MAKALAH MEMAHAMI KONSEP DASAR PERILAKU O

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0

MAKALAH
MEMAHAMII KON
ORGANISASI
KONSEP DASAR PERILAKU ORGA
Diajukan untuk me
aku O
Organisasi
memenuhi salah satu tugas terstruktur Perilaku

Dosen Pembimbing:
Mirsal, S.E.Sy, M.M
DISUSUN OLEH
Kelompok 1 : 1. HENRI SAPUTRA

(3215.048
3215.048)


2. NASRULOH

(3215.0
3215.064)

3. AIDIL PUTRA

(3215.073
3215.073)

4. ADE YULIANDRI RACHMAN

(3215.0
3215.075)

JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKU
KULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
M

INSTITU
UT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTING
INGGI
BUKITTINGGI
2017

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0

BAB
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi, adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia
meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia
demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap
organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha

pencapaian tujuan-tujuan organisasi. 1
Bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik
perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi
yang sedang berproses dinamakan perilaku organisasi.
Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan
bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam kehidupan organisasi, orang
dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi, dilindungi, dan
dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku organisasi adalah bagaimana
orang berperilaku didalam suatu organisasi.
Beberapa penulis memberi pengertian tentang organisasi secara berbeda,
namun bersifat saling melengkapi. Organisasi adalah unit sosial yang secara
sadar dikoordinasikan, terdiri dari 2 orang atau lebih yang berfungsi secara
relatif berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama atau serangkaian tujuan
(Robbins dan Judge, 2011: 39). Dikatakan pula bahwa organisasi adalah suatu
sistem yang dikoordinasikan secara sadar dari aktivitas 2 orang atau lebih
(Kreitner dan Kinicki, 2015: 5). Sedangkan Greenberg dan Baron (2003: 3)
berpendapat bahwa organisasi adalah sistem sosial yang terstruktur terdiri
dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai beberapa
sasaran yang disepakati. Organisasi menurut pandangan Gibson, Ivancevich,


1

Miftah Thoha, Perilaku organisasi, CV RAJAWALI, Jakarta, 1986, hlm. 5.

1

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
Donelly (2000: 5) adalah sebagai entitas yang memungkinkan masyarakat
mengejar penyelesaian yang tidak dapat dicapai oleh indiidu yang bertindak
sendiri. Pendapat lain mengemukakan bahwa organisasi adalah kelompok
orang yang bekerja saling bergantung menuju beberapa tujuan (McShane dan
Von Glinow, 2010: 4). Di sisi lain organisasi dipandang sebagai koordinasi
rasional dari aktivitas dari sejumlah orang untuk mencapai sasaran bersama
melalui pembagaian kerja dan hierarki kewenangan dan akuntabilitas
(Saiyadin, 2003: 13).

Seperti halnya dengan organisasi, pandangan di antara para pakar tentang

perilaku organisasi sangat beragam. Perilaku organisasi adalah suatu bidang
studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari individu kelompok dan
struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk
memperbaiki efektivitas organisasi (Robbins dan Judge, 2011: 43).
Sedangkan menurut Greenberg dan Baron (2003: 4), perilaku organisasi
adalah merupakan bidang yang mencari peningkatan pengetahuan dari semua
aspek perilaku dalam pengaturan organisasional melalui penggunaan metode
saintifik. Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan
untuk memahami, menjelaskan, dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku
individu dan kelompok dalam organisasi (Colquitt, LePine, Wesson, 2011: 7).
Perilaku Organisasi adalah bidang yang bersifat interdisiplin didedikasikan
untuk memahami lebih baik dan mengelola orang di pekerjaan (Kreitner dan
Kinicki, 2010: 5). Perilaku organisasi adalah studi tentang apa yang orang
pikirkan, rasakan dan lakukan di dalam dan sekitar organisasi (McShane dan
Von Glinow, 2010: 4). Perilaku organisasi adalah suatu studi tentang perilaku
manusia dalam pengaturan organisasi, hubungan antara individu dengan
organisasi, dan organisasi itu sendiri (Tyagi, 2000: 2).

Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa perilaku organisasi pada
hakikatnya adalah merupakan bidang studi lintas disiplin yang mempelajari

tentang bagaimana memperbaiki sikap dan perilaku individu dan kelompok
2

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
dalam organisasi sehingga dapat memberikan kontribusi secara efektif
mencapai tujuan organisasi.2

B. Latar belakang dan Perkembangan Perilaku Organisasi
Mengapa perlu mengetahui sejarah? Firman Allah SWT dalam surat Ali
Imran (3) ayat 137:

             

137. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah
Allah[3]; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Istimbat yang dapat diambil dari ayat-ayat di atas adalah:

1. Keharusan melihat sejarah masa lalu
2. Mengambil pelajaran dari masa lalu
Selanjutnya firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 141:
                 

141. Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan
bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta
pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari ayat di atas adalah:
1. Pentingnya mengetahui sejarah masa lalu dan kontribusi mereka pada
masanya.

2

Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, PT RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta, 2015,
hlm. 1-2.
3
Yang dimaksud dengan sunnah Allah di sini ialah hukuman-hukuman Allah yang berupa
malapetaka, bencana yang ditimpakan kepada orang-orang yang mendustakan rasul.


3

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
2. Sedangkan untuk kita agar tidak melupakan diri kita untuk berkiprah
dalam kontribusi sejarah masa kita sekarang.
Selanjutnya ayat-ayat Al-Qur’an yang menyerukan untuk mengambil
pelajaran dari sejarah bangsa-bangsa terdahulu sebagai berikut: 3:13, 67:76,
7:4-5, 8:52-54, 9:69-70, 10:13, 11:100-102, 14:9-17, 15:10-11, 16:26;63.
17:17, 18:32-43;60, 19:74;98, 20:128, 21:11-15;95, 22:45;48, 23:42-44,
25:38-40;32, 26:34-45, 36:13-21, 37:71-73, 38:3, 39:25-26, 45:13;41.
Ketika ada keinginan untuk mengerti tentang sesuatu yang terjadi sekarang
dan mencoba untuk memprediksi mengenai apa yang terjadi masa masa yang
akan datang, maka perlu melihat balik ke belakang. Dengan melihat balik ke
belakang tentang sejarah perilaku organisasi, maka akan mendapatkan banyak
sekali pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku organisasi seperti:
1. Bagaimana perjalanan suatu perilaku organisasi dari masa lalu hingga
seperti sekarang ini?

2. Bagaimana suatu pola manajemen menentukan aturan-aturan bagi para
karyawan dan pegawainya?
3. Mengapa banyak organisasi pada saat sekarang ini menempatkan pada
karyawan dengan tim kerja berdasarkan unit-unit?
4. Bagaimana suatu teori dan praktik dari suatu perkembangan perilaku
organisasi?
Manusia dan organisasi serta aktivitasnya telah berlangsung lama sejak
ribuan tahung silam, tapi yang dibutuhkan dan perlu ntuk diketahui yaitu akar
perkembangan perilaku organisasi pada abad ke-18 dan ke-19.

1. Masa Praktik Awal
Ada tiga nama penting yang mempunyai pengaruh penting dalam
menentukan arah dan batasan dari perilaku organisasi mereka itu adalah
Adam Smith, Charles Babbage, dan Robert Owen.

4

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra

@HenriSaputra0
a. Adam Smith, 1776; Adam Smith telah memberikan kontribusi yang
sangat penting dengan doktrin ekonominya, yaitu spesialisasi bidang
kerja atau pembagian tugas dengan berbagai argumentasi yang sangat
dalam. Adam Smith memberikan contoh pembagian tugas dengan
spesialisasi bidang kerja tertentu dalam pabrik pembuatan peniti. Ada
sepuluh orang pekerja dalam pabrik tersebut, setiap orang mempunyai
tugas tertentu. Sepuluh orang pekerja tersebut dapat membuat 48.000
buah peniti tiap harinya. Selanjutnya, jika setiap pekerja mengambil
kawat sendiri-sendiri kemudian meluruskannya, membuatkan ujung
batangnya, hasilnya setiap pekerja mampu membuat satu peniti dalam
satu hari. Kalau ada sepuluh pekerja maka dapat membuat sepuluh
peniti setiap hari. Dan spesialisasi bidang pekerjaan tertentu pada masa
sekarang ini sudah barang tentu termotivasi oleh keuntungan yang
berlipat ganda dari doktrin Adam Smith pada 2 abad silam.

