KELAS KATA UNSUR SERAPAN DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR RIAU MANDIRI

KELAS KATA UNSUR SERAPAN DALAM TAJUK RENCANA

  Alber

  FKIP Universitas Islam Riau Abstrak

  Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu. Di dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mendapat pengaruh dari bahasa daerah dan bahasa asing. Kenyataan itu menunjukkan bahwa kosakata bahasa Indonesia jika dikaji secara etimologis memperlihatkan adanya pengaruh dari bahasa-bahasa lain, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan kelas kata yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri. Penelitian ini merupakan penelitian preskriptif analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Berdasarkan simpulan penelitian kelas kata yang mengandung unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri terdiri atas (1) nomina (kata benda) yang berjumlah 289 dengan rincian sebagai berikut: unsur serapan yang berasal dari bahasa Belanda berjumlah 177,dari bahasa Inggris 70 kata, dari bahasa Arab 18 kata, dari bahasa Sansekerta 22 kata dan 2 kata berasal dari bahasa Prancis; (2) adjektiva (kata sifat) berjumlah 71 dengan rincian sebagai berikut: unsur serapan yang berasal dari bahasa Belanda terdiri atas 48 kata, dari bahasa Inggris 18 kata, dari bahasa Arab 4 kata dan dari bahasa Sansekerta berjumlah 1 kata; (3) Verba (kata kerja) berjumlah 62, dengan rincian sebagai berikut: unsur serapan yang berasal dari bahasa Belanda berjumlah 34 kata, dari bahasa Inggris 14 kata, dari bahasa Arab 10 kata dan dari bahasa Sansekerta 4 kata; (4) adverbia(kata keterangan) berjumlah 3, dengan rincian 1 dari bahasa Belanda dan 2 dari bahasa Arab.

  Kata Kunci : Kelas Kata, Unsur Serapan, Tajuk Rencana, Surat Kabar. Abstract

  Indonesian sourced from Malay. In its development, the Indonesian under the influenced of local language and foreign languages. It shows that the Indonesian vocabulary if examined etymologically shows the influence ofother languages, either a foreign language or languages of the region. Therefore, this study was conducted with the aim of describing the class of words contained in a newspaper editorial Riau Mandiri. This research is prescriptive analysis. Data collection techniques using the techniques of documentation. Based on the research conclusions word class that contains elements of uptake in a newspaper editorial RiauMandiri consists of (1) nouns (nouns), amounting to 289 with the following details: element uptake from the Dutch language amounted to 177, 70 words from the following, 18 words of Arabic, Sanskrit 22 words and 2 word derives from the French; (2) adjective (adjective) totaled 71, with details as follows: absorption elements that are derived from the Dutch word consists of 48 words, 18 words of English, 4 words from Arabic and Sanskrit numbered 1 word; (3) Verb (verb) totaled 62, with details as follows: absorption elements derived from the Dutch

  (4) adverbs (adverb) amounted to 3, with details 1 and 2 of the Dutch language of Arabic.

  Keyword: Word Class, Element Uptake, Editorial, Newspaper. PENDAHULUAN

  Bahasa Indonesia telah berkembang secara pesat seirama dengan perkembangan penutur bahasa Indonesia. Dalam perkembangannya itu, bahasa Indonesia mengalami pengaruh terutama pengaruh dalam bidang kosakata. Pengaruh itu ada yang berasal dari bahasa-bahasa di Indonesia atau yang biasa disebut bahasa daerah, dan ada yang berasal dari bahasa-bahasa di luar Indonesia atau yang biasa disebut unsur serapan. Pengaruh itu ada yang berwujud imbuhan dan ada pula yang berwujud kosakata (Pateda, 1987: 5).

