BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Potensial di Kabupaten Samosir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan utama dari pembangunan ekonomi Indonesia adalah terciptanya

  masyarakat adil dan sejahtera. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia meliputi pembangunan segala aspek kehidupan yang pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan landasan pembangunan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang menuju masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan nasional tersebut perlu memperhatikan pembangunan daerah, karena pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan di daerah.

  Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan gambaran dari hasil kerja pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh keunggulan komparatif suatu daerah, spesialisasi wilayah, serta potensi ekonomi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Oleh karena itu pemanfaatan dan pengembangan seluruh potensi ekonomi menjadi prioritas utama yang harus digali dan dikembangkan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan (Arsyad, 1999).

  Resesi perekonomian pada tahun 1997 merupakan hal yang menjadi pemicu gelombang reformasi yang melatarbelakangi disahkannya kebijakan otonomi daerah. Penetapan otonomi daerah ini ditandai dengan keluarnya UU No

  22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 25 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk menggali pendapatan dan melakukan peran alokasi secara mandiri dalam menetapkan prioritas pembangunan. Sehingga dengan adanya otonomi daerah diharapkan dapat lebih memeratakan pembangunan berdasarkan potensi masing-masing daerah.

  Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara atau wilayah dalam satu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pasar pada tahun bersangkutan, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu (tetap) sebagai tahun dasar. Bureau Economic Analys – United State

  (2005) mendefenisikan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebagai Produk Domestik Bruto di bagian wilayah yang merupakan agregasi dari Nilai Tambah Bruto (NTB) dari semua unit produsen residen di suatu region tertentu. Nilai Tambah yang dimaksud berasal dari output (nilai produksi) dikurangi biaya antara, yang mencakup komponen – komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah, dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto.

  Kabupaten Samosir merupakan hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Samosir Dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Kabupaten Samosir memiliki letak wilayah yang sangat strategis, selain itu kita juga mengetahui bahwa wilayah kabupaten Samosir dikelilingi oleh Danau Toba. Oleh karena itu berbagai macam aspek kegiatan perekonomian dapat dilaksanakan di daerah tersebut. Baik sektor perikanan, pariwisata, pertanian, dan kehutanan. Hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan lokal sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

  PDRB Kabupaten Samosir disumbang oleh 9 (Sembilan) sektor yaitu: Pertanian; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Listrik, Gas dan Air Bersih; Bangunan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi; Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; Jasa – Jasa.

  

Tabel 1.1.

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 – 2012 (persen)

  Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

  Pertanian 3,77 4,81 5,16 5,17 5,58 5,71 5,66 Pertambangan dan Penggalian 3,52 4,33 4,90 5,21 6,27 8,06 8,59 Industri Pengolahan 3,84 1,74 2,12 2,50 3,25 4,18 4,04 Listrik, Gas, dan Air Bersih 2,50 6,09 6,86 8,26 9,49 9,92 10,55 Bangunan 4,77 9,32 9,78 9,88 10,25 10,77 10,55 Perdagangan, Hotel dan Rest. 3,32 4,38 5,08 5,20 5,40 6,50 6,75 Pengangkutan dan Komunikasi 3,47 3,72 4,59 5,00 5,85 6,35 7,24 Keu. Persewaan dan Jasa Perusahaan

  2,78 2,93 4,27 4,96 5,48 7,90 10,27 Jasa – Jasa 3,35 4,26 4,58 4,87 5,76 6,44 6,74 Produk Domestik Regional Bruto

  (PDRB) 3,64 4,59 5,00 5,10 5,59 5,96 6,07

  Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, PDRB Samosir 2006 – 2012

  Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2012 yang digambarkan melalui Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 sebesar 6,07 persen.

  Hal ini menunjukkan adanya perkembangan yang positif meskipun pertumbuhan melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2011. Namun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir selama tahun 2012 masih berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara yaitu mencapai 6,22 persen.

  Laju tersebut menurun jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan tahun 2011 sebelumnya yaitu 6,63 persen.