b. Charles Babbage, 1832; Charles Babbage adalah seorang professor
matematika dari Inggris yang telah mengembangkan sistem pembagian
tugas yang telah diartikulasikan pertama kali oleh Adam Smith.
Babbage


menambahkan

beberapa

keuntungan

dengan

sistem

pembagian tugas, yang telah dikemukakan oleh Adam Smith. Selain
keterampilan, menghemat waktu yang terkadang sering disia-siakan
terbuang ketika penggantian tugas satu ke tugas yang lain. Keuntungan
tersebut yaitu:
1) Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk belajar suatu
pekerjaan.
2) Menghemat pemborosan material yang diperlukan dalam pelajaran
pada tiap tingkatan.
3) Memungkinkan untuk menghasilkan tingkat keterampilan yang
tinggi.
4) Memungkinkan kemampuan untuk membandingkan keterampilan
seseorang dan bakat fisik dengan tugas-tugas tertentu.
5

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0

c. Robert Owen, 1825; Robert Owen adalah orang penting dari berjasa
dalam sejarah perilaku organisasi karena ia adalah seorang industrialis
pertama yang mengingatkan bagaimana sistem pabrik yang sedang
tumbuh dan berkembang telah merendahkan para pekerja. Ia menolak
praktik-praktik kekerasan yang ia lihat di pabrik-pabrik, seperti anak
yang bekerja di bawah umur 10 tahun, 13 jam kerja tiap haari dengan
kondisi kerja yang menyedihkan. Owen menjadi seorang reformer, ia
mencek para pemilik pabrik yang memperlakukan peralatan lebih baik
dibandingkan dengan para karyawannya, ia mengkritik mereka yang
membeli mesin dengan harga mahal sementara membayar para pekerja
yang menjalankan mesin tersebut dengan harga sangat murah. Owen
mengatakan bahwa mempergunakan uang untuk meningkatkan para
pekerja merupakan salah satu investasi terbaik yang menjadi pilihan
para eksekutif bisnis, ia mengklaim bahwa memperlihatkan concern
kepada para karyawan akan sangat menguntungkan untuk manajemen
dan membebaskan kesengsaraan manusia. Untuk ukuran zaman Owen
ia tentu sangat idealis tapi seratus tahun setelah tahun 1825 ditetapkan
jam kerja untuk semua, undang-undang perburuhan anak, pendidikan
untuk umum, perusahaan memberikan makan pada waktu kerja.

2. Masa Klasik
Masa klasik meliputi tahun 1990-1930. Selama periode ini, untuk
pertama kali teori-teori manajemen secara umum mulai dikembangkan,
pada masa ini yang banyak kontribusi dalam perilaku organisasi, mereka
itu adalah Frederick W. Taylor, Henry Fayol, Max Weber, Mary Panther
Follet, dan Chester Bernard telah meletakkan dasar praktik-praktik
manajemen sekarang.
a. Manajemen secara ilmiah

6

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
1) Frederick W. Taylor menggambarkan prinsip-prinsip manajemen
secara ilmiah menampilkan tiga bab sebagai tujuan dari gerakannya:
a) Untuk menegaskan bahwa Amerika Serikat telah dirugikan karena
tidak adanya efisiensi.
b) Maka solusi terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada
usaha mencari orang yang istimewa.
c) Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu
ilmu yang tepat yang berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas,
aturan-aturan, dan prinsip-prinsip Awal penggunaan manajemen
yang ilmiah membuahkan hasil yang gemilan, Perusahaan motor
Ford berusaha melaksanakan prinsip-prinsip manajemen ilmiah di
tahun 1908 dan berhasil merakit suatu mobil hanya dalam waktu
14 menit. Dari pandangan ilmu perilaku, pelaksanaan manajemen
ilmiah mencoba memadukan asumsi-asumsi mekanik terhadap
ilmupilmu perilaku organisasi.
2) Teori Administratif dan Henry Fayol
Henry Fayol seorang industriawan Perancis menerbitkan bukunya
pada tahun 1919 yakni General and Industrial Administration. Yang
banyak mempengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa.
Pandan-pandangnya dianggap sebagai suatu pemikiran tentan
gorganisasi administrative. Fayol berpendapat bahwa semua
organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut:
a) Aspek teknik dan komersial dan dari kegiatan pembelian,
produksi dan penjualan.
b) Kegiatan-kegiatan keuangan.
c) Unit-unit kemanan dan perlindungan.
d) Fungsi perhitungan.
e) Fungsi administratif dari perencanaan. Organisasi, pengarahan,
koordinasi dan pengendalian.

