mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia

HAND OUT
Topik
Sub Pokok

: Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
: Menguasai dan memahami pemecahan masalah yang berkaitan dengan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia
Objektif
: Setelah Mengikuti pelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat :
Perilaku
1. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi homestatis dan pengertian serta
Mahasiswa
prinsip hemodinamik
2. Menjelaskan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar klien meliputi :
a. Oksigenasi
b. Nutrisi
c. Keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Eliminasi
e. Personel Hygiene
f. Aktivitas dan Latihan

g. Pemberian Obat
h. Pencegahan Infeksi dan Komplikasi
i. Intake dan Output
j. Ambulasi
k. Istirahat dan Tidur
l. Body Mekanik
m. Keamanan Lingkungan
3. Menjelaskan pengertian dan klasifikasi kebutuhan psikososial meliputi :
a. Hak-hak klien
b. Kewajiban klien
c. Rasa aman dan keselamata
Referensi
: 1. Johnson R. Taylor W. (2000). Skill For Midwifery Practice
2. Smith S. Duell D. (1985). Clinical Nursing Skill
3. Varney. (1997). Varney’s Midwifery
4. Hotma R. dkk. (2000). Pemeriksaan Fisik
5. Carcio H.A. (1999)., Advanced Health Assesment Of Woman
6. DASAR
Uliyah, M.,
dkk, (2012),1 Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) I, Surabaya,

KETERAMPILAN
KEBIDANAN
Health BookBERBASIS
Publishing KOMPETENSIS
PENDEKATAN KURIKULUM
7. Barbara, C Long. (2003). Perawatan Medical Bedah. Bandung : Yayasan
TAPK
HAND OUT
8. Carpento. (1995). Aplikasi Prektek KLinik. Jakarta: EKG
AKADEMI KEBIDANAN
AL-ISHLAH
CILEGON
9. Smeltzer,
S. C., & Bare,
B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Sudarth (Edisi 8). Jakarta: penerbitan Buku Kedokteran
FIKY ROFIQOHE.F., SKM
EGC
2014 - 2015
10. Perry peterson potter. 2003. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur dasar


Edisi: 5. Jakarta : EGC
11. Aziz Alimul. 2006. Pengantar KDM Buku 2. Jakarta Salemba Medika.
12. Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan Edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.
13. Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
14. Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach Third Edition.
Houghton Mefflin Company: Boston.
15. Nanda. 2005. Nursing Diagnosis: Definition & Classification, 2005-2006,
North American Nursing Diagnosis Association, Philadelphia
16. Nursing Intervention Classification (NIC)
17. Nursing Outcome Classificatin (NOC)
18. Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik
untuk Kebidanan (Edisi 2). Jakarta: Salemba Medika
19. Uliyah, Musrifatul & Hidayat A. A. A. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
20. Anonym.2009. Asuhan keperawatan klien dengan masalah keamanan dan
keselamatan. Diakses 22 Juni 2009 dari www.911medical.org
21. Anonym.2009. Analisa dokumentasi keperawatan pada asuhan keperawatan

kebutuhan keamanan dan keselamatan. Diakses 22 Juni 2009 dari
www.indonesiannursing.com
22. Johnson,M., Maas,M., Moorhead,S. 2000. Nursing outcome classification 2nd
edition. USA : Mosby.
23. McCloskey,J.C., Bulechek,G.M. 1995. Nursing intervention classification 2nd
edition.USA : Mosby
24. Patmawati,I. 2009. Kebutuhan keamanan fisik (biologic safety) pada klien di
tempat pelayanan kesehatan, rumah, dan komunitas dengan pendekatan proses
keperawatan. Diakses 22 Juni 2009 dari www.inna-ppni.or.id

KEBUTUHAN DASAR UNTUK MEMANDIRIKAN KLIEN
A. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. HOMEOSTATIS
Adalah suatu proses yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara stabilitas dan
beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Homeostatis merupakan
mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi berbagai
kondisi yang dihadapinya. Proses ini terjadi secara alamiah apabila tubuh mengalami
stres.
Homeostatitis terdiri atas :
a. Homeostatis fisiologis

Homeostatis fisiologis dapat dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem saraf
otonom. Terjadi melalui 4 cara :
- Pengaturan diri (self regulation)
Terjadi pada orang sehat, seperti : pengaturan fungsi organ tubuh
- Kompensasi
Reaksi tubuh terhadap ketidaknormalan, seperti : peningkatan keringat untuk
mengontrol kenaikan suhu tubuh, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi
visual pada saat tubuh mengalami ancaman.
- Umpan balik negatif
Untuk menyeimbangkan penyimpangan ysng terjadi dalam tubuh, seperti :
apabila tekanan darah meningkat akan meningkatkan baroceptor dan akan
menurunkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi.
- Umpan balik positif
Untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis, seperti : peningkatan denyut
jantung untuk membawa darah dan oksigen ke sel tubuh apabila mengalami
hipoksia.
b. Homeostatis psikologis
Fokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat
dari pengalaman hidup dan interaksidengan orang lain yang dipengaruhi oleh
norma dan kultur masyarakat, seperti : mekanisme pertahanan diri dengan contoh

menangis, tertawa, berteriak, memukul, meremas, mencerca, dll.

