengirim Data ke
LCD :
WRITE_DATA:
SETB RS
MOV P0,R1
SETB EN
CALL DELAY
CLR EN
RET
Listing Program Waktu Tunda :
DELAY:
MOV R0,#0
DELAY1:
MOV R7,#0FH
DJNZ R7,$
DJNZ R0,DELAY1
RET
Listing Program Utama LCD :
ORG 00H
CALL INIT_LCD
START:
MOV R1,#80H
CALL WRITE_INST
MOV R1,#’A’
CALL WRITE_DATA
STOP:
SJMP STOP

4.2. Analisa
Proses

analisa

mendapatkan

dilakukan

kesesuaian

untuk
antara

perangkat keras yang sudah di ujicoba
dengan perangkat lunak yang telah
dimasukkan

kedalam

mikrokontroler

AT89S52. Hasil analisa dari listing
program dan akan diberikan gambar
tampilan display pada Liquid Crystal

2.

Listing Program Pengirim Instruksi
ke LCD :
WRITE_INST:
CLR RS
MOV P0,R1
SETB EN
CALL DELAY
CLR EN
RET

Display ( LCD ).
Langkah pertama akan menampilkan
pesan informasi “Ukur Kecepatan” dan
“By:ARIS-MERCU”,

setelah

itu

“-

JARAK v/s WAKTU” dan “SISTEM
READY”, tulisan ini menandakan bahwa

sistem telah siap mendeteksi kecepatan

cahaya

terhalang

dari sebuah benda,

kemudian

oleh

dikirim

benda,
ke

IC

74HC132N yang berfungsi untuk
memberikan logika 1 dan 0 yang

program dalam kondisi siap untuk

bisa diterima oleh mikrokontroler.

mendeteksi benda yang akan melewati
kedua sensor. Selama sensor 1 dan 2

2.

Sistem kerja dari alat ini yaitu

maka LCD

dengan cara mendeteksi kecepatan

akan menampilkan teks yang berupa

benda yang melewati sensor 1 dan

tulisan “sistem Ready” dan tulisan

2

“JARAK

pengukuran

tidak dilewati oleh benda

V/S

WAKTU”

secara

dengan

menampilkan

hasil

kecepatan

yang

bergantian, apabila ada benda yang

ditampilkan di LCD, dengan cara

melewati kedua sensor, maka program

memanggil data yang tersimpan

akan mengeksekusi kecepatan dari benda

pada memori mikrokontroler.

tersebut,

3. Alat

kemudian

menampilkan

LCD

akan

ini

benda tersebu.

hasil

tetapi apabila benda hanya melewati

sebelumnya.
5.2.
1.

“TIDAK TERDETEKSI”.

secara

otomatis tanpa harus mereset

hasil penghitungan dari

sensor 1 saja, maka akan tampil tulisan

bekerja

penghitungan

Saran
Bagi pengguna sistem ini perlu
diperhatikan jarak antara sensor 1
dan sensor 2.

2.

Sistem ini dapat pula diaplikasikan
untuk mengukur kecepatan dari
kendaraan bermotor.

3.
4.3 Metode Black Box

Apabila sistem ini diaplikasikan
untuk

Pengukuran Kecepatan

sebaiknya digunakan pada jalan

seperti pada jalan-jalan tertentu

PENUTUP

yang

1.

sudah

kecepatannya.

Kesimpulan
Photodioda

dapat

bermotor,

yang tingkat kepadatannya kurang,

BAB V

5.1.

kendaraan

mendeteksi

kecepatan gerak benda apabila

ditentukan

batas

DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo, (2005), Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.28-12-2010,Jam: 12:00
Edhy Sutanta,ST, (2001), Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu,
Yogyakarta.Tanggal:28-12-2010,Jam:10:00
Frederick J. Bueche, Ph.D, Teori Dan Soal-Soal Fisika, Erlangga, Jakarta.Tanggal:28-122010,Jam:14:00
Jogiyanto HM, (1999), Pengenalan Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta,
Yogyakarta.Tanggal:25-12-2010,Jam:18:00
Lukas Willa, (2007), Teknik Digital Mikroprosesor Dan Mikrokomputer, Penerbit
Informatika, Jakarta.Tanggal:25-12-2010,Jam:20:00
Muhammad Supriadi, (2005), Pemrograman IC PPI 8255 Menggunakan Delphi, Andi
Offset, Yogyakarta.Tanggal:20-12-2010,Jam:13:00
Nino Guevara Ruwano, (2006), Berkarya Dengan Mikrokontroler AT89C2051, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.Tanggal:20-12-2010,Jam:15:00
Semiconductor Devices, (1975), Heath Company, Michigan.Tanggal:10-12-2010,Jam:20:00
Usman, (2008), Teknik Antarmuka + Pemrograman Mikrokontroler AT89S52, C.V Andi
Offset, Yogyakarta.Tanggal:10-12-2-2010,Jam:10:00
www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc3390.pdf.Tanggal:1-12-2010,Jam:15:00
www.datasheetarchive.com%2Fpdf-datasheets%2FDatasheets-20%2FDSA390023.pdf.Tanggal:1-12-2010,Jam:14:00
www.photonic-product.com/techinfo/sanyo_tech/sanyo_catalogue2008.pdf.
Tanggal:4-2-2011,Jam:17:00
www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller bab4 LCDKarakter.htm
Ttanggal.4-2-2011,Jam:17:00

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Aris Puji Purnomo

Tempat/Tgl Lahir

: Jakrta, 18 Maret 1989

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Alamat Lengkap

: Jl. Bojong Raya Rt,013/04 Rawa Buaya Cengkareng
Jakarta-Barat

Agama

: Islam

Telp

: 083898725407

E-Mail

: arispp.aris97@gmail.com

Pendidikan Formal :
2003 – 2006

SEKOLAH DARUSSLAM, Ponorogo ( Jawa - Timur )

2006 – 2010

Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana, Jakarta – Barat.

Pendidikan Non Formal :
2006 - 2009

Pelatihan Programming PHP&JAVA
Pelatihan Komputer, Jaringan Komputer
Perkitan Komputer, Wajan Bolic dll
Bahasa Assembly

Riwayat Pekerjaan :
2006 - Sekarang

Wirausaha

Organisasi :
2006 - 2010

Angggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer

2008 - 2009

Ketua KEROHANIAN HIMA FASILKOM,
Univesitas Mercu – Buana,Jakarta - Barat

2006 - 2010

Anggota Kerohania Al-Faruq UKM, Universitas Mercu – Buana,
Jakarta - Barat

2008 - 2009

Ketua Keronanian Al-Khuwarizmi UKM Al-Faruq,Universitas,
Mercu – Buana, Jakarta – Barat

2007 - 2008

Ketua SIAR UKM Al-Faruq,Universitas, Mecu – Buana,
Jakarta - Barat