7

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
Teori administrasi Fayol umumnya dikenal sebagai orientasi
sistem fungsional yang sangat berhasil dalam menciptakan batasbatas dalam pendekatan fungsional.
3) Teori Struktural dari Max Weber
Max Weber adalah pemikir dalam ilmu sosial dari jerman. Dua
aspek kerja Weber yang relevan dengan perilaku organisasi yaitu:
Pertama, Seorang ahli ilmu sosial, ia tertarik untuk menjelaskan
preskripsi dari pertumbuhan organisasi yang besar.
Kedua, ia terkesan akan kelemahan-kelemahan dan pertimbangan
yang kadang-kadang tidak realistis bahwa manusia mempunya rasa
emosi.
Teori Max Weber memiliki sifat:
a) Adanya spesialisasi atau pembagian kerja.
b) Adanya hierarki yang berkembang.
c) Adanya suatu sistem atau aturan dari suatu prosedur.
d) Adanya hubungan kelompok yang impersonalitas.
e) Adanya promosi dan jaatan yang berdasarkan kecakapan.

4) Gerakan Hubungan Kemanusiaan
Raymond Miles menyatakan bahwa pendekatan hubungan
kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai
manusia, tidak sebagai mesin yang dipergunakan dalam berproduksi.
Pada sejarah hubungan kemanusiaan ini terdapat tiga kejadian yang
memberikan kontribusi dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi.
Tiga kejadian itu antara lain suatu masa-masa depresi yang hebat,
gerakan kaum buruh dan hasil penemuan Howthrone.
a) Masa depresi; depresi yang terjadi pada tahun 1930-an
menyebabkan goncangan yang hebat di bidang keuangan dan
perekonomian pada umumnya. Penyebab depresi pada umumnya
antara lain:

8

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
b) Konsumen menolak naiknya harga.
c) Jarang investasi dalam skala usaha.
d) Melemahnya kepercayan dan harapan-harapan.
e) Akumulasi yang besar dari kemampuan produksi sebagai hasil
pengembangan teknologi.
Ledakan depresi menyadarkan manajemen untuk menghayati
bahwa produksi tidak akan bertahan lama sebagai unsur yang
bertanggung jawab dalam manajemen. Di saat itu lalu timbul
gagasan untuk meletakkan unsur manusia sebagai unsur yang amat
dominan dalam manajemen, sebagai hasil dari depresi hubungan
kemanusiaan dan perilaku organisasi mendapatkan tempat yang
dominan dan perhatian yang seksama.

a) Gerakan Serikat Buruh; di tahun 1935 serikat buruh secara sah
diakui (legally entranced), banyak para manajer menjadi sadar dan
mulai banyak memberikan perhatiaanya kepada buruh. Gerakan
serikat buruh ini secara langsung ataupun tidak langsung
memberikan dampak yang besar terhadap studi perilaku organisasi
individu-individu tang mendukung kerja sama dalam suatu
organisasi tertentu. Gerakan serikat buruh tercatat dalam sejarah
pengembangan studi perilaku organisasi, sebagai titik awal dalam
masa embrio berkembang gerakan kemanusiaan.
b) Penemuan Howthorne; Howthorne mengadakan penelitian dengan
tujuan untuk mencari sampai di mana pengaruh hubungan antara
kondisi fisik lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan.
Penelitian ini dilakkan dalam beberapa langkah. Langkah pertama,
percobaan tentang cahaya lampu antara tahun 1924-1927, hasilnya
bahwa cahaya penerangan lampu pada tempat kerja hanyalah salah
satu faktor yang mempengaruhi hasil kerja dan pengaruhnya kecil
sekali. Langkah kedua, Howthorne menyediakan ruang istirahat bagi
karyawan. Hasilnya dari fase ini hampir sama dengan fase pertama.
9

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
Langkah ketiga, studi tentang ruang bank tilgram. Tujuannya untuk
melakukan

analisis

pengamatan

terhadap

kelompok

pekerja

informal.
Ternyata dalam fase ketiga ini tidak ada kenaikan produktivitas
yang

tinggi.

Implikasi

penemuan

Howthrone

terhadap

pengembangan tentang ilmu perilaku organisasi ternyata amat besar
dan penting sekali. Usaha-usaha penemuan ini merupakan satu dasar
yang amat berharga terhadap pendekatan perilaku di dalam segala
aspek manajemen.