2. HOMEODINAMIKA
Merupakan pertukaran energi antara manusia dan lingkungan sekitarnya secara terus
menerus. Dalam hal ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri tetapi terus
berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
Prinsip menurut teori Rogers :
a. Prinsip integral
Prinsip utama dalam hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara manusia dan
lingkungan yang terjadi secara terus menerus karena adanya interaksi yang slaing
mempengaruhi.
b. Prinsip resonansi
Prinsip yang menyatakan bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan
frekuensinya bervariasi karena manusia memilki pengalaman dalam beradaptasi
dengan lingkungan
c. Prinsip helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.
B. KEBUTUHAN DASAR KLIEN
1. OKSIGENASI

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktifitas
berbagai organ sel tubuh.
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen
kurang dari lima menit akan menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Selain itu oksigen
digunakan oleh sel tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel.
Oksigen akan digunakan dalam metabolisme sel membentuk ATP (Adenosin Trifosfat)
yang merupakan sumber energi bagi sel tubuh agar berfungsi secara optimal.
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara melancarkan
saluran masuknya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2) sehingga
konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1
atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O 2 ke dalam
tubuh serta menghembuskan CO2 sebagai hasil sisa oksidasi
a. Pengertian
Oksigen yaitu suatu zat atau gas yang tidak berwarna, serta tidak ada rasa dan mudah
terbakar yang di gunakan dalam metabolism untuk mempertahankan kelangsungan
hidup seluruh sel dalam tubuh (Drs.H.Syaifudin, Amk., 1997)
b. Tujuan Pemberian Oksigenasi

1) Untuk menurunkan kerja jantung
2) Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan

3) Untuk menurunkan kerja paru-paru
(KDPK Kebidanan Teori Dan Aplikasi, Eny Ratna Ambarawati, 2008)
c. Faktor Yang Mempengaruhi Oksigenasi
1) Alergi pada saluran nafas seperti debu, bulu dan kapas
2) Saraf otonomik (bronkodilatasi dan bronkokontriksi)
3) Hormonal dan obat (Golongan parasimpatis yang dapat melebarkan saluran
pernapasan)
4) Faktor perkembangan seperti bayi prematur
5) Faktor lingkungan seperti ketinggian, debu
6) Faktor perilaku seperti pola makan  obesitas
(KDPK kebidanan teori dan aplikasi, Eny ratna ambarawati, 2008)
d. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Oksigenasi
1) Saluran pernafasan bagian atas
a) Hidung
b) Faring
c) Laring (tenggorokan)
d) Epiglotis

e) Trakhea
2) Saluran pernafasan bagian bawah
a) Brokhus
b) Bronkhiolus
c) Bronkhiolus terminalis
d) Bronkhiolus respiratori
e) Duktus alveolar dan sakus alveolar
f) Alveoli
g) Paru-paru
h) Pleura
(KDPK Kebidanan Teori Dan Aplikasi, Eny Ratna Ambarawati, 2008)
e. Fisiologi Sistem Pernapasan
Bernafas/pernapasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan
lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang
(ekspirasi).
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi
abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat
frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :


1) Ventilasi
Yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan
tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang,
diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan
gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a) Tekanan udara atmosfir
b) Jalan nafas yang bersih
c) Pengembangan paru yang adekuat
2) Difusi
Yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan
kapiler paru-paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang
bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang
lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan
pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran
respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran
respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan

oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40
mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a) Luas permukaan paru
b) Tebal membran respirasi
c) Jumlah darah
d) Keadaan/jumlah kapiler dara
e) Afinitas
f) Waktu adanya udara di alveoli
3) Transpor
Yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan
sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida
harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 %
oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa
ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam
cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a) Curah jantung (cardiac Output / CO)
b) Jumlah sel darah merah
c) Hematokrit darah
d) Latihan (exercise)

e) Keadaan pembuluh darah
Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,
kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.
1) Sistem kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung
untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri
dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta
melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi
sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu kembali membentuk
vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium kanan. Darah dari
atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup pulmonalis untuk
kemudian dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir
di dalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersikulasi secara sistemik
berdampak pada kemampuan transport gas oksigen dan karbon dioksida.
2) Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksia
dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit
yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut dalam
plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan setiap
molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu
molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO 2). Afinitas atau ikatan Hb
dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam
darah merah.
Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memengaruhi transport
gas.
f. Gangguan Kebutuhan Oksigenasi
1) Hipoksia
Merupakan kondisi tidak tercukupnya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam
tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di tingkat
sel, sehingga dapat memunculkan tanda seperti kulit kebiruan (sianosis)
2) Obstruksi jalan pernafasan
3) Pertukaran gas
4) Perubahan pola pernafasan
a) Apnea (pernapasan berhenti untuk beberapa detik)
b) Takipnea (pernafasan > 24x/menit)
c) Bradipnea (pernafasan yang lembut ± 10x/menit)
d) Hiperventilasi (bernafas lebih cepat)
e) Kussmaul (pernapasan cepat dan dangkal)
f) Dispnea (sesak dan berat saat pernafasan)
g) Ortopne (kesulitan bernafas kecuali dalam posisi duduk)
g. Tindakan Untuk Mengatasi

