Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap (1)
Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Pendapatan pada
PT Akasha Wira International Tbk
Penulis : Nur Chamidah
Kontributor : Dra. Hj. Yuni Sukamdani, SE, MM
Program Studi Akuntansi
E – Mail : [email protected]
ABSTRACT
This research aims to find out if there was any influence between working capital
turnover against revenue on International Tbk, PT Wira Akasha during 2013-2014 (each
quarter). Obtained results in the value of the Kolmogorov-Smirnov on working capital
turnover variables (X) by 0,392 > 0.05, whereas in the income variable (Y) is equal to 0,
431 > 0.05. This means the data is said to be a normal Gaussian regression model and
worthy to be used in this research with the help of SPSS Regression equations to simple
Linear generated as follows: Y (Income) = 48240.270 (Constanta) + 76521.677 X
(working capital Turnover). And obtained results that working capital Turnover variable
X affect positively against the income variable Y to the value of the correlation of 0,956
(r = 0,956). Working capital turnover so influential of 95,6% of revenues PT Wira
Akasha International Tbk for 2013-2014 (each quarter). From the table it can t test
revealed that the value of the sig variable working capital turnover (0.001) of 0.05, then
< can be said that Ho is rejected and the H1 is accepted, which means the influential
working capital Turnover significantly to revenue on PT Wira Akasha International Tbk
The company can benefit from the expected working capital owned in order to
increase revenue and profits have been obtained, so as to support the progress of his
efforts. Due to the income in a company is very important, for it companies must be able
to operate a working capital and take into account the turnover of capital works properly
and effectively as possible, in order for the company's activity can be run well and
according to plan, like previous research, which has been in existence, namely the
research belongs to the Nurhafni, in 2009 the research hypothesis test showed that there
was a simultaneous influence of capital and working capital to turnover return on equity
(ROE) research on Julkarnain, year 2012, research shows that simultaneously, working
capital, working capital Turnover, Cash Turnover, accounts receivable Turnover and
significant effect of the Return On Investment (ROI) and research conducted by the Ratih
Pratiwi, year 2012 results showed that working capital turnover has a significant
influence on the return on assets
Keywords: working capital Turnover, revenue
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dituntut agar
dapat mengelola perusahaannya dengan
baik agar dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan
lain
baik
perusahaan domestik maupun perusahaan
asing.
Pengelolaan
modal
kerja
merupakan
hal
yang
dapat
mempengaruhi perusahaan untuk dapat
membiayai segala aktivitasnya. Karena
modal kerja ini dapat mempengaruhi
proses pengambilan suatu keputusan
bagian manajemen mengenai jumlah
komposisi aktiva lancar dan bagaimana
cara perusahaan dalam membiayai aktiva
yang terjadi pada perusahaannya.
Tingkat perputaran modal kerja
digunakan untuk mengukur berapa kali
aktiva lancar mampu berputar untuk
menghasilkan penjualan, karena semakin
cepat modal kerja berputar semakin
banyak pula penjualan yang berhasil
tercipta atau dengan kata lain penjualan
pun meningkat. Pada setiap perusahaan
pendapatan diperoleh dari penjualan
barang/jasa yang telah dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut, dari
perolehan
pendapatan
tersebutlah
perusahaan akan memperoleh laba.
Peranan pendapatan pada suatu
perusahaan sangatlah penting, untuk itu
perusahaan harus dapat mengoperasikan
modal kerjanya dengan sebaik dan
seefektif mungkin, agar aktivitas
perusahaan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan sesuai rencana. Tidak
terkecuali juga pada salah satu
perusahaan air minum, PT Akasha Wira
International Tbk juga pasti memerlukan
adanya modal kerja untuk membiayai
usahaanya, dengan harapan dapat
meningkatkan pendapatannya dari setiap
tahunnya.
Pada tahun 2012 penjualan PT
Akasha
Wira
International
Tbk
mengalami pertumbuhan yang baik
sehingga perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan yang baik pula (meningkat
dari tahun ke tahun). Akan tetapi sejak
tahun 2013 PT Akasha Wira International
Tbk mengalami penurunan pendapatan
dikarenakan adanya kenaikan beban
penjualan, inflasi, depresiasi rupiah,
tingginya kompetisi serta terbatasnya
kapasitas produksi. Oleh karena itu untuk
mengatasi agar supaya perusahaan tidak
terus mengalami penurunan penjualan
maka perusahaan harus mengelola modal
kerjanya dengan baik. Untuk itu peneliti
akan melakukan penelitian pada PT
Akasha Wira International Tbk untuk
melihat keefektifan pengelolaan modal
kerja yang digunakan dalam perusahaan
untuk mencapai pendapatan. Hal ini
dikarenakan perusahaan air minum, PT
Akasha Wira International Tbk juga pasti
memerlukan adanya modal kerja agar
dapat membiayai usahaanya, dengan
harapan
dapat
meningkatkan
pendapatannya dari setiap tahunnya.
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Pendapatan pada PT Akasha
Wira International Tbk”.
Berikut adalah rumusan masalah
yang dibuat oleh peneliti, yaitu: “Apakah
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International
Tbk?”.
KAJIAN TEORI
Menurut Ganjar Isnawan (2012:65)
“modal merupakan hak pemilik kepada
perusahaannya. Besarnya modal adalah
jumlah harta dikurangi dengan jumlah
seluruh utang”.
Menurut
Bambang
Riyanto
(2012:17) pengertian modal yang klasik :
artian modal ialah sebagai “hasil
produksi
yang
digunakan
untuk
memprodusir lebih banyak”.
Menurut Kasmir (2013:44) “Modal
merupakan hak yang dimiliki perusahaan
komponen modal yang terdiri dari: modal
setor, agio saham, laba yang ditahan,
cadangan laba, dan lainnya”.
Menurut Agus Sartono (2010:385)
modal kerja ada dua pengertian yaitu
yang pertama gross working capital,
adalah keseluruhan aktiva lancar,
sementara pengertian net working capital
adalah kelebihan aktiva lancar di atas
utang lancar”.