  Unsur serapan merupakan bagian dari kaidah dalam berbahasa. Dalam perkembangan bahasa Indonesia menyerap unsur berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sansekerta, Arab, Belanda, Portugis, atau Inggris. Bardasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur-unsur yang sudah lama terserap ke dalam bahasa Indonesia yang tidak perlu lagi diubah ejaannya. Kedua, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Ketiga, unsur yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia (Waridah, 2009:69-70).

  Soedjito (1990:14) mengatakan adaptasi, dan (3) pungutan terjemahan.

  Adopsi adalah unsur serapan yang dipungut secara utuh, tanpa perubahan atau penyesuaian. Adaptasi adalah unsur serapan yang disesuaikan dengan ejaan dan lafal Indonesia. Perubahan atau penyesuaian kata-kata asing tersebut tergantung pada sistem fonologi dan morfologi bahasa Indonesia.

  Semantara itu, Keraf (1987:133) mengatakan bahwa adaptasi dibedakan atas dua macam yaitu adaptasi fonologis dan adaptasi morfologis. Adaptasi fonologis adalah penyesuaian perubahan bunyi bahasa asing menjadi bunyi yang sesuai dengan lafal bunyi bahasa Indonesia yang dimasukinya, sedangkan adaptasi morfologis adalah penyesuaian struktur bentuk kata (kata kompleks) sesuai dengan kaidah penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia.

  Adaptasi fonologis menyangkut penyesuaian bunyi bahasa asing menjadi bunyi ataupun huruf yang ada dalam bahasa Indonesia. Ejaan dan lafal bunyi kata atau istilah serpan tersebut disesuaikan dengan sistem fonologi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menegenal pengelompokan kosakata dalam bentuk kelas kata. Banyak para ahli berpendapat menegenai jumlah dan jenis kelas kata Kelas kata terdiri dari seperangkat kategori morfologis yang tersusun dalam kerangka sistem tertentu yang berbeda dan sistem kategori morfologis kelas kata lain. Kategori Kelas kata termasuk salah satu permasalahan atau problem yang selalu diperbincangkan dalam analisis bahasa, hal ini karena adanya perbedaan dalam penggolongan/pengelasan kata oleh para ahli. Penyelidikan mengenai kelas kata dalam bahasa Indonesia tidak dapat mengabaikan uraian yang telah diberikan dalam buku-buku maupun karangan- karangan mengenai kelas kata dalam bahasa Melayu dan Indonesia. Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu. Di dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mendapat pengaruh dari bahasa daerah dan bahasa asing. Kenyataan itu menunjukkan bahwa kosakata bahasa Indonesia jika dikaji secara etimologis memperlihatkan adanya pengaruh dari bahasa-bahasa lain, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan kelas kata unsur serapan yang terdapat dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri. Dengan meneliti tajuk rencana tersebut kita bukan hanya memberikan penghargaan kepada para penulisnya, melainkan juga kita dapat mengukur sampai berapa jauh hasil penelitian kita mencapai kemajuan, lebih daripada yang sudah-sudah.

  Surat kabar merupakan bagian media massa. Bahkan surat kabar justru yang paling banyak berperan dalam menerapkan kaidah bahasa, khususnya dalam menyerap unsur bahasa daerah maupun bahasa asing. Surat kabar daerah maupun nasional yang beredar di Pekanbaru khususnya surat kabar Riau

  Mandiri banyak dijumpai penggunaan

  kosakata baru dalam penyampaian beritanya, terutama dalam tajuk rencana penelitian tentang kelas kata unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar

  Riau Mandiri , dengan merumuskan

  masalah apasajakah kelas kata unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar

  Riau Mandiri ? Tujuan penelitian ini

  adalah untuk mendeskripsikan kelas kata unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar Riau mandiri .

  Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat teoretis dan praktis. Manfaat teoritis, hasil penelitian ini yaitu memberikan pengetahuan dan wawasan baru menegenai kajian kelas kata dan dapat meningkatkan pemahaman terhadap persoalan yang diungkapkan di media massa khususnya di bagian opini redaksi (tajuk rencana) karena bagian ini merupakan sikap resmi suartu media terhadap suatu pemberitaan yang hangat diperbincangkan di masyarakat.