1) Latihan nafas

2) Latihan bentuk efektif

3) Pemberian oksigen

4) Fisioterapi dada

5) Pengisapan lendir

2. NUTRISI

Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan untuk
aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi berfungsi
untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh
sebagai tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit, fungsi utama
nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada
masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang
gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah
Recommended Daily Allowance (RDA).
a. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh manusia yang bertujuan menghasilkan energi yang nantinya akan digunakan
untuk aktivitas tubuh serta mengeluarkan zat sisanya (hasil metabolisme). Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit.

b. Fungsi Nutrisi
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Nutrisi berfungsi :
1) Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktifitas tubuh
2) Untuk membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh
3) Untuk mengatur berbagai kimia di dalam tubuh.
4) Untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh

5) Untuk mengatur proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga
6) Untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
c. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan merupakan faktor
penting dalam menentukan status nutrisi. Energi adalah kekuatan untuk kerja.
Manusia membutuhkan energi untuk terus-menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau
Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi (Panas + kerja + energi simpanan).
1) Pemasukan Energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Dari makanan yang
dimakan kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein, lemak, dan
karbohidrat. Besarnya energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori
juga disebut satu kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1
K atau sama dengan 1.000 kalori.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang
merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
2) Pengeluaran Energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men-support
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk
senyawa fosfat seperti Adenosin Triphosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR)
dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap hari ditentukan dengan rumus = (BMR
+ 24) + (0.1 X Konsumsi kkal setiap hari + energi untuk aktivitas ).
Energi untuk aktivitas misalnya : Istirahat = 30 kal/jam , duduk = 40 kal/jam,
Berdiri = 60 kal/jam, Menjahit = 70 kal/jam, Mencuci piring = 130 s/d 176
kal/jam, Melukis 400 kal/jam.
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka akan
terjadi keseimbangan negatif (-) sehingga cadangan makanan dikeluarkan, hal ini
akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaliknya, jiak pemasukan lebih
banyak dari pengeluaran energi maka akan terjadi keseimbangan positif (+),
kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat
badan.
3) Basal Metabolisme Rate
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat
yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernapasan,
peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
a) Usia

b)
c)
d)
e)
f)
g)

Jenis Kelamin
Tinggi dan Berat Badan
Kelainan endokrin
Suhu Lingkungan
Keadaan Sakit
Karakteristik Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
- Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)
dan obesitas.
Cara menghitung berat badan ideal Body Mass Index, mengacu pada
rumus untuk menghitung berat badan ideal menurut Body Mass Index
Body Mass Index (BMI) atau Index Massa Tubuh (IMT) merupakan
penghitungan berat badan ideal yang didasarkan pada rumus:
Berat Badan( Kg)
IMT (BMI )=
Tinggi badan(m)2
Apabila indeks tersebut sudah didapat dari perhitungan diatas,
langkah selanjutnya adalah dengan mencocokkan kriteria berat badan
anda berdasarkan kriteria kriteria IMT/BMI menurut versi WHO
(World Health Organisation):
 BMI < 18.5 berarti badan kurang ideal, perlu lebih banyak
olahraga dan makan makanan padat kalori dari jenis complex
carbohidrat.
 BMI 18.5 – 22.9 berarti berat badan kamu ideal, tetap jaga pola
makan dan olahraga secukupnya.
 BMI 23 – 24.9 bearti berat badanmasih tergolong normal-ideal
mendekati obesitas, perlu memperbaiki pola makan dan
perbanyak olahraga.
 BMI 25 – 29.9 berarti di ambang batas obesitas, kondisi bahaya,
segera ubah kebiasaan makan dan kembali ke gaya hidup sehat.
 BMI ≥ 30 berarti udah berada di level obesitas, lakukan diet dan
perbanyak olahraga untuk membakar lebih banyak kalori dan
mengurangi timbunan lemak dalam tubuh.

-

Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan barat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu atau pada
remaja dan dewasa adalah
Ideal Body Weight ( IBW )=Tinggi badan( cm) – 100 X 10
4) Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a) Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain.
b) Kegiatan mekanik oleh otot
c) Aktivitas otot dan syaraf
d) Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormone.
e) Sekresi cairan pencernaan
f) Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g) Pengeluaran hasil sisa metabolisme
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
a) Peningkatan Basal Metabolisme Rate (BMR)
b) Aktivitas tubuh
c) Faktor usia
d) Suhu Lingkungan
e) Penyakit atau status kesehatan.
d. Nutrien (Zat-zat gizi)
1) Pengertian
Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan dalam tubuh unutk menjalankan fungsinya.
Ada 3 (tiga) fungsi utama nutrien adalah :
a) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh,
b) Menyediakan utuk struktur jaringan tubuh seperti tulang dan oto,
c) Mengatur proses tubuh.
Energi dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai nilai kalori. Kalori
adalah energi yang digunakan untuk pembakaran.
a) 1 gr karbohidrat dan protein : 4 Kkal
b) 1 gr Lemak
: 9 Kkal
2) Rata-Rata Pemasukan Energi
Rata-rata pemasukan energi yaitu :
a) 45% energi dari kebutuhan energi total adalah dari karbohidrat, atau sisa
dari kebutuhan energi yang telah dikurangi dengan energi yang berasal dari
protein dan lemak. Bila kebutuhan energi dalam
b) 10-25% energi dari kebutuhan energi total adalah dari lemak. Bila
kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang berasal dari
lemak hendaknya sebesar 245-613 kkal atau 27-68 gr lemak.sehari adalah

sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat hendaknya
sebesar 1470-1838 kkal atau 368-460 gr karbohidrat.
c) 10-15% energi dari kebutuhan energi total adalah dari protein. Bila
kebutuhan energi dalam sehari adalah 2450 kkal, energi yang berasal dari
protein hendaknya sebesar 245-368 kkal atau 61-92 gr protein
3) Elemen Nutrien / Zat Gizi

Elemen nutrien / zat gizi adalah sebagai berikut :
a) Karbohidrat
b) Protein

c) Lemak
d) Vitamin
e) Mineral
f) Air
Karbohidrat, lemak dan protein disebut energi nutrein karena merupakan sumber
energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi
penting untuk membangun, mempertahankan dan mengatur metabolisme
jaringan.
Fungsi zat gizi yaitu :
a) Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, garakan dan kerja fisik
b) Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c) Sebagai pelindung dan pengatur
Berikut adalah penjelasan dari elemen-elemen nutrien, yaitu :
a) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan
jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa,
pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi
karbohidrat berbentuk asam lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3 jenis
yaitu : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
- Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat
langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah
glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran,
fruktosa banyak terdapat pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang
berasal dari pecahan disakarida.
- Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan
maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan
jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu hewan.
- Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, yaitu :
- Sumber energi yang murah.
- Sumber energi utama bagi otak dan syaraf.

- Membuat cadangan tenga tubuh.
- Pengaturan metabolisme tubuh.
- Untuk efesiensi penggunaan protein.
- Memberikan rasa kenyang
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lainlain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat
berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui mukusa usus.
Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah) semua berbentuk
monosakarida. Monosakarida (Fruktosa, Galaktosa, Glukosa) yang masuk
bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati Monosakarida diubah
menjadi glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke otot. Di dalam
otot glukosa dibakar membentuk glikogen melalui Proses Glikoneogenesis.
b) Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam
jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis didalam tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam
amino esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Penggolongan Protein
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan
yaitu :
- Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan
globulin.
- Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan
glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk
kromoprotein.
- Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan
gelatin.
Fungsi Protein
Protein memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu :
- Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotic koloid, keseimbangan asam.

-

Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Pengaturan metabolisme .
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk
genetik.
Sumber Protein
Ada beberapa sumber protein yang dapat telah diketahui, yaitu
- Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
- Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.

Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi
albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah
menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pankreas dan
selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati.
Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk menganti selsel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah.
Karena protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna
secara sempurna dan hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati
kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua
macam zat yaitu asam organik dan amoniak. Amoniak dibuang melalui
ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber energi.
c) Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi :
- Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
- Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.
Fungsi Lemak
- Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa
oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
- Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
- Memberikan asam-asam esensial.
Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada
kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani
banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada
daging sapi, kambing dan lainnya.
Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam
lemak karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam
pembuluh darah dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses
kimiawi Gliserol diubah menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat
Arang gliserol akan menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai
hasil sampingan yang disebut kolesterol.

d) Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai
katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi
makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan
mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam
makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang temasuk
dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron,zinc. Secara umum fungsi
dari mineral adalah :
- Membangun jarigan tulang
- Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
- Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
- Membuat berbagai enzim
e) Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan
dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Klasifikasi Vitamin
Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
- Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic
acid, serta vitamin c.
- Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E ,
Fungsi Vitamin
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan dan
pemeliharaan kesehatan.
f) Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia.
Tubuh manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang
lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur
seseorang, maka proporsi air dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada
orang dewasa asupan air antara 120-1500 cc per hari, namun dianjurkan
1900 cc untuk optimal. Selain itu, air yang masuk ke dalam tutbuh melalui
makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya melalui:
- Keringat berlebih
- Muntah
- Diare
- Gejala Dehidrasi
e. Masalah-Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri dari :
1) Kekurangan Nutrisi  BB 10 – 20% dan TB di bawah normal / ideal
2) Kelebihan Nutrisi  BB > 10% berat ideal