Menurut Dwi Astutik (2004:36)
“Modal kerja merupakan investasi
perusahaan jangka pendek, yaitu kas,
sekuritas yang mudah di jual persediaan
dan piutang. Jadi modal kerja adalah
dana yang digunakan untuk oprasional
sehari – hari wujud dari modal kerja
tersebut adalah perkiraan yang ada dalam
aktiva lancar”.
Dalam Bambang Riyanto (2012:64)
Untuk menilai efisiensi suatu modal kerja
dapat digunakan sebuah rasio antara total
penjualan dengan jumlah modal kerja
rata-rata yang sering disebut working
capital turnover
(perputaran modal
kerja). Rasio ini menunjukkan hubungan
antara modal kerja dengan penjualan
yang dapat diperoleh perusahaan untuk
tiap rupiah modal kerja. Perputaran
modal kerja yang rendah menujukkan
adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin
disebabkan
rendahnya
perputaran persediaan, piutang atau
adanya saldo kas yang terlalu besar.
Menurut
Kasmir
(2013:182)
Perputaran Modal Kerja (working capital
turnover) adalah “merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai
keefektifan modal kerja perusahaan
selama periode tertentu. Artinya seberapa
banyak modal kerja berputar selama
suatu periode atau dalam suatu periode”.
Modal kerja selalu dalam keadaan
operasi atau berputar dalam perusahaan
selama perusahaan yang bersangkutan
dalam keadaan usaha. Periode perputaran
modal kerja (working capital turnover
period) dimulai
pada saat kas
diinvestasikan
dalam
komponenkomponen modal kerja sampai pada saat
kembali lagi menjadi kas. Semakin
pendek periode tersebut berarti semakin
cepat perputaran modal kerja dan
efisiensi penggunaan modal kerja
perusahaan tinggi. Sebaliknya semakin
panjang periode perputaran modal kerja
berarti semakin lambat perputaran modal
kerja dan efisiensi penggunaan modal
kerja perusahaan rendah. Lama periode
perputaran modal kerja tergantung
kepada berapa lama periode perputaran
dari masing-masing komponen dari
modal kerja tersebut (Bambang Riyanto,
2012:63)
Dalam hasil penilaian, apabila
perputaran modal kerja yang rendah,
dapat diartikan perusahaan sedang
kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin
disebabkan karena rendahnya perputaran
persediaan atau piutang atau saldo kas
yang terlalu besar. Demikian pula
sebaliknya jika perputaran modal kerja
tinggi, mungkin disebabkan tingginya
perputaran persediaan atau perputaran
piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
(Kasmir, 2013:182)
Perputaran modal kerja menurut
Bambang Riyanto (2012:64) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Rumus 2.1 Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja =
Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Menurut Ganjar Isnawan (2012:66)
pendapatan adalah “ merupakan sejumlah
hasil usaha yang diperoleh dari kegiatan
penjualan perusahaan, baik berupa
barang maupun jasa. Pendapatan yang
diperoleh perusahaan dapat bersumber
dari pendapatan utama dan pendapatan
yang diperoleh dari usaha sampingan
atau pendapatan lainnya, termasuk
pendapatan yang diperoleh dari bunga
simpanan di bank”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
dalam Nafarin (2010:377) menyatakan
bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi, yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama
suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas (modal),
yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal”.
Menurut Philip E. Fess dan Carl S.
Warren dalam Nafarin (2010:377)
mengemukakan :
“The excess of the revenue over
expense incrurred in earning the revenue
is called net income or net profit.
Revenue are the gross increases in
owner’s equity as result of the sale of
merchandise, the performance of service
for a customer or client, the rental of
proferty, the lending of money, and other
business and professional activities
entered into for the purpose of earning
income. Expired cost or expenses.
Artinya: kelebihan pendapatan atau
beban yang dikeluarkan dalam proses
menghasilkan
pendapatan
disebut
penghasilan bersih atau laba bersih.
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam
modal sendiri (modal pemilik) yang
dihasilkan dari penjualan barang
dagangan, pelaksanaan jasa kepada
pelanggan atau klien, penyewaan aktiva,
peminjaman uang, dan semua kegiatan
usaha serta profesi yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan. Harga pokok
yang habis dipakai atau beban”.
Sedangkan menurut Skousen, Stice
dan Stice (2010: 161):
“revenues are inflows or other
enhancements of assets of an entity or
settlements of its liabilities (or a
combination of both) from delivering or
producing goods, rendering services, or
carrying out other activities that
constitute the entity’s ongoing major or
central operations”. Kalimat tersebut
dapat diartikan bahwa pendapatan adalah
arus masuk atau penyelesaian kewajiban
(atau
kombinasi
keduanya)
dari
pengiriman atau produksi barang,
memberikan jasa atau melakukan
aktivitas lain yang merupakan aktivitas
utama atau aktivitas central yang sedang
berlangsung.
Pendapatan dalam ilmu ekonomi
didefinisikan sebagai hasil berupa uang
atau hal materi lainnya yang dicapai dari
penggunaan kekayaan atau jasa manusia
bebas. Sedangkan pendapatan rumah
tangga adalah total pendapatan dari setiap
anggota rumah tangga dalam bentuk uang
atau natura yang diperoleh baik sebagai
gaji atau upah usaha rumah tangga atau
sumber lain. Kondisi seseorang dapat
diukur dengan menggunakan konsep
pendapatan yang menunjukkan jumlah
seluruh uang yang diterima oleh
seseorang atau rumah tangga selama
jangka waktu tertentu. (Samuelson dan
Nordhaus, 2010).
Menurut Suwardjono (2011:354),
karakteristik-karakteristik atau kata-kata
kunci yang membentuk pengertian
pendapatan dan untung adalah:
1. Aliran masuk atau kenaikan aset
(inflows or other enhancements of
assets, the amount of new assets
received from customers, flow of
funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in
assets).
2. Kegiatan yang merepresentasi operasi
utama atau sentral yang menerus
(activities that constitute the entity’s
ongoing major or central operations,
in the course of the ordinary
activities,
producing
goods,
delivering goods, rendering services,
profit-directed activities).
3. Pelunasan,
penurunan,
atau
pengurangan kewajiban (settlements
of liabilities, decreases in liabilities,
gross decreases in liabilities).