  Manfaat praktis hasil penelitian ini yaitu memberikan masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dengan kajian bahasa dan pengajaran bahasa, terutama bagi guru bahasa Indonesia dalam merencanakan bahan ajar, para guru bahasa Indonesia dapat menggunakan tajuk rencana (kelas kata) sebagai contoh korpus bahasa yang diajarkan. Dengan cara ini, bahan ajar akan lebih bervariasi dan aktual, karena contoh diambil langsung dari pengggunaan bahasa yang nyata. Bagi mahasiswa, sebagai salah satu bahan pengkajian Bahasa Indonesia dalam perkuliahan dan bagi penulis, dalam memahami danmemperluas pengetahuan tentang pemakaian kata asing pada tajuk rencana.

  METODE

  Jenis penelitian ini adalah

  METODE Riau Mandiri berganti nama menjadi Haluan Riau, tetapi penulis masih

  Jenis penelitian ini adalah menggunakan nama Riau Mandiri penelitian kualitatif. Menurut Harrison karena pada saat penelitian berlangsung (2009: 133) salah satu cara atau metode masih menggunakan nama Riau untuk melakukan penelitian kulitatif Mandiri. adalah dengan analisis isi (content

  

analysis). Penggunaan metode tersebut Untuk pemilihan sampel

  didasari alasan penelitian ini memenuhi penelitian, penulis merujuk pada karakteristik penelitian kualitatif. pendapat Moleong (2004:224) sampling Karakteristik yang dimaksud dalam hal ini menjaring sebanyak dikemukakan sebagai berikut, penulis mungkin informasi dari berbagai sumber tidak memberikan perlakuan terhadap dan bangunannya dengan tujuan untuk data penelitian dan peneliti berperan merincikan kekhususan yang ada dalam sebagai instrument kunci. Data berupa ramuan konteks yang unik atau menggali kelas kata yang dikumpulkan apa adanya informasi yang akan menjadi dasar sebagaimana yang terdapat dalam rancangan dan teori yang muncul atau dokumen tajuk rencana (Riau Mandiri). sampel bertujuan. Widodo (2004:48) Metode analisis isi penulis pergunakan mengatakan bahwa random sampling karena penelitian ini dilakukan adalah apabila semua anggota populasi berdasarkan data dan fakta. diberikan kesempatan yang sama untuk Metode ini jelas dipilih sebagai sampel penelitian. menggambarkan fenomena secara alamiah tanpa ada rekayasa. Mardalis (2006:26) berpendapat bahwa metode deskriptif bertujuan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Metode ini digunakan karena Kelas kata yang mengandung data-data tidak merupakan angka- unsur serapan dalam tajuk rencana surat angka, tetapi data yang diperoleh kabar Riau Mandiri terdiri atas (1) nomina bersifat deskriptif, yaitu berupa kelas (kata benda) yang berjumlah 289 dengan kata yang disampaikan melalui ragam rincian sebagai berikut: unsur serapan bahasa tulis yaitu pada tajuk rencana yang berasal dari bahasa Belanda surat kabar Riau Mandiri. berjumlah 177, dari bahasa Inggris 70

  Sumber data penelitian ini kata, dari bahasa Arab 18 kata, dari diambil dari media cetak. Media cetak bahasa Sansekerta 22 kata dan 2 kata yang yang dipilih adalah surat kabar berasal dari bahasa Prancis; (2) adjektiva

  