3) Obesitas  Peningkatan BB > 20 % dari berat normal
4) Malnutrisi  BB rendah dengan asupan makanan yang kurang
5) Diabetes Melitus  Kekurangan insulin dan penggunaan karbohidrat yang
berlebihan
6) Hipertensi  gangguan nutrisi yang disebabkan oleh obesitas, serta asupan
kalsium, natrium dan gaya hidup yang berlebihan
7) Jantung Koroner  adanya oeningkatan kolesterol darah dan merokok
8) Anoreksia  penurunan BB secara mendadak dan berkepanjangan ditandai
dengan konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi
dan kelebihan energi.
f. Tanda-tanda kekurangan nutrisi
Nutrisi serat adalah salah satu jenis nutrisi yang sangat penting dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Kandungan nutrisi serat dapat kita temukan pada buah-buahan dan
sayur-sayuran. Tapi sayangnya banyak di antara kita yang enggan memakan buah
dan sayur-sayuran dengan teratur, alhasil asupan nutrisi serat tidak terpenuhi dengan
baik tanda kekurangan asupan nutrisi serat :
1) Gejala yang paling umum jika tubuh kekurangan asupan nutrisi serat yaitu
mengalami sembelit. Sembelit sendiri dapat diartikan terjadi masalah pada pola
dan proses buang air besar atau biasa disingkat dengan BAB. Jika kita BAB
dengan pola tidak normal seperti dalam seminggu hanya tiga kali dan fesesnya
cenderung kering dan keras, maka kemungkinan besar tubuh kita mengalami
sembelit.
2) Pasti kita pernah mendengar bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang
berserat tinggi seperti buah dan sayur dapat menjaga tubuh kita langsing atau
dengan kata lain makanan berserat dapat dijadikan sebagai alternatif makanan
untuk diet. Nutrisi serat sendiri dapat memberikan rasa kenyang yang cukup,
sehingga akan menghindari kita untuk tergoda memakan makanan yang
berlebihan dikarenakan masih terasa lapar walaupun sudah makan dengan porsi
normal. Oleh karena itu dapat juga dikatakan salah satu tanda tubuh kurang serat
adalah tubuh akan cenderung mengalami obesitas atau kenaikan berat badan.
3) Indikasi lainnya tubuh kekurangan asupan nutrisi serat adalah gula darah
cenderung tidak stabil atau naik-turun dengan pola tidak normal. Oleh karena itu
bagi orang yang memiliki penyakit diabetes, maka salah satu cara terbaik untuk
mengatasinya adalah dengan cara memakan makanan yang kaya akan nutrisi
serat seperti buncis, nasi merah, kacang polong dan sebagainya. Serat dapat
membantu mengontrol kadar gula dikarenakan serat dapat dapat berfungsi
menunda penyerapan gula.
4) Jika kita sedang melakukan diet atau dikarenakan kelelahan setelah menjalankan
aktivitas seharian, kemudian mengalami mual, maka hal ini juga salah satu tanda
tubuh kita kekurangan asupan nutrisi serat. Biasanya dalam diet akan lebih

cenderung memakan makanan yang kaya protein dan rendah karbohidrat. Hal ini
akan membuat tubuh lelah, mual dan kolesterol dapat naik jika dilakukan
berlebihan. Sebaikanya segera mengkonsumsi makanan kaya serat untuk
mengatasi masalah ini
g. Prinsip Perhitungan Nutrisi Sesuai Usia
1) Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan rumus:
Berat Badan( Kg)
IMT (BMI )=
Tinggi badan(m)2
Contoh:
BB = 50 kg, TB = 160 cm
Berat Badan ( Kg )
50
50
IMT (BMI )=
=
=
=19,53
2
2
2,56
Tinggi badan ( m ) ( 160 /100 )
2) Penghitungan energi
a) Cara Menentukan AMB
AMB dipengaruhi oleh umur, gender, berat badan, dan tinggi badan. Ada
beberapa cara menentukan AMB, yaitu :
- Menggunakan Rumus Harris Benedict (1919)
Laki – Laki
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan
= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan :
BB : berat badan dalam kg
TB : tinggi badan dalam cm
U : umur dalam tahun
- Cara cepat (2 cara)
 Laki – laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam
 Laki – laki = 30 kkal x kg BB
Perempuan = 25 kkal x kg BB

-

Cara FAO/WHO/UNU
Cara ini memperhatikan umur, gender, dan berat badan (lihat tabel di
bawah ini) :
AMB (kkal/hari)
Kelompok Umur
Laki-laki
Perempuan
0–3
60,9 B *) - 54
61,0 B – 51
3 – 10
22,7 B + 495
22,5 B + 499
10 – 18
17,5 B + 651
12,2 B + 746
18 – 30
15,3 B + 679
14,7 B + 496
30 – 60
11,6 B + 879
8,7 B + 829
≥ 60
13,5 B + 487
10,5 B + 596
Ket : * = Berat Badan
b) Cara menentukan kebutuhan energi untuk aktifitas fisik
Aktifitas fisik dapat di bagi empat golongan yaitu sangat ringan, ringan,
sedang, dan berat. Kebutuhan energi untuk berbagai aktifitas fisik
dinyatakan lipatan AMB.
AMB (kkal/hari)
Aktivitas
Laki-laki
Perempuan
Sangat Ringan *)
1,30
1,30
Ringan **)
1,65
1,55
Sedang **)
1,76
1,70
Berat **)
2,10
2,00
Contoh : cara menaksirkan kebutuhan energi untuk seorang perempuan
berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158 cm
dengan aktivitas ringan dengan menggunakan empat cara adalah sebagai
berikut :
Kebutuhan energi untuk AMB
- Harris Benedict
= 655 + (9, 6 x BB) + (1, 8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
= 1297, 6 kkal (dibulatkan 1298kkal)
- Rumus Cepat 1
= 0,95 kkal x kg BB x24 jam
= 0,95 kkal x 52 x 24
= 1185.8 (dibulatkan 1186 kkal)
- Rumus cepat 2
= 25 kkal x kg BB
= 25 x 52
= 1300 kkal
- Rumus FAO/WHO/UNU
= 14,7 x 52 + 496 kkal
= 1260,4 kkal ( dibulatkan menjadi 1260 )

