PENGEMBANGAN PRODUK dan biaya pengendalian

PENGEMBANGAN PRODUK

KELOMPOK 2 :
1. BAGUS TRI HANDOKO
2. ERIKA LISMAWARNI
3. NURHIDAYAH
4. YUNI VRASTIKA
5. RICKY BAYU ADITYA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INTERNATIONAL
BUSINESS MANAGEMENT INDONESIA
MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat, rahmat, dan karunia yang sudah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini kami susun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh Bapak/Ibu dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Kualitas. Sekaligus sebagai media
pembelajaran kami, untuk lebih memahami materi yang akan disampaikan pada

bangku perkuliahan nanti.
Materi ini penulis susun terdiri dari topik- topik utama yang merupakan
berbagai pemahaman dasar bedasarkan teori dari beberapa sumber reffrensi dan
literature yang telah sesuai perkembangan perekonomian dunia seperti sekarang
ini. Sehingga makalah ini kiranya sangat diperlukan bagi Mahasiswa guna
menambah wawasan yang terkait erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan
yang berfokus pada “Pengembangan Produk”.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal pada saat
ini maupun yang akan datang dalam kegiatan pembelajaran Manajemen Kualitas.
Makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran sangat
kami perlukan untuk perbaikan di kemudian hari. Karena penulis menyadari,
bahwasannya keterbatasan ilmu merupakan kekurangan yang manusiawi
tergantung bagaimana kita menyiasati. Terima kasih.

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR


i

DAFTAR ISI

ii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Rumusan Masalah

2

1.3. Tujuan Penulisan


2

BAB II PEMBAHASAN

3

2.1. Pengertian Produk

3

2.2. Pengembangan Produk

5

2.3. Strategi Pengembangan Produk

7

2.4. Tahapan Pengembangan Produk


9

2.5. Desain Produk

11

BAB III PENUTUP

14

3.1. Kesimpulan

14

3.2. Saran

15

DAFTAR PUSTAKA


16

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin majunya zaman ditandai dengan kemunculan produkproduk yang semakin variatif, produk-produk tersebut dibuat sebagai alat pemuas
kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin bervariatif pula. Memahami
konsumen adalah suatu keharusan yang sangat mutlak karena setiap orang
memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan selera yang berbeda, maka
produk yang ditawarkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen yang bergeser dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Pada masa sekarang ini terjadi persaingan global yang semakin marak.
Perkembangan teknologi, siklus hidup produk yang semakin pendek dan tuntutan
kualitas yang tinggi dari konsumen, telah mendorong perusahaan untuk mampu
menghasilkan produk baru yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi. Dalam
berbagai industry, upaya untuk menciptakan produk berdaya saing yang tinggi
melibatkan serangkaian proses. Faktor kualitas yang unggul dalam persaingan.


1

1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa pokok permasalahan
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Dari Produk?
2. Apa Saja Strategi Pengembangan Produk ?
3. Apa Tahapan Pengembangan Produk ?

1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Produk
2. Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Produk
3. Untuk Mengetahui Tahapan Pengembangan Produk

2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Produk

Pengertian produk dibagi menjadi dua, yaitu produk nyata (tangible) dan
produk yang tidak nyata (intangible).berikut beberapa pengertian produk yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu :
Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 346) Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk didalamnya objek secara fisik,
orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Menurut body, walker, larranche (2000: 7) Produk adalah objek fisik berwujud
(seperti mobil, jam tangan, dan computer) yang memberikan jasa.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk meliputi barang, jasa,
orang, ide, tempat, dan organisasi yang ditawarkan ke pasar dan diperoleh melalui
pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
2.1.1. Tingkatan Produk
Dalam menawarkan produknya kepada konsumen pemasar yang baik
harus memperhatikan tingkatan dari produk yang akan ditawarkan ke pasar
sasaran.

3


Menurut Kotler (2002 : 449) pada dasarnya produk terbagi ke dalam
lima tingkatan, yaitu :
1.

Manfaat inti (core Benefit)
Yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibutuhkan dan akan
dikonsumsi oleh pelanggan. Contohnya manfaat umum dari sepatu
adalah untuk melindungi kaki.

2.

Produk dasar (Basic Product)
Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3.

Produk yang diharapkan (expected Product)
Yaitu saat set atribut dan persyaratan yang biasanya, diharapkan dan
disetujui pembeli ketika membeli produk itu. Contohnya bentuk, model

dan kualitas.

4.

Produk yang ditingkatkan (augmented Product)
Yaitu berbagi atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai
manfaat dan layanan sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan
dan bisa dibedakan dengan produk persaing. Contohnya bahan
berkualitas, tahan lama.

5.

Produk potensial (potential Product)
Yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dapat
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Contohnya
pembuatan sol sepatu dengan menggunakan sistem komputerisasi.