4. Suatu entitas (of an entity, of an
enterprise).
5. Produk perusahaan (goods and
services, product of the enterprise).
6. Pertukaran produk (exchange for the
product).
7. Menyandang beberapa nama atau
mengambil beberapa bentuk (sales,
fees, interests, dividends, royalties,
and rents).
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas
(result in increases in equity, change
owners’ equity).
Dalam Suwardjono (2011:355)
“untuk dapat mengatakan bahwa
pendapatan ada atau timbul, harus terjadi
transaksi atau kejadian yang menaikkan
aset atau menimbulkan aliran masuk
aset”.
Menurut Paton dan Littleton dalam
Suwardjono (2011:355) menyebutkan
bahwa aset dapat bertambah karena
berbagai transaksi, kejadian, atau
keadaan sebagai berikut:
a) Transaksi pendanaan yang berasal
dari kreditor dan investor.
b) Laba yang berasal dari kegiatan
investasi, misalnya penjualan aset
tetap, surat berharga, segmen bisnis,
dan anak perusahaan.
c) Hadiah, donasi, atau temuan.
d) Revaluasi aset yang telah ada.
e) Penyediaan dan/atau penyerahan
produk (barang dan jasa).
Dari beberapa pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan adalah ukuran tingkatan dari
hasil
penjualan
yang
bertambah
dikarenakan adanya transaksi atau
kegiatan di dalam perusahaan dalam
periode tertentu.
Menurut
Leny
Sulistiyowati
(2010:270)
penjualan
adalah:
“Pendapatan yang berasal dari penjualan
produk perusahaan, disajikan setelah
dikurangi potongan penjualan dan retur
penjualan”.
Menurut Arief Sugiono, Yanuar
Nanok Soenarno dan Synthia Madya
Kusumawati (2010:133) “Penjualan
bersih
merupakan
selisih
antara
penjualan baik yang dilakukan secara
tunai maupun kredit dengan retur
penjualan dan potongan penjualan”.
Penjualan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Penjualan kredit, yaitu penjualan yang
pembayaran dilakukan di kemudian
hari dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan setelah barang diterima
oleh customer. Penjualan kredit inilah
yang menimbulkan piutang dagang,
sehingga penjualan tidak dapat
dipisahkan dari timbulnya piutang
usaha.
2. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang
pembayarannya dilakukan secara
langsung saat terjadinya transaksi.
Secara
sistematis
kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Perputaran
Modal Kerja
( X)
H1
Pendapatan
(Y)
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
Keterangan :
Variabel babas X = Perputaran Modal
Kerja
Variabel Terikat Y = Pendapatan
Hipotesis
H1 = Diduga Perputaran
Modal Kerja Berpengaruh Secara
Signifikan terhadap Pendapatan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
Laporan Keuangan Pada PT Akasha Wira
International Tbk.
Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah data Laporan
Keuangan PT Akasha Wira International
Tbk pada setiap triwulan Tahun 2013 dan
triwulan I,II, dan III Tahun 2014.
Alat pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Menurut suharsimi
arikunto (2010: 274) “menyatakan bahwa
metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya”.
Dalam penelitian ini hanya terdapat
satu
variable
independen
yaitu
Perputaran Modal Kerja dan satu variabel
dependen, yaitu Pendapatan, maka yang
digunakan dalam penelitian ini analisis
regresi sederhana. Persamaan analisis
regresi sederhana yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2010:261), adalah
sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana :
Y = Pendapatan
X = Perputaran Modal Kerja
a = intercept / konstanta
b = angka arah (koefisien regresi)
Pembuktian
hasil
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan
pengujian dengan menggunakan uji t. Uji
t ini digunakan untuk menguji apakah
variabel independen secara parsial
(sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Berikut ini peneliti akan menyajikan
data keuangan yang peneliti peroleh,
laporan-laporan ini berisikan hal-hal
yang berhubungan dengan perhitungan
perputaran modal kerja dan pendapatan
yang dimiliki PT Akasha Wira
International Tbk selama tahun 20132014 (tiap triwulan), yaitu sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Data Keuangan PT Akasha Wira
International Tbk Tiap Triwulan
Tahun 2013-2014
(Dinyatakan dalam Jutaan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah
Jumlah
Triw
THN
Aset
Hutang
ulan
Lancar
Lancar
I
2013 Rp.223.228 Rp.112.581
II
2013 Rp.212.348 Rp. 97.933
III
2013 Rp.220.118 Rp.110.646
IV
2013 Rp.196.755 Rp.108.730
I
2014 Rp.189.057 Rp. 91.622
II
2014 Rp.210.706 Rp.136.706
III
2014 Rp.234.101 Rp.154.143
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Berikut ini data perhitungan
perputaran
modal
kerja
dengan
menggunakan (Rumus 2.1 Perputaran
Modal Kerja) adalah sebagai berikut:
Perputaran modal kerja =
Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Tabel 5.2
Laporan Perputaran Modal Kerja
pada PT Akasha Wira International
Tbk selama tahun 2013-2014 (tiap
triwulan)
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Triw
Perputar
Tahu
u
Keterangan
an Modal
n
lan
(Rp)
Kerja (X)
I
2013
1,15
II
2013
2,19
III
2013
3,46
IV
2013
5,71
I
2014
1,33
II
2014
3,59
III
2014
5,18
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Berikut
yang ada
International
2014 (tiap
berikut:
ini data data pendapatan
pada PT Akasha Wira
Tbk selama tahun 2013triwulan), yaitu sebagai
Tabel 5.3
Laporan Pendapatan PT Akasha
Wira International Tbk
Selama Tahun 2013-2014 (tiap
triwulan)
(Dinyatakan dalam Jutaan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Triwu
lan
I
II
III
IV
Tahun
2013
2013
2013
2013
Pendapatan
(Y)
Rp. 126.984
Rp. 250.495
Rp. 378.977
Rp. 502.524
I
2014
Rp. 129.322
II
2014
Rp. 265.732
III
2014
Rp. 413.803
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Dari deskripsi hasil penelitian ini
dapat
membantu
peneliti
untuk
mengetahui bagaimana cara menguji
kebenaran dari hipotesis yang telah
dikemukakan
sebelumnya.