Riau Mandiri pada bagian tulisan tajuk (kata sifat) berjumlah 71 dengan rincian

  rencana karena tajuk rencana sebagai berikut: unsur serapan yang merupakan pandangan pihak redaksi berasal dari bahasa Belanda terdiri atas 48 tentang suatu permasalahan aktual yang kata, dari bahasa Inggris 18 kata, dari terjadi di masyarakat. Tajuk rencana bahasa Arab 4 kata dan dari bahasa yang dipilih yaitu edisi Januari sampai Sansekerta berjumlah 1 kata; (3) Verba bahasa Belanda dan dari bahasa Arab (Publikasi Jumat, 22 Januari 2010 berjumlah 2 kata. paragraf pertama dengan judul tajuk “Menjaga Kepercayaan”). Kata yang

a. Nomina bercetak tebal pada kalimat di atas

  Unsur serapan dalam tajuk merupakan serapan dari bahasa rencana surat kabar Riau Mandiri yang Sansekerta. mengandung nomina paling banyak

  5. Rombongan anggota dewan yang ditemukan seperti kata angket, aksi, tengah terburu-buru mengejar waktu

  

antipati, akte, administrasi, anggota, untuk bisa sampai secepatnya ke

aspirasi, bank, aparat, uang, daerah, Pulau Rupat. (Publikasi Jumat, 22

pasien dan lain-lain. Contoh Januari 2010 paragraf pertama dengan

penggunaannya dalam kalimat dapat judul tajuk “Menjaga Kepercayaan”).

  dilihat di bawah ini: Kata yang bercetak tebal pada kalimat

1. Tiap tahun pasien yang mengalami di atas merupakan serapan dari bahasa gangguan jiwa akibat narkoba juga Prancis.

  meningkat sehingga rumah sakit jiwa Tampan kesulitan menanganinya.

  (Senin, 4 Januari 2010 paragraf tiga

  b. Verba

  denganjudul tajuk“Ancaman Narkoba Unsur serapan dalam tajuk Kian Mengkhawatirkan”). Kata yang rencana surat kabar Riau Mandiri yang bercetak tebal pada kalimat tersebut mengandung verba seperti kata beroperasi, merupakan serapan dari bahasa berinteraksi, berduka, dan lain-lain. Contoh Belanda. penggunaannya dalam kalimat dapat dilihat

  2. Di Bank Jateng (dahulu BPD Jateng) di bawah ini: saja jumlahnya tercatat mencapai Rp 51 miliar. (Rabu, 13 Januari 2010

  1. Hal itu menyusul adanya aksi paragraf pertama dengan judul tajuk pembobolan terhadap rekening “Fee Pejabat Harus Diusut”). Kata sejumlah nasabah bank yang yang bercetak tebal pada kalimat di beroperasi di Indonesia. (Jumat, 22 atas merupakan serapan dari bahasa Januari 2010 paragraf pertama dengan Inggris. judul tajuk “Menjaga Kepercayaan”).

  

3. Almarhumyang bersahaja tak pernah Kata yang bercetak tebal pada kalimat

mencampuri urusun pemerintahan. di atas merupakan serapan dari bahasa

  (Publikasi Rabu,26 Mei 2010 paragraf Belanda. pertama dengan judul tajuk “Ainun

  2. Tidak berlebihan tentunya Habibie, Sosok Ibu Negara Panutan”). memasyarakatkan skill komunikasi Kata yang bercetak tebal pada kalimat politik yang menyangkut oleh wicara, di atas merupakan serapan dari bahasa kematangan berinteraksi, dan Arab.

  mengendalikan perasaan. (Rabu, 20

  

4. Memang bila dinilai secara besar Januari 2010 paragraf kelima dengan

nilai uang, jumlahnya belum apa-apa judul tajuk “Etika Komunikasi Politik dibandingkan dengan penyerahan Dewan Mengecewakan”). Kata yang dana talangan ke Bank Century yang bercetak tebal pada kalimat di atas

  Judul tajuk “Etika Komunikasi Politik bercetak tebal pada kalimat di atas Dewan Mengecewakan”). Kata yang merupakan serapan dari bahasa Bercetak tebal pada kalimat di atas Sansekerta.