4

2.1.2. Klasifikasi Produk

Dalam pengembangan produk, perusahaan perlu mengklasifikasikan
produk

berdasarkan

pemakaiannya

atau

jenis

konsumen

yang

menggunakannya yang didasarkan ada karakteristik produk.
Menurut Kotler (2002 : 451) produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga
menurut ketahanan (durability) dan keberwujudan (intangibility) :
a. Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Merupakan barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau

beberapa kali penggunaan. Contoh : rokok, gula, garam.
b. Barang tahan lama (durable goods)
Merupakan barang berwujud yang digunakan selama kurun waktu yang
panjang dan biasanya dapat bertahan lama dengan pemakaian yang
berulang kali. Contoh : kulkas, mobil, televise.
c. Jasa atau pelayanan (service)
Merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan kepada
konsumen dan merupakan produk tidak konkret. Contoh : dokter, salon,
bengkel.
2.2. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan produk
yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu organisasi yang
efektif dalam mengelola proses pengembangan produk.

5

Menurut Kotler (2000 : 374) Pengembangan produk merupakan usaha
perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan mengembangkan produk baru
atau memperbaiki produk untuk pasar yang dikuasai sekarang.
Menurut

Kotler

dan

Armstrong

(2001

:

409)

mendefinisikan

pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk
fisik agar meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang
dapat diwujudkan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep
menjadi produk nyata. Dengan kata lain juga dapat disimpulkan bahwa suatu
perubahan yang dilakukan terhadap produk dapat menjadikan produk tersebut
dianggap sebagai produk baru.
2.2.1. Pentingnya Pengembangan Produk
Pengembangan produk dilakukan agar perusahaan dapat menghasilkan
produk

baru

untuk

memenuhi

selera

dan

kebutuhan

konsumen.

Pengembangan produk harus dilakukan sebagai kebijakan perusahaan dalam
mengelola produknya agar dapat memertahankan kelangsungan hidupnya
dengan cara berusaha meningkatkan atau mempertahankan laba yang
didapatkan selama ini.
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 107) pengembangan produk sangat
penting dikarenakan beberapa faktor :
1. Mempertahankan posisi sebagai pembaharu produk
2. Mempertahankan pangsa pasar

6

3. Menetapkan dasar-dasar pasar baru di kemudian hari
4. Merekrut segmen pasar lebih dahulu
5. Memanfaatkan kecanggihan teknologi baru
6. Memanfaatkan kekuatan distribusi
2.2.2. Manfaat Pengembangan Produk
Djaslim Saladin dan Yevis marty Oesman (2002 : 79) mengatakan bahwa
manfaat dilakukannya pengembangan produk diantaranya :
1. Untuk mencapai kemantapan penjualan dan laba
2. Untuk memperoleh penghematan dalam pasarnya
3. Untuk mempertahankan dan memperbaiki posisi dalam persaingan
4. Untuk menyesuaikan produk dengan selera dan kemampuan
konsumen serta pengembangan teknologi
5. Untuk meningkatkan market share
6. Untuk memperluas pasar
2.3. Strategi Pengembangan Produk
Untuk mengantisipasi berbagai hambatan dalam pengembangan produk
serta memaksimalkan hal-hal yang dapat menjadi pendorong dalam melakukan
pengembangan produk, perusahaan harus menyusun strategi dalam menghadapi
berbagai perubahan yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan bisnis. Lamanya
umur

siklus

hidup

produk

berbeda-beda

perusahaan

harus

berusaha

mempertahankan selama mungkin siklus hidup produk pada fase menguntungkan,
agar investasi yang telah dilakukan perusahaan tidak sia-sia. Yaitu dengan cara
mengembangkan produk baru dengan strategi yang tepat.

7

Menurut Kotler (2002 : 356-357) ada tiga macam strategi dalam
pengembangan produk :
1. Strategi peningkatan kualitas (quality improvement)
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk,
seperti daya tahan, keandalan, kecepatan, dan kualitas produk. Hal-hal
tersebut

akan

membantu

keberhasilan

pelaksanaan

strategi

pengembangan produk.
2. Strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)
Strategi ini bertujuan untuk menambah keistimewaan baru yang
terdapat pada produk, seperti dalam hal ukuran, berat, bahan yang
digunakan, aksesoris, maupun menambah keanekagunaan, keamanan,
atau kenyamanan dalam menggunakan produk.
3. Strategi peningkatan daya (style improvement)
Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetis yang
terdapat pada produk.
Perlu diketahui bahwa suatu produk tidak akan selamanya menjamin hasil
penjualan yang memuaskan. Hal ini disebabkan karena setiap produk mempunyai
daur hidupnya masing-masing. Menurut Kotler (2002 : 347) suatu produk
memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan empat hal :
1. Produk memiliki umur yang terbatas
2. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda dengan tantangan
yang bebeda bagi penjual
3. Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda

8

4. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian
dan personel yang berbeda.
2.4. Tahapan Pengembangan Produk
Tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan Kotler
(2002: 382-403 ) adalah sebagai berikut :
1. Penciptaan gagasan (Idea Genration )
Proses pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan-gagasan
produk. Perusahaan harus banyak menghasilkan idea tau gagasan yang
baik. Menurut Basu swastha dan Irawan (2000 : 18) sumber ide untuk
produk dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri ataupun dari luar
perusahaan.
2. Penyaringan gagasan (Idea Screening)
Tahap ini dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil resiko kerugian
dengan jalan membuang gagasan yang diperkirakan akan merugikan. Pada
tahap ini, gagasan mengenai produk baru yang terkumpul selanjutnya
disaring atau diseleksi, yaitu memisahkan mana gagasan yang sekiranya
menguntungkan perusahaan dan mana yang merugikan atau tidak
menguntungkan perusahaan.
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Ide-ide atau gagasan yang lolos dari tahap penyaringan perlu mengalami
pengembangan untuk dijadikan gagasan produk yang matang.
4. Pengembangan strategi pemasaran ( development of marketing strategy)

9

Untuk memperkenalkan konsep produk tersebut, manajer produk baru
menyusun strategi yang tepat, yaitu strategi penepatan produk,
peningkatan hasil penjualan, pangsa pasar, serta sasaran laba yang akan
dicapai.
5. Analisis bisnis (business Analysis)
Yaitu menentukan beberapa harga pokok baru, beberapa harga jual yang
akan ditetapkan untuk produk baru, berapa banyak perusahaan harus
menghasilkan dan menjual produk agar tidak mengalami kerugian dan
berapa keuntungan yang mungkin diterima oleh perusahaan.
6. Pengembangan produk (produk development)
Dalam tahap pengembangan produk, kemungkinan dilakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Membuat prototype
b. Melakukan pengetesan pilihan
c. Pemberian merk
d. Pengemasan
7. Pengujian pasar (market Testing)
Produk yang telah dibuat selanjutnya diproduksi tetapi dalam jumlah
sedikit dan dicoba dipasarkan dalam pasar terbatas.
8. Komersialisasi
Bila produk telah diterima pada waktu pengetesan pasar baru dapat dibuat
dalam jumlah besar dan digunakan dalam pasar yang luas untuk tujuan
komersil hanya perlu diperhatikan dalam memasarkan produk.

10

2.5. Desain Produk
Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering di artikan sebagai sebuah
perancangan, rencana atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah
tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dikatakan bahwa desain sepadan dengan kata perancangan.
Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus
pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti membaca
sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir mereka serta
banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam
perancangan sebuah produk. Selain itu ditentukan pula factor-faktor ynag perlu
dikaji. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut meliputi:
1. Faktor Performansi
Suatu desain itu harus praktis, ekonomis, aman,sesuai dengan kondisi
psikologis

dan

fisiologis

manusia

(ergonomic)

maka

perlu

mempertimbangkan:
a. Kenyamanan
b. Kepraktisan
c. Keselamatan/keamanan
d. Kemudahan dalam penggunaan
e. Kemudahan dalam pemeliharaan
f. Kemudahan dalam perbaikan

11

2. Faktor Fungsi
Suatu desain secara fisik dan teknis harus bekerja sesuai dengan fungsi
yang dituntut. Oleh karena itu perlu mempertimbangkan:
a. Kelayakan
b. Kehandalan
c. Spesifikasi dari material
d. Strktur penggunaan atau system tenaga
3. Faktor Produksi
Desain harus memungkinkan untuk diproduksi sesuai dengan metode dan
proses yang telah ditentukan. Untuk itu perlu mempertimbangkan:
a. Permesinan
b. Bahan baku
c. Sistem proses produksi
d. Tingkat ketrampilan tenaga kerja
e. Biaya produksi
f. Standardisasi
4. Faktor Pemasaran
Desain dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan
masa hidup atau design dapat bertahan dalam waktu yang lama. Untuk itu
dipertimbangkan, meliputi:
a. Selera konsumen
b. Citra produk
c. Sasaran pasar

12

d. Penentuan harga
e. Saluran Distribusi
5. Faktor Kepentingan Produsen
Desain produk yang dihasilkan harus bertujuan menghasilkan keuntungan
atau laba, sehingga akan menjamin kelangsungan hidup produsen. Dengan
demikian perlu mempertimbangkan:
a. Identitas Perusahaan
b. Status (swasta, pemerintah, yayasan, dan lain-lain)
6. Faktor Kualitas Bentuk
Suatu desain harus dibuat sedemikian rupa agar menarik sehingga
menimbulkan kenikmatan estetis. Hal ini penting dalam meningkatkan cita
rasa seseorang/ masyarakat/ konsumen. Untuk itu perlu diperhatikan:
a. Spirit dan gaya jaman
b. Estetika dan Daya tarik
c. Penyelesaian detail dan finishing
d. Pengolahan bentuk sesuai struktur dan karakter bahan
e. Kombinasi dengan bahan lain

13

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

1. Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 346) Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Termasuk
didalamnya objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
2. Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting yang
menentukan berhasil tidaknya suatu produk di pasaran. Pengembangan
produk yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu
organisasi yang efektif dalam mengelola proses pengembangan produk.
3. Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk
menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah
produk berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan
mereka, pola pikir mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti
diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam perancangan sebuah produk.

14

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.

15

DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/files/335/11062293.pdf
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/10364/877/content
%201.pdf?sequence=1

16

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24