Dalam
menguji kebenaran hipotesis tersebut,
peneliti akan mengolah data perusahaan
dengan menggunakan teknik analisa
deskriptif
kuantitatif
(dengan
menggunakan analisis regresi linier
sederhana peneliti dapat mengetahui
apakah ada pengaruh antara perputaran
modal kerja terhadap pendapatan pada
PT Akasha Wira International Tbk
selama tahun 2013-2014 (tiap triwulan).
Setelah peneliti memperoleh dan
mengolah Laporan Keuangan dari semua
variabel
penelitian
diatas,
yaitu
Perputaran Modal Kerja (X) dan
Pendapatan
(Y),
peneliti
akan
menggunakan bantuan program statistik
komputer yaitu SPSS Versi 20.0, untuk
menghitung pengaruh antara variabel X
terhadap Variabel Y berdasarkan analisis
regresi linier sederhana.
Setelah
peneliti melakukan
perhitungan
dengan
menggunakan
analisis regresi linier sederhana dan
pengujian hipotesis menggunakan uji t
terhadap kedua variabel tersebut yaitu
perputaran
modal
kerja
terhadap
pendapatan didapatkan bukti untuk
menerima hipotesis yang telah diajukan
dalam penelitian ini, yaitu perputaran
modal
kerja
berpengaruh
secara
signifikan terhadap pendapatan pada PT
Akasha Wira International Tbk.
Diperoleh hasil bahwa menurut
Aprilinda Ramadhina (2011:13) model
regresi yang baik adalah yang
mempunyai distribusi data normal
atau mendekati normal, hal ini dapat
dilihat pada nilai Kolmogorov-Smirnov
pada variabel perputaran modal kerja (X)
sebesar 0,392 > 0.05, sedangkan pada
variabel Pendapatan (Y) sebesar 0, 431 >
0,05. Hal ini berarti data dikatakan
berdistribusi normal dan model regresi
layak untuk dipakai dalam penelitian ini.
Untuk hasil persamaan pada analisis
regresi linier sederhana, didapatkan hasil
persamaan
sebagai
berikut:
Y
(Pendapatan) = 48240.270 (Constanta)+
76521.677 X (Perputaran Modal Kerja).
Sedangkan pada hasil uji t dapat
diketahui bahwa nilai sig variabel
perputaran modal kerja sebesar (0,001) <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima, yang artinya
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International Tbk.
SIMPULAN
Berdasarkan penjabaran serta
uraian yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis dapat mengambil suatu
kesimpulan sebagai berikut: diperoleh
hasil persamaan analisis regresi linier
sederhana dengan bantuan program SPSS
ver 20.0 yaitu Y (Pendapatan) =
48240.270 (Constanta) + 76521.677 X
(Perputaran Modal Kerja), yang artinya
jika variabel bebas (X) memiliki nilai
atau tidak nol maka pendapatan akan
mengalami kenaikan ataupun penurunan
sesuai dengan jumlah harga constanta
pada variabel X tersebut. Pada hasil
hipotesis dengan menggunakan uji t di
peroleh hasil bahwa nilai sig pada
variabel perputaran modal kerja (X)
sebesar (0,001) < 0,05, yang artinya
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International Tbk,
hal ini dapat diterima karena telah di
buktikan kebenarannya.
SARAN
Diharapkan
perusahaan
dapat
memanfaatkan modal kerja yang dimiliki
agar dapat menambah pendapatan serta
laba yang telah diperoleh, sehingga dapat
menunjang
kemajuan
usahanya
Dikarenakan pendapatan pada suatu
perusahaan sangatlah penting, untuk itu
perusahaan harus dapat mengoperasikan
modal kerja dan memperhitungkan
perputaran modal kerjanya dengan baik
dan seefektif mungkin, agar aktifitas
perusahaan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai rencana, seperti penelitian
terdahulu yang telah ada yaitu penelitian
milik Nurhafni, tahun 2009 Hasil
penelitian uji hipotesis menunjukkan
bahwa secara simultan terdapat pengaruh
modal dan perputaran modal kerja
terhadap return on equity (ROE), pada
penelitian Julkarnain, tahun 2012
penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan, Modal Kerja, Perputaran Modal
Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran
piutang berpengaruh signifikan terhadap
Return On Investment (ROI) dan
penelitian yang dilakukan oleh Ratih
Pratiwi, tahun 2012 hasil penelitian
menunjukkan bahwa perputaran modal
kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return on asset.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilinda Ramadhina & Islandscript.
2011. Kursus Kilat Menguasai
SPSS untuk UKM. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Edisi Revisi. Cetakan 14.
Rineka Cipta. Jakarta
Astuti
Dwi.
2004.
Manajemen
Keuangan Perusahaan. Cetakan
Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program
SPSS, Cetakan Keempat, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang
Harahap, Sofyan S. 2013. Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Isnawan, Ganjar, SE, 2012, Akuntansi
Praktis Untuk UKM, Laskar
Aksara, Jakarta
Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen
Keuangan. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta
Munawir, S. 2008. Analisa Laporan
Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.
Yogyakarta
Narafin, M. 2010. Penganggaran
Perusahaan. Salemba Empat,
Jakarta
Riyanto, Bambang, Prof, Dr. 2012.
Dasar
Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Edisi
Keempat.
Cetakan
Keduabelas.
BPFEYogyakarta. Yogyakarta
Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi
4. BPFE. Yogyakarta
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Alfabeta. Bandung
Suwardjono, 2011, Teori Akuntansi
Perekayasaan
Pelaporan
Keuangan, Edisi Ketiga, Cetakan
Kelima,
BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta
Tim
Penyusun.
2014.
Pedoman
Penulisan Skripsi. Edisi Ketujuh.