  Merupakan serapan dari bahasa Inggris.

  3. Tokoh unik dan kontroversial ini

  3. Gus Dur yang sejak kecil dilahirkan terkenal dengan ide pluralism dan

  dari kalangan Nahdatul Ulama (NU). kebhinekaan dalam berbangsa dan

  (Selasa, 5 Januari 2010 paragraf ke bernegara. (Publikasi Selasa, 5 Januari sepuluh dengan judul tajuk “Gusdur dan 2010 paragraf ke sebelas dengan judul Pahlawan Nasional”). Kata yang tajuk “Gusdur dan Pahlawan bercetak tebal pada kalimat di atas Nasional”). Kata yang bercetak tebal merupakan serapan dari bahasa Arab. pada kalimat di atas merupakan serapan 4. Kita turut berduka atas wafatnya KH dari bahasa Inggris.

  Abdurrahman Wahid atau yang lebih

  4. Sudah menjadi pengetahuan masyarakat

  akrab disapa Gus Dur. (Selasa, 5 luas bahwa penerimaan Pegawai Negeri

  Januari 2010 paragraf ke sepuluh Sipil (PNS) di Riau, termasuk tenaga dengan judul tajuk “Gusdur dan guru, sarat dengan korupsi. (Sabtu, 6 Pahlawan Nasional”). Kata yang Februari 2010 paragraf ke dua dengan bercetak tebal pada kalimat di atas judul tajuk “Sanksi Berlapis Pantas Buat merupakan serapan dari bahasa Guru Curang”). Kata yang bercetak tebal Sansekerta. pada kalimat di atas merupakan serapan c. Adjektiva dari bahasa Arab.

  Unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri yang mengandung adjektiva seperti kata

  d. Adverbia

domestik, berduka, kontroversial, sarat, Unsur serapan dalam tajuk

historis, internasional, harmonis dan lain- rencana surat kabar Riau Mandiri yang

  lain. Contoh penggunaannya dalam kalimat mengandung adverbia seperti kata dapat dilihat di bawah ini: domestik, berduka, kontroversial, sarat,

  1. Kebijakan Obama tentu juga berada di historis, internasional, harmonis dan lain-

  bawah sistem ideologi Partai lain. Contoh penggunaannya dalam Demokrat,yang lebih protektif dan kalimat dapat dilihat di bawah ini: mendahulukan isu domestik. (Kamis,

  1. Secara de jure, penguasa memang

  18 Maret 2010 paragraf ke enam mempunyai kekuasaan untuk mewakili dengan judul tajuk “Mengkritisi masyarakat, namun secara de facto Kunjungan Presiden Barack Obama”). kewenangan dan cara-cara

  justru

  Kata yang bercetak tebal pada kalimat di menggunakannya sering atas merupakan serapan dari bahasa menimbulkan pertanyaan. (Publikasi Belanda.

  Senin, 1 Maret 2010 paragraf ke enam

  2. Kita turut berduka atas wafatnya KH dengan judul tajuk “Mengatasnamakan

  Abdurrahman Wahid atau yang lebih Rakyat”). Kata yang bercetak tebal akrab disapa Gus Dur. (Publikasi pada kalimat di atas merupakan

  Selasa, 5 Januari 2010 paragraf ke serapan dari bahasa Belanda. sepuluh dengan judul tajuk “Gusdur dan

  fraksi-fraksi dalam pandangan akhir pekan lalu. (Senin, 1 Maret 2010 paragraf

  nomina paling dominan barasal dari

  khususnya . Verba (kata kerja) berjumlah

  bahasa Sansekerta berjumlah 1 kata yaitu

  hak, ilmiah, sarat, dan lain-lain dari

  lain,dari bahasa Arab 5 kata di antaranya

  dominan,internal, kontroversial dan lain-

  bahasa Inggris 18 kata di antaranya

  awam, aktif, akurat dan lain-lain dari

  Adjektiva (kata sifat) berjumlah 71 dengan rincian sebagai berikut: Unsur serapan yang yang berasal dari bahasa Belanda terdiri atas 48 kata di antaranya

  berskala, diantisipasi, melegalkan dan lain-lain.