Kebutuhan AMB menurut keempat cara di atas tidak menunjukkan
perbedaan yang berarti. Oleh sebab itu, cara menghitung AMB dengan
rumus cepat 1 dan 2 yang lebih praktis, dapat di terapkan dalam lapangan.
Kebutuhan Energi dengan aktifitas fisik
Kalikan nilai AMB dengan kelipatan yang sesuai dengan aktivitas.
Klasifikasi nilai IMT:
IMT
STATUS GIZI
KATEGORI
< 17,0
Gizi Kurang
Sangat Kurus
17,0 – 18,5
Gizi Kurang
Kurus
18,5 – 25,0
Gizi Baik
Normal
25,0 – 27,0
Gizi Lebih
Gemuk
> 27,0
Gizi Lebih
Sangat Gemuk
Batas lingkar pinggang normal:
Wanita
: < 80 cm
Pria
: < 90 cm
h. Gula Darah Sewaktu
1) Pengertian
Kadar darah sewaktu (kadar gula darah sewaktu) adalah hasil pengukuran
yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula
akan lebih tinggi.
2) Standar atau Normal Gula Darah
Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan
140 mg/dl (gula darah sewaktu). Namun, pada penderita DM, kadar gula darah
puasanya lebih dari 126 mg/dl dan gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl.
Jadi kalau sedang berpuasa, maka kadar gula darah akan menurun, hmm
lumayan membantu.
Ketika anda mengeceknya, maka jika di atas angka normal, segera lakukan
diet gula darah/pantangan gula darah. Misal segera buang gula putih di rumah
anda, ganti manis-manis dengan makan buah. Ganti minum teh manis dengan
air putih saja. Sebab utama gula darah naik adalah karena asupan gula yang
tidak dapat diserap tubuh (gula sintetis), termasuk gula pasir/gula putih. Sudah
sering saya tulis gula putih adalah racun paling manis.
3) Sumber Gula Darah
Penderita gula darah tinggi sangat membutuhkan sumber tenaga dan sumber
tenaga adalah yang manis-manis seperti buah-buahan. Jadi sebaiknya setiap
hari sebelum sarapan untuk konsumsi buah-buahan. Karena buah manis hanya
butuh waktu antara 10 - 20 menit untuk dicerna menjadi tenaga. Kalau
memakan nasi/makanan berat dulu, maka baru dicerna setelah 2 – 3 jam.
Dalam ilmu foodcombining pun demikian, yang harus dimakan di awal adalah
yang paling cepat dicerna, seperti buah-buahan.

4) Pengukuran Gula Darah
OK adalah pengukuran kadar gula darah sewaktu,baik dilakukan dengan
puasa atau tanpa puasa. Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan
sebagai suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang ada mempunyai resiko
kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau menyebabkan munculnya
penyakit jantung dan pembuluh darah.
IGT oleh WHO didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang
mempunyai resiko tinggi untuk terjangkit diabetes walaupun ada kasus yang
menunjukkan kadar gula darah dapat kembali ke keadaan normal. Seseorang
yang kadar gula darahnya termasuk dalam kategori IGT juga mempunyai
resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah yang sering mengiringi
penderita diabetes. Kondisi IGT ini menurut para ahli terjadi karena adanya
kerusakan dari produksi hormon insulin dan terjadinya kekebalan jaringan otot
terhadap insulin yang diproduksi.
Batas bawah untuk IFG tidak berubah untuk pengukuran gula darah
puasa yaitu 6.1 mmol/L atau 110 mg/dL. IFG sendiri mempunyai kedudukan
hampir sama dengan IGT. Bukan entitas penyakit akan tetapi sebuah kondisi
dimana tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara optimal dan terdapatnya
gangguan mekanisme penekanan pengeluaran gula dari hati ke dalam darah.
5) Metode Pengukuran Gula Darah
a) Metode pengukuran kadar gula standard menggunakan bahan plasma
darah yang berasal dari pembuluh vena. Plasma darah adalah bagian cair
dari darah. Intinya adalah darah yang sudah tidak mengandung bahanbahan padat lagi seperti sel darah merah hematokrit dan yang lainnya.
Pada alat pengukur gula darah portabel yang banyak terdapat di pasaran,
metode mendapatkan plasma dari darah dengan melakukan penyaringan
darah yang diambil yang dilakukan oleh strip tempat menaruh sediaan
darah yang diambil. Pengukuran kadar gula darah sebaiknya dilakukan
sesegera mungkin setelah darah diambil dari vena. Pengukuran darah
vena dan kapiler pada saat puasa memberikan hasil yang identik pada
saat puasa tetapi tidak untuk pengukuran 2 jam setelah makan dimana
hasil dari darah kapiler menunjukkan nilai yang lebih tinggi.
b) Ada sebuah metode pemeriksaan kadar gula darah lainnya yang dapat
membantu menentukan pengelompokan gangguan kadar gula darah yaitu
OGTT (Oral Glucose Tolerance Test = Tes Toleransi Glukosa Oral ). Hal
ini penting disebutkan karena : Tes glukosa darah puasa saja mempunyai
nilai kegagalan untuk mendeteksi diabetes yang telah diderita
sebelumnya (Tetapi belum diketahui kepastiannya) sebesar 30%
c) OGTT merupakan metode pengukuran yang dapat mengidentifikasi
kondidi IGT secara akurat. OGTT diperlukan untuk memastikan
seseorang mengalami gangguan toleransi glukosa yang tidak terdeteksi