Fakultas Ekonomi, Universitas
PGRI Adi Buana. Surabaya
PT Akasha Wira International Tbk
Penulis : Nur Chamidah
Kontributor : Dra. Hj. Yuni Sukamdani, SE, MM
Program Studi Akuntansi
E – Mail : [email protected]
ABSTRACT
This research aims to find out if there was any influence between working capital
turnover against revenue on International Tbk, PT Wira Akasha during 2013-2014 (each
quarter). Obtained results in the value of the Kolmogorov-Smirnov on working capital
turnover variables (X) by 0,392 > 0.05, whereas in the income variable (Y) is equal to 0,
431 > 0.05. This means the data is said to be a normal Gaussian regression model and
worthy to be used in this research with the help of SPSS Regression equations to simple
Linear generated as follows: Y (Income) = 48240.270 (Constanta) + 76521.677 X
(working capital Turnover). And obtained results that working capital Turnover variable
X affect positively against the income variable Y to the value of the correlation of 0,956
(r = 0,956). Working capital turnover so influential of 95,6% of revenues PT Wira
Akasha International Tbk for 2013-2014 (each quarter). From the table it can t test
revealed that the value of the sig variable working capital turnover (0.001) of 0.05, then
< can be said that Ho is rejected and the H1 is accepted, which means the influential
working capital Turnover significantly to revenue on PT Wira Akasha International Tbk
The company can benefit from the expected working capital owned in order to
increase revenue and profits have been obtained, so as to support the progress of his
efforts. Due to the income in a company is very important, for it companies must be able
to operate a working capital and take into account the turnover of capital works properly
and effectively as possible, in order for the company's activity can be run well and
according to plan, like previous research, which has been in existence, namely the
research belongs to the Nurhafni, in 2009 the research hypothesis test showed that there
was a simultaneous influence of capital and working capital to turnover return on equity
(ROE) research on Julkarnain, year 2012, research shows that simultaneously, working
capital, working capital Turnover, Cash Turnover, accounts receivable Turnover and
significant effect of the Return On Investment (ROI) and research conducted by the Ratih
Pratiwi, year 2012 results showed that working capital turnover has a significant
influence on the return on assets
Keywords: working capital Turnover, revenue
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan dituntut agar
dapat mengelola perusahaannya dengan
baik agar dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan
lain
baik
perusahaan domestik maupun perusahaan
asing.
Pengelolaan
modal
kerja
merupakan
hal
yang
dapat
mempengaruhi perusahaan untuk dapat
membiayai segala aktivitasnya. Karena
modal kerja ini dapat mempengaruhi
proses pengambilan suatu keputusan
bagian manajemen mengenai jumlah
komposisi aktiva lancar dan bagaimana
cara perusahaan dalam membiayai aktiva
yang terjadi pada perusahaannya.
Tingkat perputaran modal kerja
digunakan untuk mengukur berapa kali
aktiva lancar mampu berputar untuk
menghasilkan penjualan, karena semakin
cepat modal kerja berputar semakin
banyak pula penjualan yang berhasil
tercipta atau dengan kata lain penjualan
pun meningkat. Pada setiap perusahaan
pendapatan diperoleh dari penjualan
barang/jasa yang telah dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan tersebut, dari
perolehan
pendapatan
tersebutlah
perusahaan akan memperoleh laba.
Peranan pendapatan pada suatu
perusahaan sangatlah penting, untuk itu
perusahaan harus dapat mengoperasikan
modal kerjanya dengan sebaik dan
seefektif mungkin, agar aktivitas
perusahaan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan sesuai rencana. Tidak
terkecuali juga pada salah satu
perusahaan air minum, PT Akasha Wira
International Tbk juga pasti memerlukan
adanya modal kerja untuk membiayai
usahaanya, dengan harapan dapat
meningkatkan pendapatannya dari setiap
tahunnya.
Pada tahun 2012 penjualan PT
Akasha
Wira
International
Tbk
mengalami pertumbuhan yang baik
sehingga perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan yang baik pula (meningkat
dari tahun ke tahun). Akan tetapi sejak
tahun 2013 PT Akasha Wira International
Tbk mengalami penurunan pendapatan
dikarenakan adanya kenaikan beban
penjualan, inflasi, depresiasi rupiah,
tingginya kompetisi serta terbatasnya
kapasitas produksi. Oleh karena itu untuk
mengatasi agar supaya perusahaan tidak
terus mengalami penurunan penjualan
maka perusahaan harus mengelola modal
kerjanya dengan baik. Untuk itu peneliti
akan melakukan penelitian pada PT
Akasha Wira International Tbk untuk
melihat keefektifan pengelolaan modal
kerja yang digunakan dalam perusahaan
untuk mencapai pendapatan. Hal ini
dikarenakan perusahaan air minum, PT
Akasha Wira International Tbk juga pasti
memerlukan adanya modal kerja agar
dapat membiayai usahaanya, dengan
harapan
dapat
meningkatkan
pendapatannya dari setiap tahunnya.
Berdasarkan uraian latar belakang
masalah diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan
judul: “Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Pendapatan pada PT Akasha
Wira International Tbk”.
Berikut adalah rumusan masalah
yang dibuat oleh peneliti, yaitu: “Apakah
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International
Tbk?”.
KAJIAN TEORI
Menurut Ganjar Isnawan (2012:65)
“modal merupakan hak pemilik kepada
perusahaannya. Besarnya modal adalah
jumlah harta dikurangi dengan jumlah
seluruh utang”.
Menurut
Bambang
Riyanto
(2012:17) pengertian modal yang klasik :
artian modal ialah sebagai “hasil
produksi
yang
digunakan
untuk
memprodusir lebih banyak”.
Menurut Kasmir (2013:44) “Modal
merupakan hak yang dimiliki perusahaan
komponen modal yang terdiri dari: modal
setor, agio saham, laba yang ditahan,
cadangan laba, dan lainnya”.
Menurut Agus Sartono (2010:385)
modal kerja ada dua pengertian yaitu
yang pertama gross working capital,
adalah keseluruhan aktiva lancar,
sementara pengertian net working capital
adalah kelebihan aktiva lancar di atas
utang lancar”.
Menurut Dwi Astutik (2004:36)
“Modal kerja merupakan investasi
perusahaan jangka pendek, yaitu kas,
sekuritas yang mudah di jual persediaan
dan piutang. Jadi modal kerja adalah
dana yang digunakan untuk oprasional
sehari – hari wujud dari modal kerja
tersebut adalah perkiraan yang ada dalam
aktiva lancar”.