  dan lain-lain. Kata kerja (verba) yang berasal dari bahasa Inggris menduduki posisi kedua setelah bahasa Belanda di antara kata tersebut adalah: beriteraksi,

  berbasis, beretika, beroprasi, berorientasi, berkomunikasi, diprovokasi

  Kelas adjektiva (kata sifat) yang paling dominan juga berasal dari bahasa Belanda kemudian disusul dari bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Sansekerta. Adjektiva hanya terdapat dalam empat bahasa tersebut dan yang paling sedikit berasal dari bahasa Sansekerta.Selanjutnya, dilihat dari kelas verba (kata kerja) yang paling dominan juga berasal dari Belanda, seperti kata:

  bahasa Belanda kemudian dari bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Sansekerta dan unsur sarapan dari bahasa Prancis yang paling sedikit terdapat dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri.

  Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa nomina yang paling dominan digunakan dalam tajuk rencana

  terakhir dengan judul tajuk “Mengatasnamakan Rakyat”). Kata yang bercetak tebal pada kalimat di atas merupakan serapan dari bahasa Arab.

  (kata keterangan); (7) interogativa (kata tanya); (8) demonstrativa (kata penunjuk); (9) artikula (kata sandang); (10) preposisi (kata depan); (11) konjungsi (kata hubung); (12) interjeksi (kata seru); dan (13) kategori fatis.

  numeralia (kata bilangan); (6) adverbia

  benda); (4) pronomina (kata ganti); (5)

  adjektiva (kata sifat); (3) nomina (kata

  Kridalaksana (1994:51) mengemukakan pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas 13 kelas kata yaitu: (1) verba (kata kerja); (2)

  kedewanannya.

  lain-lain, dari bahsa Sansekerta 22 kata di antaranya karyawan, negara, nama, saksi dan lain-lain dan 2 kata berasal dari bahasa Prancis di anataranya dewan dan

  almarhum, hakim, Islam, masalah, dan

  bahasa Arab 21 kata di antaranaya

  akumulasi, bank, bisnis dan lain-lain, dari

  bahasa Inggris 87 kata seperti: agenda,

  antipati, anggota dan lain-lain, dari

  Berdasarkanhasil penelitian kelas kata unsur serapan dalam tajuk rencana surat kabar Riau Mandiri, terdiri atas nomina, verba, adjektiva dan adverbia. Nomina (kata benda) berjumlah 313 dengan rincian sebagai berikut: unsur serapan yang berasal dari bahasa Belanda berjumlah 177 seperti kata: angket, aksi,

  62, dengan rincian sebagai berikut: unsur serapanyang berasal dari bahasa Belanda berjumlah34 kata, dari bahasa Inggris 14 kata, dari bahasa Arab 10 kata dan dari bahasa Sansekerta 4 kata. Adverbia (kata keterangan)berjumlah 2,dengan rincian 1 dari bahasa Belanda dan 1 dari bahasa Arab. keterangan)berjumlah 2,dengan rincian Chaer, Abdul. 2002. Pembakuan Bahasa 1 dari bahasa Belanda dan 1 dari bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Arab.

  Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Berdasarkan dari tiga belas kata Pedoman Umum Pembentukan yang dikemukakan Kridalaksana di Istilah. Jakarta: Balai Bahasa temukan empat kelas kata yang terdapat Provinsi Riau. dalam tajuk rencana surat kabar Riau

  

Mandiri yaitu kelas nomina, verba, Djunanah. 2009. “Kata Serapan Bahasa

adjektiva dan adverbia. Jika diamati dari Asing dalam Surat Chentini: Kajian

  hasil penelitian, dari beberapa kelas kata Morfosemantik”. Disertasi tidak itu yang paling dominan ialah kelas diterbitkan. Jakarta: Program nomina.