(dicurigai) dan juga berarti mengeluarkan orang tersebut dari kecurigaan
yang ada. Tes OGTT disarankan untuk dilakukan pada seseorang yang
memiliki kadar gula puasa 6.1 – 6.9 mmol/L atau 110 – 125 mg/dL untuk
menentukan kepastian status toleransi glukosanya. Pemeriksaan HbA1c
tidak disarankan sebagai pemeriksaan diagnosis untuk diabetes dan
kondisi gangguan kadar gula darah lainnya.
i. Pemasangan Selang NGT
1) Pengertian
Suatu tindakan memasang selang nasogastrik selang plastik yang dilakukan
dengan melewati hidung, esophagus dan berakhir di lambung.
2) Tujuan
a) Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan yang adekuat.
b) Memasukan obat bagi klien yang tidak dapat diberikan secara oral.
c) Evalusai isi lambung seperti mengeluarkan beracun atau pada klien yang
sedang melaksanakan operasi pneumonnectomy untuk mencegah muntah dan
aspirasi.
d) Mengambil contoh spesimen isi lambung untuk pemeriksaan dignostik.
3) Prinsip Pemasangan
Cara pemasangan selang nasogastrik atau NGT yaitu dengan prinsip bersih.
j. Perawatan Lavage
1) Pengertian
Membersihkan lambung dengan cara memasukan dan mengeluarkan air lambung
dengan menggunakan selang Nasogastrik (NGT).
2) Tujuan
a) Membersihkan lambung
b) Mengeluarkan racun dari lambung
3) Kebijakan
a) Selama tindakan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
b) Observasi kemungkinan komplikasi, sperti :
- Aspirasi atau sesak napas
- Ditensi abdomen karena lambng penuh air
Bila hal tersebut terjadi segera laporkan kepada dokter. Observasi meliputi :
jumlah cairan yang masuk, keluar dan warna cairan
3. KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTRONIT
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
a. Cairan
Tubuh manusia terdiri dari cairan antara 50%-60% dari berat badan. Kebutuhan
cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Cairan tubuh terbagi atas 2 kompartemen yaitu:

1) Cairan intraseluler.
Cairan intraseluler terdiri dari 40% dari berat badan orang dewasa atau 70%
total dari cairan tubuh.
2) Cairan ekstraseluler.
Cairan ekstraseluler terdiri dari 20% dari berat badan orang dewasa atau 30%
dari total dari cairan tubuh (Metheny, 1992 dari C.Taylor, C. Lillis dan P.
LeMone, 1998). Cairan ekstraseluler terdiri dari cairan intravascular dan
interstisial. Cairan intravascular atau plasma merupakan cairan dari komponen
darah. Cairan interstisial adalah cairan yang terdapat pada jaringan sel dan
limpa. Cairan Total Tubuh (Total Body Water) atau TBW/TBF adalah jumlah
total cairan yang dikeluarkan prosentase dari berat badan.
Pergerakan Cairan Tubuh.
Mekanisme pergerakan melalui tiga proses:
1) Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan.
2) Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air melalui membran
semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi
yang tinggi yang sifatnya menarik.
3) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena
daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
Sumber Cairan
Tubuh mendapatkan cairan dari beberapa sumber:
1) Cairan Ingestif.
2) Cairan dalam makanan.
3) Cairan dari oksidasi metabolik.
Pengeluaran Cairan
Cairan tubuh hilang melalui ginjal dalam bentuk urin, saluran intestinal dalam bentuk
feses, dan melalui keringat. Insensible Water Loss (IWL) adalah kehilangan cairan
yang tidak dapat di persepsikan, sekitar 15-20 ml/24 jam. Pengeluaran cairan melalui
organ-organ.