Dalam Bambang Riyanto (2012:64)
Untuk menilai efisiensi suatu modal kerja
dapat digunakan sebuah rasio antara total
penjualan dengan jumlah modal kerja
rata-rata yang sering disebut working
capital turnover
(perputaran modal
kerja). Rasio ini menunjukkan hubungan
antara modal kerja dengan penjualan
yang dapat diperoleh perusahaan untuk
tiap rupiah modal kerja. Perputaran
modal kerja yang rendah menujukkan
adanya kelebihan modal kerja yang
mungkin
disebabkan
rendahnya
perputaran persediaan, piutang atau
adanya saldo kas yang terlalu besar.
Menurut
Kasmir
(2013:182)
Perputaran Modal Kerja (working capital
turnover) adalah “merupakan salah satu
rasio untuk mengukur atau menilai
keefektifan modal kerja perusahaan
selama periode tertentu. Artinya seberapa
banyak modal kerja berputar selama
suatu periode atau dalam suatu periode”.
Modal kerja selalu dalam keadaan
operasi atau berputar dalam perusahaan
selama perusahaan yang bersangkutan
dalam keadaan usaha. Periode perputaran
modal kerja (working capital turnover
period) dimulai
pada saat kas
diinvestasikan
dalam
komponenkomponen modal kerja sampai pada saat
kembali lagi menjadi kas. Semakin
pendek periode tersebut berarti semakin
cepat perputaran modal kerja dan
efisiensi penggunaan modal kerja
perusahaan tinggi. Sebaliknya semakin
panjang periode perputaran modal kerja
berarti semakin lambat perputaran modal
kerja dan efisiensi penggunaan modal
kerja perusahaan rendah. Lama periode
perputaran modal kerja tergantung
kepada berapa lama periode perputaran
dari masing-masing komponen dari
modal kerja tersebut (Bambang Riyanto,
2012:63)
Dalam hasil penilaian, apabila
perputaran modal kerja yang rendah,
dapat diartikan perusahaan sedang
kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin
disebabkan karena rendahnya perputaran
persediaan atau piutang atau saldo kas
yang terlalu besar. Demikian pula
sebaliknya jika perputaran modal kerja
tinggi, mungkin disebabkan tingginya
perputaran persediaan atau perputaran
piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
(Kasmir, 2013:182)
Perputaran modal kerja menurut
Bambang Riyanto (2012:64) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Rumus 2.1 Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja =
Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Menurut Ganjar Isnawan (2012:66)
pendapatan adalah “ merupakan sejumlah
hasil usaha yang diperoleh dari kegiatan
penjualan perusahaan, baik berupa
barang maupun jasa. Pendapatan yang
diperoleh perusahaan dapat bersumber
dari pendapatan utama dan pendapatan
yang diperoleh dari usaha sampingan
atau pendapatan lainnya, termasuk
pendapatan yang diperoleh dari bunga
simpanan di bank”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
dalam Nafarin (2010:377) menyatakan
bahwa “Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi, yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama
suatu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas (modal),
yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal”.
Menurut Philip E. Fess dan Carl S.
Warren dalam Nafarin (2010:377)
mengemukakan :
“The excess of the revenue over
expense incrurred in earning the revenue
is called net income or net profit.
Revenue are the gross increases in
owner’s equity as result of the sale of
merchandise, the performance of service
for a customer or client, the rental of
proferty, the lending of money, and other
business and professional activities
entered into for the purpose of earning
income. Expired cost or expenses.
Artinya: kelebihan pendapatan atau
beban yang dikeluarkan dalam proses
menghasilkan
pendapatan
disebut
penghasilan bersih atau laba bersih.
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam
modal sendiri (modal pemilik) yang
dihasilkan dari penjualan barang
dagangan, pelaksanaan jasa kepada
pelanggan atau klien, penyewaan aktiva,
peminjaman uang, dan semua kegiatan
usaha serta profesi yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan. Harga pokok
yang habis dipakai atau beban”.
Sedangkan menurut Skousen, Stice
dan Stice (2010: 161):
“revenues are inflows or other
enhancements of assets of an entity or
settlements of its liabilities (or a
combination of both) from delivering or
producing goods, rendering services, or
carrying out other activities that
constitute the entity’s ongoing major or
central operations”. Kalimat tersebut
dapat diartikan bahwa pendapatan adalah
arus masuk atau penyelesaian kewajiban
(atau
kombinasi
keduanya)
dari
pengiriman atau produksi barang,
memberikan jasa atau melakukan
aktivitas lain yang merupakan aktivitas
utama atau aktivitas central yang sedang
berlangsung.
Pendapatan dalam ilmu ekonomi
didefinisikan sebagai hasil berupa uang
atau hal materi lainnya yang dicapai dari
penggunaan kekayaan atau jasa manusia
bebas. Sedangkan pendapatan rumah
tangga adalah total pendapatan dari setiap
anggota rumah tangga dalam bentuk uang
atau natura yang diperoleh baik sebagai
gaji atau upah usaha rumah tangga atau
sumber lain. Kondisi seseorang dapat
diukur dengan menggunakan konsep
pendapatan yang menunjukkan jumlah
seluruh uang yang diterima oleh
seseorang atau rumah tangga selama
jangka waktu tertentu. (Samuelson dan
Nordhaus, 2010).
Menurut Suwardjono (2011:354),
karakteristik-karakteristik atau kata-kata
kunci yang membentuk pengertian
pendapatan dan untung adalah:
1. Aliran masuk atau kenaikan aset
(inflows or other enhancements of
assets, the amount of new assets
received from customers, flow of
funds from the customers, increases in
economic benefits, gross increases in
assets).
2. Kegiatan yang merepresentasi operasi
utama atau sentral yang menerus
(activities that constitute the entity’s
ongoing major or central operations,
in the course of the ordinary
activities,
producing
goods,
delivering goods, rendering services,
profit-directed activities).
3. Pelunasan,
penurunan,
atau
pengurangan kewajiban (settlements
of liabilities, decreases in liabilities,
gross decreases in liabilities).
4. Suatu entitas (of an entity, of an
enterprise).
5. Produk perusahaan (goods and
services, product of the enterprise).
6. Pertukaran produk (exchange for the
product).