  Pascasarjana Universitas Islam Indonesia. Faizah, Hasnah. 2009. MKDU Bahasa

  Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insani.

  DAFTAR PUSTAKA _______. 2008. Linguistik Umum.

  Alwi, Hasan. 2000. Bahasa Indonesia Pekanbaru: Cendikia Insani.

  Pemakai dan Pemakaiannya.

  Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Hadi, Syamsul. 2003. “Kata-kata Pendidikan Nasional. Serapan dalam Bahasa Arab yang

  Terdapat dalam Kamus Besar Alwi, Hasan dkk. 1995. Pedoman Bahasa Indonesia”. Disertasi tidak

  Pengindonesiaan Nama dan Kata diterbitkan. Yogyakarta: Program Asing. Jakarta: Balai Pustaka. Pascasarjana Universitas Gadjah

  Mada. Ali, Muhammad, 1982. Penelitian

  Pendidikan Prosedur dan Strategi. Halim, Amran. 1984. Politik Bahasa Bandung: Angkasa. Nasional 2. Jakarta: Balai Pustaka.

  Arikunto, Suharsimi. 2003. Manejemen Harrison, Lisa. 2009. Metodologi

  Penelitian. Jakarta. Rineke Cipta. Penelitian Politik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

  Badudu, J. S. 1988. Cakrawala Bahasa

  Indonesia. Jakarta: Gramedia. Hariwijaya, M. 2006. Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah Skripsi,

  Burhanuddin, Erwina, Muis, Muhammad Tesis dan Disertasi. Yogyakarta: dan Abdul Gaffar Ruskhan. 2000. Citra Pustaka.

  Pungutan Padu Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Keraf, Gorys.1987. Tata Bahasa Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia Edisi Kedua.

  Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ______. 2008. Kamus Linguistik Edisi

  Rahman, Elmustian. 1998. Bahasa Jurnalistik . Pekanbaru: UNRI Press. Sabariyanto, Dirgo. 2001. Mengapa Disebut Bentuk Baku dan Tidak Baku.

  Metode Pengumpulan Data.

  Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Tarigan, Josep dan M. Suparmoko. 2000.

  Tajuk Rencana Panduan Praktis Penulis &Jurnalis Profesional.

  Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Sumadiria, Haris. 2009. Menulis Artikel dan

  Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional.

  Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik

  Indonesia 2. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.

  ______. 2007. Buku Praktis Bahasa

  1. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.

  Bahasa Indonesia

  Sugono, Dendy. 2007. Buku Praktis

  University Press. Soedjito. 1990. Kosakata Bahasa Indonesia . Jakarta: PT Gramedia.

  Pertama ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada

  Yogyakarta: Mitra Gama Widya. Sudaryanto. 1988. Metode Lingistik Bagian

  Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

  Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

  Moeliono, Anton dkk. 2003. Tata Bahasa

  Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis

  Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku. Yogyakarta: Erlangga.

  Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori

  & dan praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

  Mardalis. 2006. Metode Penelitian (Suatu

  Pendektan Proposal) Jakarta: Bumi Aksara.

  Baku Bahasa Indonesia . Depdikbud: Balai Pustaka.

  Indonesia dan Pengajarannya. Flores: Nusa Indah.

  Moleong, Lexi J. 2004. Metodologi

  Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.

  Mustakim. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa

  Indonesia untuk Umum. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

  Pateda, Mansoer dan Yennie P. Pulubuhu.

  1987. Unsur Serapan dalam Bahasa

  Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Tarigan, Hendry Guntur. 1984.

  Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

  Waridah, Ernawati. 2009. EYD dan

  Seputar Kebahasaan. Bandung: Kawan Pustaka.

  Widodo. 2005. Cerdik Menyusun

  Proposal Penelitian. Jakarta:

  Magna Scrip