1) Ginjal.
a) Pengatur keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk
disaring setiap hari.
b) Produksi urin untuk semua usia 1 ml/kg/jam.
c) Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5 lt/hari.
d) Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron.
2) Kulit.
a) Diatur oleh saraf simpatis.
b) Rangsangan kelenjar dapat dihasilkan dari aktivitas otot, suhu lingkungan
dan demam.
3) Paru-paru.
a) Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari
b) Cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan dan
kedalaman napas akibat pergerakan atau demam
4) Gastrointestinal
a) Pada kondisi normal cairan yang hilang sekitar 100-200/ hari.
b) IWL sekitar 10-15 cc/kg BB/24 jam dengan kenaikan 10% dari IWL pada
setiap kenaikan suhu 1°C.
Masalah Keseimbangan Cairan.
1) Hipovolemik adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler.
2) Hipervolemik adalah penambahan/ kelebihan cairan volume cairan
ekstraseluler
b. Elektrolit.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan Elektrolit adalah substansi ion-ion yang
bermuatan listrik yang terdapat pada cairan. Ion-ion positif disebut kation dan ion-ion
negatif disebut anion. Satuan pengukuran elektrolit menggunakan istilah
milliequivalent (mEq). Satu milliequivalent adalah aktivitas secara kimia dari 1 mg
dari hidrogen. Cairan elektrolit adalah cairan Saline atau cairan yang memiliki sifat
bertegangan tetap. Cairan saline terdiri atas cairan: isotonik, hipotonik, dan
hipertonik.
1) Pengaturan Elektrolit
a) Sodium (Natrium/ Na+) Adalah elektrolit paling banyak terdapat pada
cairan ekstraseluler.
b) Natrium
Berfungsi mempertahankan keseimbangan air, pengatur utama volume
cairan ekstraseluler, mempengaruhi volume cairan intraseluler, sebagai
hantaran impuls saraf dan kontraksi otot, sebagai dasar elektrolit pada

c)

d)

e)

f)

g)

h)

pompa Natrium – Kalium. Natrium diatur oleh intake garam, aldosteron
dan pengeluaran urin. Nilai normal sekitar 135-145 mEq/ L (mmol/L).
Potassium (Kalium)
Adalah kation yang paling banyak pada intraseluler. Kalium berfungsi
sebagai pengatur aktivitas enzim sel dan komponen dari cairan sel.
Berperan vital pada proses transmisi dari impuls listrik dan kontraksi
syaraf, jantung, otot, intestinal, dan jaringan paru; metabolisme protein
dan karbohidrat. Membantu pada pengaturan keseimbangan asam basa
karena ion K dapat diubah menjadi ion hydrogen. Pengaturan ion K oleh
pompa Natrium, sekresi aldosteron merangsang ekskresi K dalam urin.
Nilai normal Kalium sekitar 3,5 – 5 mEq/L.
Calsium (Kalsium).
Berfungsi untuk transmisi impuls syaraf dan pembekuan darah,
katalisatos kontraksi otot dan kekuatan kontraksi otot. Dibutuhkan untuk
absorpsi vitamin B12 dan kekuatan tulang dan gigi. Kalsium dalam
cairan ekstrasel diatur oleh kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormon
paratiroid mengabsorpsi kalsium melalui gastrointestinal, sekresi melalui
ginjal. Hormon thyrokalsitonin menghambat penyerapan Kalsium tulang.
Nilai normal 1,3 – 2, 1 mEq/L atau 1/3 dari jumlah plasma protein .
Magnesium
Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Berfungsi pada
aktivitas enzim, metabolisme karbohidrat dan protein. Magnesium di
absorpsi oleh intestinal dan diekskresi oleh ginjal. Nilai normal 1,3 – 2, 1
mEq/L atau 1/3 dari jumlah plasma protein.
Chlorida (Klorida)
Merupakan cairan anion ekstraseluler ditemukan di darah, cairan
intestinal, dan limpa. Berfungsi mempertahankan tekanan osmotik darah.
Nilai normal klorida sekitar 95 – 105 mEq/L (mmol/L).
Bikarbonat
Bikarbonat merupakan molekul anion. Berfungsi pada keseimbangan
asam basa. Di atur oleh ginjal. Nilai normal sekitar 25 – 29 mEq/ L
(mmol/L).
Fosfat
Ion fosfat merupakan anion dalam sel tubuh. Berfungsi sebagai
keseimbangan asam basa. Penting pada pembelahan sel dan transmisi
dari herediter. Fosfat diatur oleh PTH (Parathyroid hormon) dan
diaktifkan oleh vitamin D. Nilai normal sekitar 2,5 – 4,5 mEq/L
(mmol/L)

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit
a) Usia.
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme dan berat badan.
Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan
cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b) Suhu lingkungan
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan
elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktivitas di
lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per
hari.
c) Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan
lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun
padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan
sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
d) Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah dan
pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium
dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume
darah.
e) Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh; misalkan :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkat kehilangan air melalui
IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses
regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami
gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan
untuk memenuhinya secara mandiri.

4. ELIMINASI
Eliminasi merupakan proses pembuangan. Pemenuhan kebutuhan eliminasi terdiri dari
kebutuhan kebutuhan eliminasi uri (berkemih) dan eliminasi alvi (defekasi)
a. Eliminasi Uri (Berkemih)
1) Sistem urinaria
a) Ginjal
Ginjal merupakan organ retroperitoneal yang terdiri atas dua bagian yaitu
kanan dan kiri tulang belakang. Fungsi ginjal yaitu sebagai pengatur
komposisi dan volume cairan dalam tubuh serta menyaring bagian dari
darah untuk dibuang dalam bentuk urine.
b) Kandung kemih (bladder, buli-buli)
Merupakan sebuah kantong yang terdiri dari otot halus yang berfungsi
sebagai penampung urine.
c) Uretra
Merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian
luar. Pada pria dan wanita fungsinya berbeda yaitu pada pria sebagai
tempat pengaliran urine dan sekaligus sebagai sistem reproduksi tetapi
pada wanita hanya menyalurk