7. Menyandang beberapa nama atau
mengambil beberapa bentuk (sales,
fees, interests, dividends, royalties,
and rents).
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas
(result in increases in equity, change
owners’ equity).
Dalam Suwardjono (2011:355)
“untuk dapat mengatakan bahwa
pendapatan ada atau timbul, harus terjadi
transaksi atau kejadian yang menaikkan
aset atau menimbulkan aliran masuk
aset”.
Menurut Paton dan Littleton dalam
Suwardjono (2011:355) menyebutkan
bahwa aset dapat bertambah karena
berbagai transaksi, kejadian, atau
keadaan sebagai berikut:
a) Transaksi pendanaan yang berasal
dari kreditor dan investor.
b) Laba yang berasal dari kegiatan
investasi, misalnya penjualan aset
tetap, surat berharga, segmen bisnis,
dan anak perusahaan.
c) Hadiah, donasi, atau temuan.
d) Revaluasi aset yang telah ada.
e) Penyediaan dan/atau penyerahan
produk (barang dan jasa).
Dari beberapa pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan adalah ukuran tingkatan dari
hasil
penjualan
yang
bertambah
dikarenakan adanya transaksi atau
kegiatan di dalam perusahaan dalam
periode tertentu.
Menurut
Leny
Sulistiyowati
(2010:270)
penjualan
adalah:
“Pendapatan yang berasal dari penjualan
produk perusahaan, disajikan setelah
dikurangi potongan penjualan dan retur
penjualan”.
Menurut Arief Sugiono, Yanuar
Nanok Soenarno dan Synthia Madya
Kusumawati (2010:133) “Penjualan
bersih
merupakan
selisih
antara
penjualan baik yang dilakukan secara
tunai maupun kredit dengan retur
penjualan dan potongan penjualan”.
Penjualan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Penjualan kredit, yaitu penjualan yang
pembayaran dilakukan di kemudian
hari dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan setelah barang diterima
oleh customer. Penjualan kredit inilah
yang menimbulkan piutang dagang,
sehingga penjualan tidak dapat
dipisahkan dari timbulnya piutang
usaha.
2. Penjualan tunai, yaitu penjualan yang
pembayarannya dilakukan secara
langsung saat terjadinya transaksi.
Secara
sistematis
kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Perputaran
Modal Kerja
( X)
H1
Pendapatan
(Y)
Gambar 3.1
Kerangka Konseptual
Keterangan :
Variabel babas X = Perputaran Modal
Kerja
Variabel Terikat Y = Pendapatan
Hipotesis
H1 = Diduga Perputaran
Modal Kerja Berpengaruh Secara
Signifikan terhadap Pendapatan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
Laporan Keuangan Pada PT Akasha Wira
International Tbk.
Yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah data Laporan
Keuangan PT Akasha Wira International
Tbk pada setiap triwulan Tahun 2013 dan
triwulan I,II, dan III Tahun 2014.
Alat pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Menurut suharsimi
arikunto (2010: 274) “menyatakan bahwa
metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya”.
Dalam penelitian ini hanya terdapat
satu
variable
independen
yaitu
Perputaran Modal Kerja dan satu variabel
dependen, yaitu Pendapatan, maka yang
digunakan dalam penelitian ini analisis
regresi sederhana. Persamaan analisis
regresi sederhana yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2010:261), adalah
sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana :
Y = Pendapatan
X = Perputaran Modal Kerja
a = intercept / konstanta
b = angka arah (koefisien regresi)
Pembuktian
hasil
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan
pengujian dengan menggunakan uji t. Uji
t ini digunakan untuk menguji apakah
variabel independen secara parsial
(sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Berikut ini peneliti akan menyajikan
data keuangan yang peneliti peroleh,
laporan-laporan ini berisikan hal-hal
yang berhubungan dengan perhitungan
perputaran modal kerja dan pendapatan
yang dimiliki PT Akasha Wira
International Tbk selama tahun 20132014 (tiap triwulan), yaitu sebagai
berikut:
Tabel 5.1
Data Keuangan PT Akasha Wira
International Tbk Tiap Triwulan
Tahun 2013-2014
(Dinyatakan dalam Jutaan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah
Jumlah
Triw
THN
Aset
Hutang
ulan
Lancar
Lancar
I
2013 Rp.223.228 Rp.112.581
II
2013 Rp.212.348 Rp. 97.933
III
2013 Rp.220.118 Rp.110.646
IV
2013 Rp.196.755 Rp.108.730
I
2014 Rp.189.057 Rp. 91.622
II
2014 Rp.210.706 Rp.136.706
III
2014 Rp.234.101 Rp.154.143
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Berikut ini data perhitungan
perputaran
modal
kerja
dengan
menggunakan (Rumus 2.1 Perputaran
Modal Kerja) adalah sebagai berikut:
Perputaran modal kerja =
Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Tabel 5.2
Laporan Perputaran Modal Kerja
pada PT Akasha Wira International
Tbk selama tahun 2013-2014 (tiap
triwulan)
(Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Triw
Perputar
Tahu
u
Keterangan
an Modal
n
lan
(Rp)
Kerja (X)
I
2013
1,15
II
2013
2,19
III
2013
3,46
IV
2013
5,71
I
2014
1,33
II
2014
3,59
III
2014
5,18
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Berikut
yang ada
International
2014 (tiap
berikut:
ini data data pendapatan
pada PT Akasha Wira
Tbk selama tahun 2013triwulan), yaitu sebagai
Tabel 5.3
Laporan Pendapatan PT Akasha
Wira International Tbk
Selama Tahun 2013-2014 (tiap
triwulan)
(Dinyatakan dalam Jutaan
Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Triwu
lan
I
II
III
IV
Tahun
2013
2013
2013
2013
Pendapatan
(Y)
Rp. 126.984
Rp. 250.495
Rp. 378.977
Rp. 502.524
I
2014
Rp. 129.322
II
2014
Rp. 265.732
III
2014
Rp. 413.803
Sumber: PT Akasha Wira International
Tbk (Data Diolah)
Dari deskripsi hasil penelitian ini
dapat
membantu
peneliti
untuk
mengetahui bagaimana cara menguji
kebenaran dari hipotesis yang telah
dikemukakan
sebelumnya.