3. Perilaku Organisasi Modern
Asumsi dasar tentang sifat manusia menurut ilmu perilaku
organisasi modern adalah bukan baik dan bukan buruk. Beberapa orang
beranggapan bahwa manusia mempunyai keunikan dalam perilaku hal
yang terarah, lainnya beranggapan bahwa manusia dalam banyak hal
menunjukkan sebagai sasaran yang tidak teratur.
Pendekatan yang dipakai untuk menganalisis perilaku manusia
menurut ahli perilaku organisasi modern, yaitu pada hakikatnya juga
menggunakan metode eksperimen, dengan memberikan penekanan pada
observasi terkendali dan generalisasi data.
Pengharapan-pengharapan

pada

manajemen

modern,

yaitu

pemahaman-pemahaman dari perilaku manusia yang selalu bertambah
dengan pemahaman ilmiah yang akan membawa ke arah penyempurnaan
kerja.4
C. Disiplin-disiplin Ilmu yang Menyumbang kepada Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan suatu ilmu perilaku terapan yang dibangun
atas sumbangan dari sejumlah Ilmu. Bidang ilmu-ilmu tersebut adalah:
4

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT RAJAGRAFINDO
PERSADA, Jakarta, 2004, hlm. 194-203.

10

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
1. Psikologi.
Ilmu psikologi memberikan sumbangan terhadap perilaku organisasi
terutama dalam pemahaman individu dalam organisasi, terutama psikolagi
organisasi yang mencoba untuk memahami dan mengendalikan perilaku
seseorang dalam organisasi. Mengendalikan semua karyawan dengan
menaati peraturan perusahan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila
terjadi penyimpanagan atau kesalahan, maka diadakan pengendalian atau
penyempurnaan rencana.
Pengendalian karyawan meliputi: kehadiran, perilaku, kerjasama, dan
menjaga situasi lingkungan kerja. Ilmu psikologi digunakan dalam berbagi
hal seperti dalam proses pengembangan keterampilan karyawan, moral
karyawan melalui pelatihan dan pendidikan. Ilmu psikologi juga
digunakan dalam proses seleksi karyawan serta penempatan yang baik
serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga terwujudnya tujuan
organisasi.

2. Sosiologi.
Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku organisasi terutama
pemahaman tentang perilaku kelompok didalam organisasi. Masukan yang
berharga dari para sosiolog adalah dinamika kelompok, desain tim kerja,
budaya organisasi, birokrasi, komunikasi, perilaku antar kelompok dalam
organisasi dan teknologi organisasional. Misalnya dalam

teknologi

organisasional dimana kegiatan untuk mengorganisasionalkan semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi,
wewenang,

integrasi

dan

koordinasinya

dalam

bagan

organisasi

(organization chart). Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan
organisasi.

3. Antropologi.

11

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0
Ilmu antropologi mempelajari tentang interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Manusia hidup dalam berkelompok dan memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang disebut kultur atau berbudaya. Sumbangannya
dalam perilaku organisasi adalah membantu untuk memahami perbedaanperbedaan sikap dan perilaku individual dalam organisasi.

4. Ilmu politik.
Selain tiga bidang ilmu diatas, bidang-bidang ilmu selain seperti ilmu
politik, sejarah, dan ilmu ekonomi juga turut memberikan andil. Ilmu
politik mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok di dalam
suatu lingkungan politik. Sumbangan dari ilmu politik terhadap perilaku
keorganisasian terutama dalam proses mempengaruhi, pengalokasian
wewenang dan pengelolaan konflik. Sedang akan ilmu sejarah terutama
tentang sejarah dari pemimpin-pemimpin besar dimasa lampau atau
keberhasilan dan kegagalannya dapat dipelajari untuk dijadikan contoh.
Yang terakhir dari ilmu ekonomi mencoba menjelaskan perilaku individu
ketika mereka dihadapkan pada suatu pilihan. Sumbangan terhadap
perilaku pada suatu pilihan. Sumbangan terhadap perilaku keorganisasian
terutama dalam proses pengambilan keputusan.5

5

Ibid, 215-217.

12

henrisa.blogspot.com
https://i.instagram.com/henrisaputra1/
https://facebook.com/henrisaputra
@HenriSaputra0

DAFTAR PUSTAKA

Rivai,Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:. PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.

Thoha, Miftah. 1986. Perilaku Organisasi. Jakarta: CV Rajawali.

Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.

13