Ketenagakerjaan merupakan masalah yang s

Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama
pemerintah dari masa ke masa. Permasalahan ini menjadi penting mengingat erat
kaitannya dengan pengangguran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam masalah ketenagakerjaan menunjukkan bahwa semakin tinggi angka
pengangguran maka akan meningkatkan probabilitas kemiskinan, kriminalitas,
dan fenomena-fenomena sosial-ekonomi di masyarakat.
Pembangunan merupakan upaya perubahan struktural yang dimaksudkan
untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan kesempatan kerja yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan penduduk. Tujuan pembangunan
Indonesia itu sendiri adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang adil,
makmur, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Beberapa upaya
yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan
adalah dengan pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan serta penyediaan
lapangan kerja baru bagi masyarakat. Namun demikian tidak semua penduduk
memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses dan kegiatan pembangunan,
sehingga masih ada yang tertinggal dan tidak terangkat dari kemiskinan.
Secara teoritis, meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan penyerapan tenaga
kerja, karena pemerataan pembangunan dapat terwujud sehingga sektor-sektor kehidupan
masyarakat dapat berfungsi dengan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya SDM
yang berkualitas, pendidikan dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Karena, pendidikan dianggap mampu untuk menghasilkan tenaga kerja yang

bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang modern. Sumber daya manusia
seperti inilah yang diharapkan mampu menggerakkan roda pembangunan ke depan.
Bekerja bagi seseorang merupakan satu upaya untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Semakin besar kebutuhan hidup yang dirasakan oleh seseorang semakin tinggi pula
kecenderungan orang tersebut untuk mencari pekerjaan. Mirisnya, tenaga kerja pada tingkat
tinggi pula yang seringkali terjerumus dalam lingkaran pengangguran, baik pengangguran
terbuka maupun pengangguran terselubung. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penumpukan
tenaga kerja terdidik di suatu tempat yang tidak bisa terakomodir oleh lapangan usaha yang
tersedia. Akibatnya, banyak tenaga kerja terpaksa bekerja di lapangan usaha atau jenis usaha

yang tidak sesuai dengan pendidikan yang dimiliki serta harus rela menerima upah yang tidak
sesuai dengan standar pendidikannya.
Dalam hal ini ketenagakerjaan merupakan jembatan utama yang menghubungkan
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kapabilitas manusia (UNDP, 1996). Dengan perkataan
lain, yang diperlukan bukan semata-mata pertumbuhan tetapi pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas dalam arti berpihak kepada tenaga kerja. Perkembangan selanjutnya ditandai
munculnya suatu keraguan terhadap pertumbuhan ekonomi. Mereka menganggap bahwa
pertumbuhan ekonomi bukan merupakan jawaban untuk menyelesaikan semua masalah. Hal ini
bukan tanpa alasan tetapi didasari fakta bahwa sebagian masyarakat tetap miskin meskipun hidup
ditengah-tengah lingkungan kemewahan. Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada negaranegara yang sedang berkembang, tetapi juga terjadi pada negara-negara yang sudah maju.

Berdasarkan bukti empirik menunjukkan bahwa suatu wilayah dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi namun mempunyai tingkat pengangguran yang juga tinggi.
Semakin banyak peneyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam permintaan pasar tenaga
kerja, maka dapat mengurangi jumlah pengangguran. Jumlah dan proporsi penduduk yang
bekerja menurut lapangan usaha merupakan salah satu indicator yang digunakan untuk melihat
potensi sector perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Indicator tersebut yang digunakan
sebagai salah satu ukuran untuk menunjukkan struktur perekonomian suatu wilayah.