  Secara sektoral/ lapangan usaha pada tahun 2012 laju petumbuhan yang tertinggi dialami berada pada sektor bangunan dan sektor listrik, gas, dan air bersih yaitu masing-masing sebesar 10,55 persen. Laju pertumbuhan tersebut di atas mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan bila dibanding tahun 2010. Sumber Pertumbuhan yang diberikan oleh sektor ini terhadap total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir sebesar 0,04 persen. Sektor listrik, gas dan air bersih dengan laju pertumbuhan sektoral sebesar 10,55 persen, sumber pertumbuhan yang diberikan adalah sebesar 0.02 persen.

  Kontribusi yang terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir pada tahun 2012 diberikan oleh sektor pertanian, yaitu sebesar 3,85 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 5,66 persen disusul oleh sektor jasa – jasa yaitu sebesar 1,24 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 6,74 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 0,59 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 6,75 persen serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 0,20 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 10.27 persen.

  

Tabel 1.2.

Sumber Pertumbuhan PDRB Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006 – 2012 (persen)

  Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

  Pertanian 2,56 3,27 3,51 3,52 3,80 3,89 3,85 Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Industri Pengolahan 0,06 0,03 0,03 0,04 0,05 0,06 0,05 Listrik, Gas, dan Air Bersih 0,00 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 Bangunan 0,01 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04 Perdagangan, Hotel dan Rest. 0,29 0,38 0,44 0,45 0,47 0,57 0,59 Pengangkutan dan Komunikasi 0,04 0,04 0,05 0,05 0,06 0,07 0,08 Keu. Persewaan dan Jasa Perusahaan

  0,06 0,06 0,08 0,10 0,11 0,15 0,20 Jasa – Jasa 0,62 0,78 0,84 0,89 1,05 1,18 1,24 Produk Domestik Regional Bruto

  (PDRB) 3,64 4,59 5,00 5,10 5,59 5,96 6,07

  Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2006 – 2012

  Kabupaten Samosir memiliki struktur perekonomian agraris. Ekonomi Kabupaten Samosir didominasi oleh sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduknya.

  Kontribusi sektor ekonomi terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosir dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.3. Kontribusi Sektor Ekonomi Terhadap PDRB Kabupaten Samosir Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006 – 2012 (Persen)

  

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

  Pertanian 67.82 67.96 68.07 68.12 68.12 67.95 67.69 Pertambangan dan 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 Penggalian Industri Pengolahan 1.50 1.46 1.42 1.39 1.36 1.33 1.31 Listrik, Gas, dan Air 0.13 0.13 0.13 0.13 0.14 0.14 0.15 Bersih Bangunan 0.30 0.32 0.33 0.35 0.36 0.38 0.39 Perdagangan, Hotel 8.71 8.70 8.70 8.71 0.70 8.74 8.80 dan Rest.

  Pengangkutan dan 1.11 1.10 1.09 1.09 1.10 1.10 1.11 Komunikasi Keu. Persewaan dan 1.98 1.95 1.94 1.93 1.93 1.97 2.04 Jasa Perusahaan Jasa – Jasa 18.41 18.35 18.28 18.24 18.27 18.35 18.47

  Produk Domestik 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Regional Bruto

  (PDRB)

  Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2006 – 2012

  Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Samosir yaitu sebesar 67,69 persen. Disusul oleh sektor jasa – jasa yaitu sebesar 18,47 persen, sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 8,80 persen, serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 2,04 persen.

  Sektor unggulan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi lebih optimal. Maka penggalian informasi tentang sektor potensial yang harus dikembangkan dalam suatu daerah harus terus dilakukan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pola Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Potensial Kabupaten Samosir”.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan bahwa masalah penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir? 2.

  Sektor ekonomi apakah yang potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Samosir?

  3. Bagaimana prospek sektor – sektor ekonomi di Kabupaten Samosir? 1.3.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan Penelitian: 1.

  Untuk menganalisis pola pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir 2. Untuk menganalisis sektor potensial yang perlu dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Samosir

  3. Untuk mengetahui prospek sektor – sektor ekonomi di Kabupaten Samosir

  Manfaat Penelitian:

  1. Untuk memperluas wawasan ilmiah penulis mengenai bidang yang diteliti

  2. Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sejenis.

  3. Sebagai tambahan informasi dan bahan kajian tentang potensi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Samosir sehingga pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan daerahnya.