Dalam
menguji kebenaran hipotesis tersebut,
peneliti akan mengolah data perusahaan
dengan menggunakan teknik analisa
deskriptif
kuantitatif
(dengan
menggunakan analisis regresi linier
sederhana peneliti dapat mengetahui
apakah ada pengaruh antara perputaran
modal kerja terhadap pendapatan pada
PT Akasha Wira International Tbk
selama tahun 2013-2014 (tiap triwulan).
Setelah peneliti memperoleh dan
mengolah Laporan Keuangan dari semua
variabel
penelitian
diatas,
yaitu
Perputaran Modal Kerja (X) dan
Pendapatan
(Y),
peneliti
akan
menggunakan bantuan program statistik
komputer yaitu SPSS Versi 20.0, untuk
menghitung pengaruh antara variabel X
terhadap Variabel Y berdasarkan analisis
regresi linier sederhana.
Setelah
peneliti melakukan
perhitungan
dengan
menggunakan
analisis regresi linier sederhana dan
pengujian hipotesis menggunakan uji t
terhadap kedua variabel tersebut yaitu
perputaran
modal
kerja
terhadap
pendapatan didapatkan bukti untuk
menerima hipotesis yang telah diajukan
dalam penelitian ini, yaitu perputaran
modal
kerja
berpengaruh
secara
signifikan terhadap pendapatan pada PT
Akasha Wira International Tbk.
Diperoleh hasil bahwa menurut
Aprilinda Ramadhina (2011:13) model
regresi yang baik adalah yang
mempunyai distribusi data normal
atau mendekati normal, hal ini dapat
dilihat pada nilai Kolmogorov-Smirnov
pada variabel perputaran modal kerja (X)
sebesar 0,392 > 0.05, sedangkan pada
variabel Pendapatan (Y) sebesar 0, 431 >
0,05. Hal ini berarti data dikatakan
berdistribusi normal dan model regresi
layak untuk dipakai dalam penelitian ini.
Untuk hasil persamaan pada analisis
regresi linier sederhana, didapatkan hasil
persamaan
sebagai
berikut:
Y
(Pendapatan) = 48240.270 (Constanta)+
76521.677 X (Perputaran Modal Kerja).
Sedangkan pada hasil uji t dapat
diketahui bahwa nilai sig variabel
perputaran modal kerja sebesar (0,001) <
0,05, maka dapat dikatakan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima, yang artinya
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International Tbk.
SIMPULAN
Berdasarkan penjabaran serta
uraian yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis dapat mengambil suatu
kesimpulan sebagai berikut: diperoleh
hasil persamaan analisis regresi linier
sederhana dengan bantuan program SPSS
ver 20.0 yaitu Y (Pendapatan) =
48240.270 (Constanta) + 76521.677 X
(Perputaran Modal Kerja), yang artinya
jika variabel bebas (X) memiliki nilai
atau tidak nol maka pendapatan akan
mengalami kenaikan ataupun penurunan
sesuai dengan jumlah harga constanta
pada variabel X tersebut. Pada hasil
hipotesis dengan menggunakan uji t di
peroleh hasil bahwa nilai sig pada
variabel perputaran modal kerja (X)
sebesar (0,001) < 0,05, yang artinya
Perputaran Modal Kerja Berpengaruh
Secara Signifikan terhadap Pendapatan
pada PT Akasha Wira International Tbk,
hal ini dapat diterima karena telah di
buktikan kebenarannya.
SARAN
Diharapkan
perusahaan
dapat
memanfaatkan modal kerja yang dimiliki
agar dapat menambah pendapatan serta
laba yang telah diperoleh, sehingga dapat
menunjang
kemajuan
usahanya
Dikarenakan pendapatan pada suatu
perusahaan sangatlah penting, untuk itu
perusahaan harus dapat mengoperasikan
modal kerja dan memperhitungkan
perputaran modal kerjanya dengan baik
dan seefektif mungkin, agar aktifitas
perusahaan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai rencana, seperti penelitian
terdahulu yang telah ada yaitu penelitian
milik Nurhafni, tahun 2009 Hasil
penelitian uji hipotesis menunjukkan
bahwa secara simultan terdapat pengaruh
modal dan perputaran modal kerja
terhadap return on equity (ROE), pada
penelitian Julkarnain, tahun 2012
penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan, Modal Kerja, Perputaran Modal
Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran
piutang berpengaruh signifikan terhadap
Return On Investment (ROI) dan
penelitian yang dilakukan oleh Ratih
Pratiwi, tahun 2012 hasil penelitian
menunjukkan bahwa perputaran modal
kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return on asset.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilinda Ramadhina & Islandscript.
2011. Kursus Kilat Menguasai
SPSS untuk UKM. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Edisi Revisi. Cetakan 14.
Rineka Cipta. Jakarta
Astuti
Dwi.
2004.
Manajemen
Keuangan Perusahaan. Cetakan
Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta
Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program
SPSS, Cetakan Keempat, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang
Harahap, Sofyan S. 2013. Analisis Kritis
atas Laporan Keuangan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
Isnawan, Ganjar, SE, 2012, Akuntansi
Praktis Untuk UKM, Laskar
Aksara, Jakarta
Kasmir. 2013. Pengantar Manajemen
Keuangan. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta
Munawir, S. 2008. Analisa Laporan
Keuangan. Edisi Keempat. Liberty.
Yogyakarta
Narafin, M. 2010. Penganggaran
Perusahaan. Salemba Empat,
Jakarta
Riyanto, Bambang, Prof, Dr. 2012.
Dasar
Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.
Edisi
Keempat.
Cetakan
Keduabelas.
BPFEYogyakarta. Yogyakarta
Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi
4. BPFE. Yogyakarta
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Alfabeta. Bandung
Suwardjono, 2011, Teori Akuntansi
Perekayasaan
Pelaporan
Keuangan, Edisi Ketiga, Cetakan
Kelima,
BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta
Tim
Penyusun.
2014.
Pedoman
Penulisan Skripsi. Edisi Ketujuh.
Fakultas Ekonomi, Universitas
PGRI Adi Buana. Surabaya