Proyek Pembangunan Infrastruktur desa Pelayan

BAB 2
KERANGKA TEORI
Bab Kerangka Teori ini berisi pemaparan teori mengenai proyek,
pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
1. Proyek
Proyek adalah proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan melalui tahapantaapan tertentu dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumbersumber untuk mendapatkan benefit (Gray, 2007: 1). Suatu proyek biasanya
diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan-badan swasta atau organisasiorganisasi social maupun oleh perorangan. Sumber-sumber yang dipergunakan
dalam pelaksanaan proyek dapat berbentuk barang-barang modal, tanah, bahanbahan setengah jadi, bahan-bahan mentah, tenaga kerja dan waktu. Sumbersumber proyek tersebut dapat dianggap sebagai barang atau jasa konsumsi yang
dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk memperoleh benefit yang
lebih besar di masa yang akan datang. Benefit dari suatu proyek dapat berbentuk
tingkat konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbaikan
tingkat pendidikan atau kesehatan, dan perubahan atau perbaikan suatu sistem
atau struktur.
Gagasan perencanaan suatu proyek dapat didasarkan atas dua motivasi,
yaitu:
a. Motivasi untuk mendapatkan keuntungan dari suatu investasi bagi si
investor.
b. Motivasi untuk manfaat atau kegunaan bagi masyarakat banyak seperti
tersedianya lapangan kerja, perbaikan kesehatan dan peningkatan
kecerdasan.
Proses pelaksanaan proyek melalui enam tahapan utama seperti yang dapat

dilihat dalam Gambar 3.1.

Id en t
if ik a s
i
Ev
a lu
a si

F or
m ul
a si

Op
era
si

An
a lis
is

I m p le
m ent
a si

Gambar 3.1 Siklus Proyek
Sumber: Grey, 2007: 2

Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan dalam siklus proyek,
adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi
Tahap identifikasi merupakan tahap untuk menentukan alternatif proyek
yang perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan.
b. Tahap Kedua: Formulasi
Pada tahap formulasi dilakukan prastudi kelayakan dengan meneliti aspekaspek teknis, institusional, social dan eksternalitas dari masing-masing
alternative proyek.
c. Tahap Ketiga: Analisis
Tahap analisis merupakan tahapan dimana dilakukan evaluasi terhadap
laporan-laporan studi kelayakan yang ada untuk memilih proyek yang
terbaik diantara berbagai alternatif proyek yang ada berdasarkan suatu
ukuran tertentu.

d. Tahap Keempat: Implementasi
Tahap Implementasi adalah tahap pelaksanaan proyek sesuai dengan design
yang telah direncanakan sebelumnya. Pada tahap ini para aktor yang terlibat
dalam proses perencanaan proyek mengadakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pembangunan fisik proyek.
e. Tahap Kelima: Operasi

Pada tahap ini dilakukan proses pertimbangan terhadap metode-metode
pembuatan laporan atas pelaksanaan operasinya.
f. Tahap Keenam: Evaluasi Hasil
Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas hasil-hasil pelaksanaan serta operasi
proyek. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan laporan-laporan pada tahaptahap sebelumnya dengan memperbandingakan hasil fisik dari suatu proyek
dengan hasil yang telah direncanakan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk
mengadakan perbaikan bagi proyek-proyek berikutnya atau untuk
mengembangkan gagasan baru dalam memilih proyek-proyek baru.
2. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan oleh Siagian (1994), diartikan sebagai suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan atau perubahan yang direncanakan dan dilakukan
secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam
rangka pembinaan bangsa atau nation building (dalam Badrudin 2009). Lebih

lanjut, Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian yang lebih sederhana
mengenai pembangunan, yaitu sebagai suatu proses perubahan ke arah yang lebih
baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana. Jadi, pembangunan adalah
kegiatan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah untuk membuat atau
memperbaiki suatu sistem pelayanan baik pelayanan barang maupun pelayanan
jasa.
Infrastruktur merupakan sarana dan prasarana fisik atau segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kegiatan, salah
satunya kegiatan layanan umum. Selain itu, infrastruktur memegang peranan
penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Pentingnya peranan infrastruktur ini adalah sebagai alat untuk
menjamin agar sistem pelayanan publik dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Infrastruktur meliputi berbagai fasilitas fisik yang bersifat vital, guna mendukung
berbagai kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di
masyarakat dan pemerintahan. Ruang lingkup pembangunan infrastruktur dapat
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Pembangunan infrastruktur transportasi dengan tujuan untuk mendukung
peningkatan kualitas aksessibilitas transportasi.
b. Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi baik produksi
pertanian, perkebunan maupun industri.


c. Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat, seperti: penyediaan air minum, biopori dan sanitasi.
Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa pembangunan infrastruktur
merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha untuk membangun sarana dan
prasarana publik dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan kapasitas Negara
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat umum.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut A.S. Moenir pada tahun 1995 (dalam Suratno)
adalah suatu usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang atau birokrasi untuk
memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai suatu tujuan
tertentu. Kegiatan pelayanan publik dibedakan menjadi dua sifat yaitu pelayanan
bersifat komersial dan pelayanan non komersial. Pelayanan yang bersifat
komersial biasanya dilakukan oleh setor privat atau swasta dan bertujuan untuk
mencari keuntungan. Lain halnya dengan pelayanan yang bersifat non- komersial,
dimana kegiatannya lebih tertuju pada pemberian layanan kepada masyarakat
umum atau publik yang sifatnya tidak mencari keuntungan akan tetapi
berorientasikan kepada pengabdian.
Terdapat beberapa faktor pendukung proses pelayanan publik (A.S Moenir,
1995:8), anatara lain:

a. Sistem, Prosedur dan Metode
Sistem informasi, prosedur dan metode merupakan unsur yang harus ada
dalam pelayanan publik guna mendukung kelancaran proses layanan.
b. Personil
Perilaku aparatur atau sumber daya manusia dalam memberikan layanan
publik harus profesional, disiplin dan terbuka terhadap kritik dari pelanggan
atau masyarakat.
c. Sarana dan prasarana
Fasilitas pelayanan publik meliputi peralatan dan ruang kerja serta berbagai
kebutuhan yang diperlukan oleh aparat guna menunjang proses layanan.
d. Masyarakat sebagai pelanggan
Masyarakat merupakan pihak yang akan memperoleh manfaat dari kegiatan
layanan.
Selanjutnya, berdasarkan UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
disebutkan bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Pelayanan publik diselenggarakan oleh setiap institusi penyelenggara

negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undangundang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk sematamata untuk kegiatan pelayanan publik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya
pelayanan publik harus memenuhi asas-asas penyelenggaraan layanan antara lain
kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan
kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan, keterbukaan,
akuntabilitas, adanya fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan,
ketepatan waktu dan meliputi unsur kecepatan, kemudahan serta keterjangkauan.
Jadi, pelayanan publik adalalah kegiatan yang dilakukan oleh aparatur
untuk memberikan layanan kepada publik dalam rangka memenuhi kebutuhan
publik. Pemberian layanan publik tersebut harus memenuhi kriteria transparansi
dan akuntabilitas atas layanan yang diberikan, partisipasi pemberi layanan dan
masyarakat sebagai pelanggan serta kesamaan hak atas layanan yang diberikan.
Dengan demikian, pemerintah harus memperhatikan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam menyelenggarakan pelayanan publik agar sasaran dari layanan
yang diberikan tercapai terutama dapat memberikan solusi atas permasalahan
publik.

Daftar pustaka
Badruddin, Syamsyiah. 2009. Teori dan Indikator Pembangunan.
https://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/

(Diakses pada 30 November 2015)
Gray, Clive dkk. 2007. Pengantar Evaluasi Proyek: Edisi Kedua. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Suratno. Konsep Pelayanan Publik. http://sulut.kemenag.go.id/file/file
/kepegawaian/ikmo1341292012.pdf

(Diakses pada 30 November 2015)

UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. http://www.imigrasi.go.id
/phocadownloadpap/UndangUndang/nomor%2025%20tahun%202009.pdf.
(Diunduh pada 30 November 2015)